Anda di halaman 1dari 4

LATAR BELAKANG

Penulisan Kitab
Ada seorang ahli yang bernama I.J. Chairs mengatakan bahwa kitab
Ulangan bukanlah Musa penulisnya karena bahan-bahan penulisnya karena
bahan-bahan penulisnya mencerminkan keadaan setelah zaman Musa. 1 Satu
alasan yang menyebabkan para pakar tidak mempertahankan hubungan Musa
dengan kitab ini adalah karena kitab Ulangan mengajarkan bahwa
penyembahan harus dipusatkan pada satu tempat ibadah (Ul. 12). Ditegaskan
bahwa pemusatan ibadah sedemikian tidak mungkin dipersoalkan sebelum Bait
Suci didirikan di Yerusalem. Tidak ada bukti sejarah mengenai perhatian
sesungguhnya terhadap pemusatan ibadah sampai pada masa Yosia atau pada
masa pemerintahan Hizkia. Keberatan ini menyebabkan mereka menolak
kemungkinan bahwa Musa sudah mengantisipasi soal-soal yang berhubungan
dengan pemerintahan raja yang telah ditangani. 2 Namun tradisi orang Yahudi
dan tradisi orang Samaria setuju bahwa Kitab Ulangan ditulis oleh Musa, dalam
(Ul. 1:5) dikatakan bahwa Musa menguraikan Hukum Taurat, lalu menuliskan
dan menyerahkannya kepada orang-orang Lewi (Ul. 31:9). 3 Kitab ini berasal dari
Musa si pemberi hokum (Kel. 24:12) dan nabi (Ul. 34:10). Kitab ini menceritakan
kematian Musa (34:1-12), isinya menceritakan proses editorial pemahaman,
sehingga tradisi lama dijadikan relevan dengan perubahan-perubahan situasi
historis. Hal ini merupakan usaha untuk mempertahankan vitallitas ibadah Ibrani
(Ul. 6:13-15) dan tuntutan-tuntutan keadilan para nabi (Ul. 15: 1-18). 4

1
Barnabas Ludji, Pemahaman Dasar Perjanjian Lama 1, (Bina Media Informasi: Bandung
2009), 111
2
Andrew E. Kill & John H. Walton, Survei Perjanjian Lama, (Malang: Gandum Mas, 1998),
228
3
Dennis Green, Pengenalan Perjanjian Lama, (Malang: Gandum Mas, 2004), 68
4
W. R. Browning, Kamus Alkitab, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014), 469
Penulisan dan Waktu Penulisan
Tidak jelas dari mana asal kitab hukum itu dan bagaimana sampai
tersimpan di Bait Allah. Beberapa pakar berpendapat bahwa tulisan-tulisan kuno
itu dibawa ke Yerusalem oleh para imam keturunan Lewi yang melarikan diri
dari penganiayaan Asyur di utara semasa pemerintahan Manasye (687-642
SM). Meski banyak dari bahan kitab itu mungkin berasal dari zaman Musa, Kitab
Ulangan dalam bentuknya yang sekarang, mungkin ditulis oleh para ahli kitab
yang hidup berabad-abad kemudian.5 Menurut teori Graf-Wellhausen tentang
komposisi Pentateukh, ada empat sumber yang disebut J, E, D dan P. Sumber
D adalah bagian utama kitab Ulangan. Pada tahun ke-18 pemerintahan raja
Yosia dari Yehuda (612 sM), para pekerja yang memperbaiki Rumah Allah
menemukan “Kitab Taurat”. Ketika kitab itu dibaca di hadapan raja, ia
mengoyakkan pakaiannya, mengakui bahwa rakyatnya tidak menaati Firman
Allah yang terdapat pada kitab itu, lalu mulailah pembaharuan agama (2 Raj.
22-23).6
Penghimpunan tulisan ini telah ditentukan berasal dari abad ke-7 SM,
namun cerita dalam kitab Deutronomis 2 Raja-Raja 25 mengenai pelepasan dari
Yoyakim dari penjara menyiratkan bahwa waktu publikasi finalnya setelah 561
SM.7 Waktu penulisan kitab ini telah dikemukakan sebagai salah satu hasil kritik
historis yang paling pasti. Kitab Ulangan kemungkinan ditulis pada abad ke-8
SM. Menurut beberapa ahli kitab ini ditulis pada zaman pemerintahan Raja
Hizkia. Namun hal yang menyatakan bahwa Kitab Ulangan ini disusun tidak
lama setelah kitab ini ditemukan pada tahun 621 SM. Yaitu pada pembuangan
Yosia (2 Raj. 22-23).8

