Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KASUS-KASUS PELANGGARAN HAK DAN

PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran PPKN

Disusun Oleh :

Cendi Herlin Daya Sirsan

(12 MIPA 2)

SMA Negeri 04 Kota Bengkulu

Tahun Ajaran 2021/2022


KATA PENGANTAR
Segala ucapan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala anugerah dan kasihnya yang begitu besar, sehingga kami dapat menyelesaikan karya
tulis kami yang berjudul “ Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara”
ini bisa diselesaikan. Karya tulis ini di susun berdasarkan data-data yang didapat dari berbagai
sumber. Pendekatan dan penyajian makalah ini pada dasarnya membahas mengenai
pelanggaran-pelanggaran hak dan kewajiban yang ada di Indonesia.

penulis telah berusaha menyusun karya tulis ini sebaik mungkin. Akan tetapi,
penulis menyadari bahwa karya tulis ini belumlah sempurna.Oleh karena itu, semua kritik dan
saran demi perbaikan karya tulis ini akan di sambut dengan senang hati.

Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada guru pengajar Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan yang telah membimbing penulis dalam membuat karya tulis ini, sehingga
karya tulis ini dapat terwujud.

Bengkulu, 28 Juli 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. ................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................... ................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................... ................................... 2

C. Tujuan Penulisan ............................................................ ................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat Hak dan Kewajiban Warga Negara...................... ................................... 3

B. Substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pancasila.......................... 5

C. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara.............. 8

D. Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara.. 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 13

B. Saran ................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 14


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Hak merupakan semua hal yang harus kalian peroleh atau dapatkan. Hak bisa berbentuk
kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Hak yang diperoleh merupakan
akibat dari dilaksanakannya kewajiban.

Kewajiban merupakan hal yang harus dikerjakan atau dilaksanakan. Jika tidak
dilaksanakan dapat mendatangkan sanksi bagi yang melanggarnya.Sedangkan hak
adalah kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Namun, kekuasaan tersebut dibatasi oleh
undang-undang. Pembatasan ini harus dilakukan agar pelaksanaan hak seseorang
tidak sampai melanggar hak orang lain. Jadi, pelaksanaan hak dan kewajiban haruslah
seimbang. Menggunakan hak yang dimilikinya, seseorang dapat mewujud kenapa
yang menjadi keinginan dan kepentingan. Sebagai warga negara, kita memiliki hak
untuk mendapatkan pendidikan.

Hak dan kewajiban juga di atur oleh pancasila,yang mana pancasila merupakan ideologi
yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.Pancasila sangat menghormati hak dan
kewajiban setiap warga Negara.Pancasila menjamin hak asasi melalui nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya.Nilai-nilai pancasila dikategorikan menjadi tiga yang mana ketiga nilai
tersebut secara langsung maupun tidak langsung mengatur hak dan kewajiban warga Negara.

Demikian pendidikan, kita akan mewujudkan cita-cita kita. Antara hak dan kewajiban harus
berjalan seimbang. Artinya, kita tidak boleh terus menuntut hak tanpa memenuhi kewajiban.
Sebalikanya, negara juga tidak boleh berlaku sewenang-wenang dengan menuntut
warga negara menjalankan kewajibannya tanpa pernah memenuhi hak-hak mereka.
B. Rumusan Masalah

1. Apa hakikat hak dan kewajiban warga negara?

2. Bagaimana substansi hak dan kewajiban warga negara dalam pancasila?

3. Apa saja kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?

4. Bagaimana upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban

warga negara?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui hakikat hak dan kewajiban warga negara.

2. Untuk mengetahui substansi hak dan kewajiban warga negara dalam pancasila

3. Untuk mengetahui kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

4. Untuk mengetahui upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban

warga negara
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak Asasi Manusia merupakan hak yang melekat pada diri setiap pribadi manusia.
Sedangkan Hak Warga Negara merupakan seperangkat hak yang melekat dalam diri manusia
dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah Negara.

Perbedaan Hak Asasi Manusia dan Hak Warga Negara dimana Hak Asasi Manusia sifatnya
universal,tidak terpengaruh status kewarganegaraan seseorang.Sedangkan Hak Warga Negara
dibatasi oleh status kewarganegaraannya.Dengan kata lain semua Hak Warga Negara
merupakan Hak Asasi Manusia.Contoh Hak Warga Negara seperti hak setiap warga negara
untuk menduduki jabatan dalam pemerintahan republik Indonesia adalah hak yang hanya
berlaku bagi WNI dan tidak berlaku bagi orang yang bukan warga negara.

