DAFTAR TABEL....................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum.........................................................................................4
B. Manfaat Praktikum.......................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Air..............................................................................................5
B. Pengertian Pencemaran Air..........................................................................5
C. Pengertian Koagulasi dan Flokulasi.............................................................5
D. Koagulan Dan Flokulan...............................................................................6
E. Uji Jar Test...................................................................................................7
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.............................................................7
G. Peraturan Terkait Koagulasi dan Flokulasi..................................................8
H. Dampak Koagulasi dan Flokulasi................................................................8
I. Pengendalian Pencemaran............................................................................8
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Alat.............................................................................................................10
B. Bahan..........................................................................................................10
C. Skema Kerja...............................................................................................10
BAB IV HASIL
A. Tabel Hasil Pengamatan.............................................................................13
B. Gambar Hasil Pengamatan.........................................................................14
BAB V PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pengujian...................................................................................15
B. Gambaran Umum Sampel..........................................................................15
C. Hasil Pengujian..........................................................................................15
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengujian..........................................16
E. Dampak terhadap Lingkungan dan Kesehatan...........................................16
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................18
B. Saran...........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Koagulasi Flokulasi pada Air Keruh dengan Alkalinitas
Tinggi…………………………………………………………………………….13
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Koagulasi Flokulasi pada Air Keruh dengan Alkalinitas
Rendah……………………………………………………………………………13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Skema Prosedur Kerja Koagulasi Flokulasi pada Air Keruh dengan
ghj
Alkalinitas Tinggi…………………………………………………………………
Gambar 3.2 Skema Prosedur Kerja Koagulasi Flokulasi pada Air Keruh dengan
ghj
Alkalinitas Rendah………………………………………………………………..
Gambar 4.1 Warna Sampel Sebelum Diberi Tawas……………………………..
Gambar 4.2 Warna Sampel Setelah Diberi Tawas……………………………….
Gambar 4.3 Warna Sampel Sebelum Diberi PAC……………………………….
Gambar 4.4 Warna Sampel Setelah Diberi PAC…………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui dosis koagulan tawas secara pembubuhan koagulan
dengan variasi konsentrasi terhadap sampel air Polder Tawang.
2. Untuk mengetahui dosis koagulan PAC secara pembubuhan koagulan
dengan variasi konsentrasi terhadap sampel air Polder Tawang.
B. Manfaat Praktikum
1. Praktikan dapat menentukan dosis koagulan tawas yang efektif untuk
pembentukan flok pada sampel air Polder Tawang.
2. Praktikan dapat menentukan dosis koagulan tawas yang efektif untuk
pembentukan flok pada sampel air Polder Tawang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Air
Air merupakan sumber kehidupan dan merupakan senyawa sederhana.
Air juga disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan lebih banyak
zat daripada cairan apapun. Ini berarti bahwa dimana air mengalir, baik
melalui tanah maupun melalui badan manusia, air membawa serta zat-zat
berharga seperti zat kimia, zat mineral, dan bahan gizi.1
Baik air laut, air hujan, maupun air tanah/air tawar mengandung
mineral. Macam-macam mineral yang terkandung dalam air tawar bervariasi
tergantung struktur tanah dimana air itu diambil. Sebagai contoh mineral yang
terkandung dalam air itu bukan melalui suatu reaksi kimia melainkan terlarut
dari suatu substansi misalnya dari batu andesit (dari batu vulkanis).2
I. Pengendalian Pencemaran
Pengendalian pencemaran perlu dilakukan perlindungan sumber air
dengan cara menata tata ruang yang berwawasan lingkungan dan dilindungi
undang-undang yang berlaku. Pengendalian pencemaran air dapat dilakukan
dengan mengetahui sumber pencemar dan karakteristik zat pencemar. Selain
itu juga perlu diketahui baku mutu atau nilai ambang batas zat pencemar
berdasarkan peraturan yang berlaku.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat
1. Beaker glass 1000 ml 4 buah
2. Kerucut imhoff 1000 ml 4 buah
3. Gelas ukur 1000 ml 1 buah
4. Pengaduk/spatula 1 buah
5. Sendok 1 buah
6. Timbangan analitik 1 buah
7. Jar test 1 buah
8. Cawan 3 buah
9. Mortar 1 buah
B. Bahan
1. Tawas 25 gr, 30 gr, 35 gr
2. Super PAC 25 gr, 30 gr, 35 gr
3. Sampel air Polder Tawang
4. Aquadest
5. Label
6. pH Meter
7. Tissue
C. Skema Kerja
1. Air Keruh dengan Alkalinitas Tinggi (Menggunakan Tawas)
Sampel dimasukkan ke dalam jar test, diatur kecepatan pada 100 rpm
dalam 1 menit
Beaker glass dikeluarkan dari jar test dan sampe air dituang ke
kerucut imhoff, didiamkan ± 30 menit
ghj Gambar 3.1 Skema Prosedur Kerja Koagulasi Flokulasi pada Air Keruh
dengan Alkalinitas Tinggi
ghj Gambar 3.2 Skema Prosedur Kerja Koagulasi Flokulasi pada Air Keruh
dengan Alkalinitas Rendah
BAB IV
HASIL
A. Tabel Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Koagulasi Flokulasi pada Air Keruh dengan
Alkalinitas Tinggi
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Koagulasi Flokulasi pada Air Keruh dengan
Alkalinitas Rendah
Gambar 4.1 Warna sampel sebelum Gambar 4.2 Warna Sampel setelah
Gambar 4.3 Warna sampel sebelum Gambar 4.4 Warna Sampel setelah
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pengujian
Pengujian koagulasi flokulasi pada sampel air Polder Tawang bertujuan
untuk menentukan dosis koagulan optimum dengan penambahan tawas dan
PAC dengan berbagai variasi konsentrasi. Pengujian koagulasi dan flokulasi
dilakukan dengan uji jar test yang dilakukan dengan memberikan dosis
koagulan (tawas dan PAC) yaitu 25 gr, 30 gr, dan 35 gr.
Langkah pertama dalam pengujian koagulasi flokulasi yaitu sampel air
polder tawang sebanyak 1000 ml dimasukkan ke dalam 4 beaker glass dan
masing-masing diberi label. Kemudian ditambahkan koagulan tawas/PAC
sebanyak 25 gr, 30 gr, 35 gr ke dalam 3 beaker glass dan 1 beaker glass
dijadikan sebagai kontrol. Lalu dimasukkan ke dalam jar test dan diatur
kecepatan pada pengadukan cepat yaitu 100 rpm selama 1 menit, kemudian
dilanjutkan pengadukan lambat dengan kecepatan 50 rpm selama 15 menit.
Kemudian sampel air dituang ke kerucut imhoff 1000 ml, lalu diukur pH
akhir dan didiamkan selama ± 30 menit. Kemudian diamati pembentukan flok
dan kejernihan air.
C. Hasil Pengujian
Berdasarkan pengujian pada sampel air polder tawang menggunakan tawas
sebagai koagulan didapatkan hasil adanya perubahan pH awal dari 10
menjadi 9 yang artinya suasana air Polder Tawang cenderung berubah
menjadi basa setelah pengujian. Hal ini dikarenakan koagulan tawas bersifat
asam sehingga membuat pH air polder tawang semakin menurun.
Pengendapan flok ada sampel yang diuji menggunakan koagulan tawas pada
tael 4.1 hasilnya bahwa tidak terbentuk endaan flok dan tidak dihasilkan dosis
efektif koagulan tawas disertai perubahan pH.
Pada pengujian koagulasi flokulasi menggunakan PAC sebagai koagulan
didapatkan hasil adanya perubahan pH awal dari 10 menjadi 4, yang artinya
suasana air Polder taang cenderung berubah menjadi asam setelah pengujian.
Pengendapan flok pada sampel yang diuji menggunakan koagulan PAC pada
tabel 4.2 hasilnya juga tidak ada endapan flok, namun kekeruhan air polder
tawang sebelum pengujian dan sesudah pengujian berbeda tingkat
kekeruhannya. Sampel air setelah pengujian lebih keruh dibandingkan
sebelumnya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada pengujian koagulasi flokulasi pad air keruh dengan alkalinitas tinggi
pada sampel air Polder tawang tidak diperoleh dosis optimum koagulan
tawas karena tidak terbentuk endapan flok dan terjadi perubahan pH pada
sampel yang diberi koagulan tawas dari pH 10 menjadi 9.
2. Pada pengujian koagulasi flokulasi pad air keruh dengan alkalinitas
rendah pada sampel air Polder tawang tidak diperoleh dosis optimum
koagulan PAC karena tidak terbentuk endapan flok dan terjadi perubahan
pH pada sampel yang diberi koagulan tawas dari pH 10 menjadi 4 yang
berarti suasana sampel air cenderung berubah menjadi asam.
B. Saran
1. Diperlukan pemahaman pengambilan sampel yang benar sebagai dasar
pengujian
2. Diperlukan pengetahuan tentang penentuan dosis efektif sehingga
pengujian dapat dilakukan dengan baik
3. Diperlukan ketelitian dalam pengujian koagulasi flokulasi unutk
meminimalisir terjadinya kesalahan
DAFTAR PUSTAKA
1. Tanggul, E. Pengelolaan Sumber Air di Desa Jawesari Kecamatan
Limbangan, Kabupaten Kendal. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2012; 8(1):
17-22.
2. Susana, T. Air Sebagai Sumber Kehidupan. Jurnal Oseana. 2008; 28(3): 17-
25.
3. Herlambang, A. Pencemaran Air dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal
Akuakultur Indonesia. 2008; 2(1): 16-29.
4. Mahyudin, dkk. Analisis Kualitas Air dan Strategi Pengendalian Pencemaran
Air Sungai Metro di Kota Kepanjen Kabupaten Malang. Jurnal Pembangunan
dan Alam Lestari. 2013; 6(2): 105-114.
5. Wirandani, M.,Y. dkk. Pengolahan Lindi Menggunakan Metode Koagulasi
Flokulasi degan koagulan FeCl3 dan AOPS dengan FeH2O2. Jurnal Teknik
Lingkungan. 2017; 6(1): 1-17.
6. Permatasari, T., J. Optimasi Penggunaan Koagulan dalam Proses Penjernihan
Air. Jurnal Sains dan Seni POMITS. 2013; 2(1): 6-11.
7. Susanto, R. Optimasi Kogulasi Flokulasi dan Analisis Kualitas Air pada
Industri Semen. [Skripsi]. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah. 2008.
8. Amir, Rizal dan James Nabelia Ismaniawardhana. Penentuan Dosis Optimum
Alumunium Sulfat dalam Pengolahan Air Sungai di Cileueur Kota Ciamis
dan Pemanfaatan Resirkulasi Lumpur dengan Parameter pH, warna,
kekeruhan, dan TSS. Bandung : Prodi Tekling, Fakultas Teknik Sipil dan
Lingkungan ITB. 2010.
9. Rahimah, Z,. dkk. Pengolahan Limbah Detergen dengan Metode Koagulasi
Flokulasi Menggunakan Koagulan Kapur dan PAC. Jurnal Konversi. 2016;
5(2): 13-19.
10. Oktaviasari, S.A dan Muhammad Mashuri. Optimasi Parameter Proses Jar
Test Menggunakan Metode Taguchi dengan Pendekatan PCR-TOPSIS. Jurnal
Sins dan Seni ITS. 2016; 5(2): 372-377.
11. Rachmawati, S., W., dkk. Pengaruh pH pada Proses Koagulasi dengan
Koagulan Alumunium Sulfat dan Ferri Clorida. Jurnal Teknologi
Lingkungan. 2009; 5(2): 40-45.
12. Prihatiningsihtyas, E. aplikasi Koagulan Alam dari Tepung Jagung
dalamPengolahan Air Bersih. Jurnal Tekno Sains. 2013;2(2): 71-158.
13. Rusydi. A., F., dkk. Pengolahan Ar Limbah Tekstil Melalui Proses Koagulasi
Flokulasi dengan Menggunakan Lempung Sebagai Penyumbang Partikel
Tersuspensi. Jurnal Arena Tekstil. 2017; 31(2): 105-114.
LAMPIRAN
A. Alat dan Bahan
B. Prosedur Kerja
1. Prosedur Kerja Air Keruh dengan Alkalinitas Tinggi (Tawas)
Sampel dituang ke gelas Sampel diukur ph
ukur 1000 ml, dipindah awal dengan kertas pH
ke beaker glass.