Anda di halaman 1dari 36

Isa ( Yesus)

S esuai diwahyukan dalam Kitab-kitabullah ( Taurat; Injil dan Al Q uran)


THE HOLY TORRAH AL K I TAB THE HOLY BIBLE
PERJANJIAN LAMA & INJIL
WISDOM & MESSAGES OF THE HOLLY JEHOVAH

Kupas kajian & penelusuran


Edisi terbatas disusun oleh Bismantoro D w

TENTANG PENYUSUN Penyusun dibesarkan dalam keluarga multi religi. Dengan ayah yang berasal dari keluarga muslim santri dan ibu dari keluarga yang secara turun temurun berkomitmen untuk melayani Allah dan umat kristiani sebagai Pendeta, maka nuansa kental kedua religi cukup terpateri secara signifikan dalam fasa pertumbuhan spiritualnya sekalipun terkadang menimbulkan kegamangan yang membutuhkan penguatan namun disisi lain memberikan dorongan untuk menggali akar keyakinan kedua agama Tauhid ini. Hal yang memberikan kontribusi terbesar dalam penyusunan paparan ini adalah dorongan dari kedua orang tua yang pada masa akil balig penyusun untuk memberikan kebebasan dalam menentukan pilihan dengan terlebih dahulu mempelajari dan memahami dasar-dasar keimanan religi yang diyakini oleh keduanya. Dalam fasa inilah penyusun mencoba untuk memahami aspek-aspek yang dalam kesefahaman maupun kontroversi antara kedua faham religi yang ada. Upaya penelusuran yang mendalam termasuk untuk melihat fakta-fakta melalui penyusuran sejarah dan tahap perkembangan masing-masing ajaran maupun pokok-pokok permasalahan yang mengemuka pada masa-masa dimana keserasian maupun kontradiksi antara kedua ajaran yang diyakini memiliki kebenaran bersama yang hakiki dan tak terpisahkan. Pada beberapa tahap penelusuran penyusun tidak terlepas dari kegamangan akibat kurangnya pendalaman spesifik atas hal yang sedang diamati, pada saat mana penyusun mencoba kembali pada dasar kesetaraan yang melandasi dan merupakan pedoman inti kedua ajaran yang tak dapat disangkal adalah berasal dari satu titik awal yang sama dan seyogyanya akan bermuara pada satu tujuan yang sama pula. Dengan keyakinan ini pulalah, maka penyusun berketetapan untuk terus melanjutkan untuk pencarian maknamakna yang belum secara jelas terpampang karena kurangnya minat kebanyakan fihak untuk mengurai benang-benang merah yang menjadi interkoneksitas antara keduanya. Penelusuran ini bukannya tanpa kekurangan, namun sepenuhnya diupayakan untuk menjembatani jalur silaturahmi yang telah lama beku akibat pengaruh ketidak sefahaman dan pertentangan umat dalam keyakinan ibadatnya. Penyusun berkeyakinan bahwa Allah SWT tidal akan melakukan koreksi atas apa yang telah diwahyukanNya sampai tiba waktunya sesuai yang telah diwahyukan, namun lebih menekankan pada pelurusan interpretasi yang tidak-tepat atas pelaksanaan perintah; hukum dan apa yang diwahyukan sebagai pedoman-keimanan serta tuntunan-perilaku umatnya.

Isa ( Yesus) Sesuai diwahyukan dalam Kitab-kitabullah ( Taurat; Injil dan Al Quran)

Kupas kajian & penelusuran

Oleh : Bismantoro D W

DAFTAR ISI
TOPIK Halaman

Sepatah kata dari Penyusun . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 Pedoman -Iman, -Amal_Perbuatan dan -Ibadah Agama-agama Tauhid . 7 Kupasan awal Rujukan dan Literatural . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . 8 TAURAT & ZABUR(Mazmur) (kitab-kitab sebelum Injil) . . . . . . . . 8 INJIL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9 AL QURAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11 PERSIAPAN DAN POKOK-POKOK KAJIAN KITABULLAH . . . .12 Isa menurut catatan wahyu pada kitab-kitab sebelum Injil. . . . . . . . . . 15 Isa menurut catatan hadist dan firman pada Injil . . . . . . . . . . . . . . . . . 16 Isa menurut catatan wahyu pada Al Quran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .23 RISALAH KAJIAN KITAB-KITABULLAH TENTANG ISA. . . . . 33 PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .35 Catatan serta harapan penyusun . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36 4

Sepatah kata dari penyusun Assalammualaikum Wr Wb,Syaloom, Salam damai dan sejahtera dalam berkat Allah. Pembahasan mengenai Isa Almasih atau dalam Al Quran di wahyukan dengan nama Isa Allaihisalam atau berarti Isa yang membawa keselamatan dari Allah memang adalah suatu topik yang penting dan menarik untuk dikaji serta didalami pemahaman atas definisi; misi dan segala hal yang terkait pada kehadirannya pada skenario keselamatan bagi umat yang beriman pada Allah dan masuk dalam kategori umat yang ISLAM. Pembahasan atas hal ini juga memiliki masalah sensitif mengingat bahwa Isa AS merupakan salah satu Figur utama disamping Figur Allah SWT maupun para utusanNya dalam kehidupan beragama umat Agama Tauhid. Selain sebagai Kajian, paparan ini merupakan penelusuran atas Figur Isa dalam aspek sejarah kehidupannya; pokok-pokok Misi dan metoda keselamatan yang dibawakannya maupun kilasan proses pencatatan penulisan Hadist(catatan riwayat) yang ada dan diyakini, bahkan dijadikan pedoman hingga saat ini. Paparan yang belum dapat dikategorikan sebagai referensi dengan bobot ilmiah ini, bukanlah dimaksudkan untuk mengadakan perombakan atau pengalihan atas apa yang selama ini telah di-imani; diyakini serta menjadi pedoman keseharian bagi banyak umat Agama Tauhid, bahasan ini justru diharapkan dapat memberikan perspektif yang obyektif serta toleransi dalam batasan memadai. Kupasan ini tidak pula bermaksud menempatkan pembacanya pada salah satu sisi pandang yang bisa menggeser keseimbangan bobot dan perspektif atas pokok bahasan yang ada. Bahasan dan kajian yang dipaparkan berikut kiranya dapat memberikan masukan tambahan serta mampu menjadi penyeimbang yang tidak memihak. Kajian ini ditujukan sebagai pembuka peluang penelahaan titiktitik essensi kebenaran universal diatas perbedaan non-essensial yang merupakan pluralitas maupun khasanah kekayaan budaya; tradisi yang hidup pada Agama-agama Tauhid yang telah dijaga dan dilestarikan oleh Allah SWT dalam skenario penyelamatan umatNya. Kesemuanya ini digali dan dikaji secara seksama dan berhati-hati, bukan dimaksudkan untuk menyampaikan opini yang mempersalahkan ataupun membenarkan, namun dengan memberikan sudut pandang yang lebih luas diharapkan pembaca dari kalangan manapun agar dapat melihat dengan pendekatan objektifitas yang mampu menggambarkan wacananya. Penyusun percaya dan berpedoman pada ketentuan mutlak dimana kebenaran yang hakiki hanya milik Allah SWT semata, meskipun sebagai manusia yang tidak lepas dari silaf dan kesalahan, senantiasa memohon bimbinganNya dan berserah padaNya atas apa yang akan ditunjukkan serta dengan dorongan dari banyak pihak atas keyakinan yang menjadi bekal penyusunan kajian ini. Bagi sementara kalangan, mungkin kajian ini tidak dapat memuaskan harapannya karena tidak akan ada yang dipersalahkan dan tidak ada pula yang dibenarkan, sebab kajian ini semata-mata mencoba menjembatani segenap pihak untuk dapat melihat halnya dari balik kacamata pihak lainnya dengan cara menggambarkan dasar-dasar penopang kejakinan yang dimaksud secara harfiah. Semoga dalam Berkat dan KasihNya diperoleh mudharat dan manfaat bagi pembaca sekalian. Wassalammualaium Wr Wb, Semoga damai Allah SWT beserta kita sekalian.

Pendahuluan Polemik tentang Figur agung ini telah berlangsung selama hampir seribu tahun dan tidak jarang menjadi pemicu ketegangan yang bisa kapan saja meletup serta menenggarai konflik yang sulit dikendalikan dan akan berujung pada kemungkaran. Pembedahan atas akar bahasan seyogyanya bermula dari pendalaman pemahaman tanpa mendahulukan perbedaan atas hal-hal yang tidak dapat dipungkiri ada dan mustahil untuk dihilangkan. Penetapan prioritas yang mengedepankan persamaan essensi utama, ditujukan untuk meredam peluang konflik. Sikap luwes dalam menghadapi perbedaan non-essensi namun tetap berpegang pada komponen dasar hakikat keimanan masingmasing fihak, akan menjadi sikap yang bijak dan sejalan dengan Perintah Allah SWT ( Al Baqarah 146; 213). Keutamaan yang sedianya perlu disepakati disini adalah komitmen bersama untuk mencari kebenaran diatas perbedaan-perbedaan non-essensial ini, meminimalisir akar perbedaan persepsi yang menjadi hambatan komunikasi dan sinergi antar umat Agama-agama Allah, namun tetap berpedoman pada essensi keimanan yang menjadi tujuan keselamatan Allah yang telah dijanjikan pada umat yang berkesadaran dan tetap berpegang pada batasan toleransi sesuai Wahyu dan FirmanNya. Beranjak dari janji keselamatan Allah pada Nabi Ibrahim pulalah umat agama-agama Tauhid memfokuskan Iman dalam beragam cara Ibadat agama yang diakui sebagai agama Allah dan apabila ia tunduk; takluk; berserah dan menjalankan perintahNya(ISLAM = kata sifat yang berasal dari akar bahasa di Timur-tengah) maka peluang beroleh keselamatan yang dijanjikan akan dibukakan. Seperti telah diwahyukan bahwa Nabi Ibrahim adalah figur awal kategori umat yang ISLAM serta kemudian dilanjutkan oleh keturunannya serta siapapun yang beriman hanya pada Allah dan memiliki karakter serta perilaku yang ISLAM, baik dalam alur jalan keselamatan(agama) Allah melalui keturunan ISHAK maupun ISMAIL. Disini terbukti bahwa Allah memiliki toleransi dan memberi fleksibilitas batasan dalam AbsolutisitasNya. Allah memberi keleluasaan pada umatNya dalam mengembangkan tradisi dan budaya sesuai dengan kondisi Alam dan lingkungan dimanapun mereka berada, namun disisi-lain juga menurunkan pedoman dan aturan dasar sebagai Hukum dan batasan toleransinya. Jawaban pasti akan mengapa ada perbedaan ini hanya Allah yang tahu dan cukuplah masing-masing umat menjalankan kebenaran berdasarkan apa yang diketahui dan yakini, karena perbedaan yang ada sedikitpun tidak bertentangan dengan skenario keselamatan Allah atas semua umatNya yang ISLAM. Isa adalah tokoh penting yang berulang-kali dikemukakan dalam Wahyu dan Firman pada semua Kitab yang Allah turunkan, bahkan dalam Al Quran porsi penyampaiannya jauh melebihi Nabi-nabi lain disamping Nabi Muhammad SAW sebagai median penyampaian Al Quran itu sendiri. Hal ini menegaskan bahwa Figur Isa menjadi bagian yang sangat unik dan penting dalam misi keselamatan Allah bagi umat Allah pemeluk agama-agama Tauhid. Sedemikian penting sehingga asinkronitas makna yang ada dalam Injil dan Al Quran hendaknya tidak dijadikan penghambat pada awal upaya pemahamannya. Karenanya paparan kajian Kitab-kitabullah ini akan diawali dengan sinkronisasi pendukung pemahaman kontekstual dalam kupasan pendahuluan berikut.

Pedoman Iman, Amal-Perbuatan dan Ibadah Agama-agama Tauhid Sebelum melangkah pada pokok-pokok kajian sesuai topik utamanya, kiranya perlu diawali dengan kupasan atas beberapa hal yang mendasari metodologi pengkajian ini. Berikut ini adalah landasan pokok yang dapat mengeliminir asinkronitas pemahaman, yaitu dimulai dengan adanya kesamaan dasar keyakinan. Kenyataannya menunjukkan bahwa Agama-agama Tauhid memiliki kesamaan Pokok keimanan sebagai rujukan amalperbuatan, diantaranya yaitu : Mengakui/meyakini; beriman; tunduk pada segala ketentuanNya dan berserah diri hanya pada Satu Ilah yang absolut pada alam-semesta yaitu Allah SWT sebagai Ruh yang hidup dan menghidupi. - Mengakui/meyakini; penciptaan alam semesta; keselamatan dunia-akhirat; kehidupan Ruh sesudah kematian raga dan Hari Penghakiman (Kiamat), utusan dan malaikat serta segala hal yang adalah rahasia dan Hak Allah SWT. - Berikrar untuk menjalankan kehidupan duniawi sesuai hukum dan kehendak Allah SWT dan untuk tidak menzolimi Hak dan Kehidupan umatNya terlebih lagi Hak dan kewenangan Allah SWT. Namun disamping beberapa kesamaan diatas, juga ditemui beberapa perbedaan atas hal-hal yang bagi sementara pihak adalah sesuatu yang dijadikan pedoman dan dibenarkan akan tetapi oleh pihak yang lain tidak dijadikan sebagai esensi dalam keimanan maupun tata-peribadatan kehidupan beragamanya. Perbedaan-perbedaan ini ada dan tetap ada dalam Agama dengan seizin dan toleransi Allah SWT atas umatnya yang mengembangkan tata-cara ibadat yang disesuaikan dengan kondisi alam/geografis; kepribadian budaya; tradisi; adat-istiadat; aturan kehidupan sosial bermasyarakat dari suatu bangsa sejauh tidak mengingkari kriteria pokok keimanan utama(diatas) sebagai landasan utama kehidupan beragamanya. Ini ditegaskan dengan pernyataan wahyuwahyu yang tidak mempersalahkan metodologi tata-cara peribadatan agama-agama Allah SWT dalam kitab-kitabullah, namun ada wahyu-wahyu yang merupakan teguran dan peringatan bagi pihak-pihak yang melakukan pembelokan umat agama Allah dalam implementasi Pokok keimanannya. Beberapa perbedaan yang hingga kini tetap eksis berdampingan diantara umat agama-agama Tauhid adalah : Tata-cara sembahyang (shalat dan doa) dan prosesi ibadat Bahasa bacaan kitab-suci dan pengucapan doa/sembahyang Tata-istiadat bersosialisasi dalam komunitas umat Tata-hukum kemasyarakatan Ketentuan yang disepakati dalam mengatur umat menyangkut kehidupan pribadi maupun hubungan dengan masyarakat serta komunitas Fakta bahwa Allah SWT sebagai pemilik otoritas mutlak atas kehidupan dan peribadatan umat-umatNya mengakui Tiga agama Tauhid dengan pluralitas tata-cara ibadatnya serta memberikan toleransi dalam batasan yang tidak mengurangi derajat

absolutisitasNya. Pertanyaannya kini adalah, apabila Allah SWT memberi toleransi atas perbedaan-perbedaan yang ada, sementara faktanya ada umatnya yang bersikukuh untuk memaksakan kebenaran; yang bagi pihak lain bukanlah sesuatu hal yang esensial lalu serta-merta memutuskan untuk mengambil tindakan menghakimi salah-satu atau segolongan umat Allah SWT, bukankah hal ini dapat dikategorikan sebagai tindakan yang menzolimi umat Allah SWT atau bahkan menzolimi Allah SWT yang memiliki hak absolut untuk menghakimi siapapun sebagai benar atau salah sesuai dengan amalperbuatan dan ibadah-nya dimana hanya Allah saja yang secara mutlak tahu. Uraian singkat mengenai Iman dan ibadat yang singkat ini kiranya dapat menggambarkan bahwa seyogyanya ibadah dijalankan sebagai perangkat perkuatan keimanan, bukan sebaliknya, sementara esensi kehidupan umat dimata Allah SWT mengedepankan keimanan dan implementasinya dalam amal-perbuatan diatas ibadah umatNya. Gambaran tentang kekuatan iman ini terpapar dalam Hadist Isa dalam Injil catatan Matius 17 : 14~20 difirmankan bahwa dengan iman sebesar biji sesawi saja, seseorang dapat memindahkan gunung. Kupasan awal Rujukan dan Literatural Dengan merujuk pada Kitab-Kitab Allah SWT yang pernah diturunkan bagi umat agama-agama Tauhid, maka penyusun juga mencoba mengupas secara singkat proses dan sejarah pembukuan dan pembakuan masing-masing Kitab. Tidak terlepas dalam hal ini adalah hasil pengkajian serta penemuan fakta-fakta Ilmiah baru yang tidak dapat dikesampingkan turut memberikan andil dalam memperketat arahan atas kajian ini namun juga membuka perspektif baru yang sangat membantu pencarian makna atas kajian kitab-kitabullah. Berikut ini kupasan historis singkat atas beberapa pokok rujukan literatur yaitu : Taurat, Zabur(Mazmur) dan Kaballah(kitab spiritual) atau kitab-kitab sebelum Injil Merupakan Kitab Suci umat Israel yang memuat semua sejarah penyelamatan umat Allah SWT hingga sebelum Nabi 'Isa hadir. Kaballah memuat cakupan atas segala aspek kehidupan duniawi dan rohani yang menjadi panduan hidup dan keyakinan umat Israel hingga kini. Disamping memaparkan sejarah dan kronologis skenario penyelamatan Allah SWT, yang bertitik-tolak pada penegakkan Hukum-hukum utama Allah SWT pada Kitab Taurat yang menjadi pedoman Hukum serta diwahyukan sebagai keutamaan dalam Kitab-kitab selanjutnya. Dalam Injil dikutip beberapa Firman { a/l Mat 5: 17~19} Dalam Al Quran dikutip secara implisit pada 7:145 dan secara terpisah berdasarkan urutannya{ 1)= 40:65; 2)=16:36; 3)=7:180; 4)=4:154; 5)=17:23; 6)=4:29; 7)=4: 16 & 17:32;8)=17:34; 9)=51:10; 10)=4:32 }. Menilik segi penjabaran dan prosesi ibadat umat keturunan Isak bin Ibrahim, disini tampak jelas bahwa terdapat kesamaan dengan beberapa prosesi dan ibadat umat Nasrani maupun Muslim. Ini ditunjukkan dengan adanya penetapan Kiblat; Syahadat; Shalat; Rukun dan aturan dalam kehidupan sosial umat.

Proses pembukuan Taurat&Zabur dirangkum dari naskah-naskah tulisan para pencatat dan saksi yang mulai dilakukan oleh sekelompok orang yang dipilih sejak Nabi Musa memimpin bangsa Israel dan dilanjutkan oleh kelompok perangkum pada generasigenerasi berikutnya. Perihal keabsahan Wahyu dan Firman yang tertera kiranya tidak terbantahkan, namun dari segi kelengkapan finalnya, Taurat&Zabur tidaklah mencakup Firman dan Wahyu yang diturunkan pada Injil dan Al Quran. Dalam Taurat&Zabur tercatat pula wahyu mengenai akan hadirnya Penerus/Pelengkap yang akan diturunkan (baik dalam Injil dan Al Quran), namun dalam prakteknya pembukuan dan pembakuan isinya praktis sebagian besarnya mencatat sejarah Nabi-nabi dari kalangan bangsa keturunan Isak bin Ibrahim, bahkan kelompok perangkum ini pada masa kehadiran 'Isa dipengaruhi oleh para Ahli Kitab Yahudi untuk menyangkal/tidak mencatat Wahyu dan Firman yang disampaikan 'Isa. Ini adalah bentuk pengingkaran dari oknum Ahli-ahli Taurat yang dalam Al Quran diberi predikat sebagai melampaui batas. Namun terlepas dari hal tersebut, ajaran dan Wahyu/Firman Allah yang tercatat sebelumnya pada Taurat&Zabur adalah sah dan memiliki makna yang harus diimani oleh segenap umat yang ISLAM. Karenanya dalam pengajaran umat Nasrani, Taurat&Zabur dirangkum dalam Kitab tersendiri yang dinamakan sebagai Kitab Perjanjian Lama, sedangkan dalam Al Quran paparan Taurat&Zabur ditemui tersebar dalam banyak Surah dan ayat-ayat. INJIL Injil menurut Quran didefinisikan sebagai Cahaya yang terang (Al Maa-idah{5}: 46) dan memimpin pada kebenaran dan jalan yang lurus{Mereka berkata: Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus(43 : 30)}. Seperti halnya Taurat&Zabur, Injil juga mengalami polemik atas keabsahannya sehingga perlu secara seksama ditelusuri sejarah pembukuan dan pembakuannya. Kesamaan deskripsi 'Isa dalam Injil maupun Al Quran, menyatakan 'Isa adalah figur khusus duta Allah yang mengucapkan firman dan adalah Firman Allah yang Hidup serta Juru Syafaat. Ini bukan tanpa alasan karena Isa Almasih hadir dan lahir dari rahim seorang perawan dengan Tiupan Roh-Allah sendiri. Menurut klasifikasinya, Injil adalah Hadist 'Isa sebagai Hadist Firmanullah yang hidup, Injil juga diimbuhi dengan hadist rasul-rasul(Al Hawariyyin/pengikut setia) 'Isa dalam misi penyampaian Firmanullah ini atau wahyu-wahyu lanjutan yang mereka terima dalam tuntunan dan kehadiran RohulQudus. Proses pembukuan Injil dilakukan melalui seleksi dan kwalifikasi yang dilakukan oleh para rasul/pengikut setia 'Isa dengan hasil yang bulat yaitu pembakuan catatan kesaksian yang dirangkum oleh empat orang dari sekian banyak pencatat pada masanya. Memang ada beberapa pencatat Hadist Isa yang belum dibukukan dan dirangkum pada Injil saat ini dan ini bisa dikategorikan sebagai sedikit kelemahan namun juga dirasakan sebagai tidak mengganggu penyampaian firman. Proses pengujian keabsahan juga dilakukan dengan pengkajian banding atas topik-topik yang tercatat. Apabila terdapat kontroversi atau tanpa ada klarifikasi dari pencatatan pembandingnya, maka

naskah catatan tadi tidak akan masuk dalam proses pembakuan. Inilah sebabnya mengapa ada beberapa catatan Injil yang tidak diluluskan untuk disertakan dalam rangkuman Injil baku. Hal ini ditempuh oleh para rasul/pengikut Isa karena sepeninggal dan setelah diangkatnya Isa banyak yang mengaku sebagai pengikut yang mengajar umat tanpa tuntunan dan kehadiran RuhulQudus, rasul-rasul palsu ini mengarang/ mereka-reka ajaran Isa dan cenderung memelintir/menyimpangkan kebenaran Firman sehingga dinilai dapat mencoreng kredibilitas kebenaran ajarannya. Proses perangkuman Injil ditulis diatas ribuan scroll(lembar catat gulung) kulit-domba yang dikumpulkan pada suatu tempat di Israel. Pembakuan dilakukan atas empat rangkuman catatan Injil yang teruji dari belasan rangkuman yang ada, dilanjutkan dengan pencatatan kesaksian langsung para rasul/pengikut yang kala itu mengajar namun telah terbukti kebenarannya. Proses ini terganggu/terhenti-sementara akibat Diasphora(serangan penghancuran tanah Yahudi/Israel yang mencerai-beraikan bangsa Israel pada pertengahan abad ke II). Sebagai langkah pengamanan, para pengikut Isa yang bertanggung jawab tentang hal ini, memindahkan seluruh scroll/naskah yang ada ke suatu tempat di-Siria, secara berkesinambungan antar generasi mereka menjaga dan memelihara naskah yang ada hingga saat ini. Diasphora ternyata juga memutus rantai komunikasi antara para pengikut Isa sehingga praktis membuat pencatatan kejadian-kejadian lanjutan menjadi terhenti. Pembukuan dengan alih bahasa di-awali dengan prakarsa Raja James dari Britania yang pada abad ke-3 masehi dengan mendanai dan menyediakan tenaga relawan yang diutus keTimur-tengah untuk menyalin serta menterjemahkannya ke bahasa Latin. Bahasa Latin dipilih karena memiliki kekayaan perbendaharaan kata dan kala itu dinilai mampu mengadopsi makna dan kandungan pada naskah-naskah tersebut. Hal yang terlewatkan atau kurang mendapat perhatian adalah adanya dua bahasa yang digunakan oleh 'Isa semasa hidupnya yaitu bahasa Ibrani dan bahasa Aramaik. Bahasa Ibrani merupakan bahasa Negara dan Prosesi Agama Yahudi maupun penulisan Taurat, sementara bahasa Aramaic adalah bahasa masyarakat yang mengakar pada komunitas golongan rakyat sehari-hari. Aksara kedua bahasa ini merujuk pada satu aksara dengan basis fonetik yang sama, akibatnya tulisan suatu kata terkadang memiliki arti yang berbeda pada masing-masing bahasanya. Sekalipun secara explisit tidak dirasakan mengganggu namun harus diakui bahwa terdapat beberapa perbedaan yang terkadang menghilangkan penekanan makna pada artikulasi tertentu. Sebagai contoh ditemui pada kalimat Isa pada saat disalibkan, sesaat sebelum akhir ajalnya, yang berbunyi Eloi, Eloi, Lemana sabakhtani, terjemahan Ibraninya berarti = Bapa Bapa, mengapa engkau meninggalkanku, sedangkan terjemahan Aramaiknya berarti = Bapa, Bapa, mengapa tak segera Engkau sudahi(penderitaan saat penyaliban dimana ISA meminta agar Allah segera sampaikan ajalnya agar misi kehadirannya di-dunia lengkap). Jika hal ini oleh beberapa kalangan dinyatakan sebagai penyimpangan, maka dapat dimaklumi, namun kadarnya tidaklah sejauh seperti yang dibayangkan adanya. Penyimpangan justru terjadi pada penjabaran dan implementasi makna Injil oleh Institusi Gereja kala itu yang menerapkan tatanan aturan ibadah dalam korelasinya yang rancu dengan pola Pemerintahan suatu Institusi Kekuasaan dan Politik.

