Anda di halaman 1dari 6

OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN

INSTALASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH


(IPAL)
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit :03 Maret 2023
Halaman : 1/5

UPTD
PUSKESMAS
dr. Dida Susiati
NIP. 19800204 201001 2 020
SRI PADANG

Suatu proses pengolahan limbah cair Puskesmas dengan sistem


1. Pengertian biologis menggunakan jasa/bantuan mikroorganisme (bakteri) untuk
mendegradasi limbah cair.
Sebagai acuan melaksanakan kegiatan operasional dan pemeliharaan
2. Tujuan
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)
3. Kebijakan
a. Undang- undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
b. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
4. Referensi Kep.58/MENLH/12/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Rumah
Sakit
c. PermenLHK RI No.5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah
a. Alat : alat tulis kantor
5. Alat dan bahan
b. Bahan : formulir pemeliharaan IPAL
6. Prosedur a. Operasional IPAL secara auto/manual
(Langkah- 1) Periksa panel kontrol
langkah) a) Naikkan MCB main power
b) Naikkan MCB blower, submersible pump, sentrifugal pump,
dozing pump, membrane pump dan mixer (alchimia)
c) Naikkan MCB organik reducing apparatus dan kontrol
2) Setting timer 1 dan 2 untuk system On-Off Blower,waktunya
tergantung yang kita inginkan misalnya 15 menit On dan 15
menit Off secara bergantian
3) Puter selector switch kekanan untuk power, maka power control
panel bekerja
4) Putar selector switch kekanan untuk Blower, maka Blower
bekerja dan lampu indicator On menyala. Kemudian setel ball
valve/butterfly yang ada di pipa blower dalam keadaan terbuka
5) Putar selector switch kekanan untuk Submarsible Pump, maka
Submarsible Pump On dan lampu indicator On (hijau) menyala.
Bila air di bak ekualisasi penuh, maka pompaakan hidup dan
bila di bak ekualisasi habis pompa mati sendiri,pompa
dilengkapi dengan level control
6) Putar selector switch kekanan untuk Dozing pump,maka Dozing
pump On dan lampu indicator On (Hijau) menyala
7) Putar selector switch kekanan untuk pompa
Membrane/Recycle, maka pompa On dan lampu indicator on
(Hijau) akan menyala
8) Apabila IPAL tidak di operasikan, putar selector switch kekiri
(posisi OFF) untuk blower, submersible pump, mixer, dan
pompa lumpur (sluge pump)
9) Putar cam switch keposisi 0 dan semua beban OFF
10)Matikan main breaker keposisi OFF
11)Apabila ingin mengoperasikan IPAL, ikuti petunjuk No.1 sampai
No.9
b. Pemeliharaan IPAL
1) Aklimatisasi bakteri pendegradasi limbah cair
Pada saat unit pengolah limbah cairakan mulai di operasikan
secara penuh, maka perlu diberikan ditambah bakteri
pendegradasi limbah cair sebagai starter untuk
mempercepatkan perkembangbiakan, pertumbuhan bakteri
dan stabilisasi kondisi proses pengolahan. Hal yang perlu
diperhatikan adalah cara pemberian bakteri tersebut tidak
boleh langsung tetapi harus melalui proses aklimatisasi
dengan cara sebagai berikut :
1.1 Biarkan bakteri padat dimasukkan kedalam
wadah/ember yang berisi setengah air bersih dan
setengah air limbah, kemudian diaduk selama lebih
kurang lima menit, missal gunakan bakteri Bio Seed atau
sejenisnya.
1.2 Biarkan bakteri tersebut dalam wadah selama satu jam.
Pada saat ini bakteri akan mulai menunjukkan aktivitas
kehidupannya kembali dan siap berkembangbiak dan
bertumbuh
1.3 Bakteri kemudian di masukkan ked lam ruang aero-
reactor
2) Beberapa persyaratan agar aktivitas bakteri dapat optimum:

