well
Buku Pedoman Doa Puasa 40 Hari
24 Juni - 2 Agustus 2014
Diterbitkan Oleh:
SINODE GEREJA BETHANY INDONESIA
PENGANTAR KETUA MPS
Gereja Bethany Indonesia
Shalom,.....
Segala puji, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan kita
Yesus Kristus.
Kita patut mengucap syukur, pada saat ini berkesempatan
mengadakan acara Doa dan Puasa 40 hari mulai tanggal 24 Juni
hingga 2 Agustus 2014. Doa Puasa kali ini mengusung tema,
Finishing Well." Tema tersebut terambil dari Surat 2 Timotius
4:7 yang menyatakan, "Aku telah mengakhiri pertandingan
yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah
memelihara iman."
Dalam perjalanan yang cukup panjang Gereja Bethany
menghadapi berbagai tantangan dan persoalan. Ada yang
sudah teratasi, ada juga yang masih kita hadapi. Hal demikian
tentunya wajar, sebab kita masih tinggal di dunia ini. Justru
lewat hal tersebut, kita ditantang makin maju, makin sungguh-
sungguh melayani dan terus mengandalkan Tuhan.
Langkah untuk terus mengandalkan Tuhan tentu saja
harus dibarengi upaya untuk meningkatan rohani kita sehingga
kasih, iman dan pengharapan kita makin kuat. Dalam hal ini
dibutuhkan suatu upaya yaitu dengan berdoa dan berpuasa.
Biarlah melalui kegiatan ini, hidup ibadah kita makin
terlatih, karakater kita makin terbentuk, lebih dari pada itu,
kita makin mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan di
dalam hidup kita. Memang tak mudah bersungguh-sungguh
melakukan kegiatan ini. Namun baiklah kita membaca
Surat I Timotius 4:8 yang menyatakan, "Latihan badani
terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal,
------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
DIA PEDULI
Dalam Markus 5:21-43 dikisahkan tentang mujizat yang
dilakukan oleh Tuhan Yesus terhadap dua orang perempuan.
Mujizat pertama dialami seorang wanita yang sakit pendarahan
selama dua belas tahun, dan kedua adalah anak Yairus yang
dibangkitkan dari kematian. Dari sekian banyak orang yang datang
kepada Yesus, hanya dua orang yang mengalami mujizat. Padahal
semua orang yang mengerumuni Yesus juga membutuhkan
suatu pertolongan, tetapi mereka tidak menyadari bahwa diri
mereka perlu ditolong. Mereka lebih suka jadi penonton daripada
mengalami sendiri.
Kita jangan datang kepada Yesus, hanya sebagai penonton,tetapi
biarlah kita belajar seperti dua orang yang mengalami mujizat.
Mungkin saat ini tidak ada persoalan berat yang sedang kita
alami, namun jika suatu saat mengalami jalan buntu, datanglah
kepada Tuhan Yesus seperti dua orang itu, maka segala persoalan
akan terselesaikan.
Dari peristiwa tersebut ada dua nilai kebenaran yang menjadi
pelajaran di dalam hidup kita, diantaranya,
Setiap Orang Bisa Alami Persoalan
Yairus contohnya, dia seorang kepala rumah ibadat yang sedang
mengalami persoalan dan pergumulan yang berat, sebab anak
perempuannya sakit keras dan hampir mati.
Dia seorang rohaniawan yang tahu kebenaran, namun dia
berbeda dengan para ahli Taurat disekitarnya. Dia tidak merasa
pintar, melainkan rendah hati. Saat mendengar tentang nama
Yesus Kristus, yaitu Allah telah menjadi manusia, terbukalah
hatinya dan datang kepadaNya. Dia tersungkur didepan Yesus ?
Dia tahu, bahwa ia sedang menghadap Allah yang menciptakan
Tuhan penuh kasih dan peduli kepada kita, jangan kuatir dan
berputus asa, mukjizat masih ada.
Pelihara Keselamatan
Keselamatan diberikan, tatkala kita mengaku Yesus sebagai
Tuhan dan juru selamat; lalu dibaptiskan, hingga akhirnya
terjadilah kelahiran baru. Keselamatan terjadi hanya satu kali
saja. Lalu, bagaimana keselamatan itu terus berlangsung dalam
kehidupan kita? Perlu ada pemeliharaan.
