DETAIL DESAIN
Merancang suatu unit penglohan air buangan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu:
1. Karakteristik dan kualitas air buangan yang akan diolah;
2. Kriteria desain masing-masin unit pengolahan;
3. Teknologi dan peralatan serta operator yang tersedia;
4. Biaya pembanguan dan pemelihariaan unit pengolahan.
IV-1
5.1.1 Unit Pengolahan Preliminary
5.1.1.1 Saluran Pembawa
1. Fungsi
Berfungsi menyalurkan air buangan ke bar screen dan untuk menyalurkan air
buangan dari satu unit pengolahan ke unit pengolahan selanjutnya.
Desain dipilih untuk saluran pembawa dapat dilihat pada Tabel 5.1. Beberapa
keterangan tambahan yang dibutuhkan dalam desain ini adalah:
1. Fmd = 1,2 2 (yang digunakan 1,2);;
2. Bentuk saluran = persegi panjang (L = 2h)
dimana L = lebar, h = tinggi.
Luas (A)
3. R =
kll basah (P)
3. Hasil Perhitungan
Across=0,386 m2
0,4 m
0,8 m
IV-2
5.1.1.2 Bar screen
1. Fungsi
Fungsi unit ini untuk menyisihkan benda-benda kasar yang terapung, daun, kertas,
akar, plastik, ranting, batu-batuan, dan sebagainya.
Kriteria desain untuk Bar screen dapat dilihat pada Tabel 5.2. Metode
pembersihan yang dipilih adalah hand cleaned.
3. Hasil Perhitungan
Untuk lebih jelasnya perhitungan bar screen dapat dilihat pada Lampiran C.
Berikut sketsa gambar potongan memanjang dan melintang bar screen.
Hlttl
30o
IV-3
wb= 0,01 m b= 0,03 m
Y= 0,644 m
A tot= 0,29 m2
n = 15 btg
1. Fungsi
Unit ini berfungsi untuk memisahkan pasir, kerikil, biji-bijian dan partikel padat
lainnya, serta partikel yang bersifat abrasif. Tipe Grit Chamber yang digunakan
adalah Horizontal Flow.
3. Hasil Perhitungan
Qmd = 0,386 m3/det
Terdiri dari 2 bak.
a. Panjang (P) = 15 m
b. Lebar (L) = 1,1 m
c. Tinggi (T) = 0,6 m + 0,15 m (freeboard) = 0,75 m
d. Volume Grit (Vg) = 4,825 m3m3
e. Periode Pengurasan = 2 hari
IV-4
Untuk lebih jelasnya perhitungan dan penyisihan pada grit chamber dapat dilihat
pada lampiran C.
Debit lumpur yang masuk ke IPLT untuk tiap tahap dan jumlah penduduk yang
dilayani adalah sebagai berikut :
1. Debit lumpur tahap I :15.287,1 L/hari = 15,287 m3/hari, melayani 50.957
orang;
2. Debit lumpur tahap II: 16.011,3 L/Hari = 16,011 m3/hari, melayani 53.371
orang;
3. Debit lumpurtahap III : 16.004,7 L/Hari = 16,005 m3/hari, melayani 53.349
orang;
Penduduk tahap I merupakan penduduk yang diperhitungkan untuk desain
dimensi IPLT dan kemudian dilakukan pengecekan apakah desain tersebut
mampu melayani kebutuhan untuk tahap II dan tahap III. BOD lumpur tinja yang
masuk ke IPLT adalah 10.000 mg/L dan TSS nya 15.000 mg/L.
Pada unit pengumpul ini yang digunakan yaitu tangki ekualisasi. Tangki
ekualisasi berguna untuk menghomogenkan lumpur tinja yang masuk ke IPLT.
Tangki ekualisasi dilengkapi dengan pengaduk sehingga konsentrasi dari lumpur
tinja menjadi semakin homogen dan membantu terjadinya proses aerasi
(penambahan oksigen).
IV-5
Tabel 5.17 Kriteria Desain Tangki Imhoff
Parameter Kriteria Desain Desain Dipilih
Jumlah kompartemen di dalam
Maksimum 2 unit 1 unit
tangki
Waktu Detensi 2 4 jam
Kedalaman tangki total 69m
Zona sedimentasi 1,5 2 m
Zona netral 0,54 m
Efisiensi pemisahan BOD 30 % 40 %
Efisiensi pemisahan TSS 40 60 % 60 %
Hasil kalkulasi setelah
Zona lumpur ditambahkan dengan zona-
zona sedimentasi dan netral
Sumber: Petunjuk Teknis Tata Cara Perencanaan IPLT Sistem Kolam
Tangki imhoff terdiri dari zona sedimentasi, zona netral dan zona lumpur. Tangki
imhoff direncanakan terdiri dari dua tangki, satu sebagai operasi dan satu sebagai
cadangan. Perhitungan tiap zona diuraikan berikut.
1. Zona sedimentasi
IV-6
Parameter Kriteria Desain Desain Dipilih
Overhang 20 25 cm 20 cm
Kecepatan aliran horizontal < 1 cm/detik 0,8 cm/detik
Beban permukaan 30 m3/m2.hari 30 m3/m2.hari
Waktu detensi 1,5 jam 4 jam
Sumber: Petunjuk Teknis Tata Cara Perencanaan IPLT Sistem Kolam
IV-7
Overhang (Lo) = 20 cm = 0,2 m
Lebar perpanjangan kemiringan lantai zona sedimentasi adalah = Ls + Lo
= 0,2m +0,2 m
= 0,4 m
Vertikal (tinggi) : Horizontal (lebar) = 1,2 : 1
Vertikal (tinggi ) = 1,2 x horizontal (lebar)
= 1,2 x 0,4 m = 0,48 m
3. Zona Lumpur
Zona lumpur merupakan zona pembusukan yang berasal dari kolam penerima
lumpur dari truk tinja. Kriteria desain dari zona lumpur terdapat di tabel
berikut.
IV-8
Vertikal (tinggi) : Horizontal (lebar) = 1 : 1,7
Vertikal (tinggi ) = 1/1,7 x horizontal (lebar)
= 1/1,7 x 2,35 m = 1,38 m
Jadi tinggi lantai zona lumpur yang miring adalah 1,38 m dan tinggi dari lantai
yang miring ke zona netral adalah 3,62 m
IV-9