Anda di halaman 1dari 24

TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG)

KESEHATAN LINGKUNGAN DI
SITUASI BENCANA

Bidang Kesehatan Masyarakat Seksi Kesatan Lingkungan


Dinas Kesehatan Provinsi Bali
2020
Kondisi Lingkungan di Lokasi Pengungsian
Kondisi Lingkungan di Lokasi Pengungsian
Teknologi Tepat Guna
• Suatu teknologi yang memanfaatkan sumber daya yang
telah ada untuk menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi.
• Secara hasil teknologi tersebut berhasilguna dan
berdayaguna atau sebagai pelaksana kegiatan sehari-
hari menjadi lebih efektif, efisien dan praktis.
Identifikasi potensi sumber daya
Untuk mendapatkan data dan informasi tentang permasalahan Kesling.

Untuk mendapatkan data dan informasi tentang faktor risiko Kesling

Untuk mendapatkan informasi potensi lokal yang dapat digunakan untuk


bahan penerapan TTG

Untuk mendapatkan bahan pertimbangan dalam penentuan alat TTG yang


akan digunakan.
Aplikasi TTG Disituasi
Bencana
SPAL (Sarana Pembuangan Air Limbah)
di Lokasi Bencana
Metode SPAL sederhana di lokasi tanggap darurat / pengungsian :
1. Membuat saluran air kotor
2. Membuat bak peresapan
Prinsip SPAL sederhana:
1. Tidak mencemari sumber air minum.
2. Tidak mengotori permukaan tanah.
3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
6. Konstruksi dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat
dan murah.
7. Jarak minimal sumber air dengan bak resapan 10 meter.
Pembuatan bak penampungan
VII. PENYEDIAAN SPAL DAN IPAL DI DAERAH TANGGAP
DARURAT
Menggali lubang pada
tanah dengan ukuran
panjang, lebar dan
dalam 110 cm

Mengisi sela-sela drum


dengan koral/ijuk

1. Drum dilobangi
dengan diameter
lubang 1 cm
2. Jarak antar lubang
10 cm
Membuat penutup
lubang galian
menggunakan
kayu/bambu
Jamban Sehat di Lokasi Bencana
Prinsip Jamban Sehat :
1. Tidak mencemari air
2. Tidak mencemari tanah permukaan
3. Bebas dari serangga
4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan
5. Aman digunakan oleh pemakainya
6. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi
pemakainya
7. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan

MENCEGAH
TRANSMISI AMAN/KUAT ESTETIKA
PENYAKIT
PENYEDIAAN JAMBAN YANG SESUAI DENGAN SITUASI
DAN KONDISI DI DAERAH TANGGAP DARURAT
A. Konstruksi Sarana Jamban : Disesuaikan dengan jenis tanggap darurat

1. Rumah Jamban (bangunan bagian atas)


a. Sirkulasi udara yang cukup
b. Bangunan mampu menghindarkan pengguna terlihat dari luar
c. Bangunan dapat meminimalkan gangguan cuaca (baik musim panas maupun musim
hujan)
d. Kemudahan akses di malam hari
e. Disarankan untuk menggunakan bahan lokal
f. Ketersediaan fasilitas penampungan air dan tempat sabun untuk cuci tangan

2. Dudukan Jamban/Slab (bangunan bagian tengah)


a. Terdapat penutup pada lubang sebagai pelindung terhadap gangguan serangga atau
binatang lain.
b. Dudukan jamban dibuat harus mempertim-bangkan faktor keamanan (menghindari licin,
runtuh, atau terperosok).
c. Bangunan dapat menghindarkan/melindungi dari kemungkinan timbulnya bau.
d. Mudah dibersihkan dan tersedia ventilasi udara yang cukup.
3. Penampung Tinja (bangunan bagian bawah)
a. Daya resap tanah (jenis tanah)
b. Alat pengaduk secara manual
c. Menghilangkan bau dengan serbuk gergaji
d. Tingginya drum disesuaikan dengan ketinggian air pada saat selama banjir
e. Jenis bangunan, jarak bangunan dan kemiringan letak bangunan terhadap sumber air
minum (lebih baik diatas 10 m)
f. Diutamakan dapat menggunakan bahan lokal
BAGIAN BANGUNAN JAMBAN

ATAS

TENGAH

BAWAH
Pengolahan Sederhana Air Bersih/ Minum Saat
Tanggap Darurat Bidang Kesehatan Lingkungan
Prinsip dasar dalam penyediaan air bersih dilokasi Bencana
1. Bersifat tepat guna dan sesuai dengan kondisi, lingkungan fisik,
maupun social budaya masyarakat setempat.
2. Pengoperasiannya mudah dan sederhana
3. Bahan-bahan yang digunakan mudah dan sederhana
4. Bahan-bahan yang digunakan berharga murah
5. Bahan-bahan yang digunakan tersedia di lokasi dan mudah diperoleh
6. Efektif, memiliki daya pembersih yang besar untuk memurnikan air
Pengolahan Sederhana Air Bersih/ Minum Saat
Tanggap Darurat Bidang Kesehatan Lingkungan
Sumur Gali Sumur Bor Perlindungan Mata Air

SARANA AIR BERSIH

PAM

Penampungan Air Hujan Kran Umum/Terminal Air Mobil Tangki Air


DISTRIBUSI AIR BERSIH
Kebutuhan air bersih saat bencana :
1. Hari 1 – 3 (5 liter/orang/hari)
2. Hari 4 – tanggap darurat selesai (20 liter/orang/hari)
3. Pasca bencana (40-60 liter/orang/hari)

Untuk fasilitas pelayanan kesehatan :


•Puskesmas atau rumah sakit : 50 l / pasien / hari
•Bagian bedah & kebidanan rumah sakit : 100 l/pasien / hari
•Dapur rumah sakit : 10 l / pasien / hari
MENANGANI SAMPAH YANG DIHASILKAN DI DAERAH
TANGGAP DARURAT

A. Pra Bencana
1. Melakukan kerjasama lintas program
2. Melakukan inventarisasi sarana tempat pembuangan sampah & potensi sumber daya yang ada utk
pengelolaan sampah
3. Secara rutin melakukan pengelolaan sampah yg berada di daerah

B. Saat Bencana & Masa Tanggap Darurat


1. Menyediakan tempat sampah dr kantong plastik (polybag), potongan drum yang dilengkapi
dengan tutup ditempat penampungan pengungsi.
2. Penempatan wadah/tempat sampah diupayakan sedekat mungkin dengan tempat
penampungan pengungsi, maksimal berjarak 15 meter.
3. Memberdayakan pengungsi untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, dan
memberdayakan masyarakat untuk mengolah kembali barang-barang bekas.
4. Melakukan pengangkutan sampah setiap hari bila kantong/drum yang tesedia telah penuh atau
2/3 bag. Kantong/drum telah terisi atau maks 3 hr sekali sampah sdh diangkut ke TPS
5. Melakukan pengamatan Vektor dan binatang pengganggu di TPS dan TPA
6. Melakukan pencatatan.
3. Pasca Bencana
a. Petugas & masyarakat menginventarisir sarana pembuangan
sampah yang rusak dan memperbaikinya.
b.Meningkatkan pengamatan dan segera menginformasikan kepada
pihak yang terkait jika mengetahui sampah tidak tertangani.
c. Menggerakkan masyarakat untuk membersihkan sampah di lokasi
pengungsian dan lokasi bekas bencana

Di lokasi pengungsi harus disediakan tempat sampah, berupa


bak sampah (kapasitas 50 – 100 ltr) untuk 25 – 50 org/hari,

Kantong sampah : 1 lembar untuk 1 keluarga (3 hari)


Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
di Daerah Tanggap Darurat
Sampah dari pengungsian

Sampah organik, Sampah botol/kaleng,kaca


Sampah kertas dan plastik
Sisa makanan, daun

Masuk kewadah Masuk ke wadah


Masuk ke wadah

dibuat kompos
pengepul pengepul

Kompos
Loker sampah
Loker sampah kertas
Dipakai
dijual dijual
sendiri
dijual
pupuk
Pendapatan/ Kas
tanaman
Barak pengungsi
Pendapatan/
kas barak milik pengungsi
Pengelolaan Sampah Medis
di Daerah Tanggap Darurat
Fasyankes pengungsian

Jarum suntik/ Perban/Bungkus


Botol/Selang Infus
alat suntik Obat

Polybag Polybag
Safety Box
limbah medis limbah medis

Penampungan Disinfeksi

Dikirim ke RS u/ Pihak Ke-


dimusnahkan / 3/Dimusnahkan
pihak ke-3
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai