Anda di halaman 1dari 15

Kemerdekaan Oleh Roh (Roma 8:1-17; 2 Kor 3:17,18)

Manusia beragama yang paling militan sekalipun tidak dapat lepas dari ego,
orientasi duniawinya. Ego itu akan membuat semangat keagamaan akan menjadi
fanatis eksklusifisme yang destruktif alias brutalisme. Hanya ada satu jalan bagi
manusia untuk terbebas dan merdeka dari hukum pembinasaan dan kebinasaan
yaitu, oleh ROH KUDUS.

Kebenaran yang disampaikan dalam Roma 8 ini adalah kunci hidup yang
berkemenangan bagi orang yang percaya. Kemerdekaan dikerjakan oleh Roh
Kudus dalam diri orang percaya. Roh kudus tinggal di dalam diri setiap orang
percaya yang lahir baru. Dan kemerdekaan hidup Kristen yang sesungguhnya
hanya dimungkinkan oleh karya Roh Kudus.

1. Kemerdekaan dari Dosa dan Maut (Ay. 1-4)

Dosa adalah masalah yang paling serius dalam dunia dan penyebab dari semua
penderitaan dan kekacauan. Dosa selalu berakibat maut sebab upah dosa ialah
maut (Roma 6:23). Dosa dan maut tidak pernah terpisahkan. Namun, melalui
kematian Kristus dan karya Roh Kudus, kekuatan dosa dan maut itu telah
dikalahkan. Orang yang hidup oleh Roh dimerdekakan dari dosa dan maut.
Tuntutan penghukuman karena dosa telah ditiadakan bagi mereka.

2. Kemerdekaan dari kedagingan (Ay. 5-11)

Kedagingan adalah perseteruan dengan Allah dan kedagingan tidak taat pada
Allah (ay. 7 ; Gal 5 : 16-22.). Orientasi kedagingan hanya pada perkara-
perkara duniawi (ay.5). Itu sebabnya, orang yang hidup dalam kedagingan tidak
mungkin berkenan kepada Allah (ay.8 ). Semua keinginan daging cenderung
menjadi cobaan yang membawa kekecewaan dan kesengsaraan hidup (Yakobus
1:13-15) dan Firman Allah berkata semuanya itu akan lenyap (1 Yoh 2 :16,17).
Roh Kudus akan memimpin orang percaya dan mengarahkan pikirannya pada
hal-hal surgawi dan mematahkan keinginan daging (ay. 10 ) serta memberikan
hidup surgawi bagi kita (ay. 13). Itulah sebabnya mengapa kita diperintahkan
untuk mencari dan mengarahkan pikiran kita ke atas di mana Kristus ada (Kol
3:1,2). Roh Kudus memusatkan perhatian orang percaya pada Tuhan Yesus
Kristus (Yoh 14: 26; 15:26).

3. Membebaskan Kita dari Keterbatasan Insani (ay. 11,6)


Manusia terbatas dalam segala hal. Tubuhnya begitu rapuh, dibanding dengan
ciptaan lain manusia sangat kecil dan lemah. Sebenarnya, makhluk yang paling
rewel dan memusingkan di bumi ini adalah manusia. Dan semua makhluk di
dunia ini mengalami penderitaan karena manusia dan mengharapkan kelak akan
terjadi pembaharuan, pemuliaan manusia di mana mereka juga akan
menikmatinya (ay.20-22).

Kondisi tubuh manusia yang fana ini melalui kuasa yang membangkitkan
Kristus dari antara orang mati ialah Roh Kudus. Tubuh fana kita menerima
pemulihan, kekuatan, dorongan dan semangat. Kita diminta penuh dengan Roh
Kudus jangan mabuk oleh anggur (Ef. 5:18). Sebab Roh Kudus memulihkan
semangat dan kegairahan hidup. Roh yang memberi hidup dan Damai Sejahtra
(ay.6). Roh yang menjadikan kita hidup sebagaimana layaknya anak-anak
Allah. Roh Kudus menjadikan hidup anda bersemangat.

4. Kemerdekaan dalam Ibadah (ay. 15-17; 26-28)

Roh Kudus memberikan kebebasan menghampiri Tuhan, berdoa dan menyebut


Allah itu sebagai Bapa. Kata Abba adalah bahasa Aram yang tidak dipakai
oleh orang Yahudi untuk Bapa di surga. Karena Abba adalah kata yang digunakan
dalam hubungan anak dengan bapaknya. Namun dalam Kristus kita menjadi
Anak Allah dan berhak memanggil Allah adalah Bapa secara langsung.

Dalam zaman Perjanjian Lama, umat Tuhan tidak memiliki kebebasan untuk
menghadap Tuhan. Mereka harus melalui mediator (pengantara ) atau imam.
Tetapi dalam Kristus, tahta Allah menjadi tahta kasih karunia (Ibr 4:16) dan kita
dapat menghampiri Allahkapan saja, dengan cara apa saja dan di mana
saja. Kita merdeka untuk menyembah Tuhan oleh Roh Kudus dalam roh dan
kebenaran. Roh Kudus akan membantu kita dalam doa dan penyembahan serta
kesaksian kita bagi Dia (ay. 26,27). Tidak ada kendala dan batasan untuk berdoa
dan menyembah Tuhan oleh Roh Kudus.
Roh Kudus Tinggal Dalam Diri Anda (Yoh 14:16,17; 1 Kor 6:19)

Dua garis pengajaran tentang Allah dalam Perjanjian Baru: ke-Esaan Allah dan
ke-Tritunggalan Allah. Tiga oknum ilahi dalam keallahan. Allah Bapa, Allah Anak
dan Allah Roh Kudus. Semua usaha manusia untuk menjelaskan ketritunggalan
Allah tidak memuaskan sebab kebenaran ini adalah suprarasional. Allah tidak
terbatas dan manusia terbatas. Hidup Kristen adalah ciptaan baru yang
dikerjakan dan didiami oleh Roh Kudus. Hidup Kristen tidak dapat dipisahkan dari
Roh Kudus. Hidup di dalam Roh, berjalan di dalam Roh, penuh Roh Kudus
adalah kata-kata yang beulang kali kita baca dalam Firman Allah sekaligus
menggaris-bawahi kekristenan sejati.

Kekristenan sejati bukan pendeta, pelayan atau aktivis gereja tetapi orang yang
penuh dengan Roh Kudus. Saya akan berbicara tentang kebenaran penting ini
dengan harapan kebenaran-kebenaran ini akan memerdekakan dan membawa
kita pada pengalaman-pengalaman adikodrati di dalam iman.

1. Siapakah Roh Kudus itu?

Roh Kudus adalah oknum ke-tiga dari Allah Tritunggal. Dia adalah pelaksana
rencana dan kehendak Allah dalam dunia ini. Segala yang di bumi ini berada
dalam pengawasan-Nya. Segala makhluk bergantung pada kehadiran dan
pemeliharaan Roh Kudus (Maz 104 : 27-30). Dialah yang membuat bumi ini layak
didiami dan membawa kehidupan di dalamnya (Kej 1:2). Dia adalah pribadi yang
sama dengan Allah, Maha Kuasa, Maha Tahu dan Maha Hadir.

2. Roh Kudus Tinggal dalam Diri Anda (Yoh 14:17).

Roh Kudus ada dalam diri anda yang percaya. Sebab Dia diberikan sebagai
penolong ilahi untuk anda (Yoh 14 : 17). Kehadiran-Nya adalah kehadiran Trinitas
dalam diri anda (Yoh 14:18,23). Roh Kudus menjadikan tubuh anda sebagai
tahta-Nya (1 Kor 3:16; 6:19). Wauw, ini luar bisa, mengagumkan!
Kehadiran-Nya adalah meterai milik Allah atas hidup anda. (Roma 8 :9; Eph. 1:
15). Jadi hidup anda bukan lagi milik anda tapi Kristus. Sebagai pemilik, Dia
bertanggung jawab penuh atas hidup anda. Surga mengenal anda karena Roh
Kudus dalam hidup anda. Ada kuasa yang dahsyat bekerja dalam diri anda (Ep.
1:19) dan setan tidak punya kuasa atas hidup anda.

3. Kebenaran yang harus Diketahui dan Disadari oleh Umat Tuhan

Setan berusaha mengalihkan perhatian umat Tuhan pada hal-hal yang bersifat
lahiriah sehingga mereka kehilangan kesadaran siapa dirinya yang sebenarnya.
Inilah yang terjadi dengan jemaat Korintus. Sehingga yang mereka idolakan dan
tokohkan, puji serta kagumi bukanlah Kristus tetapi keunggulan-keunggulan
manusiawi. Dan Rasul Paulus berkata, Tidak tahukah kamu, bahwa hidupmu
adalah bait Allah?

Pengetahuan dan kesadaran kita akan Roh Kudus diam dalam diri kita
membebaskan kita dari dosa dan mengubah pikiran-pikiran duniawi kita
terpusat pada hal-hal rohani (Roma 8 : 2-5). Membuat kita terpikat dengan Tuhan
(1 Kor 6 :17). Membebaskan anda dari ketakutan dan kecemasan. Mengapa,
sebab hidup anda bukan milik anda lagi melainkan milik Kristus. Dan setiap
masalah, pergumulan dan keperluan anda menjadi urusan Tuhan. Apa yang kita
usahakan ialah hidup dengan iman pada Kristus yang mengasihi kita.

Teruslah maju, kerjakan dan usahakan apa yang kita dapat dengan sebaik-
baiknya, dan Tuhan yang akan menyelesaikan semua bagi kita. Tuhan tidak jauh
dari anda. Dia ada di dalam diri anda. Kehadiran-Nya membuat semua
kemungkinan yang terbaik terbuka bagi anda. Ada kuasa yang tak terbatas
dalam diri anda. Jangan menyerah pada kegagalan, semua potensi untuk
berhasil ada dalam diri anda dan raihlah. Keberhasilan itu bukan oleh kuat dan
keperkasaan anda tapi oleh kuasa Roh Kudus. Mujizat di tangan anda!
Hidup Oleh Roh Mengalahkan Keinginan Daging

7th September 2010

Riva Sinjal

Buah Roh

136 Komentar

83,519 views

Share455

Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia


telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh
Galatia 5:24-25
Tuhan senantiasa mengijinkan proses demi proses terjadi dalam hidup kita agar
karakter kita dapat semakin disempurnakan hingga seperti Yesus.

Tapi dalam proses demi proses yang dijalani, keinginan daging senantiasa timbul
dalam hidup kita. Sehingga pada akhirnya banyak umat Tuhan yang merasa
putus asa, kenapa keinginan daging selalu mendominasi hidup mereka. Mereka
menjadi bertanya-tanya, mengapa susah untuk melakukan perintah Tuhan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan,
pesta pora dan sebagainya.

Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamuseperti yang telah kubuat dahulu


bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah. Galatia 5:19-21

Keinginan daging selalu bertentangan dengan keinginan Roh, demikian juga


sebaliknya. Firman Tuhan menyatakan bahwa siapapun yang hidupnya masih
dikuasai oleh keinginan daging tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah. Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa amarah, iri hati atau perselisihan
bisa membuat kita tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Bukankah
Yesus sendiri juga pernah marah ketika Bait Suci digunakan untuk tempat
berjualan?

Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah


matahari terbenam, sebelum padam amarahmu. Efesus 4:26

Tuhan tidak melarang kita untuk marah, tetapi biarlah amarah yang keluar tidak
membawa kita kepada dosa. Maksudnya adalah jika kita membiarkan amarah
kita berlarut-larut hingga menjadi dendam berhari-hari, berminggu-minggu
bahkan bertahun-tahun, maka kita telah berdosa di hadapan Tuhan. Jangan
biarkan amarah kita terlalu lama, segera bereskan secepat mungkin agar kita
tidak jatuh ke dalam dosa.
*courtesy of PelitaHidup.com
Sebelum kita mengenal Yesus, keinginan daging telah begitu menguasai hidup
kita. Bahkan keinginan daging telah menjadi suatu hal yang biasa dalam hidup
kita. Oleh karena itu ketika kita mengenal Yesus, walau hati kita sudah percaya
kepadaNya, tidak mudah untuk menghilangkan kebiasaan lama. Kita harus selalu
berusaha agar keinginan daging tidak menguasai hidup kita.

Terima ayat Alkitab melalui Facebook. Ayo gabung dengan lebih dari 54.000
member di Facebook Page Pelita Hidup. Klik like berikut ini:
Bagaimana agar keinginan daging tidak lagi menguasai hidup kita? Kuncinya
adalah dengan hidup oleh Roh.
*courtesy of PelitaHidup.com
Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan
daging. Galatia 5:16

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal
itu. Galatia 5:22-23

Buah Roh hanya keluar ketika kita hidup di dalam Firman Tuhan, menjaga
kehidupan doa, dan senantiasa melakukan apa yang menjadi perintahNya. Ketika
kita hidup di luar Tuhan, maka kita tidak dapat hidup berbuah.

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak
dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Yohanes 15:4

Hanya hidup yang memiliki buah Roh-lah yang dapat mengalahkan segala
keinginan daging yang timbul. Rasa amarah akan dikalahkan oleh kesabaran.
Segala percabulan, kecemaran dan hawa nafsu akan dikalahkan oleh
penguasaan diri. Kejahatan, perselisihan, iri hati, percideraan dan lainnya akan
dikalahkan oleh kebaikan.

Hiduplah di dalam Tuhan, hiduplah oleh Roh, sehingga karakter kita akan
menjadi semakin sempurna seperti Yesus.

Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga
adalah sempurna. Matius 5:48
*courtesy of PelitaHidup.com
Doa:

Tuhan ampuni kami jika selama ini kami masih mengikuti segala keinginan
daging yang timbul. Mampukan kami agar kami dapat hidup oleh Roh. Bimbing
kami dengan FirmanMu agar kami dapat mengalahkan segala keinginan daging
yang timbul. Biarlah hidup kami semakin berkenan di hadapanMu dan
mengeluarkan buah banyak bagi kemuliaan nama Tuhan.

Langkah iman:

Tinggalkan segala kebiasaan lama yang selalu mengikuti keinginan


daging.

Tolak segala pikiran maupun keinginan daging yang timbul.

Lakukan Firman Tuhan, praktekkan kasih, sukacita, penguasaan diri dan


buah Roh lainnya.
Rahasia Untuk Berbuah Lebat

6th June 2009

Riva Sinjal

Buah Roh

15 Komentar

49,795 views

Share152

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih


kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan
buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Yohanes 15:16

Setiap manusia yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat
pribadinya merupakan hasil dari kasih karunia Tuhan (Yoh 3:16). Tuhanlah yang
memilih setiap hidup kita semua. Dia yang memanggil kita dan memberikan
kasih karuniaNya agar kita dapat mengenalNya sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tidak berhenti pada titik bahwa kita disebut sebagai umat Kristiani atau pengikut
Kristus, tetapi Tuhan telah menetapkan suatu tugas bagi kita yang telah
menerima Dia (Yoh 15:16). Dia meminta kita untuk pergi menjadi saksiNya dan
menghasilkan buah kekekalan dalam hidup kita.

Buah yang dimaksud bisa berbicara mengenai buah pertobatan baik dalam hidup
kita pribadi maupun hidup orang lain, buah roh (Gal 5:22-23) dan buah
pelayanan baik dalam bidang pekerjaan sekuler (market place) maupun yang
terpanggil secara penuh waktu di pelayanan pastoral.
*courtesy of PelitaHidup.com
Bagaikan sebuah pohon yang buahnya dapat dinikmati banyak orang, maka
buah yang muncul dari kehidupan umat Tuhan akan dapat dinikmati oleh banyak
orang dan menjadi berkat bagi mereka semua. Semakin lebat buah yang
dihasilkan oleh sebuah pohon, maka semakin banyak orang yang dapat
menikmati buah tersebut.

Tetapi jika sebuah pohon tidak mengeluarkan buahnya, maka pohon itu akan
hidup dengan percuma, sebagaimana disebutkan dalam perumpaan yang Tuhan
sampaikan dalam Lukas 13:6-9.

Oleh karena itu menghasilkan buah adalah kewajiban bagi setiap umat Tuhan,
agar hidup kita semua dapat berguna bagi orang lain sesuai dengan kehendak
Bapa di Sorga.

Berikut rahasia agar kita dapat menghasilkan buah yang lebat bagi
Kerajaan Sorga:

1. Tinggal di dalam Tuhan


*courtesy of PelitaHidup.com
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak
dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Yoh 15:4

Terima ayat Alkitab melalui Facebook. Ayo gabung dengan lebih dari 54.000
member di Facebook Page Pelita Hidup. Klik like berikut ini:
Pembacaan Firman Tuhan, doa harian, saat teduh, ibadah/persekutuan,
pendalaman Alkitab, komunitas sel/selgrup, doa puasa dan masih banyak cara
lagi yang dapat membuat kita tetap tinggal di dalam Tuhan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketika kita mulai meninggalkan aktivitas-aktivitas tersebut di atas, atau bahkan
kita tidak pernah melakukannya, dapat dipastikan bahwa kita tidak akan pernah
dapat berbuah-buah dalam kehidupan kita. Oleh karena itu janganlah heran jika
banyak sekali umat Tuhan yang masih jatuh bangun di dalam Tuhan dan tidak
merasakan perubahan yang signifikan dalam kehidupan rohani mereka walaupun
sudah bertahun-tahun mengikut Yesus.

Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting
yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Yoh 15:2

Tentu saja ada konsekuensi bagi ranting maupun pohon yang tidak pernah
menghasilkan buah. Yang berbuahpun akan selalu dibersihkan agar dapat
menghasilkan lebih banyak lagi buah.

Kehidupan kita merupakan suatu proses menuju kepada kesempurnaan. Setiap


hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan akan dipangkas melalui keadaan
ataupun kondisi yang Tuhan ijinkan bagi kita. Ketika kita melewati suatu
masalah, hati kita akan senantiasa dibersihkan agar dapat muncul karakter Yesus
dalam kehidupan kita.

.
2. Meresponi setiap Firman Tuhan dan Bertekun di dalam FirmanNya

Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman
itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam
ketekunan. Luk 8:15

Lukas 8:4-15 berbicara mengenai perumpamaan tentang seorang penabur yang


menaburkan benihnya. Benihnya jatuh di empat macam tanah. Dan hanya di
tanah yang baik saja benih itu dapat tumbuh dan bahkan berbuah hingga
seratus kali lipat.
*courtesy of PelitaHidup.com
Benih berbicara mengenai Firman Tuhan, sedangkan tanah berbicara mengenai
sikap hati kita dalam menerima atau merespon terhadap Firman Tuhan yang kita
dengar.

Tanah yang baik merupakan sikap hati yang mendengar, menyimpan dalam hati,
menyambut dan mengerti Firman Tuhan yang diterimanya. Tidak hanya itu,
Firman yang telah diterima juga dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari
secara terus-menerus, dalam berbagai macam keadaan (baik maupun buruk).
Dengan begitu maka kehidupan kita akan mengeluarkan buah yang dapat
dinikmati oleh banyak orang.

.
Beberapa halangan untuk dapat bertumbuh dan berbuah:

1. Tidak mau dibersihkan sehingga dapat berbuah. Hati yang tidak rela
dibersihkan melalui masalah maupun pencobaan yang datang, lewat
orang-orang yang mungkin menyakiti hati kita dan membuat kita kecewa.

2. Pekerjaan iblis yang senantiasa menghalang-halangi umat Tuhan agar


dapat mengerti Firman Tuhan. Setiap Firman yang didengar umatNya akan
dicuri oleh iblis, sehingga umat Tuhan akan lupa kepada Firman yang telah
didengarnya.

3. Tidak mau berakar di dalam Tuhan, sehingga ketika pencobaan datang,


maka dengan mudah umat Tuhan akan melupakan kuasa Tuhan yang
mampu menolong mereka.

4. Kekuatiran akan apa yang akan terjadi. Hal ini disebabkan karena kurang
percaya kepada kuasa Tuhan yang sanggup mengubahkan segala sesuatu.
Keadaan dunia lebih mempengaruhi kehidupan mereka dibandingkan
dengan kuasa Tuhan.

5. Kekayaan dan kenikmatan hidup akan membuat umat Tuhan lupa kepada
Dia yang telah mempercayakan kelebihan materi kepada mereka. Hal ini
membuat mata rohani mereka membuta dan tidak lagi dapat melihat
cahaya kemuliaan Tuhan.

.
.
Buah yang telah dihasilkan oleh sebuah pohon tidak dapat dinikmati oleh pohon
itu sendiri, melainkan buah itu akan dinikmati oleh orang lain dan berguna untuk
memberikan kehidupan, kesehatan, kekuatan, nutrisi dan kesegaran bagi setiap
orang yang menikmatinya. Hidup yang kita jalani bukan sekedar hidup untuk
mencari nafkah bagi diri kita sendiri atau bahkan keluarga kita sendiri. Tetapi
Tuhan telah menetapkan tujuan bagi masing-masing pribadi kita, supaya hidup
kita menjadi kesaksian dan menghasilkan buah. Dengan demikian kehidupan kita
akan menjadi persembahan dan korban yang harum di hadapanNya (Ef 5:2).

Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak


mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia
menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka
yang dilatih olehnya. Ibr 12:11

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.


Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja
memberi buah. Fil 1:21-22b

Penyerahan Diri Seutuhnya

5th February 2009

Riva Sinjal
Buah Roh

6 Komentar

23,177 views

Share51

Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan


diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama
di atas segala nama, Filipi 2:8-9

Bapa di sorga telah mengaruniakan anakNya yang tunggal untuk dapat menebus
dosa setiap manusia. Hanya oleh karya penebusanNya di kayu saliblah manusia
dapat diselamatkan. Sebagai seorang Raja di atas segala raja, Yesus mempunyai
hak atas segala yang ada. Bahkan dari setiap cobaan, ejekan, aniaya, fitnah
dan tuduhan yang dilontarkan kepadaNya, Dia bisa saja menggunakan hakNya
untuk melawan semuanya itu. Dia berhak atas peninggian diriNya di atas bumi
ini, walaupun Dia mengambil rupa sebagai manusia. Tetapi Dia tidak
menggunakan semua hak-hakNya itu. Bahkan dia merelakan apa yang
seharusnya Dia dapatkan/miliki. Dia menanggalkan segala kehormatan dan
kekuasaanNya. Dia mau menjadi manusia yang hina dan menanggung segala
dosa manusia. Dia bahkan rela disiksa sampai mati di atas kayu salib.

Yesus tahu benar bahwa tugasnya adalah menebus dosa setiap manusia melalui
kayu salib. Dia harus melakukan kehendak Bapa, yaitu agar setiap umat manusia
dapat diselamatkan dan masuk ke dalam anugerahNya yang besar.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ada saat dimana Yesus berkata, Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah
cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-
Mulah yang terjadi. (Luk 22:42). Yesus tahu bahwa bisa saja Dia tidak menjalani
penyaliban itu, tetapi Dia tidak ingin itu terjadi jika bukan kehendak Bapa. Dia
menyerahkan dirinya seutuhnya di bawah kehendak Bapa. Dia takluk kepada
kehendak Bapa.

Daud juga adalah salah satu karakter yang memiliki penyerahan diri sepenuhnya
kepada Tuhan. Ketika Daud memiliki kesempatan untuk membunuh Saul di
dalam gua, dia tidak mempergunakan kesempatan itu. Padahal kalaupun dia
membunuh Saul, Daud bisa meraih tahta kerajaan lebih cepat. Ketika tahtanya
Daud direbut oleh Absalom, anaknya, Daudpun mengalah. Dan kita melihat
bahwa Tuhan mengembalikan tahta kerajaan Israel kepada Daud. Dan masih
banyak lagi kejadian-kejadian yang membuktikan penyerahan diri Daud kepada
Tuhan. Oleh karena itu, dialah satu-satunya orang yang disebut orang yang
berkenan kepadaNya (man after His own heart).

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita banyak diperhadapkan kepada pilihan


untuk melakukan kehendak Bapa atau memilih untuk mementingkan diri sendiri.
Kita cenderung untuk meraih/mendapatkan segala sesuatu demi keinginan kita
sendiri. Pilihan tetap jatuh di tangan kita. Tetapi ketika kita memilih untuk
menyerahkan diri kita seutuhnya di bawah kehendak Bapa, kita akan melihat
kemenangan dan pembelaan yang akan Tuhan nyatakan dalam kehidupan kita,
sebagaimana teladan yang telah diberikan oleh Yesus.Itulah sebabnya Allah
sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala
nama,(Fil 2:9)

Hidup Yang Menghasilkan Buah

23rd April 2008

Riva Sinjal

Buah Roh

11 Komentar

35,193 views

Share124

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih


kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan
buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu Yoh 15:16

Begitu besar kasih yang Tuhan berikan bagi kita, sehingga kita dapat
memperoleh anugerah keselamatan yang dari padaNya. Dia telah memilih kita
sebagai umatNya untuk dapat masuk ke dalam kerajaan Sorga.

Tetapi itu tidak berarti bahwa tugas kita berhenti sampai di situ. Tuhan mau agar
hidup kita dapat menjadi berkat bagi orang lain, yaitu dengan menghasilkan
buah. Buah yang tetap dan tidak akan hilang itu adalah buah Roh. Tetapi buah
Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu (Gal 5:22-23)

Sama seperti buah dari sebuah pohon tidak dinikmati oleh pohon itu sendiri,
tetapi dinikmati oleh orang banyak, demikian juga hidup kita. Tuhan inginkan
agar hidup kita senantiasa dipenuhi dengan kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetian, kelemahlembutan dan penguasaan
diri. Buah Roh yang muncul dari kehidupan kita akan menjadi berkat bagi banyak
orang, sehingga orang lain akan merasakan betapa nikmatnya kasih, sukacita
dan damai sejahtera yang daripada Allah.

Bagaimana agar hidup kita senantiasa menghasilkan buah Roh ?

1. Hidup di dalam Tuhan

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak
dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku Yoh
15:4

Ranting yang menghasilkan buah adalah ranting yang masih menempel pada
batangnya. Jika ranting sudah terlepas dari batangnya maka ia akan mati.

Demikian juga dengan hidup kita, kita harus senantiasa tinggal di dalam Dia. Kita
harus hidup sesuai dengan firman Tuhan. Hanya dengan hidup di dalamNya kita
bisa berbuah. Kasih, sukacita, kesabaran dan buah Roh lainnya tidak dapat kita
buat-buat. Damai sejahtera tidak bisa didapatkan dari keindahan maupun
kenikmatan dunia ini. Buah Roh datangnya hanya ketika hidup kita berjalan
seturut dengan firmanNya.

2. Hidup dipimpin oleh Roh Kudus

Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan
daging Gal 5:16

Keinginan Roh dan keinginan daging merupakan dua hal yang bertentangan dan
tidak dapat disatukan (Gal 5:17). Keinginan daging jelas sekali dinyatakan pada
Gal 5:19-21. Bila kita masih menuruti keinginan daging, maka hidup kita tidak
akan menghasilkan buah.

Biarlah hidup kita senantiasa dalam pimpinan Roh Kudus. Jikalau kita hidup oleh
Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh Gal 5:24

Miliki jam doa yang rutin setiap hari. Minta Roh Kudus menuntun langkah hidup
kita sepanjang hari. Roh Kudus akan memampukan kita untuk dapat berjalan
seturut dengan perintahNya, sehingga hidup kita dapat menghasilkan buah.
Hidup yang menghasilkan buah akan menghasilkan bibit-bibit baru bagi kerajaan
Sorga. Begitu banyak manusia yang belum menikmati indahnya kasih Allah.
Melalui hidup kita yang berbuahlah dapat mereka nikmati kasih Allah tersebut.

Ketika buah Roh muncul dalam kehidupan kita, hidup kita akan menjadi berkat
bagi banyak orang. Dan tentunya berkat tersebut akan terus mengalir lagi bagi
setiap orang yang percaya kepadaNya.

Anda mungkin juga menyukai