Anda di halaman 1dari 40

PENGANTAR BAIT SUCI

Instruktur: R Hutabarat

Universitas Advent Indonesia


Bandung
Daftar Isi
 Tabernakel adalah tempat tinggal visual………………………1
 Tabernakel Musa adalah pelajaran dari otoritas yang tidak perlu
dipertanyakan lagi………………………………………...2
 Kemah suci tabernakel adalah proyeksi rencana penebusan
Allah………………………………………………………………3
 Struktur Tabernakel dan Tata Letak Dasar…………………...4
 Gerbang Tabernakel……………………………………………..7
 Mezbah Korban Bakaran……………………………………….8
 Signifikansi Pengorbanan Tabernakel………………………...10
 Bejana Pembasuhan…………………………………………....12
 The Menorah(Kandil)……………………………………….....14
 The Table of Showbread (Meja Roti sajian)…………………16
 The Golden Altar of Incense(Mezbah pembakaran ukupan)..18
 The Holy of Holies and the Veil………………………………..22
 Tabut perjanjian dan tutupan pendamaian…………………..25
 Ayat-ayat lain juga berbicara tentang takhta Allah………….26
 Benda-benda dalam Tabut Perjanjian………………………...27
 Pertama, Buli-buli manna……………………………………...28
 Kedua, Tongkat Harun yang telah bertunas………………….28
 Ketiga, dua loh batu dengan Sepuluh Hukum………………...29
 The Atonement Cover (Tutupan Grafirat)……………...…….31

i
DOKTRIN KAABAH
APAKAH SEBABNYA KITA PELAJARI kaabah ?

1. Dalam kitab Keluaran, Imamat, dan Bilangan ada lebih dari 50 fatsal yang
menceriterakan tentang Kaabah Padang belantara sebagai tempat
kediaman Allah
2. Kaabah Padang Belantara menyatakan banyak kebenaran tentang
Yesus. Yesus berkata: "Musa telah menyurat tentang Aku" Yoh. 5:46.
Maka dalam mempelajari Kaabah kita akan dapat Kita lebih mengenal
Tuhan Yesus:
3. Kaabah adalah RENCANA KESELAMATAN ADALAM ALAT
PERAGA. Kaabah menggambarkan TELADAN ALLAH serta rencanaNya.
maksudNya dan metodeNya dalam menyelamatkan manusia. 1 Kor. 10:11;
Ibr. 10:1.
4. Kita mempelajari kaabah sebab pelajaran kaabah adalah sebagian "segala
tulisan yang berfaedah bagi pelajaran... “ 2 Tim. 3:16.

PELAJARAN DARI KAABAH PADANG BELANTARA


1. Kaabah dengan struktur dan perkakas-perkakasnya menggambarkan sifat-
sifat Allah dan rencana keselamatan bagi umat manusia.

2. Kaabah mengajarkan kepada orang Israel bahwa pendekatan kepada Allah


adalah melalui imam dan Korban. Ibr. 10:19-22
Darah Kristus itulah yang paling berharga:
a. Manusia Ditebus dengan darah - 1 Pet, 1:18-19
b. Manusia Dibenarkan oleh darah - Rom 5:9
c. Manusia Diperdamaikan karena darah - Kol. 1:20

3. Kaabah itu adalah gambaran Kristus yang "berkemah"di antara


manusia. Yoh 1:14-"tinggal" adalah "berkemah"

4. Kaabah adalah tempat perlindungan Torat dalam Tabut Perjanjian


yang dipercik dengan darah. Demikian Kristus adalah perlindungan kita.
Yoh. 1:14; 14:20-21 5

5. Kaabah adalah gambaran Gereja


i. Sebagai Kaabah bukan dibuat rancangan manusia demikian Gereja
yang dikehendaki Tuhan harus dibuat menurul rencana dan Teladan
Ilahi. Mat. 16:18; 28:20; Kel. 25:40.
ii. Tukang-tukang yang membangun Kaabah padang belantara haruslah
ahli, maka Gereja Tuhanpun harus di bangun tukang-tukang yang ahli,

1
yaitu penuh hikmat dan urapan Roh Kudus. Kel 31:2-6; Ef 4:1-16:
1 Kor. 2:4

BAHAN-BAHAN PEMBANGUNAN KAABAH PADANG BELANTARA

Pada waktu Israel pada waktu membangun Kaabah tidak kekurangan bain
bahkan Musa harus melarang mereka untuk membawa lagi sebab sudah
terlalu banyak Kel 36:5-7

Kayu - Kemanusiaan
Emas - keIlahi
Perak - Penebusan
Tembaga - Hukuman atas dosa (disertai kemurahan).
Besi - Hukuman atas dosa (tidak disertai kemurahan)

Kain Linen - Kebenaran


Kulit - Korban
Minyak - Urapan, Roh Kudus
Dupa - Doa

Biru - Langit surga Darah,


Merah - Darah, Korban.
Ungu - Kerajaan, penjelmaan Biru + Merah Ungu.
Putih - Kesucian, Kemurnian.

TUKANG-TUKANG

Kel. 35:30-35; 36:1-3: 31:1-11.

Ada dua tukang yang memegang peranan dalam pembangunan, yaitu,


Bezaliel sebagai Pimpinan. dan Aholiab sebagai pembantu tukang

Yesus Bezaliel
1. Kel. 31:2 = suku Yehuda
1. Wah. 5:5- suku Yehuda
2. Arti nama = “Bayang Allah”
2. Ibr. 1:3-Gambar Wujud
3. Anak Uri"Terang", "Api”
Allah
4. Diiurapi dengan Roh Kudus. Kel. 31:3
3. Yak. 1:17; Ibr. 12:29-Anak
5. Lengkap untuk segala pekerjaan Kel 31:3
dari Bapa : Penerang dan
(Karunia-karunia Roh)
Api
4. Luk. 4:18 - diurapi Roh
Kudus.
5. Yoh, 3:34-35 - Lengkap
dengan
2
Aholiab Roh Kudus

1. Kel. 31:6 - Suku Dan = Hakim 1. Roh Kudus sebagai Hakim - Yoh
16:8-11
2. Anak Ahisamach = Saudara pertolongan 2. Roh Kudus penolong kita - Yoh
14:26: 15:26.
3. Allah menyertai Bezaliel melalui Aholiab. 3. Allah menyertai Yesus melalui
Kel 31:6. Roh Kudus. Kis. 10.38
4. Mengerjakan apa yang dipesan. Kel 31:6 4. Mengerjakan apa yang dipesan.
Yoh. 14:26; Yoh 16:13-15.

Sebagaimana tukang-tukang itu harus mendapat perlengkapan dari Allah


dan Roh Kudus, demikianlah kita perlu dilengkapi dengan sifat-sifat Yesus dan
kuasa Roh Kudus supaya dapat kita dirikan Rumah Allah yang sebenarnya.

Perhatikan, bahwa hanyalah tukang-tukang yang dilengkapi dengan Roh


Kudus, hikmat dan kepandaian boleh bekerja. Tidak boleh ada campuran atau
yang tidak diurapi. Pembangunan Rumah Allah bukan hanya "asal jadi saja",
harusląh tepat menurut rencana dan Teladan Allah Kel. 25:9.40

LAMANYA UNTUK MEMBAGUN KEMAH MUSA

Dengan membandingkan Kel 19:1(Bulan 3) dan Bil 9:1 (bulan 1 ) dapat


disimpulkan bahwa pembangunan kemah Musa memakan waktu sekitar 9
BULAN.

Hal ini juga diteguhkan tradisi sejarah bangsa Yehuda. Suatu gambaran
tentang penjelmaan Tuhan Yesus. 9 bulan mujizat itu telah disiapkan dalam
rahim Maryam, sebagaimana dinubuatkan oleh Firman Tuhan, "Engkau sudah
menyediakan bagiKu suatu tubuh” Maz 40.7-9; Ibr. 10:5. Yesus adalah Bait
Allah. Yoh. 2:21

UKURAN- UKURAN KAABAH

KAABAH PADANG BELANTARA

a. Halaman Luar
b. BILIK suci
c. BILIK Maha Suci

3
a. HALAMAN LUAR ADALAH MERUPAKAN pagar sekeliling BILIK
SUCI DAN BILIK Maha Suci.
Lebarnya - 50 hasta - Kel. 27:12,13, 38:12,13
Panjangnya - 100 hasta -Kel. 27.8,11,18: 38.9-11.
Tingginya - 5 hasta - Kel. 27:18; 38:18.

b. BILIK SUCI - Ukuran BILIK Suci dan BILIK MAHA Maha Suci dihitung
menurut lebar dan tingginya papan yang dipergunakan dan panjangnya kain
penutupnya.
Tingginya - 10 hasta Kel. 26:16
Panjangnya - Tempat Suci + Tempat Maha Suci=30 hasta
(20 lembar papan yang masing-masing lebarnya 11/2 hasta
lebar bejumlah 30 hasta. Kel. 26:16-24). Panjangnya Tempat
Maha Suci adalah 10 hasta menurut potongan kain, maka
sisanya 20 hasta adalah panjangnya Tempat Suci.
Lebarnya - 10 hasta : 6 lembar papan x 1 1/2 hasta tambah 2 bagian
papan 1/2 hasta di siku-siku. 6 x 11/2 = 9 + 2 x 21/2 = 10. Kel.
26:16-24.
Kain kelabu Kemah yang berukuran 10+10 + 10 hasta, oleh para ahli
mengatakan bahwa Kain Tirai harus disambung dan turun dari sambungan
Kain yang memang ada. Maka ukuran Tempat Suci adalah : 20 x 10x 10
2000 Hasta3.

c. TEMPAT MAHA SUCI - dari keterangan di atas:


Tingginya - 10 hasta - Kel. 26:16-24
Lebarnya - 10 hasta - Kel. 26:16-24
Panjangnya - 10 hasta - Kel. 26:16-24
Jumlahnya 10x 10 x 10 = 1000 Hasta3

1. Halaman. Tempat kenyataan darah. Mezbah Korban Bakaran yang


menggambarkan penumpahan darah Yesus. Kita peroleh keselamatan
karena datang kepada kaki Yesus

2. Tempat Suci. Di Tempat Suci kita melihat peranan bintang-bintang.


Bintang-bintang adalah orang percaya yang lahir daripada Roh Kudus, benih
rohani dari Ibrahim. (Kej 22:17). Orang percaya yang murtad disebut
bintang yang gugur (Yud. 13; Wah. 9:1; 12:3-4). Hamba-hamba Tuhan
disebut bintang-bintang dalam tangan Yesus, dan disinilah kita lihat
hubungannya dengan Tempat Suci sebab Yesus menyebut ke-7 bintang
sebagai pimpinan ke-7 Sidang Jemaat yang adalah ke-7 Kaki Dian. Wah
1:20. Sebagaimana kemuliaan bintang-bintang menyatakan Kuasa dan
urapan Roh Kudus dalam orang percaya, demikianpun kenyataan Kaki
Dian.

4
3. Tempat Maha Suci.
Matahari adalah tanda, bayangan terindah akan kemuliaan Bapa, bahkan
tertulis bahwa "Allah itu bagaikan Matahari." Maz 84:11. Kemuliaan dalam
Yesus: Matahari; Mat. 17:2. Dalam kerajaan Allah kita bercahaya seperti
Matahari. Mat. 13:43. Matahari bukanlah Allah ataupun Surga tetapi
merupakan wajah TANDA dari hal kemuliaan Bapa.

5
TABERNAKEL

Tabernakel adalah tempat tinggal visual

1. Kemah suci berarti "tenda," "tempat tinggal" atau "tempat kudus."

2. Itu adalah tempat suci di mana Allah memilih untuk bertemu dengan
umat-Nya, orang Israel, selama 40 tahun mereka mengembara di padang
gurun di bawah pimpinan Musa.

3. Itu adalah tempat di mana para pemimpin dan orang-orang berkumpul


untuk menyembah dan mempersembahkan korban.

4. Tabernakel pertama kali didirikan di padang gurun tepat satu tahun


setelah Paskah ketika orang Israel dibebaskan dari perbudakan Mesir
(sekitar tahun 1450 SM).

5. Itu adalah tenda bergerak dengan perabotan portabel yang orang-orang


bepergian bersama dan mendirikan kemana pun mereka berkemah.

6. Kemah suci akan berada di pusat perkemahan, dan 12 suku Israel akan
mendirikan tenda mereka di sekitarnya menurut suku.

7. Petunjuk tentang cara membangun tabernakel pertama kali diberikan


kepada Musa di padang gurun, yang kemudian memberikan perintah
kepada orang Israel.

“Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan
diam di tengah-tengah mereka.” (Keluaran 25: 8)

“Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel dan Aku akan menjadi
Allah mereka.

Maka mereka akan mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allah mereka, yang
telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, supaya Aku diam di tengah-
tengah mereka; Akulah TUHAN, Allah mereka." (Keluaran 29: 45-46).

8. Maka Allah berdiam di antara umat-Nya di tabernakel di padang gurun.

6
9. Ia muncul sebagai tiang awan di atas tabernakel pada siang hari dan tiang
api di malam hari di hadapan seluruh Israel. Orang-orang tidak akan
memulai perjalanan mereka kecuali awan itu terangkat.

10. Itu adalah pernyataan visual yang sangat kuat yang menunjukkan
kehadiran Tuhan di antara mereka.

11. Allah tahu bahwa orang Israel membutuhkan bukti visual akan kehadiran-
Nya.

12. Ketika Musa pergi ke Gunung Sinai selama 40 hari dan orang-orang tidak
melihat atau mendengar darinya, mereka menjadi tidak sabar dan
mengumpulkan emas mereka untuk membentuk anak lembu emas yang
mereka sembah di tempat Allah.

