Puji syukur kami munajatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunianya sehingga laporan
ini dapat terselesaikan. Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
adalah suatu upaya untuk mengantisipasi pelaksanaan Pembangunan yang akan datang dari dampak
Lingkungan yang akan terjadi.
Dengan dilaksanakannya Pembangunan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ini, diharapkan
akan menambah Fasilitas pelayanan publik dibidang pelayanan kesehatan. Penyusunan laporan
pelaksanaan untuk Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang diharapkan dapat memberikan gambaran tentang Potensi dan
Dampak yang timbul serta menentukan upaya Pengelolaan lingkungan yang tepat.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini kami ucapkan
Terima Kasih atas perhatian dan keseriusan hingga penyusunan laporan ini selesai.
· IDENTITAS PEMRAKARSA
Data – data pemrakarsa dalam kegiatan Pembangunan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang adalah
sebagai berikut :
1 Nama Pemrakarsa Dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ, M.KK
2 Jabatan Direktur Utama
3 Alamat Kator/Kampus Jl. Jendral A. Yani Desa Sumberporong
Kecamatan lawang – kabupaten Malang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 2012 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL, maka
kegiatan tersebut tidak wajib menyusun AMDAL. Sedangkan berdasarkan ketentuan Peraturan
Gubernur Jawa Timur nomor 30 Tahun 2011 kegiatan tersebut wajib menyusun UKL-UPL.
Rencana Kegiatan Pembangunan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dan memiliki lahan total
seluas 2 Ha. Latak rencana lokasi rumah sakit tersebut dapat ditunjukkan pada Gambar 1.
Gedung administrasi 30 x 30
IGD 10 x 10
Ruang rawat inap 20 x 15
Farmasi 20 x 20
Rawat jalan 20 x 20
Laboratorium 18 x 20
Instalasi Gizi 20 x 25
IPAL 10 x 7
Sumber : Data Teknis Pembangunan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang tersedia di
sekitar RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
Selanjutnya Lay Out RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ditampilkan pada gambar 2 sedangkan
Denah perlantai RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dapat ditampilkan dalam Gambar 3a, 3b, dan
3c berikut.
Sumber daya yang digunakan pada rencana kegiatan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang meliputi
sumber daya manusia, sumber daya energi dan sumber daya air bersih. Untuk penjelasan masing-masing
sumber daya yang digunakan diuraikan sebagai berikut:
· Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang dimaksud adalah tenaga kerja yang bekerja pada tahap konstruksi
dan tahap operasi. Tenaga kerja yang dibutuhkan pada tahap konstruksi sebanyak 86 orang
tenaga kerja dan pada tahap operasi sebanyak 35 orang, sehingga total tenaga kerja yang
digunakan dalam kegiatan adalah sebanyak 94 orang. Tenaga kerja ini diupayakan berasal dari
masyarakat di sekitar lokasi kegiatan. Untuk jenis pekerjaan dan jumlah karyawan ditunjukkan oleh
Tabel 2.
Tabel 2. Tenaga kerja pada tahap konstruksi.
Jumlah Tenaga Kerja
No Jabatan
Laki-laki (orang) Perempuan (orang)
Tenaga Kerja Tahap Konstruksi
1 Pengawas lapangan 4 -
2 Tenaga administrasi 2 -
3 Mandor 2 -
4 Tukang Batu 40 -
5 Tukang Cat 16 -
6 Tukang Las 8 -
7 Tukang Listrik 7 -
8 Elevator/Liff 7 -
Jumlah 86 -
Total Tenaga Kerja Tahap Konstruksi 86 -
Sumber: Perencanaan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang 2018
Tabel 3. Tenaga kerja RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
No Tenaga Kerja jumlah (orang)
1 Dokter Spesialis Jiwa 10
Dokter Spesialis Syaraf 1
Dokter gigi 1
Dokter Spesialis Radiologi 1
Dokter Spesialis bedah 1
Dokter Spesialis anastesi 1
2 Dokter Pelaksana (Dr. Umum) 4
3 Tenaga Farmasi (Apoteker) 1
4 Asisten Apoteker 2
5 Tenaga Rekam Medik 1
6 Tenaga Perawat 41
7 Tenaga Administrasi (kasir) 1
8 Tenaga Sanitarian 11
9 Tenaga Laboratorium 2
10 Tenaga Gizi 1
11 Tenaga Masak 1
14 Cleaning Service 10
15 Satpam 4
Jumlah 94
Sumber: RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang 2018
Air bersih
Sumber air bersih yang akan digunakan selama pembangunan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang bersumber dari sumur bor sedangkan sumber air bersih operasionalnya bersumber dari air
PDAM kabupaten malang.
Besarnya kebutuhan air bersih akan diperhitungkan berdasarkan PerMen PU No. 14/PRT/M/2010
tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, yaitu
kebutuhan air bersih/orang/hari adalah 60 Liter/orang/hari.
Sedangkan kebutuhan air untuk kegiatan rumah sakit dihitung berdasarkan RSNI-T-01-2003
tentang Tata cara perencanaan plambing dihitung kebutuhan air untuk Rumah Sakit adalah 300-
500 L/tempat tidur/hari.
Besarnya kebutuhan air pada Tahap konstruksi dan tahap operasi dapat dihitung sebagai berikut :
· Kebutuhan air pada tahap konstruksi :
Kebutuhan air di tahap konstruksi
· Kebutuhan aktivitas sanitasi tenaga kerja konstruksi
Jumlah tenaga kerja : 86 orang
Total kebutuhan air : 60 L/org/hari
Total kebutuhan air : jumlah tenaga kerja x kebutuhan air bersih
= 86 orang x 60 L/org/hari
= 5,160 L/hari
= 5,16 m³/hari
Kebutuhan air bersih di tahap konstruksi juga diperlukan untuk pembuatan adonan semen
dan kebutuhan lain-lain yang diasumsikan sebesar 1 m³/hari.
Gambar 5. Neraca Air RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang di Tahap Operasional
Rencana pengelolaan air limbah RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang akan diolah pada IPAL
Paket dengan menggunakan teknologi biofilter anaerob-aerob ditambah dengan klorinasi, yang
secara sederhana dapat dideskripsikan sebagaimana pada Gambar 6 berikut.
Gambar 6. Bagan Alir Rencana Pengolahan Limbah Cair di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Timbulan sampah di tahap Operasi RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Sampah non medis (sampah domestik)
· Sampah dari tenaga kerja tahap operasi
Timbulan sampah per orang = 2,5 L/orang/hari
Jumlah tenaga kerja = 94 orang
Timbulan sampah = tenaga kerja x timbulan sampah
= 94 org x 2,5 L/org/hari
= 235 L/hari
= 0,235 m3/hari
Timbulan sampah medis yang merupakan sampah infeksius dan bersifat B3, akan disediakan TPS
LB3 untuk mengumpulkan sampah tersebut, sehingga tidak membahayakan lingkungan.
Secara rinci kapasitas limbah padat baik sampah medis dan non medis dapat dijelaskan dalam
Tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6 Jumlah Sampah RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Kapasitas
No Sampah Jumlah Orang
(m³/hari)
1 sampah domestik dari karyawan 94 0,235
2 sampah domestik pasien + pengunjung 60 0,15
3 sampah medis (kegiatan medis pasien) 30 0,0075
Total 0,3925
Sumber : Hasil Perhitungan
Selanjutnya uraian jumlah sampah yang dihasilkan pada rencana pengoperasian RSJ Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang dapat dideskripsikan dalam gambar 8 sebagai berikut.
Gambar 8. Neraca Timbulan Sampah Tahap Operasional RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang
· Sistem Pemadam Kebakaran dan penerangan jalan umum
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang menyediakan alat pemadam kebakaran yang berupa
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan direncanakan akan diletakkan di lokasi yang berdekatan
dengan sumber api.
Sistem PJU akan dipasang didepan lokasi RS di jalan masuk dan lahan parkir
· Perizinan
Perizinan yang harus dilengkapi sebelum proyek berjalan yaitu : Ijin Lingkungan, Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB) dan Ijin Gangguan (HO). Semua perizinan tersebut adalah untuk mendapatkan
kekuatan hukum.
· Tahap Konstruksi
· Mobilisasi tenaga kerja
Tenaga kerja yang akan terserap selama tahap konstruksi ini terdiri dari tukang (tenaga skill) dan
tenaga kasar (tenaga unskill) sebanyak 86 orang. Kemungkinan kebutuhan tenaga kerja akan
diambil dari masyarakat sekitar. Kebutuhan tenaga kerja untuk setiap periode waktu tidak sama,
karena hal tersebut berkaitan dengan jenis kegiatan yang dilakukan pada periode waktu tersebut.
Dampak yang diperkirakan timbul akibat kegiatan ini adalah :
· Keresahan masyarakat,
· Peningkatan kesempatan kerja dan peluang usaha
· Pekerjaan fisik dan Fasilitas Penunjang RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Pekerjaan fisik dan fasilitas penunjang RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang merupakan
kegiatan utama pada tahap konstruksi. Pembangunan fasilitas penunjang berupa pemasangan
sistem perpipaan untuk air bersih, air buangan, pembangunan IPAL, pekerjaan pemasangan alat
mekanik dan elektrik serta penyelesaian beberapa interior bagian dalam seperti pengecatan.
Fasilitas penunjang lainnya adalah berupa jaringan jalan dan pembuatan biopori dan sumur
resapan sebagai pengaliran air hujan dan mencegah terjadinya genangan. Jaringan jalan
menggunakan paving blok. Lubang biopori dibuat secara tegak lurus kedalam tanah terbuat dari
pipa PVC diameter 10-30 cm dan kedalaman 100 cm. jumlah lubang biopori dihitung berdasarkan
ketentuan bahwa setiap 50 m 2 luasan lahan terdapat 1 (satu) lubang biopori, maka jumlah lubang
biopori yang diperlukan pada lahan seluas 9.230 m 2 adalah sebanyak 80 lubang.
Dikarenakan lokasi rencana bangunan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang maka tidak
harus memperhatikan garis sempadan jalan dengan mengosongkan bagian jalan sehingga dapat
meningkatkan keamanan dan menghindari kebisingan pasien rawat inap.
Dampak yang diprakirakan timbul dari kegiatan ini antara lain :
· Peningkatan kebisingan
· Peningkatan debu dan penurunan kualitas udara
· Potensi kecelakaan kerja
· Tahap Operasi
· Pengoperasian RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dan fasilitasnya
Meliputi kegiatan operasional klinik untuk perawatan pasien dan operasional apotek. Dampak yang
diprakirakan timbul dari kegiatan ini antara lain :
· Peningkatan limbah cair domestik
Kapasitas limbah cair domestik dihitung berdasarkan kebutuhan air bersih yang digunakan
untuk sanitasi. Limbah cair domestik dapat berupa grey water dari laundry, tempat cucian
piring dan kamar mandi. Limbah cair domestik berupa black water berasal dari WC.
Limbah cair domestik berupa grey water, dialirkan dan diolah dalam IPAL bersama dengan
limbah cair medis.
Sedangkan black water diolah dalam tangki septic, kemudian dialirkan ke IPAL
· Peningkatan limbah cair medis dan non medis
Limbah cair medis berasal dari cairan infuse, cairan obat-obatan,dll. pengolahan dilakukan di
IPAL Biofilter Anaerob-aerob sebelum akhirnya dialirkan ke badan air penerima.
· Transportasi
Kegiatan transportasi selama operasional akan berdampak pada peningkatan kendaraan di
sekitar lokasi kegiatan dan kecelakaan
· Keresahan masyarakat
Adanya kegiatan selama operasional RSJ Lawang mengakibatkan adanya keresahan
masyarakat dan pemikiran negatif.
C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak yang ditimbulkan dan upaya serta pemantauan lingkungan hidup kegiatan pembangunan
dan pengoperasian RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang akan ditabulasikan pada Matrik UKL
UPL.
· Berkoordi
nasi dengan tokoh
masyarakat dan
instansi terkait
Tenaga Kerja · Keresa · 56 tenaga kerja di · Perekrutan tenaga Lokasi kegiatan Selama tahap Pengamatan di Lokasi kegiatan Selama tahap
han masyarakat tahap kerja sesuai RSJ Dr. konstruksi lapangan RSJ Dr. konstruksi
Radjiman Radjiman
· Pening pembangunan RS klasifikasi yang
Wediodiningrat Wediodiningrat
katan Maju Jaya dibutuhkan Lawang Lawang
kesempatan · Kapasitas limbah dengan membuka
kerja dan domestik 80% lowongan
peluang usaha kebutuhan air pekerjaan secara
· Pening bersih = 2,68 terbuka melalui
katan limbah cair m³/hari koordinasi dengan
domestic instansi terkait
· Kapasitas setempat
· Pening timbulan sampah
katan timbulan domestik = 0,14
· Penggunaan air
sampah m³/hari bersih sesuai
domestik kebutuhan
· Penyediaan
tempat sampah
terpilah antara
sampah basah
dan sampah
kering
dan · Peningkatan · < 10% · Pemasangan Lokasi kegiatan Selama tahap Pengamatan di Lokasi kegiatan Selama tahap
asi kendaraan intensitas peningkatan buffer atau barrier RSJ Dr. konstruksi lapangan RSJ Dr. konstruksi
ial bangunan kebisingan kebisingan Radjiman Radjiman
· Pemagaran area Wediodiningrat Wediodiningrat
· Peningkatan · < 10% proyek Lawang Lawang
debu dan perubahan pembangunan RS
kualitas udara
Penurunan Maju Jaya
air domestik · Peningkatan · Kapasitas limbah · Limbah grey water Lokasi kegiatan Selama tahap Pengamatan di Lokasi kegiatan Selama tahap
limbah cair domestic = 2,68 di olah di IPAL RSJ Dr. konstruksi lapangan RSJ Dr. konstruksi
grey water m³/hari. grey Radjiman Radjiman
· Limbah Black Wediodiningrat Wediodiningrat
dan black water = 1,876 Water di olah di
water m³/hari dan black Lawang Lawang
septic tank dan air
water = 0,8 dialirkan ke IPAL
m³/hari
Limbah Cair · Pencemaran · Kapasitas limbah · Pembuatan IPAL Lokasi kegiatan Selama tahap · Pen Lokasi kegiatan Selama tahap
Non Medis RSJ Dr. operasi RSJ Dr. operasional
air tanah atau cair · Pembuatan tangki Radjiman
gamatan di
Radjiman
menurunnya 9,32 m³/hari septik dan lapangan
Wediodiningrat Wediodiningrat
kualitas air cairannya Lawang · Pan Lawang
tanah air dialirkan ke IPAL gujian
permukaan laboratorium
· Outlet IPAL
· Peningkatan
dilengkapai terhadap
limbah cair dengan flow meter efluen limbah
medis cair sebelum
· Melakukan dialirkan ke
pencatatan harian badan air di
debit, suhu dan Lab
pH limbah cair terakreditasi
· Melengkapi titik KAN
koordinat · Pela
sampling IPAL poran dan
· Melengkapi kolam pemantauan
indicator pada petugas jaga
IPAL dan petugas
lapangan
sampah · Peningkatan · Timbulan sampah · Pengolahan Lokasi kegiatan Selama tahap · Pen Lokasi kegiatan Selama tahap
timbulan domestik = 0,0875 sampah domestic RSJ Dr. operasi gamatan di RSJ Dr. operasional
sampah m³/hari dengan sistem Radjiman lapangan Radjiman
domestik tatakura Wediodiningrat Wediodiningrat
· Timbulan sampah Lawang · Pela Lawang
domestik pasien poran dan
dan pengunjung = pemantauan
0,05 m³/hari petugas jaga
dan petugas
lapangan
imbah padat · Bau yang · Timbulan sampah · Menyediakan TPS Lokasi kegiatan Selama tahap · Pen Lokasi kegiatan Selama tahap
non medis ditimbulkan dari B3 medis = B3 dan TPS non B RSJ Dr. operasi gamatan di RSJ Dr. operasional
limbah tempat 0,0025 m³/hari Radjiman lapangan Radjiman
· Bekerjasama Wediodiningrat Wediodiningrat
penampungan dengan Pihak ke-3 Lawang · Pem Lawang
· Peningkatan yang memiliki izin antauan di
Limbah padat pengolahan lapangan
medis limbah padat dari dan
· Timbulnya instansi terkait pengangkuta
vector penyakit · Penyediaan n sampah
tempat sampah secara rutin
terpilah yaitu
limbah padat
medis, limbah
padat non medis
· Melakukan daur
ulang limbah
medis padat botol
infuse, kemasan
farmasi, spuilt
yang tidak
terkontaminasi
darah
· Pembuatan log
book harian
limbah medis
padat dan neraca
limbah B3
n Genset bila · Gangguan · < 5 % terjadi Mengisolasi ruang Lokasi kegiatan Selama tahap · Pen Lokasi kegiatan Selama tahap
mati asap dan bising peningkatan genset dengan RSJ Dr. operasi gamatan dan RSJ Dr. operasi
tingkat kebisingan memberi peredam Radjiman pemantauan Radjiman
dan emisi udara Memasang cerobong Wediodiningrat di lapangan Wediodiningrat
diruang genset Lawang Lawang
Menanam pohon
untuk penghijauan
asi · Peningkatan · < 20 % · Mengatur alur Lokasi kegiatan Selama tahap Pengamatan Lokasi kegiatan Selama tahap
arus lalin peningkatan arus keluar masuk RSJ Dr. operasi dan RSJ Dr. operasi
sekitar RS lalin di sekitar RS kendaraan ke RS Radjiman pemantauan Radjiman
Maju Jaya Maju Jaya Wediodiningrat langsung Wediodiningrat
Lawang Lawang
· Membuat rambu-
rambu peringatan
· Menyediakan
tempat parkir
yang memadai
· Penempatan
petugas parkir dan
pengatur lalu
lintas
· Penyediaan
warning lamp
Dalam hal usaha dan/ atau kegiatan yang direncanakan Pemrakarsa wajib memiliki Izin
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Tabel 7 berikut ini merupakan jenis-jenis
izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.27
Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan yang diperlukan oleh RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang
SURAT PERNYATAAN
Selaku pemrakarsa dan sekaligus sebagai penanggung jawab dari usaha dan/atau
kegiatan :
Nama Kegiatan : Pembangunan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
Lokasi : Jl. A. Yani Desa Sumber Porong
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 tentang Tata Laksana
Pengendalian Pencemaran Air.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana
Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin
Lingkungan.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air
Limbah.
Keputusan Kepala Bapedal Nomor 205 Tahun 1996 tentang Pedoman Teknis Pengendalian
Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.
Lampiran
Gambar 11. Diagram Proses Pengolahan Air Limbah RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang