PENDAHULUAN
Kualitas air yang digunakan harus memenuhi syarat kesehatan, agara dapat terhindar dari
berbagai penyakit maupun gangguan kesehatan yang dapat disebabkan oleh air.
Untuk mengetahui kualitas air dimaksud, perlu dilakukan pemeriksaaan laboratorium yang
mencakup antara lain pemeriksaan bakteriologi air, Pemeriksaan Bakteriologi air meliputi
pemeriksaan Most Probable Number (MPN) dan angka kuman.
Pemeriksaan MPN dilakukan untuk pemeriksaan kualitas air mknum, air bersih, air badan air,
air pemandian umum, air kolam renang, dan pemeriksaan angka kuman dilakukan untuk
pemeriksaan kualitas air kolam renang.
A. PEMERIKSAAN MOST PROBABLE NUMBER (MPN)
I.
BAHAN PEMERIKSAAN: Air minum, air bersih, air badan air, air
pemandian umum, air kolam renang.
II.
PERSIAPAN WADAH
a. Untuk sampel berasal dari keran:
Siapkan wadah botol berukuran 250 ml, isi dengan 5 tetes cairan Sodium
Thiosulfate 10%, kemudian botol ditutup.
b. Untuk sampel air sumur:
Tanpa pemberian Sodium Thiosulfate, pada bagian dasar botol diberi
pemberat yang diikatkan dengan kawat.
Pada leher botol diikatkan tali dengan panjang 20 meter.
c. Untuk sampel air dari sumber air yang terbuka: sungai, danau dll
Sediakan wadah botol berukuran 250 ml tanpa pemberian Sodium
Thiosulfate.
d. Sebelum disterilisasi, semua botol (beserta tali pemberatnya) dibungkus
dengan kertas coklat atau kertas timah, dan diikat dengan benang.
e. Sterilisasi dalam autoclave selama 30 menit pada 120oC dengan tekanan 1
atmosfir.
III.
ALAT-ALAT, MEDIA DAN REAGENSIA
Alat-alat yang diperlukan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Oven
Autoclave
Incubator
Waterbath
pH meter
timbangan
water delonizer
botol dilusi
Pipet (1 dan 10 ml)
15.
IV.
V.
38.
b. Putar sampai kran terbuka sehingga air mengais
secara maksimal dan biarkan air mengalir selama
1-2 menit
39.
c.
d.
e.
f.
40.
41.
Mulut kran disterilkan dengan cara membakar dengan lidi kapas yang
telah dicelupkan dalam ethanol 70% atau dengan
menggunakan pembakar dari gas
42.
43.
Buka tali pengikat dan kertas pembungkus botol
44.
45.
46.
47.
48.
Buka tutup botol dengan tangan kiri, botol
dipegang dengan tangan kanan. Untuk mencegah
masuknya debu yang mungkin mengandung
mikroorganisme, penutup dipegang dengan muka
menghadap ke bawah
49.
Sambil memegang penutup, air kran ditampung
hingga bagian botol.
50.
51.
52.
Diisi hanya bagian botol (dengan
menyisakan udara diatasnya) dengan maksud
agar air dapat dikocok sebelum dianalisa
53.
54.
g. Tutup botol dengan hati-hati
55.
56.
57.
b. Kemudian angkat botol tersebut dari dalam air dengan mulut botol
menghadap ke atas. Bila perlu mulut botol berhadapan dengan arah
aliran air
67.
c. Setelah botol terisi air, tutup kembali botol,
bungkus dengan kertas pembungkus dan ikat
dengan tali pada bagian leher botol tersebut.
Kemudian beri label
68.
69.
70.
71.
Cara penanganan dan pengiriman spesimen:
72.
Pengiriman spesimen dilaksanakan secepatnya dalam
waktu kurang dari dari 24 jam. Sebelum dikirim, sampai air disimpan dalam
refrigator. Bila perjalanan diperkirakan akan memakan waktu lebih dari 3 jam,
spesimen harus dikirim dalam suasana dingin, pada suhu 4-10 oC. Sampel air
yang akan dikirim harus dikemas terlebih dahulu. Botol dipak dalam kotak
kayu yang telah diberi tanda: ATAS dan BAWAH, kemudian kotak kayu dieri
penyangga (kayu) untuk menjaga agar botol tertap menghadap ke atas. Dapat
juga digunakan wadah dari metal dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran
botol tersebut untuk menghindari tumpah atau pecahnya botol sampel tersebut.
Bungkus wadah tersebut dan cantumkan alamat yang dituju dengan jelas.
Pengiriman spesimen dilakukan dengan memperhatikan sungguh0sungguh
syarat pengiriman spesimen. Spesimen dikirim dengan surat pengantar.
73.