Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR-A

“PEMERIKSAAN TSS DARI LIMBAH INLET IPAL KOMUNAL “


KUNINGAN, KARANG MALANG, CATURTUNGGAL, SLEMAN

Dosen Pengampu :

Tri Mulyaningsih, ST, M.PH.

Disusun oleh :

Maulina Dwi Andani (P07133220004)


Nishfia Rahmawati (P07133220010)
Shella Novita (P07133220012)
Icha Intan Kurniani (P07133220023)
Ika Irliana Rahmadani (P07133220027)
Devi Utari (P07133220040)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN YOGYAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan, iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan laporan ini tepat pada waktunya.
Adapun penulisan laporan praktikum ini merupakan bentuk dari pemenuhan Tugas Mata
kuliah Pengolahan Limbah Cair A. Pada laporan praktikum ini akan dibahas mengenai
Total Suspended Solid (TSS).

Kami juga mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Ibu Tri


Mulyaningsih, ST, M.PH. selaku Dosen Pengolahan Limbah Cair A yang telah
membimbing dan mengajar Mata Kuliah Pengolahan Limbah Cair A di semester ganji
ini. Kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca.

Kami tentu menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, agar laporan ini
nantinya dapat menjadi laporan praktikum yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila
terdapat banyak kesalahan pada laporan praktikum ini penyusun mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, 08 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar............................................................................................................................................. i

Daftar Isi ...................................................................................................................................................... ii

BAB I (PENDAHULUAN) ......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang.................................................................................................................................... 1

B. Tujuan ................................................................................................................................................. 2

BAB II (PEMBAHASAN) .......................................................................................................................... 3

A. Waktu dan Lokasi ............................................................................................................................... 3

B. Alat dan bahan .................................................................................................................................... 3

C. Prosedur Kerja .................................................................................................................................... 3

D. Hasil.................................................................................................................................................... 4

E. Pembahasan ........................................................................................................................................ 4

BAB III (PENUTUP) .................................................................................................................................. 6

A. Kesimpulan ......................................................................................................................................... 6

B. Saran ................................................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 7

LAMPIRAN................................................................................................................................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air limbah adalah air buangan yang berasal dari domestik, industri, tempat-tempat umum,
dan sarana sejenis. Pada konsentrasi tertentu, keberadaan air limbah dapat berdampak negatif
terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia. Bahaya yang ditimbulkan tergantung jenis
dan karakteristik limbah itu sendiri. Oleh karena itu, perlu pemahaman lebih lanjut mengenai sifat
limbah dan komponen bahan pencemar yang terkandung pada air limbah.
Chemical Ocygen Demand (COD) adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk
mengurai semua bahan organik yang terkandung dalam air. Bahan organik tersebut dapat
teroksidasi oleh kalium bikromat (K2Cr2O7) dalam keadaan asam menjadi gas karbondiokasida
(CO2) dan air (H2O) serta sejumlah ion krom (Cr). Kalium bikromat di sini digunakan sebagai
sumber oksigen. COD merupakan salah satu parameter indikator pencemar di dalam air yang
keberadaannya di lingkungan ditentukan oleh limbah organik. Industri dan domestik menjadi
sumber utama limbah organik dan penyebab utama tingginya konsentrasi COD. Penentuan kadar
COD pada air limbah dapat dilakukan salah satunya dengan metode titrimetri. Metode titrimetri
adalah analisa kimia yang diarahkan untuk mengetahui kadar suatu zat dalam sampel dnegan
larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar).
Total Suspended Solid (TSS) adalah semua zat padat atau partikel yang tersuspensi dalam
air, termasuk komponen biotik, abiotik, dan partikel anorganik lainnya. TSS menyebabkan
kekeruhan air, air tidak terlarut, dan air tidak dapat mengendap secara langsung. Padatan
tersuspensi dapat mengurangi penetrasi cahaya matahari ke dalam air sehingga mempengaruhi
regerasi oksigen secara fotosintesis. TSS merupakan tempat berlangsungnya reaksi kimia yang
sifatnya heterogen yang memiliki fungsi sebagai bahan pembentuk endapan serta dapat
menghambat kemampuan produksi zat organik. Prinsip analisa TSS dilakukan dengan penyaringan
contoh uji yang telah homogen menggunakan kertas saring, lalu dilakukan penimbangan. Residu
yang tertinggal pada kertas saring kemudian dikeringkan sampai mencapai berat yang konstan
pada suhu 105℃. Untuk memperoleh estimasi TSS, dilakukan perhitungan dengan menghitung
selisih antara padatan terlarut total dan padatan total.

1
B. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui nilai TSS dalam sampel air limbah yang diteliti.
2. Untuk mengetahui alat dan bahan dalam pemeriksaan TSS.
3. Untuk mengetahui cara pengambilan sampel air limbah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Waktu dan Lokasi Pemeriksaan


Lokasi : Laboratorium Mikrobiologi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Hari/tanggal : Selasa, 4 Oktober 2022
Waktu : 13.00 – 16.00 WIB

B. Alat dan Bahan


Pemeriksaan TSS
 Alat
- Desikator
- Oven
- Gelas ukur
- Timbangan analitik
- Pinset
- Kaca arjoli
- Labu Erlemeyer
- Cawan petri
- Corong gelas

 Bahan
- Kertas saring
- Limbah cair IPAL

C. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Ambil kertas saring yang telah dioven/disterilkan menggunakan pinset, kemudian letakan
pada cawan petri.
3. Timbang kertas saring tersebut menggunakan timbangan analitik, kemudian catat hasil.
4. Bawa kertas saring ke meja pengujian.
5. Letakkan corong glass pada labu erlenmeyer.
6. Lipat kertas saring menggunakan pinset dengan dua kali lipatan.
7. Letakkan kertas saring pada corong glass.
8. Kemudian siapkan limbah cair IPAL sebanyak 50 ml.
3
9. Tuang limbah cair IPAL pada kertas saring yang telah diletakkan diatas corong glass,
lakukan secara perlahan dan jangan sampai limbah cair tumpah.
10. Tunggu hingga air pada kertas saring benar-benar habis.
11. Setelah selesai, ambil kertas saring menggunakan pinset dan letakkan pada cawan petri
kemudian masukkan ke dalam oven selama 30 menit dengan suhu 108℃.
12. Setelah 30 menit, ambil cawan petri yang berisi kertas saring menggunakan pinset dan
dinginkan di dalam desikator selama kurang lebih 10 menit.
13. Setelah itu, timbang kertas saring hasil uji menggunakan timbangan analitik.
14. Catat hasil.

D. Hasil
Diketahui : Berat kertas saring awal (A) (g) : 0,4011
Berat kertas saring akhir (B) (g) : 0,4019
Volume sampel air : 50 ml
Ditanya : TSS?

Jawab : TSS =

= 16

E. Pembahasan
Pemeriksaan TSS (Total Suspended Solid) merupakan pemeriksaan untuk mengetahui adanya zat-zat yang
terlarut dantersuspensi di dalamair, baikair bersihmaupunair limbah. Percobaanini dilakukandenganpenuhkehati-
hatian karena menuntut untuk tetap steril, baik alat maupun bahan yang akan digunakan dalam praktikum. Pada
prinsipnya, percobaan ini menghitung selisih massa antara massa awal sebelum menggunakan air sampel dengan
sesudahmenggunakanairsampel.
Pada penentuan kadar padatan tersuspensi di dalam sampel limbah ini digunakan metode
gravimetri dengan cara mengendapkan padatan tersuspensi yang terkandung di dalam sampel
limbah yang dianalisa. Pengendapan dilakukan dengan cara menyaring sampel sehingga keduanya
menjadi terpisah, dimana padatan tersuspensi memiliki ukuran molekul yang lebih besar dari pada
padatan terlarut sehingga padatan tersuspensi ini akan tertinggal pada kertas saring saat
penyaringan dilakukan. Sebelum disaring, sampel terlebih dahulu dikocok agar zat-zat yang
terkandung di dalamnya tersebar merata dan homogen kemudian dimasukkan sebanyak 50 mL
4
kedalam gelas ukur lalu disaring menggunakan kertas whattman 0,45 µm.
Endapan yang tertinggal pada kertas saring sebagai padatan tersuspensi ini kemudian
diletakkan pada wadah berupa cawan petri kemudian dilakukan pemanasan di dalam oven dengan
suhu 103°C - 105⁰ C selama 30 menit bertujuan untuk menghilangkan kadar air yang terdapat
pada kertas saring sehingga akan diperoleh berat padatan tersuspensi yang akurat. Setelah
dilakukan pemanasan maka kertas saring beserta wadahnya didinginkan di dalam desikator selama
10 - 15 menit selanjutnya ditimbang hingga diperoleh berat yang konstan. Perlu diperhatikan jika
tidak diperoleh berat konstan maka ulangi tahapan pengeringan, pendinginan dalam desikator, dan
lakukan penimbangan sampai diperoleh berat konstan atau sampai perubahan berat lebih kecil dari
4% terhadap penimbangan sebelumnya atau lebih kecil dari 0,5 mg. Adapun Hasil yang diperoleh
pada sampel A adalah 0,4011 mg/mL dan sampel B adalah 0,4019 mg/ml. Adapun kadar TSS
(Total Suspended Solid) yang diperoleh pada sampel melalui perhitungan yaitu sebesar 16 mg/L.
Menurut PermenLHK Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik
menyebutkan bahwa baku mutu air limbah parameter TSS pada IPAL sebesar 30 mg/L. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa pengolahan air limbah pada IPAL Kuningan Sejahtera sudah
baik karena kadar TSS pada outlet tidak melebihi baku mutu yang telah ditentukan sehingga
pembuangannya ke badan air tidak berbahaya dan tidak menyebabkan pencemaran air.

5
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Pemeriksaan TSS (Total Suspended Solid) merupakan pemeriksaan untuk mengetahui adanya zat-
zat yang terlarut dan tersuspensi di dalam air, baik air bersih maupun air limbah. Percobaan ini
dilakukan dengan penuh kehati-hatian karena menuntut untuk tetap steril, baik alat maupun bahan yang
akan digunakan dalam praktikum. Pada prinsipnya, percobaan ini menghitung selisih massa antara
massa awal sebelum menggunakan air sampel dengan sesudah menggunakan air sampel.
Dari hasil pemeriksaan yang diperoleh pada sampel A adalah 0,4011 mg/mL dan sampel B adalah
0,4019 mg/ml. Adapun kadar TSS (Total Suspended Solid) yang diperoleh pada sampel melalui
perhitungan yaitu sebesar 16 mg/L. Menurut PermenLHK Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu
Air Limbah Domestik menyebutkan bahwa baku mutu air limbah parameter TSS pada IPAL sebesar 30
mg/L. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengolahan air limbah pada IPAL Kuningan Sejahtera
sudah baik karena kadar TSS pada outlet tidak melebihi baku mutu yang telah ditentukan sehingga
pembuangannya ke badan air tidak berbahaya dan tidak menyebabkan pencemaran air.

