Anda di halaman 1dari 32

Pendidikan Agama

Kristen

CINTA DAN PERNIKAHAN

Semester Ganjil – TA 2020/2021


TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mengetahui bahwa keputusan untuk
menjalani komitmen dalam cinta dan pernikahan
merupakan suatu keputusan yang sangat penting.
Karena bersifat permanen dan menyangkut seluruh
hidup seseorang. Pernikahan juga merupakan
rencana Allah bagi manusia, sehingga ketika seorang
hendak menjalaninya harus sesuai dengan kehendak
Allah.
Bangsa yang kuat dibangun oleh keluarga-
keluarga yang kuat. Keluarga yang kuat
dibentuk oleh pernikahan yang kokoh.
Bagaimana pandangan Alkitab tentang
pernikahan dan bagaimana membangun
pernikahan yang kokoh?
Topik Bahasan
 Rencana Tuhan atas pernikahan
 Prinsip pernikahan
 Pandangan Alkitab tentang perceraian
 Cinta di dalam pernikahan.
RENCANA TUHAN ATAS PERNIKAHAN
KEJADIAN 2:18, 21-23
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu
seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya,
yang sepadan dengan dia."

Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika


ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari
padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari
rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-
Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada
manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang
dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai
perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Tuhan adalah pihak yang berinisiatif menciptakan
pernikahan antara laki-laki dan perempuan.
Pernikahan bukanlah buatan manusia. Oleh karena
itu, pernikahan harus dilakukan sesuai dengan
kehendak Tuhan.
KEJADIAN 1:27-28
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,
menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati
mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi
dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi."
Pernikahan dirancang Tuhan
supaya manusia bisa saling
melengkapi dan
menjalankan kehendak
Tuhan di bumi.
MALEAKHI 2:15
Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan
roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu?
Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang
tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
Lewat pernikahan, Tuhan menghendaki
lahir keturunan yang mengenal dan
mengasihi Dia.
EFESUS 5:31-33
Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya
dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu
menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku
maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku:
kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri
hendaklah menghormati suaminya.
Lewat pernikahan, kita dapat mengenal
bagaimana hubungan antara Kristus dan
gereja-Nya.
RENCANA TUHAN ATAS PERNIKAHAN

 Pernikahan adalah ciptaan Tuhan. Oleh karena itu,


pernikahan harus dilakukan sesuai dengan kehendak
Tuhan.
 Pernikahan dirancang Tuhan supaya manusia bisa saling
melengkapi dan menjalankan kehendak Tuhan di bumi.
 Lewat pernikahan, Tuhan menghendaki lahir keturunan
Ilahi yang mengenal dan mengasihi Dia.
 Lewat pernikahan, kita dapat mengenal bagaimana
hubungan antara Kristus dan gereja-Nya.
PRINSIP PERNIKAHAN
KEJADIAN 2:24-25
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan
ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya
menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia
dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
PRINSIP PERNIKAHAN
1. Prinsip Prioritas
O “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan
ayahnya dan ibunya ...”
O Pernikahan lebih penting daripada hubungan apa pun
(anak-orangtua, pertemanan, pekerjaan, pelayanan,
dll.), kecuali hubungan pribadi dengan Tuhan.
2. Prinsip Pengejaran
O “... dan bersatu dengan isterinya...”
O Persatuan antara suami dan istri memerluan pengejaran
atau usaha terus menerus. Pernikahan yang bahagia
harus diupayakan bukan terjadi otomatis.
PRINSIP PERNIKAHAN
3. Prinsip Kepemilikan
O “... sehingga keduanya menjadi satu daging ...”
O Dalam pernikahan, segalanya menjadi milik
bersama dan harus dibagi bersama.
4. Prinsip Kemurnian
O “Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya
itu, tetapi mereka tidak merasa malu.”
O Di antara suami istri harus ada keterbukaan secara
fisik, perasaan, dan pikiran. Ketika ketidakmurnian
ada dalam pernikahan, maka hubungan akan rusak.
Membangun pernikahan memerlukan
keseriusan dan komitmen, serta pengertian
yang benar. Pernikahan bukanlah bagi orang
yang masih kekanak-kanakan.
Pandangan Alkitab tentang Perceraian
MALEAKHI 2:15-16
Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan
roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu?
Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang
tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. Sebab Aku
membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel  —  juga
orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman
TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah
berkhianat!
MATIUS 19:3-6
Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk
mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan
orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?“
Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang
menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka
laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-
laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu
dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu
daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan
satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak
boleh diceraikan manusia."
PANDANGAN ALKITAB
TENTANG PERCERAIAN
Perceraian disebabkan oleh ketidaksetiaan
terhadap pasangan, terhadap sumpah pernikahan,
dan terhadap Tuhan.
Perceraian dibenci oleh Tuhan.
Perceraian seharusnya tidak menjadi pilihan dalam
pernikahan Kristen.
Cinta di dalam Pernikahan
Mencintai dengan kasih yang sejati
membutuhkan kedewasaan.
CIRI-CIRI KASIH
(1 Korintus 13:4-7)

Kasih itu sabar;


Ia tidak bersukacita karena
kasih itu murah hati;
ketidakadilan, tetapi
ia tidak cemburu. karena kebenaran.
Ia tidak memegahkan diri
Ia menutupi segala
dan tidak sombong.
sesuatu, percaya segala
Ia tidak melakukan yang tidak sesuatu, mengharapkan
sopan dan tidak mencari segala sesuatu, sabar
keuntungan diri sendiri. menanggung segala
sesuatu.
Ia tidak pemarah dan tidak
menyimpan kesalahan orang lain.
Pernikahan harus dibangun di atas kasih (cinta)
bukan asmara.

Asmara didorong oleh pikiran “kamu bisa membuat


saya bahagia”, sementara kasih didorong oleh
pikiran “saya ingin membahagiakan kamu.”
Mencintai harus didasarkan pada keputusan, bukan pada perasaan.
Perasaan cenderung pasif dan reaktif, keputusan adalah aktif dan
inisiatif.
Mencintai pasangan harus lahir dari hidup yang
mengasihi Tuhan.
Cinta di dalam Pernikahan
• Mencintai dengan kasih yang sejati membutuhkan
kedewasaan.
• Pernikahan harus dibangun di atas kasih (cinta) bukan
asmara.
• Asmara didorong oleh pikiran “kamu bisa membuat saya bahagia”,
sementara kasih didorong oleh pikiran “saya ingin membahagiakan
kamu.”
• Mencintai harus didasarkan pada keputusan, bukan pada
perasaan.
• Perasaan cenderung pasif dan reaktif, keputusan adalah aktif dan
inisiatif.
• Mencintai pasangan harus lahir dari hidup yang
mengasihi Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai