Anda di halaman 1dari 9

Pdt.

Ewen Josua Silitonga


TEOLOGI MUJIZAT KESEMBUHAN
(Sebuah Kajian Dogmatis Teologis Atas Mujizat Kesembuhan Dari Injil Matius Dan Implementasinya
Terhadap Kasus Virus Corona Yang Mewabah Di Abad 21)
LATAR BELAKANG MASALAH
Sejak virus Corona menginfeksi dan mewabah didunia dan merambah di negeri NKRI dan telah menelan
korban yang cukup banyak, sehingga memaksa pemerintah RI melakukan karantina wilayah dan disebagian daerah
telah melakukan penguncian wilayah atau yang dikenal dengan istilah lockdown. Dan duniapun berubah, jika
selama ini perhatian dunia terfokus kepada soal terorisme, ekonomi, teknologi dan alusista, sekarang dunia sedang
merekontruksi paradigmanya kepada kesehatan global, dimana dunia sedang diajarkan bahwa kesehatan atau
nyawa jauh lebih penting dari segala-galanya produk manusia. Dan sejak diberlakukannya karantina wilayah atau
lockdown bagi daerah-daerah tertentu, tidak pernah ada lelahnya mulut dan lidah manusia, selalu membahas dan
mempercakapkan soal virus corona. Oleh fakta global ini yang tidak terbantahkan, adanya penyakit yang
disebabkan virus bernama Corona, menyebabkan ada bangak asumsi dan opini bertebaran dimana-mana, bahkan
sampai opini yang tidak masuk akal, mampu membuat manusia di tanah air heboh dan gempar. Memang loigika
sederhananya, setiap orang yang sakit atau yang diancam sakit-penyakit akan berdaya-juang untuk sembuh dan
bebas dari penyakit itu. Akan tetapi, bukan berarti kita menjadi korban pembodohan dan kesesatan, karena
kepanikan dan ketakutan kita akan penyakit itu.
Baru-baru ini media Brito.Id Berita Viral tertanggal 27 Maret 2020, memberitakan ada seorang anak yang
baru lahir dan dapat langsung berbicara mengenai obat pencegahan virus Corona dengan cara memakan sebutir
telur yang direbus sebelum pukul 12 malam atau pukul 00.00, dan berita ini dimulai tanggal 25 Maret 2020. Dan
anehnya, banyak masyarakat Indonesia yang begitu saja percaya akan berita ini, sehingga menimbulkan gerakan
massa untuk melakukan pemborongan terhadap telor. Dan ada juga berita yang sempat menghebohkan dari
mimpinya yang datang kepadanya selama 7 hari dan 7 malam, bernama Tikra Mei Tabib Br Simbolon, yang
diklaimnya lahir dari Tanah Batak Samosir. Yang videonya banyak beredar di Youtube. Dalam mimpinya itu ia
sering didatangi seorang laki-laki berjubah putih, dan ia menyakini bahwa orang yang mendatanginya dalam
mimpi itu adalah orang agung, penyelamat dirinya, tanpa menyebut siapa namanya, apakah yang ia maksud itu
orang agung atau penyelamatnya itu Tuhannya atau Allahnya. Bahkan ia mengklaim bahwa melalui mimpinya itu
ia hendak berbagi ilmu kerohanian dan kebatinan. Dan pria berjubah putih itu diklaimnya berkata kepadanya :
Jangan kuatir jangan cemas, bijaksanalah, seperti merpati dan ular. Pergunakanlah segala benda yang menurut
kamu baik, untuk menyelamatkan kamu, dan meberikan kesehatan dalam jiwa ragamu dan kepada sesamamu.
Dalam mempratekkan kesembuhannya itu sesuai mimpinya itu, memakai selendang daerah yakni selendang Batak
Toba sebagai media pengobatan dirinya. Dalam mimpinya itu selama 7 hari 7 malam, dirinya selalu bertanya
kepada Tuhan apa arti mimpi itu. Tetapi lelaki berjubah putih itu mengatakan agar ia tenang, supaya ia mengambil
beberapa Bawang Merah dan Garam kasar dan sirih 7 lembar. Lalu dalam mimpinya itu lelaki berjubah putih itu
mengajarkan kepadanya untuk terlebih dahulu menabur diatas sebuah piring Garam kasar tersebut, lalu bawang
merah itu dikupas, didalam videonya itu jumlah bawang merah itu tiga buah dipotong-potong dan diletakkan diatas
Garam kasar itu. Lalu 7 daun Sirih dirobek-robek dan diletakkan piring yang telah terletak disana garam dan
bawang mera. Dan menurutnya, didunia kesehatan herbal bahwa barang Merah adalah antibiotik tertinggi untuk
menangkal penyakit. Dan ia menganjurkan agar meletakkan bawang merah diruang-ruang rumah tertntu yang
bersuhu tertentu. Lalu lelaki berjubah putih itu berkata lagi kepadanya : Bahwa ia bijaksana karena telah
melakukan perintahnya, dan lelaki berjubah putih itu mengklaim virus Corona akan hilang sekejap dari permukaan
Bumi ini. Dan ia juga mengklaim bahwa adanya virus Corona adalah ketukan besar dari lelaki berjubah putih
didalam mimpinya tersebut untuk mengubah segala fase, pola hidup ciptaannya. Lalu ia menjawab lelaki berjubah
putih dalam mimpinya itu, jika karena perintah lekaki berjubah putih itu dapat mengusir virus Corona maka ia akan
melakukannya. Lalu dalam tayangannya itu, ia mengajak pemirsanya berdoa dengan mengangkat tangannya diatas
kepalanya, dengan cara berdoa didalam hatinya.
Sejak diberlakukannya karantina wilayah di Indonesia, maka segala bentuk keramaian dihentikan, salah
satunya adalah peribadatan di tengah-tengah Gedung Gereja. Dan ini menjadi sejarah baru dalam perjalanan
Gereja, bahwa pada tahun 2020 Gereja pernah berhenti melakukan koinonia (persekutuan) makro, dan koinonia
dilakukan secara mikro yakni ditengah-tengah keluarga masing-masing. Keputusan ini diambil dalam rangka
memutus rantai penyebaran virus corona, menurut pemerintah dan disetujui oleh pemimpin-pemimpin Gereja,
secara khusus di Indonesia. Media Liputan 6.com Jakarta tertanggal 01 April 2020 memberitakan : Ada seorang
pendeta di Kenya bernama Rufus Phala, yang mengklaim dirinya nabi, mengajak jemaatnya untuk minum Detol
agar kebal virus Corona, alahasil 59 orang mati dan 4 orang dalam kondisi kristis. Di Indonesia seorang Pendeta
bernama Pdt Niko Njotoaharjo yang videonya banyak beredar di youtube mengenai Covid 19, pendeta ini
mengklaim mengkalim bahwa dirinya disuruh Tuhan Yesus untuk melakukan seperti apa yang dilakukan oleh
Tuhan Yesus ketika meredakan angin ribut, dengan berkata : diam dan tenaglah. Dan dengan nyakin, pendeta ini
mengklaim dirinya memiliki wibawa dan otoritas untuk berkata kepada Covid 19 dan krisis ekonomi untuk diam dan
tenanglah. Dan pendeta ini mengklaim melawan Covid 19 harus banyak berbahasa Roh. Lalu pernyataan pendeta ini
ditentang oleh pendeta Stephen Tong mencekal pernyataan itu, menurut pendeta Stpehen Tong menyatakan bahwa hal itu
adalah penghujatan dan itu adalah peniruan dan mengcopian atau memalsukan atas Anak-anak Allah. Bahkan pendeta
Stephen Tong menyatakan hal itu adalah penipuan, karena itu warga Indonesia jangan mau ditipu.

