Anda di halaman 1dari 9

JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.

ANALISIS MODEL DINAMIK DALAM PENGANGKUTAN


SAMPAH DI KOTA BANGKALAN
Sarah Agustina Zalukhu dan Mohammad Mirwan
Progdi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
e-mail : agustina.zalukhu@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah armada pengangkutan sampah yang ditinjau
dari aspek teoritis dengan menggunakan model dinamik. Penelitian ini dilakukan dengan
simulasi model untuk mengetahui sistem pengangkutan sampah pada sarana saat ini dengan
pengolahan data aktual. Untuk dapat menyempurnakan efisiensi perencanaan pada sistem
pengangkutan sampah dilakukan skenario hasil 5 tahun mendatang. Parameter yang digunakan
untuk mendapatkan hasil jumlah armada pengangkutan sampah ialah parameter jumlah
penduduk, timbulan sampah, jarak tempuh, usia armada, kapasitas truk, ritasi dan kondisi TPA.
Proses menjalankan simulasi model pada skripsi ini digunakan alat bantu berupa software
STELLA agar dapat memberikan hasil jumlah armada juga kebutuhan ritasi untuk
pengangkutan sampah. Dari hasil simulasi model jumlah armada yang didapat yaitu 11 unit
truk yang berkapasitas 6 m³ dengan kebutuhan ritasi perhari sebanyak 19 ritasi. Pengadaan
armada untuk perencanaan sistem pengangkutan sampah dilakukan penambahan armada 2
tahun sekali atau dengan penambahan ritasi sebagai pengoptimalan pelayanan.

Kata kunci : Pengangkutan sampah, model dinamik dan software STELLA

ABSTRACT
This study aims to determine the amount of waste transportation fleets were evaluated from the
theoretical aspects by using a dynamic model. This research was conducted with simulation
models to determine the waste transport system at this time means the actual data processing.
In order to enhance the efficiency of the system of waste transportation planning is done
scenario results next 5 years. The parameters used to obtain the results of waste transport fleet
size is a parameter of population, waste generation, mileage, age of the fleet, the capacity of the
truck, ritasi and landfill conditions. The process of running the simulation in this thesis is used
tools such as STELLA software in order to deliver the results of the fleet also needs ritasi for
waste transportation. From the results of the simulation model of the fleet were obtained are 11
trucks with a capacity of 6 m³ per day ritasi needs as much as 19 ritasi. Fleet procurement for
waste transportation system planning to do additional fleet of 2 years, or with the addition of
ritasi as optimization services.

Keywords: Transportation of waste, the dynamic model and software STELLA

28
JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.1

PENDAHULUAN sampah adalah kegiatan yang sistematis,


Kota Bangkalan dapat dikatakan adalah menyeluruh, dan berkesinambungan
kota yang saat ini dalam proses yang meliputi perencanaan, pengurangan
pengembangan. Kota Bangkalan dan penanganan sampah dimana
memiliki potensi yang cukup baik ke bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
depannya dikarenakan Kota Bangkalan masyarakat dan kualitas lingkungan serta
adalah pintu masuk pulau Madura. menjadikan sampah sebagai sumber
Perkembangan kota yang terus berjalan daya. Penanganan sampah ialah
diiringi dengan meningkatnya jumlah perlakuan terhadap sampah untuk
penduduk, total penduduk di Kota memperkecil atau menghilangkan
Bangkalan sebanyak 79.091 jiwa (BPS masalah yang ada kaitannya dengan
Bangkalan 2013). Dengan banyaknya lingkungan, yang dapat berbentuk
penduduk Kota Bangkalan tidak dapat membuang sampah saja atau
terhindari dari masalah persampahan, hal mengembalikan (recycling) sampah
ini akan berdampak pada meningkatnya menjadi bahan - bahan yang bermanfaat
timbulan sampah maka pengelolaan (Tato, 2012).
sampah yang baik sangat diperlukan
agar tidak terjadi penurunan kualitas
Teknik oprasional pengelolaan
lingkungan akibat masalah tersebut.
sampah
Teknik oprasional pengelolan sampah
Pengangkutan sampah adalah sub-sistem terdiri dari pewadahan, pengumpulan,
persampahan yang bertugas membawa pengangkutan , pengolahan dan
sampah dari lokasi pemindahan atau dari
pemprosesan akhir sampah. Pada sistem
sumber sampah secara langsung menuju pewadahan sampah ditempatkan sesuai
Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kota dengan karakteristiknya yaitu menurut
Bangkalan memiliki 13 kelurahan. Rata jenis, bentuk, sifat dan pengadaan. Pola
– rata masyarakat Kota Bangkalan pewadahannya ada 2 yaitu pola
membuang sampah 2,5 m³/hari (BLH individual dan pola komunal baik secara
Bangkalan 2016). Banyaknya sampah langsung atau tidak langsung. Sistem
yang dihasilkan namun masih kurang pengumpulan sampah memiliki pola
didukung oleh sarana dan prasarana individual dan komunal baik secara
yang ada. langsung atau tidak langsung, untuk
perencanaan oprasional pengumpulan
Tujuan penelitian ini adalah Untuk
perlu diperhatikan rotasi pengumpulann
menentukan jumlah armada
antara 1 – 4 kali/hari dengan periodesasi
pengangkutan sampah yang ditinjau dari
1 hari, 2hari atau maksimal 3 hari sekali
aspek teoritis di Kota Bangkalan dengan
tergantung komposisi sampahnya. Pada
menggunakan model dinamik.
penyediaan prasarana dan sarana
pengumpulan perlu diperhatikkan jenis
Menurut Peraturan Menteri Dalam dan volume sarana pengumpulan. Untuk
Negeri No. 33 Tahun 2010 tentang menghitung kebutuhan alat pengumpul
Pedoman Pengelolaan Sampah, sampah ada beberapa perumusan yaitu :
adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia - Menghitung jumlah alat angkut secara
dan/atau proses alam yang berbentuk langsung (truk)
padat yang terdiri atas sampah rumah
tangga maupun sampah sejenis sampah
rumah tangga. Peraturan Menteri Dalam Sumber : Lampiran II Peraturan Menteri
Negeri No. 33 Tahun 2010, Pengelolaan PU,2013

29
JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.1

Pengolahan sampah dilakukan dengan kawasan atau wilayah, badan usaha dan
meliputi kegiatan pemadatan, kemitraan. Sangat tergantung dari
pengomposan, daur ulang dan mengubah struktur organisasi di wilayah yang
sampah menjadi sumber energi. bersangkutan (Lampiran II,Permen
Teknologi pengolahan yang diterapkan PU,2013).
dapat berupa energi pengolahan secara
fisik, kimia, biologis, termal maupun Model Dinamik
teknologi lainnya. Teknologi fisik Model dinamika sistem mencakup
berupa pengurangan ukuran sampah seperangkat metode konseptual dan
(pencacahan), pemadatan, pemisahan numerik yang digunakan untuk
secara magnetis, massa-jenis dan opik. memahami struktur dan perilaku sistem
Teknologi pengolahan secara kimia yang kompleks dari waktu ke waktu.
berupa pembubuhan bahan kimia atau Selain itu, pemodelan berguna membuat
bahan lain agar memudahjan proses integrasi pemodelan menjadi sederhana.
pengolahan selanjutnya. Teknologi Permodelan sistem dinamik dapat
pengolahan secara biologisberupa membantu manusia untuk melihat sistem
pengolahan secar aerobic dan/atau secara secara keseluruhan (Fuchs, 2006). Selain
anaerobic seperti proses pengomposan itu, model dinamik juga dapat
dan biogasifikasi. Teknologi pengolahan dihubungkan dengan aspek kualitatif
secara termal berupa insenerasi, pirolisis dalam konteks waktu skala panjang
dan gasifikasi serta pengolahan sampah sehingga dapat mewakili fenomena yang
dapat pua dilakukan dengan terjadi dibandingkan dengan model time
menggunakan teknologi lain sehingga series lainnya (Neto, 2006)
dihasilkan bahan bakar. Tempat
pembuangan akhir sampah (TPA) Langkah Perumusan Model
merupakan sarana fisik untuk Pemodelan sistem dinamik dapat
berlangsungnya kegiatan pembuangan memanfaatkan prosedur lima langkah
akhir sampah berupa tempat yang untuk merumuskan model yaitu diagram
digunakan untuk mengkarantinakan causal loop digunakan untuk
sampah kota secara aman mengurangi kompleksitas sistem dalam
kajian dan sangat penting bagi pelaku
Sistem Pengangkutan sampah keseluruhan sistem. Stock-flow biasanya
Pemindahan dan pengangkutan sampah dikembangkan berdasarkan pada causal
dimaksudkan sebagai kegiatan operasi loop dan divisualisasikan melalui
yang dimulai dari titik pengumpulan perangkat lunak professional untuk
terakhir dari suatu siklus pengumpulan simulasi kuantitatif, penting untuk
sampai ke TPA atau TPST pada membangun kepercayaan di dalamnya.
pengumpulan dengan pola individual Serangkaian tes karena itu telah
langsung atau dari tempat disarankan untuk validasi model sistem
pemindahan/penampungan sementara dinamik. Setelah melalui tiga langkah
(TPS, TPS 3R, SPA) atau tempat pengujian, disepakati bahwa model
penampungan komunal sampai ke dapat diandalkan untuk analisis dasar
tempat pengolahan/pembuangan akhir menjalankan simulasi dan analisis
(TPA/TPST). Metoda pengangkutan skenario. Analisis simulasi untuk
serta peralatan yang akan dipakai membantu memahami sistem apa adanya
tergantung dari pola pengumpulan yang sedangkan analisis skenario menawarkan
dipergunakan. Sedangkan pelaksana wawasan alternatif pengeolaan yang
adalah pengelola kebersihan dalam suatu berpotensi akan memperbaiki perilaku

