NRP : 03211740000010
DAFTAR ISI
1
DAFTAR ISI 1
BAB I.................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1.Tujuan......................................................................................................... 2
1.1.1 Tujuan Analisis Sifat Fisik Air...................................................................2
1.1.2 Tujuan Analisis Koagulasi, Flokulasi dengan Metode Jar-Test.................2
1.2 Prinsip Percobaan.......................................................................................2
1.2.1 Analisis Sifat Fisik Air...............................................................................3
1.2.2 Analisis Koagulasi-Flokulasi dengan Metode Jar-Test.............................3
BAB II................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................4
2.1 Dasar Teori.................................................................................................4
2.2 Skema Percobaan.......................................................................................6
2.2.1 Metode Jar-Test.......................................................................................6
2.2.2 Analisis Kekeruhan dengan Turbidimetri.................................................8
2.2.3 Analisis pH...............................................................................................8
BAB III.................................................................................................................. 9
TABEL PENGAMATAN........................................................................................9
3.1 Tabel Pengamatan Analisis Kekeruhan.......................................................9
3.2 Tabel Pengamatan Analisis pH.................................................................10
3.3 Tabel Pengamatan Analisis Koagulasi-Flokulasi dengan Metode Jar-test.11
BAB IV................................................................................................................19
PEMBAHASAN...................................................................................................19
4.1 Pembahasan.............................................................................................19
4.1.2 Analisis Ph.............................................................................................20
4.1.3 Analisis Koagulasi-Flokulasi dengan Metode Jar-test.............................20
BAB V................................................................................................................. 24
KESIMPULAN.....................................................................................................24
BAB VI................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
JAWABAN PERTANYAAN.................................................................................26
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
zat-zat yang dimaksud terlarut dalam zat cair dan membuatnya seperti berkabut
atau tidak jernih. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 492 tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum yang aman bagi
kesehatan adalah air yang apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis,
kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter
tambahan. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa kadar maksimal kekeruhan air
yang baik untuk dikonsumsi adalah 5 NTU (Nephelometric Turbidity Unit).
Tes fisik air umumnya meliputi warna, bau, transparansi, konsentrasi, zat
padat lainnya, total dissolve solid (TDS) dan kekeruhan. Warna dan bau
diperiksa melalui eksternal sensorik organ sedangkan sifat fisik lainnya diperiksa
melalui model terbaru digital suhu dan turbidimeter. Parameter kimia seperti
konduktivitas, transparansi, TDS, dissolve oxygen, pH, total alkalinitas,
kesadahan total, ammonia, BOD, dan COD pada hari pertama sampling.
(Tiwari, 2015).
(PERMENKES, 2010)
6
10 L sampel air
1 L sampel air
Membubuhkan tawas
Diendapkan
Analisis
Hasil
8
Sampel air
Hasil
2.2.3 Analisis pH
pH meter
Hasil
9
BAB III
TABEL PENGAMATAN
Nilai kekeruhan
aquades.
pH meter :
17
18
19
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Pada Praktikum TAPL mengenai sifat fisik air dan analisis koagulasi-flokulasi
dengan menggunakan metode jar-test dilakukan pada hari Selasa, 12 Maret
2019 di Laboratorium Pemulihan Air Departemen Teknik Lingkungan. Alat dan
bahan yang digunakan adalah Larutan buffer pH 4,01, Larutan buffer pH 6,86.
Larutan buffer pH 9,18, pH meter, Reagen berupa tawas 3% atau setara 30
mg/L, Alat jar-test dengan 6 beker glass volume 1 liter , Beker glass 100 mL,
1000 mL 6 buah , Pipet 5 mL; 10 mL; 25 mL ,Spektrofotometer dan
Turbidimeter. Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk menentukan kekeruhan
sampel air dengan berdasarkan intensitas cahaya dan menentukan tingkat
keasaman atau basa dari suatu larutan melalui konsentrasi ion hidrogen
dan juga untuk menentukan dosis optimum pembubuhan koagulan (tawas)
untuk menurunkan kekeruhan warna atau TSS.
Air sampel yang digunakan adalah air sungai di depan Perumahan Puri
Galaxy. Pengambilan sampel dilakukan 1 jam sebelum praktikum dimulai agar
sampel air tidak didiamkan terlalu lama karena dapat menyebabkan perubahan
unsur selama penyimpanan. Air sampel diambil dengan cara mencelupkan
gayung yang sudah dipasangkan dengan tali ke dalam sungai di depan
Perumahan Puri Galaxy, kemudian air tersebut ditampung didalam jerigen. Titik
koordinat pada pengambilan titik sampel yaitu pintu keluar 7 o17’26.3’’S
112o47’27.0’’E dan pada pintu masuk 7o17’26.5’’S 112o47’29.2’’E dengan
menggunakan google earth.
