Anda di halaman 1dari 8

No.

Dokumen : IKM/PDAM-WR/08
INSTRUKSI KERJA
Tanggal Terbit : 2 Maret 2020

Revisi/Terbitan : 0/1
Pengambilan Sampel
PDAM WAY RILAU
KOTA BANDAR LAMPUNG Hal : 1 dari 8

1. TUJUAN
Untuk mengetahui teknis pengambilan sampel yang akan diuji, ketika
pemeriksaan tidak dapat langsung dilakukan setelah sampel diterima.

2. ACUAN
Pedoman Pelatihan Bagi Petugas Laboratorium Dalam Bidang Pengawasan
Kualitas Air, Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi, Departement Kesehatan
Republik Indonesia

3. PENANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab terhadap pengambilan sampel adalah seluruh pengambil
sampel di lapangan.

4. LANGKAH KERJA
Lokasi pengambilan sampel air disesuaikan dengan tujuan pengambilan
sampel, diklasifikasikan ke dalam 4(empat) tipe :
1. Air kran dari jaringan distribusi dan lain-lain atau pancuran pompa tangan
permanen dan lain-lain.
2. Air dari sumber air atau reservoir (sungai, danau, dll).
3. Air dari sumur gali dan lain-lain dimana sampel lebih sulit diambil daripada
sampel yang dari sumber air terbuka.
4. Air dari proses pengolahan.

4.1 Pengambilan Sampel Air Kran


1. Lokasi pengambilan sampel air kran untuk pemantauan kualitas air
terhadap pencemaran bakteri dilakukan di:
No. Dokumen : IKM/PDAM-WR/08
INSTRUKSI KERJA
Tanggal Terbit : 2 Maret 2020

Revisi/Terbitan : 0/1
Pengambilan Sampel
PDAM WAY RILAU
KOTA BANDAR LAMPUNG Hal : 2 dari 8

a. Pada kran-kran air pelanggan (kran-kran air di dalam rumah), hidran


umum (yang secara random/ acak mewakili jaringan distribusi yang
ada).
b. Setelah pengolahan, sebelum memasuki jaringan distribusi (pada
alat-alat yang menggunakan tekanan tinggi, di tempat
penampungan air).
2. Sampel :
Air yang keluar setelah 5 (lima) menit mengalir bulk pipe condition
(pada jaringan khlorinasi digunakan natrium thiosulfate untuk
menetralisir sisa khlor bebas).
3. Mempersiapkan Botol Sampel Untuk Pengambilan Sampel
Mikrobiologi
a. Hanya menggunakan botol-botol yang dapat ditutup dengan
sempurna (misalnya botol reagen)
b. Bersihkan botol secara menyeluruh dengan deterjen dan dengan
bantuan sikat sikat bilaslah dengan air kran
c. Bilas 2 (dua) dengan air destilasi
d. Tambahkan larutan Natrium thiosulfate (guna menetralisir sisa
khlor bebas), 0,1 ml larutan Natrium thiosulfate 10% pada setiap
100 ml volume sampel (untuk sampel air 200 ml, yaitu botol 250
ml, tambahkan 0,2 ml Na2S2O3 yang konsentrasinya 10%)
e. Tutup dengan penutup botol (atau penutup yang berulir),
jangan rapat-rapat
Jangan mensterilkan peralatan yang tertutup rapat !
Untuk reagen botol : selipkan guntingan kertas roti di antara
tutup dan leher botol.
f. Bungkus leher botol dengan aluminium foil
No. Dokumen : IKM/PDAM-WR/08
INSTRUKSI KERJA
Tanggal Terbit : 2 Maret 2020

Revisi/Terbitan : 0/1
Pengambilan Sampel
PDAM WAY RILAU
KOTA BANDAR LAMPUNG Hal : 3 dari 8

g. Sterilkan selama 60 (enam puluh) menit pada suhu 180ºC dalam


oven bersuhu panas/ hot air oven
h. Untuk botol yang ada ulirnya: setelah didinginkan paling tidak
pada suhu 60-80ºC, maka tutuplah botol rapat-rapat
i. (tandailah botol dengan catatan mengenai tanggal
sterilisasinya)
j. Simpanlah botol-botol yang telah siap digunakan itu pada
tempat yang kering dan bersih.

4. Pengambilan Sampel Air Untuk Analisa Mikrobiologi


a. Kran-kran harus berhubungan langsung dengan sambungan
utama;
b. Pastikan bahwa kran dalam keadaan baik dan tidak ada
kebocoran;
c. Bersihkan kran dengan hati-hati;
d. Lepaslah alat-alat tambahan pada kran;
e. Biarkan air keluar selama 5 (lima) menit sebelum
pengukuran dan pengambilan sampel dilaksanakan;
f. Pada waktu inilah organoleptiks (warna, bau, kekeruhan)
dapat di cek, dan juga siapkan lembar kertas kerja/ form
sheet pengukuran parameter lapangan;
g. Tutup kran dan bakar/ panaskan permukaannya secara
menyeluruh buka lagi kran kira-kira satu menit;
h. Ambil sampel mikrobiologi dengan hati-hati, hindarkan dari
kontaminasi :
i. Isilah botol sampel (sudah disterilisasi) tanpa menyentuh
permukaanya;
No. Dokumen : IKM/PDAM-WR/08
INSTRUKSI KERJA
Tanggal Terbit : 2 Maret 2020

Revisi/Terbitan : 0/1
Pengambilan Sampel
PDAM WAY RILAU
KOTA BANDAR LAMPUNG Hal : 4 dari 8

j. Tempeli botol dengan label yang jelas dan dengan informasi


yang diperlukan bawalah label yang jelas ke dalam tempat
yang sejuk ( 6-10ºC) dan gelap (misalnya dalam termos es
yang diisi dengan es), dan secepat mungkin dibawa ke
laboratorium (idelanya, pengujian harus dimulai 6 (enam0
jam setelah sampel diambil, dan harus tidak lebih dari 24
(dua puluh empat) jam kemudian ! (untuk menghindari
terjadinya perubahan penting pada komposisi air).
k. Setelah berada di laboratorium botol sampel harus dicek
untuk pemberian label. Suhu dan kondisi botol harus
diperhatikan, apabila test mikrobiologi tidak dimulai dalam
waktu 1 (satu) jam setelah kedatangan ke laboratorium,
maka botol-botol tersebut harus disimpan di dalam lemari
es.

5. Peralatan Untuk Pengambilan SampelAlat transportasi


1. Lembar laporan
2. Peralatan yang memadai untuk memindahkan benda-benda
tambahan yang dilekatkan pada kran
3. Tissue
4. Alkohol 70%
5. Ph meter
6. Thermometer
7. DPD
8. Komparator untuk sisa Cl2 bebas (metode DPD)
9. (larutan natrium thiosulfat)
10. Botol/ jerigen sampel
No. Dokumen : IKM/PDAM-WR/08
INSTRUKSI KERJA
Tanggal Terbit : 2 Maret 2020

Revisi/Terbitan : 0/1
Pengambilan Sampel
PDAM WAY RILAU
KOTA BANDAR LAMPUNG Hal : 5 dari 8

11. Isolasi/ selotip bening (untuk menempelkan label botol)


12. Termos es (dengan es didalamnya)
13. Marker permanen
14. Pena, pensil
15. Label kran

4.2 Pengambilan Sampel Air Sumur Gali, Reservoir, Kolam Renang


dan Mata Air
Disamping pengambilan sampel di kran system distribusi air,
pengukuran parameter pengawasan kualitas air harus juga
dilaksankan di waduk/ kolam/ reservoir, sumur dan sungai, yang
disini dianggap sebagai sumber air baku.
Sampel air diambil dengan botol yang diberi pemberat dibagian
bawah dan bertali ± 20 m yang diikat pada pertengahan botol.
Sebelum disterilkan botol dibungkus seluruhnya dengan kertas.
Sebaiknya sebelum mengambil sampel air tangan dibasuh
dengan alcohol 70 %.
Urutan pengambilan sampel sebagai berikut :
a. Botol dipegan dibagian bawah, bungkus kertas dibuka,
tangan tidak boleh bersentuhan dengan botol.
b. Tali dilepas, kemudian tutup botol dibuka dan mulut botol
dipanaskan dengan nyala api.
c. Botol diturunkan pelan-pelan sampai mulut botlo masuk
minimum 10 cm kedalam air (bila tinggi air memungkinkan)
d. Setelah terisi penuh, botol diangkat dan isi dibuang sampai
volume sampel air menjadi 2/3 volume botol (lebih besar dari
100ml)
No. Dokumen : IKM/PDAM-WR/08
INSTRUKSI KERJA
Tanggal Terbit : 2 Maret 2020

Revisi/Terbitan : 0/1
Pengambilan Sampel
PDAM WAY RILAU
KOTA BANDAR LAMPUNG Hal : 6 dari 8

e. Botol yang telah berisi contoh air dibungkus kembali dengan


keterangan seperti pada keterangan pengambilan sampel

Catatan :
1. Botol dihindarkan bersentuhan dengan dinding.
2. Botol pemeriksa sisa Cl2 dan pH sampel diambil dengan botol yang
lain yang tidal diberi Natrium Thiosulfat.
3. Untuk sampel yang akan duanalisa secara kimia terbatas
o Siapkan volume sampel sejumlah 500 ml dalam wadah sampel
o Tambahkan 2 ml asam sulfat pekat pada salah satu wadah sampel
yang diisi 250 ml sampel.
o Tandai botol ini dengan “H2SO4”
o Tambahkan 5 tets toluol dalam wadah lainnya yang telah diisi
dengan 250 ml sampel, tandai botol ini dengan “Toluol”
o Tutup semua wadah sampel
o Tempa/botol sampel air yang akan dikirm ke laboratorium diberi
label yang tahan air dan diberi keterangan mengenai : lokasi,
waktu pengambilan, nama petugas, pengawet dan keterangan
lain yang diperlukan.

4.3 Pengambilan Sampel Air Sungai, Danau dan Waduk


Botol sampel yang digunakan dipilih yang tidak mengandung
Natrium Thiosilfat sekalipun bila ada tidak akan berpengaruh
terhadap hasil analisa. Untuk mengambil sampel air sungai,
danau atau waduk botol dipegang didekat dasarnya dan lehernya
diarahkan kebawah di permukaan. Botol selanjutnya diputar
sampai ujung leher sedikit keatas dan mulut botol mengarah
No. Dokumen : IKM/PDAM-WR/08
INSTRUKSI KERJA
Tanggal Terbit : 2 Maret 2020

Revisi/Terbitan : 0/1
Pengambilan Sampel
PDAM WAY RILAU
KOTA BANDAR LAMPUNG Hal : 7 dari 8

pada arah aliran. Bila tidak terdapat aliran seperti pengambilan


contoh air waduk, perlu dibuat dengan cara mendorong maju
horizontal dengan arah menjauh dari tangan. Bila kita berada di
perahu pengambilan sampel air dilakukan pada tempat dekat
prahu. Apabila tidak memungkinkan mengambil sampel air
sebagaimana tersebut diatas, maka dapat dilakukan pengambil
sampel seperti untuk sumur gali.

Secara skematis cara pengambilan sampel dapat dilihat pada gambar


dibawah ini

Catatan :
 Sampel air dari sungai sebaiknya diambil dari bagian yang
mengalir dan dekat permukaan.
 Bagian sungai yang diam sebaiknya dihindari.
 Untuk sungai yang lurus dan lebar, sampel diambil dari tepi
tetapi pada jark paling sedikit 1 m dari tepi sungai.
 Pengambilan sampel air sungai yang tidak terjangkau tangan,
sampel air dapat diambil dengan botol pemeberat.
 Untuk sampel yang akan dianalisa secara kimia terbatas
o Siapkan volume sampel sejumlah 500ml dalam wadah
sampel
o Tambahkan 2 ml asam sulfat pekat pada salah satu
wadah sampel yang diisi 250 ml sampel.
No. Dokumen : IKM/PDAM-WR/08
INSTRUKSI KERJA
Tanggal Terbit : 2 Maret 2020

Revisi/Terbitan : 0/1
Pengambilan Sampel
PDAM WAY RILAU
KOTA BANDAR LAMPUNG Hal : 8 dari 8

o Tandai botol ini dengan “H2SO4”


o Tambahkan 5 tetes toluol dalam wadah lainnya yang
telah diisi dengan 250 ml sampel, tandai botol ini
dengan “Toluol”
o Tutup semua wadah sampel.
o Tempat/ botol sampel air yang akan dikirm ke
laboratorium diberi label yang tahan air dan diberi
keterangan mengenai : lokasi, waktu pengambilan,
nama oetugas, pengawet dan keterangan lain yang
diperlukan.

5. Dokumen Terkait
5.1 F.PDAM-WR/017/REV.0/2018”Rencana Sampling dan Pengujian”

Anda mungkin juga menyukai