30
JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.1

sistem saat ini (Yuan dalam Agustia, Waktu pengangkutan sampah perlu
2013). memperhatikan tingkat kepadatan lalu
lintas. Ada 2 shif pagi dan sore.
d. Kapasitas truk
Simulasi Model dengan Software
Kapasitas truk yang digunakan 6 m³
Perancangan model dirancang
karena hanya truk yang berkapasitas
berdasarkan proses visualisasi yang
tersebut saja yang dapat menuju ke
memungkinkan pembuatan model
lokasi TPA.
membuat konsep, mendokumentasikan,
e. Usia truk pengangkutan
mensimulasikan dan menganalisis model
Usia teknis truk 5 – 7 tahun, dimana
sistem dinamik. Software yang
truk harus diganti maksimal pada usia
digunakan memberikan cara yang lebih
10 tahun dengan perawatan jika
fleksibel untuk membangun berbagai
penggunaan truk yang setiap hari
model simulasi dari causal loop atau
stock-flow diagram. harus mengangkut dengan jarak ≥ 30
km.
Ikonografi yang ada disusun untuk f. Jarak tempuh pengangkutan sampah
mensimulasi proses dinamik dari suatu Jarak tempuh pengangkutan sampah
sistem. Stock mewakili penjumlahan dari disesuaikan dengan rute
sebuah komponen sistem, baik secara pengangkutan juga lokasi menuju
spasial maupun temporal (misalnya TPA.
populasi, limbah yang dihasilkan). Flow g. Pola pengumpulan dan pengangkutan
menyatakan komponen mengalir Pada pola pengumpulan dan
kedalam atau keluar dari stock dan pengangkutan digunakan pola
converter memodifikasi tingkat individual manual (door to door).
perubahan dan konversi satuan (Dyson, model
2005). h. Pembiayaan
Biaya perlu direncanaka pada konsep
Batasan Penyusunan Model pemodelan. Sistem perencanan
Batasan sistem (system boundary) pembiayaan digunakan untuk
menggambarkan sifat-sifat yang menentukan alternatif perencanan
diciptakan di dalam keadaan batas tanpa hasil pemodelan yang lebih efisien.
tergantung faktor luar. (Wahid, 2015).

Pada setiap membuatan model perlu METODE PENELITIAN


diperhatikan batasan yang digunakan Peralatan dan Bahan
pada model, berikut adalah batasan yang Penelitian ini menggunakkan model
digunkan pada penelitian ini : dinamik dengan alat perangkat lunak
a. Rute pengangkutan sampah profesional yaitu software Stella. Pada
Rute pengangkutan yang digunakan penelitian ini menggunakan bahan
ialah rute yang melayani Kota berupa data primer dan data sekunder
Bangkalan. sebagai berikut :
b. Ritasi pengangkutan sampah Data primer :
Yang memiliki 19 kebutuhan ritasi a. Jumlah dan kelayakan armada
perhari dengan rit (rotasi) pengangkutan di Kota Bangkalan.
pengangkutan 2 - 3 kali yang b. Rata-rata jarak tempuh pengangkutan
disesuaikan dengan timbulan sampah sampah di Kota Bangkalan.
yang dihasilkan. c. Lokasi TPA Kota Bangkalan.
c. Waktu pengangkutan sampah