I. BAGAIMANAKAH MASA DEPAN DUNIA MENURUT ALKITAB

1.1. Apa Kata Kitab Daniel


Ketika Daniel mengarahkan wajahnya berdoa kepada Tuhan, sambil berpuasa dan memakai kain kabung pada masa
pemerintahan Raja Darius, topik doa Daniel agar Tuhan Allah mengampuni dosanya dan dosa bangsanya (Dan 9:1-19).
Ketika Daniel berdoa, maka ia mendapat pengelihatan (wahyu) dimana Malaikat Gabriel terbang dengan cepat menjumpai
dirinya. Gabriel menjawab doa Daniel secara langsung, dimana 70 x 7 masa telah ditetapkan Tuhan Allah atas umatNya, dan
Yerusalem akan dibangun kembali sampai kedatangan yang diurapi seorang raja, dimana 62 x 7 masa kota umatNya akan
dibangun ditengah-tengah kesulitan. Dan setelah selesai 62 x 7 masa, maka yang diurapi itu akan disingkirkan, padahal tidak
ada salahnya atau dosanya. Maka akan bangkit seorang raja yang akan memusnahkan Bait Allah dan membuat perjanjian
yang memberatkan banyak orang, selama 1 x 7 masa. Dan pertengahan 7 masa itu, ia akan menghentikan korban sembelihan
dan korban bakaran. Lalu sesudah itu kekejian akan datang dan menyebabkan pembinasaan, dan pembinasa itu akan berhenti
setelah pemusnahan yang ditetapkan Allah itu terjadi (Dan 9:20-27).
Lalu pada pemerintahan Raja Koresh raja bangsa Persia. Pada waktu itu Daniel sedang berkabung, dan ia tidak
makan dan minum selama 3 minggu. Lalu ketika Daniel berada di ditepi sungai Tigris, Daniel didatangi Tuhan Allah melalui
pengelihatan dalam wujud manusia yang suci. Dan memberitahukan kepada Daniel mengani hal-hal yang akan terjadi pada
kahir zaman (Dan 10:1-21). Pada hari menjelang akhir zaman, akan muncul 3 raja dinegeri Persia dan raja keempat akan
lebih besar dari ketiga raja itu dan mengalahkan kerajaan Yunani. Lalu akan muncul seorang raja lagi yang lebih berkuasa
lagi dan akan berbuat dengan sekehendaknya. Tetapi kerajaannya akan terpecah empat menurut mata angin. Maka
kerajaannya akan menjadi milik oranglain. Maka dari negeri Selatan akan ada raja menjadi kuat, tetapi panglima dari raja ini
akan menjadi lebih kuat darinya dan mendirikan kerajaan negeri Utara. Lalu keduanya bersekutu dengan memberikan puteri
negeri Selatan menjadi isteri raja negeri Utara. Tetapi puteri ini tidak berhasil, dan raja Utara membinasakannya. Akan tetapi
keturunan dari puteri ini akan menjadi kuat seperti tunas yang kuat, dan ia akan melawan raja negeri Utara dan menang.
Ketika raja ini kembali ke kampungnya daerah selatan, maka anak-anak negeri Utara membalas dendam dan menyerang
negeri Selatan, dalam serangan pertama ini negeri Utara berhasil dikalahkan negeri Selatan. Dan untuk keduakalinya negeri
Utara menyerang negeri Selatan dan berhasil mengalahkan negeri Selatan. Lalu raja negeri Utara akan digantikan seseorang
yang ahli dalam soal memunggut pajak, tetapi pemerintahannya hanya sebentar. Lalu raja digantikan oleh seseorang yang
hina yang tidak berasal dari martabat raja, ia merebut tahta raja dengan cara-cara yang licik. Pada masa akhir zaman, maka
kedua kalinya negeri Selatan akan berperang melawan negeri Utara, akan tetapi negeri Utara justru menyerang negeri Selatan
lebih kuat dan lebih mendominasi dan banyak negara mengikuti raja negeri Utara ini, hingga raja negeri Utara ini menemui
ajalnya dan tidak seorangpun menolongnya (Dan 11:2-45). Tetapi dalam peperangan itu, Malaikat Michael akan muncul dan
akan mendampingi umat Tuhan, maka akan terjadi kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak bangsa-
bangsa ada. Akan tetapi bangsa-bangsa akan terluput, kepada barangsiapa yang namanya tertulis dalam kitab itu. Dan banyak
dari antara orang-orang yang tidur dalam debu tanah, akan bangun sebahagian untuk memiliki kehidupan kekal atau surga
dan sebahagian untuk mengalami kehinaan atau kengerian kekal atau neraka (Dan 12:1-12)
Artinya, kitab Daniel berkata : Masa depan dunia menjelang datang akhir zaman, adalah terjadinya peperangan
Global. Dimana bangsa-bangsa akan didunia ini akan terbagi dalam dua kelompok besar, dan akan saling berperang dan
saling menghancurkan. Dan peperangan itu akan dimenangkan, oleh seseorang yang hina yang tidak memiliki akhlak atau
moral atau martabat raja. Ia akan menyebabkan banyak kesusahan dan kengerian global di muka dunia ini. Dalam
menghadapi hal hal-hal yang menakutkan itu, Tuhan akan mengirimkan malaikatNya untuk mendampingi umatNya dalam
melewati masa-masa sulit itu. Hingga masa penghukuman tiba, dan ketika masa penghukuman itu tiba maka raja penguasa
dunia ini akan dibinasakan. Dan ketika masa penghukuman itu tiba, maka orang-orang mati akan dibangkitkan dan dihakimi
bersama-sama dengan orang masih hidup. Dan setiap orang yang namanya, tertulis dalam kitab kehidupan akan masuk ke
surga, dan setiap orang yang namanya tidak tercatat didalam buku kehidupan akan masuk kedalam neraka.

1.2. Apa Kata Tuhan Yesus


Tuhan Yesus menerangkan tanda-tanda akhir zaman akan dimulai, dengan kesesatan global dengan
mengatasnamakan Tuhan sang Mesias. Karena itu Yesus berkata : Waspadalah jangan ada orang yang yang menyesatkan
kamu (Mat 24:4). Dan tentu saja, media sosial ada wadah yang sangat memungkinkan, untuk melakukan kesesatan global
diseluruh penjuru dunia ini. Perhatikan gerak zaman ini : Ada banyak berita dan informasi, yang mengatasnamakan Tuhan,
memalui mimpi, wangsit, berjubah putih, bahwa ia ditemui Tuhan, bahwa ia disuruh Tuhan, sekalipun cara-cara yang ia
praktekkan atau yang ia tawarkan, jauh dari cara-cara Alkitab sebagai kebenaran firman Allah. Tanda kedua adalah deru
perang, dimana peperangan tidak lagi terjadi secara lokal tetapi terjadi secara global. Karena itu dikatakan Tuhan Yesus :
Bangsa akan bangkit melawan bangsa, kerajaan akan bangkit melawan kerajaan (Mat 24:6). Tanda ketiga adalah terjadi
bencana alam dan kelaparan, dan bencana ini tidak lagi terjadi secara lokal disuatu negara tertentu saja, tetapi terjadi secara
global diseluruh negara dan negeri dipelosok Bumi. Karena itu Tuhan Yesus berkata : akan ada kelaparan dan gempa Bumi
diberbagai tempat (Mat 24 : 7b). Tanda keempat masa penganiyaan atas orang-orang percaya, pada masa ini Tuhan Yesus
menyebutkan akan banyak orang percaya disiksa, dibenci bahkan dibunuh. Tetapi orang-orang percaya ini disiksa, dibenci
dna dibunuh bukan karena perilaku mereka yang jahat atau salah, tetapi karena mereka memiliki kesaksian atas nama Yesus
adlaah Tuhan sang Juruselamat dunia. Dalam situasi ini, Tuhan Yesus menambahkan : Maka banyak orang-orang percaya
akan murtad atau mengingkari imannya, demi mencari aman dan nyaman. Dan tentu saja, orang-orang percaya karena
pristiwa murtad massal itu akan saling mencurigai, saling membenci dan saling menyerahkan atau saling melaporkan (Mat 24
: 9-10). Tanda kelima akan banyaknya bermuculan manusia yang mengkalim dirinya nabi, datang dari Tuhan, bertemu
dengan Tuhan, disuruh Tuhan dan lain sebagainya, tetapi sebenarnya mereka adalah nabi palsu, dan menyesatkan banyak
orang (Mat 24:11). Tanda keenam dimana gerak dunia ini akan menuju masa kahir zaman, maka prilaku manusia akan tidak
bermoral dan tidak berakhlak. Artinya, dimasa-masa yang akan datang bahkan dimasa kita ini, kedurhakaan akan menjadi-
jadi didunia ini, kasih akan semakin dingin. Artinya, akan lebih banyak manusia menjadi jahat dan snagat jahat, dibandingkan
manusia yang penuh kasih (Mat 24:12).

