Anda di halaman 1dari 3

Alat dan Bahan :

3. Larutan Spiritus;

4. Kapas;

5. Bunsen;

6. Alkohol 70%;

7. Krustang/pinset;

8. Botol sampel steril diisi 0,1 ml untuk menetralisir klor pada Air Kran (Untuk air Sumur Galian
tidak perlu ditambahkan );

9. Korek api;

10. Label dan Alat tulis;

11. Box penyimpanan alat-alat pengambilan sampel.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:

· Dalam mengambil contoh air yang digunakan untuk pemeriksaan bakteriologis berbeda dengan
keperluan untuk pemeriksaan fisika dan kimia, terutama mengenai sterilisasinya.

· Botol untuk tempat contoh air harus bersih dan steril.

· Sterilisasi dilakukan pada suhu 180 C selama 20 menit dalam oven atau sesuai dengan tabel
suhu dan waktu sterilisasi pada oven.

Prosedur pengambilan Sampel Air Sumur Gali

1) Bawalah box penyimpanan alat-alat pengambilan sampel air seperti bunsen, alkohol 70%,
cairan spritus, bunsen, korek api, kapas, krustang, botol sampel dilengkapi tali untuk mengambil
sampel air dengan panjang ±10 meter, label dan alat tulis;

2) Contoh air bisa diambil dengan botol timba atau botol gelas secara langsung. Botol-botol ini
dilengkapi dengan tali dan seluruhnya dibungkus dengan kertas, baru disterilkan;
3) Sebelum pengambilan sampel air, tangan di aseptik terlebih dahulu dengan menggunakan
alkohol 70%, hal ini mencegah pengambilan sampel air dari tangan yang terkontaminasi;

4) Pengambilan Sampel Air Sumur Gali pertama yang dilakukan dengan dua orang, satu yang
memegang krustang untuk memanaskan bibir botol sampel dan yang satunya mangambil sampel air
di sumur gali;

5) Sebelum digunakan untuk pengambilan sampel air, kertas pembungkus dibuka, diusahakan
jangan sampai menyentuh langsung bagian botol;

6) Buka botol sampel dan tutup botol dibungkus dengan kertas pelindung dan masukkan di
kantong untuk menghindari kontaminasi;

7) Panasi bibir sampel hingga cukup panas;

8) Tali diurai dan botol diturunkan pelan-pelan ke dalam sumur sampai mulut botol masuk
minimal 10 cm ke dalam air (bila tinggi air memungkinkan);
9) Sisakan tali sepanjang 30 cm untuk menyelupkan air ke dalam sumur dan jangan dipegang
untuk menghindari kontaminasi;

10) Pelan-pelan agar tidak menyentuh di dinding sumur untuk mencegah kontaminasi botol sampel;

11) Botol diisi sampel air ¾ botol, hal ini bertujuan agar sisa ruangan botol masih ada udara untuk
mikroorganisme ( untuk pemeriksaan bakteriologis);

12) Panasi lagi bibir sampel dengan api lalu tutup secepatnya;

13) Kemudian ikat dan bungkus kembali botol sampel. Lalu diberi label;

14) Kerjakan secara aseptis dan hati-hati.

Anda mungkin juga menyukai