Anda di halaman 1dari 37

Konsep minimalisasi limbah dan zero emission

BANYAKNYA LIMBAH CAIR AKIBAT


KEGIATAN MANUSIA

AKAN BERDAMPAK TERHADAP


PENURUNAN DAN PENCEMARAN
KUALITAS AIR

PERLU PENGENDALIAN
KUALITAS AIR

PENGELOLAAN DAMPAK TERHADAP


KUALITAS AIR
PENCEGAHAN PENURUNAN /
PENCEMARAN KUALITAS AIR

EVALUASI TERHADAP PENGELOLAAN


KUALITAS AIR

KUALITAS AIR DAPAT SESUAI


DENGAN PERUNTUKANNYA
ANALISIS SAMPEL AIR /
LABORATORIUM AIR

ANALISIS DATA KUALITAS AIR

INTERPRETASI TENTANG
DATA KUALITAS AIR
Air : Kualitas Air :
Sumberdaya alam yang Pencerminan kandungan
berbentuk cair yang konsentrasi makhluk
sangat dibutuhkan hidup, energi, zat-zat
oleh manusia dan atau komponen lain
makhluk hidup lainnya yang ada dalam air

PENGERTIAN

Penurunan Kualitas Air : Pencemaran Air :


Kualitas air menurun, Masuknya zat ke dlm air
namun belum merubah oleh manusia/ alam shg
peruntukan air atau kualitas air turun &
masih memenuhi baku menyebabkan air tdk
mutu air sesuai lagi dgn
peruntukannya
Baku Mutu Air : Beban Pencemaran Air :
Batas kadar makhluk hdp, Jumlah kadar dari
zat, energi, komponen lain parameter kualitas air
yg dpt ditenggang adanya atau limbah cair yang
dalam air pada sumber air terkandung dalam
tertentu sesuai sejumlah air atau
peruntukannya limbah

PENGERTIAN

Pengendalian Pencemaran
Macam Baku Mutu Air :
Air : Upaya pengelolaan
1. Air Permukaan
melalui upaya pencegahan
2. Air Sumur
dan penanganan
3. Air Laut
pencemaran air serta
4. Air Limbah
pemantauan lingkungan air
Point Source : Non Point Source :
Sumber pencemaran air Sumber pencemaran air
dengan lokasi dan jumlah dengan lokasi dan jumlah
tertentu, contohnya : tak tentu, contohnya :
Industri Pertanian, Permukiman

SUMBER PENCEMARAN AIR


Jenis Limbah Cair
Daya Dukung
1. Limbah Industri
Lingkungan : Self
2. Limbah Domestik
Purification
3. Limbah Pertanian
4. Dan lain - lain

FAKTOR PENCEMARAN AIR

Perubahan Tataguna Lahan


Curah Hujan :
1. Industri
Tinggi, Sedang, Rendah
2. Permukiman
3. Pertanian
Dampak Thd Manusia Dampak Terhadap
1. Keracunan Kehidupan Biota Air
2. Penyakit

DAMPAK PENCEMARAN AIR

Dampak Terhadap Estetika Dampak Terhadap


Lingkungan Kerusakan Benda :
Korosi pada metal, beton,
plastik, dll
KEBIJAKAN PERUSAHAAN
(COMPANY POLICY)

PENDEKATAN MANAJEMEN
(MANAGEMENT APPROACH)

PENDEKATAN POLA PIKIR


(MIND-SET) PERUSAHAAN

PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR


(INTI DARI PENGELOLAAN)
PRODUKSI BERSIH
(CLEAN PRODUCTION)
/ INTERNAL PROSES /
PENCEGAHAN
SEBESAR MUNGKIN

PENANGANAN LIMBAH
AKHIR (END OF PIPE) /
EKSTERNAL PROSES
SEKECIL MUNGKIN
SUMBER LIMBAH CAIR PENANGANAN
1. Air cucian dan admoist pada proses Limbah Cair diolah dengan :
pelunakan cengkeh
2. Air cucian dan admoist pada proses 1. Pengolahan secara fisik – kimia
pelunakan gagang tembakau (penyaringan, sedimentasi, penetralan
3. Air cucian dan residual dari proses pH, koagulasi-flokulasi,dsb)
ekstraksi bahan–bahan pembuat saos 2. Pengolahan secara biologis
dari bahan rempah-rempah alami dan
campurannya pada proses Assembling (anaerobik dan aerobik)
Flavor 3. Pengolahan lanjutan (absorbsi)
4. Air cucian peralatan proses produksi 4. Pemanfaatan lumpur
(ex
casing drum) pada primary process Limbah oli bekas ditampung dalam drum
5. Air cucian lem dari secondary process diserahkan ke pihak ketiga yg berijin
6. Air limbah ex utility : blow down boiler
Kompensasi ke masyarakat sekitar
7. Limbah Domestik (MCK)
(Comdev dan CSR)
6. Limbah oli bekas
LANGKAH PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA KUALITAS AIR

