Anda di halaman 1dari 5

MATERI I

(PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA TAHAP PRE-TREATMENT)

1. TUJUAN PRAKTIKUM
1.Mahasiswa dapat merancang dan merekayasa unit pengolahan limbah cair pada tahap Pre-
Treatment
2. Mahasiswa mampu memahami proses pengolahan limbah pada tahap Pre-Treatment.
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan membandingkan kualitas limbah cair berdasarkan
parameter suhu, kekeruhan,dan pH pada sebelum dan sesudah pengolahan pada tahap Pre-
Treatment.
4.Mahasiswa mampu menggunakan alat pengukuran kualitas limbah cair.

II.DASAR TEORI

1.Limbah Cair
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki karena tidak memiliki nilai ekonomi. Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan
oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah, baik dalam jangka pendek maupun
dalam jangka panjang.Limbah yang mengandung bahan pencemar akan mengubah kualitas
lingkungan, bila lingkungan tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai dengan daya
dukung yang ada padanya.Oleh karena itu sangat perlu diketahui sifat limbah dan komponen
bahan pencemar yang terkandung di dalam limbah tersebut(Ritonga,2008).
Limbah cair adalah gabungan atau campuran dari air dan bahan pencemar yang terbawa
oleh air,baik dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi,yang terbuang dari sumber domestik
(perkantoran,perumahan, dan perdagangan), dan sumber industri. Sumber air limbah dibedakan
menjadi tiga yaitu air limbah rumah tangga, kota praja,dan industri. Diantara tiga sumber limbah
tersebut,limbah industry merupakan limbah yang memiliki potensi terbesar yang mengakibatkan
pencemaran dan kerusakan lingkungan. Oleh sebab itu limbah industri yang akan dibuang ke
lingkungan haruslah diolah terlebih dahulu (Ritonga,2008).

2.Metode Pengolahan Limbah Cair Pada Tahap Pre-Treatment


Menurut Karyadi(2010),pengolahan pendahuluan (Pre-Treatment) digunakan untuk
memisahkan padatan kasar, mengurangi ukuran padatan,memisahkan minyak atau lemak dan
proses menyetarakan fluktuasi aliran limbah pada bak penampung. Tujuan dari proses
pengolahan awal ialah untuk membuang material dan bahan-bahan yang kasar dan padat yang
ditemukan pada effluent air limbah mentah.Pembuangan bahan-bahan ini diperlukan untuk
meningkatkan efektivitas kegiatan operasional dan meminimalisir usaha yang dilakukan dalam
merawat dan memperbaiki peralatan yang digunakan dalam tahapan pengolahan
selanjutnya.Kegiatan pengolahan awal ini umumnya meliputi penyaringan bahan kasar(coarse
screening),pembuangan kotoran(grit removal),dan,dalam beberapa kasus,kominusi atau
pengurangan ukuran (comminution) material limbah yang berukuran besar.Unit yang terdapat
dalam pengolahan pendahuluan adalah:
a.Saringan (bar screen)
b.Pencacah(communitor)
c.Bak penangkap pasir (grit chamber)
d.Penangkap lemak dan minyak(skimmer and grease trap)
e.Bak penyetaraan(equlization basin)
Menurut Priyanka (2012),pengolahan awal diperlukan untuk menghilangkan pengotor
tertentu atau untuk membuat air atau air limbah dapat menerima pengolahan berikutnya.Dalam
pengolahan air limbah kota dan industri,pengolahan pendahuluan seperti screening dan
shredding,grit removal,flow equalization,quality equalization dan netralisasi mungkin

6
diperlukan.Untuk air limbah kota, screening dan shreeding dan grift removal selalu diperlukan
untuk kinerja instalasi pengolahan yang baik.

3. Suhu
Pengukuran suhu menggunakan thermometer merupakan metode untuk mengetahui
perubahan suhu dan rata-rata suhu berguna untuk menganalisiskualitas air,yang mana dalam
pengujian kualitas air, pengukuran suhu sangat penting untuk mengetahui temperature dari air
dimana kenaikan temperature dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut dan kadar
oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi
anaerobik (Hamid,2007).

