Anda di halaman 1dari 12

A.

Judul :
Periksaan pH dan Do
B. Tujuan :
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pH dan Do pada sampel air
sunggai, sumur dan PDAM
C. Dasar teori :
Nilai pH menyatakan nilai kosentrasi iom hidrogen dalam suatu larutan.
Dalam air yang bersih jumlah kosentrasi ion H+ dan OH- berada dalam keseimbangan
sehingga air yang bersih akan bereaksi netral . Organisme akuatik dapat hidup dalam
suatu perairan yang mempunyai nilai pH netral dengan kisaran toleransi antra asam
lemah dan basah lemah. Kondisi perairan yang bersifat sangat asam maupun sangat
basah akan membhayakan kelangsungan hidup organisme karena akan menyebabkan
mobilitas terbagi senyawa logam berat yang bersifat toksik. pH air dapat
mempengaruhi jenis dan susunan zat dalam lingkungan perairan dan mempengaruhi
ketersediaan unsur hara serta toksinitas dari unsur renik.
Kelarutan oksigen (DO) merupakan salah satu faktor terpenting dalam setiap
sistem perairan yang diperlukan organisme u tuk melakukan respirasi. Sumber utama
oksigen terlarut berasal dari atmosfir dan proses fotosintesis dan dari tumbuhan air
lainnya. Oksigen dari udara diserap dengan difusi langsung permukaan air oleh angin
dan arus. Jumlah oksigen terlarut di suatu ekosistem danau di pengaruhi oleh faktor
temperatur.
D. Alat dan Bahan :
1. Alat
a. pH meter
b. DO meter
c. Gelas ukur
2. Bahan
a. Sampel air
1. Air sumur gali
2. Air PDAM
3. Air kolam / air sungai / air danau
E. Cara kerja :
1. Mengukur pH
a. Menyiapkan sampel air yang akn d ukur
b. Selanjutnya memasukan alat pH meter ke dalam sampel air yang
akan di ukur
c. Selanjutnya membaca angka yang muncul pada alat pH meter
2. Mengukur DO
a. Menyiapkan sampel air yang akan diukur
b. Memasukkan elektroda dari oksimeter ke dalam sampel air yang
akan diukur
c. Selanjutnya nilai kosentrasi oksigen terlarut dapat dibaca pada
display
A. Judul :
Pemeriksaan kualitas fisik Air
B. Tujuan :
Mengetahui tingkat kekeruhan, suhu, TDS ( total disoved solid ) dan NACL
sampel air yang di teliti.
C. Dasar teori :
Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup, karena
makhluk hidup memerlukan air yang memepertahankan kelangsungan hidupnya.
Secara umum fungsi dalam tubuh mikroorganisme adalah untuk melarutkan senyawa
organik, menstabilkan suhu tubuh dan melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat
seluler.
Karakteristik air terbagi atas karakteristik fisik, karakteristik kimia dan
karakteristik biologi, karakteristik fisik, karakteristik kimiadan karekteristik biologi
air terdiri atas :
1. Keseluruhan : keseluruhan air dapat ditimbulkan oleh adanaya bahan – bahan
anorganik dan organic yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan
buangan yang dihasilkan oleh buangan industry.
2. Temperature : kenaikan temperature air menyebabkan penurunan kadar oksigen
terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu randah akan menimbulkan bau yang
tidak sedap akibat degradasi anaerobic yang mungkin saja terjadi.
3. Warna : warna air dapat di timbulkan oleh kehadiran organism, bahan – bahan
tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa – senyawa organic serta
tumbuh-tumbuhan.
4. Solid ( zat padat ) : kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat
menyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi
penetrasi sinar matahari kedalam air.
5. Bau dan rasa : baud an rasa dapat dihasilkan oleh adanya organism dalam air
seperti alga oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobic,
dan oleh adnya senyawa –senyawa organic tertentu.
Criteria kualitas air bersih yang dapat di tinjau dari parameter fisik :
Kadar
NO Parameter fisik satuan maksimum yang
dianjurkan
1 Kekeruhan NTU 25
2 Suhu o
c 10 – 25
3 Jumlah zat padat terlarut Mg/liter (ppm) 500
4 Warna TCU 15
5 Bau - Tidak berbau
6 Rasa - Tidak berasa

D. Alat dan bahan :


Alat :
1. Gelas piala /Beaker Glass
2. Turbidimeter
3. Thermometer air
4. TDS meter

bahan :

1. Sampel air
a. Air sumur gali
b. Air PDAM
c. Air kolam / air sungai / air danau
E. Cara kerja :
1. Pengukuran kekeruhan.
a. Memasukan air kedalam tabung sampel kedalam tabung yang telah
tersedia pada alat tersebut.
b. Menghidupkan turbidimeter.
c. Mengkalibrasi alat turbidimeter terlebih dahulu dengan menggunakan
cairan standar yang tersedia.
d. Memasukan tabung sample yang di uji kedalam turbidimeter.
e. Tekan tombol ‘’ READ ‘’ dan mencatat hasilnya.
2. Pengukuran suhu air
a. Memasukan sampel kedalam gelas beaker.
b. Mencelupkan thermometer air dan tunggu sampai 10- 15 menit.
c. Mencatat hasil pengamatan.
3. Pengukuran TDS ( Total Disolved Solid ) dan NaCl
a. Memasukan sampel kedalam gelas beaker.
b. Menekan tombol ON untuk menghidupkan alat TDS meter.
c. Mengatur suhu sesuai dengan nilai pengukuran sebelumnya.
d. Mencelupkan “ probes “ kedalam air hingga melewati batas / tanda selama
beberapa menit.
e. Mencatat hasil TDS air.
f. Untuk menilai NaCl, tekan Alt dan pilih untuk pengukuran NaCl, mencatat
hasil pengamatan.
A. Judul
Pemeriksaan Bakteriologis Air dengan menggunakan Metode MPN

B. Tujuan
Mengidentifikasi ndan menghitung jumlah bakteri golongan E. coli

C. Dasar Teori
Air mempunyai peranan untuk kehidupan manusia, hrwan, tumbuh-tumbuhan
dan jasad-jasad lain. Karena air sering dipakai untuk membuang kotoran, baik kotoran
manusia, maupun untuk pembuangan sampah, maka air sering mengandung bibit
penyakit menular seperti disentri, kolera tipes dan penyakit-penyakit saluran
pencemaran yang lain.
Secara teoritis pemeriksaan air yang baik ialah dengan menentukan ada
tidaknya bakteri-bakteri tersebut diatas dengann isolasi, tetapi cara tersebut tidak
praktis dan memerlukan waktu yang lama. Untuk mempermudah pemeriksaan
biasanya ditetukan berdasarkan adanya dan jumlah bakteri e. coli
Bakteri golongan coli sudah banyak digunakan untuk mengetahui adanya
pencemaran air. Bakteri golongan coli adalah semua bakteri yang terbentuk batang,
bersifat aerob atau fakultatif anaerob tidak membentuk spora, bersifat gram negative
dan dapat merugikan laktosa serta membentuk gas dalam waktu 2x24 jam pada suhu
35oc dan 44oc

D. Alat dan Bahan


1. Tabung reaksi
2. Tabung durham
3. Pifet volume
4. Cawan petri
5. Aquades
6. Kaldu nutrisi agar
7. Kapas
8. Laktosa broth
9. EMBA
10. Air sumur gali
11. Air kolam/ sunga/ air danau
12. Air PDAM

E. Cara Kerja
1. Uji penduga
a. Membuat pengenceran dari sampel yang akan diperiksa mulai dari
pengenceran 10 -1 10 2 10-3 atau 10 -4 10 -5 10 -6
b. Menyediakan 12 tabung reaksi, 3 tabung berisi 5ml aquades steril, 9 tabung
berisi 9 ml laktosa broth (1B)
c. Menyediakan sampel sebanyak 100 ml
d. Mengambil 1 ml dari sampel, masukan ke dalam tabung pertama (isi aquades),
mengocok sampai homogen hingga konsentrasi larutan dalam tabung pertama
menjadi 10-4
e. mengambil 1 ml dari tabung pertama memasukan kedalam tabung kedua,
mengocok sampai homogeny hingga konsentrasi larutan di dalam tabung ke
dua menjadi 10-2, dan membuat juga pengenceran 10-3.
f. Mengambil larutan dari tabung 10-4 , sebanyak masing-masing 1 ml untuk 3
tabung (isi LB 9 ml) 10-1 kemudian mengambil larutan dari tabung 10-2
sebanyak masing-masing 1 ml untuk 3 tabung 10-2 juga untuk pengenceran 10-
.
3.