1. Menentukan Lokasi Sampling Air


2. Menentukan Parameter Kualitas Air
3. Melakukan Pengambilan Air
(Sampling Air)
4. Melakukan Pengukuran dan
Analisis Sampel Air di Laboratorium
5. Melakukan Analisis Data Kualitas Air
TEKNIK SAMPLING AIR
I. SAMPLING AIR PERMUKAAN
 Air yang terdiri dari air sungai, air danau, air waduk, air saluran, mata
air, air rawa dan air gua.
 Lapisan permukaan air:
 Epilimon
Yaitu lapisan atas danau atau waduk yang suhunya relatif sama.
 Termoklin atau Metalimnion
Yaitu lapisan danau atau waduk yang mengalami penurunan suhu yang
cukup besar (lebih dari 1 oC per meter).
 Hipolimnion
Yaitu lapisan bawah danau atau waduk yang mempunyai suhu relatif
sama dan lebih dingin dari lapisan di atasnya, biasanya lapisan ini
mengandung kadar oksigen yang rendah dan relatif stabil.
 Jenis Contoh / Sampel :
 Contoh Gabungan Kedalaman. Campuran contoh yang diambil dari
titik-titik yang berbeda kedalamannya pada waktu yang sama, dengan
volume yang sama.
 Contoh yang Diperkaya (Spike Sample). Contoh uji yang ditambah
dengan standar yang bersertifikat dalam jumlah tertentu untuk
keperluan pengendalian mutu.
 Contoh yang Terbelah (Split Sample). Contoh dikumpulkan dalam satu
wadah, dihomogenkan dan dibagi menjadi dua atau lebih sub contoh
dan diperlakukan seperti contoh uji, selanjutnya dikirim ke beberapa
laboratorium yang berbeda.
 Jenis Blanko :
 Blanko Matriks. Media bebas analit yang mempunyai matrik hampir
sama dengan contoh.
 Blanko Media. Blanko yang digunakan untuk mendeteksi
kontaminasi pada media yang digunakan dalam pengambilan contoh,
misalnya alat pengambil contoh, wadah dan sebagainya.
 Blanko Perjalanan. Blanko yang digunakan untuk mengukur
kontaminasi yang mungkin terjadi selama pengambilan contoh dan
transportasi contoh.
Persyaratan Alat Pengambil Contoh

 Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh.


 Mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya.
 Contoh mudah dipindahkan ke dalam wadah penampung
tanpa ada sisa bahan tersuspensi di dalamnya.
 Mudah dan aman dibawa.
 Kapasitas alat tergantung dari tujuan pengujian.
JENIS ALAT PENGAMBIL
CONTOH
• Alat Pengukur Parameter Lapangan
 Peralatan yang perlu dibawa antara lain:
 DO meter atau peralatan untuk metode Winkler.
 pH meter.
 Termometer.
 Turbidimeter.
 Konduktimeter.
 1 set alat pengukur debit.
Catatan : Alat lapangan sebelum digunakan, perlu dilakukan kalibrasi.
• Alat Pendingin
menyimpan contoh pada 4 oC ± 2 oC, digunakan untuk menyimpan contoh untuk pengujian
sifat fisika dan kimia.
• Alat Ekstraksi (Corong Pemisah)
terbuat dari bahan gelas atau teflon yang tembus pandang dan mudah memisahkan fase
pelarut dari contoh.
• Alat Penyaring
dilengkapi dengan pompa hisap atau pompa tekan serta dapat menahan saringan yang
mempunyai ukuran pori 0.45 mm.
PERSYARATAN WADAH CONTOH

 Wadah yang digunakan untuk menyimpan contoh harus memenuhi persyaratan


sebagai berikut:
 Terbuat dari bahan gelas atau plastic Poli Etilen (PE) atau Poli Propilen (PP) atau
Teflon (Poli Tetra Fluoro Etilen, PTFE).
 Dapat ditutup dengan kuat dan rapat.
 Bersih dan bebas kontaminasi.
 Tidak mudah pecah.
 Tidak berinteraksi dengan contoh.
PERSIAPAN WADAH CONTOH

 Untuk menghindari kontaminasi contoh di lapangan, seluruh wadah


contoh harus benar-benar dibersihkan di laboratorium sebelum
dilakukan pengambilan contoh.

 Wadah yang disiapkan jumlahnya harus selalu dilebihkan dari yang


dibutuhkan, untuk jaminan mutu, pengendalian mutu dan cadangan.

 Jenis wadah contoh dan tingkat pembersihan yang diperlukan


tergantung dari jenis contoh yang akan diambil
 Lokasi Sampling Air Sungai
TEKNIK SAMPLING AIR SUNGAI
LOKASI PENGAMBILAN CONTOH AIR PADA DANAU
ATAU WADUK

 Tempat masuknya sungai ke waduk atau danau.


 Di tengah waduk atau danau.
 Lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan.
 Tempat keluarnya air dari waduk atau danau.
CARA PENGAMBILAN CONTOH UNTUK
PENGUJIAN KUALITAS AIR SECARA
UMUM
 Siapkan alat pengambil contoh yang sesuai dengan keadaan sumber airnya.
 Bilas alat pengambil contoh dengan air yang akan diambil sebanyak 3 (tiga)
kali.
 Ambil contoh sesuai dengan peruntukkan analisis dan campurkan dalam
penampung sementara, kemudian homogenkan.
 Masukkan ke dalam wadah yang sesuai peruntukkan analisis.
 Lakukan segera pengujian untuk parameter suhu, kekeruhan dan daya
hantar listrik, pH dan oksigen terlarut yang dapat berubah dengan cepat dan
tidak dapat diawetkan.
 Hasil pengujian parameter lapangan dicatat dalam buku catatan khusus.
 Pengambilan contoh untuk parameter pengujian di laboratorium dilakukan
pengawetan
Tabel Cara Pengawetan dan Penyimpanan Contoh Air Permukaan (Lanjutan)
Minimum Lama
Lama
Jumlah Contoh Penyimpanan
Wadah Penyimpanan
No. Parameter yang Pengawetan Maksimum
Penyimpanan Maksimum
Diperlukan yang
menurut EPA
(mL) Dianjurkan
16 Nitrat – Nitrogen P, G 100 Analisis secepatnya atau 48 Jam 2 Hari (28 hari
didinginkan jika contoh air
diklorinasi
17 Nitrat + Nitrit P, G 200 Tambahkan H2SO4 - 28 Hari
sampai pH < 2,
didinginkan
18 Nitrogen Organik, P, G 500 Dinginkan; Tambahkan 7 Hari 28 Hari
Kjeldahl H2SO4 sampai pH < 2
19 Nitrit – Nitrogen P, G 100 Analisis secepatnya atau - 2 Hari Keterangan:
didinginkan Didinginkan pada suhu 4 oC ± 2 oC
20 Phenol P, G 500 Dinginkan; Tambahkan - 28 Hari
H2SO4 sampai pH < 2 P : Plastik (Poli Etilen atau sejenisnya)
21 Oksigen Terlarut G Botol BOD 300 G (A) : Gelas di cuci dengan HNO3 (1 + 1)
Dengan Elektroda Langsung di Analisis - 0.25 Jam
Metode Winkler Titrasi dapat ditunda 8 Jam 8 Jam
P (A) : Plastik di cuci dengan HNO3 (1 + 1)
setelah contoh diasamkan G (S) : Gelas di cuci dengan Pelarut Organik
22 pH P, G - Segera di Analisis 2 Jam 2 Jam
23 Fosfat G (A) 100 Untuk fosfat terlarut 48 Jam
segera di saring,
dinginkan
24 Salinitas P - Dinginkan, jangan - 6 Bulan
dibekukan
25 Sulfat P, G - Dinginkan 28 Hari 28 Hari
26 Sulfida P, G 100 Dinginkan; Tambahkan 4 28 Hari 7 Hari
tetes 2 N Seng
Asetat/100 mL contoh;
Tambahkan NaOH
sampai pH > 9
27 Pestisida G (S) - Dinginkan; Tambahkan 7 Hari 7 Hari untuk
1000 mg Asam Askorbat ekstraksi; 40
per Liter contoh jika hari setelah
terdapat klorin diekstraksi
28 VOC G, Teflon Line 40 Dinginkan pada suhu 4 oC 14 Hari
Cap ± 2 oC, 0.008 % Na2S2O3
disesuaikan

Tabel Cara Pengawetan dan Penyimpanan Contoh Air Permukaan (Lanjutan)


Minimum Lama
Lama
Jumlah Contoh Penyimpanan
Wadah Penyimpanan
No. Parameter yang Pengawetan Maksimum
Penyimpanan Maksimum
Diperlukan yang
menurut EPA
(mL) Dianjurkan
29 Senyawa G 1000 Dinginkan pada suhu 4 oC 3 Hari 24 jam
Aromatik, Akrolin ± 2 oC
III. SAMPLING AIR LIMBAH
 Air Limbah. Sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang
berwujud cair.
 Kualitas Air Limbah. Sifat-sifat air limbah yang ditunjukkan dengan
besaran, nilai atau kadar bahan pencemar atau komponen lain yang
terkandung didalamnya.
 Contoh Sesaat (Grab Sample). Air limbah yang diambil sesaat pada
satu lokasi tertentu.
 Contoh Gabungan Waktu (composite). Campuran contoh yang
diambil dari satu titik pada waktu yang berbeda, dengan volume
yang sama.
 Contoh Gabungan Tempat (integrated). Campuran contoh yang
diambil dari titik yang berbeda pada waktu yang sama, dengan
volume yang sama.
 Contoh Gabungan Waktu dan Tempat. Campuran contoh yang
diambil dari beberapa titik dalam satu lokasi pada waktu yang
berbeda, dengan volume yang sama.
LOKASI SAMPLING AIR LIMBAH (ADA IPAL)

Keterangan gambar:
1) Bak kontrol saluran air limbah.
2) Inlet IPAL.
3) Outlet IPAL.
4) Perairan penerima sebelum air limbah masuk ke badan air.
5) Perairan penerima setelah air limbah masuk ke badan air.
LOKASI SAMPLING AIR LIMBAH
(TIDAK ADA IPAL)
Air limbah industri dengan proses kontinyu berasal dari satu saluran
pembuangan.
a. Jika tidak terdapat bak equalisasi
1) Kualitas air limbah tidak berfluktuasi, maka pengambilan contoh dilkukan
pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air limbah, dengan cara
sesaat (grab sampling).
2) Kualitas air limbah berfluktuasi akibat proses produksi, maka pengambilan
contoh dilkukan pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air limbah,
dengan cara komposit waktu.

b. Jika terdapat bak equalisasi


Pengambilan contoh dilkukan pada saluran sebelum masuk ke perairan
penerima air limbah, dengan cara sesaat (grab sampling).
PENGUJIAN PARAMETER LAPANGAN
 Pengujian parameter lapangan yang dapat berubah dengan cepat, dilakukan
langsung setelah pengambilan contoh. Parameter tersebut antara lain: pH, suhu,
daya hantar listrik, alkalinitas, asiditas dan oksigen terlarut.
 6.6 Penyaringan Contoh
 Bila analisis tidak dapat segera dilakukan, maka perlu dilakukan penyaringan di
lapangan untuk pemeriksaan parameter yang terlarut. Cara penyaringan dapat
dilakukan sebagai berikut:
 Contoh yang akan di saring diambil sesuai keperluannya.
 Masukkan contoh tersebut ke dalam alat penyaring yang telah dilengkapi
saringan yang mempunyai ukuran pori 0.45 mm dan saring sampai selesai.
 Air saringan ditampung dalam wadah yang telah disiapkan sesuai keperluannya.
 6.6 Pengawetan Contoh
 Pengawetan contoh dilakukan apabila pemeriksaan tidak dapat langsung
dilakukan setelah pengambilan contoh (lihat Lampiran).
CONTOH FORMULIR PRE-SAMPLING
Contoh kasus

PT. XYZ terletak di pinggir sungai ABC. Pada tanggal 15 Juni


2021, PT. XYZ menerima laporan warga bahwa air buangan
perusahaan telah mencemari sungai ABC. Sehingga PT. XYZ
ingin melakukan monitoring terhadap air sungai yang ada
dilingkungannya. Jika diketahui debit air sungai lebih dari 100
m3/det,tentukanlah :

1. Tentukan alat yang sesuai untuk sampling?


2. Jumlah titik sampling dan teknik samplingnya?
3. Gambarkan sketsa titik sampling yang akan dilakukan?
4. Tentukan analisis sampling yang harus dilakukan?
5. Tentukan metode pengawetan sample, jika akan dilakukan
analisis
Silahkan total oksigen
dikerjakan dan totalsatu
dalam kelompok, padatan di laboratorium!
kelompok terdiri dari 2 anggota kelompok.
Dikumpulkan 24 juni 2021
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai