Anda di halaman 1dari 4

Nama : Igla Sari Rammang

Nim : 20110001

Kelas : a17.1

Pipaan

Alat dan Bahan

1. Botol sampel steril dengan volume >100ml

2. Bunsen

3. Korek api

4. Kapas

Bahan

A. Air sampel (air baku)

B. Alkohol 70%

Cara Kerja

 Dipilih kran-kran yang berhubungan langsung dengan sambungan utama


 Dipastikan bahwa kran dalam keadaan baik dan tidak ada kebocoran
 Dibersihkan kran dengan hati-hati
 Dilepaslah alat-alat tambahan pada kran
 Dibuka kran dan biarkan air keluar selama 1-2 menit sebelum pengukuran dan pengambilan
sampel dilaksanakan
 Ditutup kran dan bakar/panaskan permukaannya secara menyeluruh, buka lagi kran kira-kira 1-
2 menit
 Diambil sampel mikrobiologi dengan hati-hati, hindarkan dari kontaminasi, isilah botol sampel
(sudah disterilisasi) tanpa menyentuh permukaannya sebanyak ¾ bagian.
 Disterilkan mulut botol dengan pembakaran sebelum ditutup.
 Ditempeli botol dengan label yang jelas dan dengan informasi yang diperlukan, bawalah sampel
dan masukan kedalam tempat yang sejuk (6- 10oC) dan gelap (termos es yang diisi dengan es),
dan secepat mungkin dibawa ke laboratorium (idealnya pengujian harus dimulai 6 jam setelah
sampel diambil dan harus tidak lebih dari 24 jam kemudian, untuk menghindari terjadinya
perubahan penting pada komposisi air).
 Setelah berada di Laboratorium botol sampel harus dicek untuk pemberian label. Suhu dan
kondisi botol harus diperhatikan, apabila test mikrobiologi tidak dimulai dalam waktu satu jam
setelah kedatangan di laboratorium, maka botol-botol tersebut harus disimpan dalam lemari es.

Sungai

Alat :

· Gayung bertangkai teleskopik

· Botol sample

· Timba / botol timba

· Integrated sampler

· Termos es

· Kit pengukur parameter lapangan

Bahan :

· Reagen /bahan pengawet sesuai peruntukan analisis

· Kertas / label

· Es batu.

Cara kerja :

a) siapkan alat pengambil contoh berupa integrated sampler atau botol timba atau gayung tangkai
panjang, atau botol sampel yang bertutup.

b) Tentukan lokasi / titik / stasiun pengambilan sampel. Tentukan jumlah dan kedalaman
pengambilan sampel. Titik pengambilan contoh air sungai ditentukan berdasarkan debit air sungai yang
diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

sungai dengan debit kurang dari 5 m3/detik, contoh diambil pada satu titik ditengah sungai pada
kedalaman 0,5 kali kedalaman dari permukaan.
sungai dengan debit antara 5 m3/detik - 150 m3/detik, contoh diambil pada dua titik masing-masing
pada jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai pada kedalaman 0,5 kali kedalaman dari permukaan.

sungai dengan debit lebih dari 150 m3/detik, contoh diambil minimum pada enam titik masing-masing
pada jarak 1/4, 1/2, dan 3/4 lebar sungai pada kedalaman 0,2 dan 0,8 kali kedalaman dari permukaan.

c) Gunakan botol timba atau gayung bertangkai panjang bila keberadaan air tidak bisa dijangkau
langsung dengan tangan. Jika bisa dijangkau gunakan botol sampel secara langsung.

d) bilas alat pengambil contoh dengan air yang akan diambil, sebanyak 3 (tiga) kali;

e) ambil contoh sesuai dengan peruntukan analisis dan campurkan air dari masing2 kedalaman dalam
penampung sementara, kemudian homogenkan;

f) ATAU contoh diambil dengan alat integrated sampler sehingga diperoleh contoh air dari
permukaan sampai ke dasar secara merata lalu dicampurkan.

g) masukkan ke dalam wadah yang sesuai peruntukan analisis;

h) berikan bahan pengawet yang sesuai peruntukan analisis. Tutup sempurna.

i) tempel / pasangkan label pada wadah / botol sampel.

j) lakukan segera pengujian untuk parameter lapangan meliputi suhu, kekeruhan dan daya hantar
listrik, pH dan oksigen terlarut yang dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat diawetkan;

k) hasil pengujian parameter lapangan dicatat dalam buku catatan khusus

Danau
Alat

1. Derigen

2. Botol sampel dengan pemberat

3. Botol sampel tanpa pemberat

4. Meteran

5. Korek api

6. Krustang

7. Tas lapangan

8. Alat tulis

Bahan

1. Air sampel danau

2. Label

3. Alkohol

Pengambilan sampel

1. Pada danau dengan kedalaman kurang dari 10 m,sampel air diambil dari dua titik, yaitu : di
permukaandan didasar danau.

2. Pada danau dengan kedalaman 10 m – 30 m, sampeldiambil pada tiga titik, yaitu dipermukaan,
lapisantermokilin, dan dasar danau

3. Pada danau dengan kedalaman antara 30 m – 100 m ,sampel diambil pada empat titik, yaitu
permukaanlapisan termokilin (metalimnion) , di atas lapisanhipolimnion, dan dasar danau.

4. Pada danau dengan kedalaman lebih dari 100 m, titik pengambilan sampel air dapat diperbanyak
sesuaidengan keperluan

Anda mungkin juga menyukai