Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PLCA

“UJI PARAMETER DO”

Dosen Pengampu :

Ibu Tri Mulyaningsih, ST, M.PH.


Bambang Suwerda, SST, Msi
Narto BE, STP, MP

Disusun Oleh : Kelompok A1-5


Dini May Fazatun A (P07133220014)
Bunga Arya Permata P (P07133220018)
Fadhila Veby Putri R (P07133220019)
Irfan Ahsani (P07133220032)
Yana Febia Nur J (P07133220036)
Rahma Nur Syarifah (P07133220039)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

YOGYAKARTA 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan praktek mata kuliah Pengolahan
Limbah Cair A dengan tepat waktu. Adapun judul dari laporan praktek ini yaitu “Uji Parameter
DO”.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bambang
Suwerda, SST, MSi. selaku dosen pengampu mata kuliah Pengolahan Limbah Cair A yang telah
memberikan tugas ini kepada kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak lain dan
juga teman-teman semua yang telah memberikan bantuan, semangat, serta memberikan dukungan
moral sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.

Menyadari akan banyaknya kekurangan kami dalam menyusun laporan praktek ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
melengkapi kekurangan dan kesesuaian dari laporan praktek ini.

Yogyakarta, 28 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................................. 2
BAB II METODOLOGI............................................................................................................... 3
A. Waktu dan Lokasi ................................................................................................................ 3
B. Alat dan Bahan ..................................................................................................................... 3
C. Prosedur Kerja ..................................................................................................................... 4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 5
A. Hasil ..................................................................................................................................... 5
B. Pembahasan.......................................................................................................................... 5
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 8
LAMPIRAN................................................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air sangat bermanfaat bagi seluruh mahkluk hidup didunia. Oleh karena itu, air
harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh manusia serta makhluk hidup lainnya. Kendala
utama yang dihadapi oleh sumber daya air diantaranya adalah kuantitas air yang Belum
mampu memenuhi kebutuhan mahkluk hidup sehingga menyebabkan kualitas air semakin
menurun. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter yang salah satunya adalah
oksigen terlarut (Effendi, 2003). Oksigen terlarut atau disebut juga Dissolved Oxygen (DO)
diperlukan semua makhluk hidup di bumi untuk proses pernapasan, menghasilkan energi
melalui pertukaran zat pada proses pertumbuhan dan perkembangbiakan. Selain itu,
oksigen juga dibutuhkan untuk pembakaran dengan oksigen pada tumbuhan organic dan
proses aerobic pada tumbuhan anorganik (Salmin,2005).
Indikator penentuan kualitas air salah satunya adalah jumlah kandungan oksigen
terlarut. Minimum kadugan oksigen terlarut dalam kondisi normal dan tidak tercemar
adalah 2 ppm (SWINGLE, 1968). Semakin tinggi kandungan oksigen terlarut dalam air
maka semakin baik kualitas air tersebut. Kandungan oksigen terlarut yang ideal selama
waktu 8 jam dengan tingkat kejenuhan 70% dan tidak boleh kurang dari 1,7 ppm (HUET,
1970). Air memiliki banyak manfaat, apalagi ketika air tersebut memiliki kualitas yang
baik. Salah satu manfaat air yang memiliki kandungan oksigen terlarut tinggi adalah
untuk menentukan kehidupan hewan air seperti ikan karena, jika oksigen dan perairan
berkurang sistem pernafasan ikan akan terganggu (Sylvia & Minggawati, 2010).
Sehingga DO sensor dapat dimanfaatkan pada proses budidaya ikan dengan sistem
akuakultur (Iskandar Putra, Mulyadi, 2013) dan sistem akuaponik (Novianto et al., n.)