13. Setelah sepuluh generasi hidup di Mesir, tidaklah mengherankan bahwa


orang Israel menirukan orang Mesir dalam menciptakan idola visual
mereka sendiri.

14. Tindakan ketidaktaatan ini menunjukkan kebutuhan mereka untuk


mengikuti dan menyembah Tuhan yang secara visual nyata.

15. Pemberian tabernakel Tuhan - sendiri kemegahan untuk dilihat - tidak


hanya memungkinkan orang untuk merasakan kehadiran-Nya, tetapi juga
untuk melihat pemimpin mereka masuk untuk bertemu dengan Allah di
tempat yang konkrit dan tidak menghilang ke atas gunung.

Tabernakel Musa adalah pelajaran dari otoritas yang tidak perlu


dipertanyakan lagi

1. Tabernakel itu lebih dari sekedar tempat tinggal.

2. Semua komponen dari tabernakel adalah bagian dari bantuan visual yang
rumit untuk mengilustrasikan hubungan Allah dengan umat-Nya.

3. Satu aspek dari hubungan ini adalah tuntutan Tuhan untuk kepatuhan
penuh.

4. ALLAH memerintahkan Musa untuk menciptakan tabernakel persis


seperti yang diperintahkanNya. Itu tidak menyimpang dari cetak biru
Tuhan.

7
“Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci
dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu
membuatnya."” (Keluaran 25: 9)

5. Untuk tujuan ini, Allah memberikan instruksi yang sangat spesifik


tentang ukuran masing-masing komponen dan bahan-bahan yang
digunakan Israel, seperti yang akan kita lihat dalam bagian-bagian berikut
dari pembahasan ini.

6. Aturan-aturan yang tampaknya rumit ini tidak dimaksudkan untuk


membebani orang-orang, tetapi untuk menunjukkan otoritas dan
kekudusan Allah yang tak perlu dipertanyakan lagi, dan menekankan
bahwa orang-orang hanya dapat datang kepada Allah dengan ketentuan-
ketentuan Allah, bukan pada diri mereka sendiri.

7. Mereka harus patuh tidak hanya dalam pembangunan tabernakel, tetapi


juga dalam cara mereka menyembah.

8. Setiap ketidaksopanan atau kenajisan ritual bisa hasil dari individu yang
terputus dari orang-orangnya atau dalam kematian.

9. Misalnya, minyak urapan untuk tabernakel dan dupa untuk mezbah


kemenyan (yang dibuat dari ramuan rempah-rempah yang ditentukan oleh
Allah) telah dinyatakan kudus oleh Allah dan hanya dapat digunakan
untuk tujuan tabernakel; siapa pun yang menggunakan formula yang
sama untuk konsumsi mereka sendiri akan terputus dari Israel (Keluaran
30: 34-38).

10. Pakaian khusus untuk para imam adalah suci; jika mereka tidak
mengenakan pakaian yang benar dalam melayani Tuhan, mereka bisa
mati (Keluaran 28: 2, 43).

Kemah suci tabernakel adalah proyeksi rencana penebusan Allah

1. Dalam Perjanjian Baru, Yohanes menulis,

” Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai
Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yohanes 1:14)

8
2. Kata “berdiam” ini adalah kata yang sama untuk “tabernakel” dalam
Perjanjian Lama.

3. Dengan kata lain, Tuhan datang dalam daging hidup untuk tinggal atau di
tabernakel di antara umat-Nya.

4. Saat Dia berjalan di atas bumi dan hidup di antara orang Yahudi, Yesus
Kristus sendiri menggenapi gambaran tabernakel Perjanjian Lama.

5. Dalam hal itu dan banyak cara lainnya, seperti yang akan kita lihat,
tabernakel benar-benar merupakan proyeksi kenabian dari rencana
penebusan Tuhan bagi umat-Nya.

“Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah,
kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama
dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah
mereka. “ (Wahyu 21: 3)

Struktur Tabernakel dan Tata Letak Dasar

1. Tabernakel terdiri dari struktur seperti tenda (tabernakel yang tepat)


ditutupi oleh penutup seperti karpet untuk atap, dan halaman eksternal
(150 kaki x 75 kaki).

2. Seluruh kompleks dikelilingi oleh pagar tinggi setinggi sekitar 7 kaki.

3. Pagar terbuat dari hiasan linen yang dipegang oleh pilar.

4. Tabernakel dibagi menjadi dua bagian yaitu Tempat Kudus dan Tempat
Mahakudus.

5. Tabernakel itu terbuat dari papan kayu akasia yang dilapisi emas dan
dipasang bersama untuk membentuk dinding, berukuran 45 kali 15 kaki.

6. Di atas, empat lapis tirai bertindak sebagai atap untuk melindungi


tabernakel dari matahari dan hujan:

7. Lapisan terdalam dianyam dengan kain halus dan disulam dengan figur
kerub (malaikat),

9
8. lapisan kedua terbuat dari bulu kambing, lapisan ketiga terbuat dari kulit
domba yang diwarnai merah, dan

9. lapisan terluarnya terbuat dari kulit lumba-lumba.

10. Tirai-tirainya disematkan ke tanah dengan loop dan jepitan.

11. Tata letak khusus dari tabernakel dan halamannya adalah penting karena
menggambarkan cara yang ditentukan Allah bagi manusia untuk
mendekati-Nya.

12. Seluruh kompleks dikelilingi oleh pagar tinggi dengan hanya satu pintu
masuk.

13. Seseorang tidak dapat begitu saja datang dari arah manapun ke tabernakel
sesuka hatinya - dia harus masuk melalui satu pintu gerbang, yang selalu
terletak di sebelah timur (sehingga orang-orang menghadap ke barat
ketika mereka memasuki tabernakel - sebuah pertentangan langsung
terhadap penyembah berhala matahari dari hari yang selalu menghadap
ke timur).

10
14. Saat memasuki gerbang, dia bertemu dengan altar yang berani, di mana
dia akan mempersembahkan binatang itu, dan kemudian menyerahkan
pemerintahan kepada para imam, yang membuat penebusan dan syafaat
baginya di dalam tenda.

15. Penyetelan ini memberi tahu orang Israel bahwa mereka hanya bisa
datang kepada Tuhan dengan cara yang ditentukanNya.

16. Tidak ada jalan lain. Sebagaimana akan kita lihat dengan lebih jelas di
bagian-bagian berikutnya, Allah menggunakan tabernakel Perjanjian
Lama untuk mengatakan kepada kita bahwa kita, juga, harus datang
kepada-Nya hanya melalui cara yang Dia sediakan bagi kita - Yesus
Kristus.

11
Gerbang Tabernakel

1. Hanya ada satu gerbang di mana orang bisa masuk ke halaman


tabernakel. Gerbang itu selebar 30 kaki.

2. Itu terletak langsung di tengah-tengah pengadilan luar di ujung timur.

3. Gerbang itu ditutupi oleh tirai atau layar yang terbuat dari kain linen
halus berwarna biru, ungu dan merah.

4. Satu-satunya gerbang adalah representasi Kristus sebagai satu-satunya


cara melalui mana seseorang dapat bersekutu dengan Allah dan
menyembah-Nya.

5. Untuk melakukan ini, seseorang harus masuk melalui gerbang ke tempat


di mana Tuhan berdiam.

6. Yesus berkata dalam pernyataan “Aku” yang terkenal:

“Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”(Yohanes 14:
6) dan

“Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan
masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.”(Yohanes 10: 9)
Dia juga berkata:

12
“Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah
jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk
melaluinya;

karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan
sedikit orang yang mendapatinya."”(Matius 7: 13-14)

7. Tindakan memasuki gerbang ke tabernakel adalah penting bagi orang


Israel.

8. Dengan masuk, seseorang dapat menemukan pengampunan dosa dan


persekutuan dengan Tuhan.

9. Hal pertama yang dilihat seseorang ketika datang melalui gerbang adalah
mezbah yang kurang ajar, yang berfungsi sebagai pengingat dari
keberdosaan manusia dan kebutuhannya akan pengorbanan darah untuk
dapat bersekutu dengan Allah.

10.Seseorang perlu bertobat dan mempersembahkan korban untuk dosa


mereka. Mereka yang tidak bertobat tidak memasuki “jalan sempit” ini.
Mezbah Korban Bakaran

1. Mezbah Tembaga, atau mezbah korban bakaran terletak tepat di dalam


halaman setelah memasuki gerbang ke tabernakel.

2. Akar bahasa Ibrani untuk altar berarti "membantai" atau "menyembelih."

3. Kata Latin altar berarti "tinggi." Sebuah altar adalah "tempat tinggi untuk
pengorbanan / penyembelihan."

4. Altar berdiri terangkat di atas gundukan tanah, lebih tinggi daripada


furnitur sekitarnya.

13
5. Ini adalah proyeksi Kristus, pengorbanan kita, terangkat di salib, altar-
Nya, yang berdiri di atas bukit yang disebut Golgota.

6. Altar terbuat dari kayu dari pohon akasia dan dilapisi dengan perunggu
(biasanya simbolis penghakiman tentang dosa dalam Alkitab), berukuran
5 Hasta di keempat sisinya dan 3 Hasta dalamnya.

7. Empat tanduk yang diproyeksikan dari empat sudut atas dan kisi tembaga
berada di dalam untuk menahan hewan itu.

8. Mezbah Korban Bakaran adalah tempat untuk membakar kurban hewan.

9. Itu menunjukkan kepada orang Israel bahwa langkah pertama bagi


manusia berdosa untuk mendekati Allah yang suci harus dibersihkan oleh
darah makhluk yang tidak berdosa.

10. Untuk korban penghapus dosa, seseorang harus membawa seekor


binatang - seekor laki-laki tanpa cacat atau cacat dari kawanan atau
kawanan - kepada imam di gerbang tabernakel.

“Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala korban bakaran itu,


sehingga baginya persembahan itu diperkenan untuk mengadakan pendamaian
baginya.” (Imamat 1: 4)

11. Dengan meletakkan tangannya di atas kepala korban binatang, orang itu
mengidentifikasi dirinya dengan pengorbanan.

12. Dosa dan kesalahannya dipindahkan dari dirinya ke hewan itu. Imam itu
kemudian akan menyembelih binatang itu, memercikkan darahnya di
depan tirai.

13. Tempat Kudus, membakar korban, dan menuangkan sisanya ke bagian


bawah mezbah.

14. Darah adalah agen penebusan yang signifikan (yaitu untuk menutupi
dosa) dan pembersihan dalam Perjanjian Lama.

14
“Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan
darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi
nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan
nyawa.”(Imamat 17:11)

“Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah,
dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” (Ibrani 9:22)

Signifikansi Pengorbanan Tabernakel


1. Meskipun darah kurban menutupi dosa-dosa orang Israel, mereka harus
melakukan pengorbanan dari tahun ke tahun, karena mereka tidak
dibebaskan secara permanen dari hati nurani yang bersalah.

2. Namun, Yesus Kristus, Anak Domba Allah, datang sebagai korban


terakhir dan terakhir bagi umat manusia ketika Dia mempersembahkan
hidup-Nya.

3. Sebagaimana Yesaya bernubuat, Kristus akan menjadi seperti anak


domba yang dibimbing untuk disembelih dan ditikam oleh karena
pemberontakan kita.

4. Darah-Nya ditaburi dan dicurahkan di kayu salib bagi kita. Alkitab


mengatakan banyak hal tentang ini:

15
“Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang
ditumpahkan bagi banyak orang.” (Markus 14:24)

“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia
yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana,
bukan pula dengan perak atau emas,

melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti
darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” (1 Petrus 1: 18-19)

“Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu
lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan
secara lahiriah,

betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah
mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang
tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang
sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.”(Ibrani 9: 13-14
)

“Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-
lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. Sebab oleh satu korban saja Ia
telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Jadi
apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi
dipersembahkan korban karena dosa.”(Ibrani 10:10, 14, 18)

Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita,
supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”(2 Korintus 5:21)

5. Tanduk adalah kekuatan dan kekuatan simbol di zaman Alkitab.

6. Ketika pengorbanan dilakukan, darah dioleskan pada tanduk-tanduk di


mezbah korban bakaran, menandakan kekuatan darah untuk menebus
dosa.

7. Dengan cara yang sama, ada kuasa yang luar biasa di dalam darah
Kristus. Yesus adalah “Ia berkata: "Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN,

16
kekuatanku!, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di
dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,” (Mazmur 18: 2, Lukas 1:69).

8. Korban hewan itu mengacu pada domba Paskah, yang disembelih orang
Israel dengan cara yang sama untuk menyelamatkan anak sulung mereka
dari wabah penghakiman Allah yang terakhir di Mesir (Keluaran 12: 1-
13).

9. Demikian pula, ketika domba Paskah disantap setelah mereka disembelih,


beberapa domba kurban juga dimakan.

10. Sama seperti domba kurban yang dikorbankan dan dimakan, tubuh Yesus
dikorbankan dan "dimakan."

11. Bukan suatu kebetulan bahwa pada malam sebelum Paskah ketika Yesus
disalibkan, Dia “mengambil roti, bersyukur dan memecahkannya, dan
memberikannya kepada murid-muridnya, sambil berkata,

“ Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat,
memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan
berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."'”(Matius 26:26).

12. Sebelumnya Yesus telah mengajar murid-murid-Nya:

“Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya


jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu
tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup


yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-


benar minuman.

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku


dan Aku di dalam dia.”(Yohanes 6: 53-56)

13. Yesus sendiri adalah Anak Domba Allah dan juga Anak Domba Paskah
bagi mereka yang percaya kepada-Nya.

17
Bejana Pembasuhan

1. Bejana pembasuhan , atau baskom, adalah mangkuk besar berisi air yang
terletak di antara mezbah kurban bakaran dan Tempat Kudus.

2. Meskipun Tuhan tidak memberikan pengukuran khusus untuk Bejana


pembasuhan , itu harus seluruhnya terbuat dari tembaga.

3. Para imam harus mencuci tangan dan kaki mereka di dalamnya sebelum
memasuki Tempat Kudus.

4. Bejana itu terletak di tempat yang nyaman untuk mencuci dan berdiri
sebagai pengingat bahwa orang-orang membutuhkan pembersihan
sebelum mendekati Tuhan.

5. Para imam menebus dosa-dosa mereka melalui pengorbanan di mezbah


tembaga atau mezbah korban bakaran, tetapi mereka membersihkan diri
mereka di bejana sebelum melayani di Bilik Suci, sehingga mereka akan
menjadi murni dan tidak mati di hadapan Allah yang suci.

6. Aplikasi untuk orang percaya saat ini adalah bahwa kita diampuni melalui
karya Kristus di kayu salib, tetapi kita dicuci melalui Firman-Nya.

7. Kita perlu dicuci setiap hari dalam Firman-Nya untuk menyucikan diri
kita, agar kita dapat melayani dan melayani di hadapan-Nya.

18
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan
telah menyerahkan diri-Nya baginya

untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya


dengan air dan firman,

supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan


cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat
kudus dan tidak bercela.”(Efesus 5: 25-27)

“Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.” (Ibrani
10:22).

The Menorah(Kandil)

1. Setelah mencuci tangan dan kaki mereka di bejana pembasuhan, para


imam bisa masuk ke Bilik suci, yang merupakan ruangan pertama di
kemah kemah suci.

2. Ada tiga perabot di Bilik suci: menorah, meja roti sajian dan mezbah
dupa.

3. Menorah, juga disebut "kaki dian emas" atau "kandil," berdiri di sisi kiri
Bilik suci.

4. Kandil itu ditempa dari sepotong emas murni.

5. Seperti untuk bejana pembasuhan, tidak ada instruksi khusus tentang


ukuran kandil , tetapi fakta bahwa itu dibuat dari satu potongan emas
murni akan membatasi ukurannya.

19
6. Kaki dian atau kandil memiliki cabang utama dari mana tiga cabang
memanjang dari setiap sisi, membentuk total tujuh cabang.

7. Tujuh lampu memegang minyak zaitun dan sumbu berdiri di atas cabang-
cabang.

8. Setiap cabang tampak seperti pohon almond, berisi tunas, bunga dan
bunga.

9. Para imam diinstruksikan untuk menjaga agar lampu terus menyala.

“TUHAN berfirman kepada Musa: Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya


mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu,
supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala.
Harun harus tetap mengatur lampu-lampu itu di depan tabir yang menutupi
tabut hukum, di dalam Kemah Pertemuan, dari petang sampai pagi, di hadapan
TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-
temurun.”(Imamat 24: 1-3).
10. Kaki dian atau kandil adalah satu-satunya sumber cahaya di Tempat
Kudus, jadi tanpanya, para imam akan bermuram durja dalam gelap.

11. Cahaya menyinari meja roti sajian dan mezbah dupa, memungkinkan
para imam untuk bersekutu dengan Allah dan bersyafaat atas nama umat
Allah.

12. Sama seperti kaki dian ditempatkan di tempat kediaman Allah sehingga
para imam bisa mendekati Allah, Yesus, " Terang yang sesungguhnya,
yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia." (Yohanes
1: 9) datang ke dunia sehingga manusia dapat melihat Allah dan tidak
hidup dalam kegelapan rohani lagi. Yesus berkata:

“Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang
dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan,
melainkan ia akan mempunyai terang hidup.""(Yohanes 8:12)

“Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.” (Yohanes 12:46)

13. Yesus diwakili oleh cabang utama dari kaki dian, dan kita sebagai orang
percaya diwakili oleh enam cabang yang membentang dari cabang asal.

20
14. Setelah percaya, kita sekarang hidup sebagai “anak-anak terang” (Efesus
5: 8) yang menarik sumber cahaya kita dari Yesus, terang yang sejati.

15. Yesus memanggil kita “terang dunia” dan memerintahkan kita untuk

“Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
tersembunyi.

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka


melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."”
(Matius 5: 14, 16).

16. Tidak hanya itu, tetapi cabang-cabang berfungsi sebagai gambaran


deskripsi Yesus tentang hubungan kita dengan dia:

“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal


di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15: 5).

17. Dua simbol signifikan lainnya yang dapat dilihat dari termasuk fakta
bahwa itu terbuat dari emas murni (bukan emas berlapis) dan memiliki
tujuh cabang.

18. Emas murni adalah representasi dari keilahian dan kesempurnaan Yesus
Kristus, dan tujuh adalah jumlah kelengkapan dalam Alkitab. Orang
percaya dibuat lengkap oleh kesempurnaan Kristus.

The Table of Showbread (Meja Roti sajian)

1. Meja pajangan(meja roti sajian) adalah sebuah meja kecil yang terbuat
dari kayu penaga dan dilapis dengan emas murni. Ini diukur 3 kaki
dengan 1,5 kaki dan 2 kaki, 3 inci tinggi.

21
2. Itu berdiri di sisi kanan Tempat Kudus di seberang kaki dian dan
memegang 12 roti, mewakili 12 suku Israel.

3. Para imam memanggang roti itu dengan tepung yang bagus dan tetap di
atas meja di hadapan Tuhan selama seminggu; setiap hari Sabat para
imam akan memindahkannya dan memakannya di Tempat Kudus, lalu
menaruh roti segar di atas meja.

4. Hanya para imam yang bisa makan roti, dan itu hanya bisa dimakan di
Tempat Kudus, karena itu suci.

5. “Showbread” juga disebut “roti sajian” karena itu harus selalu ada di
hadirat Tuhan.

6. Meja dan roti adalah gambaran dari kesediaan Allah untuk persekutuan
dan persekutuan (secara harfiah berbicara, berbagi kesamaan) dengan
manusia.

7. Itu seperti undangan untuk makan bersama, perpanjangan persahabatan.


Makan bersama sering merupakan tindakan persekutuan.

8. Allah mau manusia masuk ke hadirat-Nya untuk bersekutu dengan-Nya,


dan undangan ini selalu terbuka.

9. Yesus mencontohkan ini ketika Dia makan dengan para pemungut cukai,
pelacur dan orang-orang berdosa dari masyarakat Yahudi.

10. Tapi ini lebih dari sekedar isyarat persahabatan di bumi.

11. Yesus datang untuk memanggil orang-orang berdosa kepada-Nya,


membuat mereka benar dengan Allah, sehingga mereka dapat menikmati
persekutuan abadi dengan Allah.
“Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-
Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak
akan haus lagi. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan
mereka telah mati.