Warga negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh pemerintahannya
dan mengakui pemerintahan itu sendiri. Warga negara dapat diartikan juga sebagai
seseorang yang secara hukum merupakan anggota dari suatu negara,sedangkan bukan
warga negara disebut orang asing atau warga negara asing.

Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan (mutlak) oleh setiap manusia
sejak ia diciptakan. Contoh hak warga negara adalah sebagai berikut :

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum

2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam

pemerintahan

4. Setiap warga negara bebas untuk memilih,memeluk dan menjalankan agama dan

kepercayaan masing-masing yang dipercayai

5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran

6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau

NKRI dari serangan musuh

7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,berkumpul

mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan/kewajiban
untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang
pantas untuk didapat.

Perbedaan Kewajiban Asasi Manusia dan Kewajiban Warga Negara.Kewajiban Asasi


merupakan kewajiban dasar setiap orang,terlepas dari status kewarganegaraan yang
dimiliki.Sementara itu Kewajjiban Warga Negara dibatasi oleh status kewarganegaraan
seseorang.Contoh Kewajiban Asasi Manusia dan Kewajiban Warga Negara seperti di Negara
Indonesia,menghormati hak hidup merupakan setiap orang terlepas dari status
kewarganegaraannya, sedangkan kewajiban membela Negara merupakan kewajiban bagi
Negara Indonesia. Berikut contoh Kewajiban Warga Negara,

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,

mempertahankan kedaulatan negara Indonesia dari serangan musuh

2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)

3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara,hukum dan

pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya

4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang

berlaku di wilayah negara indonesia

5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar

bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

Hubungan kausalitas antara Hak dan Kewajiban warga negara.Hak dan Kewajiban warga
negara merupakan dua hal yang saling berkaitan.Seseorang mendapatkan haknya karena
kewajibannya dipenuhi,misalnya seorang pegawai mendapatkan gaji setelah bekerja.Selain itu
hak yang didapatkan seseorang sebagai akibat dari kewajiban yang dipenuhi oleh orang
lain,misalnya seorang pelajar mendapatkan ilmu sebagai akibat dari dipenuhinya kewajiban
oleh seorang guru.

Hak dan kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam Pasal 27 sampai pasal 34
UUD 1945.
B. Substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pancasila

Pancasila mengatur hak dan kewajiban setiap warga negara melalui nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya, yang terdiri atas nilai dasar,nilai instrumental,nilai praksis.

1. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Dasar Sila-Sila Pancasila

Nilai dasar merupakan nilai yang bersifat universal,tetap,dan melekat pada kelangsungan
hidup negara. Pancasila sebagai nilai dasar terdapat dalam alinea ke-4 pembukaan UUD
1945.Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila pancasila yaitu nilai ketuhanan,nilai
kemanusiaan,nilai persatuan,nilai kerakyatan,da nilai keadilan.

Hubungan antara hak dan kewajiban warga Negara dengan pancasila dapat dijabarkan
secara singkat sebagai berikut.

a) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Menjamin hak warga Negara untuk bebas memeluk agam sesuai dengan kepercayaan serta
melaksanakan ibadah sesuia dengan ajaran agamanya masing-masing.
b) Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Menempatkan hak setiap warga Negara pada kedudukan yang sama dalam hukum serta
memiliki hak-hak yang sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan hukum.
c) Sila Persatuan Indonesia
Menjamin hak-hak setiap warga Negara dalam keberagaman yang terjadi kepada
masyarakat Indonesia seperti hak mengembangkan budaya daerah untuk memperkaya
budaya nasional.
d) Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan.
Dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan,bernegara,dan bermasyarakat yang
demokratis.Sila ini menjamin partisipasi politik warga Negara yang diwujudkan dalam bentuk
kebebasan berpendapat dan berorganisasi serta hak berpartisipasi dalam pemilihan umum.
e) Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mengakui hak milik perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh Negara serta memberi
kesempatan sebesar-besarnya kepada masyarakat.

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Instrumental Sila-Sila Pancasila

Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar pancasila berupa ketentuan
perundang-undangan,mulai dari UUD 1945 sampai dengan peraturan daerah. Berikut ini
diuraikan beberapa jenis hak dan kewajiban yang di atur dalam UUD NRI Tahun 1945.
a) Hak atas Kewarganegaraan
Pasal 26 UUD 1945 ,berdasarkan pada pasal ini,yang menjadi warga negara adalah orang-
orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara.Hal ini merupakan jaminan hak bagi setiap orang untuk
mendapatkan status kewarganegaraan yang tidak dapat dicabut secara semena-mena.

b) Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan


Pasal 27 ayat 1 UUD 1945,pasal ini merupakan jaminan hak warga negara atas kedudukan
yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta kewajiban warga negara untuk menjujung
hukum dan pemerintahan.
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945,pada pasal ini dijamin hak warga negara untuk mendapatkan
pekerjaan dan penghidupan yang layak.

c) Hak dan Kewajiban Bela Negara


Pasal 27 ayat 3, pasal ini menyatakan, “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan Negara”.Ketentuan tersebut menegaskan bahwa upaya pembelaan
negara merupakan hak sekaligus kewajiban dari setiap warga negara Indonesia.

d) Kemerdekaan Berkumpul dan Berserikat


Pasal 28 UUD 1945,dalam pasal ini terdapat tiga hak warga negara yaitu hak kebebasan
berserikat,hak kebebasan berkumpul,serta hak kebebasan untuk berpendapat.Dalam
melaksanakaan ketiga hak tersebut setiap warga negara wajib mematuhi ketentuan yang
berlaku.

e) Kemerdekaaan Memeluk Agama


Pasal 29 UUD 1945,dalam pasal ini ditegaskan hak warga negara atas kebebasan
beragama.Dalam konteks kehidupan bangsa Indonesia kebebasan beragama tidak diartikan
bebas tidak beragama tetapi bebas untuk memeluk satu agama sesuai keyakinan masing-
masing,serta bukan berarti pula bebas untuk mencampuradukkan ajaran agama.

f) Pertahanan dan Keamanan Negara


Pasal 30 UUD 1945, pasal ini menegaskan hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.

g) Hak Mendapat Pendidikan


Pasal 31 ayat 1 UUD 1945, menegaskan hak warga negara untuk mendapatkan pendidikan.
Pasal 31 ayat 2 UUD 1945, menegaskan setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayai.Pasal 31 ayat 3 UUD 1945, menegaskan kewajiban
pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional.

h) Kebudayaan Nasional Indonesia


Pasal 32 ayat 1 UUD 1945, mengatur tentang jaminan hak warga Negara untuk
mengembangkan nilai-nilai budayanya.Pasal 32 ayat 2 UUD 1945, mengatur tentang jaminan
hak warga negara untuk mengembangkan dan menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa
pergaulan

i) Perekonomian Nasional
Pasal 33 UUD 1945, ketentuan pada pasal 33 ini merupakan jaminan hak warga negara atas
usaha perekonomian dan hak warga Negara untuk mendapatkan kemakmuran

j) Kesejahteraan Sosial
Pasal 24 UUD 1945,ketentuan pada pasal ini memberikan hak kepada warga negara untuk
mendapatkan jaminan sosial,jaminan kesehatan,dan hak mendapatkan fasilitas umum yang
layak.

3. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Praksis Sila-Sila Pancasila

Nilai praksis pada hakikatnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai instrumental. Dengan
kata lain nilai praksis merupakan realisasi dari kettentuan-ketentuan yang termuat dalan
peraturan perundang-undangan yang terwujud dalam sikap dan tindakan sehari-hari.Nilai
praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan
sesuai perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat.Hal tersebut dikarenakan Pancasila
sebagai ideologi yang terbuka.

Hak dan kewajiban warga negara dalam nilai praksis Pancasila dapat terwujud apabila nilai-
nilai dasar dan instrumental dari Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan dalam kehidupan
sehari-hari oleh seluruh warga negara.Oleh sebab itu,setiap warga negara harus menunjukkan
sikap positif dalam kehidupan sehari-hari.
C. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati atau
memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang.
Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau pengingkaran
terhadap kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga negara sendiri.
Misalnya, kemiskinan yang masih menimpa sebagian masyarakat Indonesia, penyebabnya
dapat berasal dari pemerintah ketika program pembangunan tidak berjalan sebagaimana
mestinya,atau dapat juga disebabkan oleh perilaku warga negara sendiri yang malas untuk
bekerja atau tidak mempunyai keterampilan sehingga mereka hidup di gariskemiskinan.

1. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di antaranya disebabkan oleh
faktor-faktor berikut;

a) Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri.


Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya,sementara
kewajibannya sering diabaikan.Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini akan
menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat
melanggar hak orang lain.

b) Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara


Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau tahu
bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini
berakibat munculnya perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak dan kewajiban
warga negara.

c) Sikap tidak toleran


Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya akan
mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain.

d) Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di sini tidak
hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah,tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain
yang terdapat dalam masyarakat.Salah satu contohnya adalah kekuasaan di dalam
perusahaan. Para pengusaha yang tidak memedulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar
hak warga negara.Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara.

e) Ketidaktegasan aparat penegak hukum


Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran hak
dan kewajiban warga negara,tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran lainnya.
Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi munculnya
kasus-kasus lain.Para pelaku tidak akan merasa jera, dikarenakan mereka tidak menerima
sanksi yang tegas atas perbuatannya itu.Selain hal tersebut,aparat penegak hukum yang
bertindak sewenang-wenang juga merupakan bentuk pelanggaran hak warga negara dan
menjadi contoh yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya pelanggaran yang
dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.

f) Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapatjuga memberikan
pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan.Kalian tentunya pernah
mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial.
Kasus tersebut menjadi bukti, apabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-hal
yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab timbulnya pelangaran hak warga
negara.Selain itu juga, kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat
menimbulkan dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang dapat
mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.

2. Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara

Pelanggaran terhadap hak warga Negara dapat dilihat dari kondisi yang saat ini terjadi
misalnya sebagai berikut.
a) Proses penegakkan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya masih terjadinya kasus
salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap para pelanggar
hukum dengan dasar kekayaan atau jabatan masih terjadi, dan sebagainya. Hal itu
merupakan bukti bahwa amanat Pasal 27 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyatakan “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya”, belum sepenuhnya dilaksanakan.

b) Saat ini tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita masih cukup tinggi,
padahal Pasal 27 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan
bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.

c) Semakin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti pembunuhan,


pemerkosan, kekerasan dalam rumah tangga, dan sebagainya, padahal Pasal 28 A – 28 J
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjamin keberadaan Hak Asasi Manusia.

d) Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya penyerangan tempat


peribadatan, padahal Pasal 29 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menegaskan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
e) Angka putus sekolah yang cukup tinggi mengindikasikan belum terlaksananya secara
sepenuhnya amanat Pasal 31 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

f) Pelanggaran hak cipta, misalnya peredaran VCD/DVD bajakan, perilaku plagiat dalam
membuat sebuah karya dan sebagainya.

Contoh-contoh yang diuraikan di atas membuktikan bahwa tidak terpenuhinya hak warga
negara itu dikarenakan adanya kelalaian dalam pemenuhan kewajiban sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan ketentuan perundang-
undangan lainnya. Hal-hal tersebut apabila tidak segera diatasi dapat mengganggu kelancaran
proses pembangunan yang lebih baik.

3. Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara di Indonesia

Negara akan dapat berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung. Ada beberapa
hal yang merupakan kewajiban dari warga negara dan sebaliknya ada beberapa hal yang
menjadi kewajiban dari negara. Demikian pula dengan hak, ada beberapa hal yang menjadi hak
dari negara dan demikian pula ada beberapa hak yang menjadi hak dari warga negara.
Penjaminan hak dan kewajiban antara negara dan warga negara terdapat dalam konstitusi
negara, dalam hal ini UUD 1945. UUD 1945 adalah konstitusi Republik Indonesia.

Pelaksanaan Hak dan kewajiban yang tidak seimbang, berimbang dan berat sebelah
menimbulkan pertikaian, konflik, permusuhan dan kekerasan. Nyatanya, didalam pelaksanaan
hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara tidak selalu berjalan dengan
mulus. Masih sering kita temui pelanggaran yang terjadi, terlebih didalam pelaksanan kewajiban
negara terhadap pelaksanaan hak-hak dasar warga negara. Berikut beberapa contoh
pelanggaran pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara.

Contoh Pengingkaran Kewajiban di Indonesia.Pengingkaran kewajiban warga Negara


banyak sekali bentuknya,mulai dari yang sederhana sampai yang berat,diantaranya adalah :
a) Membuang sampah sembarangan

b) Melanggar aturan lalu lintas , misalnya tidak memakai helm , tidak mempunyai SIM, tidak
mematuhi rambu-rambu lalu lintas, tidak membawa STNK dan sebagainya.

c) Merusak fasilitas Negara , misalnya mencorat – coret bangunan milik umum , merusak
jaringan telephon, dan sebagainya.

d) Tidak membayar pajak kepada Negara , seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak
kendaraan bermotor, retribusi parker dan sebagainya.

e) Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara, misalnya mangkir dari
kegiatan siskamling.
D. Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Mencegah lebih baik dari pada mengobati.Pernyataan itu tentunya sudah sering kalian
dengar. Pernyataan tersebut sangat relevan dalam proses penegakan hak dan kewajiban
warga negara.Tindakan terbaik dalam penegakan hak dan kewajiban warga adalah dengan
mencegah timbulnya semua faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara.Apabila faktor penyebabnya tidak muncul, pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.

1. Upaya Pemerintah dalam Penanganan Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran


Kewajiban Warga Negara

Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara

a) Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan pendekatan
dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak hukum harus memenuhi
kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat,
memberikan perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan hukum, dan
menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka menegakkan hukum.

b) Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara yang berwenang


dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK), Lembaga Ombudsman Republik Indonesia,Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (Komnas HAM),Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Komisi
Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).

c) Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk


pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah
d) Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap setiap
upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
e) Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada masyarakat
melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun non-formal
(kegiatankegiatan keagamaan dan kursuskursus).
f) Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
g) Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam masyarakat
agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat masing-masing

Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga menangani berbagai kasus yang sudah
terjadi.Tindakan penanganan dilakukan oleh lembaga-lembaga negara yang mempunyai fungsi
utama untuk menegakkan hukum, seperti berikut.

• Kepolisian melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan


pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan rasa aman, seperti
penangkapan pelaku tindak pidana umum (pembunuhan,perampokan,penganiayaan dan
sebagainya) dan tindak pidana terorisme.Selain itu kepolisian juga menangani kasus-kasus
yang berkaitan dengan pelanggaran peraturan lalu lintas.
• Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan
dengan gerakan separatism, ancaman keamanan dari luar dan sebagainya.

• Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-kasus korupsi dan


penyalahgunaan keuangan Negara

• Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas kasus pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian khusus dari
negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke-5 yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia”.Pengakuan Hak sebagai warga negara Indonesia dalam konsepnya
mendorong terciptanya suatu masyarakat yang tertata baik. Namun dalam praktik atau
kenyataannya hak warga negara justru hanya dijadikan slogan pemerintah untuk menarik
simpati warga negara dan diajak untuk “bermimpi” bisa mendapatkan pengakuan akan hak-hak
tersebut secara utuh. Misalnya saja hak warga negara untuk mendapatkan penghidupan yang
layak. Tentunya jika melihat kondisi rakyat di negara Indonesia ini,hal itu hanya menjadi impian
semata.Pengakuan hak hanya untuk warga negara yang mampu membeli hak-hak tersebut
dengan uang,jabatan dan kekuasaan. Sedangkan untuk rakyat yang kurang beruntung
kehidupannya hanya bisa menunggu kapan mereka diperhatikan kesejahteraannya atau
menunggu berubahnya kebijakan pemerintah yang lebih memihak kepada mereka.

Negara akan dapat berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung.Ada beberapa
hal yang merupakan kewajiban dari warga negara dan sebaliknya ada beberapa hal yang
menjadi kewajiban dari negara. Demikian pula dengan hak,ada beberapa hal yang menjadi hak
dari negara dan demikian pula ada beberapa hak yang menjadi hak dari warga negara.
Penjaminan hak dan kewajiban antara negara dan warga negara terdapat dalam konstitusi
negara, dalam hal ini UUD 1945. UUD 1945 adalah konstitusi Republik Indonesia.

Kehidupannegara akan berjalan dengan baik,harmonis dan stabil bila antara negara dan
warga negara mengetahui hak dan kewajiban secara tepat dan proporsional.Perlu disadari
bahwa pelaksanaan hak adalah berkaitan dengan kewajiban. Kedua-duanya harus
seimbang dan serasi serta selaras. Penuntutan hak oleh negara dan juga warga negara harus
berimbang dengan kewajibannya. Tidak mungkin orang hanya menutut haknya saja sedang
kewajibannya diabaikan. Bila ada orang yang hanya menuntut haknya saja maka akan pasti
merugikan orang lain, masyarakat bangsa dan negara.

B. Saran

Kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bilaantara negara dan
warga negara mengetahui hak dan kewajiban secara tepat dan proporsional.Perlu disadari
bahwa pelaksanaan hak adalah berkaitan dengan kewajiban.Kedua-duanya harus seimbang
dan serasi serta selaras.Penuntutan hak oleh negara dan juga warga negara harus berimbang
dengan kewajibannya.Tidak mungkin orang hanya menuntut haknya saja sedang kewajibannya
diabaikan.Bila ada orang yang hanya menuntut haknya saja maka akan pasti merugikan orang
lain, masyarakat bangsa dan Negara.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.siswamaster.com/2016/02/pengertian-hak-dan-kewajiban-warga-

negara.html

http://insideiqbal1.blogspot.co.id/p/hak-dan-kewajiban-warga-negara.html

http://pkn-ips.blogspot.co.id/2015/11/jenis-jenis-hak-dan-kewajiban-warga-

negara.html

http://www.ipapedia.web.id/2015/12/hakikat-hak-dan-kewajiban-warga-

negara.html

http://www.bantubelajar.com/2015/08/pelanggaran-hak-dan-pengingkaran-

kewajiban.html

Anda mungkin juga menyukai