B. SARAN

1. Saat pengambilan sampel, praktikan lebih berhati-hati dan teliti baik dari segi waktu maupun
cara pengambilan sampelnya.
2. Praktikan harus lebih teliti dan cermat dalam proses penimbangan maupun perhitungan cawan
dan kertas saring.
3. Praktikan harus harus lebih memahami prosedur kerja dengan baik agar tidak terjadi kesalahan
dalam pelaksanaan praktikum TSS dapat selesai tepat waktu.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://fdokumen.com/document/laporan-8-cod.html?page=3
https://www.studocu.com/id/document/institut-teknologi-nasional/probability-and-statistic/laporan-pakl1-
harusberes/10696427
https://hasniyusuf.blogspot.com/2018/07/laporan-praktikum-limbah-industri-dan.html

7
LAMPIRAN

8
LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR-A
“PEMERIKSAAN COD DARI LIMBAH INLET IPAL KOMUNAL “
KUNINGAN, KARANG MALANG, CATURTUNGGAL, SLEMAN

Dosen Pengampu :

Tri Mulyaningsih, ST, M.PH.

Disusun oleh :

Maulina Dwi Andani (P07133220004)


Nishfia Rahmawati (P07133220010)
Shella Novita (P07133220012)
Icha Intan Kurniani (P07133220023)
Ika Irliana Rahmadani (P07133220027)
Devi Utari (P07133220040)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN YOGYAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan, iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan laporan ini tepat pada waktunya.
Adapun penulisan laporan praktikum ini merupakan bentuk dari pemenuhan Tugas Mata
kuliah Pengolahan Limbah Cair A. Pada laporan praktikum ini akan dibahas mengenai
Total Suspended Solid (TSS).

Kami juga mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Ibu Tri


Mulyaningsih, ST, M.PH. selaku Dosen Pengolahan Limbah Cair A yang telah
membimbing dan mengajar Mata Kuliah Pengolahan Limbah Cair A di semester ganji
ini. Kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca.

Kami tentu menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, agar laporan ini
nantinya dapat menjadi laporan praktikum yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila
terdapat banyak kesalahan pada laporan praktikum ini penyusun mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, 08 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar ............................................................................................................................................ i

Daftar Isi ...................................................................................................................................................... ii

BAB I (PENDAHULUAN) ......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang.................................................................................................................................... 1

B. Tujuan ................................................................................................................................................. 2

BAB II (PEMBAHASAN) .......................................................................................................................... 3

A. Waktu dan Lokasi ............................................................................................................................... 3

B. Alat dan bahan .................................................................................................................................... 3

C. Prosedur Kerja .................................................................................................................................... 3

D. Hasil.................................................................................................................................................... 4

E. Pembahasan ........................................................................................................................................ 4

BAB III (PENUTUP) .................................................................................................................................. 6

A. Kesimpulan ......................................................................................................................................... 6

B. Saran ................................................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 7

LAMPIRAN................................................................................................................................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air limbah adalah air buangan yang berasal dari domestik, industri, tempat-tempat umum,
dan sarana sejenis. Pada konsentrasi tertentu, keberadaan air limbah dapat berdampak negatif
terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia. Bahaya yang ditimbulkan tergantung jenis
dan karakteristik limbah itu sendiri. Oleh karena itu, perlu pemahaman lebih lanjut mengenai sifat
limbah dan komponen bahan pencemar yang terkandung pada air limbah.
Chemical Ocygen Demand (COD) adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk
mengurai semua bahan organik yang terkandung dalam air. Bahan organik tersebut dapat
teroksidasi oleh kalium bikromat (K2Cr2O7) dalam keadaan asam menjadi gas karbondiokasida
(CO2) dan air (H2O) serta sejumlah ion krom (Cr). Kalium bikromat di sini digunakan sebagai
sumber oksigen. COD merupakan salah satu parameter indikator pencemar di dalam air yang
keberadaannya di lingkungan ditentukan oleh limbah organik. Industri dan domestik menjadi
sumber utama limbah organik dan penyebab utama tingginya konsentrasi COD. Penentuan kadar
COD pada air limbah dapat dilakukan salah satunya dengan metode titrimetri. Metode titrimetri
adalah analisa kimia yang diarahkan untuk mengetahui kadar suatu zat dalam sampel dnegan
larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar).
Total Suspended Solid (TSS) adalah semua zat padat atau partikel yang tersuspensi dalam
air, termasuk komponen biotik, abiotik, dan partikel anorganik lainnya. TSS menyebabkan
kekeruhan air, air tidak terlarut, dan air tidak dapat mengendap secara langsung. Padatan
tersuspensi dapat mengurangi penetrasi cahaya matahari ke dalam air sehingga mempengaruhi
regerasi oksigen secara fotosintesis. TSS merupakan tempat berlangsungnya reaksi kimia yang
sifatnya heterogen yang memiliki fungsi sebagai bahan pembentuk endapan serta dapat
menghambat kemampuan produksi zat organik. Prinsip analisa TSS dilakukan dengan penyaringan
contoh uji yang telah homogen menggunakan kertas saring, lalu dilakukan penimbangan. Residu
yang tertinggal pada kertas saring kemudian dikeringkan sampai mencapai berat yang konstan
pada suhu 105℃. Untuk memperoleh estimasi TSS, dilakukan perhitungan dengan menghitung
selisih antara padatan terlarut total dan padatan total.

1
B. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui nilai COD dalam sampel air limbah yang diteliti.
2. Untuk mengetahui alat dan bahan dalam pemeriksaan COD.
3. Untuk mengetahui cara pengambilan sampel air limbah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Waktu dan Lokasi Pemeriksaan


Lokasi : Laboratorium Mikrobiologi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Hari/tanggal : Selasa, 4 Oktober 2022
Waktu : 13.00 – 16.00 WIB

B. Alat dan Bahan


Pemeriksaan TSS
 Alat
- Labu Erlenmeyer
- Tabung reaksi
- Buret
- COD reaktor
- Pipet ukur
 Bahan
- Limbah cair IPAL (Limbah Cair IPAL)
- Aquadest
- H2SO4
- K2Cr2O7
- Sepucuk sendok HgSO4 (Merkuri)
- Beaker glass
- Feroin
- Larutan FAS

C. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Masukkan air sampel kedalam tabung reaksi sebanyak 2 ml kemudian beri kertas label,
lakukan hal yang sama pada cairan aquadest. Pada tabung reaksi yang berisi aquadest
diberi label dengan tulisan Blangko.
3. Masukan + 3 ml H2SO4 pro COD kedalam tabung reaksi blangko dan tabung reaksi air
sampel
4. Masukan + 1 ml K2Cr2O7 kedalam tabung reaksi blangko dan tabung reaksi air sampel

3
5. Masukan + sepucuk sendok HgSO4 (Merkuri) kedalam tabung reaksi blangko dan tabung
reaksi air sampel
6. Kemudian digojok
7. Panaskan tabung reaksi air sampel dan tabung reaksi blangko menggunakan COD reaktor
dengan suhu 150℃ selama 60 menit.
8. Setelah itu dinginkan menggunakan beker glass yang sudah terisi air (bisa menggunakan
air kran).
9. Masukan air sampel dan air blangko dari tabung reaksi ke Erlenmeyer.
10. Sisa larutan yang menempel pada tabung reaksi digojok menggunakan aquadest 5 ml saja
kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer.
11. Tambahkan + 3 tetes Feroin pada air sampel dan blangko, aduk perlahan.
12. Kemudian titrasi air sampel dan blangko menggunakan larutan FAS hingga warna larutan
menjadi coklat kemerahan.
13. Catat ml titrasi blangko dan ml titrasi sampel.
14. Hitung hasil.

D. Hasil

Volume awal (ml) Volume akhir (ml) Volume titrasi (ml)


Blanko (BL) 0 2 2
Sampel (SP) 2 3,8 1,8

Perhitungan kadar COD :


COD = O2

=
= 500 x 0,2 x 0,8
= 80 mg/L O2

E. Pembahasan

Pada praktikum ini, dilakukan pemeriksaan kadar COD (Chemical Oxygen Demand)
dengan menggunakan metode titrimetri pada air limbah yang berasal dari outlet (air keluaran)
IPAL Komunal Kuningan Sejahtera. Chemical Oxygen Demand (COD) adalah banyaknya oksigen
yang dibutuhkan untuk mengoksidasi secara kimia bahan organik di dalam air limbah.
4
Nilai COD merupakan ukuran pencemaran air oleh zat-zat organik yang secara alamiah dapat
dioksidasikan melalui proses mikrobiologis dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut
dalam air. Oksigen terlarut adalah banyaknya oksigen yang terkandung dalam air yang digunakan
sebagai tanda derajat pengotor air baku.
Pemeriksaan COD dilakukan dengan cara memasukkan sampel air limbah dan blanko
(aquades) masing-masing sebanyak 2 ml ke dalam 2 tabung COD. Kemudian menambahkan pada
kedua tabung 3 ml H2SO4 pro COD, 1 ml K2Cr2O7, dan sepucuk sendok HgSO4 lalu digoyang-
goyangkan hingga tercampur merata. Penambahan H2SO4 bertujuan untuk mempercepat reaksi dan
sebagai penentu suasana asam, penambahan kalium bikromat (K2Cr2O7) sebagai oksidator pada
sampel, dan penambahan HgSO4 sebagai katalis untuk mempercepat reaksi. Selanjutnya
memasukkan kedua tabung COD ke COD reaktor untuk dipanaskan pada suhu 1500C selama 1
jam. Setelah 1 jam, dinginkan lalu larutan dalam kedua tabung dituang ke erlenmeyer dan
ditambahkan masing-masing 3 tetes ferroin sebagai penentu terjadinya titik akhir titrasi serta di
titrasi dengan larutan FAS hingga warna berubah dari hijau menjadi cokelat kemerahan.
Berdasarkan percobaan, didapatkan nilai COD sebesar 80 mg/L O2. Menurut PermenLHK
Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik menyebutkan bahwa baku mutu
air limbah parameter COD pada IPAL sebesar 100 mg/L. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
pengolahan air limbah pada IPAL Kuningan Sejahtera sudah baik karena kadar COD pada outlet
tidak melebihi baku mutu yang telah ditentukan sehingga pembuangannya ke badan air tidak
berbahaya dan tidak menyebabkan pencemaran air.

5
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Chemical Oxygen Demand (COD) adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi secara kimia bahan organik di dalam air limbah. Nilai COD merupakan ukuran
pencemaran air oleh zat-zat organik yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses
mikrobiologis dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut dalam air. Oksigen terlarut adalah
banyaknya oksigen yang terkandung dalam air yang digunakan sebagai tanda derajat pengotor air
baku.

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, didapatkan nilai COD sebesar 80 mg/L O2. Menurut
PermenLHK Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik menyebutkan bahwa
baku mutu air limbah parameter COD pada IPAL sebesar 100 mg/L. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa pengolahan air limbah pada IPAL Kuningan Sejahtera sudah baik karena kadar
COD pada outlet tidak melebihi baku mutu yang telah ditentukan sehingga pembuangannya ke badan
air tidak berbahaya dan tidak menyebabkan pencemaran air.

B. SARAN

Bagi praktikan pada saat melakukana pemeriksaan perlu memperhatikan ketelitian dan keakuratan
pengujian baik dari teknik pengambilan sampel yang benar maupun pemberian berbagai larutan yang
terlibat guna mendapatkan hasil akhir nilai yang akurat.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://fdokumen.com/document/laporan-8-cod.html?page=3
https://www.studocu.com/id/document/institut-teknologi-nasional/probability-and-statistic/laporan-pakl1-
harusberes/10696427
https://hasniyusuf.blogspot.com/2018/07/laporan-praktikum-limbah-industri-dan.html

7
LAMPIRAN

8
9

Anda mungkin juga menyukai