1.3. Apa Kata Para Rasul


Rasul Petrus juga memberi nasehat mengenai akhir zaman. Menurut Petrus dalam kitabnya buku 2 Petrus, sama
seperti dahulu ada nabi-nabi palsu ditengah-tengah umat Tuhan, demikian juga ditengah-tengah umat orang percaya akan
selalu ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukan ajaran sesat mematikan, dan menyangkal kuasa Tuhan Yesus sang
penebus. Akan banyak mengikuti gaya hidup guru palsu ini yang dikuasi hawa nafsu, guru-guru palsu ini akan mencari
keuntungan dari cerita-cerita merka (2 Pet 2 : 1-22). Dan menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek, mereka
akan mengejek soal hari kedatangan Tuhan itu. Rasul Petrus berpesan bahwa kedatangan Hari Tuhan atau akhir zaman itu,
layaknya seperti pencuri, dan bila Hari Tuhan itu datang maka Langit akan lenyap dengan gemuruh dasyat, dan segala
sesuatunya akan hancur hilang lenyap (2 Pet 3:1-16).

Rasul Yohanes juga menerangkan bahwa akhir zaman akan ditandai dengan kehadiran anti Kristus, dan Yohanes
terus terang mengatakan bahwa anti Kristus itu berasal dari antara orang percaya itu sendiri. Tetapi mereka bukan orang
percaya, mereka menyamar sebagai orang percaya, karena itu belum tentu semua orang Kristen itu sungguh-sungguh percaya
bahwa Yesus adalah Tuhan (1 Yoh 2 : 19). Anti Kristus ini akan menyangkal bahwa Yesus adalah Tuhan atau Mesias, dan
menyangkal Bapa dan Anak (1 Yoh 2:22). Karena itu dikatakan Yohanes, didalam kita orang yang sungguh-sungguh percaya
ada pengurapan Tuhan, karena itu tidak perlu kita diajar oleh orang lain, tapi biarlah pengurapan Tuhan yang mengajar kita (1
Yoh 2:27). Dan Yohanes juga berpesan, supaya kita tidak percaya begitu saja kepada setiap roh, tetapi kita harus menguji
setiap roh, apakah roh itu berasal dari Allah. Sebab nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu, telah muncul dan pergi keseluruh
penjuru dunia untuk menyesatkan. Dan setiap roh yang mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, maka roh itu berasal dari Allah,
dan setiap roh yang menyangkal bahwa Yesus adalah Tuhan ia berasal dari sijahat atau anti Kristus (1 Yoh 4:1-3).

Rasul Paulus juga menerangkan bagaimanakah keadaan manusia menjelang akhir zaman?? Rasul Paulus
menerangkan bahwa pada masa-masa akhir adalah masa kesukaran. Pada masa menjelang akhir zaman, manusia akan
mencintai dirinya dan menjadi hamba uang. Perilaku manusia pada masa menjelang akhir zaman adalah membual dan
menyombongkan diri, memfitnah, memberontak terhadap orangtua, tidak tahu berterimakasih, dan tidak memperdulikan
agama. Selain itu manusia pada masa menjelang akhir zaman akan suka menjelekkan, tidak mau berdamai, tidak dapat
mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, berlagak tahu, berkhianat, tidak berfikir panjang, menuruti hawa nafsu. Secara
lahiriah orang-orang yang hidup menjelang akhir zaman, tetap menjalankan ibadah, tetapi pada hakekatnya mereka
memungkiri kuasa dari ibadah itu sendiri. Mereka akan selalu diajar, tetapi mereka tidak pernah mengenal kebenaran. Akal
mereka bobrok dan tidak tahan uji (2 Tim 3:1-9). Dan Rasul Paulus juga menerangkan bahwa kedatangan Tuhan akan
didahului dengan masa pengangkatan, ketika Sangkala Tuhan dibunyikan. Dimana orang-orang yang sudah mati akan
diangkat, bersama dengan orang-orang yang masih hidup (1 Tes 4:13-18). Akan tetapi sama seperti rasul Petrus, rasul Paulus
menerangkan bahwa Hari Tuhan atau akhir zaman itu, datang seperti pencuri di malam hari. Dimana ketika orang
mengatakan damai, maka saat itulah bencana dan kebinasaan akan terjadi. Karena itulah rasul Paulus meminta semua orang
percaya, untuk selalu berjaga-jaga menanti Hari Tuhan atau akhir zaman itu (1 Tes 5:1-11).

1.4. Apa Kata Kitab Wahyu


Kitab Wahyu dalam menarasikan masa akhir zaman penuh dengan simbol. Akan tetapi konotasi dalam kitab ini jelas
berada dalam satu jalur, dimana sebelum masa kedatangan Yesus Kristus keduakali, untuk menghakimi sleuruh isi dunia ini,
baik yang hidup dan yang mati, atau yang kita kenal sebagai masa penghakiman atau kiamat. Maka dunia akan mengalami
masa-masa sulit dan yang mengerikan, yakni :
1. Tujuh Bencana Materai (Why 5 s/d 8 : 1-5)
2. Tujuh Bencana Sangkakala (Why 8:6-13 s/d 11).
3. Naga Melawan Allah Dan UmatNya (Why 12 s/d 15)
4. Tujuh Bencana Cawan Murka Allah (Why 16)
5. Iblis & Kerajaannya Dikalahkan (Why 17 s/d 19)
6. Masa Tenang / Masa Kerajaan Seribu Tahun (Why 20 : 1-6)
7. Masa Iblis Dilepaskan Dan Menyesatkan Dunia Melawan Allah (Why 20 : 7-10)
8. Hukuman Terakhir/Kedatangan Tuhan Yesus Keduakali/Neraka Dibuka (Why 20 : 11-15)
9. Surga Terbuka / Langit & Bumi Yang Baru (Why 21 s/d 22 : 1-5).
Dalam poin 1-4 dalam poin-poin itulah kita menemukan bahwa tanda-tanda akhir zaman, dimana segala kengerian
yang belum pernah terjadi akan terjadi, sebab segala kengerian itu terjadi tidak lagi dalam ranah atau konteks lokal yakni
pada hanya sebagaian negara saja. Tetapi kengerian itu akan terjadi secara global, disetiap negara dimuka dunia ini. Dan
kengerian-kengerian itu antaralain adalah : Kematian global menyerang manusia melalui kelaparan, wabah penyakit sampar
dan binatang buas yang memangsa manusia. Manusia mengalami kematian massal melalui bencana alam seperti gempa bumi,
fenomena alam yang tidak lazim yang dibahasakan dalam kata kiasan Matahari menjadi hitam dan Bulan menjadi merah
seperti darah. Manusia juga mengalami kematian masaal karena fenomena Hujan Es dan terjadi kebakaran massal yang
merusak 1/3 Bumi yang menghanguskan Hutan dan rumput-rumput hijau. Kematian massal juga terjadi akibat letusan
gunung berapi yang dasyat. Kematian masaal juga terjadi karena air, dimana mata air didunia ini menjadi pahit atau bercaun
atau tercemari karena fenomena alam yang mengerikan. Lalu kematian massal juga mengancam manusia, karena benda-
benda langit atau benda-benda antarariksa seperti Bulan, Bintang Matahari tidak lagi bekerja sesuai hukum-hukumnya, saat
inilah dimana siang juga menjadi gelap. Kematian massal juga mengancam manusia melalui hewan-hewan, seperti Belalang
tetapi Belalang ini mampu membunuh manusia seperti Kalajengking yang dapat membunuh manusia. Lalu kematian masaal
juga mengancam manusia melalui bahan-bahan tambang Bumi seperti Belerang, yang dimuntahkan oleh Gunung Berapi.
Kematian massal juga mengancam manusia melalui kilat atau Petir/Guruh disertai Hujan Es dan Gempa Bumi sekaligus.

Dan puncak Malapetaka Allah sebelum kedatangan Tuhan Yesus Keduakalinya adalah ke 7 Cawan Murka Allah.
Tetapi malapetaka ini atau ketujuh cawan murka Allah ini, hanya akan membunuh, setiap manusia yang murtad dan
mengikuti iblis yang telah berkuasa dan memerintah dunia ini secara global untuk melawan Allah. Karena itu pada konteks
ini, setiap manusia yang memiliki tanda setan atau iblis yang disimbolisasikan dengan tanda anti Kristus yakni 666 maka ia
akan ditimpa malapetaka ini, yakni : Bisul yang jahat, air Laut akan tercemar dan beracun dan membunuh semua mahluk
yang ada didalam laut. Sungai-sungai sebagai sumber mata air manusia, akan tercemar dan beracun karena itu dikatakan
sungai akan berubah menjadi darah. Lalu Matahari akan mengeluarkan panas dan sinar, yang akan membunuh manusia. Lalu
benda-benda penerang akan rusak, dan akan menciptakan gelap gulita dalam beberapa massa didunia ini. Lalu kekeringan
masssal akan menimpa Bumi, dimana sungai-sungai akan kering karontang. Dan puncak kegeraman Allah, yakni gempa
Bumi yang Mahadasyat yang belum pernah terjadi sejak Langit dan Bumi diciptakan oleh Allah. Karena hebatnya gempa itu,
hingga Bumi terbelah menjadi tiga bagian, dan runtulah kota-kota penyembah dan pengikut setan anti Kristus ditelan oleh
Bumi. Lalu lenyaplah segala pulau, lenyaplah gunung-gunung. Lalu Hujan Es turun dari langit yang berat, akan menimpa
Bumi dan setiap orang yang menghujat Allah dan mengikuti setan atau anti Kristus tersebut.

1.5. Conlusi
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa : Sebelum akhir zaman atau Hari Tuhan itu
tiba, maka akan lebih dahulu diikuti oleh tanda-tanda tertentu, dan tanda-tanda itu tidak lagi bersifat lokal tetapi bersifat
global, seperti :
1. Sakit-penyakit / wabah secara global
2. Bencana alam / kelaparan secara global
3. Peperangan antara bangsa secara global
4. Kesesatan dan pemurtadtan secara global
5. Kerusakan alam secara global
6. Kerusakan sistem tata surya secara global
7. Penganiayaan orang percaya secara secara global
8. Kerusakan moral dan akhlak manusia secara global
9. Anti Kristus (memerintahnya kuasa iblis atas dunia secara global (govermant global).
10. Pengangkatan global
11. Kedatangan Tuhan Yesus Keduakalinya
12. Langit & Bumi lenyap
13. Sorga & Neraka terbuka (penghakiman)
Artinya, menurut Alkitab bahwa masa dunia ini akan mengalami kekacauan (chaos) yakni kejadian-kejadian yang
bersifat merusak dan membinasakan. Dan hal-hal kekacauan (chaos) itu bukan lagi dalam konteks lokal yakni terjadi dalam
satu atau dua negara saja. Tetapi kejadian-kejadian yang bersifat merusak itu akan terjadi dalam konteks global, yakni yang
terjadi hampir disleuruh wilayah atau negara dipenjuru Bumi ini.

II. APA KATA ALKITAB SOAL MUJIZAT KESEMBUHAN

2.1. Iman, Mujizat & Kesembuhan


Alkitab menerangkan, ternyata dalam sejarah dunia ini bukan hanya Tuhan Allah saja yang mampu membuat kuasa
mujizat kesembuhan, akan tetapi iblis atau setan itu sendiri mampu melakukan kuasa mujizat dan kesembuhan. Ketika Allah
mengutus Musa menghadap Firaun untuk membebaskan umat Israel dari perbudakan Mesir. Untuk meyakinkan Firaun bahwa
Musa diutus oleh Tuhan semesta alam, maka Tuhan memakai Musa melakukan mujizat tongkat Musa berubah menjadi ular.
Akan tetapi ternyata anak-anak iblis yakni ahli-ahli sihir Mesir dengan mantera-mantera mereka juga mampu membuat
tongkat berubah menjadi ular. Akan tetapi bedanya, mujizat dari Tuhan menelan semua mujizat dari setan (Kel 7:11-12).
Bahkan ketika Tuhan memakai Musa mengubah air menjadi darah, ternyata ahli-ahli sihir Mesir dengan ilmu-ilmu mantera
mereka mampu mengubah air menjadi darah juga (Kel 7:22). Bahkan ketika Tuhan melakukan mujizat melalu Musa, dengan
memunculkan Katak memenuhi Mesir, ternyata ahli-ahli sihir Mesir juga mampu berbuat demikian dengan ilmu-ilmu
mantera mereka (Kel 8:7). Dengan kata lain, setan melalui antek-anteknya juga mampu membuat mujizat.
Bukan itu saja, ternyata iblis mampu memberikan segala kemegahan, kenikmatan dan kemewahan dunia ini, kepada
setiap orang yang mau tunduk kepadanya. Artinya iblis, mengunakan kenikmatan, kemewahan dan kemegahan dunia ini,
untuk alat menyesatkan manusia didunia ini. Seperti yang dikatakan Alkitab, ketika iblis mencobai Yesus :
Dan iblis membawaNya pula keatas gunung yang snagat tinggi, dan memperlihatkan kepadaNya semua kerajaan dunia dan
kemegahannya dan berkata kepadaNya : Semua itu akan kuberikan kepadaMu, jika Engkau sujud menyembah aku. Lalu
berkatalah Yesus kepadanya : Enyalah iblis. Sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu dan hanya
kepada Dia sajalah engkau berbakti (Mat 4 : 9-10).
Iblis juga mampu membuat seseorang menjadi kuat, sakti dan kebal. Seperti seseorang yang kerasukan iblis di
Gerasa, ia menjadi kuat dan tidak seorangpun mampu mengikat dirinya, bahkan belenggu rantai sekalipun diputuskannya,
dan tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang kerasukan roh jahat dari perkuvuran menemui Dia. Orang itu diam
disana, dan tidak ada seorangpun yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai. Karena sudah sering ia dibelenggu
dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggu dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup
kuta untuk menjinakkannya (Mrk 5:2-4).
Karena itulah Rasul Palus berkata :
Kedatangan si pendurhaka itu adalah kerajaan iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda mujizat
palsu. Dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa, karena mereka tidak tidak menerima dan
mengasihi yang dapat menyelamatkan mereka (2 Tes 2:9-10).
Hal itu tidak usah mengherankan, sebab iblispun menyamar sebagai malaikat terang (2 Kor 11:14).
Dan karena itu pula rasul Petrus berkata bahwa iblis itu seperti Singga mengaum yang mencari mangsa yang lengah.
Sadarlah dan berjaga-jagalah. Lawanmu si iblis berjalan keliling, sama seperti Singa yang mengaum-gaum dan mencari
orang yang dapat ditelannya (1 Pet 5:8).
Dan hal yang senada juga telah dikatakan oleh Tuhan Yesus Kristus, dalam mengenali perilaku iblis yang memakai
mujizat untuk menyesatkan banyak orang :
Sebab mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul, dan mereka akan mengadakan tanda-tanda mujizat, sehingga
sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu
kepadamu (Mat 24 : 24-25).
Karena itulah pada masa akhir zaman, akan banyak orang yang mampu melakukan mujizat kesembuhan, tetapi
ditolak Tuhan dan masuk keneraka (Mat 7:22-23).
Pada hari terakhir banyak orang yang berseru kepadaKu, Tuhan, Tuhan. Bukankah kami bernubuat demi namaMu? Dan
mengusir setan demi namaMu, dan melakukan mujizat demi namaMu juga? Pada waktu itu Aku akan berterus terang dan
berkata : Aku tidak mengenal engkau. Enyalah dari padaKu kamu sekalian pembuat kejahatan (Mat 7:22-23).
Karena itu iman kita tidak boleh didasarkan kepada mujizat atau kesembuhan, jikalau orientasi iman kita hanya
kepada persoalan mujizat atau kesembuhan, maka kita akan sangat dengan mudah disesatkan oleh iblis, sebab iblis ternyata
juga mampu membuat mujizat dan mampu membuat kesembuhan. Artinya melalui mujizat dan penyembuhan itulah iblis dan
antek-anteknya menyamar, seperti yang dikatan Tuhan Yesus
Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu, dengan menyamar seperti domba, tetapi sesunguhnya mereka
adalah Serigala buas (Mat 7:15).
Karena itu asumsi penulis adalah : Adalah lebih baik, kita tidak mengetahui bahwa kita sedang dipakai Tuhan untuk
melakukan mujizatNya. Ketimbang kita tahu dan sadar bahwa kita dipakai Tuhan untuk melakukan mujizatNya. Karena
terkadang, keadaran akan adanya karunia Tuhan untuk melakukan mujizat, acapkali membuat seseorang jatuh pada dosa
kesombongan, kecongkakan, merasa menjadi Tuhan bagi sesamanya. Dan seperti yang dikatakan Tuhan Yesus, hal yang
paling membahagiakan orang percaya, bukan karena ia berhasil membuat mujizat. Tetapi hal yang paling membahagiakan
orang percaya adalah : Ketika namanya tercatat dalam buku kehidupan.
Namun demikian janganlah bersukcacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu
ada terdaftar disorga (Luk 10:20).
Kita harus belajar dari Sadrak, Mesak dan Abinego, ketika mereka diancam Kaisar Nebukadnezar untuk dilemparkan
kepada perapian menyala-nyala karena tidak mau menyembah patung berhala yang ia buat. Kata mereka menjawab Kaisar
Nebukadnezar :
Jika Allah kami yang kami puja sangup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang
menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu ya raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui ya raja, bahwa
kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu (Dan 3:17-18).
Mampukah kita berkata seperti Sadrak, Mesak dan Abinego pada zaman milenial ini?? Tuhan Yesusku mampu
membuat mujizat kesembuhan dari sakitku, dan seandainya Tuhanku tidak menyembuhkan aku dengan mujizat
kesembuhannya, aku tetap tidak akan mencari kesembuhan kepada dunia ini, untuk sujud menyembah kuasa dunia ini.
Komitmen iman seperti inilah yang semakin langkah dalam kehidupan umat percaya, pribadi lepas pribadi pada zaman ini.
Karena itulah orang-orang Kristen pada masa kini, sangat rentan dengan hoax dan penyesatan dari iblis.

2.2. Penyakit, Iblis & Dosa


Apakah penyakit itu datangnya dari Allah?? Kita tahu bahwa penyakit itu adalah sesuatu yang merusak, sesuatu yang
tidak baik atau sesuatu yang membunuh. Andaikata kita berkata : Apakah ada sesuatu yang merusak, sesuatu yang tidak baik
datang dari Allah?? Maka tentu jawabannya tidak, maka dari jawaban itu tidak mungkin penyakit itu tidak datang dari Allah.
Tetapi Allah, terkadang membiarkan penyakit itu datang menghingapi umatNya, tujuannya bisa saja sebagai hukuman dan
bisa saja sebagai alat penguji kesetiaan umatNya tersebut. Dari mana kita nyakin bahwa penyakit itu tidak datang dari Tuhan
Allah?? Karena sesuatu yang baik dan amat baik, tidak mungkin menghasilkan sesuatu yang merusak dan tidak baik. Alkitab
mencatat bahwa segala karya atau penciptaan Allah adalah baik dan amat baik. Dalam kejadian Pasal 1 ada berkali-kali
dikatakan bahwa setelah Allah mencipta, maka Allah melihat bahwa yang telah Ia diciptakan itu adalah baik dan sungguh
amat baik (Ibr : tov, tov meod). Dalam satu kasus, ahli-ahli taurat menuduh dan memfitnah Yesus bahwa Yesus melakukan
kuasaNya dari kuasa setan atau Bezebull. Lalu Yesus menyangkal fitnah itu dan berkata : Tidak mungkin setan melawan
kuasanya sendiri, tidak mungkin setan melawan perkerjaannya sendiri dan tidak mungkin setan terbagi-bagi (Mat 3:20-26).
Dari perkataan Yesus ini maka kita bisa mengerti : Pekerjaan setan itu adalah membuat orang sakit untuk mengalami maut,
tetapi pekerjaaan Tuhan adalah menyembuhkan untuk menuju kehidupan kekal. Artinya, menurut Tuhan Yesus, tidak
mungkin setan adalah pembunuh tetapi ia sekaligus setan penyembuh. Jadi sesunguhnya setan tidak pernah melakukan
kesembuhan, tetapi setan adalah bapa dari segala penipu Karena itu setan menipu manusia, seolah-olah ia melakukan
kesembuhan, padahal manusia itu tidak sembuh. Sebab pekerjaan setan dan tujuan setan adalah membunuh manusia (Yoh
8:441). Jadi hanya Tuhan saja yang menyembuhkan untuk kehidupan kekal.
Lalu jika bukan dari Allah penyakit itu berasal, lalu dari mana?? Jika pertanyaan ini dilemparkan kepada pihak
medis, maka pihak medis akan menjawab dari bakteri atau virus, yang diakibatkan kebersihan yang tidak baik, pola makan-
minum yang tidak baik, pola istirahat yang tidak baik, dan lain sebagainya. Lalu apa jawab alkitab atas pernyataan itu, jika
bukan dari Allah, lalu datang dari manakah penyakit itu?? Dalam Perjanjian Lama kita mengenal kisah Ayub, Alkitab jelas
1
Yohanes 8 : 44 : Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Iblis adalah pembunuh manusia sejak
semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab didalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri,
sebab iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta.
menerangkan, pelaku segala sakit-penyakit Ayub adalah iblis, tetapi Allah membiarkan iblis melakukan itu, agar iblis tahu
kesungguhan iman hambaNya Ayub (Ayb 2:6-7 2). Rasul Paulus juga mengakui hal itu, dimana sesuatu yang menyebabkan
manusia itu sakit atau menderita, adalah pekerjaan iblis, dimana rasa sakit atau menderita itu dimetaforakan rasul Paulus
dengan istilah duri daging yang berasal dari iblis (2 Kor 12 : 7 3). Alkitab juga mencatat, cara kematian yang mengerikan juga
berkaitan dengan dosa, dimana pada zaman Yesus terjadi suatu kengerian yakni : Orang-orang Galelia yang mati dibunuh
Pilatus dan darah mereka dicampur dengan darah binatang korban sesembahan mereka. Juga tentang 18 orang mati ditimpa
menera dekat Siloam. Yesus mengakui bahwa semua itu terjadi berkairan dengan dosa mereka yang keji, akan tetapi Yesus
menerangkan, apa yang dialami orang-orang itu belum tentu dosanya lebih besar dari orang-orang yang masih hidup
sekarang. Dan jika manusia tidak bertobat dari dosanya yang keji, manusiapun akan mati dengan cara demikian (Luk 13 : 1-
54). Lalu jika kita bertanya, mengapa Allah membiarkan iblis melakukan sakit penyakit kepada manusia?? Maka Alkitab
menjawab : Agar melalu proses sakit-penyakit itu menjadi penindasan bagi manusia, dan mendorong manusia melakukan
ketetapan-ketetapan Allah (Maz 119:71 5). Agar sakit penyakit itu menjadi pukulan bagi manusia, agar manusia
membersihkan kejahatannya dan lubuk hatinya (Maz 20:306).
Alkitab menerangkan bahwa : Kesembuhan yang dari Tuhan terjadi secara nyata, ketika Yesus mengusir roh-roh
jahat dari orang-orang. Seiring dengan diusirnya roh-roh jahat dari orang-orang itu, maka secara otomatis sembuhlah orang-
orang itu dari sakit yang ia derita (Mat 8:16-17). Hal ini menegaskan bahwa iblis, melalui roh-roh jahat adalah penyebab
manusia mengalami sakit-penyakit yang membuat manusia menderita secara akut. Jadi sangat terang, iblis melalui roh-roh
jahat, yang melakukan pengerusakan atas metabolisme tubuh manusia, sehingga manusia mengalami sakit-penyakit yang
berkepanjangan dan mematikan. Artinya, kerusakan organ-organ tubuh manusia adalah dampak yang kelihatan dari perbuatan
roh-roh jahat dalam diri manusia, akan tetapi akar utama pengerusakan organ-organ tubuh manusia itu sesungguhnya adalah
iblis melalui manifestasi roh-roh jahat. Karena itulah dicatat oleh Injil, dimana Yesus melakukan pengusiran setan-setan atas
seseorang, maka dampak adalah : orang tersebut menjadi waras atau manusiawi kembali dan mengalami kesembuhan dari
penyakit-penyakitnya. Alkitab juga mencatat ketika Yesus dan murid-muridNya menyingkir kesebuah danau, banyak orang
sakit dari berbagai daerah mengikuti Yesus, seperti dari : Galelia, Yudea, Yerusalem, Idumea, Yordan, Tirus dan Sidon.
Karena membludaknya manusia, supaya tidak berdesak-desakan hendak menjamah Yesus. Akhirnya Yesus memutuskan
menyembuhkan mereka dari atas perahu, agar orang-orang banyak tidak saling berhimpitan. Setiap orang sakit melihat
Yesus, maka roh-roh jahat didalam diri mereka tersungkur dan berteriak : Engkau adalah Anak Allah dan seiring dengan
perginya roh-roh jahat dari orang itu mereka sembuh (Mat 3:7-12). Alkitab juga mempersaksikan bahwa : Setiap orang yang
dirasuki setan, maka setan itu mampu membuat orang itu bisu, tetapi ketika setan itu diusir dari orang itu, maka sembuhlah
orang itu dan dapat berbicara kembali (Mat 9:32-34). Jadi, tidak selamanya sakit-penyakit itu soal kelalaian manusia, Alkitab
membuktikan bahwa ada banyak sakit-penyakit didunia ini yang terjadi pada manusia, dikarena dirasuki setan.
Alkitab juga mencatat bahwa : Ada seorang anak yang memiliki penyakit dan ayan, dan penyakit ini sering
membahayakan nyawa anak ini, sebab penyakit ini membuat anak ini mendapatkan api dan air. Dan Alkitab secara gamblang
menerangkan bahwa sumber penyakit anak ini adalah roh jahat atau iblis. Dan ketika Yesus menghardik dan mngusir roh
jahat atau iblis itu dari tubuh anak itu, maka sembuhlah anak itu. Dalam hal inilah Yesus menegaskan bahwa : Pristiwa
melakukan kuasa mujizat kesembuhan atau menerima kuasa mujizat kesembuhan ketika kita memiliki iman percaya. Karena
itu Yesus berkata : Sesunguhnya sekiranya kamu memiliki iman sebesar biji sesawi kamu dapat berkata kepada gunung ini :
Pindah dari tempat ini kesana, maka gunung ini akan pindah dan tidak ada yang mustahil bagimu (Mat 17:14-20). Dalam
kasus anak yang berpenyakit ayan ini, kita dapat mengetahui bahwa iblis atau roh jahat, adalah aktor tunggal dibelakang
sebab musabab penyakit terjadi dalam diri kita.

2.3. TEOLOGI MUJIZAT KESEMBUHAN


2.3.1. Mujizat Kesembuhan Secara Umum
Alkitab menerangkan kesembuhan yang dibawa dan dilakukan Yesus, seiring dengan adanya pengajaran pemberitaan
Injil Kerajaan Allah dirumah-rumah ibadah, artinya dampak dari pengajaran pemberitaan Injil Kerajaan Allah itulah yang
melenyapkan segala penyakit dan kelemahan diantara bangsa itu (Mat 4:23). Jadi jelas sekali, mujizat kesembuhan yang dari
Tuhan substansinya bukan ada pada ritual (Berbaring, jongkok, dikubur dalam tanah, mandi kembang dll), atau media
lahiriah (bawang, garam, daun, akar, dll), tetapi mujizat kesembuhan dari Tuhan itu terjadi seiring jika ditempat itu
diberitakan, diajarkan Injil Kerajaan Allah. Disisi lain Alkitab juga menceritakan Yesus menyembuhkan seorang yang
penyakit kusta. Kesembuhan itu terjadi, ketika orang-orang yang sakit kusta itu datang kepada Yesus, sujud menyembah
Yesus dan memohon kepada Yesus kesembuhan atas penyakitnya. Lalu Yesus mengulurkan tangganNya dan menjamah
orang itu dan menyembuhkan atau mentahirkan orang penyakit kusta itu (Mat 8:1-4). Artinya, mujizat kesembuhan dari
Tuhan tidak mungkin terjadi diluar cara-cara Tuhan, seperti mantera, mimpi, ritualisme. Hakikatnya jelas sekali diberitakan
oleh Alkitab, mujizat kesembuhan yang dari Tuhan, akan nyata jika orang yang bersangkutan secara langsung tanpa
perwakilan datang kepada Yesus, sujud menyembah kepada Yesus dan memohon kesembuhan kepada Yesus.
Dalam satu kasus Yesus menyembuhkan seorang yang penyakit kusta, proses penyembuhan itu terjadi : ketika orang
yang sakit kusta itu datang, memohon lalu sujud menyembah Yesus. Dan dalam permohonannya itu orang penyakit kusta itu
berkata : Tuan jika tuan mau, tuan dapat mentahirkan aku. Lalu Yesus mengulurkan tanganNya dan menjamah orang itu dan
2
Ayub 2 : 6-7 : Maka firman Tuhan kepada iblis : Nah ia dalam kuasamu, hanya sayangkan nyawanya. Kemudian iblis pergi dari hadapan Tuhan,
lalu ditimpakan iblis Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.
3
2 Kor 12 : 7 : Dan supaya jangan aku meninggikan diri karena pernyataan-pernyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri dalam
dagingku, kani seorang utusan iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
4
Luk 13 : 1 – 5 : Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galelia, yang darahnya
dicampurkan Pilatus dengan darah yang mereka persembahkan. Yesus menjawab mereka : sangkamu orang-orang Galelia ini lebih besar
dosanya dari pada dosa semua orang Galelia yang lain, karena merekaa mengalami nasib itu? Tidak. KataKu padamu : Tetapi jikalau kamu tidak
bertobat, kamu semua akan binasa dengan cara demikian. Atau sangkamu 18 orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar
kesalahannya dari pada kesalahan smeua orang yang diam di Yerusalem? Tidak. KataKu kepadamu : Tetapi jikalau kamu tidka bertobat, kamu
semua akan binasa atas cara demikian.
5
Maz 119 : 71 : Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan Tuhan.
6
Maz 20 : 30 : Bilur-bilur yang berdarah membersihkan kejahatan, dan pukulan membersihkan lubuk hati.
berkata : Aku mau jadilah tahir, maka sembuhlah orang kusta itu (Mat 8:1-4). Dalam kasus ini bisa dipahami, proses mujizat
kesembuhan terjadi saat : Orang sakit datang menemui Yesus, memohon kepada Yesus dan sujud menyembah Yesus. Dan
kesembuhan itu terjadi, tatkala Yesus meresponi orang sakit itu dengan menyentuhnya dan berfirman. Dengan kata lain,
proses mujizat kesembuhan dapat dianalogikan yakni : Peretemuan dengan Tuhan dalam penyembahan dan permohonan,
terjadi penjamahan dari pihak Tuhan dan adanya sabda Tuhan. Demikian juga ketika Yesus menyembuhkan ibu mertua
muridNya yang bernama Petrus. Pada waktu itu ibu mertua Petrus mengalami sakit demam, lalu Yesus menemui perempuan
itu dan memegang tangannya, maka lenyaplah demamnya itu (Mat 8:14-15). Dalam konteks ini, mujizat kesembuhan itu
terjadi ketika ada pertemuan antara Tuhan dengan orang sakit itu, hanya saja dalam konteks mujizat kesembuhan ibu mertua
Petrus, Tuhan Yesus yang menemui ibu mertua Petrus sehingga terjadi kesembuhan. Artinya, mujizat kesembuhan dari
Tuhan hanya terjadi ketika adanya pertemuan antara Tuhan dan yang bersangkutan.
Alkitab juga menerangkan ketika Yesus menyembuhkan seorang lumpuh dikotaNya sendiri di Nazaret. Orang
banyak membawa seorang lumpuh dihadapan Yesus, lalu Yesus melihat iman orang-orang itu, maka Yesus berkata :
Percayalah anakKu dosamu sudah diampuni. Lalu Yesus berkata kepada orang lumpuh itu : bangunlah, angkatlah tilammu
dan pulanglah kerumahmu, maka seketika orang itu sembuh (Mat 9:1-8). Hal ini juga menerangkan proses mujizat
kesembuhan terjadi, seiring dengan adanya pertemuan dengan Tuhan, lalu adanya iman, dan adanya sabda atau perkataan
Tuhan, maka seketika mujizat kesembuhan terjadi. Disisi lain Alkitab juga mencatat bahwa sakit-penyakit juga berkaitan
dengan dosa yang ada pada orang itu. Itulah mengapa, acapkali Alkitab mencatat sebelum Yesus melakukan mujizat
kesembuhan, maka pertama sekali Yesus melakukan pengampunan dosa kepada orang yang sakit itu, maka setelah
pengampunan dosa terjadi, serta-merta penyakit yang ada pada orang itu sembuh (Mat 2:5). Karena itu biasanya, kesembuhan
dari Tuhan yang dinyatakan Yesus selalu dimulai dengan pengampunan dosa terlebih dahulu, baru sesudah itu proses
kesembuhan terjadi. Karena itu Alkitab mencatat apa yang dikatakan Yesus : Percayalah anakKu dosamu sudah diampuni
(Mat 9:2). Jika kita belajar dari seorang perempuan yang sudah 12 tahun menderita penderahan, dan sudah menghabiskan
banyak hartany auntuk kesembuihan tetapi tidak kunjung sembuh. Ia mengalami mujizat kesembuhan dari Yesus, ketika ia
memiliki komitmen (iman) pribadi yang teguh akan kuasa Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Karena itulah, sebelum
bertemu dengan Yesus, perempuan itu berkomitemn (iman) secara pribadi dan didalam hatinya berkata : Asal kujamah saja
jubahNya, aku akan sembuh (Mat 9:21). Artinya, komitmen iman atau keputusan iman yang bulat dan tidak bisa ditawar-
tawar lagi tentang kuasa Tuhan Yesus, juga penentu terjadinya mujizat kesembuhan atas penyakit kita. Demikian juga ketika
Yesus menyembuhkan 2 orang buta, yang mengikuti Yesus sambil berseru-seru meminta mereka dikasihani dan
disembuhkan. Sebelum Yesus menyembuhkan mereka, maka Yesus mempertanyakan iman percaya mereka. Ketika dua
orang buta itu berkata : Ya Tuhan kami percaya (Mat 9:28) lalu Yesus menjamah mata mereka dan mereka sembuh. Pada
konteks ini, jelas sekali unsur proklamasi iman secara terbuka bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, yang penuh kuasa
menjadi penentu terjadinya mujizat kesembuhan bagi yang sakit.
Alkitab juga mempersaksian bahwa : Dimana Yesus berkeliling baik di kota maupun di desa, dimana Yesus
mengajar dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga, maka disana akan lenyaplah segala penyakit dan kelemahan (Mat 9:35-37).
Artinya, pemberitaan Injil Kerajaan Sorga, juga memiliki kuasa melenyapkan kelemahan dan sakit-penyakit manusia.
Sehingga, dimana Injil diberitakan, diajarkan dengan sungguh-sungguh, maka disana segala kelemahan dan sakit-penyakit
manusia akan lenyap. Dan jika kita belajar, bagaimana Yesus melakukan mujizat kesembuhan secara massal du pantai danau
Galelia. Pada waktu itu orang berbondong-bondong datang mengikut Yesus dan membawa orang-orang lumpuh, orang-orang
timpang, orang-orang buta, orang-orang bisu dan banyak lagi. Mereka membawa orang-orang sakit ini dan meletakkan orang-
orang sakit ini pada kaki Yesus dan mereka semua sembuh (Mat 15:29-31). Artinya, tersungkur atau tergeletak didepan kaki
Yesus, adalah salah satu penentu mengalami mujizat kesembuhan dari Tuhan. Dalam kasus lain, ketika Yesus
menyembuhkan dua orang buta di pintu gerbang kota Yerikho. Dalam kasus ini, orang buta itu memohon belas kasihan dari
Yesus, maka tergeraklah hati Yesus dengan belas kasihan kepada dua orang buta itu. Lalu Yesus menjamah mata mereka dan
sembuh. Dalam kasus ini, kita menemukan satu fakta lagi mengenai terjadinya mujizat kesembuhan yakni : Jika nyatanya
rasa belas kasihan Tuhan kepada orang itu, dan rasa belas kasihan Tuhan nyata bagi manusia, ketika manusia itu
merendahkan dirinya dihadapan Allah dalam doa dan permohonannya.

2.3.2. Mujizat Kesembuhan Secara Khusus


Akan tetapi ada satu kasus khusus, ketika Yesus menyembuhkan seorang hamba perwira yang lumpuh. Dimana
kesembuhan untuk orang lumpuh ini diwakili dimohonkan oleh tuannya atau sang perwira tersebut. Pada awalnya, Yesus
menyatakan bahwa Ia akan datang secara langsung kesana ketempat orang yang lumpuh itu secara langsung. Tetapi perwira
ini memiliki iman yang besar, ia mengenal dirinya orang berdosa dan ia mengenal bahwa Yesus adalah Mesias yang kudus
dan suci. Karena iman yang begitu besar, maka mujizat kesembuhan dari Tuhan, bisa terjadi diwakilkan atau tanpa pertemuan
secara langsung dengan Yesus (Mat 8:1-12). Artinya, ada kasus khusus, dimana mujizat kesembuhan dari Tuhan boleh terjadi
diwakilkan atau tanpa pertemuan langsung dengan Yesus, jika yang memohonkan itu memiliki iman yang besar. Dan iman
yang besar yang dimaksud, ketika orang mewakilkan itu memiliki pengenalan yang baik tentang dosanya dan tentang
kekudusan Tuhan, yang membuat ia memiliki kerendahan hati yang luar biasa. Artinya mujizat kesembuhan secara khusus
dapat terjadi ketika seseorang itu memiliki iman yang teguh kepada Yesus. Karena itu dituliskan Injil Matius
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu : Hai anakKu dosamu sudah
diampuni (Mat 2:5). Maka kata Yesus kepada perempuan itu : Hai anakKu imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah
dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu (Mat 5:34).

2.3.3. KAJIAN TEOLOGIS


Pada hakekatnya, didalam diri manusia telah diletakkan Tuhan kuasa mujizat kesembuhan yakni imun atau daya
tahan tubuh manusia, termasuk sel darah putih yang berfungsi untuk membunuh sumber penyakit yakni virus atau bakteri.
Imun manusia atau sel darah putih manusia adalah, mujizat Tuhan yang ditipkanNya didalam setiap tubuh manusia. Hanya
saja, dosa yang terus-menerus dilakukan, berulang-ulang bahkan telah mendarah-daging, itulah yang merusak imun manusia
itu, sehingga tidak lagi kebal terhadap sakit-penyakit. Jika kita cek hampir rata-rata orang-orang yang dipakai Tuhan yang
diberitakan oleh Alkitab, cara mati mereka tidak disebabkan oleh sakit-penyakit, sekalipun mereka juga bisa mengalami
sakit-penyakit sebab tubuh manusia itu memang tidak kekal. Hampir rata-rata orang-orang yang dipakai Tuhan yang
diberitakan Alkitab, cara mati mereka dikarena : Mati karena sudah lanjut usia, mati karena martir (dibunuh karena
memberitakan kerajaan Allah). Sebahagian tidak mengalami kematian, langsung diangkat Tuhan Allah ke surga seperti
Henokh dan Elia. Musa adalah abdi Tuhan yang mati, dalam kondisi tubuh yang masih fit atau boleh dibilang masih muda
(Ul 34 : 4-77). Akan tetapi Alkitab menerangkan : Musa mati bukan karena disebabkan sakit-penyakit, tetapi karena Allah
yang mengambil nyawanya secara langsung. Tetapi hal itu menerangkan, seolah-olah orang percaya, tidak perlu menjaga
kesehatannya maka ia akan tetap sehat dan panjang umur?? Justru karena ia orang percayalah maka ia akan menjaga
kesehatannya, sebab itu firman Tuhan. Seperti yang dikatakan rasul Paulus : Bahwa tubuh itu adalah Bait Allah (1 Kor 6:19 8).
Dan seperti nasehat rasul Paulus kepada muridnya Timotus, agar tetap menjaga kesehatan didalam melayani Tuhan melalui
GerejaNya (1 Tim 5:239). Dari paparan uraian diatas, maka dapat kita rumuskan beberapa indikasi penyebab terjadinya kuasa
mujizat kesembuhan dari Tuhan, yakni :
1. Adanya komitmen iman percaya secara pribadi mengenai kuasa Tuhan Yesus.
2. Adanya proklamasi pengakuan iman akan kuasa Yesus secara terbuka.
3. Adanya kerendahan hati yakni tersungkur di depan kaki Yesus.
4. Terjadinya belas kasihan Allah atas orang sakit itu, dan rasa belas kasihan Tuhan itu terjadi seiring orang itu, mau
merendahkan diri dihadapan Allah, dalam doa dan permohonannya kepada Tuhan.
5. Adanya pengsusiran setan-setan atau roh-roh jahat dari orang sakit itu.
6. Adanya pengampunan dosa dari Tuhan bagi orang sakit itu.
7. Adanya pertemuan dengan Yesus, antara orang sakit itu dengan Tuhan itu sendiri.
8. Adanya iman yang teguh oleh sipemohon kepada Tuhan, untuk kesembuhan yang dimohonkan.
9. Adanya media seperti : Air, makanan, jamahan, hembusan, rabaan, penumpangan tangan, ludah, dan lain sebagainya.
Ke 9 unsur ini memastikan bahwa mujizat kesembuhan itu datang atau berasal dari Allah, jika mujizat kesembuhan
itu tidak memenuhi ke 9 unsur itu, maka mujizat kesembuhan itu perlu diuji atau dipertanyakan. Jadi, jika kita berfikir
mujizat Tuhan itu hanya soal berdoa, KKR tanpa ada ke 9 unsur yang disebutkan diatas, saya fikir hal itu lebih dekat kepada
sihir atau pekerjaan setan, karena setan atau iblispun mampu menyamar menjadi seperti malaikat terang. Dan sebaliknya, jika
kita hanya mengandalkan media atau hal-hal lahirah belaka, seperti obat, bawang, garam, daun sirih, antiseptik, dan lain
sebagainya, tanpa ada ke 9 unsur diatas, saya fikir itu bukan kesembuhan dari Tuhan.
Karena itulah Allah menciptakan manusia dalam dua unsur besar yakni rohani dan jasmani, agar kedua-duanya saling
melengkapi untuk menyatakan kuasa Allah. Andai kata kita hanya mengasah nilai-nilai rohani dan mengabaikan begitu saja
hakikat kemanusiawiaan kita, tentu kita sama saja seperti malaikat yang bodoh. Dan sebaliknya, jika kita hanya mengasah
nilai-nilai jasmani kita dan begitu saja mengabaikan nilai-nilai rohani kita, sama saja kita seperti iblis yang pintar.

