Anda di halaman 1dari 38

DAFTAR ISI

Tata tertib praktikum 1


Pencucian alat 2
Sterilisasi alat 5
Tata cara memasuki ruangan 9
Bekerja secara aseptik 10
Pembebasan pirogen 12
Pembuatan sediaan dengan sterilisasi panas basah 15
Pembuatan sediaan dengan sterilisasi panas kering 17
Pembuatan sediaan dengan sterilisasi filtrasi 19
Uji tekanan titik gelembung 21
Uji sterilisasi 23
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN

1. Jadwal praktikum semester gasal 2013/2014


2. Lembar kerja pencucian, pengeringan, pembungkusan dan sterilisasi alat
3. Lembar sterilisasi alat
4. Lembar kerja uji sterilisasi
5. Jurnal
6. Laporan kerja harian: produksi
TATA TERTIB PRAKTIKUM

Mahasiswa yang sedang melakukan praktikum farmasetika sediaan steril


diwajibkan mematuhi tata tertib sebagai berikut:
1. Sudah berada diruangan praktikum sesuai waktu yang telah ditentukan.
2. Menyerahkan tugas atau jurnal praktikum yang telah diisi sesuai dengan
tugas yang diberikan.
3. Membawa peralatan yang diperlukan yang tidak disediakan
dilaboratorium
4. Mengunakan baju praktikum beserta pelengkapannya (masker, tutp
kelapa, sarung tangan) yang bersih.
5. Bekerja pada tempat praktikum yang telah ditentukan.
6. Bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan.
7. Bekerja dengan jujur dan tertib
8. Berbicara seperlunya dan tidak gaduh.
9. Selesai praktikum, semua peralatan dicuci bersih dan dikeringkan, serta
dibungkus.
10.Bertanggung jawab atas hilang/rusaknya peralatan laporatorium dan
segera menggantinya dengan kualitas yang sama paling lambat 1 minggu
sebelum ujian akhir semester.
11.Menjaga kebersihan ruangan praktikum.
12.Memberitahukan secara tertulis apabila tidak dapat mengikuti praktikum
dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.

PENCUCIAN ALAT
Tujuan:
1. Memahami cara pencucian alat dan wadah untuk pembuatan sediann
steril.
2. Melakukan proses pencucian alat/wadah gelas, tutup karet dan
aluminium.
3. Menjamin kebersihan alat

PROSEDUR KERJA
A. Cara pencucian wadah gelas/alat gelas
Menurut Cooper & Gunn’s h.451
1. Alat/wadah direndam dalam larutan topel panas, sebaiknya semalam.
2. Disikat dengan sikat yang keras
3. Dibilas dengan air kran (panas/dingin) bagian luar dan dalam
4. Dibilas dengan aquadest bebas pirogen yang baru dibuat (tiga kali).
Menurut Huizinga
1. Alat/wadah gelas disikat dengan larutan topel
2. Dibilas dengan air kran
3. Disemprot dengan uap
4. Ditiriskan
5. Dibilas dengan aqua demineralisata
6. Dibilas dengan air suling yang dibuat.

B. Pengertian:
- Keringkan dalam oven (lemari pengering) dalam keadaan terbalik
(100˚C-150˚C selama 10 menit)
- Untuk menghindari tebu dapat ditutup dengan kertas yang tembus uap
air.
- Untuk wadah kecil: harus benar-benar kering.
Pemeriksaan:
- Periksa terhadap: noda, apabila terdapat noda perlakuan dengan asam
kromat.
- Kerusakan atau retak disingkirkan

C. Pencucian aluminium
1. Didihkan 10 menit dengan detergent.
2. Bila perlu direndam larutan natrium karbonat 5%, 5 menit. (tidak
boleh dari 5 menit agar aluminium tidak larut)
3. Dibilas dengan air panas mengalir
4. Didihkan dalam air kran 15 menit, kemudian dibilas.
5. Didihkan dalam aquades selama 15 menit
6. Dibilas dengan aquades tiga kali
7. Dikeringkan terbalik dengan alas lempeng gelas dalam oven.

D. Pencucian karet
1. Direndam dalam lar. HCI 2% selama 2 hari
2. Direndam dalam (larutan tepol 1% Na karbonat 0,5%) satu hari.
3. Dididihkan dalam larutan tersebut diatas selama 15 menit.
4. Diulang dengan larutan yang baru,
5. Diulangi sampai didapat larutan yang jernih
6. Direndam dalam aquadest, otoklaf 110˚C 20 menit (1 kali atau 2 kali).
Lihat air rendaman ad jernih,
7. Dibilas dengan spiritus dilutes-air aa (dalam beker glass) ad jernih.

Catatan:
- Karet dengan kualitas baik: langkah 1 dan 2 tidak dilakukan.
E. Pembungkusan
Alat-alat yang telah cficuci dan dikeringkan, selanjutnya dibungkus
dengan pembungkus yang sesuai, minimal rangkap dua.
- Sifat pembungkusan untuk sterilisasi uap harus mudah ditembus oleh
uap air.
- Pembungkus untuk sterilisasi panas kering harus dapat menghantarkan
panas dari udara panas dengan baik dan tahan pada suhu sterilisasi
yang dipilih

STERILISASI ALAT
Cara sterlisasi yang dapat dilakukan untuk sterilisasi alat dilaboratorium
teknologi farmasi:

1. Sterilisasi dengan pemanasan basah.


Alat yang digunakan: autoklaf.
Alat yang dapat disterilkan dengan cara ini adalah:
Kertas/kertas saring, alat gelas/proselin, alat karet, tube dari timah, kain,
alat logam.

2. Sterilisasi dengan pemanas kering.


a. Dengan udara panas.
Alat yang digunakan: lemari pengering (oven)
Alat yang dapat disterilkan dengan cara ini adalah alat gelas
(kecuali yang perskala), alat proselin, alat logam, tube dari timah.

b. Pemijaran dengan api langsung


Digunakan api gas yang tidak berwarna atau pembakar spiritus. Alat
yang dapat disterilkan dengan cara ini adalah pinset, penjepit, alat
gelas/logam yang berukuran kecil, batang pengaduk.

Table 1. Hubungan suhu dan waktu sterilisasi


Cara sterilisasi Suhu Waktu Alat yang disterilkan
Pemanasan basah 115˚-118˚C 30’ Gelas ukur, pipet ukur/
dengan autoklaf 121˚-124˚C 15’ tetes, corong gelas, kertas
126˚-127˚C 10’ saring, sudip, alat dari
134˚-138˚C 5’ karet atau plastic
Pemanasan kering 160˚C 120’ Gelas piala, labu
dengan oven, 170˚C 30’ erlemeyer, corong gelas,
180˚C 60’ tube salep, botol kaca,
vial, ampul
Pemanasan kering 250˚C 30’ Botol infus, alat
dengan oven untuk 200˚C 60’ gelas/logam
pembebasan pirogen
Dipanaskan pada api ± 20 detik Sendok porselin, spatel
langsung logam, pinset logam,
batang pengaduk, cawan
penguap, kaca arloji.

Waktu yang diperlukan untuk satu siklus sterilisasi meliputi:


1. Waktu pemanasan
2. Waktu menaik
3. Waktu sterilisasi
4. Waktu pendinginan

Dalam hal sterilisasi menggunakan autoklaf perlu diperhitungkan waktu


pengusiran udara dan waktu jatuh.

Lamanya waktu tersebut di atas tergantung sari suhu sterilisasi dan spesifikasi
alat yang digunakan, untuk penentuannya diperlukan validasi.
Table 2. Hubungan volume larutan yang disetrilkan dengan waktu
kesetimbangan pada proses sterilisasi dengan autoklaf (T=121˚C)
Volume Waktu kesetimbangan
2000 ml. 20 menit
1000 ml. 15 menit
500 ml. 8 menit
200 ml. 3 menit
125 ml. 2 menit
50 ml. 1,5 menit

Table 3. Hubungan berat zat padat yang disetrilkan dengan waktu kesetimbangan pada proses
sterilisasi dengan autoklaf (T=121˚C)

Jumlah bahan Waktu kesetimbangan


30 g serbuk, lapisan tipis 0 menit
30 g vaselin, lapisan tipis 5 menit
30 g serbuk, dalam botol 20 menit
30 g serbuk, dalam botol 25 menit
30 g vaselin, dalam botol 50 menit
120 g serbuk, dalam botol 55 menit
50 g vaselin, dalam botol 60 menit
120 g vaselin, dalam botol 150 menit
Table 4. Hubungan kelebihan tekanan dengan suhu pada uap air jernih
Tekanan Suhu
KPa Atm (˚C)
100 0,0 100,0
150 0.5 111,8
170 0,7 115,0
200 1,0 120,7
300 2,0 134,0

Pustaka:
Capita Receptur – Parenteral Medicatie; Prof. Dr. T. Huizinga, 1979.

Table 5. Klasifikasi ruangan untuk produksi sediaan


Kelas Jumlah maksimum partikel (ø ≥ 0,5 µm) tiap m³
(Operasional)
A 3520
B 352.000
C 3.520.000
D Tidak ditetapkan

Pustaka:
CPOB, 2012
TATA CARA MEMASUKI RUANG

Sebelum memasuki ruang praktikum, alat-alat yang diperlukan untuk praktikum


disiapkan untuk dibawa masuk.

1. Lepas sepatu, letakkan pad arak. Gunakan alas kaki yang disediakan
2. Masuk ke Ruang 1, mengambil pakaian praktikum di rak.
3. Masuk ke Ruang 2

a. Mencuci kedua belah telapak tangan sampai saku dengan sabun


detergent dengan cara 5 gerakan dasar:
 Kedua telapak tangan
 Kedua sela-sela jari bagian depan
 Kedua punggung tangan
 Kedua pergelangan tangan
 Membilas dengan air
b. Mengibaskan tangan dalam bak pencuci
c. Mengeringkan
d. Menggenakan pakaian kerja dengan urutan sebagai berikut:
 Mengenakan masker, penutup mulut-hidung
 Mengenakan tutup kepala
 Mengenakan sarung tangan
 Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan alkohol 70%
4. Masuk keruang praktikum
BEKERJA SECARA ASEPTIK

Dalam hal tidak dapat dilakukannya sterilisasi terhadap suatu bahan atau
larutan, maka proses pembuatan sediaan steril dilakukan secara aseptic.
Pengerjaan secara aseptik dilakukan diruangan steril atau dalam suatu kotak
yang dialiri udara steril (Laminar Air Flow Cabinet),

Untuk bekerja di Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) perlu diperhatikan hal-hal
sbb:

Sebelum bekerja
1. Sterilkan semua peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan
termasuk pakaian kerja.
2. Setelah di sterilkan, peralatan dimasukkan ke dalam passbox untuk
kemudian dimasukkan ke dalam LAFC.
3. Sebelum dimasukkan, peralatan didisinfeksi dengan alkohol 70% secara
merata.
4. Pengaturan penempatan alat, wadah dsd-nya dilakukan dengan
memperhatikan efektivitas kontak aliran udara steril dengan benda-benda
tersebut
5. Periksa kelengkapan peralatan yang akan digunakan (jumlah dan jenisnya).

Penyiapan Laminar Air Flow Cabinet


Siapkan LAFC 15 menit sebelum digunakan.
1. Nyalakan AC ruangan dan nyalakan lampu LAFC
2. Disinfeksi lantai dan dinging kaca LAFC dengan alkohol 70% atau
dengan disinfektan lain
3. Masukkan pembakar spiritus
4. Nyalakan blower LAFC
Saat bekerja
1. Disinfeksi tangan dengan alkohol 70%
2. Selama bekerja tangan tidak boleh keluar dari LAFC dan hindarkan
gerakkan tangan yang berlebihan.
3. Tidak batuk, bersin atau berbicara selama bekerja.
4. Pada saat membuka dan menutup wadah gelas, mulut wadah disterilokan
dengan pemijaran.
5. Pada saat memegang wadah, jarak antara tangan dan mulut wadah dijaga
sejauh mungkin. Jangan memegang mulut wadah.
6. Bekerja dengan cekatan dan hati-hati untuk menghindari kontaminasi dan
kontak yang terlalu lama dengan udara,
7. Setelah digunakan, pinset, spatel logam, batang pengaduk direndam
dalam alkohol 70%. Apabila digunakan alat tersebut dipijar.
8. Sebelum mengakhiri pekerjaan, periksa sekali lagi sediaan yang dibuat.
(Kemungkinkan tutup wadah kurang rapat, aluminium foil sobek)

Setelah bekerja
1. Keluarkan semua peralatan.
2. Bersihkan lantai dan dinding LAFC dengan alkohol 70%.
3. Matikan blower dan lampu.
4. Matikan AC ruangan.
PEMBEBASAN PIROGEN

Tujuan;
1. Memahami cara pembebasan pirogen alat dan sediaan
2. Melakukan pembebasan pirogen alat
3. Melakukan pembuatan sediaan bebas pirogen

Tahap kerja:
Penyiapan alat
1. Pencucian alat
2. Pengeringan alat
3. Pembungkusan alat
4. Sterilisasi alat
5. Pembebasan pirogen alat
Pembebasan pirogen
6. Penimbangan bahan
7. Pelarutan dan pencapuran
8. Pembebasan pirogen sediaan
9. Klarifikasi sediaan
10.Pengisian dan penutupan
11.Sterilisasi sediaan

Ad 1.
Alat dan wadah yang akan digunakan disiapkan sesuai dengan jenis dan
jurnalnya dan dicuci dengan sabun atau derejen atau pencucian sabun lainnya.
Kemudian dibilas dengan aquadest beberapa kali sampai bersih.,

Ad 2.
Peralatan yang telah dicuci bersih kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu
100˚C.
Ad 3.
Setelah kering, peralatan dibungkus dengan aluminium foil apabila akan
disterilkan dengan oven atau dimasukkan ke dalam kantong perkamen rangkap
apabila disterilkan dengan autoklaf.

Ad 4.
Alat-alat yang tidak tahan panas tinggi disterilkan sebagaimana biasa. Alat-alat
dimasukkan ke dalam sterilisator sesuai dengan cara sterilisasinya. Waktu
sterilisasi dicatat, setelah selesai, keluarkan alat dari sterilisator dan masukkan
ke dalam pass box, bungkus luar disemprot secara merata dengan alkohol 70%.

Ad 5.
Alat-alat yang tahan panas tinggi dapat langsung dibebas pirogenkan. Dengan
oven 250˚C selama 30 menit. Sedangkan alat yang tidak tahan panas tinggi
setelah disterilkan, dibebaskan pirogenkan dengan cara membilasnya dengan
aquadest steril bebas pirogen.

Ad 6.
Bahan-bahan diambil dengan spatel steril dan ditimbang di atas kaca arloji ateril

Ad 7.
Bahan-bahan yang telah ditimbang dilakukan satu persatu, kecualai dikehendaki
lain sesuai dengan pertimbnagan praformulasi. Bahan-bahan dilarutkan dalam
gelas piala steril dengan aquadest steril bebas pirogen. Setelah dilakukan,
dilakukan pencampuran sesuai dengan pertimbangan praformulasi atau cara
kerja yang telah ditentukan.

Ad 8.
Larutan dipanaskan sampai suhu 80˚C, kemudian ditambahkan norit. Larutan
diaduk selama 15 menit pada suhu 80˚C dan disaring dengan kertas saring
rangkap dua. Filtrate ditampung dalam wadah yang sesuai dan dipanaskan lagi
sampai suhu 80˚C selama 15 menit kemudian disaring dengan kertas saring
yang sama. Pada penyaringan kedua, diatas saring telah terdapat lapisan norit.

Ad 9 & 10.
Larutan sediaan disaring dengan penyaring diameter pori-pori 0,45 µm dan
langsung masuk ke dalam wadah steril bebas pirogen sesuai dengan volume
yang dikehendaki. Selanjutnya wadah ditutup dengan tutup steril bebas pirogen.

Ad 11.
Sediaan disterilkan dengan autoklaf pada suhu dan waktu sesuai dengan
pertimbangan praformulasi.
PEMBUATAN SEDIAAN DENGAN TERILISASI PANAS BASAH

Tujuan:
1. Memahami cara sterilisasi panas basah
2. Melakukan sterilisasi alat dengan autoklaf
3. Melakukan pembuatan sediaan steril dengan sterilisasi panas basah
dengan menggunakan autoklaf

Tahap kerja:
Penyiapan alat
1. Pencucian alat
2. Pengeringan alat
3. Pembungkusan alat
4. Sterilisasi alat
Preparasi sediaan
5. Penimbangan bahan
6. Pelarutan dan pencampuran
7. Klarifikasi larutan
8. Pengisian dan penutupan
9. Sterilisasi sediaan

Ad 1.
Alat dan wadah yang akan digunakan disiapkan sesuai dengan jenis dan
jumlahnya dan dicuci dengan sabun atau deterjen atau sabun pencuci lainnya.
Kemudian dibilas dengan aquadest beberapa kali sampai bersih

Ad 2.
Peralatan yang telah dicuci bersih kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu
100˚C

Ad 3.
Setelah kering, peralatan dibungkus dengan aluminium foil apabila akan
disterilkan dengan oven atau dimasukkan ke dalam kantong perkamen rangkap
apabila disterilkan dengan autoklaf.
Ad 4.
Alat-alat dimasukkan de dalam sterilisator sesuai dengan cara sterilisasinya.
Waktu sterilisasi dicacat. Setelah selesai, ke-luarkan alat dari sterilisator dan
dikeringkan dalam oven, ke mudian masukkan ke dalam pass box. Sebelum
masuk pass box, bungkus luar disemprot secara merata denagn alkohol 70%.

Ad 5.
Bahan-bahan diambil dengan spatel steril dan ditimbang di atas kaca arloji
steril.

Ad 6.
Bahan-bahan yang telah ditimbang satu persatu, kecuali dikehendaki lain sesuai
dengan pertimbangan praformulasi. Bahan-bahan dilarutkan dalam gelas piala
steril dengan aquadest steril. Setelah dilarutkan, dilakukan pencampuran sesuai
dengan pertimbangan atau cara kerja yang telah ditentukan.

Ad 7.
Larutan sediaan disaring dengan penyaring dengan diameter pori-pori 0,45 µm
dan ditampung pada Erlenmeyer steril.

Ad 8.
Larutan sediaan yang telah disaring kemudian dimasukkan ke dalam wadah
dengan menggunakan alat pengukur yang ada. Kemudian dilakukan penutupan
sesuai dengan wadah yang digunakan.

Ad 9.
Sediaan disterilkan dengan autoklaf pada suhu dan waktu sesuai dengan
petimbangan praformulasi. Sediaan dalam ampul disterilkan dengan posisi
terbalik di dalam gelas piala yang dialasi kasa steril. Waktu sterilisasi dicacat.
PEMBUATAN SEDIAAN DENGAN STERILISASI PANAS KERING

Tujuan:
1. Memahami cara sterilisasi panas kering.
2. Melakukan sterilisasi alat dengan oven
3. Melakukan pembuatan sediaan steril dengan sterilisasi panas kering
dengan menggunakan oven

Tahap kerja:
Penyiapakn alat
1. Pencucian alat
2. Pengeringan alat
3. Pembungkusan alat
4. Sterilisasi alat
Preparasi sediaan
5. Penimbangan bahan
6. Pengisian dan penutupan wadah
7. Sterilisasi sediaan

Ad 1.
Alat dan awadah yang telah digunakan disiapkan sesuai dengan jenis dan
jumlahnya dan dicuci dengan sabun atau deterjen atau sabun pencuci lainnya.
Kemudian dibilas dengan aquadest beberapa kali sampai bersih.

Ad 2.
Peralatan yang telah dicuci bersih kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu
100˚C.

Ad 3.
Setelah kering, peralatan dibungkus dengan aluminium foil apabila akan
disterilkan dengan oven atau dimasukkan ke dalam kantong perkamen rangkap
apabila disterilkan dengan autoklaf.
ad 4.
Alat-alat dimasukkan ke dalam sterilisator sesuai dengan cara
sterilitasinya.Waktu sterilitasi dicatat. Setelah selesai, keluarkan alat dari
sterilisator dan dikeringkan dalam oven, kemudian masukkan kedalam pass box.
Sebelum masuk pass box, bungkus luar disemprot secara merata dengan alkohol
70%.

ad 5.
Bahan-bahan diambil dengan spatel steril dan ditimbang diatas kaca arloji steril.

ad 6.
Bahan yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam wadah dengan bantuan
spatel. Sterilkan mulut wadah kemudian tutup logam dan dilapisi dengan
alumunium steril.

ad 7.
Sediaan disterilkan dalam oven pada suhu dan waktu sesuai dengan
pertimbangan praformulasi. Waktu sterilisasi dicatat.
PEMBUATAN SEDIAAN DENGAN STERILISASI FILTRASI

Tujuan:
1. Memahami cara sterilisasi filtrasi.
2. Memahami pengerjaan secara aseptik.
3. Melakukan pembuatan sediaan steril dengan sterilisasi filtrasi dengan
menggunakan filter holder dan membran filter.
4. Melakukan pekerjaan aseptik.

Tahap kerja:
Penyiapan alat
1. Pencucian alat
2. Pengeringan alat
3. Pembungkusan alat
4. Sterilisasi alat
Preparasi sediaan
5. Penimbangan bahan
6. Pelarutan dan pencampuran
7. Klarifikasi larutan
8. Sterilisasi sediaan dan pengisian
9. Penutupan wadah
10.Uji tekanan titik gelembung

Ad 1.
Alat dan wadah yang akan digunakan disiapkan sesuai dengan jenis dan
jumlahnya dan dicuci dengan sabun atau deterjen atau sabun pencuci lainya.
Kemudian dibilas dengan aquadest beberapa kali sampai bersih.

Ad 2.
Peralatan yang telah dicuci bersih kemudian dikeringkan dalam oven pada 100°
C.

Ad 3.
Setelah kering, peralatan dibungkus dengan alumunium foil apabila akan
disterilkan dengan oven atau dimasukkan ke dalam kantong perkamen rangkap
apabila disterilkan dengan autoklaf.

Ad 4.
Alat-alat dimasukkan ke dalam sterilisator sesuai dengan cara sterilisasinya.
Waktu sterilisasi dicatat. Setelah selesai, keluarkan alat dari sterilisator dan
dikeringkan dalam oven, kemudian masukkan ke dalam pass box. Sebelum
masuk pass box, bungkus luar disemprot secara merata dengan alkohol 70%.
Ad 5.
Bahan-bahan diambil dengan spatel steril dan ditimbang diatas kaca arloji steril.

Ad 6.
Bahan-bahan yang telah ditimbang dilarutkan satu persatu, kecuali dikehendaki
lain sesuai dengan pertimbangan praformulasi. Bahan-bahan dilarutkan dalam
gelas piala steril dengan aquadest steril. Setelah dilarutkan, dilakukan
pencampuran sesuai dengan pertimbangan prafolmulasi atau cara kerja yang
telah ditentukan.

Ad 7.
Larutan sediaan disaring dengan penyaring dengan diameter pori-pori 0,45µm
dan ditampung pada erlenmeyer steril.

Ad 8 & 9.
Larutan sediaan yang telah disaring diambil dengan injection spuit sebanyak
volume yang diperlukan.
Rapatkan sambungan filter holder , kemudian pasangkan filter holder pada
semprit injeksi (setelah jarumnya dilepas). Isikan larutan sediaan ke dalam
wadah dan segera tutup wadah.

Ad 10.
Setelah proses pengisian dan penutupan selesai, lakukan uji tekanan titik
gelembung (dijelaskan pada bab lain).
UJI TEKANAN TITIK GELEMBUNG
(Bubble point test)

Uji tekanan titik gelembung dilakukan untuk mengetahui integritas dari


pasangan penyaring. Uji ini dilakukan sebelum dan atau sesudah proses
penyaringan.

Cara kerja :
Untuk membran penyaring berdiameter 13mm dan 25 mm

1. Isi semprit injeksi dengan 2 ml aquadest steril.


2. Pasang filter holder pada ujung semprit, kemudian tekan penyemprit
hingga membran penyaring dalam filter holder terbasahi.
3. Lepas filter holder darisemprit injeksi
4. Isi semprit injeksi dengan udara sampai tanda 5 ml.
5. Pasang filter pada ujung semprit.
6. Siapkan gelas piala 100 ml, isi dengan aquadest steril.
7. Letakkan filter holder sampai tercelup dibawah air (lihat gambar).
8. Tekan penyemprit dan catat kedudukanya pada sat gelembung udara
pertama keluardaru ujung filter holder. Volume udara yang tersisa dalam
semprit (V) harus lebih kecil dari bilangan tercantum dalam tabel.
Tabel 6. Hubungan diameter membran–ukuran pori dan volume udara sisa pada
uji tekanan titik gelembung dengan menggunakan semprit injeksi 5 ml.
Diameter Ukuran pori Volume
13 mm 0,2µm 0,8 ml
25 mm 0,2 µm 0,7 ml
0,45 µm 1,0 ml
1,2 µm 2,3 ml
UJI STERILITAS

Tujuan: untuk menetapkan apakah bahan/sediaan yang harus steril memenuhi


syarat berkenaan dengan uji sterilitas seperti yang tertera pada masing-masing
monografi.
Media
Media yang dapat digunakan untuk pengujian adalah:

1. Media Tioglikolat Cair (Fluid Thioglycollate Medium), media ini


digunakan untuk menumbuhkan bakteri.
2. Medium Tioglikolat Alternatif, media ini digunakan untuk
menumbuhkan bakteri terutama pada alat yang mempunyai lumen kecil.
3. Soybean – casein Digest Medium, media ini digunakan untuk
menumbuhkan bakteri.

Komposisi dan cara penyiapan masing-masing media dapat di F.I. IV hal. 856
Media Uji Sterilitas
Terdapat dua metode uji sterilitas.
1. Uji inoklasi langsung kedalam media uji
Pada uji inokulasi langsung, sediaan atau bahan yang diperiksa
diinokulasikan kedalam uji secara langsung. Cara ini umumnya dilakukan
terhadap sediaan dengan volume lebih kecil dari 10 ml dan bukan sediaan
antibiotika. Untuk sediaan antibiotika/antimikroba, terlebih dahulu
dihilangkan daya menghambat atau membunuh mikrobanya dengan
menambahkan suatu inaktivator atau dengan cara pengenceran
menggunakan media dengan volume besar smpai zat tersebut inaktif.
2. Uji dengan cara penyaringan membran.
Pengujian ster sterilitas dengan cara penyaringan dilakukan untuk sediaan
larutan dengan volume besar, serbuk yang dapat larut, sediaan yang
mengandung antibiotik/antimikroba serta sediaan lemak/minyak.

Untuk pengujian bahan farmakope uji penyaringanya membrane merupakan


metode pilihan.
Cara membuka wadah
Bersihkan permukaan luar ampul dan vial dan tutup botol menggunakan bahan
dekontaminasi yang sesuai dan ambil isi secara aseptic. Jika isi vial dalam
hampa udara, masukkan udara steril dengan alat steril yang sesuai seperti alat
suntik dengan jarum yang dilengkapi bahan penyaring untuk sterilisasi.
Untuk kapas murni, perban, pembalut benang bedah dan bahan farmkope
sejenis, buka kemasan atau wadah secara aseptis.

Pemilihan jumlah spesimen uji


Penetapan jumlah specimen uji mengikuti table dibawah ini.

Isi (ml) Vol. Sampel Volume media Volume media Jumlsh wadah per
min. Yg hrs (ml) (ml) media
diambil per Metode inokulasi Metode Filtrasi
wadah langsung Membran

< 10 1 atau semua 15 100 20-40


10 - < 50 5 40 100 20
50 - < 100 10 80 100 20
50 - < 100 Semua - 100 10
(iv)
100 – 500 Semua - 100 10
>500 500 - 100 10
Prosedur
Metode Inokulasi Langsung
- Pindahkan cairan dari wadah uji menggunakan pipet atau steril.
- Secara aseptic inokulasikan sejumlah tertentu bahan dari tiap wadah
uji ke dalam tabung media.
- Campur cairan dengan media uji tanpa aerasi berlebihan.
- Inkubasi dalam media tertentu selama tidak kurang dari 14 hari.
- Amati pertumbuhan pada media secara visual sesering mungkin,
sekurang-kurangnya pada hari ke-3 atau ke-4 atau ke-5, pada hari ke-7
atau ke-8 serta pada hari terakhir masa uji.
Metode penyaringan membran
Peralatan unik penyaring membrane yang sesuai terdiri dari satu perangkat yang
dapat memudahkan penanganan bahan uji secara aseptis dan membrane yang
telah di proses dapat dipindahkan secara aseptis untuk inokolasi kedalam media
atau satu perangkat yang dapat ditambahkan media steril kedlam
penyaringannya dan membrane di inkubasi in situ. Membrane yang sesuai,
umumnya mempunyai porositas 0,45 µm, dengan diameter lebih kurang 47 mm,
dan kecepatan penyaringan air 55-75 ml/menit pada tekanan 70 cm Hg.
Kontrol Uji
Validitas hasil uji sterilitas dibahui oleh kondisi dari media yang digunakan,
untuk mendapatkan hasil yang valid diperlukan dua jenis control uji yaitu
kontrol positif dan kontrol negate.
kontrol positif dibuat untuk mengetahui kemampuan media dalam
menumbuhkan mikroorganisme.
Pembuatan kontrol positif dilakukan dengan menginokolasikan 10-100
mikroorganisme uji (table) kemudian diinkubasi sesuai persyaratan masa
inkubasi.
Kontrol negatif dibuat untuk mengetahui sterilitas media yang digunakan karna
dilakukan dengan menginkubasikan media yang telah disterilka.

Table. Mikroorganisme uji yang digunakan untuk uji fertilitas dan suhu inkubasi

Media Mikroorganisme uji Suhu inkubasi Kondisi


(˚C)
Fluid thioglycollate Staphylococcus aureus 32,5 ± 2,5 Aerosol
(ATCC 6538) 32,5 ± 2,5 Aerosol
Pseudomonas aeruginosa 32,5 ± 2,5 Aerosol
(ATCC 9027)
Clostridium sporogenes
(ATCC 11437)
Alternative Clostridium sporogenes (ATCC 11437) 32,5 ± 2,5 Aerosol
thioglycollate
Soybean-casein digest Bacillus subtilis (ATCC 6633) 22,5 ± 2,5 Aerosol
Candida albicans (ATCC 10231) 22,5 ± 2,5 Aerosol
Aspergillus niger (ATCC 16404) 22,5 ± 2,5 Aerosol

Masa inkubasi
Jika tidak dinyatakan lain dalam monografi atau bab ini, inkubasi campuran uji
dengan Media Tioglikolat Cair (atau media Tioglikolat Alternatif, jika
dinyatakan) selama 14 hari pada suhu 30-35˚C dan untuk Soybean – casein
Digest Medium pada suhu 20-25˚C.

Penafsiran hasil uji sterilitas


Tahap pertama
Pada interval waktu tertentu dan pada akhir periode inkubasi, amati isi semua
wadah akan adanya pertumbuhan mikroba seperti kekeruhan dan atau
pertumbuhan pada permukaan. Jika tidak terjadi pertumbuhan maka bahan
memenuhi syarat.
Jika ditemukan pertumbuhan mikroba, tetapi peninjauan dalam pemantauan
fasilitas pengujian sterilitas, bahan yang digunakan, prosedur pengujian dan
control negative menunjukkan tidak memadai atau teknik aseptic yang salah
digunakan dalam pengujian, tahap pertama dinyatakan tidak abash dan dapat
diulang.
Tahap kedua
Jumlah spicemen uji yang diseleksi minimum dua kali jumlah tahap pertama.
Volume minimum tiap spicemen yang diuji dan media dan periode inkubasi
sama seperti tertera pada tahap pertama. Jika tidak ditemukan pertumbuhan
mikroba, bahan yang diuji memenuhi syarat. Jika ditemukan pertumbuhan, hasil
yang diperoleh membuktikan bahwa bahan uji tidak memenuhi syarat. Jika
dapat dibuktikan bahwa uji pada tahap kedua tidak basah karena kesalahan atau
teknik aseptik tidak memadai, maka tahap kedua dapat diulang.
JADWAL PRAKTIKUM FARMASETIKA SEDIAAN STERIL
SEMSTER GASAL 2013/2014

MMG Tanggal Materi Praktikum keterangan


KE- Kelompok A Kelompok B
I Rabu, 11 September 2013 Penjelasan Umum Pemnjelasan Umum
Kamis, 12 September 2013 Film: Keep it Clean Film: Keep it Clean
Jumat, 13 September 2013
II Rabu, 18 September 2013 Penjelasan Teknis Penjelasan Teknis
Kamis, 19 September 2013 Tour Lab, cek alat, Tour Lab, cek alat,
Jumat, 20 September 2013 persiapan alat persiapan alat

III Rabu, 25 September 2013 Prak. Persiapan Alat Responsi Uji


Kamis, 26 September 2013 (Pencucian- Sterilitas dan
Jumat, 27 September 2013 Pengeringan- penyiapan Medis Uji
Pembungkusan)
IV Rabu, 2 Oktober 2013
Kamis, 3 Oktober 2013 Prak.Sterilisasi Alat Praktikum Uji
Jumat, 4 Oktober 2013 Sterilitas
V Rabu, 9 Oktober 2013 Respon Uji Sterilisasi Prakt. Persiapan Alat
Kamis, 10 Oktober 2013 dan Penyiapan Media (Pencucian-
Jumat, 11 Oktober 2013 Uji Pengeringan-
Pembungkusan)
VI Rabu, 16 Oktober 2011 Pengumuman
Kamis, 17 Oktober 2011 Praktikum Uji Prakt. Sterilisasi Alat Tugas Sediaan
Jumat, 18 Oktober 2011 Sterilitas I dan II

VII Rabu, 23 Oktober 2011


Kamis, 24 Oktober 2011
Jumat, 25 Oktober 2011
28 Oktober –
UTS
8 Nopember 2013
VIII Rabu, 13 Nopember 2013
Kamis, 14 Nopember 2013 Praktikum Sediaan I Praktikum Sediaan I
Jumat, 15 Nopember 2013
IX Rabu, 20 Nopember 2013
Kamis, 21 Nopember 2013 Praktikum Sediaan II Praktikum Sediaan II
Jumat, 22 Nopember 2013
X Rabu, 27 Nopember 2013 Ujian Ujian Pengumuman
Kamis, 28 Nopember 2013 (Pembuatan Jurnal) (Pembuatan Jurnal) Tugas Seminar
Jumat, 29 Nopember 2013
XI Rabu, 4 Desember 2013 Ujian
Kamis, 5 Desember 2013 (Pembuatan Sediaan Seminar Sediaan
Jumat, 7 Desember 2013 & Media UJI) Steril
XII Rabu, 11 Desember 2013 Ujian Ujian
Kamis, 12 Desember 2013 (Evaluasi Sediaan) (Pembuatan Sediaan
Jumat, 13 Desember 2013 & Media UJI)
XIII Rabu, 18 Desember 2013 Ujian
Kamis, 19 Desember 2013 Seminar Sediaan (Evaluasi Sediaan)
Jumat, 20 Desember 2013 Steril
Responsi Sediaan I dan II

LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM FARMASETIKA SEDIAAN STERIL

NAMA : ………………………………… NIM: ……………………….


HARI/KELOMPOK: …………………………….
TOPIK : PENCUCIAN, PENGERINGAN, PEMBUNGKUSAN, DAN
STERILISASI ALAT
TGL. PRAKTIKUM: …………………………….

I. TUJUAN :

II. ALAT YANG DIPROSES :


III. CARA KERJA
1. A. Pencucian alat gelas:

B. Pencucian karet:

C. Pencucian Alumunium:

2. Pengeringan dan pembungkusan:


3. Sterilisasi alat:

No Nama Alat Ukuran Jumlah Cara Sterilisasi Suhu Waktu

LEMBAR STERILISASI ALAT

TABEL STERILISASI ALAT DENGAN OTOKLAF

OTOKLAF-1 OTOKLAF-2 OTOKLAF-3 OTOKLAF-4


TAHAP STERILISASI INTERVAL MENIT INTERVAL MENIT INTERVAL MENIT INTERVAL MENIT
WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WAKTU PEMANASAN ……...-.......... ……...-.......... ……...-.......... ……...-..........

WAKTU ……...-.......... ……...-.......... ……...-.......... ……...-..........


PENGELUARAN UDARA

WAKTU MENAIK ……...-.......... ……...-.......... ……...-.......... ……...-..........


WAKTU ……...-.......... ……...-.......... ……...-.......... ……...-..........
KESETIMBANGAN

WAKTU ……...-.......... ……...-.......... ……...-.......... ……...-..........


PEMBINASAAN

WAKTU TAMBAHAN ……...-.......... ……...-.......... ……...-.......... ……...-..........


JAMINAN STERILISASI

……...-..........
WAKTU JATUH ……...-.......... ……...-.......... ……...-..........

WAKTU ……...-.......... ……...-.......... ……...-.......... ……...-..........


PENDINGINAN

TOTAL WAKTU ……...-.......... ……...-.......... ……...-.......... ……...-..........


PROSES STERILISASI

DAFTAR ALAT

NAMA STERILISATOR ALAT YANG DOSTERILKAN


OTOKLAF-1
OTOKLAF-2
OTOKLAF-3
OTOKLAF-4
TABEL STERILISASI ALAT DENGAN OVEN

OVEN-1 OVEN-2 OVEN-3 OVEN-4


TAHAP STERILISASI INTERVAL MENIT INTERVAL MENIT INTERVAL MENIT INTERVAL MENIT
WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WAKTU PEMANASAN ……...-.......... ……...-.......... ……...-.......... ……...-..........

WAKTU ……...-.......... ……...-.......... ……...-.......... ……...-..........


KESETIMBANGAN

WAKTU PEMBINASAAN ……...-.......... ……...-.......... ……...-.......... ……...-..........

WAKTU TAMBAHAN ……...-.......... ……...-.......... ……...-.......... ……...-..........


JAMINAN STERILITAS

WAKTU PENDINGINAN ……...-.......... ……...-.......... ……...-.......... ……...-..........

TOTAL WAKTU ……...-.......... ……...-.......... ……...-.......... ……...-..........


PROSES STERILISASI

DAFTAR ALAT
NAMA STERILISATOR ALAT YANG DISTERILKAN
OVEN-1
OVEN-2
OVEN-3
OVEN-4

NAMA :
HARI/KELOMPOK :
TANDA TANGAN :
LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM FARMASETIKA SEDIAAN STERIL

NAMA : ………………………………… NIM: ……………………….


HARI/KELOMPOK: …………………………….
TOPIK : UJI STERILITAS
TGL. PRAKTIKUM: …………………………….

I. TUJUAN :

II. KOMPOSISI MEDIA DAN CARA PEMBUATAN:


(untuk jamur dan bakteri)
III. SEDIAAN YANG DIUJI

Nama Volume sediaan Volume sampel

IV. CARA KERJA


V. PENAFSIRAN HASIL

Anda mungkin juga menyukai