ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah armada pengangkutan sampah yang ditinjau
dari aspek teoritis dengan menggunakan model dinamik. Penelitian ini dilakukan dengan
simulasi model untuk mengetahui sistem pengangkutan sampah pada sarana saat ini dengan
pengolahan data aktual. Untuk dapat menyempurnakan efisiensi perencanaan pada sistem
pengangkutan sampah dilakukan skenario hasil 5 tahun mendatang. Parameter yang digunakan
untuk mendapatkan hasil jumlah armada pengangkutan sampah ialah parameter jumlah
penduduk, timbulan sampah, jarak tempuh, usia armada, kapasitas truk, ritasi dan kondisi TPA.
Proses menjalankan simulasi model pada skripsi ini digunakan alat bantu berupa software
STELLA agar dapat memberikan hasil jumlah armada juga kebutuhan ritasi untuk
pengangkutan sampah. Dari hasil simulasi model jumlah armada yang didapat yaitu 11 unit
truk yang berkapasitas 6 m³ dengan kebutuhan ritasi perhari sebanyak 19 ritasi. Pengadaan
armada untuk perencanaan sistem pengangkutan sampah dilakukan penambahan armada 2
tahun sekali atau dengan penambahan ritasi sebagai pengoptimalan pelayanan.
ABSTRACT
This study aims to determine the amount of waste transportation fleets were evaluated from the
theoretical aspects by using a dynamic model. This research was conducted with simulation
models to determine the waste transport system at this time means the actual data processing.
In order to enhance the efficiency of the system of waste transportation planning is done
scenario results next 5 years. The parameters used to obtain the results of waste transport fleet
size is a parameter of population, waste generation, mileage, age of the fleet, the capacity of the
truck, ritasi and landfill conditions. The process of running the simulation in this thesis is used
tools such as STELLA software in order to deliver the results of the fleet also needs ritasi for
waste transportation. From the results of the simulation model of the fleet were obtained are 11
trucks with a capacity of 6 m³ per day ritasi needs as much as 19 ritasi. Fleet procurement for
waste transportation system planning to do additional fleet of 2 years, or with the addition of
ritasi as optimization services.
28
JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.1
29
JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.1
Pengolahan sampah dilakukan dengan kawasan atau wilayah, badan usaha dan
meliputi kegiatan pemadatan, kemitraan. Sangat tergantung dari
pengomposan, daur ulang dan mengubah struktur organisasi di wilayah yang
sampah menjadi sumber energi. bersangkutan (Lampiran II,Permen
Teknologi pengolahan yang diterapkan PU,2013).
dapat berupa energi pengolahan secara
fisik, kimia, biologis, termal maupun Model Dinamik
teknologi lainnya. Teknologi fisik Model dinamika sistem mencakup
berupa pengurangan ukuran sampah seperangkat metode konseptual dan
(pencacahan), pemadatan, pemisahan numerik yang digunakan untuk
secara magnetis, massa-jenis dan opik. memahami struktur dan perilaku sistem
Teknologi pengolahan secara kimia yang kompleks dari waktu ke waktu.
berupa pembubuhan bahan kimia atau Selain itu, pemodelan berguna membuat
bahan lain agar memudahjan proses integrasi pemodelan menjadi sederhana.
pengolahan selanjutnya. Teknologi Permodelan sistem dinamik dapat
pengolahan secara biologisberupa membantu manusia untuk melihat sistem
pengolahan secar aerobic dan/atau secara secara keseluruhan (Fuchs, 2006). Selain
anaerobic seperti proses pengomposan itu, model dinamik juga dapat
dan biogasifikasi. Teknologi pengolahan dihubungkan dengan aspek kualitatif
secara termal berupa insenerasi, pirolisis dalam konteks waktu skala panjang
dan gasifikasi serta pengolahan sampah sehingga dapat mewakili fenomena yang
dapat pua dilakukan dengan terjadi dibandingkan dengan model time
menggunakan teknologi lain sehingga series lainnya (Neto, 2006)
dihasilkan bahan bakar. Tempat
pembuangan akhir sampah (TPA) Langkah Perumusan Model
merupakan sarana fisik untuk Pemodelan sistem dinamik dapat
berlangsungnya kegiatan pembuangan memanfaatkan prosedur lima langkah
akhir sampah berupa tempat yang untuk merumuskan model yaitu diagram
digunakan untuk mengkarantinakan causal loop digunakan untuk
sampah kota secara aman mengurangi kompleksitas sistem dalam
kajian dan sangat penting bagi pelaku
Sistem Pengangkutan sampah keseluruhan sistem. Stock-flow biasanya
Pemindahan dan pengangkutan sampah dikembangkan berdasarkan pada causal
dimaksudkan sebagai kegiatan operasi loop dan divisualisasikan melalui
yang dimulai dari titik pengumpulan perangkat lunak professional untuk
terakhir dari suatu siklus pengumpulan simulasi kuantitatif, penting untuk
sampai ke TPA atau TPST pada membangun kepercayaan di dalamnya.
pengumpulan dengan pola individual Serangkaian tes karena itu telah
langsung atau dari tempat disarankan untuk validasi model sistem
pemindahan/penampungan sementara dinamik. Setelah melalui tiga langkah
(TPS, TPS 3R, SPA) atau tempat pengujian, disepakati bahwa model
penampungan komunal sampai ke dapat diandalkan untuk analisis dasar
tempat pengolahan/pembuangan akhir menjalankan simulasi dan analisis
(TPA/TPST). Metoda pengangkutan skenario. Analisis simulasi untuk
serta peralatan yang akan dipakai membantu memahami sistem apa adanya
tergantung dari pola pengumpulan yang sedangkan analisis skenario menawarkan
dipergunakan. Sedangkan pelaksana wawasan alternatif pengeolaan yang
adalah pengelola kebersihan dalam suatu berpotensi akan memperbaiki perilaku
30
JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.1
sistem saat ini (Yuan dalam Agustia, Waktu pengangkutan sampah perlu
2013). memperhatikan tingkat kepadatan lalu
lintas. Ada 2 shif pagi dan sore.
d. Kapasitas truk
Simulasi Model dengan Software
Kapasitas truk yang digunakan 6 m³
Perancangan model dirancang
karena hanya truk yang berkapasitas
berdasarkan proses visualisasi yang
tersebut saja yang dapat menuju ke
memungkinkan pembuatan model
lokasi TPA.
membuat konsep, mendokumentasikan,
e. Usia truk pengangkutan
mensimulasikan dan menganalisis model
Usia teknis truk 5 – 7 tahun, dimana
sistem dinamik. Software yang
truk harus diganti maksimal pada usia
digunakan memberikan cara yang lebih
10 tahun dengan perawatan jika
fleksibel untuk membangun berbagai
penggunaan truk yang setiap hari
model simulasi dari causal loop atau
stock-flow diagram. harus mengangkut dengan jarak ≥ 30
km.
Ikonografi yang ada disusun untuk f. Jarak tempuh pengangkutan sampah
mensimulasi proses dinamik dari suatu Jarak tempuh pengangkutan sampah
sistem. Stock mewakili penjumlahan dari disesuaikan dengan rute
sebuah komponen sistem, baik secara pengangkutan juga lokasi menuju
spasial maupun temporal (misalnya TPA.
populasi, limbah yang dihasilkan). Flow g. Pola pengumpulan dan pengangkutan
menyatakan komponen mengalir Pada pola pengumpulan dan
kedalam atau keluar dari stock dan pengangkutan digunakan pola
converter memodifikasi tingkat individual manual (door to door).
perubahan dan konversi satuan (Dyson, model
2005). h. Pembiayaan
Biaya perlu direncanaka pada konsep
Batasan Penyusunan Model pemodelan. Sistem perencanan
Batasan sistem (system boundary) pembiayaan digunakan untuk
menggambarkan sifat-sifat yang menentukan alternatif perencanan
diciptakan di dalam keadaan batas tanpa hasil pemodelan yang lebih efisien.
tergantung faktor luar. (Wahid, 2015).
31
JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.1
Data sekunder :
f. Klik icon Grafik ( ) pada halaman
a. Sistem pengelolaan sampah Kota
kerja, lalu double klik pada grafik
Bangkalan.
untuk memasukkan variable yang
b. Jumlah penduduk Kota Bangkalan
akan ditampilkan pada grafik. Untuk
c. Jumlah timbulan sampah di Kota
mengeluarkan hasil model pada grafik
Bangkalan.
“Ctrl R”.
d. Ritasi pengangkutan sampah di Kota
Bangkalan. g. Klik icon table ( ) , untuk
e. Kapasitas Armada Pengangkutan. mengeluarkan hasil pemodelan
f. Data armada pengangkutan sampah di dengan table. Cara mengeluarkan
Kota Bangkalan hasil running sama dengan grafik
yaitu “ Ctrl R”.
Prosedur Penelitian
h. Setelah hasil running sudah didapat
Penelitian ini dilakukan untuk
dilakukan verifikasi dan validasi
mengetahui jumlah armada
model, dengan memilih menu “ Run
pengangkutan sampah Kota Bangkalan
“ lalu pilih “Check unit” maka akan
menggunakan model dinamik dengan
keluar peryataan pada gambar
software Stella. Penelitian dilakukan
dibawah ini, setelah itu bisa
dengan cara sebagai berikut :
dilanjutkan verifikasi model.
a. Klik Start – All Program –Stella. Pilih
i. Setelah semua simulasi di “check
Halaman “ Model” pada stella untuk
unit” lalu di verifikasi, sebelum itu
memulai simulasi model dengan
data di save dan di backup.
mengunakan icon yang ada, seperti Selanjutnya buka kembali software
pada gambar berikut
stella klik file - open – pilih file stella
b. Double klik pada icon stock, flow, dan yang sebelumnya sudah di save
converter untuk mengubah nama
dengan menekan “shift” bersamaan
icon, seperti :
dengan mengklik file. maka akan
Stock = Jumlah Armada
keluar icon seperti pada gambar, lalu
Flow = tingkat penambahan dan
pilih “Verify/Repair Model” klik OK.
pengurangan armada
Setelah klik ”ok” pada model
Converter = sistem (variable) yang
diagnostic options maka selanjutnya
berpengaruh terhadap stock
klik “start” pada model verification.
c. Klik connector – klik pada icon yang
Simulasi model dikatakan valid oleh
saling berhubungan (contoh: jumlah
software jika hasil model verification
armada dengan total armada)
seperti pada gambar diatas.
d. Double klik pada icon stock, flow, dan
converter untuk memasukan model
dengan data yang dimiliki. Contoh : HASIL DAN PEMBAHASAN
pada tingkat penambahan armada isi Dari hasil running model untuk
dengan nominal yang didapat dari mengetahui jumlah armada
data. pengangkutan sampah yang sesuai untuk
e. Isi semua dengan model data yang pengoptimalan pelayanan ialah :
dimilik hingga tidak ada tanda (?)
pada icon agar model bisa dijalankan.
Persamaan model pada icon yang
sudah terisi dapat dilihat pada
equation.
32
JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.1
Tabel 1 Pengaruh timbulan sampah terhadap Tabel 2 Pengaruh jumlah penduduk terhadap
jumlah armada dan kebutuhan ritasi timbulan samoah,jumlah penduduk dan
Jumlah Armada kebutuhan ritasi
Timbulan
Thn Kondisi hasil
m³
Eksisting running
9 11
2016 290 Kebutuhan Ritasi
19 19
33
JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.1
34
JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.1
35
JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.1
36