Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

NAMA MAHASISWA : 1. THAHARA OCTY WINAHYU


2. BIMA SAKTI PAMUNGKAS
3. JORDAN NANDA PRADANA
4. AFRIDA NUR TIFANI
5. ULFAH FAOZIAH

SEMESTER : I (SATU) – REGULER B

MATA KULIAH : TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

WAKTU DAN LOKASI : 26 SEPTEMBER 2017 – LABORATORIUM KIMIA


KAMPUS 7 POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

A. MATERI PRAKTIKUM

1 JENIS PRAKTIKUM : Pengambilan Air secara Kimia

2 TUJUAN : Mahasiswa mampu memahami dan mengerti cara –


cara dan teknik pengambilan sampel air secara
kimia sesuai prosedur yang telah diajarkan.
3 METODE : -

B. DASAR TEORI
Air merupakan senyawa yang mempunyai rumus molekul H 2O. Dalam molekul
tersebut. Atom Oksigen berikatan dengan 2 atom Hidrogen dengan ikatan kovalen.
Penentuan atau penetapan kandungan air dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Hal ini tergantung pada sifat bahannya. Pada umumnya penentuan kadar air
dilakukan dengan mengeringkan bahan dalam oven pada suhu 105o– 1100o C
selama 3 jam atau sampai didapat berat yang konstan. Selisih berat sebelum dan
sesudah pengeringan adalah banyaknya air yang diuapkan. Untuk bahan-bahan yang
tidak tahan panas, seperti bahan yang berkadar gula tinggi, minyak, daging, kecap,
dan lain-lain pemanasan dilakukan dalam oven vakum dengan suhu yang lebih
rendah.
Kadang-kadang pengeringan dilakukan tanpa pemanasan, bahan dimasukkan dalam
eksikator dengan H2SO4 pekat sebagai pengering, hingga mencapai berat yang
konstan. Penentuan kadar air dari bahan-bahan yang kadar airnya tinggi dan
mengandung senyaawa – senyawa yang mudah menguap (volatile) seperti sayuran
dan susu, menggunakan cara destilasi dengan pelarut tertentu, misalnya Toluen,
xilol dan heptana yang berat jenisnya lebih rendah daripada air.
Contoh (sampel) dimasukkan dalam tabung bola (flask), kemudian dipanaskan. Air
dan pelarut menguap, diembunkan, dan jatuh pada tabung Aufhauser yang berskala.
Air yang mempunayai berat jenis lebih besar ada dibagian bawah, sehingga jumlah
air yang diupakan dapat dilihat pada skala tabung Aufhauser tersebut
Tujuan dari pengambilan sampel / contoh adalah untuk mengumpulkan
sebagian material / bahan dalam volume yang cukup kecil yang mewakili material /
bahan yang akan diperiksa secara tepat / teliti untuk dapat dibawa dengan mudah
dan diperiksa dilaboratorium.
Hal ini berarti bahwa perbandingan atau konsentrasi relatif yang tepat dari semua
komponen dalam sampel akan sama seperti dalam material yang disampling, serta
tidak mengalami perubahan-perubahan yang berarti dalam komposisinya sebelum
pemeriksaan.
Untuk mendapatkan sampel yang mewakili diperlukan seorang pengambil
sampel yang dapat / mampu melakukan prosedur pengambilan dan pengawetan
sampel dengan baik, agar hasil uji laboratorium nantinya merupakan hasil uji yang
dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan kuantitasnya. Kemungkinan kandungan
pada sampel dapat hilang secara keseluruhan atau sebagian jika prosedur
pengambilan dan pengawetan sampel yang baik tidak diikuti dengan benar.
C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat a. Botol oksigen (botol sampel)


b. Botol timba
c. Bayler
d. Bunsen
e. Filler
f. Pipet ukur
g. Nampan

2. Bahan h. Kapas
i. MnSO4
j. Pereaksi O2
k. Korek
l. Label
m. Kertas pembungkus/ kertas payung
n. Tali pengikat botol sampel

D. CARA KERJA
(1) Menentukan lokasi pengambilan sampel
Lokasi pengambilan sampel dilakukan pada air permukaan dan air tanah.
Lokasi pengambilan sampel ditentukan berdasarkan tujuan dan keperluan
pengambilan sampel :
(a) Lokasi pengambilan sampel air permukaan :
Lokasi pengambilan sampel air permukaan dapat berasal dari daerah
pengaliran sungai dan danau / waduk.
Pemantauan kualitas air pada suatu daerah pengaliran sungai berdasarkan pada :
- Sumber air alamiah :
Yaitu lokasi pada tempat yang belum terjadi atau masih sedikit
pencemaran.
- Sumber air tercemar :
Yaitu lokasi pada tempat yang telah mengalami perubahan atau dihilir
sumber pencemar.
- Sumber air yang dimanfaatkan
Yaitu lokasi pada tempat penyadapan pemenfaatan sumber air tersebut.

Pemantauan kualitas air pada danau / waduk berdasarkan pada :


a. Tempat masuknya sungai ke danau / waduk.
b. Ditengah danau / waduk.
c. Lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan
d. Tempat keluarnya air danau / waduk.

(b) Lokasi pengambilan sampel air tanah :


Pengambilan sampel air tanah dapat berasal dari air tanah bebas (tidak
tertekan) dan air tanah tertekan denga penjelasansebagai berikut :
- Air tanah bebas (tidak tertekan), misal : sumur gali, sumur pompa tangan
dangkal / dalam.
Hulu dan hilir dari lokasi penimbunan / pembuangan sampah kota / industri.
Di sebelah hilir daerah pertanian yang intensif menggunakan pestisida dan pupuk
kimia.
Di daerah pantai dimana terjadi penyusupan air asin.
Tempat-tempat lain yang dianggap perlu.
- Air tanah tertekan
Di sumur produksi air tanah untuk pemenuhan kebutuhan perkotaan, pedesaan,
pertanian dan industri.
Di sumur produksi air tanah PAM maupun sarana umum.
Di sumur-sumur pemantauan kualitas air tanah.
Di lokasi kawasan industri.
Di sumur observasi untuk pengawasan imbuhan.
Pada sumur observasi air tanah di suatu cekungan air tanah artesis ( misalnya :
cekungan artesis Bandung)
Pada sumur observasi di wilayah pesisir dimana terjadi penyusupan air asin.
Pada sumur observasi penimbunan / pengolahan limbah industri bahan berbahaya
dan beracun (B3).
Pada sumur lainnya yang dianggap perlu.

(2) Menentukan titik pengambilan contoh


(a) Air permukaan
Titik pengambilan contoh dapat dilakukan di sungai dan danau / waduk ,
dengan penjelasan sebagai berikut :
- Di sungai, titik pengambilan contoh di sungai dengan ketentuan :
1. Sungai dengan debit kurang dari 5 m3 / detik, contoh diambil pada satu titik di
tengah sungai pada 0,5 x kedalaman dari permukaan air.
2. Sungai dengan debit antara 5 – 150 m3 / detik, contoh diambil pada dua titik
masing-masing pada ada jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai pada 0,5 x kedalaman dari
permukaan air.
3. Sungai dengan debit lebih dari 150 m3 / detik, contoh diambil minimum pada
enam titik masing-masing pada jarak ¼. ½ dan ¾ lebar sungai pada 0,2 x dan 0,8
x kedalaman dari permukaan air.
- Di danau / waduk, titik pengambilan contoh di danau / waduk dengan
ketentuan :
1. Danau / waduk yang kedalamannya kurang dari 10 m, contoh diambil pada dua
titik dipermukaan dan di dasar danau / waduk.
2. Danau / waduk dengan kedalaman antara 10-30 meter, contoh diambil pada tiga
titik, yaitu : di permukaan, di lapisan termoklin dan di dasar danau / waduk.
3. Danau / waduk dengan kedalaman antara 30 – 100 m, contoh diambil pada
empat titik, yaitu di permukaan, di lapisan termoklin ( metalimnion), di atas
lapisan hipolimnion dan di dasar danau / waduk.
4. Danau / waduk yang kedalamannya lebih dari 100 m, titik pengambilan contoh
dapat ditambah sesuai dengan keperluan.
(b) Air tanah
Titik pengambilan contoh air tanah dapat berasal dari air tanah bebas dan
air tanah tertekan (artesis) dengan penjelasan sebagai berikut :
- Air tanah bebas
1. Pada sumur gali, contoh diambil pada kedalaman 20 cm dibawah permukaan
air dan sebaiknya diambil pada pagi hari.
2. Pada sumur bor dengan pompa tangan / mesin, contoh diambil dari kran / mulut
pompa tempat keluarnya air setalh air dibuang selama lebih kurang 5 menit.
- Air tanah tertekan
1. Pada sumur bor eksplorasi, contoh diambil pada titik yang telah ditentukan
sesuai keperluan eksplorasi.
2. Pada sumur observasi, contoh diambil pada dasar sumur setelah air dalam
sumur bor / pipa dibuang sampai habis (dikuras) sebanyak tiga kali.
3. Pada sumur produksi contoh diambil pada kran / mulut pompa keluarnya air.
- Air PAM :
Contoh diambil pada kran tempat keluarnya air, setelah kran air dibuka 1-2 menit.
- Air kolam renang / air pemandian umum.
Sampel diambil pada beberapa titik pengambilan.

