Di dalam pengolahan limbah salah satu parameter yang disisihkan adalah padatan (solids). Oleh
sebab itu, perlu dilakukan adanya pengukuran konsentrasi padatan untuk mengetahui efektivitas
pengolahan. Nah, dalam analisis air limbah terdapat berbagai jenis padatan. Yuk, kita lihat satu
persatu berikut klasifikasinya.
Total solid (TS) yaitu residu yang diperoleh setelah menguapkan sejumlah volume air pada 103oC.
Total solid dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu suspended solid (SS) dan dissolved solid (DS).
Suspended solid diketahui dengan cara menimbang residu yang tertahan pada filter. Sebelum
ditimbang tentunya filter yang berisi residu tersebut harus dikeringkan pada temperatur tertentu
(103-105oC) hingga beratnya konstan. Selisih dari TS dan SS merupakan DS, atau TS = SS + DS. Di
lapangan maupun berbagai aplikasi, istilah TSS (total suspended solids) sering digunakan. Tidak perlu
bingung, karena yang dimaksud TSS adalah SS itu sendiri.
Suspended solid bisa dibedakan lagi menjadi volatile suspended solid (VSS) dan fixed suspended
solid (FSS). Pengukuran VSS penting karena merupakan representasi dari mikroorganisme yang
terdapat di dalam air limbah. VSS dapat diketahui dengan cara membakar kertas filter berisi residu
air limbah pada temperatur 600oC kemudian menghitung perbedaan berat sebelum dan sesudah
filter dibakar.
Fixed dissolved solid (FDS), walaupun jarang digunakan merupakan parameter yang digunakan
untuk mengukur konsentrasi zat-zat anorganik terlarut di dalam air limbah dan menjadi penting
apabila zat-zat tersebut berperan sebagai inhibitor proses biologi. Selain FDS tentunya ada VDS
(volatile dissolved solid), yaitu selisih antara TDS dengan FDS.
TS = FS + VS
|| || ||
SS = FSS + VSS
|| || ||
DS = FDS + VDS
Dalam rangka menyeragamkan teknik pengujian kualitas air dan air limbah sebagaimana telah
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air,
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 1988 tentang Baku Mutu Air dan
Nomor 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Pengujian Kualitas air Permukaan dan Pengambilan
Contoh Air Permukaan, maka dibuatlah Standar Nasional Indonesia SNI 06-6989.3-2004, Air dan air
limbah – Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri.
SNI ini diterapkan untuk pengujian parameter-parameter kualitas air dan air limbah sebagaimana
yang tercantum didalam Keputusan Menteri tersebut.
Metode ini merupakan hasil revisi dari butir 3.6 pada SNI 06-2413-1991, Metode pengujian
kualitas fisika air. SNI ini menggunakan referensi dari metode standar internasional yaitu Standard
Methods for the Examination of Water and Waste Water.
Metode ini digunakan untuk menentukan residu tersuspensi yang terdapat dalam contoh uji air
dan air limbah secara gravimetri. Metode ini tidak termasuk penentuan bahan yang mengapung,
padatan yang mudah menguap dan dekomposisi garam mineral. Padatan tersuspensi total (TSS),
adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2µm
atau lebih besar dari ukuran partikel koloid.
BAB II
METODOLOGI PENGUJIAN
Bahan:
B. Persiapan Cawan
1. Cawan dipanaskan pada suhu 180oC ±2oC selama 1 jam dalam oven
2. Cawan dalam oven, lalu dipindahkan dengan penjepit dan didinginkan dalam
desikator
3. Setelah dingin, segera ditimbang dengan neraca analitik
4. Mengulangi langkah 1 – 3, sehingga diperoleh berat tetap (Catat sebagai A1
gram)
Catatan:
Jika titrasi sempurna membutuhkan waktu lebih dari 10 menit, maka diperbesar
diameter kertas saring atau dikurangi volume contoh uji
Volume contoh uji diukur (yang menghasilkan berat kering residu 2,5 mg –
200 mg). Jika, volume yang disaring tidak memenuhi hasil minimum, volume
contoh uji diperbesar hingga 100 mL.
2.4. Diagram Alir
2.4.1. Analisis Total Solid (TS)
Melakukan
perhitungan total
solid pada limbah
Memersiapkan air
Persiapan Alat dan Sterilisasi kertas saring,
limbah contoh uji,
Bahan dan penimbangan awal
dikocok merata
1.Melakukan
Penimbangan untuk
perhitungan Total
kertas saring + limbah
Suspended Solid
BAB III
PEMBAHASAN
3.2. Diskusi
Berdasarkan hasil pengamatan pengujian / analisis jumlah padatan total (Total Solid)
dalam air limbah contoh uji, menunjukkan Total Suspended Solid atau padatan limbah
dengan molekul yang besar sebesar 978 mg/L, dan Total Dissolved Solid atau padatan
limbah terlart dalam contoh uji ini adalah 15.976 mg/L. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar padatan limbah di contoh uji ini sebagian besar didominasi oleh padatan
agregasi dengan ukuran molekul yang cenderung tidak dapat lolos melewati pori-pori kertas
saring.
Total Solid
BAB IV
Kesimpulan
Simpulan yang saya dapatkan dari Praktikum Analisis jumlah padatan total (Total
Solid) dalam Air Limbah ini adalah:
- Saya mengetahui, dan memahami proses pengujian kadar total kandungan padatan
di dalam air limbah.
- Saya mampu melakukan pengujian, dan analisis proses pengujian total kandungan
padatan di dalam air limbah contoh uji.
- Total kandungan padatan limbah dalam contoh uji masing-masing, yaitu:
o Total Solid = 16.954 mg/L
o Total Suspended Solid = 978 mg/L
o Total Dissolved Solid = 15.976 mg/L
DAFTAR PUSTAKA
77,9122 𝑔 – 77,0645 𝑔
TS = 𝑥 106
50 𝑚𝐿
TS = 16.954 mg/L
0,6710 𝑔 – 0,6221 𝑔
TSS = 𝑥 106
50 𝑚𝐿