Pada percobaan ini metode yang digunakan pada analisis kekeruhan adalah
metode turbidimeter. Kekeruhan pada suatu larutan dapat dipengaruhi oleh
benda. Benda halus yang disuspensikan, seperti lumpur dan sebagainya
(Ghufroni,2007). Banyaknya cahaya yang ditahan oleh partikel suspense akan
menunjukkan banyaknya nilai kekeruhan sampel tersebut.
4.1.2 Analisis Ph
Dalam air jernih bersuhu 25o biasanya memiliki pH dititik netral (7) tetapi
variasi suhu dan kekuatan air murni dengan keseimbangannya dengan udara
memiliki pH sekitar 5,5 dan pH pada air terkontaminasi biasnaya memiliki pH
antara 6-9. (ASTM, 2009).
Berdasarkan analisis sifat fisik air di atas, air sungai di depan Perumahan
Puri Galaxy tidak layak dikonsumsi karena nilai kekeruhan dan absorbansi tidak
memenuhi standar Peraturan Menteri Kesehatan.
3 mL
3% tawas = = 30mg
100 mL
Sehingga 1 mL setara dengan 30 mg.
Sehingga dapat dihitung kebutuhan volume tawas dengan rumus sebagai berikut
:
1mL 30 mg/ L
= =8 mL
V 2 240 mg/ L
j. Konsentrasi 270 mg/L
1mL 30 mg/ L
= =9 mL
V 2 270 mg/ L
k. Konsentrasi 300 mg/L
1mL 30 mg/ L
= =10 mL
V 2 300 mg/ L
Pengambilan tawas menggunakan pipet ukur dan pro pipet. Kemudian tawas
ditambahkan secara bersamaan ke dalam gelas beker 1 L. Tujuannya agar yang
terjadi bersamaan sehingga dapat diamati perbedaan pada masing-masing
konsentrasi. Reaksi yang terjadi pada sampel yaitu :
7 4,40 6,10
8 4,30 6,08
9 4,10 5,94
10 5,10 5,92
11 5,10 5,91
Sumber : Perhitungan Pribadi
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Dari hasil analisis fisik air sampel di sungai depan Perumahan Puri Galaxy
diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Kekeruhan = 17 NTU
b. pH = 7,56
Dari hasil pengamatan, air sungai depan Perumahan Puri Galaxy tidak layak
dijadikan air minum, walaupun pH air sungai depan Perumahan Puri Galaxy
memenuhi syarat dari peraturan menteri dengan range pH 6,5 sampai 8,5.
Namun parameter kekeruhan tidak memenuhi syarat dari peraturan menteri yang
mempunyai syarat kekeruhan maksimum 5 NTU.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Adam,Carl E., et al.2002. Removal of Antibiotics from Surface and Distilled Water
in Conventional Water Treatment Processes. Journal of Environmental
Engineering. No.3 Vol. 128.
Flura., Alam,N.A., Nima Akhery., Tanu, N.B. and Khan, N.H. 2016. Physico
Chemical and Biological Properties of Water from the River Neghram
Bangladesh. International Journal of Fisherman and Aovotic Studies. No. 2
Vol 4.
JAWABAN PERTANYAAN
B. Analisis kekeruhan
1. Apa saja penyebab terjadinya kekeruhan ?
Jawab :
27
C. Analisis pH
1. Bagaimana hubungan antara :
a. pH dengan konsentrasi ion H+
b. pH dengan konsentrasi ion OH-
Jawab :
a. pH = -log (H+ )
b. pH = 14 – log (OH-)
pH = -log (H+)
= -log (2)
pH = 0,3
D. Analisis warna
1. Sebutkan perbedaan antara warna sejati dan warna semu ?
Jawab:
Warna sejati adalah warna air yang sebenarnya tanpa adanya kekeruhan
yang disebabkan oleh senyawa organik terlarut dan ion-ion logam.
Warna semu adalah warna yang dihasilkan dari senyawa organik terlarut
,beberapa ion logam, dan bahan tersuspensi meliputi partikel-partikel
kecil dan koloid.
2. Apa yang digunakan sebagai unit standar warna ?
Jawab:
Larutan standar platina-kobalt (K2PtCl6 + Cl6Cl2.6H2O) dengan satuan
mg/L Pt-Co (warna larutan 1 mg/L platina kobalt sebagai K2PtCl6 dipakai
sebagai 1 unit warna).
3. Dalam prosedur pembuatan standar warna ditambahkan Cobalt Chlorida,
jelaskan tujuan dari penambahan tersebut?
Jawab :
Tujuanya untuk membuat warna larutan seperti air biasanya karena
cobalt chlorida dapat mengubah warna larutan seperti air standar.
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43