10

Kupasan awal AL QURAN Seperti halnya Kitab-kitab pendahulunya Al Quran juga berisi wahyu-wahyu tentang Sejarah; Petunjuk; Nasihat; Hukum; Referensi dan peringatan/teguran. Sesuai diwahyukan, Al Quran juga didefinisikan sebagai Peringatan dan Batu-ujian bagi umat yang beriman pada kitab-kitab sebelumnya. Ini disebabkan karena memang ada penyimpangan Implementasi Kitab-kitab suci dalam kehidupan beragama umat yang bisa membawa umat pada pengingkaran essensi keimanan dan hukum-hukum utama Allah SWT. Dalam konteks ini, disatu sisi Quran adalah peringatan agar umat agama Tauhid kembali pada kebenaran essensi keimanan serta secara bijak bercermin dalam perjalanan kehidupan sosial dan rohaninya serta melakukan koreksi atas penyimpangan dari yang telah digariskan oleh Hukum-hukum Allah SWT. Disisi lain Quran akan menjadi batu ujian yang memperlihatkan konsekwensi atas penyimpangan yang ada. Al Quran juga didefinisikan sebagai Tuntunan kebenaran yang merujuk serta bertitik tolak pada kebenaran yang ada pada janji keselamatan dari Allah SWT yang disampaikan pada Kitab-kitab sebelumnya( 43 : 4) ( 6 : 92) (dan masih banyak lagi). Al Quran juga menjadi Kitab Wahyu Allah yang terakhir/penutup sejarah penyampaian Firman Allah dan wahyu dalam sejarah penyelamatan Allah yang dijanjikan melalui Nabi Ibrahim kepada segenap keturunannya serta golongan umat yang beriman dan hidup secara ISLAM(tunduk, patuh dan berserah hanya pada Allah SWT) sesuai keimanan yang diturunkan melalui Nabi Ibrahim serta keturunannya. Proses pencatatan naskah-naskah Al Quran dilakukan oleh para kerabat Nabi atas penuturan Nabi setiap setelah menerima Wahyu, baik dalam bentuk mimpi; pendengaran; penglihatan maupun kejadian yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini karena Nabi Muhammad SAW sekalipun dikenal sebagai seseorang yang arif dan memiliki intelejensia tinggi, namun tidak menguasai kemampuan baca-tulis. Naskah-naskah ini awalnya ditulis pada media tulang; kulit; media lain atau bahkan dalam ingatan kerabat Nabi yang selanjutnya dikumpulkan dan senantiasa ditambahkan secara berkala sepanjang wahyu-wahyu ini diterima atau menyusul. Disamping pencatatan wahyuwahyu, para penulis naskah juga mencatat Hadits Nabi. Proses Pembukuan atas catatancatatan ini baru dilaksanakan jauh setelah sepeninggal Nabi Muhammad SAW, terutama akibat adanya beberapa salinan naskah yang tersebar di-tanah Arab dan persia yang belum diklarifikasi dan diverifikasi keabsahannya. Perangkuman dan Pembakuan selanjutnya dilaksanakan oleh suatu kelompok khusus yang dibentuk untuk mendapatkan keseragaman dan keselarasan. Disisi lain pada proses ini juga terjadi pertentangan dua pihak yang berkeras mempertahankan kebenaran menurut pihaknya masing-masing. Pertentangan ini juga menimbulkan perpecahan para pengikut Nabi menjadi golongan Sunni dan Syiah, masing-masingnya menetapkan pembakuan penulisan atas Al Quran . Meskipun terdapat perbedaan metoda penetapan aksara, namun secara essensi disimpulkan bahwa nilai-nilai yang terkandung adalah sama.
Sesuai diwahyukan kepada Nabi Muhammad serta pesan beliau sebelum wafatnya, agar perintah dan amaran dalam Al Quran sebagai acuan wajib yang menjadi pedoman Iman, sementara Hadist Nabi adalah sunah yang boleh dan sepadan untuk dijadikan sebagai acuan perilaku sejauh tidak menyimpang dari acuan wajibnya(Al Quran).

11

PERSIAPAN DAN POKOK-POKOK PENGKAJIAN KITAB-KITABULLAH Sebelum masuk dalam pengkajian atas Kitab-kitabullah sebelum AlQuran untuk melakukan pengkajian secara umum maupun khususnya untuk memahami siapakah sebenarnya 'Isa, seyogyanya perlu difahami peristilahan serta artkulasi bahasa yang akan sering ditemui dalam pencatatan sebagai dasar maknanya. Keterbatasan pembakuan makna dari peralihan bahasa yang seyogyanya mampu menjadi penyampai makna, bisa justru membelokkan makna sesungguhnya. Tanpa pedoman pemahaman artikulasi makna bahasa atas istilah-istilah ini, sangat mungkin bahkan hampir pasti akan ditemui pembiasan dasar pengertian atas catatan yang ada, bagi kalangan non-kristen/nasrani hal ini bisa memberi makna yang keliru bahkan cenderung bertentangan dengan pemahaman yang tertera pada Kitab suci yang di-imani. Beberapa istilah frasa(susunan kata) pada penulisan Injil dan Kitab-kitab sebalum Injil yang sering memiliki arti khusus antara-lain adalah : - Ilah : Figur yang diakui kuasanya; disembah; ditaati dan padanya umat berserah. - Tuhan : Dalam beberapa penulisan, memiliki arti setara dengan Ilah namun dalam penulisan predikat atas 'Isa tepatnya memiliki arti Gusti atau yang agung serta memiliki otoritas penuh dari yang maha agung, atau Lord dalam bahasa Inggris. - Allah : Adalah pemilik otoritas kuasa tertinggi atas alam semesta atau Maha-ilah. Dalam Taurat dan pada awal penulisan Kitab-kitabullah disebut juga Yahwe Yehuva - Bapa : Kata yang kerap dikaitkan dengan personifikasi sifat Allah layaknya seorang Ayah yang mengasihi anak-anaknya, namun ini berarti asal-muasal atau Bapa dari segala Bapak umat manusia. Ini membedakan konotasi arti bahwa Allah SWT adalah ayah yang memiliki keturunan. - Anak Allah : Khusus untuk personifikasi 'Isa artikulasinya secara spesifik adalah yang berasal dari Allah, disisi lain konotasi Anak juga berarti yang diakui dan diberi otoritas. Ini berbeda dengan pengertian untuk manusia yang mengenal istilah bin(contoh B bin A) yang meghubungkan B sebagai buah perkawinan dari A dan sekaligus menetapkan status A sebagai ayah biologis dari B. Sedangkan dalam pecatatan Kitabullah tidak terdapat catatan bahwa Allah memiliki istri. Siti Maryam dalam hal ini hanyalah dipilih sebagai median dalam melahirkan dan membesarkan 'Isa. - Anak Manusia : Predikasi khusus bagi 'Isa yang memberikan penekanan kemanusiaan 'Isa dalam menjalankan fungsinya sebagai Firmanullah yang hidup atau Firmanullah yang menjadi manusia, ini menggambarkan bahwa 'Isa dilahirkan dari- dan akan mengalami kematian selayaknya manusia. - Mesias : Dia yang juga akan datang pada hari penghakiman dan memisahkan umat Allah yang diselamatkan. Predikat ini paralel dengan Imam Mahdi seperti diwahyukan Al Quran.

12

- Israel/Israil : Nama/predikat yang diberikan pada Yakub Bin Ishak dan bangsa keturunannya maupun bangsa-bangsa yang dikasihi Allah dan memiliki sifat Israel artinya yang dikasihi Allah atau atau Yang bergumul dan menang bersama Allah. Sifat Israel ini juga berlaku untuk bangsa-bangsa yang menang atas pergumulan menegakkan kebenaran Allah(Kejadian 32:28) - Nubuat : Penyampaian Wahyu dan Firman baik dalam kata-kata maupun perbuatan. - Kristus : Juru selamat; Penebus/Pembebas dari perbudakan/perikatan dosa. - Murid : Makna murid dalam bahasa Ibrani adalah juga sebagai yang belajar pada seseorang ataupun suatu institusi serta sebagai pengikut dan penerus ilmu; ajaran; pengetahuan; sifat-sifat maupun keahlian dari pengajarnya. Sementara itu istilah bagi murid-murid 'Isa dalam AlQuran disebut juga sebagai para Hawariyyin yang jumlah awalnya dua-belas orang. - Farisi : Adalah Rohaniawan serta Ahli-Kitab Yahudi, kala kehadiran 'Isa banyak diantaranya merasa terancam bahwa mereka akan kehilangan pengaruh pada bangsa Yahudi sehingga mereka bersikap menentang 'Isa dan ajarannya hingga kini. - Baptis : di-Baptis adalah di-permandikan, suatu ritual pembersihan dan pernyataan niat dan ikrar untuk taat serta penyerahan diri hanya kepada dan dalam jalan Allah SWT. Seperti halnya semua keturunan Nabi Irahim, 'Isa disamping di-Baptis juga semasa kanak-kanak telah di-sunat yang juga melambangkan pembersihan seseorang dari sisa najis pada kulupnya. Dalam Al Quran diwahyukan pada Al Bararah (2) : 138 sebagai Shibghah atau terbaca Sibqoh yang diartikan sebagai Celupan yang melambangkan iman kepada Allah yang tidak disertai kemusyrikan. - Domba : Dalam menyampaikan Firman dan mengajar 'Isa sering menggunakan istilah bahwa Allah mengutus dirinya sebagai gembala atas domba-domba, analogi dari domba disini adalah umat dengan segala sifat kemanusiawiannya dan keberadaannya yang mudah tersesat dan terperosok. - Gembala : Figur yang dianalogikan sebagai Pembimbing/Pemelihara dan memiliki otoritas serta bertanggung jawab penuh atas keutuhan dan keselamatan kawanan dombanya(umatnya) - Daging : Istilah yang dalam pencatatan Injil sering digunakan untuk menggambarkan sifat yang menuruti hal keduniawian yang naluriah-manusiawi namun rentan terhadap pelanggaran dan pengingkaran yang membawa/menjerumuskan manusia pada belenggu dosa. - Sion : Kota/wilayah yang dikuduskan Allah, hingga kini diyakini bahwa kata Sion merupakan istilah simbolik predikasi yang menyatakan Domain teritorial Allah. Ini menegaskan bahwa Sion tidak terikat pada suatu kota/tempat di-kawasan Timur tengah saja.

13

Disamping itu, dalam mengkaji/menyiratkan makna Firmanullah pada Kitab-kitabullah sebelum Al Quran, diutamakan untuk melepaskan subjektifitas dan kecurigaan serta berketapan pada pokok landasan iman yang universal serta memposisikan diri selayaknya seorang Ibrahim pada masanya yang membuka diri bagi kebenaran Allah SWT semata. Pengkajian makna penyampaian wahyu pada Al Quran, menuntut keseksamaan serta untuk terlebih dahulu melakukan pengelompokan topik kajian yang tersebar pada beberapa ayat serta melakukan observasi siratan esensi makna yang berimbang diantaranya. Beberapoa diantaranya adalah : - ISLAM : Kata sifat dari akar bahasa dimasa Nabi Ibrahim yang mendeskripsikan karakter umat yang merupakan sikap dan sifat yang bertaqwa; tunduk , berserah hanya pada Allah yang esa(Allah SWT). - Kafir : Karakter yang berseberangan keimanan yang ISLAM dan mendahulukan kepentingan diri diatas yang lain dan Hawa nafsu lahiriah semata . - Jihad : - Berjuang untuk kemuliaan Allah SWT - Melindungi/membela umat yg beriman pd Allah SWT - Memerangi hawa nafsu - Beramal dan membawa kedamaian - Memberantas atau mencegah kebathilan Jihad yang utama adalah diterapkan didalam diri umat sendiri. - Murtad : Umat yang berpaling dari pokok keimanan yang digariskan Allah. Seseorang Nasrani yang memilih untuk menjalankan keimanan serta ibadahnya menurut ajaran Nabi Muhammad SAW, tidak dapat dikatakan murtad sebab keyakinan dan pokok keimanan kedua Agama tersebut adalah sama yaitu Tauhid, sejauh umat yang bersangkutan termotifasi untuk melakukannya dengan dorongan kesesuaian prosedur ibadah dan tata-caranya serta sesekalipun tidak untuk melecehkan/ menjelek-jelekkan ajaran dan keyakinan yang sebelumnya ia berasal. - Mualaf : Seseorang yang asalnya belum beriman pada pokok keimanan Agama Tauhid yang memutuskan untuk mengikuti keimanan dan keyakinan Tauhid serta menjalankan kehidupan yang ISLAM. Sebagai upaya pencapaian objektifitas kandungan esensialnya, sedapat mungkin penyiratan makna hanya berbasis pada konteks bacaan asal dan setelah itu ditarik kajian silang dengan beberapa Tafsir yang ada. Dengan pedoman fleksibilitas yang berimbang namun tetap mengedepankan objektifitas kebenaran dasar-dasar keimanan, apa yang dapat disiratkan niscaya akan membawa nuansa yang sejuk dalam kedamaian hati.

14

Isa menurut catatan wahyu pada TAURAT & ZABUR (Kitab-kitab sebelum Injil) Dalam Taurat & Zabur(Mazmur) banyak firman Allah SWT yang secara Implisit maupun eksplisit menyampaikan janji kedatangan Isa; gambaran karakterNya dan apa yang akan Isa bawa kepada umat Allah. Beberapa kutipan tentang hal ini antara lain adalah pada Kitab: Kejadian 3:14. Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya. Kitab Kejadian secara simbolik mendefinisikan hal tentang akan hadirnya 'Isa yang akan dilahirkan oleh keturunan Siti Hawa yaitu Siti Maryam yang akan meremukkan kepala ular(si-Iblis) yang sebaliknya akan meremukkan tumitnya(maknanya disini adalah mencoba menghambat perjalanan penyebaran Firman Allah SWT dan penyelamatan umat yang bertaubat dan memilih hidup dalam keimanan yang ISLAM) Yesaya 35:4 Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu! 35:5. Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.(mencelikkan orang buta maknanya membuat umat mampu melihat ajaran Spiritual Allah yang selama ini tidak difahami umat) 35:6 Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; 35:7 tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan tanah kersang menjadi sumbersumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan. 35:8 Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebutkan Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya. 35:9 Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ, 35:10 dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh. Yang dilanjutkan pada : Yesaya 42:1. Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan

15

hukum kepada bangsa-bangsa. (perhatikan kata telah pada Firman yang diwahyukan jauh sebelum hadirnya 'Isa kedunia, hal mana mengungkapkan bahwa Allah SWT telah mempersiapkan segala sesuatunya sejak awal serta berarti 'Isa telah Eksist(ada) sekalipun belum dilahirkan sebagai manusia) 42:2 Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. 42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. 42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya. Maupun pada Mazmur Daud (Kitab Zabur) : Zabur(Mazmur) Daud 110:1. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu. Serta tercatat pada Mikha 5:2 (5-1) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. 5:3 (5-2) Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel. 5:4 (5-3) Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, 5:5 (5-4) dan dia menjadi damai sejahtera. Banyak lagi ayat-ayat lain yang mencatat janji; deskripsi serta pesan dan nasihat agar umat Allah mempersiapkan diri; menyambut serta bersiap dalam menunggu kehadiran Sang Messias ini. Ironisnya yang terjadi justru adalah bertolak belakang dengan maksud dari penyampaian yang diwahyukan, Messias yang Allah SWT hadirkan justru ditentang; dianiaya dan bahkan dibunuh. Namun diwahyukan juga bahwa 'Isa harus dan akan mengalami hal ini untuk melengkapi misi dan menaklukkan maut agar rencana penyelamatan umat mencapai kesempurnaan.

16

Isa menurut catatan hadist dan firman pada Injil Seperti telah diuraikan pada bahasan kupas rujukan bahwa Injil merupakan hadist Firmanullah yang hidup dalam Figur 'Isa, maka Injil secara jelas memaparkan deskripsi dan definisi maupun deskripsi mengenai 'Isa, baik sebagai Manusia Isa maupun sebagai Firman itu sendiri. Definisi umum yang dicatat pada injil adalah Sebagai Firmannullah yang hidup sebagai manusia Kisah para Rasul (7:37) Musa ini pulalah yang berkata kepada orang Israel: Seorang nabi seperti aku ini akan dibangkitkan Allah bagimu dari antara saudara-saudaramu. (7:38) (Musa inilah yang menjadi pengantara dalam sidang jemaah di padang gurun di antara malaikat yang berfirman kepadanya di gunung Sinai dan nenek moyang kita); dan dialah yang menerima firman-firman yang hidup untuk menyampaikannya kepada kamu. Melengkapi Hukum-hukum Allah, 'Isa datang untuk melengkapi Hukum-hukum Allah dengan membawa Hukum yang mendasari segala hukum Allah SWT yaitu Kasih. Ini dijelaskan dalam Injil catatan Matius 5:17. Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . atau pada 22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: 22:36 Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat? 22:37 Jawab Yesus kepadanya: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Sebagai Jalan Pengampunan dan Keselamatan Allah yang terang, Sebagai Mesias/penebus/pembebas atas ikatan dosa atau Kebenaran-yang-Hidup dinamakan juga Kristus, otoritas yang Allah berikan hanya kepadanya. Markus 14:61 Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: Apakah Engkau Mesias, Anak(yang berasal dan diberi otoritas) dari Yang Terpuji? 14:62 Jawab Yesus: Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia(Firman yang menjadi manusia) duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengahtengah awan-awan di langit.(Juga diwahyukan pada Surah Al Baqarah(2) : 210) Sebagai Pembawa RuhulQudus yang akan membimbing dan melindungi umat Allah yang beriman pada Allah dan Firmannullah yang hidup.

17

1:32 Dan Yohanes(Yahya) memberi kesaksian, katanya: Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. 1:33 Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Sebagai gembala atas umat Allah SWT yang tunduk; berserah dan patuh hanya pada Allah(ISLAM) serta beriman pada kitab-kitab Allah.*) Termasuk umat Allah dari agama-agama Tauhid lainnya. 10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan dombadomba-Ku mengenal Aku 10:15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. *)10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; dombadomba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Berikut ringkasan sejarah dan asal muasal 'Isa menurut catatan pada Injil. Bila diurut menurut silsilah 'Isa tercatat sebagai berikut : Injil Catatan Matius 1:1. Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham(Nabi Ibrahim). 1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, 1:3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, 1:4 Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, 1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, 1:6 Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo(Nabi Sulaiman) dari isteri Uria, 1:7 Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, 1:8 Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, 1:9 Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, 1:10 Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia,

18

1:11 Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. 1:12 Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, 1:13 Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, 1:14 Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, 1:15 Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, 1:16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. {Kristus berarti Juru Selamat atau Juru Syafaat} 1:17 Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus. 1:18. Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. 1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. 1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. 1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: 1:23 Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel yang berarti: Allah menyertai kita. 1:24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, 1:25 tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus('Isa). {dalam aksara Ibrani & Aramaik terbaca Isahs diterjemahkan melalui bahasa Latin terbaca Yisas} Dalam catatan diatas, tertera jelas bahwa Allah SWT memerintahkan seorang yang soleh dari keturunan Abraham dan Daud (Yusuf) untuk menjadi ayah duniawi dari 'Isa karena tanpa seorang suami Siti Maryam akan menghadapi hukum rajam yang kala itu berlaku ditanah Israel. Namun Yusuf juga menjaga kesucian Maryam hingga persalinan.