Beberapa orang mengaku dirinya percaya kepada Yesus
Kristus, tetapi memandang rendah nilai pengorbananNya di atas
kayu salib. Mereka tidak memelihara keselamatan yang telah
diberikan Tuhan. Hal itu bisa dilihat dari gaya hidupnya yang tidak
mencerminkan sebagai anak Tuhan. Sesungguhnya mereka tidak
mengerti arti daripada keselamatan. Oleh sebab itu marilah kita
belajar bagaimana seharusnya kita memelihara keselamatan yang
telah diberikan Tuhan kepada kita :
1. Menghormati Roh Kudus
Firman Tuhan berkata : Sebab kamu telah dibeli dan harganya
telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu
! (I Korintus 6:20). Dan sejak kita dibeli Tuhan dengan darahNya
yang mahal yaitu melalui pengorbananNya di atas kayu salib,
maka hidup kita bukan milik kita sendiri tetapi milik Allah; dan
Allah menempatkan RohNya dalam hidup kita sehingga tubuh
kita menjadi bait Roh Kudus. Untuk itu kita harus menghormati
keberadaan Roh Kudus yang tinggal dalam kehidupan kita.
Wujud daripada sikap hormat kita terhadap Roh Kudus, yaitu
jikalau kita melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Dan
orang yang hidup dalam Roh tidak akan menuruti keinginan
daging, karena ia tahu bahwa hidup menuruti keinginan daging
itu sama dengan membangun perseteruan dengan Allah.
DALAM KEHENDAKNYA
Rasul Paulus telah menyampaikan kehendak Tuhan kepada
jemaat di Efesus. Dia menyadari, bahwa dirinya tidak memiliki
kuasa untuk menyampaikan kehendaknya sendiri. Sebelum
menyampaikan kehendakNya, ia terlebih dahulu berdoa. Dia
sekuat tenaga memberikan pengajaran, sambil berdoa.
Manusia itu cenderung lemah, kita harus mengerti kehendak
Tuhan atas hidup kita. Dan mengenai kehendak Tuhan, hal itu
dapat kita mengerti dan pahami melalui pewahyuan.
Untuk itu kita akan belajar mengerti dan memahami kehendak
Tuhan, seperti yang dialami oleh beberapa orang yang tercatat
dalam Alkitab, diantaranya :
SETIA BERDOA
Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang
yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-
meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan
berkata kepada mereka: Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut
rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun
(Injil Matius 21:12-13).
BERKARAKTER
"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran
dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
(Filipi 2:5.)
TIGA TELADAN
Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang
hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan
hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah
hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku
dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."
(Galatia 2:20)
Jaga hati, kuasai diri dan ikuti kehendakNya setiap saat dan
waktu, maka kita alami sukses bersamaNya
KARAKTER KRISTEN
Abraham dipanggil dari sanak keluarga yang berlatarbelakang
penyembah berhala. Sebelum dipanggil, gaya hidup keluarga
Abraham waktu itu bercampur baur dengan hal tersebut. Namun
di antara keluarganya ada yang mengenal Tuhan, sebab mereka
berasal dari keturunan Henokh. Setidaknya mereka memiliki hati
nurani untuk mengenal Tuhan yang benar. Tetapi gaya hidupnya
tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Untuk itu Abraham dipanggil
Tuhan sebagaimana tercatat dalam Kitab Kejadian 12. Tuhan
ingin agar Abraham bisa berjalan bersama-Nya. Tuhan hendak
membentuk hidup Abraham. Yang mana pada akhirnya, Abraham
memiliki iman.
Dari Abraham kita dapat belajar tentang iman yang merupakan
pemberian Tuhan. Setiap kali berhenti di suatu tempat, dia
selalu membuat mezbah bagi Tuhan dengan mempersembahkan
korbankan bakaran.
Dari situ Abraham mulai mengerti bahwa darah yang tercurah
melalui korban itu menyatakan pengampunan dosa. Demikian
juga kita yang hidup di Perjanjian Baru diselamatkan oleh darah
Yesus.
Abaham dalam hidupnya pernah tersandung dosa, dia pun
meminta pengampunan. Abraham berusaha hidup dalam
kehendak Tuhan. Sampai akhirnya Abraham memiliki anak Ishak.
Ishak menabur dan menuai. Dia sangat diberkati, dan juga sosok
yang menjaga budi pekerti. Kemudian Ishak memperanakan
Yakub.
Waktu keluar dari rumahnya Yakub hanya membawa tongkat
saja. Dia memiliki anak 12 orang yang akhirnya menjadi 12 suku
SUKSES ROHANI
I Petrus 2:2-3 menyatakan Dan jadilah sama seperti bayi
yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan
yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh
keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan
Tuhan.
Sukses pertama adalah sukses rohani. Artinya memiliki
pertumbuhan rohani yang tidak setengah-setengah. Yang mana
rohani yang sukses berpengaruh pada sukses berikutnya.
Apakah yang dimaksud Sukses Rohani ?
Memiliki persekutuan dengan Tuhan yang indah (Ibrani 10:25).
SUKSES KARIR
Mazmur 20:5 menyatakan, Kiranya diberikan-Nya kepadamu
apa yang kaukehendaki dan dijadikan-Nya berhasil apa yang
kaurancangkan.
Ini adalah janji Tuhan pada kita. Apa saja yang kita kerjakan
pasti berhasil. Rohani Sukses tidak akan melahirkan kemalasan,
tetapi kerajinan yang akan membuat kita berhasil.
Kalau Karier kita berhasil! Tetaplah terus meningkatkan
kerohanian. Tetap berjaga, Karena keberhasilan bisa membawa
seseorang kepada kesombongan, jatuh dalam pencobaan,
meninggalkan ibadah. (Yehezkiel 28:4-5). Kesombongan
menghancurkan Karir!
SUKSES SOSIAL
Amsal 3:10 menyatakan, maka lumbung-lumbungmu akan
diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu
akan meluap dengan air buah anggurnya.
Secara sosial kita menjadi sukses, keuangan dipulihkan. Tidak
lagi menjadi miskin. Kunci keberhasilan semuanya: juga
karena persekutuan dengan Tuhan dan saudara seiman (Mazmur
133:1-3). [aw/14]
LIBATKAN TUHAN
Persoalan itu bisa menyerang siapa saja. Baik itu orang kaya
atau miskin, tua maupun muda. Namun yang membedakannya
adalah bagaimana orang tersebut menghadapi suatu persoalan.
Ada orang yang berusaha menyelesaikan dengan kekuatan
sendiri, atau mengandalkan sesamanya, dan bahkan melibatkan
kuasa kegelapan. Tetapi bagi orang Kristen sudah seharusnya
melibatkan Tuhan, seperti yang tertulis dalam Mazmur 37:5,
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-
Nya, dan Ia akan bertindak.
Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Mazmur 44:24
menyatakan, Terjagalah ! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan?
Bangunlah ! Janganlah membuang kami terus-menerus !
Nyanyian pengajaran itu seolah-olah menyatakan, bahwa
Tuhan itu bisa tertidur sehingga harus dibangunkan. Namun
sebenarnya tidaklah demikian, sebab dalam Mazmur 121:4
dinyatakan, bahwa Dia tidak terlelap atau pun tertidur dalam
menjaga umatNya. Hal tersebut memberikan suatu isyarat,
bahwa kita harus senantiasa berseru dalam doa kepada Tuhan.
Perhatikan contoh tentang angin ribut yang diredahkan, seperti
yang tertulis dalam Matius 8:23-27. Pada ayat itu dituliskan, tiba-
tiba mengamuklah angin ribut di danau Galilea, sementara saat
itu Yesus Kristus sedang tidur di buritan. Lalu murid-muridNya
segera membangunkanNya.
Kata tidur pada ayat tersebut, bukan berarti terlelap.
Sebab walaupun fisikNya terlihat tidur, namun Dia tidak pernah
tertidur. Saat itu Tuhan Yesus memang tidak langsung bangun
LAWATAN TUHAN
Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena
TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu
hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-
Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir
musim seperti dahulu.
(Yoel 2:23)
suatu ajang untuk berpolitik. Maka sejak saat itu gereja mulai
masuk dalam abad kegelapan, bahkan sampai terjadi perang salib.
Padahal perilaku seperti ini tidak boleh terjadi dalam Kekristenan.
Keadaan pada abad kegelapan itu seperti yang tertulis dalam
Yoel 1:4 Apa yang ditinggalkan belalang pengerip telah dimakan
belalang pindahan, apa yang ditinggalkan belalang pindahan telah
dimakan belalang pelompat, dan apa yang ditinggalkan belalang
pelompat telah dimakan belalang pelahap.
Jadi kondisi gereja pada waktu itu benar-benar memprihatinkan,
karena bagaikan sebuah pohon yang sedang berbuah lebat,
kemudian datanglah beberapa jenis belalang untuk memakannya.
Mulai dari buah, ranting, batang, bahkan akarnyapun turut
dimakan, sehingga tanaman itu menjadi mati. Dan kejadian ini
merupakan gambaran daripada kerohanian seseorang yang
telah mengalami kematian. Oleh karena itu, kita perlu waspada
terhadap berkat yang kita terima. Jangan sampai berkat yang
sudah kita terima membuat kita tamak atau serakah, sehingga
hati kita condong kepada berkat daripada condong kepada Tuhan
Walaupun gereja sempat masuk dalam abad kegelapan, tetapi
puji Tuhan; dimana pada akhirnya muncul suatu kegerakan baru
yang dipelopori Marthin Luther. Sehingga dari sinilah muncul
berbagai macam denominasi gereja. Dan orang yang masuk
dalam kegerakan Protestament ini mulai dimeteraikan oleh
Roh Kudus. Kemudian selanjutnya gereja yang berkembang ini
sampai pada tahun 1918, dan kelompok-kelompok protestan
ini dipenuhi Roh Kudus di Azusa (Amerika). Lalu pada akhirnya
muncul gereja pentakosta, yang berkelanjutan dengan adanya
pemulihan terhadap gereja-gereja di seluruh dunia; dan inilah
yang dinamakan hujan akhir yang terus berlanjut hingga saat ini.
Gereja dan jemaat harus mengalami pemulihan, itu terjadi jika
kita merespon dan menghormati Roh Kudus.[aw/14]
WUJUD KASIH
Suatu ketika Tuhan Yesus pernah bertanya kepada Petrus,
Apakah engkau mengasihi Aku? Hal ini ditanya oleh Yesus
sebanyak tiga kali agar Petrus mengasihi Tuhan tidak hanya
berdasarkan doktrin saja. Dari sini kita diajar mewujud nyatakan
kasih kepada Tuhan, diantaranya dengan cara:
Hormati Roh Kudus
Dimana ada Roh Kudus ada, maka di situ ada Kerajaan Allah.
Demikian jika dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Yesus,
Roh Tuhan hadir. Namun tahu Roh Allah hadir saja belumlah cukup,
kita perlu menghormati-Nya. Tatkala bangsa Israel menghormati
kehadiran Roh Kudus mereka semua diberkati dan berhasil. Disaat
tidak menghormati, mereka mengalami musibah.
Daud percaya dalam Tabut Perjanjian ada Allah, tetapi ketika dia
tidak menghormatinya, maka musibah terjadi. Obed Edom tahu
menghormati Roh Kudus, sehingga hidupnya diberkati Tuhan.
Setia kepada Roh Kudus
Menghormati Roh Kudus saja tidak cukup, karena mengikut
Tuhan itu bukan satu atau dua hari saja. Untuk itu, kita perlu setia
kepada Roh Kudus. Memang terkadang kita labil dan lemah, tetapi
kita percaya bahwa walaupun kita tidak setia, Dia tetap setia. Dia
tetap mencintai kita.
Kalau setia, maka Dia terus memimpin, membimbing kita.
Kalau tidak setia, harapan kita tidak terpenuhi. Selain itu, dengan
pengalaman kesetiaan itu, kita bisa menjadi saleh dan suci. Kita
percaya bahwa orang yang suci yang pantas mengatakan aku
cinta Tuhan. Kalau hidup dalam kebenaran, maka kita pasti juga
dicintai Tuhan.
Bertanggungjawab
Segala tugas yang dipercayakan kepada kita biarlah kita lakukan
dengan penuh tanggungjawab. Namun berapa banyak orang yang
pada mulanya melayani Tuhan begitu menggebu-gebu, tetapi
pada saat diperhadapkan dengan suatu ujian atau tantangan,
maka orang tersebut mulai berjalan mundur dengan teratur dan
meninggalkan tanggunggjawabnya sebagai utusan Tuhan.
Yunus adalah seorang nabi. Ia mendapat predikat sebagai
seorang penyambung lidah Allah, tetapi pada saat ia diperintahkan
Tuhan ke Niniwe ia justru lari dari tanggungjawabnya dan
pergi Tarsis. Akibatnya ia harus mengalami persoalan. Namun
bagaimanapun juga Tuhan masih tetap sayang kepada Yunus,
sehingga Tuhan memberikan kesempatan kepada Yunus untuk
bertobat. Akhirnya ia pergi ke Niniwe hingga seluruh kota itu
diselamatkan.
Mampu Pergunakan Kesempatan
Setiap orang mendapat kesempatan untuk melakukan segala
tugas yang telah diterima, tetapi tidak semua orang dapat
mempergunakan kesempatan yang ada. Justru kesempatan itu
dibuang dengan percuma tanpa menghiraukan apa yang menjadi
tanggungjawabnya semula. Memang kesempatan yang kita terima
waktunya berbeda-beda ada yang pendek maupun ada yang
panjang. Namun hal itu tidak menghambat kita untuk melakukan
tugas-tugas sebagai seorang utusan Tuhan; sebab firman Tuhan
berkata : Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus
Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada
seorang pun yang dapat bekerja. (Yohanes 9:4)
Marilah bersungguh-sungguh lagi dalam melaksanakan segala
tugas yang diberikan Tuhan kepada kita karena kita adalah "Utusan
Tuhan." [aw/14]
Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan
bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah
adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Hidup ini tidak hanya mengejar sesuatu yang lahiriah saja, sebab
hal itu bersifat sementara. Tetapi kita harus kejar yang rohaniah,
sebab hal itu akan membawa kita ke dalam kekekalan.
Janganlah kecewa jika Allah memperingatkan, sebab Dia
mengasihi kita. Dia tidak ingin kita binasa.
Ibrani 12:6-8 menyatakan: Tuhan menghajar orang yang
dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.
Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan
kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar
oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang
harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi
anak-anak gampang.
Janganlah kita sama seperti orang fasik. Sebab benih ilahi itu
ada didalam diri kita. Dan hal itu nantinya akan membawa kita
kepada hidup yang kekal. Benih ilahi itu harus tetap terpelihara,
agar kita dapat bertumbuh hingga menjadi dewasa.
Setelah membangun Bait Allah, Salomo diberkati. Namun
sayangnya dengan berkat yang berlimpah itu, nafsu jahat mulai
muncul. Alkitab mencatat Salomo menikah dengan ratusan
wanita dan memiliki ratusan gundik. Selain itu para wanita yang
menjadi istri maupun gundiknya juga membawa berhalanya
masing-masing kedalam kerajaannya. Walau Salomo sendiri pada
akhirnya beratobat, namun kerajaannya menjadi hancur.
Apa yang dialami Salomo bisa kita jadikan sebagai sebuah
pelajaran, bahwa kita harus senantiasa memelihara hidup kita
sebagai Bait Allah atau Rumah Doa yang kudus. [aw/14]
SETIA KOMITMEN
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh
jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan!
Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan
jerih payahmu tidak sia-sia.
(I Korintus 15:58)
TETAP SETIA
Berbicara 'kesetiaan' maka tidak lepas dari unsur-unsur yang
terkandung di dalam kesetiaan itu sendiri, yaitu : ketekunan,
kesabaran dan dedikasi.
Sifat setia itu memiliki nilai yang tinggi, bahkan melebihi
kekayaan, seperti yang tertulis dalam Amsal 19:22 : Sifat yang
diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang
miskin dari pada seorang pembohong.
Firman Tuhan jelas menegaskan, bahwa "Barangsiapa setia
dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara
besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara
kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. (Lukas
16:10). Janji ini bukanlah sekedar untuk menghibur hati kita,
tetapi merupakan hal yang perlu kita buktikan. Memang untuk
mencapai perkara yang besar tidak semudah kita membalikkan
telapak tangan, tetapi perlu perjuangan. Karena dari sinilah akan
terlihat apakah kita setia atau tidak, karena bagi Tuhan tidak ada
sesuatu yang sulit untuk memberkati kita, tetapi Tuhan ingin
melihat sejauh mana kesetiaan kita kepada Dia.
Tetapi ingat, janganlah kita langsung berdoa untuk sukses,
tetapi berdoalah untuk "setia." Sukses adalah akibat dari
kesetiaan. Kita harus setia kepada Tuhan.
Sejak diselamatkan, kita banyak mengalami mujizat. Kita pun
percaya, bahwa Roh Kudus tinggal dalam hidup kita. Dengan
berkembangnya iman kita, maka hal itu membuat kita berharap
kepada Dia.
Pada tahun 2000, saya menerima faximile dari Yerusalem,
yang berkata, bahwa Kalau engkau setia dalam perkara kecil,
maka Tuhan akan memberikan perkara yang lebih besar. Bahkan
JADI DEWASA
Setiap mahkluk hidup tentunya mengalami pertumbuhan.
Masing-masing pertumbahan prosesnya tidak selalu sama
walaupun jenis mahkluk tersebut sama. Ada yang pertumbuhan
secara cepat dan ada pula yang betumbuh secara lambat.
Pertumbuhan diawali dari kelahiran. Tanpa ada kelahiran
maka selamanya tidak akan ada pertumbuhan. Demikian juga
Kekristenan, tanpa ada kelahiran baru maka tidak mungkin
seseorang dapat mengalami pertumbuhan, apalagi mencapai
kedewasaan rohani.
Lalu bagaimana dengan kita? Apakah sudah mengalami
pertumbuhan? Sebab firman Tuhan berkata: selama seorang ahli
waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang
hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu; tetapi ia
berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat
yang telah ditentukan oleh bapanya. (Galatia 4:1-2).
Seseorang yang belum dewasa, tidak pantas menerima warisan.
Tetapi setelah "akil balig", hak waris dapat diterimanya. Mengapa
hal kedewasaan menjadi target utama dalam Kekristenan? Sebab
dengan dewasa, seseorang layak menjadi 'mempelai.'
Berikut contoh pribadi yang memiliki pertumbuhan rohani
hingga dewasa.
PertamaTuhan Yesus dan Yohanes pembaptis. Dalam Injil Lukas
1:80 dikatakan, Adapun anak itu bertambah besar dan makin
kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari
ia harus menampakkan diri kepada Israel. Sedangkan tentang
Yesus Kristus, dalam Injil Lukas 2:52 dikatakan, Dan Yesus makin
TETAPLAH PERCAYA
Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu,
karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan
ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah,
kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
(Ibrani 10:35-36)
PERLINDUNGANYA SEMPURNA
Dalam Mazmur 91:1-16 diuraikan, bahwa perlindungan
Tuhan sangat sempurna. Perlindungan yang sempurna itu terjadi
atas orang yang hidupnya bergaul dengan Tuhan.
Agar sungguh-sungguh merasakan serta mengalami
perlindungan Tuhan, maka kita harus memahami ketiga unsur-
unsur yang terdapat dalam hubungan kita dengan Tuhan, yaitu
iman, harap, dan kasih.
IMAN
Ada alasan mendasar, mengapa dalam bergaul dengan
Tuhan dibutuhkan iman. Surat Ibrani 11:6 menyatakan, Tetapi
tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab
barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah
ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-
sungguh mencari Dia.
Kalau hendak bergaul dengan Tuhan harus dengan iman, sebab
jika tidak, hal itu tidak berkenan kepadaNya.
Salah satu contoh orang yang datang kepada Tuhan dengan
iman dan sanggup memulihkan kehidupannya adalah seorang
wanita yang dua belas tahun mengalami sakit pendarahan.
Ketika mendengar, bahwa Yesus melintas tempat tinggalnya,
maka ia berusaha bertemu dengan Yesus. Usahanya itu idasari
oleh imannya. Injil Markus 5:28 menyatakan, asal kujamah saja
jubahNya, aku akan sembuh.
Semua orang bisa menyentuh jubah Yesus, tetapi yang
membedakan jamahan orang banyak dengan wanita tersebut
adalah sikap hatinya, yaitu imannya.
DALAM PENGAWASANNYA
Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan
yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti
burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak manusia
terjerat pada waktu yang malang, kalau hal iyi menimpa
mereka secara tiba-tiba.[Pengkhotbah 9:12]
IKUTI DIDIKANNYA
Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada
kamu seperti kepada anak-anak: Hai anakku, janganlah
anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila
engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang
yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya
sebagai anak. Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah
memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak
yang tidak dihajar oleh ayahnya?
(Ibrani 12:5-7)
menurut otak kiri bahwa orang yang buta sejak kecil adalah takdir.
Amsal 3:13-14, Berbahagialah orang yang mendapat hikmat,
orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya
melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.
Yang dimaksud dengan kata hikmat pada ayat ini adalah
wahyu dari Tuhan. Dunia 'sekuler' tidak pernah memikirkan
tentang wahyu Tuhan, mereka cenderung mengutamakan
keahlian saja. Dan hal itu harus berbeda dengan kita. Orang yang
beriman kepada Yesus harus berjalan dalam hikmat Tuhan.
Kerapkali orang merindukan hikmat Tuhan tetapi tidak
mendapatkan. Mengapa? Karena mendukakan dan memadamkan
Roh Kudus. Itu terjadi ketika manusia cenderung menggunakan
kepandaiannya saja daripada mengandalkan kuasa Roh Kudus. Hal
ini bukan berarti kita tidak boleh menggunakan akal budi, tetapi
hal yang utama adalah mengandalkan hikmat dari Tuhan yang
didukung oleh kepandaian kita. Sebab di luar Tuhan kita tidak
dapat berbuat apa-apa.
Kita tidak bisa mengukur kemampuan seseorang hanya secara
lahiriah saja karena kita akan tertipu oleh penampilan seseorang.
Karena, kadang-kadang orang yang kelihatannya sederhana tetapi
di dalamnya ada Roh Allah, maka orang tersebut termasuk orang
yang luar biasa. Kepandaian memang harus dipakai, tetapi yang
terutama adalah wahyu dari Tuhan supaya setiap langkah yang
kita kerjakan dalam kekuasaan Tuhan.
Apabila Roh Kudus ada dalam diri kita maka kita tahu apa yang
menjadi keinginan Allah atas hidup kita (I Korintus 2:10). Saudara,
saat kita hidup dipenuhi oleh Roh Kudus maka wahyu dari Tuhan
akan turun atas kita untuk memimpin setiap langkah-langkah kita
untuk melakukan pekerjaan yang luar biasa. [aw/14]
TERDIDIK
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia
menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.
(Ibrani 12:6)
JAGA PIKIRAN
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua
yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang
manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut
kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
(Filipi 4:8)
Sekilas
Doa Dan Puasa
Kapan Berpuasa?
Pertama, setiap saat kita bisa melakukan puasa, sebab setiap
saat kita perlu menghadap Tuhan.
Kedua , saat alami keadaan sukar. Ester 4:16, Pergilah,
kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan
berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum
tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta
dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian
Cara Berpuasa
Ada tiga cara berpuasa yang bisa dilakukan jemaat:
Pertama: Puasa tidak makan dan atau tidak minum dan
hanya fokus pada Tuhan. Waktu puasa dimulai pada pukul
22.00 sampai keesokan hari Pukul 18.00. Imamat 23:32
berkata: Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian
penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan
berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu,
dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu
harus merayakan sabatmu."
Kedua : Puasa tidak makan dan atau tidak minum dan
hanya fokus pada Tuhan. Waktu puasa dimulai pukul 22.00
sampai keesokan hari pukul 15.00. Kitab Hakim 20:26,
menyatakan, Kemudian pergilah semua orang Israel, yakni
seluruh bangsa itu, lalu sampai di Betel; di sana mereka
tinggal menangis di hadapan TUHAN, berpuasa sampai
senja pada hari itu dan mempersembahkan korban bakaran
dan korban keselamatan di hadapan TUHAN.
Ketiga : Puasa tidak makan dan atau tidak minum
mulai Pukul 22.00 sampai keesokan hari pukul 13.00,
diperuntukkan bagi jemaat yang mengalami kelemahan
fisik atau tidak sehat.