Anda di halaman 1dari 32

Oleh :

Fonnie E. Hasan , DCN.,M.Kes


Untuk analisa Fisika-Kimia
Perairan (FISKAMPER)
diperlukan sampel air 5
Liter.
Tidak dibenarkan air yang
sama diperiksa secara fisika,
kimia, bakteriologi dan
mikroskopik karena
persyaratan cara
pengambilan dan tempat
sampel air yang berbeda.
Alat dan Bahan Yang Diperlukan
1. Botol timba /alat pengambil sampel
2. Derijen plastik ukuran 5 Liter
(sebaiknya berwarna putih)
1. Botol plastik vol. 500 mL (2 buah)
2. Botol oksigen vol. 250 mL
3. Termos es untuk mendinginkan sampel
4. Tas lapangan
5. Alat tulis
6. Buku catatan (bungkus dengan plastik)
7. Alat dan Bahan untuk periksa parameter (yang diperlukan)
a. Syarat Peralatan
Alat pengambil sampel harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
Terbuat dari bahan yang tidak
mempengaruhi sifat sampel;
Mudah dicuci dari bekas sampel
sebelumnya;
Sampel mudah dipindahkan ke dalam
botol penampung tanpa ada sisa bahan
tersuspensi di dalamnya;
Mudah dan aman di bawa;
Kapasitas alat tergantung dari tujuan
pengujian.
Prinsip Pengambilan Sampel Air
.
1. Menentukan lokasi pengambilan sampel
2. Menentukan titik pengambilan sampel
3. Melakukan pengambilan sampel
4. Melakukan pengawetan sampel
5. Pengepakan sampel dan pengiriman ke
Laboratorium
.
1. Menentukan Lokasi Pengambilan Sampel

Lokasi pengambilan sampel :


a. Air permukaan : (aliran sungai, danau dan
waduk)
b. Air tanah : (air tanah tidak tertekan
dan air tanah tertekan)
a. Lokasi Pengambilan Sampel Air Permukaan
Lokasi ditentukan berdasarkan : Tujuan dan Keperluan
pengambilan sampel
b. Lokasi pengambilan sampel air tanah :
Pengambilan sampel air tanah dapat berasal dari air
tanah bebas (tidak tertekan) dan air tanah tertekan

1. Air tanah bebas (tidak tertekan), misal :


sumur gali, sumur pompa tangan dangkal / dalam.

2. Air tanah tertekan, misal :


Di sumur produksi air tanah untuk pemenuhan
kebutuhan perkotaan, pedesaan, pertanian dan
industri.
2. Menentukan Titik Pengambilan Sampel
Di sungai, titik pengambilan Di danau / waduk, titik pengambilan
sampel sampel
a. Danau / waduk yang kedalamannya
a. Sungai dengan debit kurang dari 5 kurang dari 10 m, sampel diambil pada
m3 / detik, sampel diambil pada dua titik dipermukaan dan di dasar
satu titik di tengah sungai pada 0,5 danau / waduk.
x kedalaman dari permukaan air.
b. Danau / waduk dengan kedalaman
antara 10-30 meter, sampel diambil
b. Sungai dengan debit antara 5 150 pada tiga titik, yaitu : di permukaan, di
m3 / detik, sampel diambil pada lapisan termoklin dan di dasar danau /
dua titik masing-masing pada ada waduk.
jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai pada
0,5 x kedalaman dari permukaan a. Danau / waduk dengan kedalaman
air. antara 30 100 m, sampel diambil pada
c. Sungai dengan debit lebih dari 150 empat titik, yaitu di permukaan, di
m3 / detik, sampel diambil lapisan termoklin (metalimnion), di atas
lapisan hipolimnion dan di dasar danau
minimum pada enam titik masing- / waduk.
masing pada jarak . dan lebar
sungai pada 0,2 x dan 0,8 x
kedalaman dari permukaan air. a. Danau / waduk yang kedalamannya
lebih dari 100 m, titik pengambilan
sampeldapat ditambah sesuai dengan
keperluan.
Air Tanah Bebas Air Tanah Tertekan
a. Pada sumur bor eksplorasi,
a. Pada sumur gali, sampel sampel diambil pada titik yang
diambil pada kedalaman telah ditentukan sesuai keperluan
20 cm dibawah permukaan eksplorasi.
air dan sebaiknya diambil
b. Pada sumur observasi, sampel
pada pagi hari. diambil pada dasar sumur setelah
air dalam sumur bor / pipa
b. Pada sumur bor dengan dibuang sampai habis (dikuras)
sebanyak 3X.
pompa tangan / mesin,
sampel diambil dari kran / c. Pada sumur produksi sampel
mulut pompa tempat diambil pada kran / mulut pompa
keluarnya air.
keluarnya air setelah air
dibuang selama lebih d. Air PAM : sampel diambil pada
kurang 5 menit. kran tempat keluarnya air,
setelah kran air dibuka 1-2 menit.
Air kolam renang / air pemandian
umum. Sampel diambil pada
beberapa titik pengambilan.
3. Pengambilan Sampel

Tahapan pengambilan sampel untuk pemeriksaan sifat


fisika dan kimia air adalah :
1. Menyiapkan alat pengambil sampel yang sesuai dengan
keadaan sumber air.
2. Membilas alat dengan sampel yang akan diambil
sebanyak tiga kali.
3. Mengambil sampel sesuai dengan keperluan dan
campurkan dalam penampung sementara hingga
merata.
4. Apabila sampel dimabil dari beberapa titik, maka
volume sampel yang diambil dari setiap titik harus sama.
Cara Pengambilan Sampel
Pada prinsipnya air yang akan diperiksa
diusahakan mempunyai susunan dengan air
aslinya.
Semua tindakan yang merubah susunan
kimianya harus dihindari, baik tempat
pengiriman maupun peralatan serta cara
pengambilan sampel air.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum
Pengambilan sampel Air
sampel sesaat (Grap Sampel).
Karakteristik sumber air tidak banyak berubah didalam suatu
periode ,jarak waktu dan tempat tertentu maka sampel sesaat
tersebut cukup mewakili keadaan waktu dan tempat tersebut.

Sampel
Air sampel Gabungan Waktu (Composite Sample)
Campuran sampel-sampel sesaat diambil dari suatu tempat yg
sama pd wktu yg berbeda. Hasilnya digabungkan secara
merata. sampel yg dicampurkan mempunyai vol yg sama

sampel Gabungan Tempat (Integreted Sample)


sampel-sampel sesaat yg diambil dari tempat yang berbeda pd
wkt yg sama. Hasil pemeriksaan sampel gabungan
menunjukkan keadaan merata dari suatu tempat pemeriksaan.
Alat Pengambil sampel
1. Alat pengambil sampel sederhana
Terdiri dari botol biasa atau ember plastik yang digunakan
pada air permukaan secara langsung. Botol biasa yang diberi
pemberat untuk digunakan pada kedalaman tertentu.
Pemberat ini diikat dengan kawat kuningan / kawat tembaga
dan tidak boleh memakai kawat besi, sebab besi mudah
berkarat, sehingga mudah putus dan karatnya dapat
mencemari air dengan menambah tinggi kadar besi.

2. Alat pengambil sampel setempat secara mendatar


Dipergunakan untuk mengambil sampel di sungai atau di
tempat yang airnya mengalir pada kedalaman tertentu.

3. Alat pengambil sampel setempat secara tegak.


Dipergunakan untuk mengambil sampel pada lokasi yang
airnya tenang atau alirannya sangat lambat seperti di danau,
waduk, dan muara sungai pada kedalaman tertentu.
4. Alat pengambil sampel pada kedalaman yang
terpadu untuk pemeriksaan zat padat tersuspensi
atau untuk mendapatkan sampel yang mewakili
semua lapisan air.

5. Alat pengambil sampel secara otomatis yang


dilengkapi alat pengatur waktu dan volume yang
diambil. Digunakan untuk sampel gabungan waktu
dari air limbah atau air sungai yang tercemar, agar
diperoleh kualitas air rata-rata selama periode
tertentu.

6. Alat pengambil sampel untuk pemeriksaan gas


terlarut, yang dilengkapi tutup, sehingga alat dapat
ditutup segera setelah terisi penuh.

7. Alat pengambil sampel untuk pemeriksaan


bakteriologi.
Air Sampling Botol - Kemmerer Type
Kemerrer Water Sampler
Alat Lain
1. Alat Ekstraksi
Alat ini terbuat dari bahan gelas atau teflon
yang tembus pandang dan mudah
memisahkan fase pelarut dari sampel.
2. Alat penyaring
Alat ini dilengkapi dengan pompa isap atau
pompa tekan serta dapat menahan kertas
saring yang mempunyai ukuran pori 0,45 um.
3. Alat pendingin
Alat ini dapat menyimpan sampel pada suhu
4O C, dapat membekukan sampel bila
diperlukan dan mudah diangkut di lapangan.
Wadah Untuk Menyimpan Sampel

Wadah yang digunakan untuk menyimpan sampel harus


memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Terbuat dari bahan gelas atau plastik.
2. Dapat ditutup dengan kuat dan rapat.
3. Mudah dicuci.
4. Tidak mudah pecah.
5. Wadah sampel untuk pemeriksaan mikrobiologi harus
dapat disterilkan.
6. Tidak menyerap zat-zat kimia dari sampel.
7. Tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam sampel
8. Tidak menimbulkan reaksi antara bahan wadah dengan
sampel.
Volume dan Frekwensi Pengambilan
Yang perlu diperhatikan adalah :
Volume dan frekwensi pengambilan sampel harus
cukup :
a. Pemeriksaan Fisika : 2 liter air
b. Pemeriksaan Kimia : 5 liter air
c. Pemeriksaan Bakteriologi : 100 ml
Pengambilan sampel dilakukan 2 minggu sekali atau
sebulan sekali untuk sumber air besar dan setiap 5
hari untuk air sungai
Pengambilan sampel setiap jam bila di lokasi
pengambilan sampel terjadi variasi yang lebih besar
atau pada tempat terjadinya pencemaran
4. Melakukan pengawetan sampel dan Label sampel

Cara Fisika Didinginkan pada suhu 40 C

Disesuaikan dengan
Cara Kimia parameter yg akan diperiksa
caranya :
Alumunium (Al), Kadmium (Kd), Dengan pengasaman
Krom (Cr), Tembaga (Cu), Besi
(Fe), Timbal (Pb), Mangan (Mn),
Ditambah dgn HNO3
Perak (Ag) dan Seng (Zn). pekat / H2SO4 pekat
Untuk parameter-parameter
diatas, sampel diambil secara
sampai pH kurang dari 2.
terpisah dan ditampung dalam Dengan pembasaan
botol bersih Ditambah larutan NaOH
sampai pH 10-11
Parameter pH, temperatur dan gas
terlarut harus segera diperiksa di
lapangan karena parameter tersebut
mudah sekali berubah dalam waktu
singkat.

Bahan kimia untuk pengawet


harus memenuhi persyaratan dan
tidak mengganggu atau
mengubah kadar zat yg akan
diperiksa
Label/Keterangan sampel

Setiap sampel diberi keterangan (pada


wadahnya) meliputi :
Jenis air, misalnya air tanah, air limbah, air sungai, air laut
Lokasi atau titik pengambilan sampel, disebutkan lokasi yang
pasti/jelas dimana sampel diambil
Parameter yang akan diperiksa
Cuaca saat pengambilan sampel
Tanggal dan waktu (jam) pengambilan sampel
Nama yang mengambil sampel
5. Pengepakan Sampel dan Pengiriman ke Laboratorium

Sampel yang telah


dimasukkan ke dalam
wadah, diberi label.
Wadah-wadah sampel yang
telah ditutup rapat
dimasukkan ke dalam kotak
yang telah dirancang secara
khusus agar sampel tidak
tertumpah selama
pengangkutan ke
laboratorium.
Selang Waktu Antara Sampling dan Analisa

Batasan waktu maksimum untuk pemeriksaan


Fisika dan Kimia
Air Bersih 72 jam
Air Sedikit Tercemar 48 jam
Air Kotor/Limbah 12 jam

Anda mungkin juga menyukai