Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN LIMBAH (IPAL)

PRAKTIKUM 1

Dosen Pengajar ;

Dr. Ir. Haruki Agustina, M.Env.Eng.Sc.


Beata Ratnawati, ST, M.Si.

Asisten Dosen ;

Fiha Nurfatharani, A.Md.

Oleh :

Fakhirah Sofia Hanum J3M117125


Venska Tri Adinda J3M117128
Intan Tri Okwismanti J3M117133
Diska Ayu Ayu Erinovita J3M117134
Abdul Qohhaar Munthoha J3M217182
Muhammad Rafi Affan J3M217191

TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN........................................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................4

1.2 TUJUAN....................................................................................................................5

1.3 ALAT DAN BAHAN.....................................................................................................5

1.4 METODE KERJA.........................................................................................................5

BAB II........................................................................................................................................7

HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................................7

2.1 Hasil......................................................................................................................7

2.2 Pembahasan.........................................................................................................9

BAB III.....................................................................................................................................13

KESIMPULAN..........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

LAMPIRAN..............................................................................................................................14

2
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Proses produksi tahu di Indonesia umumnya masih dilakukan dengan
teknologi sederhana. Hal tersebut berakibat pada tingkat efisiensi penggunaan
sumber daya (air dan bahan baku) yang rendah dan tingkat produksi limbah
yang tinggi. Kegiatan industri tahu di Indonesia didominasi oleh usaha-usaha
skala kecil dengan modal yang terbatas. Dari segi lokasi, industri tahu tersebar
di seluruh wilayah Indonesia. Sumber daya manusia yang terlibat dalam proses
produksi tahu pada umumnya bertaraf pendidikan yang rendah. Industri tahu
dalam proses pengolahannya menghasilkan limbah baik limbah padat maupun
cair (Pamungkas AW, et al. 2017).

Limbah padat dihasilkan dari proses penyaringan dan penggumpalan.


Limbah padat ini kebanyakan oleh pengrajin dijual dan diolah menjadi tempe
gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan diolah menjadi tepung ampas
tahu. Limbah cair dihasilkan dari proses pencucian, perebusan, pengepresan dan
pencetakan tahu. Karakteristik limbah cair tahu mengandung bahan organik
tinggi dan mempunyai derajat keasaman yang rendah yakni 4-5, dengan kondisi
tersebut maka air limbah industri tahu merupakan salah satu sumber
pencemaran yang potensial apabila air limbah yang dihasilkan langsung
dibuang ke badan air (Angraini, et al. 2014). Industri tahu membutuhkan air
untuk pemrosesannya, yaitu untuk proses sortasi, perendaman, pengupasan
kulit, pencucian, penggilingan, perebusan dan penyaringan (Kaswinarni 2007).

Menurut Riffat (2012), berdasarkan metodenya proses pengolahan air


limbah dibagi menjadi tiga jenis yaitu pengolahan secara fisika, biologi, dan
kimia. Pemilihan metode pada pengolahan limbah bisa salah satu dari metode

3
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik

tersebut atau kombinasi dari ketiganya. Proses pemilihan metode


berdasarkan sifat polutan yang akan diolah. Pengolahan limbah cair industri
tahu dapat dilakukan secara fisik-kimia maupun biologis. Secara fisik-kimia,
teknologi atau alternatif pengolahan yang digunakan diantaranya adalah proses
sedimentasi, dan koagulasi-flokulasi. Sedimentasi merupakan salah satu proses
perlakuan secara fisika yang bertujuan untuk memisahkan padataan yang dapat
mengendap sehingga dapat menurunkan jumlah padatan yang terdapat di dalam
limbah cair. Pada dasarnya proses sedimentasi dilakukan dengan menggunakan
cara pengendapan secara gravitasi, dengan atau tanpa penambahan bahan kimia
(Saptati, et al. 2018).

1.2 TUJUAN
Tujuan praktikum ini yaitu :
1. Mengetahui perbedaan perlakuan penggunaan saringan kasar, halus dan
tanpa saringan pada air limbah tahu
2. Mengetahui cara perhitungan waktu tinggal endapan IPAL
3. Mengetahui cara perhitungan kapasitas IPAL

1.3 ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan adalah saringan halus (kerudung paris), saringan
kasar (saringan teh), gelas piala, termometer, pH indikator universal, dan tisu.
Bahan yang digunakan adalah limbah cair tahu.

1.4 METODE KERJA


Air limbah tahu disiapkan sebanyak 400 ml pada gelas piala I. Gelas piala
II disiapkan beserta saringan kasar. Air limbah tahu dituangkan sebanyak 200
ml dari gelas piala I ke gelas piala II. Kemudian stopwatch dinyalakan selama
10 menit. Parameter suhu dan pH diukur dari kedua gelas piala pada awal dan
akhir. Setelah 10 menit, zona terang dan gelap dari kedua gelas piala diamati
dan diukur. Kemudian perlakuan yang sama digunakan pada saringan halus.

Waktu tinggal dihitung menggunakan rumus = . Setelah waktu tinggal

4
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik

dihitung perhitungan dilakukan untuk mencari kapasitas IPAL dengan rumus


volume air limbah ditambah dengan 20% dari volme air limbah.

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil
Tabel 1. Hasil pengukuran jar test

pH Suhu Volume

Kelompok Perlakuan Awal Akhir Awal Akhir


Awal Akhir
(ºC) (ºC) (ml) (ml)

Saringan
4 4 35 33 200 100
halus

Saringan
1 4 4 36 34 200 50
kasar

Tanpa
4 4 36 35 200 100
saringan

Saringan
4 4 37 34 200 130
halus

Saringan
2 4 4 37 33 200 150
kasar

Tanpa
4 4 37 34 200 180
saringan

3 Saringan
4 4 34 34 200 170
halus

Saringan 4 4 34 34 200 100


kasar

5
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik

pH Suhu Volume

Kelompok Perlakuan Awal Akhir Awal Akhir


Awal Akhir
(ºC) (ºC) (ml) (ml)

Tanpa
4 4 37 34 200 150
saringan

Saringan
4 4 36 32,5 200 120
halus

Saringan
4 4 4 36 32,6 200 80
kasar

Tanpa
4 4 36 32,5 200 100
saringan

Saringan
4 4 34 32 200 100
halus

Saringan
5 4 4 36 35 200 50
kasar

Tanpa
4 4 37 35 200 50
saringan

Contoh perhitungan

1. Waktu tinggal

6
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik

Y = 25 menit = 0.4166 jam.

2. Diketahui Q= 2400 m3/ 8 jam = 300 m3/ jam

 Berapa waktu tinggal (z)?

960 m3 = z (Volume Endapan)

 =

Y = 20 jam

3. Kapasitas IPAL dari no. 2

Kapasitas IPAL = V.limbah + (V.limbah x 20%)

= 2400 m3 + (2400 m3 x 20%)

= 2400 m3 + 480 m3

= 2880 m3

7
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik

2.2 Pembahasan
Pengolahan limbah cair pada proses pembuatan tahu dapat dilakukan
secara fisika, kimia, dan biologi. Perlakuan yang dilakukan untuk mengetahui
waktu tinggal endapan pada IPAL yaitu dengan menggunakan saringan kasar,
saringan halus, dan tanpa saringan. Hasil volume akhir yang didapatkan pada
air limbah tahu dengan perlakuan tanpa saringan yaitu 100ml. Hasil tersebut
dapat dilihat dari zona terang yang didapatkan pada saat praktikum dilakukan.
Volume akhir yang didapatkan pada perlakuan air limbah tahu dengan saringan
kasar yaitu 80ml. Volume yang didapatkan pada perlakuan air limbah tahu
dengan saringan halus yaitu 120ml. Volume akhir yang dihasilkan seharusnya
semakin halus saringan yang digunakan, maka volume akhir yang didapatkan
akan semakin kecil. Hal tersebut dikarenakan proses pengendapan pada air
limbah tahu akan lebih lama dibandingkan dengan endapan tahu yang disaring
menggunakan saringan kasar. Proses pengendapan air limbah tahu dapat
dipengaruhi banyaknya konsentrasi endapan air limbah tahu yang dapat
disaring.

Ketidaksesuaian hasil tersebut dapat diakibatkan pada saat pengambilan


air limbah tahu dilakukan pada waktu yang berbeda. Air limbah tahu dengan
perlakuan menggunakan saringan halus dan tanpa saringan dilakukan
pengambilan secara bersamaan. Air limbah tahu dengan perlakuan
menggunakan saringan kasar dilakukan pengambilan setelah pengamatan pada
air limbah tahu dengan perlakuan menggunakan saringan halus dan tanpa
saringan telah selsesai dilakukan. Perbedaan pengocokkan air limbah sebelum
dilakukan pengambilan dapat mempengaruhi kasil pengukuran yang dilakukan.
Pengocokkan air limbah tahu yang dilakukan sebelum pengambilan air limbah
dengan perlakuan menggunakan saringan halus dan tanpa saringan tidak
mengocok keseluruhan dari air limbah tahu. Pengocokkan air limbah tahu untuk
perlakuan menggunakan saringan kasar dilakukan dengan mengocok
keseluruhan dari air limbah tahu yang digunakan.