19

2:1. Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja HerodesRaja Galilea), datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem{Bangsa Majusi adalah termasuk bangsa keturunan Nabi Ibrahim melalui Ismail} 2:2 dan bertanya-tanya: Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia. 2:3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. 2:4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. 2:5 Mereka berkata kepadanya: Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: 2:6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel. 2:7 Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. 2:8 Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia. 2:9. Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. 2:10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. 2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. 2:12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. 2:13. Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia. 2:14 Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, Yusuf segera menyingkir dengan bekal biaya cukup yang berasal dari emas serta barang-barang berharga yang mereka terima. Dengan kuasa Allah SWT pulalah 'Isa diselamatkan dari pembantaian bayi di tanah Yudea kala itu. Setelah Herodes Wafat, Yusuf membawa 'Isa kembali ke- Nazaret dan membesarkan 'Isa disana, dimana ia bekerja sebagai pembuat perabot rumah tangga. Seperti halnya orang Israel pada umumnya 'Isa juga disunat serta diberkati oleh Rohaniawan kala itu.

20

Setelah 'Isa berusia sekitar tiga-puluh-tiga tahun, ia di-Baptis(di-permandikan, suatu ritual pembersihan dan pernyataan penyerahan diri pada Allah) dan sebelum ia memberitakan Firmanullah ia diijinkan Allah untuk diuji Syaitan selama empat-puluh hari di padang-gurun. Berikut kutipan Injil tentang ujian ini : Catatan Injil Lukas 4:1. Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. 4:2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar. 4:3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: Jika Engkau Anak Allah(Kristus), suruhlah batu ini menjadi roti. 4:4 Jawab Yesus kepadanya: Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja. 4:5 Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. 4:6 Kata Iblis kepada-Nya: Segala kuasa(duniawi) itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. 4:7 Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu. 4:8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti! 4:9 Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, 4:10 sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikatNya untuk melindungi Engkau, 4:11 dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu. 4:12 Yesus menjawabnya, kata-Nya: Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu! 4:13 Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik. 4:14. Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Setelah Pencobaan ini 'Isa memulai Misi-Penyelamatan dengan menyampaikan Firman kepada Khalayak masyarakat dibeberapa kota Yudea. Dalam menjalankan misi ini sebanyak duabelas orang dari berbagai kalangan dan usia memutuskan untuk menjadi murid 'Isa dan mengikuti kemanapun ia pergi hingga 'Isa yang hidup mengalami kematian lalu secara utuh diangkat Allah ke surga karena Isa bukan berasal dari Dunia ini.

21

Keutamaan dalam dasar keimanan ajaran 'Isa yang diangkat dalam rangkuman Firmanfirmanullah yang disampaikan melalui pesan; amanat; perumpamaan; peringatan; teguran; penyembuhan; pembangkitan umat dari kematian dan penyampaian akan kehadiran Ruhulqudus yang akan bersama umat serta janji keselamatan dunia-akhirat dari Allah SWT sendiri adalah suatu reformasi penyelamatan umat yang sangat revolusioner. Reformasi dasar pedoman keimanan; sikap dan perilaku yang semula semata-mata mengacu pada Hukum-hukum dan rasa takut atas murka Allah SWT didunia dan akhirat menjadi perjalanan kehidupan berdasarkan Kasih Allah SWT yang sempurna serta bimbingan ketaatan pada Hukum-hukumNya. Salah satu Firman tentang Hukum dan ukuran kesalahan antar lain dicatat pada Lukas 6:37. Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. 6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Tentang Hak Isa dalam hal mengampuni dan membawa Ruhulqudus dikatakan oleh Yahya dalam Matius 3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. 3:12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan. Ini secara harfiah menggambarkan transformasi landasan keimanan yang awalnya berangkat dari perimbangan Pahala dan Dosa atas Iman; sikap; ketakwaan; amalperbuatan dan ibadah menjadi hidup baru dalam Penyerahan/pertobatan diri secara total yang membawa umat pada kehidupan baru dalam Kasih dan dampingan/bimbingan Allah SWT melalui Firman- dan Ruhulqudus-Nya hingga waktu yang Ia saja yang tentukan, sementara bagi umat yang ragu dan belum mencapai kelengkapan iman, Ia akan memisahkan/memilah (menampi) serta menyisihkan yang kotor untuk dibakar dalam api Neraka.

22

Isa menurut catatan wahyu pada Al Quran Berbeda dengan Kaballah dan Injil yang diwahyukan alur keturunan Nabi Ibrahim melalui Ishak, Al Quran diturunkan melalui Ismail yang sekalipun merupakan saksi perjalanan keselamatan Allah SWT pada bangsa Israel/Yahudi, belum secara intensif diikut sertakan langsung dalam alur awal penyalamatan umat Allah SWT. Al Quran turun paling akhir merangkum secara eksplisit kitab-kitabullah sebelumnya agar mampu menjangkau segala lapisan umat manusia bahkan bagi yang belum mengenal Allah SWT sebagai Ilah yang tunggal. Disisi lain Al Quran juga diturunkan dengan maksud untuk memperingatkan demi meluruskan penyimpangan ajaran Allah SWT({Al Baqarah}2: 79;159/174) yang terjadi dan dilakukan oleh Rohaniawan dan umat Agamaagama Allah sebelumnya, bahkan dinyatakan akan menjadi batu ujian/sandungan apabila peringatan ini tidak diindahkan({Al Maa-idah}5 : 48). Ini menyiratkan keutamaan wahyuwahyu dalam Al Quran yang secara tegas dimaksudkan untuk : 1) Membawa umat yang belum mengenal Allah untuk turut dalam rencana penyelamatanNya dengan mengenal; tunduk; taat; berserah hanya pada otoritas dan jalan Allah SWT yang Esa(menjadi umat yang ISLAM). 2) Menuntun umat yang ISLAM agar beriman pada pokok-pokok keselamatan yang telah digariskan pada Kitab-kitabullah sebagai jalan pecapaian kesempurnaan. Kata kesempurnaan disini tidaklah berlebihan karena memang inilah yang telah digariskan Allah SWT melalui hukum-hukumNya; Implementasi KasihNya; janji keselamatan; ampunanNya serta bimbingan Ruhulqudus yang akan menyertai umat yang ISLAM dan memiliki kelengkapan iman ini. 3) Mengembalikan umat agama-agama Tauhid sebelum Al Quran, pada alur yang telah Allah SWT tentukan. Maksudnya adalah agar penyimpangan implementasi ajaran Allah dapat dikoreksi dan agar umat tidak melampaui batas-batas agamanya Al Quran meskipun memiliki porsi wahyu tentang 'Isa yang cukup besar namun tidak menjabarkan perihal silsilah dan akar keluarga maupun riwayat kehidupannya secara rinci. Secara umum diwahyukan bahwa Siti Maryam berasal dari keturunan keluarga Imran yang soleh dan taat serta memiliki sifat-sifat yang ISLAM. Juga diwahyukan perihal keluarga Yahya yang dihadirkan untuk mempersiapkan kehadiran Nabi 'Isa dalam misi Keselamatannya. Eksistensi Nabi 'Isa secara umum juga digambarkan dengan definisi dan deskripsi sebagai berikut : 'Isa terlahir dari tiupan Roh Allah ( 21 : 91)

Dan Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda yang besar bagi semesta alam.

23

'Isa adalah Sebagian dari Roh Allah ( 66 : 12 )

dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat.
'Isa adalah utusan Allah dan Roh dari Allah sendiri ( 4 : 171)

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat(firman)-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: (Tuhan itu) tiga, berhentilah. lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.

'Isa seorang yang suci (19 : 19)

Ia (Jibril) berkata: Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.

24

'Isa sebagai tanda bagi manusia dan Rahmat dari Allah ( 19 : 21) ( 3 : 49 )

Jibril berkata: Demikianlah . Tuhanmu berfirman: Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.

'Isa sebagai kalimatullah (kalimat/firman Allah SWT yang hidup) ( 3 : 45) 'Isa terkemuka didunia dan diakhirat serta termasuk sebagai orang yang didekatkan dengan Allah ( 3 : 45)

, ketika malaikat berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Isa Al Masih putera Maryam , seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan , (didekatkan disini adalah semasa Isa menjalani kehidupan duniawinya, karena sebelumnya Isa berasal dari Hadirat/Firman Allah)
'Isa berbicara selagi masih dalam buaian dan adalah seorang yang saleh ( 3 : 46)

dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh.

25

'Isa diberi kuasa Mukjijat Allah( 2 : 253) dengan seijin Allah ( 3 : 49 ) + membangkitkan orang yang telah mati ( 3 : 49 ) + menghidupkan burung dari tanah ( 3 : 49 ) + menyembuhkan orang kusta ( 3 : 49 ) + menyembuhkan orang buta ( 3 : 49 ) + menjadi tanda bagi orang yang sungguh-sungguh beriman ( 3 : 49 )

Dan Rasul kepada Bani Israil: Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.
'Isa diperkuat dengan RuhulQudus, Isa dibunuh para Ahli Taurat ( 2 : 87); ( 2 : 253)

Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-

26

bukti kebenaran kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang kamu dustakan dan beberapa orang kamu bunuh?
'Isa dilahirkan, wafat dan dibangkitkan(hidup kembali) ( 19 : 33)

Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.

