SECARA MIKROBIOLOGIS
1.2 TUJUAN :
Mahasiswa mengetahui pertimbangan dan prinsip pengambilan sampel air
bersih secara mikrobiologis
Mahasiswa dapat melakukan praktik teknik pengambilan sampel air bersih
secara bakteriologis/mikrobiologis di kran (air PDAM) atau di sumur pompa
tangan
Mahasiswa dapat melakukan praktik teknik pengambilan sampel air bersih
secara bakteriologis/mikrobiologis di reservoir/tandon atau di kolam
Mahasiswa dapat melakukan teknik pengambilan sampel air bersih di sungai/
air yang bergerak
Pengambilan contoh air minum/ bersih secara bakteriologis dilakukan dalam rangka
pemeriksaan air minum/bersih di laboratorium terhadap kandungan mikrobiologi
dalam air bersih/minum tersebut. Pemeriksaan bakteriologis merupakan suatu usaha
untuk memenuhi tersedianya salah satu kualitas air yang dipersyaratkan oleh
Menteri Kesehatan RI dalam Permenkes RI No. 416/MEN.KES./PER/IX/1990
tentang Syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Persyaratan lainnya adalah
1
tersedianya kualitas secara fisik, kimia, dan radiologis serta persyaratan kuantitas air
bersih/minum.
Dalam Permenkes 416/MEN>KES/PER/IX/1990 terdapat definisi air
adalah sebagai berikut:
- Air adalah air minum, air bersih, air kolam renang, dan air pemandian umum.
- Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum.
- Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak.
Untuk memenuhi kebutuhan air yang bebas dari kandungan
mikrobiologi/bakteri maka harus dilakukan pengujian-pengujian/pemeriksaan
air bersih/minum terhadap kandungan bakteriologis. Pemeriksaan
mikrobiologi/bakteriologis akan menghasilkan data yang akurat apabila sampel
yang diperiksa berasal dari kegiatan pengambilan sampel air yang steril/aseptis.
1.4.2. Bahan
a. Alkohol 70%
b. Kertas pembungkus
c. Tali / benang
2
d. Spiritus
e. Icepack
3
Catatan:
- Air harus jelas berasal dari pipa parsial yang dihubungkan langsung
dengan pipa induk
- Contoh sebaiknya diambil dari kran yang biasa/sering dipakai.
- Dihindarkan pengambilan sampel/contoh air dari alat-alat tambahan yang
dipasang pada kran atau dari kran yang bocor.
- Apabila kran bocor, harus dibersihkan lebih dahulu sebelum dilakukan
pengambilan contoh.
4
dibuat dengan cara mendorong maju horizontal dengan arah menjauh dari
tangan.
Bila kita berada di perahu pengambilan contoh air dilakukan pada tempat-
tempat dekat perahu. Apabila tidak memungkinkan mengambil contoh air
sebagaimana tersebut di atas, maka dapat dilakukan pengambilan seperti
pengambilan contoh air sumur gali.
Catatan:
- Contoh air dari sungai sebaiknya diambil dari bagian yang mengalir
dan dekat dengan permukaan.
- Bagian sungai yang diam sebaiknya dihindari
- Untuk sungai yang lebar dan lurus contoh air diambil dari tepi, tetapi pada
jarak paling sedikit 1 meter dari tepi sungai.
- Pengambilan contoh air sungai yang tidak terjangkau tangan, contoh
air dapat diambil dengan potol pemberat.
Masukkan botol sampel yang telah diberi etiket(keterangan) ke dalam
wadah (cool box/termos es) untuk menghindari terjadinya kontaminasi
selama perjalanan.
Segera kirim ke laboratorium dalam jangka waktu 1 x 24 jam, apabila
keadaan tidak memungkinkan, maka contoh harus dibungkus dengan
alumunium foil dan ditempatkan pada wadah pada suhu – 4oC selama
dalam perjalanan/penyimpanan. Dapat ditempatkan pada termos es yang
diberi es kering dan tertutup rapat dan gelap.
sampling.
Kategori Penilaian
Baik : Jika pengambilan sampel air tidak terjadi kontaminasi akibat kelalaian
petugas.
5
Kurang : Jika pengambilan sampel air tidak terjadi kontaminasi akibat kelalaian
petugas.
1.4.7 TUGAS
Buat laporan sesuai dengan ketentuan yang diberikan dosen
pembimbing praktikum.
1.4.8 KESIMPULAN
Setelah dilakukan proses pengambilan air secara kimia dan
mikrobiologis dengan memperhatikan faktor2 yang mempengaruhi
keakuratan hasil analisa terhadap sampel air.
1.4.9 EVALUASI
1. Sebutkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam tahap pengambilan
sampel air secara kimia dan mikrobiologis.
2. Mengapa tahapan pengambilan sampel air secara mikrobiologis harus
dilakukan secara aseptic?
3. Mengapa tahapan pengambilan sampel air secara mikrobiologis harus
dilakukan dengan menghindari terjadinya aerasi?