UTILITAS
Acara : Pengolahan Air Secara Kimiawi (Flokulasi)
Disusun oleh
LABORATORIUM UTILITAS
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun laporan ini sebagai data hasil
pengamatan saya, saya juga menyampaikan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kemudahan dan kelancaran bagi saya.
2. Pembimbing dan asisten laboratorium yang telah membimbing selama jalannya praktikum
dari awal sampai akhir.
3. Kelompok praktikum saya yang telah saling bekerjasama dalam melakukan praktikum.
4. Teman – teman saya yang telah membantu dalam praktikum dan menyelesaikan laporan
ini.
Laporan ini saya susun untuk memenuhi tugas praktikum semester ganjil D3 Teknik
Kimia Universitas Pembangunan “Veteran” Yogyakarta.
Laporan praktikum ini masih jauh dari kata baik. Oleh karena itu, sangat diharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga laporan praktikum ini sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, serta bermanfaat untuk penyusun pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Praktikan
Mega Cahyaningrum
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari flokulasi adalah untuk menciptakan partikel yang lebih besar yang
kompatibel dengan proses selanjutnya seperti menetap atau flotasi. Flokulasi objektif,
sebagai proses unit pengolahan air, adalah untuk menyebabkan tabrakan antara partikel
kecil. Setelah pendinginan, premis adalah bahwa partikel akan menempel satu sama lain
dan dengan demikian menggumpal, tumbuh beberapa ukuran yang diinginkan dan
menjadi flok. Proses aglomerasi disebut flokulasi. Pada prinsipnya, flokulasi merupakan
kasus khusus pencampuran. Pada risiko beberapa redundansi, flokulasi dianggap disini
sebagai topik yang terpisah untuk menyalahkan identitas itu sendiri.
BAB II
B. Bahan
1. Air 200 ml
2. Detergen 2 gr
3. Minyak 5 ml
4. CaCO3 3 gr
5. Curiflok 5 gr
II.2 Rangkaian Alat
Minyak
Air Menimbang CaCO3 5 ml
200 ml
Curiflok 5 gr
Menambahkan curiflok ke dalam gelas beker 1. Lalu
mengaduk hingga rata
Waktu TDS
No pH Warna Endapan
(menit) (ppm)
1. 0 7 120 Putih Ada sedikit
2. 5 7 414 Putih Ada sedikit
3. 10 7 434 Putih Ada sedikit
4. 15 7 460 Putih Ada sedikit
B. Dosis flokulan : 10 ml
Tabel III.1.2 Hasil Pengamatan pada Flokulan 10 ml
No Waktu pH TDS Warna Endapan
1. 0 7 75 Putih keruh Ada sedikit
2. 5 6,5 165 Putih Ada sedikit
3. 10 6,5 416 Putih Ada sedikit
4. 15 6,5 474 Putih Ada sedikit
C. Dosis flokulan : 15 ml
Tabel III.1.3 Hasil Pengamatan pada Flokulan 15 ml
No Waktu pH TDS Warna Endapan
1. 0 6 51 Putih keruh Ada sedikit
2. 5 6 110 Putih Ada sedikit
3. 10 6,5 160 Putih Ada sedikit
4. 15 6,5 205 Putih Ada sedikit
III.2 Pembahasan
Proses flokulasi dalam pengolahan air bertujuan untuk mempercepat proses
penggabungan flok-flok yang telah dibibitkan pada proses koagulasi. Partikel – partikel
yang telah distabilkan selanjutnya saling bertumbukan serta melakukan proses tarik-
menarik dan membentuk flok yang ukurannya makin lama makin besar serta mudah
mengendap. Gradien kecepatan merupakan faktor penting dalam desain bak flokulasi.
Jika nilai gradien terlalu besar maka gaya geser yang timbul akan mencegah
pembentukan flok, sebaliknya jika nilai gradien terlalu rendah/tidak memadai maka
proses penggabungan antar partikulat tidak akan terjadi dan flok besar serta mudah
mengendap akan sulit dihasilkan. Pada praktikum ini, percobaan dibagi menjadi 3
sampel dengan dosis curiflok (flokulan) yang berbeda – beda, yaitu 5 gram, 10 gram,
dan 15 gram. Penambahan flukolan ini berfungsi untuk menjernihkan limbah.
Pengadukan dilakukan selama 15 menit pada setiap sampel yang kemudian setiap 5
menit dilakukan pengamatan.
Pada percobaan sampel 1 didapatkan nilai pH yaitu 7 yang berarti pH sampel
tersebut netral. Untuk nilai TDS pada sampel 1 ini masih terbilang cukup tinggi yaitu
pada menit ke 15 nilainya mencapai 460 ppm. Kadar TDS yang tinggi pada air
menunjukkan adanya pengaruh oleh pelapukan batuan, limpasan tanah, dan pengaruh
limbah domestik. Namun pada kadar ini, air dengan TDS tersebut masih dapat
digunakan. Pada sampel 1 ini air berwarna putih dan memiliki sedikit endapan. Untuk
percobaan sampel 2, pada 5 menit awal nilai pH air masih 7. Lalu pada menit
selanjutnya sampai 15 menit berakhir, nilai pH air menurun menjadi 6,5. TDS yang
terkandung dalam sampel 2 ini berkisar antara 75 – 475 ppm. Pada 5 menit pertama
warna air adalah putih keruh dengan sedikit endapan. Kemudian pada menit selanjutnya
hingga menit 15, air berwarna putih dengan sedikit endapan. Sedangkan pada percobaan
sampel 3, nilai pH 6,5 dengan TDS berkisar 51 – 205 ppm. Sama seperti sampel 2, pada
5 menit pertama warna air adalah putih keruh dengan sedikit endapan. Kemudian pada
menit selanjutnya hingga menit 15, air berwarna putih dengan sedikit endapan.
Pengaruh perbedaa dosis flokulan terhadap proses flokulasi, yaitu terjadi
perubahan TDS, warna, dan endapan. Semakin rendah TDS yang diperoleh maka
endapan yang dihasilkan semakin banyak. Selain itu, pH sangat berpengaruh pada
proses flokulasi dan koagulasi karena pemilihan pH yang tepat akan mempengaruhi
dosis optimum dari koagulan.
Pada percobaan ini, dosis optimum curiflok adalah pada dosis 15 ml, karena pada
dosis ini nilai TDS paling rendah dari dosis lainnya dengan warna larutan putih serta
terdapat sedikit endapan. faktor yang mempengaruhi proses flokulasi adalah sebagai
berikut:
1. pH, nilai pH ekstrim, baik tinggi maupun rendah dapat berpengaruh terhadap
koagulasi/flokulasi. Masing – masing koagulan memiliki pH optimum yang
berbeda – beda.
2. Suhu, suhu rendah akan mempengaruhi daya flokulasi.
3. Kekeruhan, makin rendah kekeruhan, pembentukan flok yang baik makin sukar
terjadi.
4. Kecepatan pengadukan, bertujuan unutk mempercepat kontak antara koloid dengan
flokulan yang ditambah.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dosis optimum curiflok
adalah pada dosis 15 ml, dengan nilai TDS berkisar 51 – 205 ppm dengan warna larutan
putih serta terdapat sedikit endapan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2020. Buku Petunjuk Praktikum Utilitas. Yogyakarta. UPN “Veteran” Yogyakarta
Muzayana, Fatimatul Umi, Hariani, Silvi. 2019. Analisis Warna, Bau, dan pH Di Sekitar
Tempat Pembuangan Akhir II Karya Jaya Musi 2 Palembang. 3(1): 2
Saka.co.id. 2019. Koagulasi dan Flokulasi dalam Pengolahan Limbah.
http://www.saka.co.id/news-detail/koagulasi-dan-flokulasi-dalam-pengolahan-
limbah. Diakses pada 6 Desember 2020
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM UTILITAS
Waktu TDS
No pH Warna Endapan
(menit) (ppm)
1. 0 7 120 Putih Ada sedikit
2. 5 7 414 Putih Ada sedikit
3. 10 7 434 Putih Ada sedikit
4. 15 7 460 Putih Ada sedikit
B. Dosis flokulan : 10 ml
No Waktu pH TDS Warna Endapan
1. 0 7 75 Putih keruh Ada sedikit
2. 5 6,5 165 Putih Ada sedikit
3. 10 6,5 416 Putih Ada sedikit
4. 15 6,5 474 Putih Ada sedikit
C. Dosis flokulan : 15 ml
No Waktu pH TDS Warna Endapan
1. 0 6 51 Putih keruh Ada sedikit
2. 5 6 110 Putih Ada sedikit
3. 10 6,5 160 Putih Ada sedikit
4. 15 6,5 205 Putih Ada sedikit
Asisten, Praktikan,