g. Menginkubasi dengan suhu 37oc selam 2x24 jam.


h. Menghitung jumlah tabung reaksi yang positive (ditandai dengan adanya gas
pada tabung durham atau kekeruha). Melihat daftar MPN untuk menghitung
jumlah bakteri per ml kemudian mengalihkan dengan 1 / pengenceran di
tengah.

2. Uji penguat
a. Jarum ose di sterilkan terlebih dahulu
b. Mengambil sampel pada uji penduga yang positive dengan menggunakan
jarum ose.
c. Menggoreskan pada media EMBA dengan goresan sinambung.
d. Kemudian di inkubasi sela 24 jam pada suhu 30oc
e. Apabila koloni bakteri berwarna hijau metalikmaka positive E. coli
A. Judul:
Identifikasi vektor nyamuk
B. Tujuan :
Mengidentifikasi jentik dan jamuk dewasa sebagai vektor penyakit
C. Dasar teori :
Nyamuk termasuk family culicidae dan merupakan family yang sangat
besar yang terjadi atas 31 genus dan ratusan spesies, genus terbesar yang penting
untuk ilmu kedokteran adalah anoples, culex, aedes dan mansonia. Nyamuk
mempunyai bagian mulut yang panjang dan hanya betina yang menghisap darah.
Telur diletakan diatas air atau di tempat lembab. Larva dan pupa kedua- duanya
hidup di dalam air, nyamuk dewasa keluar dari pupa dan kawin pada umur 1
sampai 2 hari, yang betina mengisap darah setiap 4 sampai 5 hari untuk kemudian
bertelur. Pada praktikum ini akan di bahas tiga jenis nyamuk penyebab penyakit
demam berdarah, penyakit malaria, dan penyakit filariasis.
1. Vektor dengue (nyamuk Aedes Aegypti)
Nyamuk Aedes terdiri atas tiga jenis antara lain :
a. Aedes Aegypti
 Tempat perindukan dan kebiasaan larva
Hidup ditempat yang berisi air yang tidak kotor didalam dan sekitar
rumah ,tanpa air buatan, tanaman dan lain – lain.
Nyamuk dewasa
Aktif dan mengisap pada siang hari
 Penyebaran
Kota – kota besar dengan penduduk padat
b. Aedes Albopictus
 Tempat perindukan dan kebiasaan larva
Hidup di lubang pohon, tunggul bamboo, tanaman dan tempat air
buatan
Nyamuk dewasa
Aktif dan mengisap pada malam hari
 Penyebaran
Desa – desa dan hutan
c. Aedes scutellaris
 Tempat perindukan dan kebiasaan larva
Hidup ditempat air buatan, lubang pohon dan tunggul bambu.
Nyamuk dewasa
Senja kadang sore
 Penyabaran
Pada daerah hutan indonesia bagian timur
2. Vektor malaria (nyamuk anopheles)
Nyamuk anopheles terdiri atas dua jenis antara lain:
a. Anopheles oconitus
 Tempat perindukan dan kebiasaan larva
Hidup digenangan air , rawa, tepi sungai, air hujan dan air tawar
Nyamuk dewasa
 Aktif dan mengisap pada malam hari dan dini hari
 Tempat istirahat dalam atau luar rumah
 Jarak terbang : 1,6 meter
 Penyebaran
Daerah perkotaan dan daerah yang berpenduduk padat
b. Anopheles sundaicus
 Tempat perindukan dan kebiasaan larva
Dirawa, sepanjang pantai air payau, yang ditumbuhi banyak lumut
atau alang – alang juga air tawar
Nyamuk dewasa
Aktif dan mengisap pada malam hari setelah mengisap darah
nyamuk dewasa tetapi tinggal didalam rumah atau di luar rumah
 Penyebaran
Daerah perkotaan dan daerah berpenduduk padat
3. Vektor filariasis (nyamuk culex)
Nyamuk culex terdiri atas dua jenis antara lain :
1. Culex Tritaenirhyucus
 Tempat perindukan dan kebiasaan larva
 Hidup diberbagai macam tempat yang mengandung air
yang di tumbuhi oleh tanaman
 Banyak di temukan di dalam atau sekitar sawah

Nyamuk dewasa

 Aktiv dan mengisap pada malam hari


 Tempat beristirahat siang hari dibawah daun tumbuh-
tumbuhan ditepi selokan
 Jarak terbang : 500-700 meter
 Penyebaran
Indonesia bagian timur
2. Culex quenguebasciatus
 Tempat perindukan dan kebiasaan larva
Hidup dicomberan denganb air yang keruh dan kotor, tidak jauh
dari rumah
Nyamuk dewasa
Aktif dan mengisap pada malam hari
 Penyebaran
Indonesia bagian timur
D. Alat dan bahan :
Identifikasi jentik
1. Alat
a. Mikroskop ( biological mikroskop series H -900).
b. Cawan petridish.
c. Pipet plastic .
d. Saringan ikan hias .
e. Slides mikroskop ( obyek glass ).
f. Deck mikroskop ( deck glass).
g. Jarum.
h. Gelas plastic.
i. Stocking warna coklat.
2. Bahan
a. Sampel ( jentik / larva)
b. Formalin 10%
c. Canada balsam atau gliserol
Idenfikasi nyamuk dewasa

1. Alat
a. Aspirator
b. Gelaas plastic
c. Gabus
d. Jarum pentul
2. Bahan
a. Sampel nyamuk dewasa
b. Eter ataun cholorom

E. Cara kerja :
Identifikasi jentik
Tahap 1
Pengambilan sampel ( jentik atau larva )
Jentik atau larva dikumpulkan dari berbagai tempat diantaranya adalah :
1. Jentik atau larva aedes
Jentik atau larva aedes diambil dari bak mandi dan pot bunga dengan menggunakan
pipet plastic atau saringan ikan hias.
2. Jentik atau larva culex
Jentik atau larva culex diambil dari sampah selokan dengan menggunakan pipet
plastic dan saringan ikan hias
3. Jentik atau larva Anopheles
Jentik atau larva Anopheles di ambil dari air payauu panta dan daerah persawahan
dengan menggunakan saringan ikan hias.
Selanjutnya jentik dimasukan kedalam gelas plastic yang berisi ± 150 cc kemudian
gelas plastic dittutup dengan kaos stocking ( siap dibawa kelaboratorium)

Tahap II
Jentik atau larva yang berada didalam gelas plastic dipindahakan kedalam cawan
petridish dengan menggunakan pipet plastic lalu dimatikan dengan formalin 10%,
setelah larva atau jentik mati maka dipindahakan keatas slides mikroskop dengan
menggunakan jarum kemudian tetesi dengan Canada balsam atau gliserol lalu tutup
seluruh permukaan larva atau jentik dengan menggunakan deck glass, jika terdapatb
gelembung udara maka di keluarkan dengan jarum.

Tahap II
Jentik atau larva yang sudah dibuat preparat diidentifikasi dengan menggunakan
mikroskop dengan menggunakan pembesaran : lensa obyektif 40x dan lensa okuler
10x ( biological mikroskop series H-900).
Identifikasi nyamuk
1. Sampel nyamuk dewasa dari larva atau pupa yang ditaruh di dalam gelas plastic
yang berisi ± 100 ml.
2. Sampel di pindahkan ke gelas plastic kering yang sudah dilobangi bagian
sampingnya, kemudian dihisap dengan aspirator dan ditutup dengan plester.
Mematikan nyamuk dengan eter atau choloroform setelah mati dada nyamuk
ditusuk dengan jarum pentul dan dilengketkan pada gabus.

Identifikasi sampel dibawah mikroskop zoom stereo tipe ZM- 160 A.

Anda mungkin juga menyukai