22
Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak
akan mati.”(Yohanes 6:35, 49-50)

12. Allah sangat menginginkan persekutuan kita bahwa Dia bersedia untuk
datang ke bumi dari surga sebagai “roti hidup” kita untuk memberikan
hidup yang kekal kepada semua orang yang akan mengambil bagian di
dalamnya.

13. Pada perjamuan Paskah terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya, Yesus


menggambarkan diri-Nya sebagai roti lagi:
“Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat,
memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan
berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."”(Matius 26:26)

14. Tubuh Yesus yang hancur adalah satu-satunya akses kita untuk bersekutu
dengan Allah.

15. Hari ini, kita merayakan Perjamuan Tuhan, atau persekutuan, untuk
mengingat kebenaran penting ini.

16. Dan hari ini, seperti pada hari kemah Musa, Allah masih menginginkan
untuk bersekutu dan duduk untuk pesta bersama umat-Nya.
" Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang
mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-
sama dengan Aku.”(Wahyu 3:20)

The Golden Altar of Incense(Mezbah pembakaran ukupan)

1. Mezbah dupa, yang tidak harus disamakan dengan mezbah korban


bakaran , duduk di depan tirai yang memisahkan Tempat Kudus dari
Tempat Mahakudus.

23
2. Altar ini lebih kecil dari mezbah korban bakaran. Mezbah dupa berbentuk
persegi dengan masing-masing sisi berukuran 1,5 kaki dan tingginya 3
kaki. Terbuat dari kayu penaga dan dilapis dengan emas murni.

3. Empat tanduk menonjol dari keempat sudut mezbah.

4. Tuhan memerintahkan para imam untuk membakar dupa di mezbah emas


itu setiap pagi dan sore, pada saat yang sama ketika korban bakaran
harian dibuat.

5. Dupa itu dibakar terus-menerus sepanjang siang dan malam sebagai


aroma yang menyenangkan bagi Tuhan.

6. Dupa terbuat dari empat bumbu berharga dalam porsi yang sama (getah
damar, kulit lokan, getah rasamala, dan kemenyan) dan dianggap suci.
Allah memerintahkan orang Israel untuk tidak menggunakan formula
yang sama di luar tabernakel untuk membuat parfum untuk konsumsi
mereka sendiri; jika tidak, mereka akan dilenyapkan dari tengah tengah
bangsa itu.(Keluaran 30: 34-38).

7. Dupa itu adalah simbol dari doa syafaat dari orang-orang yang naik ke
Tuhan sebagai aroma yang harum.

8. Allah menghendaki tempat tinggal-Nya menjadi tempat berdoa di mana


orang-orang dapat mendekati-Nya dan berdoa kepada-Nya.
“mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di
rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-
korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab
rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.” (Yesaya 56: 7)
9. Doa digambarkan sebagai sesuatu yang terangkat ke surga seperti dupa
yang dituliskan dalam mazmur Daud dan juga dalam visi Yohanes dalam
Wahyu:
“Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku
yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.”(Mazmur 141:
2)

“Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah
dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan

24
untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di
atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus
itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.”(Wahyu 8: 3-4)
Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: "Bapa,
telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu
mempermuliakan Engkau.
Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang
hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang
telah Engkau berikan kepada-Nya.
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-
satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan
pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan
kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan
kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan
mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.
Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu
berasal dari pada-Mu.
Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan
kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar,
bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang
telah mengutus Aku.
Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka,
yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu
dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku
telah dipermuliakan di dalam mereka.
Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam
dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka
dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku,
supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu
nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka
25
dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang
telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini
sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di
dalam diri mereka.
Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka,
karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi
supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku
telah mengutus mereka ke dalam dunia;
dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan
dalam kebenaran.
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang,
yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam
Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia
percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan
kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna
menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan
bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada
bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku,
agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku,
sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku
mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus
Aku;
dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan
memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di

26
dalam mereka dan Aku di dalam mereka."(Yohanes 17: 1-26). Dewasa ini,
Yesus masih adalah imam besar kita di sisi Bapa, menjadi perantara bagi umat
Allah:
“Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang
juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?”
(Roma 8:34)
10. Karena dosa dosa kita telah diampuni melalui darah Kristus, kita juga
akan datang dengan berani untuk berdoa dalam nama Yesus.

11. Ketika kita berdoa dalam nama Yesus, kita berdoa berdasarkan pekerjaan
yang telah Dia lakukan dan bukan atas jasa kita sendiri.

12. Adalah di dalam nama-Nya yang kuat kita diselamatkan, dan dalam
nama-Nya kita hidup, berbicara dan bertindak.
“dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya,
supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan
melakukannya."”(Yohanes 14: 13-14)
13. Tanduk-tanduk mezbah emas dipercik degan darah dari korban binatang
untuk membersihkan dan menyucikannya dari dosa-dosa orang Israel
(Imamat 4: 7, 16:18).

14. Sama seperti tanduk di mezbah korban bakaran mewakili kuasa darah
Kristus untuk mengampuni dosa, tanduk di atas mezbah dupa emas
menandakan kuasa darah-Nya dalam doa ketika kita mengakui dosa-dosa
kita dan meminta pengampunan-Nya.
Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan
akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu
akan diampuni.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan,
supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan,
sangat besar kuasanya.”(Yakobus 5: 15-16)

27
The Holy of Holies and the Veil

1. Di dalam Kemah Suci, ada ruangan yang disebut Tempat Mahakudus,


atau bilik maha suci.

2. Dilihat dari namanya, kita dapat melihat bahwa itu adalah ruangan yang
paling sakral, tempat yang tidak bisa orang biasa masuki.

3. Itu adalah tempat tinggal Allah yang istimewa di tengah-tengah umat-


Nya.

4. Selama pengembaraan orang Israel di padang gurun, Tuhan muncul


sebagai tiang awan atau api di dalam dan di atas Tempat Mahakudus.

5. Bilik maha suci adalah bentuk kubus yang sempurna - panjang, lebar dan
tingginya sama dengan10 hasta( 15 kaki).

6. Sebuah tirai tebal memisahkan Tempat Mahakudus dari Tempat Kudus.

7. Tirai ini, terbuat dari kain linen halus dan biru, ungu dan merah.

8. Ada sosok-sosok kerub (malaikat) bersulam di atasnya.

9. Cherubim, roh-roh yang melayani Tuhan, berada di hadirat Allah untuk


menunjukkan kuasa dan keagungan-Nya yang maha kuasa.

10. Mereka juga menjaga tahta Tuhan.

11. Kerub-kerub ini juga berada di lapisan penutup tenda yang paling dalam.

12. Jika seseorang melihat ke atas, mereka akan melihat figur kerub.

28
13. Kata "tirai” dalam bahasa Ibrani berarti layar, pembagi atau pemisah yang
bersembunyi.

14. Apa tirai ini bersembunyi?

15. Pada dasarnya, itu melindungi Tuhan yang suci dari manusia yang
berdosa.

16. Siapa pun yang masuk ke dalam Ruang Mahakudus memasuki hadirat
Allah.

17. Bahkan, siapa pun kecuali imam besar yang memasuki Tempat Maha
Kudus akan mati.

18. Bahkan imam besar,sebagai mediator yang dipilih Allah dengan umat-
Nya, hanya bisa melewati tabir dan memasuki tempat suci ini sekali
setahun, pada hari yang ditentukan yang disebut Hari grafirat.

19. Gambaran tabir adalah penghalang antara manusia dan Tuhan,


menunjukkan pada manusia bahwa kekudusan Allah tidak dapat
diremehkan.

20. Mata Tuhan terlalu murni untuk memandang kejahatan dan Dia dapat
mentoleransi dosa (Habakuk 1:13).

21. Jilbab adalah penghalang untuk memastikan bahwa manusia tidak bisa
sembarangan dan tidak hormat masuk ke hadirat Allah yang luar biasa.

22. Bahkan ketika imam besar memasuki Tempat Maha Kudus pada Hari
Penebusan, dia harus membuat beberapa persiapan yang teliti:

23. Dia harus mencuci dirinya sendiri, mengenakan pakaian khusus,


membawa dupa yang membakar untuk membiarkan asap menutupi
matanya dari pandangan langsung dari Tuhan, dan membawa darah
bersamanya untuk melakukan penebusan dosa.
“tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali
setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri
dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak
sadar.” (Ibrani 9: 7)

29
24. Jadi kehadiran Allah tetap terlindung dari manusia di balik tirai tebal
selama sejarah Israel.

25. Namun, kematian pengorbanan Yesus di kayu salib mengubah hal itu.

26. Ketika Dia meninggal, tirai di Bait Suci Yerusalem robek menjadi dua,
dari atas ke bawah.

27. Hanya Tuhan yang dapat melakukan hal luar biasa seperti itu karena
cadar terlalu tinggi untuk digapai tangan manusia, dan terlalu tebal untuk
merobeknya.

28. (Kuil Yerusalem, replika tabernakel padang gurun, memiliki tirai setinggi
sekitar 60 kaki, lebar 30 kaki dan tebal empat inci.)

29. Selanjutnya, robek dari atas ke bawah, yang berarti tindakan ini pasti
berasal dari atas.

30. Saat TIRAI robek, bilik maha suci terbuka.

31. Kehadiran Tuhan sekarang dapat diakses oleh semua orang.

32. Mengejutkan karena ini mungkin bagi para imam yang melayani di bait
suci pada hari itu, itu benar-benar kabar baik bagi kita sebagai orang
percaya, karena kita tahu bahwa kematian Yesus telah menebus dosa-
dosa kita dan membuat kita benar di hadapan Allah. Taburan yang robek
menggambarkan tubuh Yesus yang diremukkan bagi kita, membuka jalan
bagi kita untuk datang kepada Allah.

33. Ketika Yesus berseru, “Sudah selesai!” Di kayu salib, Dia memang
memproklamasikan bahwa rencana penebusan Allah sekarang telah
lengkap. Usia persembahan binatang telah berakhir.

34. Korban utama telah dikorbankan.

35. Kita sekarang dapat dengan berani masuk ke hadirat Allah,

“Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah
dilabuhkan sampai ke belakang tabir,

30
di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut
peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.” (Ibrani
6: 19-20)
“Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian
dapat masuk ke dalam tempat kudus,
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui
tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.”(Ibrani
10: 19-22)
Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia
mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan
lebarnya dan tingginya sama. (Wahyu 21:16).
“Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia
yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam
sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.
Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri,
sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan
darah yang bukan darahnya sendiri.
Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini
dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada
zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.”(Ibrani 9: 24-26)

Tabut perjanjian dan tutupan pendamaian

31
1. Di dalam Ruang Mahakudus, terlindung dari mata orang biasa, adalah
satu perabotan yang terdiri dari dua bagian: Tabut Perjanjian dan penutup
pendamaian (atau “mercy seat”) di atasnya.

2. Tabut itu adalah peti yang terbuat dari kayu akasia( Penaga), dilapisi
dengan emas murni di dalam dan di luar.

3. Itu 3 kaki, 9 inci panjang dan 2 kaki, lebar 3 inci dan tinggi.

4. Tuhan memerintahkan Musa untuk memasukkan bahtera tiga benda:


sebuah Buli2 emas manna, tongkat Aaron yang telah bertunas, dan dua
loh batu di mana Sepuluh Perintah itu ditulis.
5. Kami akan membahas ketiga objek ini secara lebih rinci di bawah ini.

6. Penutup pendamaian adalah penutup tabut.

7. Di atasnya berdiri dua kerub (malaikat) di kedua ujungnya, saling


berhadapan.

8. Kerubim, simbol kehadiran dan kuasa Tuhan, menghadap ke bawah


menuju tabut dengan sayap terulur yang menutupi penutup pendamaian.

9. Kerubim ini ditempa dari satu potongan emas murni.

10. Penutup pendamaian adalah tempat tinggal Allah di tabernakel. Itu adalah
tahtaNya, diapit oleh malaikat.

11. Tuhan berkata kepada Musa:

“Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup
pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku
akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan
Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."” (Keluaran
25:22)

“Firman TUHAN kepadanya: "Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia


jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke
depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku
menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian.” (Imamat 16) : 2)

32
Ayat-ayat lain juga berbicara tentang takhta Allah:

“Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh


rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang
disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim.”
(2 Samuel 6: 2)

" Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim!
Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang
menjadikan langit dan bumi." (Yesaya 37:16)

Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang
yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia
tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin. (1
Timotius 6:16).

1. Cahaya ini terkadang disebut sebagai kemuliaan Shekinah.

2. Karena tabut adalah tahta Allah di antara umat-Nya, itu adalah simbol
kehadiran dan kuasa-Nya bersama mereka ke mana pun ia pergi.

3. Ada cukup banyak mukjizat yang dicatat dalam Perjanjian Lama yang
mengelilingi tabut:

4. Dengan hadirnya Tabut perjanjian, air Sungai Yordan terbagi sehingga


orang Israel dapat menyeberang di tanah kering, dan tembok Yerikho
jatuh sehingga orang Israel dapat tangkap itu (Yosua 3: 14-17, 6: 6-21).

5. Namun tabut itu tidak dapat diperlakukan dengan tidak hormat karena
tabut juga merupakan simbol penghakiman dan murka Allah.

6. Ketika orang-orang Israel berperang melawan musuh-musuh mereka,


orang Filistin pada masa Nabi Samuel, mereka mengabaikan perintah-
perintah Tuhan dan membawa tabut itu ke medan perang bersama
mereka, untuk “memanggil” kehadiran Tuhan.

