TENTANG
PELAYANAN UNIT SANITASI
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SANTA ANNA BANDAR LAMPUNG
MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
SANTA ANNA BANDAR LAMPUNG TENTANG PELAYANAN
SANITASI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SANTA ANNA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa Anna, yang
merupakan institusi yang memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat.
2. Pelayanan Sanitasi adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang
ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari
aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit
dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko
lingkungan.
3. Pelayanan Sanitasi di rumah sakit antara lain pengelolaan kebersihan
bangunan ruangan, penyehatan dan pengawasan air bersih dan air
minum, penyehatan dan pengawasan makanan dan minuman,
pengendalian serangga dan binatang penggangu, pengolahan limbah
cair, pengelolaan limbah padat, pengelolaan bahan B3, penyehatan linen
(Laundry) serta upaya penyuluhan kesehatan lingkungan rumah sakit
4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Menteri adalah
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SANTA ANNA
Jl. Hasanudin No. 27 Telukbetung - Bandar Lampung (35211)
Telp. (0721) 482424 E-mail: rsia_st.anna@yahoo.co.id
BAB II
KEBIJAKAN UMUM PELAYANAN SANITASI
Pasal 2
1. Dalam rangka melindungi pasien, pengunjung dan petugas terhadap
penularan infeksi di Rumah Sakit, maka Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa
Anna memerlukan Pedoman Pelayanan Sanitasi
2. Agar pelaksanaan pelayanan sanitasi terkoordinasi dengan baik, Direktur
menetapkan Sanitarian sebagai penanggung jawab regulasi dan
Pramubakti dan Pelaksana Laundry sebagai pelaksana di lapangan.
3. Kepala Unit yaitu sanitarian bertanggung jawab langsung kepada Wadir
Penunjang Medis.
4. Pelayanan Sanitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari.
Pengelolaan kebersihan bangunan ruangan, penyehatan dan pengawasan
air bersih dan air minum, penyehatan dan pengawasan makanan dan
minuman, pengendalian serangga dan binatang penggangu, pengolahan
limbah cair, pengelolaan limbah padat, pengelolaan bahan B3, penyehatan
linen (Laundry) serta upaya penyuluhan kesehatan lingkungan rumah
sakit.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SANTA ANNA
Jl. Hasanudin No. 27 Telukbetung - Bandar Lampung (35211)
Telp. (0721) 482424 E-mail: rsia_st.anna@yahoo.co.id
Pasal 3
Susunan organisasi pelayanan sanitasi adalah :
a. Kepala Unit Pelayanan Sanitasi adalah Sanitarian
b. Pelaksana Lapangan adalah Pramubakti/Cleaning Service
c. Pelaksana Lapangan adalah Pelaksana Laundry.
Pasal 4
1. Rumah sakit dengan tipe C dan D wajib memiliki minimal 1 orang tenaga
sanitarian.
2. Untuk rumah sakit yang memiliki tipe A dab B wajib memiliki sanitarian
minimal 2 orang
3. Dalam bekerja sanitarian dapat oleh IPRS
Pasal 5
1. Kepala Unit Sanitasi diberi kewenangan dalam menjalankan program
kesehatan lingkungan
2. Pelayanan Sanitasi di Rumah Sakit wajib berkoordinasi dengan pimpinan
Pasal 6
1. Tata Hubungan Secara Internal :
a. Laboratorium
1) Melaksanakan kewajiban dan prosedur pengelolaan limbah padat dan
cair
b. Komite Mutu Dan Keselamatan Pasien
1) Mengintegrasikan kegiatan pelayanan unit sanitasi dengan progam
peningkatan mutu RS.
2) Memantau risiko infeksi pada pasien terkait pelayanan kesehatan
yang dilakukan di RS.
3) Mengintegrasikan kegiatan pelayanan sanitasi dengan progam
keselamatan pasien RS.
c. K3
1) Mengintegrasikan kegiatan pelayanan sanitasi dengan progam
kesehatan dan keselamatan kerja petugas RS
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SANTA ANNA
Jl. Hasanudin No. 27 Telukbetung - Bandar Lampung (35211)
Telp. (0721) 482424 E-mail: rsia_st.anna@yahoo.co.id
h. Diklat
1) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan
unit sanitasi
i. Rekam Medis
1) Membantu pelaporan data Sanitarian kepada pihak luar (Kementrian
Kesehatan atau Dinas Kesehatan dsb).
BAB III
PENGELOLAAN KEBERSIHAM BANGUNAN DAN RUANGAN
Pasal 7
1. Ruang bangunan dan halaman rumah sakit adalah semua ruang/unit dan
halaman yang ada di dalam batas pagar rumah sakit (bangunan fisik dan
kelengkapannya) yang dipergunakan untuk berbagai keperluan dan kegiatan
rumah sakit.
2. Lingkungan, ruang, dan bangunan rumah sakit harus selalu dalam keadaan
bersih dan tersedia fasilitas sanitasi secara kualitas dan kuantitas yang
memenuhi persyaratan kesehatan, sehingga tidak memungkinkan sebagai
tempat bersarang dan berkembangbiaknya serangga, binatang pengerat, dan
binatang pengganggu lainnya
3. Lingkungan bangunan rumah sakit harus dilengkapi penerangan dengan
BAB IV
PENYEHATAN DAN PENGAWASAN AIR BERSIH DAN AIR MINUM
Pasal 8
1. Air untuk pemakaian khusus adalah air yang dibutuhkan untuk kegiatan
yang bersifat khusus di rumah sakit yang memerlukan persyaratan
tertentu dan berbeda dengan air minum
2. Penyehatan air adalah upaya penanganan kualitas dan kuantitas air di
rumah sakit yang terdiri dari air untuk keperluan higiene sanitasi, air
minum, dan air untuk pemakaian khusus agar dapat menunjang
kesinambungan pelayanan di rumah sakit.
3. Penyehatan dan pengawasan air bersih dan air minum perlu dilakukan di
rumah sakit untuk menjaga agar tidak terjadi kasus infeksi di rumah sakit
dengan menyediakan air yang cukup secara kuantitas dan kualitas sesuai
parameter yang ditetapkan.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SANTA ANNA
Jl. Hasanudin No. 27 Telukbetung - Bandar Lampung (35211)
Telp. (0721) 482424 E-mail: rsia_st.anna@yahoo.co.id
BAB V
PENYEHATAN DAN PENGAWASAN MAKANAN DAN MINUMAN
Pasal 9
1. Merupkan pengawasan, pelindungan, dan peningkatan kualitas higiene dan
sanitasi pangan siap saji agar mewujudkan kualitas pengelolaan pangan
yang sehat, aman dan selamat
2. Untuk mencapai pemenuhan standar baku mutu dan persyaratan
penyehatan pangan siap saji dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan
rumah sakit, maka harus memperhatikan dan mengendalikan faktor risiko
keamanan pangan siap saji sebagai berikut :
a. Tempat Pengolahan Pangan
b. Peralatan Masak
c. Penjamah makanan
d. Kualitas Pangan
3. Pengawasan dilakukan oleh petugas kesehatan lingkungan bersama
petugas terkait penyehatan pangan rumah sakit
4. Pengawasan kualitas pangan makanan jadi dilakukan dengan pemeriksaan
laboratorium sebanyak 2 kali dalam setahun
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SANTA ANNA
Jl. Hasanudin No. 27 Telukbetung - Bandar Lampung (35211)
Telp. (0721) 482424 E-mail: rsia_st.anna@yahoo.co.id
BAB VI
PENGOLAHAN LIMBAH PADAT,CAIR, B3 DAN GAS
Pasal 10
1. Penyelenggaraan Pengamanan Limbah di rumah sakit meliputi
pengamanan terhadap limbah padat domestik, limbah bahan berbahaya
dan beracun (B3), limbah cair, dan limbah gas.
2. Pengelolaan limbah rumah sakit di mulai dari identifikasi limbah,
pemisahan, labeling, packing, penyimpanan, pengangkutan, treatment.
3. Pengelolaan limbah padat non Infeksius ditempatkan dalam kantong
berwarna hitam dan warna kuning untuk limbah padat infeksius serta
limbah padat jarum/tajam ditempatkan di safety box
4. Rumah sakit memiliki TPS Domestik dan TPS LB3 sesuai dengan syarat
dan ketentuan yang berlaku untuk tempat penyimpanan sementara
5. Limbah padat, cair, B3 dan gas yang dihasilkan rumah sakit dapat
menyebabkan gangguan perlindungan kesehatan dan atau risiko
pencemaran terhadap lingkungan hidup. Mengingat besarnya dampak
negatif limbah yang ditimbulkan, maka penanganan limbah harus
dilaksanakan secara tepat, mulai dari tahap pewadahan, tahap
pengangkutan, tahap penyimpanan sementara sampai dengan tahap
pengolahan
6. Rumah sakit memiliki Unit Pengolahan Limbah Cair (IPAL) dengan
teknologi yang tepat dan desain kapasitas olah limbah cair yang sesuai
dengan volume limbah cair yang dihasilkan.
7. Rumah sakit bekerja sama dengan Pihak ke-tiga yaitu Perusahaan
Pengangkut dan Pemusnah Limbah Medis yang memiliki izin
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SANTA ANNA
Jl. Hasanudin No. 27 Telukbetung - Bandar Lampung (35211)
Telp. (0721) 482424 E-mail: rsia_st.anna@yahoo.co.id
BAB VII
PENYELENGGARAAN PENGENDALIAN VEKTOR
DAN BINATANG PEMBAWA PENYAKIT
Pasal 11
1. Pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit adalah upaya untuk
mencegah dan menegndalikan populasi serangga, tikus, dan binatang
pembawa penyakit lainnya sehingga keberadaannya tidak menjadi media
penularan penyakit
2. Untuk mencapai pemenuhan standar baku mutu dan persyaratan
pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit dalam
penyelenggaraan kesehatan lingkungan rumah sakit, maka dilakukan
upaya pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit sesuai dengan
ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan
BAB VII
PENYELENGGARAAN PENYEHATAN LINEN
Pasal 12
1. Penanganan linen dan laundry rumah sakit meliputi pengumpulan,
pemilahan, pencucian, pengeringan, pelipatan, distribusi dan penyimpanan
2. Jenis linen di RSIA Santa Anna dikualifikasikan menjadi linen infeksius
berdarah, linen infeksius tidak berdarah, linen non infeksius.
3. Untuk mencegah kontaminasi, pengangkutan linen menggunakan kantong
linen yang berbeda,linen kotor non infeksi dengan kantong linen berwarna
hitam dan linen kotor infeksius dengan kantong linen kuning
4. Pencegahan kontaminasi lingkungan maupun pada petugas dilakukan
dengan desinfeksi troli linen, pengepelan/disinfeksi lantai, praktik
kebersihan tangan,penggunaan alat pelindung diri (APD) sesuai potensi
resiko selama bekerja.
5. Jalur untuk pengantaran linen kotor infeksi/non infeksi dan pengambilan
linen bersihdari kamar cuci sesuai prosedur yang di tetapkan RS.
6. Dilakukan monitoring dan evaluasi secara terbuka oleh tim PPI RSIA Santa
Anna.
7. Hasil evaluasi dilaporkan ke pihak manajemen dan ruangan dan tim PPI RS
akan memberikan rekomendasi tentang hasil analisa data tersebut.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SANTA ANNA
Jl. Hasanudin No. 27 Telukbetung - Bandar Lampung (35211)
Telp. (0721) 482424 E-mail: rsia_st.anna@yahoo.co.id
BAB VIII
PENYELENGGARAAN PENGAWASAN PROSES DEKONTAMINASI MELALUI
DISINFEKSI DAN STERILISASI
Pasal 13
1. Penyelenggaraan Pengawasan Proses Dekontaminasi Melalui Disinfeksi dan
sterilisasi di rumah sakit dengan dekontaminasi dan sterilisasi
2. Dalam melakukan dekontaminasi dan sterilisasi harus memperhatikan
penggunaan desifektan
3. Penyimpanan peralatan yang telah disterilkan harus diperhatikan
4. Penggunaan disinfektan harus sesuai petunjuk penggunaan yang berlaku.
5. Penggunaan disinfektan harus ramah lingkungan
6. Petugas sterilisasi harus menggunakan Alat Pelindung Diri dan menguasai
prosedur sterilisasi yang aman
BAB IX
PENYULUHAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
Pasal 14
1. Promosi hygiene dan sanitasi dapat dilaksanakan dengan
menggunakan cara langsung, media cetak, maupun media
elektronik.
BAB X
PENUTUP
Pasal 15
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dan akan diubah dan atau diperbaiki sebagaimana
mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam isi penetapannya.