31
JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.1

Data sekunder :
f. Klik icon Grafik ( ) pada halaman
a. Sistem pengelolaan sampah Kota
kerja, lalu double klik pada grafik
Bangkalan.
untuk memasukkan variable yang
b. Jumlah penduduk Kota Bangkalan
akan ditampilkan pada grafik. Untuk
c. Jumlah timbulan sampah di Kota
mengeluarkan hasil model pada grafik
Bangkalan.
“Ctrl R”.
d. Ritasi pengangkutan sampah di Kota
Bangkalan. g. Klik icon table ( ) , untuk
e. Kapasitas Armada Pengangkutan. mengeluarkan hasil pemodelan
f. Data armada pengangkutan sampah di dengan table. Cara mengeluarkan
Kota Bangkalan hasil running sama dengan grafik
yaitu “ Ctrl R”.
Prosedur Penelitian
h. Setelah hasil running sudah didapat
Penelitian ini dilakukan untuk
dilakukan verifikasi dan validasi
mengetahui jumlah armada
model, dengan memilih menu “ Run
pengangkutan sampah Kota Bangkalan
“ lalu pilih “Check unit” maka akan
menggunakan model dinamik dengan
keluar peryataan pada gambar
software Stella. Penelitian dilakukan
dibawah ini, setelah itu bisa
dengan cara sebagai berikut :
dilanjutkan verifikasi model.
a. Klik Start – All Program –Stella. Pilih
i. Setelah semua simulasi di “check
Halaman “ Model” pada stella untuk
unit” lalu di verifikasi, sebelum itu
memulai simulasi model dengan
data di save dan di backup.
mengunakan icon yang ada, seperti Selanjutnya buka kembali software
pada gambar berikut
stella klik file - open – pilih file stella
b. Double klik pada icon stock, flow, dan yang sebelumnya sudah di save
converter untuk mengubah nama
dengan menekan “shift” bersamaan
icon, seperti :
dengan mengklik file. maka akan
Stock = Jumlah Armada
keluar icon seperti pada gambar, lalu
Flow = tingkat penambahan dan
pilih “Verify/Repair Model” klik OK.
pengurangan armada
Setelah klik ”ok” pada model
Converter = sistem (variable) yang
diagnostic options maka selanjutnya
berpengaruh terhadap stock
klik “start” pada model verification.
c. Klik connector – klik pada icon yang
Simulasi model dikatakan valid oleh
saling berhubungan (contoh: jumlah
software jika hasil model verification
armada dengan total armada)
seperti pada gambar diatas.
d. Double klik pada icon stock, flow, dan
converter untuk memasukan model
dengan data yang dimiliki. Contoh : HASIL DAN PEMBAHASAN
pada tingkat penambahan armada isi Dari hasil running model untuk
dengan nominal yang didapat dari mengetahui jumlah armada
data. pengangkutan sampah yang sesuai untuk
e. Isi semua dengan model data yang pengoptimalan pelayanan ialah :
dimilik hingga tidak ada tanda (?)
pada icon agar model bisa dijalankan.
Persamaan model pada icon yang
sudah terisi dapat dilihat pada
equation.

32
JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.1

Tabel 1 Pengaruh timbulan sampah terhadap Tabel 2 Pengaruh jumlah penduduk terhadap
jumlah armada dan kebutuhan ritasi timbulan samoah,jumlah penduduk dan
Jumlah Armada kebutuhan ritasi
Timbulan
Thn Kondisi hasil

Eksisting running
9 11
2016 290 Kebutuhan Ritasi
19 19

Output hasil running yang ditunjukan


tabel 1 bahwa jumlah armada pada
kondisi eksisting dengan hasil running
memiliki perbedaan. Perbedaan terlihat Dari proyeksi jumlah penduduk
pada jumlah armada yang seharusnya dilakukanlah proyeksi terhadap timbulan
melayani pengangkutan sampah di kota sampah di tahun mendatang hal ini
Bangkalan ialah 11 armada (truk), maka merupakan dasar dari perencanan,
jika disesuaikan dengan hasil running perancangan dan pengkajian sistem
perlu adanya penambahan 2 armada pengelolaan pesampahan. Variasi ini
(truk) pengangkutan sampah di Kota terutama disebabkan karena jumlah
Bangkalan. Penambahan 2 armada penduduk yang meningkat yang
tesebut disebabkan karena timbulan menyebabkan, tingkat hidup masyarakat
sampah yang meningkat hingga menurut yang makin besar, cara hidup dan
model perlu adanya penambahan armada mobilisasi penduduk (Damanhuri, 2008).
namun pada output juga dihasilkan Oleh sebab itu dari faktor utama yaitu
kebutuhan ritasi. Pada hasil lainnya jumlah penduduk yang meningkat sangat
dapat diketahui juga kebutuhan ritasi berpengaruh pada variabel lain yang
yang sesuai dengan timbulan yang ada di dihasilkan. contoh peningkatan tersebut
Kota Bangkalan. Jumlah armada dan dapat dilihat pada gambar 2.
kebutuhan ritasi yang sudah diketahui
pada hasil running digunakan sebagai Hasil output model didapat jumlah
acuan untuk simulasi model pada armada yang sesuai dengan timbulan
skenario hasil untuk 5 tahun mendatang. sampah yang dihasilkan, maka dari
Hasil penelitian yang didapat pada hasil output tersebut dilakukan simulasi
running model dengan dibuat skenario kembali dengan bantuan software stella
untuk mengetahui kebutuhan armada untuk mengetahui output hasil 5 tahun
yang sesuai pada pelayanan untuk kemudian. Hasil skenario jumlah
perencanaan 5 tahun mendatang di Kota penduduk 5 tahun mendatang pada
Bangkalan dengan bantuan software gambar 1 yang meningkat hingga seperti
stella dapat dilihat pada tabel berikut ini: membentuk siku yang menunjukkan
semakin naik dari tahun ke tahun.

Gambar 1 Grafik hubungan tahun proyeksi


terhadap jumlah penduduk

33
JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.1

Simulasi model pada gambar 2 pengangkutan sampah. Kebutuhan


menggunakan variabel jumlah penduduk armada yang meningkat setiap tahunnya
dan timbulan sampah yang memiliki mengakibatkan meningkat pula
hubungan causal loop positif, logika ini pelayanan pengangkutan sampah yang
kemudian ditampilan pada gambar 2. ada di Kota Bangkalan. Peningkatan
Simulasi model dua variabel ini armada terjadi 2 tahun sekali, hal
menunjukkan pola identik yaitu semakin tersebut membantu pengoptimalan
naik dari tahun ke tahun. pelayanan. Hasil peningkatan armada
dari tahun 2016 hingga 2020 dapat
dilihat pada tabel 2. Sarana
pengumpulan dan pengangkutan sampah
harus sesuai dengan kondisi setempat
juga memperhatikan ketentuan dan
pedoman yang berlaku dengan sistem
pelayanan persampahan yang tersedia
(Lampiran II Permen PU, 2013).
Gambar 2 Grafik hubungan tahun proyeksi
terhadap jumlah penduduk dan timbulan sampah KESIMPULAN
Dari hasil pengolahan data dan
Faktor yang mempengaruhi yaitu faktor pembahasan dapat diperoleh kesimpulan
laju pertumbuhan dari sektor industri, sebagai berikut :
perdagangan, pertanian, dan 1. Pengggunaan model dinamik
pertumbuhan ekonomi. Hasil gambar yang ada pada simulasi model ini
grafik diatas merupakan hasil dari bertujuan untuk penyempurnaan sistem
running model yang dapat dilihat pengangkutan sampah Kota Bangkalan
hasilnya pada tabel 2. Selain jumlah dengan data – data yang akurat karena
penduduk dan timbulan sampah yang didapat dari dinas terkait. Model
menunjukkan hasil dengan pola identik dinamik mampu menentukan jumlah
ada juga kebutuhan armada yang armada pengangkutan sampah yang
mengalami kenaikan kebutuhan yang efisien dalam pelayanan pengangkutan
sama. Kenaikan ini otomatis terjadi sampah menuju TPA dan jumlah
karena timbulan sampah yang meningkat armada yang dibutuhkan untuk
ditiap tahunnya dan juga adanya variabel pengoptimalan pelayanan
tingkat penambahan armada pertahun. pengangkutan sampah memerlukan 11
14 unit armada yang dibutuhkan untuk
13
mengangkut sampah sebanyak 290 m³.
13 13
2. Jumlah armada pengangkutan
12 12 12 Jumlah sampah yang sesuai pelayanan
11 11 11 armada mempengaruhi juga atas kebutuhan
ritasi di Kota Bangkalan, namun
10
kebutuhan ritasi di Kota Bangkalan
2015
2016
2017
2018
2019
2020

setelah di dapat hasil sudah efisien


dengan timbulan sampah yang ada
Gambar 3 Grafik hubungan tahun proyeksi yaitu ada 19 ritasi.
dengan jumlah armada pengangkutan sampah 3. Hasil dari running model di
Ketersediaan armada yang cukup proyeksi agar mengetahui perencanan
merupakan salah satu faktor yang jumlah armada dan kebutuhan ritasi
mendukung dalam perencanaan yang efisien dengan peningkatan

34
JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.1

jumlah penduduk dan timbulan sampah DAFTAR PUSTAKA


untuk 5 tahun mendatang di Kota
Agustia, Y. P. (2013). Model Sistem
Bangkalan. Peningkatan armada dapat
Dinamik pada Pengembangan
dilakukan 2 tahun dengan pengadaan 1
Pengelolaan Sampah Kecamatan
armada pengangkutan sampah.
Gubeng Kota Surabaya. Thesis.
Saran Teknik Lingkungan, Institut
Saran untuk menyempurnakan Teknologi Sepuluh November.
penelitian sebagai berikut : Badan Lingkungan Hidup Kota
1. Sebaiknya dilakukan Bangkalan. (2016). Timbulan
pengoptimalan armada pengangkutan sampah per hari.
sampah dari Badan Lingkungan Hidup Badan Pusat Statistik Kota Bangkalan
Kabupaten Bangkalan agar pelayanan (2013). Bangkalan dalam angka.
pengangkutan sampah lebih optimal. Barlas, Y. (1996). Formal Aspects of
Namun jika tidak memungkinkan Model Validity and Validation in
untuk penambahan armada bisa System Dynamics. System
dilakukan dengan penambahan ritasi Dynamics Review, 12, 183-201.
pengangkutan atau bisa juga jika dilihat Damanhuri, E Dan Tri Padmi. (2008),
dari aspek pembiayaan dengan Diktat Kuliah Pengelolaan
penambahan SDM (personil) Sampah Bagian 2 Sumber,
pengangkutan agar lebih efisien dan Karakteristik dan Timbulan
murah. Sampah. Program Studi Teknik
2. Pada pemodelan perlu Lingkungan FTSL, Institut
memperhatikan beberapa hal yaitu rute Teknologi Bandung, Bandung.
pengangkutan, ritasi, jarak tempuh, Fuchs, H. U. (2006). System Dynamics
kondisi jalan, waktu pengangkutan, Modeling In Science and
pola pengumpulan dan pengangkutan, Engineering. System Dynamics
usia armada, dan aspek biaya. Hal ini Conference at the University of
sangat perlu agar dapat mengatasi Puerto Rico Resource Center for
kendala yang akan dihadapi pada Science and Engineering.
batasan atau pun kondisi eksisting. Mayaguez.
3. Dalam menentukan jumlah Kementerian Pekerjaan Umum (2013).
pengangkutan armada sebaiknya tidak Peraturan Menteri Pekerjaan
mengabaikan kondisi eksisting, batasan Umum Lampiran II Tahun 2013,
model dan memperhatikan syarat Tentang Penyelenggaraan
pengangkutan sampah yang sesuai, Prasarana dan Sarana
juga tetap melibatkan sistem oprasional Persampahan Dalam
pengolahan sampah yang berhubungan Penanganan Sampah Rumah
dengan pengangkutan yaitu sistem Tangga dan Sampah Sejenis
pengumpulan. Sampah Rumah Tangga.
4. Dalam menggunakan model Neto, A. D. C. L., Legey, L. F. L.,
dinamik untuk pengolahan data dan Araya, M. C. G., Jablonski, S.
running model perlu hati-hati dalam (2006). A System Dynamics
input data dan simulasi model karena Model for the Enviromental
satu kesalahan input saja akan Management of the Sepetiba Bay
mempengaruhi hasil running dan hasil Watershed, Brazil Enviromental
output. Manage 38, 879-888.
Tato. S. (2012). Analisis Sistem
Pengelolaan Sampah di

35
JURNAL ENVIROTEK VOL.10 NO.1

Perumahan Bumi Tamalarea


Permai (BTP) Kota Makasar.
Wahid, Abdul. (2015). System
Dynamics. Pengantar Sistem
Dinamik. Departemen Teknik
Gas dan Petrokimia FTUI.
Universitas Indonesia.
Yunita. A. T. (2014). Alternatif Sistem
Pengangkutan Sampah Kota
Tuban dengan Stagecoach
Dynamic Programing. Teknik
Lingkungan, Universitas
Pembangunan Nasional, Jawa
Timur.

36

Anda mungkin juga menyukai