2.1 PH : 6-8 (optimum 7)


2.2 Kandungan oksigen terlarut (D.0) : min 2-3 ppm
2.3 Temperatur : 25-30°C
2.4 Kandungan N : min.1 ppm
3) Beberapa ciri-ciri bakteri sudah bertambah secara stabil dapat
di lihat dari kondisi limbah cair yang ada di dalam unit
pengolahan limbah cair (selain dengan analisa laboratorium)
3.1 Warna limbah : coklat tua
3.2 Busa : sedikit dan gelembung kecil
3.3 Bau : bau khas bakteri (bukan bau busuk)
3.4 Test Settling : lama atau tidak bias mengendap
Sedangkan ciri-ciri bakteri sedang mengalami stress (missal
akibat kenaikan/penurunan pH yang terlalu ekstrim, temperature
di atas 35°C, beban polutan terlalu tinggi)
a3.1 Warna limbah : coklat muda
3.2 Busa : banyak dan gelembung besar
3.3 Test Settling : lama atau tidak bias mengendap
Bila hal ini yang terjadi, maka perlu di lakukan adalah
menghentikan sementara inlet yang masuk, kemudian dicari
penyebabnya. Jika pH yang ekstrim perlu dinetralisasikan
dengan asam/basa (misal : asam sulfat, air kapur, caustic soda)
pada bak ekualisasi; jika kurang nutrisi maka perlu penambahan
nutrient (misal : pupuk NPK, urea atau gula merah/ sumber
karbohidrat).
Ciri-ciri bakteri yang mati adalah :
3.1 Warna limbah : hitam
3.2 Busa : busuk
4) Screen (Bar Screen dan Fine Screen)
Perlu dikontrol minimal satu minggu sekali untuk menghindari
penumpukan sampah/padatan yang terlalu banyak harus
secepatnya diambil dengan alat penyerok manual. Setiap enam
bulan sekali perlu diadakan pengurasan untuk membersihkan
bak dari endapan-endapan pasir, lumpur yang terjadi, sehingga
tidak memenuhi bak.
a. Tutup pada bak bar screen dan fine screen di buka
b. Kotoran-kotoran terutama yang berupa bahan-bahan yang
tidak dapat hancur atau yang menyebabkan penyumbatan
pipas (plastik,karet,kertas,dll)
c. Pembersihan dilakukan 2-3 minggu sekali
5) Pompa Submersible (Pompa Inlet)
Perlu diperhatiakan supaya tidak ada sampah-sampah
plastik/kain yang masuk kedalam pompa dan bersihkan lokasi
dekat pompa dari batu-batu kecil yang dapat mengganggu dan
merusak pompa.
6) Air injection (Root Blower/Ring Blower)
Harus difungsikan terus menerus, jika memang ada satu dan
lain hal pertimbangan maka penghentian blower tidak boleh dari
6 jam, sebab bakteri aerobic yang ada dalam kompak/reactor
akan mati untuk stabilisasi kembali perlu waktu lama.
Pengecekan dan Penggantian Oli Blower
a. Tutup oli atas di buka, bila masih ada oli dan daerah tidak
ada tumpahan oli berarti tidak terjadi kebocoran. Bila terjadi
kebocoran harus dilihat dari mana asalnya, bila berasal dari
tutup/baut maka tutup/baut tersebut perlu diberi selotip atau
ring karet
b. Pengisian oli blower dilakukan dengan membuka tutup/baut
bawah, supaya oli lama bias dibuang, kemudian tutup/baut
bawah diberi selotip atau ring karet supaya tidak bocor. Oli
kemudian diisikan kedalam blower sampai batas maksimum
(dapat diketahui dengan membuka tutup/baut batas
maksimum). Bila oli yang disikan kelebihan batas
maksimum, maka oli akan keluar melalui lubang baut batas
maksimum.
c. Pengisian oli blower maksimum setengah kapasitas tangki
blower (250-300 ml), sebab bila terlalu penuhakan
menyebabkan blower menjadi panas.
d. Pergantian oli pada blower satu bulan sekali masing-masing
500 cc. Pakai oli mesran SAE 40/AW 10.minimal 4 minggu
sekali di cek keadaan olinya.
e. Pengecekan fan belt apabila tidak kencang atau kendor stell
baut, minimal 3 sampai 4 minggu sekali, lihat keadaan karet
fan belt
7) Chlorinator
Menggunakan cloring tablet, oleh sebab itu setiap 3 sampai 5
hari sekali perlu dilihat clorine tabletnya dengan membuka tutup
housingnya/tangki clorinenya.
8) Sampah/padatan/sisa-sisa lemak yang numpuk pada bak
pretreatment dapur dan laundry perlu sering dibersihkan sebab
bila tidak akan mengeras saluran pipa dan bias lolos ke system
jaringan kepemipaan akan menyumbat pipa dan menunggu
proses
9) Pembersihkan bak ekualisasi
a. Tutup bak ekualisasi di buka, bila ada sampah-sampah
padat yang tidak dapat hancur segera diambil supaya tidak
mengganggung system pemipaan untuk pengelolaan limbah
cair.
b. Pengecekan di lakukan minimal 1 bulan sekali, sedangkan
pembersihan kotoran yang mengapung di bak di lakukan 3
hari sekali dengan memakai alat saringan manual
c. Bila ada kegiatan penyedotan atau pengurasan di lakukan 1-
2 tahun,disesuaikan kapasitas tangki.
10)Pengisian kaporit tablet
a. Penambahan kaporit 3 sampai 5 hari sekali
b. Bila kaporit habis, maka harus segera diberikan dengan
kaporit baru sebanyak 1 kg
11)Penambahan gemuk (Greese) Blower
a. Silencer/ saringan udara dibuka dengan menggunakan kunci
pipa kemudian gemuk/greese di masukan kedalam blower
melalui lubang atas (tempat saringan)
b. Penambahan gemuk/greese dilakukan 3-4 minggu sekali
12)Pembuangan lumpur di tangki IPAL dengan membuka setiap
ball/gate valve yang ada selama 5 menit 2 minggu sekali
13)Pembersihan bak chlorinasi disesuaikan dengan penggunan
chlorinasi yang ada, apabila habis maka waktu yang tempat
untuk membersihkan bak chlorinasi.
14)Pembersihan kolam ikan atau fish pond sebaiknya di lakukan 2-
4 minggu sekali,disarankan ikan yang digunakan adalah ikan
yang cukup disesuaikan effluent IPAL.

Persiapan

7. Bagan Alir (jika


Pengoperasian
perlu)

Hasil
Pengolahan

8. Hal yang perlu a. Melakukan pemeriksaaan dan pegamatan harus cermat, cepat dan
diperhatikan sesuai dengan form yang telah di tetapkan.
(jika perlu)
9. Unit Terkait a. Petugas kesehatan lingkungan
10. Dokumen a. Checklist
Terkait
11. Dokumen No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai Diberlakukan
terkait yang di
ubah

Anda mungkin juga menyukai