Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PERCOBAAN INGENHOUSZ

Disusun oleh:
KELOMPOK 1 KELAS XII IPA

1. Adistya Devi Auliani


2. Ana Aulia Fazriah
3. Doni Dermawan
4. Rori Mura Himin
5. Usi Listiawati

GURU BIDANG STUDI


AZWAR ANAS, S.Pd., M.Si.

SMA NEGERI 15 BUNGO


TAHUN PELAJARAN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum biologi
yang berjudul “Percobaan Ingenhousz”.

Pada kesempatan kali ini, kami ingin menyampaikan terimakasih kepada bapak
Azwar Anas S.Pd.,M.Si. selaku guru bidang studi Biologi yang telah membimbing dan
membantu kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.

Laporan ini disusun berdasarkan dari hasil praktikum yang telah kami lakukan
sebelumnya. Kami menyadari laporan yang kami buat ini jauh dari kata sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa membuat
laporan yang lebih baik lagi kedepannya. Semoga laporan yang kami buat ini dapat
menambah wawasan, pemahaman, dan bisa bermanfaat bagi kita semua.

Tebo Jaya, 14 September 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................
A. Latar Belakang .........................................................................................................................
B. Tujuan Praktikum ....................................................................................................................
C. Alat dan Bahan ........................................................................................................................
D. Prosedur Kerja .........................................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................................
A. Metabolisme ............................................................................................................................
B. Fotosintesis...............................................................................................................................
C. Percobaan Ingenhousz..............................................................................................................
D. Tumbuhan Hijau.......................................................................................................................
E. Hydrilla.....................................................................................................................................
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................................................
A. Hasil .........................................................................................................................................
B. Pembahasan .............................................................................................................................
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................................

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan memiliki ciri


memerlukan makanan dan mengeluarkan zat sisa. Jika kita cermati, ciri dasar tersebut
mengarahkan kita terhadap suatu reaksi yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup
dimana terjadi reaksi kimia. Hal ini disebut dengan metabolisme.

Metabolisme adalah semua proses reaksi kimia dan perubahan energi yang
terjadi dalam sel atau tubuh makhluk hidup (proses fisik dan kimia dalam sel). Reaksi
kimia terjadi akibat interaksi spesifik secara teratur antara molekul-molekul di dalam
lingkungan sel beserta dengan perubahannya. Metabolisme terbagi atas dua yaitu
anabolisme (penyusunan) dan katabolisme (penguraian) senyawa organik. Di dalam
anabolisme, terjadi suatu reaksi yang sangat penting bagi tumbuhan, yaitu
fotosintesis.

Fotosintesis adalah suatu proses pembuatan atau pembentukan makanan yang


dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun, yaitu
klorofil dengan bantuan bantuan energi cahaya matahari. Banyak faktor yang
memengaruhi kecepatan fotosintesis, di antaranya adalah cahaya, karbondioksida
(CO2), klorofil, air (H2O), dan temperatur.

Berdasarkan pernyataan diatas, pada percobaan fotosintesis kali ini, kami di


tugaskan untuk melakukan uji Ingenhousz dengan menggunakan tanaman air (
Hydrilla sp ). Laporan ini dibuat untuk mengetahui dan membuktikan hasil dari
proses fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan O2, maka dilakukanlah percobaan
ini.

B. Tujuan Praktikum

1. Membuktikan bahwa Fotosintesis menghasilkan Oksigen


2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis

C. Alat dan Bahan

1. Alat
 Gelas Ukur 1000 mL ( 2 buah)
 Gelas Ukur 600 mL
 Baskom/ember besar
 Corong Kaca ( 3 buah)
 Tabung Reaksi ( 3 buah)
 Thermometer

1
 Kawat Pengait / kabel tunggal (potong menjadi 9 bagian, ukuran 20 cm)
 Benang
 Lidi ( 2 buah)

2. Bahan
 Tanaman Air (Hydrilla sp)
 Natrium Bikarbonat / Soda Kue
 Es Batu

D. Prosedur/Cara Kerja

1) Isi Baskom/ember besar dengan air.


2) Ikat dan rangkai tanaman dengan menggunakan benang.
3) Masukan tanaman yang sudah diikat kedalam corong kaca dan ikat pada bagian
ujung corong.
4) Masukan tanaman yang sudah dirangkai didalam corong kedalam gelas ukur 1000
mL, dengan posisi terbalik menghadap kebawah dan digantung dengan kawat agar
bisa berdiri dengan tegak, seperti terlihat pada gambar.
5) Masukan rangkaian percobaan kedalam ember, kemudian masukan tabung reaksi
pada ujung corong kaca. Semua proses yang dilakukan pada tahap 5 ini harus
dilakukan dalam air agar tidak ada gelembung udara tertinggal dalam tabung
reaksi
6) Tempatkan perangkat pada 4 perlakuan berbeda yaitu :
 Perangkat 1 tanpa perlakuan ditempat yang terkena cahaya Matahari
 Perangkat 2 diberikan Natrium Bikarbonat / Soda Kue ditempatkan pada
tempat yang terkena cahaya Matahari
 Perangkat 3 diberikan es batu ditempatkan pada tempat yang terkena cahaya
Matahari
 Perangkat 4 tanpa perlakuan ditempat yang tidak terkena cahaya Matahari
7) Masukan Termometer kedalam gelas ukur untuk mengukur suhu air sebelum dan
sesudah perlakuan.
8) Lakukan pengamatan selama 30-40 menit.
9) Amati Gelembung-gelembung udara yang terbentuk pada tabung reaksi dan
rongga udara yang terbentuk akibat adanya gelembung tersebut.
10) Catat hasil yang diperoleh pada masing-masing percobaan pada tabel pengamatan.
11) Lakukan Uji Nyala Api untuk membandingkan Gas Oksigen yeng terbentuk.

2
BAB II LANDASAN TEORI

A. Metabolisme

Metabolisme berasal dari bahasa Yunani (Metabole) yang artinya “berubah”.


Metabolisme adalah seluruh reaksi biokimia yang bertujuan untuk mempertahankan
kehidupan yang terjadi di dalam suatu organisme. Menurut ( Widi Winarti, 2007)
metabolisme secara sederhana adalah suatu pertukaran antara zat atau organisme
mahluk hidup dengan lingkungannya. Metabolisme menurut (Lim, 2002) adalah
kajian tentang adanya bagian perubahan atau semua transformasi kimiawi dan energi
yang terjadi di dalam tubuh, sedangkan definisi metabolisme menurut ( Lehninger,
1982) adalah serangkaian bentuk aktivitas sel yang amat terkordinasi, mempunyai
tujuan dan mencakup berbagai kerjasama banyak sistem multi enzim.

Tiga tujuan utama metabolisme yaitu mengonversi makanan menjadi energi


untuk menjalankan proses pada tingkat seluler, mengonversi makanan menjadi bahan
baku penyusun protein, lipid, asam nukleat dan beberapa jenis karbohidrat, serta
mengeliminasi limbah metabolik. Reaksi-reaksi yang dikatalisis enzim ini
memungkinkan organisme untuk tumbuh, bereproduksi, mempertahankan struktur,
dan merespons lingkungannya.

Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik:

1. Katabolisme

Katabolisme adalah reaksi pemecahan atau perobakan senyawa kompleks


menjadi senyawa yang lebih sederhana, yang membebaskan atau menghasilkan energi
(reaksi eksenergik).

Katabolisme adalah lintasan metabolisme yang merombak suatu substrat


kompleks molekul organik menjadi komponen-komponen penyusunnya sambil
melepaskan energi, pada umumnya berupa ATP. Pada lintasan katabolisme, molekul
berukuran besar seperti polisakarida, lipid, asam nukleat dan protein akan terombak
menjadi beberapa molekul yang lebih kecil seperti monosakarida, asam lemak,
nukleotida, dan asam amino. Katabolisme merupakan urutan reaksi yang dikatalis
oleh enzim dimana molekul yang relatif besar dalam sel hidup yang dipecah atau

3
didegradasi. Energi kimia yang telah dilepaskan dari proses katabolisme adalah
adenosine tri-phosphate (ATP).

2. Anabolisme

Anabolisme adalah reaksi pembentukan atau penyusunan senyawa kimia


sederhana menjadi senyawa kimia yang lebih kompleks yang memerlukan energi
(reaksi endergenik). Menurut ( Prawiro Hartono dan Handisurmarto, 1997)
anabolisme adalah penyusunan senyawa kimia sederhana menjadi senyawa kimia atau
molekul kompleks.

Menurut Wikipedia, anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun


beberapa senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks.
Anabolisme memproses sintesis senyawa kimia kecil menjadi besar menjadi molekul
yang lebih besar, seperti yang terjadi pada asam amino yang diubah menjadi protein.
Anabolisme dan katabolisme saling bertentangan, namun keduanya tidak dapat
dipisahkan karena sering kali hasil dari anabolisme merupakan senyawa pemula untuk
proses katabolisme.

Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi
ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya
digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa
yang lebih kompleks. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan
fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan
kemkatabolisme.

B. Fotosintesis

Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organic dari senyawa


anorganik dengan bantuan energi cahaya matahari. Fotosintesis adalah suatu proses
biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik yang dilakukan oleh
tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun, yaitu klorofil. Selain
yang mengandung zat hijau daun, ada juga makhluk hidup yang berfotosintesis yaitu
alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan
air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.

Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan
oksigen. Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis yang menghasilkan glukosa:

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti


selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Untuk mengetahui
fotosintesis menghasilkan O2, maka dilakukan percobaan Ingenhouzs dengan
memberikan perlakuan yang berbeda – beda pada terkait suhu, intesintas, cahaya, dan

4
NaHCO3. Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi.
Kedua reaksi tersebut diantaranya adalah reaksi terang dan reaksi gelap. Kedua reaksi
tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

 Reaksi terang

Reaksi terang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana adalah


struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu salah satu
ruangan dalam kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang
berperan dalam proses fotosintesis. Dalam reaksi terang ini, klorofil menyerap cahaya
nila. Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air.
Reaksi tersebut disebut reaksi fotolisis karena proses penyerapan energi cahaya dan
penguraian atau pemecahan molekul air menjadi oksigen dan hidrogen.

 Reaksi gelap

Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari
bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi
terang. Reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat
berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari
reaksi terang.

1. Perangkat Fotosintesis

1) Pigmen

Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada
sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen
fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan Jan
Ingenhousz, dapat diketahui bahwa intensitas cahaya memengaruhi laju fotosintesis
pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh
setiap spektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain
yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum
cahaya yang berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai
spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang
terkandung pada jaringan daun.

Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan
jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen
hijau klorofil. Pigmen ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang
berperan penting dalam menyerap energi matahari.

2) Kloroplas

Kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau,


termasuk batang dan buah yang belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen

5
klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti
cakram dengan ruang yang disebut stroma.

Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan membran. Membran stroma ini disebut
tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli.
Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk membentuk
grana (kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas membran tilakoid yang
merupakan tempat terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang
di antara membran tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai beberapa
komponen seperti protein, klorofil a, klorofil b, karetonoid, dan lipid. Klorofil sendiri
sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal
sebagai fotosistem.

3) Fotosistem

Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energi cahaya Matahari
yang terdiri dari klorofil a, kompleks antena, dan akseptor elektron. Di dalam
kloroplas terdapat beberapa macam klorofil dan pigmen lain, seperti klorofil a yang
berwarna hijau muda, klorofil b berwarna hijau tua, dan karoten yang berwarna
kuning sampai jingga. Pigmen-pigmen tersebut mengelompok dalam membran
tilakoid dan membentuk perangkat pigmen yang berperan penting dalam
fotosintesis.Fotosistem sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fotosistem I dan
fotosistem II.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis

Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:


 Intensitas cahaya. Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
 Konsentrasi karbon dioksida. Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin
banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan
fotosintesis.
 Suhu. Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja
pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
 Kadar air. Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
 Kadar fotosintat (hasil fotosintesis). Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat
berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau
bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
 Tahap pertumbuhan. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih
tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa.
Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak
energi dan makanan untuk tumbuh

C. Percobaan Ingenhousz

6
Percobaan Ingenhousz adalah salah satu percobaan yang digunakan untuk
membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen. Percobaan ini juga
menentukan faktor-faktor yang memengaruhi hasil fotosintesis itu sendiri. Tokoh
yang mengenalkan percobaan Ingenhousz adalah Jan Ingenhousz.

D. Tumbuhan hijau

Tumbuhan hijau adalah suatu jenis tumbuhan yang memiliki klorofil. Klorofil
berasal dari dua kata, yaitu kloro dan fill. Kloro berarti hijau dan fill berarti daun. Jadi
klorofil adalah hijau daun.

Meskipun klorofil adalah hijau daun, namun tidak hanya tumbuhan yang
mempunyai daun berwarna hijau yang memiliki klorofil melainkan tumbuhan yang
memiliki daun berwarna merah atau kuning juga bisa mengandung klorofil. Bahkan,
pada batang tumbuhan juga terdapat klorofil. Klorofil berfungsi untuk menyerap
energi sinar matahari yang kemudian digunakan untuk proses pembuatan makanan
atau proses fotosintesis. Proses Fotosintesis adalah proses tumbuhan hijau dalam
membuat makanan. Fotosintesis menghasilkan beberapa zat yang berguna bagi
makhluk hidup salah satunya oksigen untuk bernapas.

E. Hydrilla

Hydrilla (bahasa Inggris: Esthwaite Waterweed, waterthyme, hydrilla) adalah


genus dari tumbuhan air, biasanya diperlakukan sebagai mengandung hanya satu
spesies, Hydrilla verticillata, meskipun beberapa ahli botani membaginya menjadi
beberapa spesies. Hydrilla adalah asli dari perairan dingin dan hangat dari Dunia
Lama di Asia, Eropa, Afrika dan Australia, dengan distribusi yang tersebar dan
jarang. Di Eropa, Hydrilla dilaporkan ada di Irlandia, Britania Raya, Jerman, dan
negara-negara Baltik, dan di Australia di Wilayah Utara, Queensland, dan New South
Wales.

Batang tanaman Hydrilla tumbuh hingga panjang 1–2 m. Daun diatur dalam
whorl sejumlah 2-8 di sekitar batang, setiap daun masing-masing panjangnya 5–20
mm dan lebarnya 0,7–2 mm, dengan gerigi kecil di sepanjang tepi daun, pelepah daun
sering kali kemerahan jika segar. Hydrilla bereproduksi terutama secara vegetatif
dengan fragmentasi dan dengan rimpang dan turion (overwintering), dan bunga jarang
terlihat. Mereka memiliki ruang udara untuk menjaga mereka tetap tegak. Hydrilla
memiliki resistensi yang tinggi terhadap salinitas dibandingkan dengan banyak
tumbuhan air tawar terkait lainnya.

7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

TABEL HASIL PERCOBAAN

Keterangan:

a) Gelembung yang terbentuk


 Jumlah gelembung sedikit :+
 Jumlah gelembung sedang : ++
 Jumlah gelembung banyak : +++
 Jumlah gelembung sangat banyak : ++++

b) Uji nyala api


 Kurang terang : +
 Terang : ++
 Sangat terang : +++

B. Pembasasan

Berdasarkan praktikum dan analisis yang telah kami lakukan sebelumnya,


diperoleh hasil sebagai berikut.

1. Tujuan penggunaan senyawa NaHCO 3

8
NaHCO 3 menjadi sumber penghasil CO 2 karena ketika NaHCO3 larut dalam
udara akan terurai menjadi NaOH (Natrium hidroksida) dan CO 2 (karbon dioksida).
Seperti yang diketahui bahwa CO 2 berperan dalam proses fotosintesis.

2. Perangkat yang menghasilkan gelembung udara lebih banyak

Berdasarkan data tabel di atas, dapat dilihat bahwa gelembung udara paling
banyak ditemukan pada perangkat percobaan ke-2, dengan penambahan 5 gr
NaHCO3. Hal ini terjadi karena pada proses fotosintesis di perangkat ini mendapatkan
cukup cahaya matahari dan sumber CO2.

3. Perangkat yang menghasilkan gelembung udara paling sedikit

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa perangkat percobaan yang menghasilkan
gelembung udara paling sedikit adalah perangkat percobaan 3 dan 4. Hal ini terjadi
karena pada perangkat ketiga, terdapat penambahan es batu. Laju fotosintesis
dipengaruhi oleh suhu, sehingga suhu dingin yang didapat dari penambahan es akan
memperlambat laju fotosintesis.

Selain itu, data gelembung udara paling sedikit juga didapat dari perangkat
percobaan ke-4, perangkat ini di letakkan di tempat yang tidak terkena cahaya
matahari langsung (tempat teduh). Menurut pengamatan kami, Hal ini terjadi
dikarenakan tanaman Hydrilla pada perangkat ini tidak mendapat sumber cahaya yang
cukup. Dapat di ingat bahwa cahaya matahari juga termasuk faktor yang menentukan
laju fotosintesis.

4. Analisis hasil uji nyala api pada perangkat percobaan

Untuk membuktikan bahwa gelembung hasil dari percobaan adalah oksigen


(O2), kami melakukan uji nyala api. Jika api menyala, itu menandakan bahwa
gelembung hasil percobaan yang muncul adalah oksigen.

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa perangkat percobaan yang


berhasil dalam uji nyala api hanya perangkat ke-2. Api yang menyala pun kurang
terang. Setelah kami analisis lebih jauh, terdapat beberapa kemungkinan kenapa hal
ini bisa terjadi, yaitu:
 Saat melepaskan tabung reaksi dari corong, kami tidak menutup tabung dengan
rapat, sehingga oksigen yang sebelumnya tertampung di dalam tabung reaksi
keluar sebelum di lakuan uji nyala api.
 Tanaman hydrilla dalam percobaan jumlahnya tidak homogen ( tidak sama
banyak), sehingga gelembung oksigen yang tertampung di dalam tabung sangat
sedikit sehingga tidak bisa menyalakan api.

9
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik dari senyawa


anorganik dengan bantuan energi cahaya matahari. Dari praktikum percobaan
Ingenhousz yang telah kami lakukan sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan bahwa
fotosintesis menghasilkan gas oksigen (O2).

Laju fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya intensitas


cahaya matahahari dan suhu. Berdasarkan pengmatan hasil percobaan yang telah kami
lakukan, dapat di lihat bahwa tanaman Hydrilla yang diletakkan di tempat yang
terkena cahaya matahari langsung menghasilkan lebih banyak gelembung oksigen
dibandingkan dengan tanaman yang di letakkan di tempat teduh. Suhu juga sangat
mempengaruhi laju pertumbuhan, suhu yang rendah dapat menghambat laju
fotosintesis.

Penambahan NaHCO3 juga sangat mempengaruhi fotosintesis, karena


NaHCO3 merupakan salah satu sumber karbon dioksida ( CO2 ), seperti yang
diketahui bahwa CO2 berperan dalam proses fotosintesis. Karbon dioksida digunakan
dalam proses fotosintesis untuk mendapatkan energi dan merubahnya dalam bentuk
gugus gula dan oksigen ( O2).

B. SARAN

Dalam melakukan percobaan serupa, pastikan kalian membagi tanaman


Hydrilla secara merata ( homogen ) pada tiap-tiap perangkat percobaan agar tidak
terjadi kesalahan data. Usahakan menggunakan wadah atau ember yang cukup besar
agar tidak kesulitan saat menyatukan tabung reaksi dengan corong didalam air.
Usahakan tiap-tiap percobaan dilakukan secara bersamaan agar waktu awal dan akhir
percobaan selesai serentak, untuk memudahkan pendataan. Usahakan menutup
tabung reaksi dengan baik saat tabung dikeluarkan dari air, karena jika terdapat celah
pada lubang tabung, maka oksigen yang terdapat didalamnya dapat keluar, hal itu
tentu berakibat pada gagalnya uji coba nyala api yang dilakukan selanjutnya.

Lakukan percobaan secara hati-hati. Usahakan kalian memiliki waktu yang


cukup banyak untuk melakukan percobaan ini, karena jika melakukan percobaan ini
secara terburu-buru atau kurang waktu, maka dapat menimbulkan perbedaan hasil
data yang sangat signifikan.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/berita-hari-ini/percobaan-ingenhousz-pengertian-tujuan-cara-kerja-
dan-hasilnya-1xTfelxtC89
( Diakses pada 14 September 2022, pukul 19.05 WIB )

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5750187/pengertian-fotosintesis-dan-prosesnya-
pada-tumbuhan
( Diakses pada 14 September 2022, pukul 19.22 WIB )

https://www.indonesiastudents.com/pengertian-metabolisme-jenis-dan-contonya/
( Diakses pada 15 September 2022, pukul 17.00 WIB )

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Katabolisme
( Diakses pada 15 September 2022, pukul 16.57 WIB )

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Metabolisme
( Diakses pada 15 September 2022, pukul 17.13 WIB )

https://saim.sch.id/blog/2019/09/17/percobaan-ingenhousz-pada-tanaman-apu-apu/.
( Diakses pada 15 September 2022, pukul 18.54 WIB )

https://www.utakatikotak.com/Pengertian-Tumbuhan-Hijau/kongkow/detail/19123
( Diakses pada 16 September 2022, pukul 13.52 WIB )

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hydrilla
( Diakses pada 16 September 2022, pukul 14.00 WIB )

11
DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1 ( Pembagian alat praktikum ) Gambar 2 ( Tanaman air )

Gambar 3 ( Kondisi awal percobaan ) Gambar 4 ( Gelembung di permukaan )

12
Gambar 5 ( Kondisi 15 menit pertama, Gambar 6 ( Proses pengamatan )
tidak ada gelembung oksigen )

13

Anda mungkin juga menyukai