PETUNJUK PRAKTIKUM
LABORATORIUM AIR DAN MIKROBIOLOGI
I. STERILISASI ALAT
ALAT DAN BAHAN
1. Peralatan gelas 5. Kertas pembungkus (Koran)
2. Oven 6. Tali
3. Autoclave 7. Ethanol
4. Kapas 8. Aquadest
PROSEDUR
1. STERILISASI KERING
a. Siapkan alat gelas yang akan disterilisasi : pipet, cawan petri, tabung reaksi dan
Erlenmeyer.
b. Pastikan bahwa alat dalam keadaan bersih dan kering.
c. Sumbat lubang pada alat menggunakan kapas secukupnya.
d. Bungkus dengan kertas pembungkus, ikat dengan tali agar kertas tidak lepas.
e. Masukan ke dalam oven dengan suhu 160oC selama 2 jam.
f. Setelah selesai keluarkan alat dari oven dan tunggu hingga dingin sebelum
digunakan.
2. STERILISASI BASAH
a. Siapkan alat gelas yang akan disterilisasi : pipet, cawan petri, tabung reaksi dan
Erlenmeyer.
b. Pastikan bahwa alat dalam keadaan bersih dan kering.
c. Sumbat lubang pada alat menggunakan kapas secukupnya.
d. Bungkus dengan kertas pembungkus, ikat dengan tali agar kertas tidak lepas.
e. Masukkan ke dalam panci autoklaf, tutup rapat dan nyalakan autoclave.
f. Tunggu hingga manometer dan thermometer menunjukkan tanda sterilisasi,
yaitu pada suhu 121oC dengan tekanan 1,2 kg/cm2 (hijau-merah).
g. Sebelum membuka tutup autoclave, keluarkan udara yang didalam panci dan
diamkan selama 15 menit.
h. Setelah selesai keluarkan alat dari oven dan tunggu hingga dingin sebelum
digunakan.
3. STERILISASI KIMIAWI
a. Siapkan alat gelas yang akan disterilisasi : pipet, cawan petri, tabung reaksi
dan Erlenmeyer.
b. Siapkan larutan dengan komposisi ethanol 60% dan aquadest 40%
1
PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA MAGELANG
Cara Kerja :
a. Cincang halus daging ayam sebanyak 50 gr .
b. Masukkan daging yang telah halus ke dalam gelas beker yang berisi 200 ml
aquades dan merebusnya sampai mendidih.
c. Saring larutan yang telah dingin sebanyak 100 ml kemudian tambahkan 2 gr
agar–agar dan 0,5 gr garam ke dalamnya.
d. Rebus kembali larutan sampai mendidih sambil terus diaduk.
e. Masukkan larutan ke dalam cawan petri sebanyak 10 ml.
f. Bungkus cawan dengan kertas pembungkus dan rekatkan dengan tali (jangan
dibalik)
g. Masukkan ke dalam autoklaf selama ±2 jam dengan suhu 121ºC dan tekanan 2
atm.
h. Dinginkan media kemudian masukkan media ke dalam lemari pendingin
(kulkas) sebelum medium digunakan dalam praktikum selanjutnya.
Media E. Coli
1. Pembuatan Lactose Broth Single Strength
Alat : Bahan :
- Labu ukur - Lactose Broth 13 g
- Tabung Reaksi - Aquadest
- Tabung Durham
- Pipet
- Kapas
- Autoclave
2
PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA MAGELANG
Cara Kerja :
a. Siapkan semua bahan dan lakukan penimbangan
b. Larutkan bahan ke dalam Labu Ukur 1 L dengan aquadest ±1000 ml
c. Bagikan ke dalam tabung reaksi @10 ml dan masukkan tabung durham secara
terbalik
d. Tutup tabung dengan kapas dan bungkus dengan kertas pembungkus, lalu
masukkan ke dalam autoklaf selama ±2 jam dengan suhu 121ºC dan tekanan 2
atm.
Cara Kerja :
a. Siapkan semua bahan dan lakukan penimbangan
b. Larutkan bahan ke dalam Labu Ukur 1 L dengan aquadest ±1000 ml
c. Bagikan ke tabung reaksi @5 ml dan masukkan tabung durham secara terbalik
d. Tutup tabung dengan kapas dan bungkus dengan kertas pembungkus, lalu
masukkan ke dalam autoklaf selama ±2 jam dengan suhu 121ºC dan tekanan 2
atm.
Cara Kerja :
a. Siapkan semua bahan dan lakukan penimbangan
b. Larutkan bahan ke dalam Labu Ukur 1 L dengan aquadest ±1000 ml
c. Bagikan ke tabung reaksi @10 ml dan masukkan tabung durham secara terbalik
d. Tutup tabung dengan kapas dan bungkus dengan kertas pembungkus, lalu
masukkan ke dalam autoklaf selama ±2 jam dengan suhu 121ºC dan tekanan 2
atm.
3
PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA MAGELANG
4. Pembuatan EC Medium
Alat : Bahan :
- Labu ukur - EC Medium 37 g
- Tabung Reaksi - Aquadest
- Tabung Durham
- Pipet
- Kapas
- Autoclave
Cara Kerja :
a. Siapkan semua bahan dan lakukan penimbangan
b. Larutkan bahan ke dalam Labu Ukur 1 L dengan aquadest ± 1000 ml
c. Bagikan ke tabung reaksi @10 ml dan masukkan tabung durham secara terbalik
d. Tutup tabung dengan kapas dan bungkus dengan kertas pembungkus, lalu
masukkan ke dalam autoklaf selama ±2 jam dengan suhu 121ºC dan tekanan 2
atm.
4
PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA MAGELANG
Cara Kerja :
1. Pilih kran yang cukup sering digunakan, lepaskan bagian untuk aerasi atau
penyaring kalau ada.
2. Bakar ujung kran bagian dalamnya dengan nyala api selama 3–5 menit (jangan
pegang atau membersihkan kran setelah dibakar)
3. Biarkan air keluar dari kran dengan debit tinggi selama ±5 menit.
4. Kecilkan debit air kran dan biarkan mengalir selama ±1 menit.
5. Buka tutup botol dan segerakan untuk mengisi botol sebanyak ¾ bagian dan tutup
kembali.
6. Bungkus dengan kertas pembungkus dan ikat pada bagian leher, beri label.
Cara Kerja :
1. Ambil air sumur dengan titik pengambilan sampel berada dibawah permukaan air
sumur dengan menggunakan bak.
2. Sesaat setelah air sumur diambil, isi botol sampel dengan air dengan cara pegang
bagian bawah botol sampel celupkan botol dengan ke dalaman 2/3 dari kedalaman
bak.
3. Isi botol sebanyak ¾ bagian dan tutup kembali.
4. Bungkus dengan kertas pembungkus dan ikat pada bagian leher, beri label.
5
PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA MAGELANG
Cara Kerja :
1. Ambil air sungai dengan titik pengambilan sampel berada dibawah permukaan air
sungai.
2. Pegang botol pada bagian bawah, celupkan ke dalam air dengan leher menghadap
miring ke bawah sampai kedalaman botol ± 20 cm
3. Angkat botol dari dalam air dengan mulut botol menghadap keatas dan mulut botol
berhadapan dengan arah aliran air.
4. Isi botol sebanyak minimal ¾ bagian dan tutup kembali.
5. Bungkus dengan kertas pembungkus dan ikat pada bagian leher, beri label.
6
PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA MAGELANG
7
PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA MAGELANG
Sampel
BGLBB (35,5˚C)
setelah 24 jam
Inkubasi dilanjutkan
24 jam
Tidak ada
Medium EC (44˚C)
Bakteri coli
Inkubasi dilanjutkan
24 jam
8
PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA MAGELANG
Perhitungan nilai MPN (Most Probable Number) untuk tes Mikrobiologi (Organisme
Koliform Total dan Koliform Tinja.
Pembacaan hasil dengan cara berikut :
Catat jumlah tabung confirmative (tabung BGLBB) yang menunjukkan positif gas. Angka
yang diperoleh dicocokkan dengan tabel MPN, maka akan diperoleh indeks MPN Coliform
untuk tabung yang diinkubasikan pada suhu 37oC dan indeks MPN E. Coli untuk tabung yang
diinkubasikan pada suhu 44oC.
Untuk ragam 2, bila penanaman dengan volume terkecil (dalam hal ini 0,1 ml) 1 seri tabung
menunjukkan positif gas, maka jumlah tabung harus ditambah 2 kelipatan 1/10 hingga
diperoleh jumlah tabung positif gas untuk penanaman pada volume terkecil < 5.
Penentuan nilai MPN diambil dari 3 angka terakhir. Tergantung pada nilai beberapa kali
faktor penurunan kelipatan 10 yang digunakan, nilai MPN yang didapat dikalikan dengan
faktor tersebut.
Contoh pembacaan :
1. Untuk Ragam I
Dari penamaan dengan volume 10 ml diperoleh 4 tabung BGLBB positif gas.
Dari penamaan dengan volume 1 ml diperoleh 1 tabung BGLBB positif gas.
Dari penamaan dengan volume 0,1 ml diperoleh 0 tabung BGLBB positif gas.
Maka nilai MPN/100 ml adalah 21
2. Untuk Ragam II
Dari penamaan dengan volume 10 ml diperoleh 5 tabung BGLBB positif gas.
Dari penamaan dengan volume 1 ml diperoleh 4 tabung BGLBB positif gas.
Dari penamaan dengan volume 0,01 ml diperoleh 2 tabung BGLBB positif gas.
Maka nilai MPN untuk 5–4–2 adalah 220
Dari penamaan dengan volume 10 ml diperoleh 5 tabung BGLBB positif gas.
Dari penamaan dengan volume 1 ml diperoleh 5 tabung BGLBB positif gas.
Dari penamaan dengan volume 0,1 ml diperoleh 5 tabung BGLBB positif gas.
Bila dijumpai keadaan demikian dimana nilai MPN>2400, maka jumlah tabung ditambah
dengan seri 5 x 0,01 ml dan 5 x 0,001 ml.
Bila :
Dari penamaan dengan volume 0,01 ml diperoleh 4 tabung BGLBB positif gas.
Dari penamaan dengan volume 0,001 ml diperoleh 1 tabung BGLBB positif gas.
9
PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA MAGELANG
Maka angka yang diambil adalah 5–4–1 (5 x 0,01 ml ; 4 x 0,01 ml ; 1 x 0,001 ml) nilai
MPN yang diperoleh dari tabel harus dikalikan 100 untuk mendapatkan hasil MPN yang
sebenarnya, maka nilai MPN/100 ml untuk ssampel ini adalah 170 x 100 = 17.000.
Contoh beberapa ragam perkiraan yang dipilih dan faktor perkalian yang digunakan untuk
mendapatkan nilai MPN.
Volume Ragam yang Faktor
Contoh
1 0,1 0,01 0,001 0,0001 dipilih perkalian
1 5 5 2 0 0 5-2-0 100
2 5 5 4 1 0 5-4-1 100
3 5 3 0 0 0 5-3-0 10
4 5 5 5 3 1 5-3-1 1000
5 0 1 0 0 0 0-1-0 10
Tabel MPN
Ragam I : 5 x 10 ml ; 1 x 1 ml dan 1 x 0,1 ml
Volume
MPN/100 ml
10 1 0,1
0 0 1 <2
0 1 0 2
0 1 1 4
1 0 0 2,2
1 0 1 4,4
1 1 0 4,4
1 1 1 6,7
1 1 1 5
2 0 0 7,5
2 0 1 7,6
2 1 0 10
3 0 1 12
3 0 1 12
3 1 0 16
3 1 0 15
4 0 1 20
4 1 0 21
4 1 1 27
5 0 0 38
5 0 1 96
5 1 0 108
5 1 1 240
10
PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA MAGELANG
11
PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI