BOGOR
2021
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik kerja
industri yang berjudul “Verifikasi Metode Penetapan Kadar Tembaga (Cu) dalam
Air Permukaan secara Spektrofotometri Serapan Atom”. Praktik kerja industri
ini dilaksanakan di PT Itec Solution Indonesia. Terimakasih penulis ucapkan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini,
terutama kepada :
1. Bapak Ir. Helmud P.S, M.M., sebagai pembimbing I atas kesediaan dan
kesabarannya dalam memberikan bimbingan kepada penulis selama
penyusunan laporan Praktik Kerja Industri.
4. Ibu Rachmawati Dwi Estuningsih, M.Si., selaku dosen wali yang telah
memberikan semangat dan masukan selama menjalani perkuliahan di
Politeknik AKA Bogor
6. Keluarga dan Sahabat yang telah memberikan doa dan perhatian kepada
penulis untuk tetap bersemangat menjalani kuliah.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
Air merupakan salah satu elemen sumber daya alam terpenting dalam
kehidupan makhluk hidup, untuk kehidupan manusia sendiri air dapat digunakan
untuk dapat menopang kehidupan sehari-hari manusia seperti digunakan minum,
mencuci, mandi, dan lain lain. Semua air yang berada di atas permukaan bumi
seperti air parit, selokan, sungai dan danau adalah air permukaan (SUSANA,
2003). Air permukaan umumnya mengandung beberapa komponen pencemar
seperti sedimen, kotoran, lumpur, minyak, bakteri patogen, senyawa organik,
logam berat, dan bahkan logam berat. Pencemaran logam berat terhadap
lingkungan berasal dari aktivitas manusia di laut maupun di darat. Pencemaran
dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan perairan terutama
organisme yang hidup di dalamnya dan yang mengonsumsi air. Menurut
PRATIWI (2020) Logam berat yang masuk ke tubuh manusia juga berbahaya
untuk kesehatan., logam berat dapat menghalangi kerja enzim sehingga
metabolisme tubuh terganggu, menyebabkan kanker dan mutasi. Salah satu
logam berat berbahaya yang terdapat pada air permukaan adalah logam tembaga
(Cu), maka harus dilakukan analisis rutin terhadap logam Cu pada air permukaan
untuk memastikan bahwa air permukaan aman dikonsumsi ataupun air harus
diolah lebih lanjut agar aman dikonsumsi.
Tembaga adalah logam berat yang penting karena dibutuhkan oleh manusia,
mamalia lain, dan ikan untuk metabolisme, pembentukan hemoglobin,
haemosianin, dan pigmen dalam proses pengangkutan oksigen. Konsumsi
tembaga yang baik untuk manusia adalah 2,5 mg/kg berat badan/hari untuk orang
dewasa dan 0,05 mg/kg berat badan/hari untuk anak-anak dan bayi, apabila dalam
jumlah yang melebihi batas tersebut dapat bersifat toksik. Jika ikan atau
organisme akuatik yang mengandung tembaga dimakan oleh manusia, tembaga
dapat masuk ke dalam tubuh dan memberikan efek pada kesehatan. (PRATIWI,
2020).
PT Itec Solution Indonesia merupakan laboratorium swasta yang bergerak
dibidang jasa analisis lingkungan. Jasa analisis pengujian yang dilayani oleh PT
Itec Solution Indonesia salah satunya adalah pengujian logam dalam air meliputi
air limbah, air permukaan, air laut, air bersih maupun air minum. Salah satu
parameter yang diuji dalam air permukaan di PT Itec Solution Indonesia adalah
penetapan kadar logam tembaga pada air permukaan secara spektrofotometri
serapan atom (SSA) yang mengacu pada SNI 6989.6 2009, metode tersebut
harus diverifikasi untuk membuktikan kinerja metode masih sesuai dan memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk analisis rutin di
laboratorium PT Itec Solution Indonesia.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Manfaat percobaan ini adalah sebagai referensi bacaan bagi pembaca yang
ingin melakukan verifikasi pengujian metode penetapan tembaga pada air
permukaan. Bagi penulis percobaan ini bermafaat untuk melengkapi syarat tugas
akhir di Politeknik AKA Bogor serta dapat memahami verifikasi pengujian
metode penetapan tembaga pada air permukaan. Nilai pelaporan dari percobaan
ini dapat digunakan sebagai acuan bahwa metode tersebut dapat digunakan dalam
analisis rutin di laboratorium PT Itec Solution Indonesia.