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kadar parameter DO pada air sampel IPAL Sewon?
2. Bagaimana uji parameter DO pada air sampel IPAL Sewon

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kadar pemeriksaan uji parameter DO pada air sampel IPAL Sewon
2. Mahasiswa mampu melakukan uji parameter DO pada air sampel IPAL Sewon

2
BAB II
METODOLOGI
A. Waktu dan Lokasi
1. Waktu
Waktu pengambilan sampel
Tanggal : 24 Oktober 2022
Pukul : 09.00 WIB

Waktu pemeriksaan kadar DO


Tanggal : 25 Oktober 2022
Pukul : 08.00 WIB
2. Lokasi
Lokasi pengambilan sampel di Balai Pengelola Infrastruktur Air Limbah dan
Air Minum Perkotaan (Balai Pialam) berada di Jalan Bantul Km 8, Kecamatan Sewon,
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Setelah pengambilan sampel,
dilakukan pemeriksaan kadar DO di Laboratorium Mikrobiologi Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.

B. Alat dan Bahan


Alat pengambilan sampel
• Jrigen
• Gayung
Alat pemeriksaan kadar DO
• Erlenmeyer 250 ml • Statif
• 2 botol DO • Nampan
• Gelas ukur • Corong
• Buret • Pipet ukur

Bahan
• Air sampel • MnSO4
• Aquadest • H2SO4 pekat

3
• Indikator amilum • Natrium tio sulfat (Na2S2O3 0,025
• Reagen oksigen N)

C. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Masukkan air sampel pada botol DO hingga penuh, kemudian ditutup.
3. Tambahkan 2 ml reagen MnSO4, apabila terdapat endapan putih maka pemeriksaan
dihentikan dan apabila timbul endapan coklat maka pemeriksaan dilanjutkan.
4. Tambahkan 2 ml H2SO4 pekat, kemudian digojok hingga homogen. Endapan tersebut
akan larut dan terjaddi perubahan warna dari kuning menjadi oranye.
5. Ambil sampel sebanyak 100 ml ke Erlenmeyer (dituangkan dalam posisi menempel
pada dinding Erlenmeyer agar tidak terjadi aerasi).
6. Lakukan titrasi dengan Na2S2O3 0,025 N hingga berwarna kuning Jerami.
7. Tambahkan amilum sebanyak 1 ml dan warnanya berubah menjadi biru tua.
8. Lanjutkan titrasi dengan menggunakan Na2S2O3 0,025 N hingga warna biru tepat
hilang .
9. Lakukan percobaan tersebut pada 1 botol DO yang lain.
10. Selanjutnya hitung kadar DO.

4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Diketahui :
TITRASI BOTOL PERTAMA = 2,3 ml
TITRASI BOTOL KEDUA = 1,6 ml
RUMUS DOs
1000
Botol1 = x ml titrasi x 0,025 x FNa2SO3 x 8
100

= 10 x 2,3 x 0,025 x 1 x 8
= 4,6 ml
Kadar DO Botol1 = 3,0 – 5,0 tingkat pengenceran 10 -15 x
1000
Botol2 = × 𝑚𝑙 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 × 0,025 × 𝐹𝑁𝑎2𝑆𝑂3 × 8
100

= 10 x 1,6 x 0,025 x 1 x 8
= 3,2 ml
Kadar DO Botol2 = 3,0 – 5,0 tingkat pengenceran 10 – 15 x
Jadi, diperoleh hasil Kadar DO yang sama dari kedua botol

B. Pembahasan
Praktikum pengukuran DO ini dilakukan dengan menggunakan sampel air outlet
yang diambil dari IPAL Sewon. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kadar oksigen
terlarut (Dissolved Oxygen). Langkah awal yang dilakukan setelah sampel diambil
kemudian dibawa ke laboratorium lalu dilakukan pengujian. Pertama-tama sampel yang
ada pada drigen di pindahkan pada botol oksigen sampai penuh, kemudian ditambah 2 ml
MnSO4 20% dan 2 ml pereaksi O2. Lalu digojok dan dilihat endapan apa yang terjadi, jika
endapan berwarna putih maka pengujian dihentikan namun jika endapan berwarna coklat
maka pengujian dilanjutkan. Dari hasil pengujian didapatkan endapan berwarna coklat
dengan itu pengujian dilanjutkan dengan menambahkan 2 ml H2SO4 pekat lalu digojok.
Setelah itu dituang pada botol erlenmeyer sebanyak 100 ml, lalu dititrasi dengan
menggunakan larutan thiosulfat sampai berwarna kuning jerami. Kemudian setelah
berubah warna menjadi kuning jerami ditambah 1 ml amilum yang kemudian akan berubah