4. pH
pH adalah ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan. Secara khusus pH adalah
ukuran+ion hydronium H3O,hal ini didasarakan pada skala logaritmik dari 0 sampai 14,air murni
memiliki pH 7,0 jika kurang dari 7,0 air tersebut bersifat asam dan jika lebih dari 7,0 air bersifat
basa/alkalis (Herwibowo,2014).

IV.ALAT DAN BAHAN

a.Sampel Limbah Cair Tahap Pre-Treatment


1. Air limbah (limbah cair domestik, dan limbah cair industri)

b.Identifikasi Kualitas Limbah Cair Sebelum dan Sesudah Pengolahan


1.Air Limbah
2. Gelas Ukur
3.Suhu
·Thermometer
4.pH
·pH meter
5.Kekeruhan
Pengamatan

a. Pengolahan Limbah Cair tahap pre treatment


1. Siapkan alat dan bahan
2. Tampung limbah cair dalam tandon atau wadah penampung air limbah
3. Amati kekeruhan dan karakteristik air limbah serta berapa banyak sampah yang
masih lolos saat sebelum dan sesudah disaring.
4. Ukur suhu air limbah, pH air limbah,dan kekeruhan air limbah
5. Bandingkan hasil pengolahan air limbah pada semua limbah cair yang digunakan
(limbah cair domestik dan limbah cair industri)
6. Catat Hasil
b. Identifikasi Kualitas Limbah Cair

Suhu
a. Siapkan alat dan bahan.
b. Ukur air limbah sebanyak 100 ml
c. Tuangkan sampel kedalam gelas beaker.
d. Celupkan termometer ke dalam sampel yang akan diukur selama 1 menit atau
tunggu hingga termometer menunjukkan angka yang stabil.
e. Catat hasil dalam satuan °C.
f.Ulangi pengukuran sampai 3 kali ulangan
6
pH
1. Siapkan alat dan bahan
2. Rangkai alat
3. Klik tombol on
4. Ditunggu hingga muncul angka di display
5. Elektroda dibuka
6. Dilap menggunakan tissu
7. Dimasukkan ke sampel
8.Ditunggu hingga stabil
9.Dilap kembali menggunakan tissu
10. Dimasukkan ke dalam sampel lain (jika ada),jika tidak ada dimasukkan kembali ke
elektroda storage
11. Dimatikan

Kekeruhan
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Amati tingkat kekeruhan air limbah
3. Catat hasil
MATERI III
PENGUKURAN TOTAL SUSPENDED SOLID(TSS)

1.TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengukur banyaknya TSS pada air limbah.
2. Memahami prinsip pengukuran solid pada air limbah

I1. DASAR TEORI


Total Suspended Solid/ padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu dari padatan
total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran maksimal 2 um atau lebih besar dari
ukuran partikel koloid. Yang termasuk TSS adalah lumpur,tanah liat, logam, logam oksida
sulfida,ganggang, bakteri dan jamur. TSS umumnya dihilangkan dengan fluktuasi dan
penyaringan. TSS memberikan kontribusi untuk kekeruhan (turbidity) dengan membatasi
penetrasi cahaya untuk fotosintesis dan visibilitas dalam perairan. Sehingga nilai kekeruhan
tidak dapat dikonversi kenilai TSS.
Zat Padat Tersuspensi dapat bersifat organis dan inorganis. Zat Padat Tersuspensi
dapat diklasifikasikan sekali lagi menjadi antara lain zat padat terapung yang selalu bersifat
organis dan zat padat terendap yang dapat bersifat organis dan inorganis. Jumlah padatan
tersuspensi dapat dihitung menggunakan Gravimetri, padatan tersuspensi akan mengurangi
penetrasi sinar matahari ke dalam air sehingga akan mempengaruhi regenerasi oksigen
serta fotosintesis
Prinsip analisa TSS adalah sebagai berikut contoh uji yang telah homogeny disaring
dengan kertas saring yang telah ditimbang.Residu yang tertahan pada saringan dikeringkan
sampai mencapai berat konstan pada suhu 103℃ sampai dengan 105℃.kenaikan berat
saringan mewakili padat anter suspensi total (TSS). Jika padatan tersuspensi menghambat
saringan dan memperlama penyaringan, diameter pori-pori saringan perlu diperbesar atau
memngurangi volume contoh uji untuk memperoleh estimasi TSS,hitung perbedaan antara
padatan terlarut total dan padatan total.

ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1)Erlenmeyer
2) Gelas ukur
3) Kertas saring atau wathman
4) Corong gelas
5) Pinset
6) Plastik

6
7) Oven
8) Desikator
9) Label
b. Bahan
Sampel air limbah domestik dan limbah industri pangan

IV. CARA KERJA


1) Siapkan alat dan bahan
2) Tentukan lokasi pengambilan
3) Oven kertas saring/wathman pada suhu 103°-105℃ selama 1 jam.
4) Timbang kertas menggunakan timbangan analitik(a)
5) Ambil air limbah menggunakan gelas ukur sebanyak 50 mL.
6) Saring dengan wathman atau kertas saring ke dalam erlenmeyer sampai habis.
7) Masukkan kertas saring ke dalam pada suhu 103°-105℃ selama 1 jam.
8) Masukkan kertas ke desikator selama 15 menit.
9) Timbang kertas menggunakan timbangan analitik (b)
10)Masukkan hasil (a) dan (b) pada rumus:

MATERI III

PROSES KOAGULASI DAN PENJERNIHAN SAMPEL AIR


A.Tinjauan Pustaka

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih partikel-

partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam

zat lain (medium pendispersi/pemecah).Ukuran partikel koloid antara antara 1-100 nm. nm.Ukuran

yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel.Keadaan

koloid merupakan uatu partikel. Bila suatu bahan berada dalam keadaan antara suatu larutan dan

suatu suspensi.yang tidak merupakan ciri dan bahan dalam agregat yang lebih besar(Keenan,1984).

Koagulasi-flokulasi adalah sarana untuk pemisahan suspended solid (SS) dan

partikel koloid.SS merupakan produk mineral-mineral alam seperti tanah liat, lumpur dan

sebagainya atau berasal dari organik(penguraian tanaman atau hewan). Adapun koloid

merupakan SS dengan ukuran lebih kecil, partikel ini tidak dapat mengendap secara alami,

mempunyai diameter kurang dari 1 nm dan penyebab terjadinya warna dan

kekeruhan.Koagulasi didefinisikan sebagai proses destabilisasipartikel koloid dan partikel

tersuspensi termasuk bakteri dan virus melalui penetralan muatan elektrinya untuk

mengurangi gaya tolak menolak antar partikel,dan bahan yang digunakan untuk penetralan

disebut koagulan (Kawamura, 1992). Sedangkan flokulasi didefinisikan sebagai proses

penggabungan partikelpartikel yang tidak stabil setelah proses koagulasi melalui proses

pengadukan (stirring) lambat sehingga terbentuk gumpalan atau flok yang dapat

6
diendapkan atau disaring pada proses pengolahan selanjutnya (Hadi, 1997).

Zat kimia yang digunakan ada dua macam yaitu tawas sebagai koagulan. Tawas

atau alumunium sulphate Al2(SO4)3 adalah penjernih air yang paling umum dijual. Pada

penjernihan air, tawas akan terurai menjadi dispersi koloid yang bermuatan positif Al3+,

dan akan mengikat partikel koloid bermuatan negatif sehingga partikel yang ada di

dalamnya mengendap. Tawas atau alum, Al2(SO4)3.14H2O (Dalam bentuk

batuan,serbuk,cairan)Massa jenis alum adalah 480 kg/m3,dengan kadar air 11-17%.Dosis

alum dapat dikurangi dengan cara:penurunan kekeruhan.

Anda mungkin juga menyukai