III. APAKAH IMPLEMENTASINYA


Logika sederhananya, apabila terjadi sakit-penyakit, tentu penderita sakit penyakit itu akan mengalami ketakutan dan
kepanikan. Dan ketika manusia panik dan takut, maka ia akan sangat rentan sekali untuk disesatkan oleh iblis atau setan.
Sebab orang yang hidup didalam ketakutan dan kepanikan, akan melakukan segala cara untuk sembuh, sekalipun dengan
cara-cara setan. Dalam konteks kita sekarang, dunia sedang panik dan ketakutan karena virus Covid 19 yang telah menelan
banyak korban diseluruh penjuru dunia. Demikianlah, ada banyak manusia sekarang yang jatuh kedalam kesesatan,
menghalalkan segala cara, untuk tidak terinfensi virus Covid 19, termasuk dengan cara-cara setan, yakni : Memperlakukan
sesamanya manusia secara tidak manusia, kepada mereka yang terinfeksi Covid 19 dan kepada mereka yang telah mati
karena Covid 19. Dan seperti kata pepatah : Dimana ada bangkai, maka disana lalat-lalat akan berkerumun. Demikianlah,
dimana manusia dipenuhi ketakutan dan kepanikan, maka disana setan-setan akan berkerumun. Dalam berbagai penipuan dan
penyamaran, setan memperdaya manusia yang telah menjadi bodoh karena ketakutan dan kepanikannya, karena sakit
penyakitnya. Ada yang mempertopengkan cara-cara atau dalil-dalil medis tetapi mengiring manusia kepada bentuk kekafiran
atau penyembahan kepada setan (berhala). Ada yang mempertopengkan nama Tuhan, doa kepada Tuhan, ayat-ayat Alkitab,
tetapi mengiring manusia kepada kekafiran atau penyembahan kepada setan (berhala). Ada yang mempertopengkan obat-obat
tradisional, ada yang mempertopengkan mimpi-mimpi spektakuler yang wah dan menarik didengar telinga, ada yang
mempertopengkan cerita-cerita leluhur, yang semua cara-cara itu dipakai untuk mengiring manusia kepada penyembahan
kepada setan (berhala). Karena wabah atau sakit-penyakit, manusia takut mati dan berusaha untuk sembuh dan
memperpanjang umurnya, dengan manghalalkan segala cara termasuk cara-cara setan. Padahal Tuhan Yesus 2020 tahun yang
lalu sudah mengingatkan kita, sabda Tuhan : Barangsiapa yang mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya.
Dan barangsiapa yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperoleh nyawanya (Mat 10:39).
Jika saya boleh menafsirkan perkataan Yesus itu, maka artinya seperti ini : Jika seseorang karena sakit-penyakitnya,
menempuh cara-cara setan, dan kalaupun setan mampu menyembuhkan sakitnya, sesunguhnya neraka sudah menantinya.
Sebaliknya, jika seseorang lebih memilih untuk mati karena penyakit dan menolak kesembuhan cara-cara iblis, sesunguhnya
surga sudah menantinya. Artinya, mempertahankan nyawa sesunguhnya adalah masuk surga, dan kehilangan nyawa yang
sesunguhnya adalah masuk neraka. Karena itu dalam menghadapi wabah atau sakit penyakit, yang perlu kita lakukan adalah
jangan takut. Karena itu dalam kebangkitan Yesus, berkali-kali Yesus mengucapkan damai sejahterah bagi murid-muridNya
dan pasan jangan takut. Dalam situasi ini wabah dan sakit-penyakit ini, orientasi utama kita jangan cari kesembuhan atau
mujizat, tapi carilah Tuhan. Jika kita mencari Tuhan, otomatis mujizat kesembuhan milik kita. Tetapi jikalau kita mencari
mujizat kesembuhan belum tentu kita mendapatkan Tuhan, karena iblispun bisa buat mujizat kesembuhan. Tetaplah tenang
7
Ulangan 34 : 4-7 : Dan berfirmanlah Tuhan kepada Musa. Negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, demikian
kepada keturunanmu, akan Kuberikan negeri itu. Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan
menyeberang kesana. Lalu matilah Musa hamba Tuhan itu disana di tanah Moab sesuai dengan firman Tuhan. Di dikuburkan Tuhan Musa
disuatu lembah ditanah Moab di tentangan Bet-Peor, dan tidak seorangpun yang tahu kuburnya sampai hari ini. Musa berumur 120 tahun ketika
mati, matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang.
8
1 Kor 6 : 19 : Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah Bait Roh Kudus yang diam didalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dri
Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri.
9
1 Timotius 5 : 23 : Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkan anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu
sering lemah.
dan damai. Agar seperti apa yang dikatakan Tuhan kepada Musa : Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam
saja (Kel 14:14). Kata diam itu menerangkan, kita menenangkan diri, kita melepaskan diri dari ketakutan-ketakutan dan
kepanikan, karena wabah penyakit. Dan dalam situasi tenang dan damai, maka nyatalah bagi kita : Sesunguhnya Tuhan
sedang memerangi virus Corona ini agar tidak membinasakan kita.
Jika kita panik dan takut, maka kita akan kehilangan kemampuan untuk mendengar suara Tuhan didalam hati nurani
dan sanubari kita. Justru didalam ketakutan dan kepanikan, kita akan lebih mendengar suara setan atau iblis didalam pikiran
kita, yang memaksa kita untuk mengambil jalan pintas, jalan yang tidak patut, demi sebuah kesembuhan, yakni kesembuhan
yang menghantarkan kita terjun bebas kedalam neraka. Jika kita panik dan takut, maka kita akan kehilangan kemampuan
untuk menghayati kebenaran firman Allah, dan jika itu terjadi, maka hidup kita akan kehilangan arah dan tujuan.
Dalam menghadapi segala perubahan yang terjadi didunia ini, sesuatu yang belum pernah terjadi sedang terjadi.
Sesuatu yang diluar nalar dan pikiran manusia sedang berlangsung dan terus berlangsung. Jika kita tidak menguasai
kebenaran Alkitab, tentu kita akan takut dan panik, sebab kita terkejut dan terguncang. Tetapi jika kita menguasai kebenaran
Alkitab, kita tidak akan terkejut dan terguncang. Sebab ribuan tahun yang silam, Alkitab sudah mengingatkan kita bahwa hal-
hal itu akan terjadi, dan sedang berlangsung dan menuju pengenapannya.
Logika sederhananya, kita tidak akan terkejut dan terguncang akan suatu pristiwa besar, jika jauh-jauh hari kita sudah
mengetahui bahwa peristiwa itu akan terjadi. Bukankah Alkitab sudah memberitahukan hal itu kepada kita, ribuan tahun yang
silam, tentang apa-apa yang terjadi pada dunia ini pada masa akhir zaman ini?? Justru, kita akan terkagum-kagum dan
memuliakan Allah, atas segala pristiwa yang terjadi saat ini yang sedang melanda dunia ini, karena kita melihat bahwa segala
yang telah difirmankan oleh Allah, sedang terjadi dan akan menuju kegenapannya. Karena itu dalam situasi karantina ini,
dalam situasi Lokcdown ini, adalah kesempatan bagi kita dan seluruh seisi rumah kita, untuk kembali membaca, mempelajari,
menghayati dan menguasai Alkitab sebagai kebenaran firman Allah kita.

Anda mungkin juga menyukai