NIM : 1611140013
KELAS : PI.A
Sholat merupakan kewajiban bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan yang
berakal dan sudah baligh. Dalam keadaan sakit pun kita diwajibkan untuk melaksanakan ibadah
shalat, jika memang tidak mampu berdiri maka bisa dengan duduk dan apabila duduk pun tidak
mampu, maka bisa dilakukan dengan tidur. Rasulullah SAW bersabda :
ٍ فَإِ ْن لَ ْم تَ ْستَ ِط ْع فَ َعلَى َج ْن، فَإِ ْن لَ ْم تَ ْستَ ِط ْع فَقَا ِعدًا، صلِّ قَائِ ًما
ب َ
Artinya : Shalatlah dalam keadaan berdiri. Jika tidak mampu, kerjakanlah dalam keadaan duduk.
Jika tidak mampu lagi, maka kerjakanlah dengan tidur menyamping. (HR. Bukhari)
Jadi, selagi kita masih sehat janganlah sekali-kali meninggalkan shalat. Karena sholat
adalah kewajiban sekaligus kebutuhan bagi kita umat islam.
2. Niat
1
Sholat Subuh merupakan Sholat wajib yg dpt dilakukan atau dikerjakan di waktu dari
terbitnya fajar shidiq hingga terbitnya matahari dan adapun jumlah ra’kaat dari Sholat Subuh ini
adalah 2 Ra’kaat dg mengeraskan bacaan-nya dikedua raka’atnya serta duduk tasyahudd satu kali
pd raka’at terakhir. Adapun Bacaan Niat Sholat Subuh lengkap itu sendiri dpt anda lihat dibawah
Artinya adalah : ” Aku berniat sholat fardu subuh dua raka’at menghadap kiblat karena Allah
Ta’ala “..
Sholat Dhuhur sendiri merupakan Sholat wajib yg mempunyai jumlah Ra’kaat sebesar 4
(Empat) Ra’kaat dan Waktu Sholat Dhuhur itu sendiri dapat dilakukan atau dikerjaan pd awal
waktunya setelah cenderung mataharii darii pertengahan langit. akhir waktunya apabila
bayangan sesuatu telah sama panjanganya dengan sesuatu itu, adapaun Bacaan Niat Sholat
Dhuhur
Artinya adalah : ” Aku berniat sholat fardu Dhuhur 4 (Empat) Raka’at menghadap kiblat karena
Allah Ta’ala “..
2
Sedangkan untuk Waktu Sholat Asyar bisa anda lakukan atau kerjakan pd waktu
dimulainya habisnya waktu sholat zhuhur sampai terbenamnya mataharii dan untuk Jumlah
Raka’at Sholat Asyar sendiri mempunyai Jumlah Raka’at berjumlah 4 (Empat Raka’at).
Kemudian untuk Bacaan Niat Sholat Asyar sendiri bisa anda baca di bawah ini
Artinya adalah : ” Aku berniat Sholat Fardu ‘Ashar 4 (empat) Raka’at menghadap kiblat karena
Allah ta’ala”..
waktu sholat Maghrib merupakan sholat yg bisa kita kerjaan pada saat terbenamnya
mataharii sampai hilangnya syaraq (Awan Senja) merah dan sedangkan untuk jumlah Raka’atnya
sendiri mempunyai jumlah Raka’at sebesar 3 (Tiga) Raka’at serta Bacaan Niat Sholat Maghrib
Lengkap bisa anda lihat dibawah ini
Artinya adalah : ” Aku berniat sholat fardu Maghrib 3 (tiga) raka’at menghadap kiblat karena
Allah ta’ala “..
Sholat Isya merupakan sholat yg terakhir sesudah Sholat Maghrib dan sebelum Sholat Subuh,
untuk Waktu Sholat Isya sendiri dpt dilakukan dari mulainya terbenam syaraq (awan senja)
3
hingga terbit fajar sebelum sholat subuh. Sedangkan untuk Bacaan Niat Sholat Isya Lengkap itu
sendiri bisa anda lihat dibawah ini beserta artinya
Artinya adalah : ” Aku berniat Sholat fardu ‘isya 4 (empat) Raka’at menghadap kiblat karena
Allah Ta’ala “.
3. Takbiratul Ikhram
Sebagaimana yang sudah kami paparkan pada artikel sebelumnya tentang Bacaan
Takbiratul Ihram, bahwa yang dimaksud takbiratul ihram adalah ucapan takbir "ALLAAHU
AKBAR..." Dan ucapan takbiratul ihram ini tidak dapat digantikan dengan ucapan lainnya
meskipun artinya sama atau semakna.
ُّ صالَ ِة
الطهُو ُر َوتَحْ ِري ُمهَا التَّ ْكبِي ُر َوتَحْ لِيلُهَا التَّ ْسلِي ُم َّ ِم ْفتَا ُح ال
Artinya : Pembuka shalat adalah thoharoh (bersuci). Yang mengharamkan dari hal-hal di luar
shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam.
(HR. Abu Daud 618, Turmudzi 3, & disahihkan al-Albani).
4. Membaca Al-Fatihah
Selain memiliki manfaat yang luar biasa, Surat Al-Fatihah juga menjadi rukun shalat
yang harus dibaca di setiap raka'at ketika shalat. Rashulullah SAW bersabda;
4
5. Ruku’ dan Tuma’ninah
Ruku' adalah keadaan dimana seseorang membungkukkan badan ketika sholat dengan
posisi telapak tangan memegang lutut. Sedangkan tuma'ninah yaitu keadaan tenang dimana
setiap persendian juga ikut tenang. Ada pula ulama yang mengatakan bahwa thuma’ninah adalah
sekadar membaca dzikir yang wajib dalam ruku’. Adapun dalil tentang Ruku' dan tum'aninah
sebagai rukun shalat adalah sebagai berikut
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan pada orang yang jelek shalatnya
sehingga ia pun disuruh untuk mengulangi shalatnya, beliau bersabda,
Artinya : Shalat tidaklah sempurna sampai salah seorang di antara kalian menyempurnakan
wudhu, kemudian bertakbir, lalu melakukan ruku’ dengan meletakkan telapak tangan di lutut
sampai persendian yang ada dalam keadaan thuma’ninah dan tenang. (HR. Ad Darimi no. 1329.
Syaikh Husain Salim Asad mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
6. I’tidal
Berdasarkan Sabda Rasulullah SAW kepada orang yang sholatnya tidak bagus atau jelek
5
SYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU Artinya : Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh
langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu
7. Sujud
Rasulullah SAW bersabda Artinya : Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota
badan: [1] Dahi (termasuk juga hidung, beliau mengisyaratkan dengan tangannya), [2,3] telapak
tangan kanan dan kiri, [4,5] lutut kanan dan kiri, dan [6,7] ujung kaki kanan dan kiri.
Rasulullah SAW bersabda Artinya : Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud.
Lalu bangkitlah dari sujud dan thuma’ninalah ketika duduk. Kemudian sujudlah kembali dan
thuma’ninalah ketika sujud.
6
cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajat kami dan berilah rizqi kepadaku, dan
berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku.
Artinya: “Salam dan sejahtera, sembah bakti dan segala kebaikan bagi Allah. Salam atasmu
wahai Nabi dan rahmat Allah dan keberkatanNya. Demikian pula mudah mudahan
dianugerahkan kepada kita dan kepada segenap hamba-hambaNya yang soleh. Aku mengaku
bahawa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku mengaku bahawa Nabi Muhammad itu
pesuruh Allah. Ya Allah berilah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad dan keluarga Muhammad. Seperti apa yang telah Engkau anugerahkan
kesejahteraan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan berkatilah Muhammad dan keluarga
Muhammad. Seperti yang Engkau berkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau
Maha Terpuji lagi Maha Tinggi.”
Dalilnya adalah hadits Fudholah bin ‘Ubaid Al Anshoriy. Rasulullah SAW pernah
mendengar seseorang yang berdo’a dalam shalatnya tanpa menyanjung Allah dan bershalawat
kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau mengatakan, “Begitu cepatnya ini.”
Kemudian Nabi SAW mendo’akan orang tadi, lalu berkata padanya dan lainnya,
7
Artinya : Jika salah seorang di antara kalian hendak shalat, maka mulailah dengan menyanjung
dan memuji Allah, lalu bershalawatlah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berdo’a
setelah itu semau kalian. (Riwayat ini disebutkan oleh Syaikh Al Albani dalam Fadh-lu Shalat
‘alan Nabi, hal. 86, Al Maktabah Al Islamiy, Beirut, cetakan ketiga 1977)
11. Salam
Sebagaimana yang sudah disebutkan diatas, bahwa yang mengharamkan hal-hal diluar
shalat adalah takbir, sedangkan yang mengalalkannya kembali adalah salam.
ُّ صالَ ِة
الطهُو ُر َوتَحْ ِري ُمهَا التَّ ْكبِي ُر َوتَحْ لِيلُهَا التَّ ْسلِي ُم َّ ِم ْفتَا ُح ال
Artinya : Pembuka shalat adalah thoharoh (bersuci). Yang mengharamkan dari hal-hal di luar
shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam. .
(HR. Abu Daud 618, Turmudzi 3, & disahihkan al-Albani).
Dalam buku "Sifat Shalat Nabi" Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, hal. 188, Maktabah
Al Ma’arif, bahwa model salam ketika shalat ada empat:
Menurut pendapat ulama Syafi’iyah, Malikiyah dan mayoritas ‘ulama, yang termasuk
dalam rukun di sini adalah salam yang pertama, yakni; Salam ke kanan “Assalamu ‘alaikum wa
rohmatullah”, salam ke kiri “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah”.
12. Tertib
8
Alasannya karena dalam hadits orang yang jelek shalatnya, digunakan kata “tsumma“
dalam setiap rukun. Dan “tsumma” bermakna urutan. (Pembahasan rukun shalat ini banyak
disarikan dari penjelasan Syaikh Abu Malik dalam kitab Shahih Fiqh Sunnah terbitan Al
Maktabah At Taufiqiyah).
“Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang2 yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku
kesehatan seperti orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama
orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau
berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena,
sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum atau menentukan
atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.
Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha berkahlah Engkau dan Maha
Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah engkau pastikan. Aku mohon ampun dan
kembali (taubat) kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas nabi
Muhammad beserta seluruh keluarganya dan serta sahabatnya.”