(3) Pengambilan sampel


(a) Pengambilan sampel untuk pemeriksaan sifat fisika dan kimia air.
Tahapan pengambilan contoh untuk keperluan ini adalah :
1. Menyiapkan alat pengambil contoh yang sesuai dengan keadaan sumber air.
2. Membilas alat dengan contoh yang akan diambil sebanyak tiga kali.
3. Mengambil contoh sesuai dengan keperluan dan campurkan dalam penampung
sementara hingga merata.
4. Apabila contoh diambil dari beberapa titik, maka volume contoh yang diambil
dari setiap titik harus sama.
(b) Pengambilan contoh untuk pemeriksaan oksigen terlarut (DO)
Pengambilan contoh dapt dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Cara langsung
Tahapan pengambilan contoh dengan cara langsung sebagai berikut :
a. Menyiapkan botol oksigen yang bersih dan mempunyai volume  300 ml
serta dilengkapi dengan tutup kapas.
b. Mencelupkan botol timba dan bayler dengan hati-hati ke dalam air.
c. Mengisi botol oksigen sampai penuh dan hindarkan terjadinya turbulensi dan
gelembung udara selama pengisian dan penutupan botol, kemudian botol
ditutup.
d. Menambahkan MnSO4 dan pereaksi O2 ( Kalium Oksida ) ke dalam botol
sampel menggunakan filler dan pipet ukur.
e. Memberi label pada masing – masing sampel.
f. Sampel siap dianalisis di laboratorium.
2. Dengan alat khusus
Tahapan pengambilan contoh / sampel dengan cara alat khusus sebagai berikut:
a. Menyiapkan botol KOB (BOD) yang bersih dan mempunyai volume  300
ml serta dilengkapi dengan tutup asah.
b. Memasukkan botol ke dalam alat khusus (tipe Casella).
c. Mengikuti prosedur pemakaian alat tersebut.

Untuk menghindari kesalahan dalam analisis, sampel perlu diberi label, seperti:
a. Nama dan alamat pengirim sampel
b. Waktu dan tanggal pengambilan sampel
c. Jenis sumber air dan tempat pengambilan sampel
d. Jenis pengolahan air yang dilakukan (kalau ada)
e. Tanda tangan pengambil sampel.

E. HASIL
Pengambilan sampel secara kimia dapat digunakan untuk pengukuran pH, BOD,
COD, ZO, DO, NH3, NH4, PO4, dan logam berat (Cu, Pb, Hg, Cd, Ni, Cr +6). Untuk
pelabelannya sama dengan pengambilan sampel secara biologi.

F. KESIMPULAN
Teknik pengambilan sampel secara kimia pada dasarnya sama dengan pengambilan
sampel secara biologi, perbedaanya hanya terletak pada sisi keaseptisan. Pengambilan
sampel secara kimia tidak perlu menggunakan alat yang steril, alat cukup dibilas dengan
air yang sama dengan sampel, dalam pengambilannya tidak boleh terjadi aerasi. Sampling
kimia memerlukan bahan/reagent pengikat, terutama bila diawetkan.

Anda mungkin juga menyukai