Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK - UPN”VETERAN” JATIM


UJIAN AKHIR SEMESTER
ANALISIS PENCEMAR LINGKUNGAN
Kode /SKS : TL 141133/ IV CPL: 3, 5 & 11 Rumpun MK. Semester /TA:
Rekayasa IV / 2022-2023
Tanggal UTS: 5-04-2022 Waktu :60 menit Sifat : Open Book Hal: 1 dari …
NAMA Alessandra Nancy Wattimena
NPM/PARAREL TANDA TANGAN FOTO DOKUMEN
21034010134/C

1. a. Permasalahan yang dihadapi


Dalam permasalahan yang dihadapi yaitu adanya perubahan sifat asli pada sampel (sampel menjadi
tidak representatip), diantara yang menyebabkan permasalahan tersebut yaitu

1. Adanya gas seperti O2 dan CO2, sisa Clor dapat diserap air sampel atau dapat lenyap
dari air sampel ke udara
2. Zat tersuspensi dan koloidal dapat membentuk flok-flok sendiri dan mengendap,
3. Zat dan cairan yang ringan lumpur seperti halnya : lemak, minyak dan seterusnya)
dapat mengapung pada permukaan sampel
4. Daerah pengambilan sampel sering terkena kontak fisik sehingga sampel yang akan
diambil tidak dalam keadaan murni
5. Sungai atau tempat pengambilan sampel tidak mengalir sehingga partikel tersuspensi
sulit untuk masuk kedalam botol
6. Pengambilan sampel tidak penuh sesuai dengan medium yang digunakan, alhasil
masih ada udara yang tersisa pada sampel

b. Bagaimana cara penanganannya agar sample tersebut sesuai dengan kualitas yang ada
dibadan air.
o Cara penanganan agar sample tersebut sesuai dengan kualitas yang ada dibadan air
adalah dengan melakukan langkah-langkah pengambilan sampel dengan benar.
Yaitu dengan cara :
1) Ikuti Protokol sampling
o Pengambilan sampel
a) Botol yang akan digunakan untuk mengambil sampel harus bersih, telah dibilas
dengan air suling dahulu, kemudian dengan cairan yang akan mengisi botol
tersebut, dan dikering (kalau mungkin).
b) Perlakuan ini berlaku juga untuk alat pengambilan sampel yang lain misal :
pipa, pompa dan lain-lain, harus bersih dan tidak boleh mengandung sisa-sisa dari
bekas sampel terdahulu. Terutama tumbuhnya lumut dan jamur harus dicegah
c) Perhatikan bahan alat pengambilan sampel, yang dapat larut dalam sampel,
harus dicegah
d) Sample pengambilan harus diisi hingga penuh dan ditutup dengan baik untuk
menghindari kontak dengan udara
e) Tempatkan sample tersebut dalam kotak suasana dingin; yang dilengkapi es
biasa atau es kering (cool box suhu 4ºC) dan tidak langsung kena sinar matahari
o Pengawetan sampel
Penyimpanan dan pengawetan sampel harus memperhatikan parameter yang
diamati sehingga dapat mengetahui teknik pengawetan dan lama penyimpanan.
o Analisis kimia sampel

2. a. Baku mutu air.

- Baku mutu air adalah Ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya di dalam Air

b. Baku mutu air limbah

- Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan/atau jumlah unsur
pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam Air Limbah yang akan dibuang atau
dilepas ke dalam Media Air dan tanah dari suatu usaha dan/atau kegiatan.

Contoh Penjelasannya :

- Contoh baku mutu : sperti yang diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor
52 Tahun 2014 tentang perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72
Tahun 2013, yaitu pada lampiran 1
-
3. a).Parameter kimia/biokimia

Yang termasuk dalam parameter kimia/biokimia

1. pH Sebagai penentu keasaman dan dapat diukur menggunakan alat yang disebut pH
meter
2. TSS sebagai penentu jumlah partikel tersuspensi /mengendap dan dapat diukur
menggunakan TSS meter
3. Logam berat sebagai penentu jumlah pencemaran akibat logam berat dan dapat diukur
menggunakan spektofotometri
4. Oksigen Terlarut (DO
5. Kadar logam

b).Parameter fisika

Yang termasuk dalam parameter fisika antara lain :

1. Kekeruhan dan dapat dilihat secara kasat mata atau alat bernama urbidimeter
2. Warna air dan dapat diukur dengan colorimeter
3. Temperatur air sebagai penentu suhu dan dapat diukur menggunakan
termometer
c) Parameter Biologi

Yang termasuk parameter Biologi :

1. BOD (Biological Oxigen Demand) Pengambilan sampel air dari beberapa kolom air
dengan menggunakan beberapa jenis bottle sampling yang sesuai dengan volume air
yang dibutuhkan. Sampel air laut diberikan perlakuan tertentu untuk analisis
kandungan BOD di laboratorium.
2. COD (Chemical Oxigen Demand) Pengambilan sampel air dari beberapa kolom air
dengan menggunakan beberapa jenis bottle sampling yang sesuai dengan volume air
yang dibutuhkan. Sampel air laut diberikan perlakuan tertentu untuk analisis
kandungan COD di laboratorium.
3. DO (Dissolved Oxigen) Pengambilan sampel air dari beberapa kolom air dengan
menggunakan beberapa jenis bottle sampling yang sesuai dengan volume air yang
dibutuhkan. Sampel air laut diberikan perlakuan tertentu untuk analisis kandungan
DO di laboratorium. Data DO sinoptik diukur pula dengan menggunakan alat DO
meter.\
4. POM (Particulated Organic Matter) Pengambilan sampel air dari beberapa kolom air
dengan menggunakan beberapa jenis bottle sampling yang sesuai dengan volume air
yang dibutuhkan. Sampel air laut diberikan perlakuan tertentu untuk analisis
kandungan POM di laboratorium.
5. Nutrien Pengambilan sampel air dari beberapa kolom air dengan menggunakan
beberapa jenis bottle sampling yang sesuai dengan volume air yang dibutuhkan.
Sampel air laut diberikan perlakuan tertentu untuk analisis kandungan nutrien (fosfat,
nitrat, nitrit, silikat dan lain-lain) di laboratorium.
6. Klorofil Pengambilan sampel air dari beberapa kolom air dengan menggunakan
beberapa jenis bottle sampling yang sesuai dengan volume air yang dibutuhkan.
Sampel air laut diberikan perlakuan tertentu pada botol gelap dan botol terang untuk
analisis kandungan klorofil di laboratorium.
7. Fitoplankton Pengambilan sampel air dari beberapa kolom air dengan menggunakan
beberapa jenis bottle sampling yang sesuai dengan volume air yang dibutuhkan.
Sampel air laut diberikan perlakuan tertentu untuk analisis jumlah dan jenis
fitoplankton di laboratorium.
8. Zooplankton Pengambilan sampel air dari beberapa kolom air dengan menggunakan
beberapa jenis bottle sampling yang sesuai dengan volume air yang dibutuhkan.
Sampel air laut diberikan perlakuan tertentu untuk analisis jumlah dan jenis
zooplankton di laboratorium.
9. Organisme Bentik Pengambilan sampel sedimen dengan menggunakan sediment
trap atau alat sejenis dengan volume tertentu sesuai dengan kebutuhan. Sampel
sedimen yang mengandung organisme bentik ditempatkan pada tempat khusus dan
diberi pengawet untuk analisis jumlah dan jenis organisme bentik di laboratorium.
10. Keragaman Biota Organisme laut dalam suatu ekosistem yang dapat terlihat secara
visual dihitung densitasnya dengan menggunakan alat selam lengkap.
11. Dominansi Biota Organisme laut dalam suatu ekosistem yang dapat terlihat secara
visual dihitung densitasnya dengan menggunakan alat selam lengkap.
4. a. Prosedur analisa, sesuai yang kalian kerjakan di Laboratorium, nilai parameter yang
didapat dan jelaskan kesimpulan dan saran

 Pengambilan sampel air dari sumber air yang tercemar


 Analisis parameter kimia seperti BOD (Biological Oxygen Demand), COD
(Chemical Oxygen Demand), pH, Nitrogen, dan Phosphorus
 Analisis parameter biologi seperti keberadaan bakteri E. coli dan coliform
 Analisis parameter fisik seperti warna dan bau air dari hasil analisis parameter
tersebut, dapat ditarik kesimpulan mengenai tingkat pencemaran air oleh limbah
industri yang dibuang. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat diberikan saran
untuk memperbaiki sistem pengolahan limbah dan mengurangi limbah yang
dibuang ke lingkungan
b. Jelaskan macam-macam penyebab tercemarnya sungai dan bagaimana cara
mengatasinya

 Sungai tercemar dikarenakan sampah masyarakat sendiri atau sampah rumah


tangga yang biasanya mengandung bahan organic yang tinggi, sungai tercemar
limbah pabrik yang biasanya merupakan limbah b3 yang dapat merusak ekosistem
sungai dan mengakibatkan pencemaran terhadap air sungai
c. Strategi apa yang dapat anda sarankan agar Pengawasan dan Penegakan Hukum
Lingkungan tentang pengendalian pencemaran lingkungan kali Surabaya bisa berjalan dengan
efektif

 Pemerintah harus bertindak tegas kepada pabrik-pabrik ataupun perusahaan


ataupun limbah rumah tangga yang masih membuang limbahnya ke sungai,
permen tentang hal tersebut sudah ada dan harus diteggakkan, pemerintah kota
juga sebaiknya memberikan informasi lewat penyuluhan agar masyarakkat tau
bahayanya jika sungai tercemar.

Anda mungkin juga menyukai