7. Tetapi Allah menyebabkan orang Filistin memenangkan peperangan dan


” Katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah
dirampas."” (1 Samuel 4:22).

8. Namun, Allah menunjukkan kuasa-Nya kepada orang Filistin dimana


berhala mereka, Dagon, jatuh ke tanah ketika tabut ditempatkan di

33
sebelahnya, dan beberapa kota Filistin diganggu berat ketika tabut ada di
tengah-tengah mereka (1 Samuel 5) .

9. Akhirnya, tabut perjanjian itu dikembalikan ke Israel.

Benda-benda dalam Tabut Perjanjian


1. Apa yang tampak aneh bagi kita saat ini adalah bahwa, tersembunyi
dalam tabut perjanjian yang mewakili kehadiran Allah bukanlah harta dan
permata berharga, tetapi tiga hal yang khusus: sebuah buli buli berisi
manna, sebatang tongkat dan dua loh batu.

2. Mengapa Tuhan menginginkannya untuk diletakkan di dalam tabut?

3. Tiga benda itu mewakili beberapa peristiwa yang paling menyedihkan


dan memalukan dalam sejarah orang Israel.

Pertama, Buli-buli manna:


“Inilah yang diperintahkan Tuhan: Musa berkata: "Beginilah perintah
TUHAN: Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun-temurun, supaya
keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang gurun,
ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir.”(Keluaran 16:32)

1. Tuhan telah menyediakan makanan roti manna untuk orang Israel ketika
mereka menggerutu selama pengembaraan di padang pasir.

2. Roti manna itu dari surga! Allah terus menyediakan makanan manna
setiap hari dengan setia, tetapi orang-orang tidak sedikit pun bersyukur.

3. Mereka mengeluh dan menginginkan sesuatu yang lain.

4. Buli buli manna adalah pengingat yang tidak nyaman bahwa terlepas dari
apa yang telah disediakan Allah bagi mereka, orang Israel telah menolak
ketentuan Allah.

Kedua, Tongkat Harun yang telah bertunas:


1. Orang-orang, karena cemburu, memberontak melawan Harun sebagai
imam besar mereka.

34
2. Untuk menyelesaikan perselisihan itu, Tuhan memerintahkan orang-
orang untuk mengambil 12 batang yang ditulis dengan nama-nama
pemimpin masing-masing suku dan menempatkannya di hadapan tabut.

3. Keesokan harinya, tongkat Aaron dari rumah Levi bertunas dengan bunga
dan almond.

4. Tuhan menegaskan pilihannya tentang rumah tangga Aaron sebagai garis


imam.

“TUHAN berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat Harun ke hadapan


tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka,
sehingga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi,
supaya mereka jangan mati." (Bilangan 17 : 10)

5. Tongkat harun mengingatkan orang Israel bahwa pada lebih dari satu
kesempatan, mereka telah menolak otoritas Tuhan.

Ketiga, dua loh batu dengan Sepuluh Hukum:

1. Allah telah memilih orang Israel sebagai umat-Nya yang istimewa. Agar
orang Israel memenuhi syarat untuk keistimewaan itu, Tuhan telah
menuntut satu hal.

2. Mereka harus mematuhi Hukum-Nya, Sepuluh Hukum. Ini adalah


perjanjian bersyarat:

“Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan


berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku
sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah
semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."”(Keluaran 19:
5-6)

35
3. Orang Israel telah mengatakan dengan sungguh-sungguh, “Semua yang
telah Tuhan firmankan akan kami lakukan,” sebagai tanggapan terhadap
perjanjian Allah (Keluaran 19: 8).

4. Tapi bagaimana mereka bisa memenuhi janji mereka?

5. Merasa sedih. Tidak mungkin bagi mereka untuk menjaga Sepuluh


Perintah dengan sempurna.

6. Berulang kali, mereka melanggar Hukum Allah yang suci, dan Allah
menjelaskan kepada mereka konsekuensi dari dosa mereka dengan
mengirimkan tulah, bahaya alam dan tentara asing ke atas mereka.

7. Dua loh batu di dalam tabut itu merupakan peringatan bahwa orang
Israel telah menolak standar kehidupan yang benar dari Allah.

8. Ketiga benda ini disimpan dalam tabut sepanjang sejarah Israel sebagai
simbol yang tidak menyenangkan dari dosa dan kekurangan manusia,
pengingat tentang bagaimana mereka menolak ketentuan, otoritas, dan
standar hidup yang benar.

9. Itu menunjuk pada manusia sebagai pendosa yang tidak berdaya.

10. Mungkin tidak nyaman untuk berpikir bahwa kemegahan Tuhan begitu
dekat dengan tiga benda yang terkait dengan keberdosaan manusia.

11. Tetapi di sinilah persediaan Allah masuk.

12. Ketika Tuhan melihat ke bawah dari hadirat-Nya dari atas Tabut
perjanjian, Dia tidak melihat pengingat akan dosa ini.

13. Mereka ditutupi oleh objek yang diperlukan - penutup pendamaian


(Tutupan grafirat).

36
The Atonement Cover (Tutupan Grafirat)
1. Setiap tahun, imam besar akan memasuki Tempat Mahakudus pada Hari
Penebusan.

2. Membawa dupa yang membakanya untuk melindungi matanya dari


pandangan langsung tentang kemuliaan Allah, ia menaburkan darah dari
seekor lembu jantan ke dalam penutup pendamaian bagi dosa-dosanya
dan keluarganya, lalu menaburkan darah dari seekor kambing untuk
semua dosa Israel.

3. Tuhan berjanji bahwa ketika Dia melihat darah, itu akan menutupi dosa
manusia, dan tidak melihat dosa lagi tetapi sebaliknya, itu meredakan
murka-Nya.

4. Orang Israel menemukan penerimaan Allah dengan mempercayai


firman-Nya menjadi kenyataan - bahwa ketika dosa-dosa mereka ditutupi
oleh darah, Allah mengabaikan dosa-dosa mereka seolah-olah dosa dosa
itu telah dilenyapkan.

5. Tetapi Yesus Kristus telah menjadi penutup pendamaian yang permanen


bagi kita.

6. Melalui darah Yesus, dosa-dosa kita telah ditutupi.

7. Ketika Tuhan melihat kita, Dia tidak melihat dosa kita, tetapi Putranya
sendiri.

8. Yesus menyerahkan nyawa-Nya bagi kita sebagai korban yang tidak


bersalah sehingga Allah akan melihat kita seolah olah tidak pernah
berdosa.

9. Penutup pendamaian adalah takhta Allah di tengah-tengah orang Israel.

10. Tuhan ada di tahtaNya saat ini di surga dan Yesus imam besar kita, ada di
sisi kananNya. Ketika kita datang kepada Tuhan sekarang, kita mendekati
takhta kasih karunia.

37
“Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih
karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk
mendapat pertolongan kita pada waktunya.” (Ibrani 4:16)

38

Anda mungkin juga menyukai