'Isa diangkat setelah wafat ( 3 : 55)

, ketika Allah berfirman: Hai `Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.
'Isa akan menjadi saksi dihari kiamat bagi yang beriman kepadanya( 4: 159 )

Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.

27

'Isa membenarkan Taurat dan membawa Injil yang adalah Cahaya, dan menjadi petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang yang bertaqwa ( 5 : 46 )

Dan Kami iringkan jejak mereka dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orangorang yang bertakwa.
'Isa memberi pengetahuan mengenai Kiamat ( 43 : 61 )

Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.

Disamping definisi dan deskripsi tentang 'Isa, Al Quran juga mewahyukan secara tegas perintah untuk dilaksanakan umat yang ISLAM yaitu : Perintah untuk mengikut Isa sebagai jalan yang lurus ( 43 : 61 )

Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.

28

Perintah mengikuti Isa untuk menjauhi dan berpaling dari syaitan ( 43 : 62 )

Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
Perintah agar 'Isa harus ditaati karena membawa hikmat ( 43 : 63

Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatilah aku. Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa masih ada polemik dan beberapa hal mengganjal yang belum bisa terjawab dalam paparan sejarah kelahiran; kehidupan; kematian dan kebangkitan 'Isa dalam penelusuran Al Quran semata. Sekalipun beberapa wahyu seputar wafatnya dan bangkitnya 'Isa yang telah dikukuhkan dalam Al Quran antara lain dalam Syurah Ali Imran[3] : 55 dan Syurah Al Maryam[19] : 33, namun kontroversi mengenai wafatnya seolah mengemuka pada Syurah an-Nisa[4]: 154-156

29

- Dan telah Kami angkat ke atas mereka bukit Thursina untuk perjanjian mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka: Masukilah pintu gerbang itu sambil bersujud, dan Kami perintahkan, kepada mereka: Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu(Sabat), dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh. - Maka, disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: Hati kami tertutup. Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka.
- Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa), dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina), selanjutnya diikuti dengan an-Nisa[4]:157-158

- dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang `Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah `Isa.
- Tetapi, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Apabila dikaji dengan seksama kedua ayat terakhir yang sering dianggap sebagai kontroversi dengan ayat-ayat pada Syurah-syurah lain tanpa mereferensikannya dengan sejarah aktual riwayat 'Isa, maka kita akan dihadapkan pada kebuntuan dan ketidak pastian makna yang memperpanjang status polemik yang ada. Catatan sejarah atas 'Isa ternyata juga dicatat dalam jurnal pemerintahan Romawi yang kala itu berkuasa dan

30

menjajah tanah Israel dan Arab. Dalam jurnal ini tercatat bahwa masyarakat dan pemimpin/ rohaniawan Yahudi pernah membawa seseorang pengajar rohani yang dicatat dengan nama Iesus('Isa) untuk di-eksekusi oleh pemerintah jajahan(Legiun asing Romawi) kala itu sekalipun dalam pengadilan yang diadakan khusus, mereka tidak menemukan cukup bukti untuk melaksanakan eksekusi tersebut. Karena tekanan masyarakat yang terhasut dan pemuka agama tetap memaksa dilaksanakannya eksekusi ini, akhirnya Penguasa asing bersedia hanya melaksanakan tuntutan untuk mengamankan pelaksanaan eksekusi ini. Tercatat juga bahwa Iesus wafat dalam eksekusi penyaliban pada sekitar tengah hari eksekusi dilaksanakan. Kebingungan(perselisihan paham) masyarakat dan terutama para Pemuka Agama(Ahli-Taurat) barulah muncul tiga-hari setelah masa eksekusi, dimana mereka mendapatkan fakta bahwa Isa terlihat dalam keadaan Hidup dan mengunjungi murid-murid serta kerabatnya. Kebingungan inilah yang mendorong mereka untuk menutupi fakta ini dengan membuat pernyataan bahwa yang dieksekusi adalah orang yang diserupakan dengan 'Isa, namun secara tegas dibantah oleh wahyu ( padahal mereka tidak membunuh dan tidak menyalib orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka) yang mengindikasikan bahwa yang mereka salibkan adalah bukan orang yang diserupakan namun adalah benar-benar 'Isa. Ini menunjukkan kebesaran Allah SWT sehingga orang-orang fasik kala itu tidak mampu mengeliminir eksistensi Isa, sekalipun mereka berusaha membunuh dengan menyalibkan dia, karena Allah SWT membangkitkan 'Isa dari Kubur(kematian dan mengangkat 'Isa secara utuh kehadiratnya empat puluh hari kemudian. Ini juga mematahkan kontroversi Surah an-Nisa[4]:157-158 dengan Surah Al Maryam[19]:33 dan Ali-Imran[3]:55 dan menyelaraskannya karena Allah SWT tak mungkin mewahyukan firman kontroversial. Dengan mengkaji secara menyeluruh, baik ayat-ayat maupun catatan sejarah 'Isa, terlihat titik terang yang menunjukkan bahwa kontroversi makna wahyu yang selama ini ada dapat didiungkapkan dengan mengadakan perimbangan konotasinya. Jawaban atas kebuntuan ini ternyata juga terpampang dalam bentuk wahyu-amanat Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya yang ISLAM dalam surah Yunus[10]: 94

Maka jika kamu berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.

31

Dalam kumpulan Wahyu Allah SWT melalui Al Quran, masih sangat banyak lagi perintah, deskripsi maupun definisi tentang 'Isa sehingga terlalu panjang untuk dipaparkan dalam kajian yang pendek ini. Tergambar jelas disini bahwa Figur ini menerima kuasa Allah yang belum dan tidak pernah diberikan pada Nabi-nabi Allah SWT lainnya. Penegasan tentang 'Isa sebagai yang wajib ditaati; jalan yang lurus; membawa Hikmatullah serta definisi lainnya mengokohkan 'Isa sebagai Figur panutan paling terkemuka disamping figur Nabi Muhammad SAW sebagai Figur penerima/ penyampai Wahyu-wahyu Al Quran. Disamping wahyu-wahyu yang mendeskripsikan dan mendefinisikan tentang 'Isa maupun Hikmat serta kilasan ajarannya, Allah SWT juga menyampaikan amanat khusus kepada umat yang telah beriman dan mengikut 'Isa Al Quran juga mewahyukan amanat pada Al Maa-idah (5) : 47

Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. Apa yang diwahyukan dalam Al Quran tentang 'Isa telah mampu memberikan perspektif tentang deskripsi; definisi maupun jalan untuk mendalami ajaran keselamatan yang dibawanya disamping juga disampaikan konsekwensi atas segala keraguan dalam hal memutuskan perkara menurut apa yang telah diturunkan. Pokok kontroversi yang selama ini mengemuka, dimungkinkan terjadi karena adanya keraguan atas kebenaran catatan wahyu-wahyu dan firman-firmanullah pada kitab-kitabNya. Sekiranya umat agama-agama Tauhid dapat memupus keraguan atas hal ini, maka akan dimungkinkan adanya dorongan untuk mengadakan dialog positif yang secara objektif mampu meminimalisir kontroversi yang telah mengganjal selama lebih dari seribu tahun ini.

32

KESIMPULAN KAJIAN KITAB-KITABULLAH TENTANG ISA Setelah mengurai konotasi makna dan mengkaji fakta-fakta yang sejauh ini terkumpul. Ditemui kenyataan atas Figur 'Isa sesuai diwahyukan pada Kitab-kitab agama Tauhid baik secara implisit maupun eksplisit, serta sebagai deskripsi maupun definisi, dalam KABALLAH; melalui catatan hadist Firmanullah pada Injil, maupun sesuai diwahyukan pada Al Quran menegaskan bagi segenap umat Allah SWT akan pentingnya mengenal; memahami misinya; mengikuti jalannya dan juga beriman padanya sebagai Firmanullah yang hadir ke-dunia. Kesamaan pokok deskripsi dan makna konteks catatan atas Firman; Hadist dan Wahyu pada Kitab-kitabullah ini menunjukkan bahwa sekalipun disampaikan dalam wacana; situasi; media dan masa yang berbeda, konsistensi Allah dalam rencanaNya yang khusus tentang pengadiran dan misi yang diemban oleh Isa adalah tetap sama. Perbedaan yang ada utamanya adalah jika pada Kaballah Isa merupakan figur yang dijanjikan kehadirannya, sementara Injil memaparkan Firmanullah yang disampaikan dalam catatan hadistnya, sedangkan pada Al Quran penegasan deskripsi dan misi Isa agar ajaran pokok-pokok keimanan(keIslaman) tidak diselewengkan dengan menggunakan/mengatas-namakan Isa. Penegasan ini juga menggambarkan bahwa 'Isa merupakan Figur yang unik dan khusus dan sekalipun menjalankan misi duniawinya layaknya seorang Nabi, namun fakta-fakta menunjukkan bahwa dalam banyak aspek Ia tidak terbandingkan dengan Nabi-nabi Allah SWT manapun.
Kekhususan 'Isa mencakup aspek-aspek sebagai berikut :

Asal-muasal dan proses penghadirannya dimuka bumi yang unik. Eksistensi 'Isa merupakan bagian rencana penyelamatan Allah sejak awal penciptaan semesta; sebagai manusia yang terlahir dengan Ruh dari Allah SWT sendiri melalui seorang perawan(Siti Maryam), 'Isa menjadi Firman Allah yang hidup dimana Allah SWT berfirman melalui 'Isa. 'Isa bukan berasal dari dunia dan harus kembali bersama Allah SWT yang mengutusnya setelah misi duniawinya selesai(Lahir; wafat lalu bangkit{hidup kembali}dan diangkat ke-Surga). Misi/Tugas khusus yang diembannya, menjadi bagian tak terpisahkan dari Allah SWT dalam berkomunikasi(firman) langsung dengan ciptaanNya serta implementasi langsung kuasaNya. Menjadi satu-satunya utusan yang diberi otoritas penuh sebagai pembebas umat dari belenggu dosa. Tercatat bahwa 'Isa dengan otoritas penuh dari Allah SWT, semasa hidupnya dan setelah kebangkitannya, mengampuni dan membebaskan umat yang beriman pada Allah SWT serta kepadanya dari ikatan dosa; kutukan; penyakit bahkan membangkitkan orang mati. Dengan otoritas dari Allah SWT ini, 'Isa berwenang mengampuni dosa dan membawa umat agama-agama Tauhid pada kelepasan belenggu dosa sebab Ia tidak tercemar dosa sepanjang kehidupan manusiawinya dalam menjalankan misi Allah SWT.

33

Ajarannya universal . Sesuai diwahyukan dalam semua kitabullah(dari Kabballah hingga AlQuran) mewajibkan umat yang ISLAM dari pokok ajaran Agama-agama Allah SWT untuk beriman dan mengikuti 'Isa. Tidak ada satupun catatan Kitabullah manapun yang menyatakan bahwa 'Isa menyampaikan atau melakukan hal yang menyimpang dalam ajaran ketakwaan pada Allah SWT atau bertentangan dengan keimanan utama kepada Allah SWT. - Melengkapi dasar iman. Kehadiran 'Isa yang adalah implementasi langsung firmanfirman Allah SWT melalui ucapan dan perbuatannya yang diturunkan sebagai pelengkap perangkat keimanan bagi umat yang ISLAM tanpa membedakan Agama Allah manapun. - Menghadirkan Ruhulqudus dalam kehidupan umat yang ISLAM dan lengkap keimanannya. Ruhulqudus merupakan bentuk interaksi dan campur-tangan Allah SWT sendiri dalam menyelamatkan umatNya yang akan menyertai; melindungi; menerangi-jalan umat yang ISLAM menuju keselamatan dunia-akhirat serta memberikan tempat di Surga. - Sebagai media/perangkat utama Allah SWT dalam mereformasi misi penyelamatan umatNya yang awalnya berangkat dari pedoman kepatuhan atas hukum-hukumNya menjadi Pembebasan dari belenggu dosa dalam Kasih serta bimbingan Firman dan Ruhulqudus yang Allah sendiri turunkan bagi umatNya yang ISLAM dan disempurnakan, setelah umat memenuhi kriteria keimanan yang sama. Gambaran tentang apa yang dapat ditampilkan dalam kajian silang diatas kiranya dapat memberi secercah kesejukan yang sanggup mengatasi beberapa kontroversi pemaknaan yang sulit dilihat dengan metoda kajian sepihak. Kiranya dengan niat dan pendekatan serupa, akan banyak lagi topik-topik bahasan maupun polemik yang selanjutnya akan mampu diungkap. Kesimpulan utama yang dapat ditarik disini adalah bahwa Allah menghendaki agar umatNya membangun keselamatan dirinya dengan melandaskan keyakinan pada : 1. Kepatuhan dan keimanan seperti halnya Nabi Ibrahim dan berpedoman pada hukum-hukum Allah yang diturunkan sesuai maksud turunnya Taurat. 2. Melengkapi keimanannya dengan Kasih; keselamatan dalam pembebasan dan perlindungan Rohulqudus yang dihadirkan melalui Isa sejalan dengan dipaparkan dalam Firmanullah dalam hadist Isa dan tuntunan implementasinya. 3. Mempertahankan ahlak keimanan dalam koridor kebenaran Allah serta menghindari penyimpangan yang pernah dan masih berlangsung pada masing-masing individu maupun ajaran Agama yang berakar pada Tauhid sesuai maksud wahyu-wahyu Allah SWT pada Al Quran. Dengan komitmen dan Ahlak yang dibangun dengan pedoman diatas, niscaya pemenuhan rencana keselamatan Allah SWT dapat terimplementasi secara utuh pada Agama-agama tauhid dan khususnya bagi umatNya.

34

Penutup

Dari Kajian seksama atas kitab-kitabullah, didapati fakta bahwa Isa adalah figur yang unik dan khusus yang tercatat dan diwahyukan, pada saat kehadirannya bahkan jauh sebelum kehadirannya maupun setelah Ia diangkat ke sorga. Figur ini juga hadir secara khusus untuk menyatukan Visi dan Misi penyelamatan umat Allah SWT yang selama ini terprojeksi secara beragam pada segenap agama Tauhid. Ini pulalah yang mendasari pemilihan topik tentang 'Isa sebagai Figur yang patut dikenal; difahami dan diyakini serta mampu menjembatani universalitas ajaran Allah. Karenanya kajian ini dikemukakan sebagai ungkapan harapan akan terjadinya dialog komprehensif diantara umat agama-agama Tauhid sebagai mayoritas umat beragama dimuka bumi ini. Sesuai wahyu pada semua kitabullah, Iblis adalah pihak yang paling berkepentingan dalam memecah-belah maupun mengadu-domba umat Allah demi rencana dan tujuannya semata, yaitu membawa serta sebanyak mungkin umat manusia untuk menemaninya dalam api penghakiman Allah. Pertentangan yang ditengarai oleh hal-hal kecil yang didramatisir ternyata sangat mungkin diexploitir dengan menghembuskan aspek-aspek kepekaan emosional maupun pamor golongan. Apa yang ada tampak tenang dipermukaan sama halnya seperti puncak gunung es yang terapung, hanyalah bagian terkecil dari ukuran sebenarnya. Apabila polemik yang telah berlarut-larut ini tidak dicarikan upaya solusi permanennya, niscaya pihak yang akan paling dirugikan adalah umat agamaagama Tauhid sendiri. Pendekatan kesepahaman dapat diawali dengan interaksi yang mengedepankan aspek-aspek mendasar serta sifatnya universal yang mampu memberikan dorongan keyakinan untuk menggalang kepercayaan serta komitmen untuk bersama-sama menggalang dialog komprehensif lanjutan. Dengan cara mana diyakini bahwa minimalisasi peluang terjadinya disintegrasi diantara umat agama Tauhid intu sendiri dapat dihindari. Kesemuanya hanya dapat direalisasikan dengan niat serta keyakinan akan adanya kebenaran absolut Allah SWT yang hanya akan terungkap dalam kebersamaan Iman dan kebesaran Jiwa yang mgutamakan pencapaian objektifitas seutuhnya. Tentunya semua ini memerlukan kelonggaran toleransi yang lebih dari lazimnya, namun bagi sebuah tujuan mulia dan sejauh batasan inti keimanan yang melandasinya tidak dilanggar, hasil dan kepastian yang diperoleh akan sepadan dengan upaya dan pengorbanan yang dicurahkan. Demikianlah paparan ini dikemukakan dengan harapan mampu menjangkau wawasan kalangan luas pembaca. Diakui bahwa paparan ini belum mampu memenuhi harapan semua pihak, masih banyak kekurang-lengkapan yang sifatnya manusiawi maupun kelemahan pada beberapa aspek penunjangnya. Tanpa mengurangi rasa hormat dan dengan segala kerendahan hati, kiranya apabila ditemui hal-hal yang dirasakan sebagai kekurangan; kelemahan maupun kesilapan yang dirasakan mengganggu, kami memohon maaf sebesar-besarnya serta membuka diri atas koreksi; saran dan rujuk acuan dalam melengkapi serta memperbaiki mutu paparannya. Atas perhatian yang dicurahkan serta dukungan semua pihak, tak lupa sebelumnya kami mengucapkan banyak terima kasih. Wabillahi taufiq wal hidayah, Semoga kasih dan berkat Allah senantiasa menyertai kita. Assalammualaikum Wr Wb, Syaloom
Bismantoro DW

35

Catatan serta harapan penyusun:

Sekiranya dalam kajian/tulisan ini ditemui kekurangan dan ketidak sempurnaan artikulasi; makna maupun perspektif, penulis terlebih dahulu mohon maaf sebesarbesarnya serta membuka diri untuk saran serta koreksi demi terpenuhinya tujuan sesungguhnya tulisan ini. Semoga kajian ini dapat menjadi sebuah sumbangan titik cahaya yang dapat memberikan secercah harapan dalam upaya meraih keselarasan dan harmonisasi serta terhindar dari pertentangan persepsi atas kebenaran Allah yang hakiki.

Kami dengan segala kerendahan hati mengharapkan segala bentuk masukan, saran maupun kritik membangun baik dalam aspek redaksional maupun pengutipan maknanya,kesemuanya demi pencapaian derajat pemaknaan yang lebih tinggi sehingga bahasan ini dapat lebih dapat difahami dan memberikan manfaat yang maksimal. Segala masukan tersebut dapatlah disampaikan melalui email ke(d.truth4u2@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai