IMS
TIM FARMASI
Setelah mengikuti materi ini peserta:
Tujuan Umum
Mampu melakukan konseling adherence pada ODHA
Tujun Khusus
1.Mampu melakukan konseling adherence Pra ART
pada ODHA
2.Mampu melakukan konseling adherence ODHA
pertama Memulai ARV
3.Mampu melakukan konseling adherence pada ODHA
on ARV/kondisi khusus
-Pengetahuan tentang HIV AIDS dan PIMS
-Efek Samping obat ARV, IO dan IMS
-Interaksi obat ARV
-Monitoring klinis pada pasien ODHA
1. What is Adherence? Apa yang dimaksud dengan adherence?
2. What are ways to measure adherence ? Sebutkan
apa saja cara untuk mengukur Kepatuhan ?
3. What are some Common barriers to adherence?
Apa saja hambatan kepatuhan yang sering ditemukan pada pasien?
4. What are some predictors of poor adherence?
Hal-hal apa saja yang bisa menjadi tolok ukur / petunjuk bahwa telah
terjadi ketidak patuhan/ kepatuhan rendah?
5. Names strategies to improve adherence? Sebutkan
beberapa strategi untuk meningkatkan kepatuhan.
Obat yang mana
yang harus saya Apakah tablet ini
Bagaimana agar minum sekarang? bisa saya minum
saya tidak lupa dengan makanan
minum obat atau tidak?
tepat waktu?
Obat-obat ini
membuat saya
tidak nyaman? Apakah obat-
obat ini bisa
menolong saya?
Bagaimana jika
teman / keluarga Minum obat
saya tahu? setiap hari
seumur hidup..?
* Lokasi tempat tidak masalah *Lokasi harus dapat
dengan mudah dijumpai &
dekat dengan outlet
apotek
* Tidak perlu tatap muka
*Perlu tatap muka
* Orientasi kepada tenaga
kesehatan *Orientasi kepada
pasien/keluarga
* Literatur yang dibutuhkan *Literatur yang dibutuhkan
lebih kompleks
relatif standar
* Beberapa metode untuk *Bertanya secara lisan
mengajukan pertanyaan
* Bisa dilakukan bisa waktu *Perlu waktu khusus min
30 min
singkat/terbatas
Adherence dalam istilah medis digunakan untuk
menjelaskan pemberian obat yang benar .
Artinya : meminum semua obat yang diresepkan,
pada waktu yang benar, dosis yang benar dan cara
yang tepat.
Adherence adalah faktor kunci dalam keberhasilan
terapi antiretroviral
Seberapa besar
adherence harus dicapai?
100% 20%
95%
50%
75%
60% 90%
DOKTER PERAWAT
PESAN
ADHERENCE
KONSELOR &
FARMASIS PEKERJA SOSIAL
KELUARGA /
TEMAN
1. Self-confidence (percaya diri)
2. Empathy (Empati)
3. Acceptance
(Penerimaan Konselor terhadap pasien)
4. Genuineness
(Tulus tidak dibuat-buat)
*Terlalu sibuk
*Bepergian/jauh dari rumah
*Ketiduran
*Kurangnya pemahaman ttg adherence
*Perubahan rutinitas harian
Penyebab Non-adherence
*IDU PASIEN
*Kondisi fisik
*Kondisi jiwa (depresi, pesimisme)
*Tingkat stres psikologis yang tinggi
*Kuatir diketahui orang lain
*Mempengaruhi gaya hidup pasien :
- Waktu makan
- Waktu penyiapan
Penyebab Non-adherence
DRUGS
*Kompleksitas regimen
*Rasa dan bentuk ARV yang tidak nyaman
*Penyimpanan khusus
*Banyaknya obat termasuk obat IO
*Obat dirasa tidak membantu malah memperparah (terkait ESO ARV)
*Tidak ada makanan (untuk dikonsumsi bersama obat)
Penyebab Non-adherence
*Biaya transportasi LINGKUNGAN
*Jarak jauh
*Komunikasi yang buruk dengan layanan kesehatan
*Ketaatan semakin memburuk seiring dengan waktu
*Stock out di layanan
*Obat yang tersedia berbeda dengan sebelumnya
*Asuransi dan sistem rujukan
KONSELING YANG DILAKUKAN FARMASIS
1. KONSELING PRA-ART
Konsep 5A
(Assess,Advice, Agree, Assist, Arrange)
2. KONSELING SAAT MULAI ARV
Konsep 5P (Perkenalan, Penilaian awal, Penjelasan,
Penilaian akhir dan Penutup-follow up)
3. KONSELING PASIEN DALAM TERAPI ARV
Konsep 3M2P (Menyapa akrab, Monitoring
Adherence, Monitoring ESO, Penjelasan, Penutup-follow
up)
PASIEN DALAM TERAPI ARV DIBAGI:
- Adherence >95% atau kurang
- Pasien dalam terapi dengan kondisi khusus :
Hamil, TB, Hepatitis / ada IO lain / persiapan bulan puasa
dll.
1. Ttg penyakit HIV/ AIDS dan pengobatannya
2. Program/ dukungan pemerintah dan layanan PENGETAHUAN
kesehatan
1. Menggali optimisme pasien thd penyakit dan
pengobatan
KEPATUHAN
2. Mengidentifikasi potensi ketidak patuhan dan
hambatan yang mungkin tjd
1.Assess / menilai
2.Advice / menyarankan
3.Agree / menyepakati
4.Assist / membantu
5.Arrange / merencanakan
Hal-hal yang perlu dinilai :
Manfaat ART
Rejimen terapi
Rejimen dosis
1.Perkenalan
2.Penilaian awal
3.Penjelasan
4.Penilaian akhir
5.Penutup/ follow up
Tujuan :
Memberikan keyakinan pada pasien bahwa
telah berkomunikasi dengan orang yang tepat.
Sapa pasien dengan ramah
Perkenalkan diri anda : “Saya Farmasis/Apoteker di RS…,
yang akan membantu pengobatan bapak/Ibu/saudara”
Jelaskan tujuan konseling
Lama waktu yang dibutuhkan
Tanyakan identitas konseli (nama, umur, BB, alamat,
nomor telpon, status perkawinan, kesuburan, jenis
obat yang akan diminum, nama pendamping minum
obat, hubungan dengan konseli, alamat & no.telp)
catat dalam kartu konseling
Menilai :(jika belum konseling Pra-ART)
a. Tujuan kunjungan pasien Emosi/Psi
kologis
b. Kondisi Klinis Pasien Tujuan/
Kondisi Motivasi
c. Tujuan / motivasi mendapat Klinis
Pasien
mendapat
perawatan
perawatan dan menerima ARV + HIV
d. Pemahaman pasien tentang Eligible
ARVi
Disclosure Pengetahuan
HIV/AIDS dan ART / buka ttg
e. Sosio Ekonomi pasien, pekerjaan status
Sosio
HIV/AIDS
(potensi hambatan kepatuhan ) Ekonomi
Pekerjaan
f. Psikologi dan Emosi pasien
g. Disclosure (siapa saja yang sudah
tahu statusnya
Gunakan Form Follow up ART
Penilaian Awal Pasien
1. Pelajari Detail kesehatan pasien melalui rekam medis
pasien
Kesehatan mental
Hal-hal terkait alkohol dan narkotika
Pemakaian obat lain/ IO atau bukan
Penilaian Awal Pasien
Optimisme pasien thd pengobatan
* Komitmen pengobatan
2. Rumah sendiri/kontrak
3. Ketergantungan sosial
4. Status kewarganegaraan
6 Kondisi Mental
P3 PENJELASAN
Jelaskan hal-hal sesuai dengan hasil penilaian awal:
misalnya penjelasan tentang HIV/AIDS, kondisi
penyakit pasien saat ini
Atur waktu minum obat bersama pasien.
Jelaskan tentang Obat dan cara pemakaian, sambil
melakukan konseling perubahan rutinitas/prilaku
(bila diperlukan)
Penjelasan tentang cara mengenali ESO dan cara
mengatasinya
Jelaskan bagaimana kalau tertinggal dosis
P4 PENILAIAN AKHIR
63
*Kalender/Stiker
*Keuntungan
*Mudah
*Menyenangkan untuk
anak
*Membantu pada saat
awal
*Kerugian:
*Dapat membingungkan
jika pasien tidak dapat
membaca atau tidak
tahu kalender
*Dimainkan oleh anak
64
*Kotak Tablet
*Keuntungan:
*Mudah untuk mengenali obat
yang terlupa
*Mudah dibawa
*Kerugian:
*Biaya
65
Praktek
yuk.. ?!!
1. Penderita merasa malu jika terlihat orang lain
mengkonsumsi obat ARV. Apa saran konselor
mengatasi masalah ini?
2. Pasien mendapat obat ARV, Duviral 1 tablet
setiap 12 jam dan Neviral 1 tablet setiap 12 jam.
Pasien ini juga menerima obat IO Fluconazole
150 mg setiap 24 jam dan profilaksis
Kotrimoksasol Forte 1 tablet setiap 24 jam.
Bagaimana cara mengatur jadwal minum obat
pasien tersebut?
1. Konselor tidak berhadapan langsung dengan
penderita, melainkan dengan utusan penderita
(pembantu atau supirnya). Bagaimana
konselor memberi konseling kepatuhan?
2. Pasien mendapat obat ARV, Duviral 1 tablet
setiap 12 jam dan Efavirenz 1 tablet setiap 24
jam. Pasien ini juga menerima obat TB (fix
dose) 1 tablet setiap 24 jam dan profilaksis
Kotrimoksasol Forte 1 tablet setiap 24 jam.
Bagaimana cara mengatur jadwal minum obat
pasien tersebut?
1. Konselor berhadapan dengan penderita yang sulit
berkomunikasi karena pengaruh obat. Bagaimana
konselor mengatasi masalah tersebut?
2. Pasien mendapat obat ARV, Duviral 1 tablet setiap 12
jam dan Neviral 1 tablet setiap 12 jam. Pasien ini juga
menerima obat toxoplasmosis, Klindamicin 600 mg
setiap 6 jam, Pirimetamin 25 mg tiap 8 jam dan Asam
folat 1 mg tiap 24 jam. Pasien juga mendapat
profilaksis Kotrimoksasol Forte 1 tablet setiap 24 jam.
Bagaimana cara mengatur jadwal minum obat pasien
tersebut?
1. Penderita anak yang kesulitan diwawancarai
menyangkut ESO obat ARV. Apa tindakan
konselor mengatasi masalah ini?
2. Pasien anak mendapat obat ARV, Triple
FDC. Pasien ini juga menerima obat
Dextrometorphan 1cth tiap 8 jam karena ada
keluhan batuk. Pasien juga mendapat
profilaksis Kotrimoksasol 300 mg setiap 24
jam. Bagaimana cara meracik obat untuk 7
hari dan mengatur jadwal minum obat pasien
tersebut?
1. Menurut perhitungan dari catatan
konselor, obat ARV penderita sudah
habis namun penderita mengatakan
bahwa masih mempunyai persediaan dan
mengaku bahwa tidak pernah lupa minum
obat. Apa tindakan konselor mengatasi
masalah ini?