5
warna menjadi biru. Lalu di titrasi lagi hingga warna hilang atau berwarna benging.
Dari pemeriksaan uji parameter DO yang dilakukan pada air sampel outlet dari
IPAL Sewon, didapatkan hasil pada botol pertama yaitu 4,6 ml dan 3,2 ml. Dengan begitu
botol pertama dan kedua sama-sama memiliki kadar DO 3,0 hingga 5,0 ppm sehingga
memiliki tingkat pengenceran sebesar 10 x – 15 x.
Tabel klarifikasi derajat pencemaran :
No. Derajat Pencemaran DO (mg/l)
1. Belum tercemar >6,5
2. Tercemar ringan 4,5 –
6,5
3. Tercemar sedang 2,0 –
4,4
4. Tercemar berat <2,0
Sumber : Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.
Hasil yang didapatkan ini berada di atas minimal kandungan oksigen terlarut.
Kadar DO yang tinggi sangat dibutuhkan karena berperan sebagai komponen penting
dalam pengolahan air limbah. Tidak hanya itu, kadar DO yang tinggi juga menandakan
kondisi perairan yang baik. Semakin tinggi kandungan DO pada air maka semakin baik
kualitas air tersebut. Kadar DO yang tinggi juga berperan penting terhadap kelangsungan
hidup tumbuhan dan binatang air. Karena DO yang tinggi ini dibutuhkan oleh tumbuhan
dan binatang air sebagai sumber asupan oksigen yang cukup untuk proses metabolisme,
pernapasan, fotosintesis, serta pertumbuhan dan pembiakan. Jadi, dari pemeriksaan ini
membuktikan bahwa pengolahan limbah pada IPAL Sewon telah berjalan dengan baik.

6
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan yaitu pengujian kandungan DO dari
air sampel outlet yang diambil dari IPAL Sewon, maka dapat ditarik kesimpulan :
1. Kandungan DO pada botol pertama yaitu 4,6 mg/l atau ppm dan untuk botol kedua
yaitu 3,2 mg/l atau ppm.
2. Dari hasil kandungan DO botol pertama dan kedua sama-sama memiliki kadar 3,0
sampai 5,0 ppm maka tingkat pengenceran yang ada sebesar 10x sampai 15x.
3. Kadar DO yang didapatkan setelah dilakukan pengujian sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No.82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air, hasil yang didapatkan kadar DO tinggi.

B. Saran
Diharapkan agar pada saat praktikum dapat mengetahui kadar optimum oksigen
terlarut. Sebelum dilakukannya praktikum alangkah baiknya dijelaskan ulang mengenai
langkah-langkah pengujian kadar DO untuk meminimalisir kesalahan pada saat melakukan
praktikum. Pada saat praktikum dilakukan pengukuran kadar yang sama setiap kelompok
agar tidak terjadi kesalahan atau jika setiap kelompok dibagi untuk pengujiannya harus
melakukan kegiatan di saat praktikum sesuai dengan bagiannya masing-masing.

7
DAFTAR PUSTAKA

Yuliantari, R., Yuliantari, R. V., Novianto, D., Hartono, M. A., & Widodo, T. R. (2021).
Pengukuran Kejenuhan Oksigen Terlarut pada Air menggunakan Dissolved Oxygen Sensor.
Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, 18(2),
101–104. https://doi.org/10.20527/flux.v18i2.9997

8
LAMPIRAN

9
10

Anda mungkin juga menyukai