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Percobaan ini merupakan bagian dari kegiatan Praktik Kerja Industri yang
dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2021. Percobaan ini dilaksanakan di
Laboratorium Lingkungan PT Itec Solution Indonesia yang berlokasi di Jl. Padma
Nirwana Raya Nomer 6 Bogor Nirwana Residen Kota Bogor Selatan. Ringkasan
praktik kerja industri dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.3.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini meliputi bahan uji dan bahan
kimia. Bahan uji yang digunakan adalah air permukaan. Bahan kimia yang
digunakan adalah larutan induk tembaga 1000 mg/L dan akuades.
2.3.2 Alat
Peralatan yang digunakan pada pengujian ini terdiri atas alat utama dan
alat pendukung. Alat utama meliputi spektrofotometer serapan atom merek GBC
Xplor AA dan lampu katoda tembaga (Cu). Alat pendukung meliputi pompa
vakum beserta selangnya, kertas saringan membran 0,45 μm, corong buchner,
labu penyaring, pipet mohr 5 mL, pipet volumetrik 10 mL, dan labu takar 50 dan
100 mL.
2.3.1.2 Pembuatan Larutan Deret Standar Cu (0,04; 0,1; 0,2; 0,4; 0,8; 1,0)
mg/L.
Larutan standar tembaga (Cu) 10 mg/L dipipet sebanyak (0,2; 0,5; 1,0;
2,0; 4,0; 5,0) mL ke labu takar 100 mL. Kemudian ditera dengan akuades dan
dihomogenkan. Sehingga diperoleh larutan deret standar tembaga dengan
konsentrasi (0,04; 0,1; 0,2; 0,4; 0,8; 1,0) mg/L.
2.3.2.2 Linearitas
2.3.2.3 Akurasi
2.3.2.4 Presisi
2.3.3.1 Linearitas
Data yang diperoleh, dibuat kurva kalibrasi serta ditentukan nilai koefisien
kolerasi (r), slope (b), dan intersept (a) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
a = Intersept (abs)
b = Slope (abs mg/L)
r = Koefisien korelasi
n = Banyaknya ulangan
Xi =Konsentrasi standar ulangan ke-i (mg/L)
Yi = Absorbansi ulangan ke-i (abs)
I = 1,2,3... ,n
2.3.3.2 Akurasi
C 3−C 1
% Recovery =
C2
Keterangan :
2.3.3.3 Presisi
Data konsentrasi tembaga dalam contoh uji dengan penambahan analit setelah
dilakukan sepuluh kali pengulangan yang diperoleh dari uji presisi kemudian
dihitung nilai %SBR. Nilai %SBR dibandingkan dengan 2/3 CV Horwitz. Rumus
yang digunakan adalah sebagai berikut :
x=
∑x
∑n
n
SB= √∑
i=1
¿¿¿¿
SB
SBR ( % )= ×100 %
x
CV Horwitz =21−0,5× LogC
2 2
CV Horwitz = 21−0,5× LogC
3 3
Keterangan :
I = 1,2,3,….n
Limit deteksi metode dan limit kuantisasi dapat dihitung secara statistik
dengan mengitung nilai simpangan baku melalui persamaan regresi. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
n
SB= √∑i=1
¿¿¿¿
LDM =3× SB
LK=10 × SB
Keterangan :
SB = Simpangan baku (mg/L)
LDM = Limit deteksi metode (mg/L)