8
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik

Hasil yang menunjukkan bahwa proses pengendapan air limbah tahu yang
dilakukan dengan perlakuan terjadi dengan baik yaitu pada data ke-2. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa volume akhir air limbah tahu yang mendapatkan
perlakuan dengan saringan halus lebih kecil dibandingkan dengan perlakuan
menggunakan saringan kasar atau tanpa saringan. Hasil yang didapatkan yaitu
volume akhir air limbah tahu pada perlakuan menggunakan saringan halus yaitu
130ml, saringan kasar 150ml, dan tanpa saringan 180ml. Hal tersebut dapat
terjadi karena pengambilan dan pengocokkan air limbah tahu yang digunakan
dilakukan dengan sama atau dalam waktu bersamaan. PH yang didapatka pada
pengukuran yaitu 4. Hasil pH awal dan akhir pada masing-masing perlakuan
tidak ada perubahan dikarenakan tidak adanya penambahan larutan ataupun zat
yang mengandung basa atau asam sehingga merubah nilai pH yang didapatkan.

Perhitungan waktu tinggal cairan dimaksudkan agar dapat memberikan


estimasi volume tangki sedimentasi terbaik bagi sistem IPAL maupun WTP
yang didesain. Biasanya proses sedimentasi cukup memerlukan paling lama 1
jam dan paling singkat 30 ment dari debit harian. Jika kurang dari itu nanti kita
akan menemukan banyak partikel sludge yang terikut pada proses selanjutnya
yang membuat nilai TSS di Effluent akhrnya meningkat (Marhadi 2016). Waktu
tinggal endapan IPAL yang didapatkan dari hasil perlakuan air limbah tahu
menggunakan saringan halus yaitu 0,4166 jam. Waktu tinggal yang didapatkan
menunjukkan bahwa untuk air limbah tahu sebesar 120ml membutuhkan waktu
tinggal selama 0,4166 jam untuk dapat mengendapkan airl limbah tahu dengan
baik sehingga tidak banyak partikel/sludge yang terikut pada proses berikutnya.

Debit air limbah yang dihasilkan akan sangat tergantung pada jenis
kegiatan dari masing-masing sumber air limbah, sehingga fluktuasi harian akan
sangat bervariasi untuk masing-masing kegiatan. Sedangkan fluktuasi harian
pada suatu kawasan perumahan faktor yang mempengaruhi kondisi air limbah
cukup kompleks, mengingat aktivitas harian pada suatu kawasan perumahan
akan sangat bergantung pada sosial budaya maupun tingkat ekonomi dari

9
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik

penghuninya (Wulandari PR 2014). Waktu tinggal yang didapatkan untuk debit


aliran air limbah sebesar 2400 m3/8 jam yaitu selama 20 jam. Kapasitas IPAL
yang dapat ditampung yaitu sebesar 2880m3. Perhitungan tersebut dapat
digunakan untuk mengetahui kemampuan IPAL dalam mengolah air limbah.
Waktu tinggal air limbah dapat menghindari terjadinya shockload ataupun over
load air limbah pada suatu tangki. Khususnya untuk area tangki-tangki yang
dimana suplai aliran masuk dan keluarnya tidak menggunakan pemompaan
melainkan menggunakan sistem gravitasi saja (Marhadi 2016).

10
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil


perlakuan air limbah tahu yang didapatkan yaitu untuk saringan halus sebesar 120ml,
saringan kasar 80ml, dan tanpa saringan 100ml. Waktu tinggal yang didapatkan untuk
volume air limbah sebesar 120ml yaitu selama 0,4166 jam dan waktu tinggal untuk
aliran debit air limbah besesar 2400m3/8 jam yaitu selama 20 jam. Kapasitas IPAL
dapat menampung air limbah dengan waktu tinggal 20 jam yaitu sebesar 2880m3.

DAFTAR PUSTAKA

Angraini,et al. 2014. Pengolahan limbah cair tahu secara anaerob menggunakan
sistem batch. Jurnal Institut Teknologi Nasional. Vol 2 (1) : 1-10.
Kaswinarni, Fibria. 2007. Kajian Teknis pengolahan Limbah Padat dan Cair Industri
Tahu [Tesis]. Semarang (ID) : Universitas diponegoro.
Marhadi. 2016. Perencanaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) industry tahu di
Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabur Timur. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi. Vol 16 (1) :1-9
Pamungkas AW, Agus S. 2017. Pengolahan tipikal Instalasi Pengolahan Air Limbah
Industri Tahu di Kota Surabaya. Jurnal Teknik ITS. Vol 6 (2): 131-135
Riffat R. (2012). Fundamentals of Wastewater Treatment and Engineering. CRC Press
Saptati, Himma. 2018. Proses Fisiko-Kimia Limbah Cair Industri. Malang (ID):UB
Press).
Wulandari PR. 2014. Perencanaan pengolahan air limbah sistem terpusat. Jurnal
Teknik Sipil dan Lingkungan. Vol 2 (3): 58-65

11
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan
Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik

LAMPIRAN

Tanpa Saringan Saringan Kasar

Saringan Halus Kertas Lakmus

Termometer

12

Anda mungkin juga menyukai