5
LAI, Alkitab Edisi Studi, (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2010), 281
6
W. S. Lasor, dkk, Pengantar Perjanjian Lama I, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012), 228
7
W. R. Browning, Kamus Alkitab, 469
8
Barnabas Ludji, Pemahaman Dasar Perjanjian Lama I, 111
Tujuan dan Pesan Kitab Ulangan
Sebagian Kitab Ulangan merupakan hukum dan sebagian yang lain
merupakan nubuat. Tujuan kitab tersebut adalah membawa seluruh kehidupan
umat Israel untuk taat kepada Allah dan bersyukur atas pekerjaan-Nya yang
besar dalam sejarah Israel (Ul. 16:13). 9 Ulangan dimaksudkan untuk
merumuskan ketaatan dan mendorong, memberikan pemahaman yang lebih
luas mengenai perjanjian yang diadakan antar Israel dengan Tuhan di Sinai.
Secara lebih khusus tujuannya untuk menghadapi semangat hukum. Adapun
pesan Kitab Ulangan adalah pesan hukum dan pesan perjanjian. Sudah lama
pesan ini disampaikan oleh orang-orang Yahudi (6:4-9), tetapi diringkas dalam
(10:12-13).10

Analisa Struktur
Dalam kitab Ulangan 6:1-24 terdiri atas dua bagian yaitu pidato Musa
“Dengarlah orang Israel” dan janji tentang surge. Dari kedua bagian ini masih
terbagi dalam bagian-bagian kecil. Pada bagian yang pertama (ayat 1-9).
Menjelaskan secara ringkas bagaimana seharusnya umat Allah merespon Allah.
Pada bagian ini kata “kekuatan” ditambahkan untuk menekankan pentingnya
perintah ini.
Dan pada bagian yang kedua (ayat 10-25) menjelaskan satu dari dua
klimaks yang mengejutkan tentang anugerah dalam kitab Ulangan. 11
Adapun kerangka kitab Ulangan 6:1-24 yaitu:
1. Pidato Musa “Dengarlah Orang Israel” (ayat 1-9)
a) Pengantar pemberitahuan hukum (ayat 1-3)
b) Pengakuan tentang Tuhan itu Esa (ayat 4-9)
 Kasihilah Tuhan (ayat 5)

9
W. R. Browning, Kamus Alkitab, 469.
10
Andrew E. Kill & John Walton, Survei Perjanjian Lama, 230.
11
Paul Barker, Kitab Ulangan, Allah yang Menepati Janji-Nya, (Jakarta: PT. Suluh
Cendekia, IKAPI, 2014), 61-63.
 Apa yang kuperintahkan (ayat 6)
 Mengajarkannya berulang-berulang (ayat 7)
 Mengikatknya dan menuliskannya (ayat 8-9)
2. Janji tentang Surga
a) Takut akan Tuhan, berhadapan dengan kebaikan-Nya (ayat 10-15)
 Yang dijanjikan (ayat 10)
 Ia mengganti (ayat 11)
 Dari rumah perbudakan (ayat 12)
 Takut akan Tuhan (ayat 13-14)
 Allah yang cemburu (ayat 15)
b) Janganlah mencobai Tuhan (ayat 16-19)
 Mencobai Dia di Masa (ayat 16-17)
 Melakukan apa yang benar (ayat 18-19)
c) Berilah kesaksian kepada anakmu (ayat 20-24)
 Di kemudian hari (ayat 20)
 Kita dahulu adalah budak (ayat 21-22)
 Kita dibawa-Nya keluar (ayat 23)
 Ia membiarkan kita hidup (ayat 24)12

12
I.J. Cairns, Tafsiran Alkitab Kitab Ulangan Pasal 1-11, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2003), 131-140

Anda mungkin juga menyukai