Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian

1. Pengertian karakter
Karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran,
perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup
lainnya.

Berikut ini beberapa karakter yang biasa ditemui dalam kehidupan:

Pemarah, Penyabar, Ceria, Pemaaf, Tidak percaya diri, Bijaksana, Pendiam,


Pendendam, Pengkhianat, Penyayang, Penakut, Pembenci, Pemalas, Rajin,
Sombong, Cuek, Penghina, Munafik, Jujur, Licik, Egois, Iri, Tamak, Setia, Buas,
Jinak, Eksentrik, Hemat, Boros, Pelit, Ramah.

2. Pengertian Pendidikan Karakter [umum]


Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya
terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya.
Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu
secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang
lebih baik.
3. Pengertian Pendidikan karakter menurut para Ahli
a. T. Ramli (2003)
Menurutnya pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama
dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah untuk
membentuk membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik,
warga masyarakat dan warga negara yang baik.

b. Suyanto (2009)
Mengemukakan pendidikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku
yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam
lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.

c. Elkind (2004)
Pendidikan karakter ialah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu
mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak
peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara
guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan
berbagai hal terkait lainnya.

d. John W. Santrock
Pendidikan karakter merupakan pendekatan langsung untuk pendidikan
moral dengan memberi pelajaran kepada peserta didik tentang pengetahuan
moral dasar untuk mencegah mereka melakukan perilaku tidak bermoral atau
membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain.

e. Thomas Lickona
Menyatakan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu usaha yang
dilakukan dengan sengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat
memahami, memperhatikan dan melakukan nilai-nilai etika yang pokok.

f. Kamus Psikologi (Dali Gulo, 1982: p.29)


Menurut kamus psikologi, Karakter dapat dilihat dari sudut pandang etika
atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berhubungan dengan
sifat-sifat yang relatif tetap.

g. Kertajaya (2010)
Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu objek atau individu.
Karakteristik yang asli dan berakar pada kepribadian atau individu benda,
serta “mesin” yang mendorong bagaimana bertindak, berperilaku, katakanlah,
dan menanggapi sesuatu.

4. Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Generasi muda dan diri sendiri


Pendidikan karakter merupakan sebuah peran dalam mewujudkan dan upaya
membangun penyiapan mental dan pemikiran generasi dalam ruang lingkup
agama, social, dan budaya. Sehingga kedepanya diharapkan dapat mewujudkan
budi pekerti dan moral yang baik.
Dewasa ini bukan lagi rahasia umum bagaimana pencurian, pemerkosaan,
narkoba, dan semacamnya setiap hari semakin tidak bisa terbendung, itulah potret
buram Negeri kita hari ini. Sangat disayangkan sebagai Negara yang dulunya
menjunjung tinggi nilai-nilai morlitas.

Oleh karena itu, hadirnya generasi peduli masih kita tunggu untuk
menjawabnya. Pertanyaan kemudian siapakah generasi peduli itu? Tentu saja kita
semua yang merasa risih dan tergugah hatinya melihat kondisi negeri yang absurd
ini.

Dalam hemat kami, salah satu faktor penting penyebab semakin merosotnya
moral generasi ialah minimnya nilai karakter yang melekat. Dampak yang terjadi
di atas, sudah tidak asing di dunia pemberitaan social media. Contoh lainya dalam
ruang lingkup sekolah, semakin hari pembentukan karakter dan kepribadian anak
akhir-akhr ini seakan terlupakan. Banyak sekolah-sekolah dari tingkatan Sekolah
Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas Kejuruan (SMK) lebih
mengutamakan peningkatan kecerdasan otak tanpa dibarengi dengan peningkatan
moral dan kepribadian siswa.

Banyak siswa-siswi mulai lupa tentang budaya-budaya nenek moyang, dan


cenderung lebih menerima budaya-budaya barat. Alasanya cukup menyedihkan,
bahwa itu semua sudah tidak penting, yang terpenting dan dikejar saat ini adalah
prestasi, juara dan lulus ujian. Padahal kegiatan-kegiatan mempelajari budaya
sendiri dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap pembentukan karakter
dan kepribadian siswa.

Memang tidak bisa kita pungkiri, semakin tinggi prestasi suatu bangsa
semakin melambung pula nama bangsa itu. Namun, asumsi yang keliru bahwa
prestasi dan juaralah yang mampu melambungkan nama bangsa. Tidak hanya
prestasi dan juara yang dapat menaikan kualitas suatu bangsa. Melainkan moral
dan kepribadian juga menjadi tolak ukur dalam penilaiannya.
Kedisiplinan juga merupakan syarat yang mutlak dalam menuju impian
untuk melaksanakan misi hidup. Diantaranya disiplin dalam mengembangkan
diri, mengatur dan mengelola waktu, juga melatih keterampilan sesuai dengan
hoby masing-masing dalam tanda kutip hoby yang positf. Semua akan sulit
terlaksana apabila tidak kita mulai dari diri kita sendiri.

Pendidikan karakter itu harus diterapkan berawal dari pemuda yang akan
melanjutkan cita-cita nenek moyang kita yang menjunjung tinggi nilai moraliats,
karena di situ karakter pemuda dibentuk untuk saling membangun bangsa. Hal
yang harus dibangun tidak hanya bangunan yang menjulang tinggi seperti gedung
pabrik, melainkan kehidupan moral dan etika pemudanya.

Kewibawaan yang dulunya di sandang oleh masyarakat kita tidak lagi kita
temukan arwahnya. Tentu saja ini tugas kita bersama sebagai pemuda peduli
untuk mengembalikan moral dan etika dalam diri masing-masing masyarakat kita.
Lebih-lebih jiwa saling menghargai, yang muda menghormati yang tua, yang tua
menghargai yang muda sehingga tercipta suatu keselarasan.

Olehnya, mari kita mulai kebiasaan baru dengan mengubah karakter secara
bertahap. Kedisiplinan, moral dan juga tumbuh kembangnya mental dan pikiran
masyarakat akan sangat berpengaruh. Satu langkah mencegah berbuat
menyimpang akan berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa kita.

Anda mungkin juga menyukai