PENCUCIAN ALAT
Tujuan:
1. Memahami cara pencucian alat dan wadah untuk pembuatan sediann
steril.
2. Melakukan proses pencucian alat/wadah gelas, tutup karet dan
aluminium.
3. Menjamin kebersihan alat
PROSEDUR KERJA
A. Cara pencucian wadah gelas/alat gelas
Menurut Cooper & Gunn’s h.451
1. Alat/wadah direndam dalam larutan topel panas, sebaiknya semalam.
2. Disikat dengan sikat yang keras
3. Dibilas dengan air kran (panas/dingin) bagian luar dan dalam
4. Dibilas dengan aquadest bebas pirogen yang baru dibuat (tiga kali).
Menurut Huizinga
1. Alat/wadah gelas disikat dengan larutan topel
2. Dibilas dengan air kran
3. Disemprot dengan uap
4. Ditiriskan
5. Dibilas dengan aqua demineralisata
6. Dibilas dengan air suling yang dibuat.
B. Pengertian:
- Keringkan dalam oven (lemari pengering) dalam keadaan terbalik
(100˚C-150˚C selama 10 menit)
- Untuk menghindari tebu dapat ditutup dengan kertas yang tembus uap
air.
- Untuk wadah kecil: harus benar-benar kering.
Pemeriksaan:
- Periksa terhadap: noda, apabila terdapat noda perlakuan dengan asam
kromat.
- Kerusakan atau retak disingkirkan
C. Pencucian aluminium
1. Didihkan 10 menit dengan detergent.
2. Bila perlu direndam larutan natrium karbonat 5%, 5 menit. (tidak
boleh dari 5 menit agar aluminium tidak larut)
3. Dibilas dengan air panas mengalir
4. Didihkan dalam air kran 15 menit, kemudian dibilas.
5. Didihkan dalam aquades selama 15 menit
6. Dibilas dengan aquades tiga kali
7. Dikeringkan terbalik dengan alas lempeng gelas dalam oven.
D. Pencucian karet
1. Direndam dalam lar. HCI 2% selama 2 hari
2. Direndam dalam (larutan tepol 1% Na karbonat 0,5%) satu hari.
3. Dididihkan dalam larutan tersebut diatas selama 15 menit.
4. Diulang dengan larutan yang baru,
5. Diulangi sampai didapat larutan yang jernih
6. Direndam dalam aquadest, otoklaf 110˚C 20 menit (1 kali atau 2 kali).
Lihat air rendaman ad jernih,
7. Dibilas dengan spiritus dilutes-air aa (dalam beker glass) ad jernih.
Catatan:
- Karet dengan kualitas baik: langkah 1 dan 2 tidak dilakukan.
E. Pembungkusan
Alat-alat yang telah cficuci dan dikeringkan, selanjutnya dibungkus
dengan pembungkus yang sesuai, minimal rangkap dua.
- Sifat pembungkusan untuk sterilisasi uap harus mudah ditembus oleh
uap air.
- Pembungkus untuk sterilisasi panas kering harus dapat menghantarkan
panas dari udara panas dengan baik dan tahan pada suhu sterilisasi
yang dipilih
STERILISASI ALAT
Cara sterlisasi yang dapat dilakukan untuk sterilisasi alat dilaboratorium
teknologi farmasi:
Lamanya waktu tersebut di atas tergantung sari suhu sterilisasi dan spesifikasi
alat yang digunakan, untuk penentuannya diperlukan validasi.
Table 2. Hubungan volume larutan yang disetrilkan dengan waktu
kesetimbangan pada proses sterilisasi dengan autoklaf (T=121˚C)
Volume Waktu kesetimbangan
2000 ml. 20 menit
1000 ml. 15 menit
500 ml. 8 menit
200 ml. 3 menit
125 ml. 2 menit
50 ml. 1,5 menit
Table 3. Hubungan berat zat padat yang disetrilkan dengan waktu kesetimbangan pada proses
sterilisasi dengan autoklaf (T=121˚C)
Pustaka:
Capita Receptur – Parenteral Medicatie; Prof. Dr. T. Huizinga, 1979.
Pustaka:
CPOB, 2012
TATA CARA MEMASUKI RUANG
1. Lepas sepatu, letakkan pad arak. Gunakan alas kaki yang disediakan
2. Masuk ke Ruang 1, mengambil pakaian praktikum di rak.
3. Masuk ke Ruang 2
Dalam hal tidak dapat dilakukannya sterilisasi terhadap suatu bahan atau
larutan, maka proses pembuatan sediaan steril dilakukan secara aseptic.
Pengerjaan secara aseptik dilakukan diruangan steril atau dalam suatu kotak
yang dialiri udara steril (Laminar Air Flow Cabinet),
Untuk bekerja di Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) perlu diperhatikan hal-hal
sbb:
Sebelum bekerja
1. Sterilkan semua peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan
termasuk pakaian kerja.
2. Setelah di sterilkan, peralatan dimasukkan ke dalam passbox untuk
kemudian dimasukkan ke dalam LAFC.
3. Sebelum dimasukkan, peralatan didisinfeksi dengan alkohol 70% secara
merata.
4. Pengaturan penempatan alat, wadah dsd-nya dilakukan dengan
memperhatikan efektivitas kontak aliran udara steril dengan benda-benda
tersebut
5. Periksa kelengkapan peralatan yang akan digunakan (jumlah dan jenisnya).
Setelah bekerja
1. Keluarkan semua peralatan.
2. Bersihkan lantai dan dinding LAFC dengan alkohol 70%.
3. Matikan blower dan lampu.
4. Matikan AC ruangan.
PEMBEBASAN PIROGEN
Tujuan;
1. Memahami cara pembebasan pirogen alat dan sediaan
2. Melakukan pembebasan pirogen alat
3. Melakukan pembuatan sediaan bebas pirogen
Tahap kerja:
Penyiapan alat
1. Pencucian alat
2. Pengeringan alat
3. Pembungkusan alat
4. Sterilisasi alat
5. Pembebasan pirogen alat
Pembebasan pirogen
6. Penimbangan bahan
7. Pelarutan dan pencapuran
8. Pembebasan pirogen sediaan
9. Klarifikasi sediaan
10.Pengisian dan penutupan
11.Sterilisasi sediaan
Ad 1.
Alat dan wadah yang akan digunakan disiapkan sesuai dengan jenis dan
jurnalnya dan dicuci dengan sabun atau derejen atau pencucian sabun lainnya.
Kemudian dibilas dengan aquadest beberapa kali sampai bersih.,
Ad 2.
Peralatan yang telah dicuci bersih kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu
100˚C.
Ad 3.
Setelah kering, peralatan dibungkus dengan aluminium foil apabila akan
disterilkan dengan oven atau dimasukkan ke dalam kantong perkamen rangkap
apabila disterilkan dengan autoklaf.
Ad 4.
Alat-alat yang tidak tahan panas tinggi disterilkan sebagaimana biasa. Alat-alat
dimasukkan ke dalam sterilisator sesuai dengan cara sterilisasinya. Waktu
sterilisasi dicatat, setelah selesai, keluarkan alat dari sterilisator dan masukkan
ke dalam pass box, bungkus luar disemprot secara merata dengan alkohol 70%.
Ad 5.
Alat-alat yang tahan panas tinggi dapat langsung dibebas pirogenkan. Dengan
oven 250˚C selama 30 menit. Sedangkan alat yang tidak tahan panas tinggi
setelah disterilkan, dibebaskan pirogenkan dengan cara membilasnya dengan
aquadest steril bebas pirogen.
Ad 6.
Bahan-bahan diambil dengan spatel steril dan ditimbang di atas kaca arloji ateril
Ad 7.
Bahan-bahan yang telah ditimbang dilakukan satu persatu, kecualai dikehendaki
lain sesuai dengan pertimbnagan praformulasi. Bahan-bahan dilarutkan dalam
gelas piala steril dengan aquadest steril bebas pirogen. Setelah dilakukan,
dilakukan pencampuran sesuai dengan pertimbangan praformulasi atau cara
kerja yang telah ditentukan.
Ad 8.
Larutan dipanaskan sampai suhu 80˚C, kemudian ditambahkan norit. Larutan
diaduk selama 15 menit pada suhu 80˚C dan disaring dengan kertas saring
rangkap dua. Filtrate ditampung dalam wadah yang sesuai dan dipanaskan lagi
sampai suhu 80˚C selama 15 menit kemudian disaring dengan kertas saring
yang sama. Pada penyaringan kedua, diatas saring telah terdapat lapisan norit.
Ad 9 & 10.
Larutan sediaan disaring dengan penyaring diameter pori-pori 0,45 µm dan
langsung masuk ke dalam wadah steril bebas pirogen sesuai dengan volume
yang dikehendaki. Selanjutnya wadah ditutup dengan tutup steril bebas pirogen.
Ad 11.
Sediaan disterilkan dengan autoklaf pada suhu dan waktu sesuai dengan
pertimbangan praformulasi.
PEMBUATAN SEDIAAN DENGAN TERILISASI PANAS BASAH
Tujuan:
1. Memahami cara sterilisasi panas basah
2. Melakukan sterilisasi alat dengan autoklaf
3. Melakukan pembuatan sediaan steril dengan sterilisasi panas basah
dengan menggunakan autoklaf
Tahap kerja:
Penyiapan alat
1. Pencucian alat
2. Pengeringan alat
3. Pembungkusan alat
4. Sterilisasi alat
Preparasi sediaan
5. Penimbangan bahan
6. Pelarutan dan pencampuran
7. Klarifikasi larutan
8. Pengisian dan penutupan
9. Sterilisasi sediaan
Ad 1.
Alat dan wadah yang akan digunakan disiapkan sesuai dengan jenis dan
jumlahnya dan dicuci dengan sabun atau deterjen atau sabun pencuci lainnya.
Kemudian dibilas dengan aquadest beberapa kali sampai bersih
Ad 2.
Peralatan yang telah dicuci bersih kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu
100˚C
Ad 3.
Setelah kering, peralatan dibungkus dengan aluminium foil apabila akan
disterilkan dengan oven atau dimasukkan ke dalam kantong perkamen rangkap
apabila disterilkan dengan autoklaf.
Ad 4.
Alat-alat dimasukkan de dalam sterilisator sesuai dengan cara sterilisasinya.
Waktu sterilisasi dicacat. Setelah selesai, ke-luarkan alat dari sterilisator dan
dikeringkan dalam oven, ke mudian masukkan ke dalam pass box. Sebelum
masuk pass box, bungkus luar disemprot secara merata denagn alkohol 70%.
Ad 5.
Bahan-bahan diambil dengan spatel steril dan ditimbang di atas kaca arloji
steril.
Ad 6.
Bahan-bahan yang telah ditimbang satu persatu, kecuali dikehendaki lain sesuai
dengan pertimbangan praformulasi. Bahan-bahan dilarutkan dalam gelas piala
steril dengan aquadest steril. Setelah dilarutkan, dilakukan pencampuran sesuai
dengan pertimbangan atau cara kerja yang telah ditentukan.
Ad 7.
Larutan sediaan disaring dengan penyaring dengan diameter pori-pori 0,45 µm
dan ditampung pada Erlenmeyer steril.
Ad 8.
Larutan sediaan yang telah disaring kemudian dimasukkan ke dalam wadah
dengan menggunakan alat pengukur yang ada. Kemudian dilakukan penutupan
sesuai dengan wadah yang digunakan.
Ad 9.
Sediaan disterilkan dengan autoklaf pada suhu dan waktu sesuai dengan
petimbangan praformulasi. Sediaan dalam ampul disterilkan dengan posisi
terbalik di dalam gelas piala yang dialasi kasa steril. Waktu sterilisasi dicacat.
PEMBUATAN SEDIAAN DENGAN STERILISASI PANAS KERING
Tujuan:
1. Memahami cara sterilisasi panas kering.
2. Melakukan sterilisasi alat dengan oven
3. Melakukan pembuatan sediaan steril dengan sterilisasi panas kering
dengan menggunakan oven
Tahap kerja:
Penyiapakn alat
1. Pencucian alat
2. Pengeringan alat
3. Pembungkusan alat
4. Sterilisasi alat
Preparasi sediaan
5. Penimbangan bahan
6. Pengisian dan penutupan wadah
7. Sterilisasi sediaan
Ad 1.
Alat dan awadah yang telah digunakan disiapkan sesuai dengan jenis dan
jumlahnya dan dicuci dengan sabun atau deterjen atau sabun pencuci lainnya.
Kemudian dibilas dengan aquadest beberapa kali sampai bersih.
Ad 2.
Peralatan yang telah dicuci bersih kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu
100˚C.
Ad 3.
Setelah kering, peralatan dibungkus dengan aluminium foil apabila akan
disterilkan dengan oven atau dimasukkan ke dalam kantong perkamen rangkap
apabila disterilkan dengan autoklaf.
ad 4.
Alat-alat dimasukkan ke dalam sterilisator sesuai dengan cara
sterilitasinya.Waktu sterilitasi dicatat. Setelah selesai, keluarkan alat dari
sterilisator dan dikeringkan dalam oven, kemudian masukkan kedalam pass box.
Sebelum masuk pass box, bungkus luar disemprot secara merata dengan alkohol
70%.
ad 5.
Bahan-bahan diambil dengan spatel steril dan ditimbang diatas kaca arloji steril.
ad 6.
Bahan yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam wadah dengan bantuan
spatel. Sterilkan mulut wadah kemudian tutup logam dan dilapisi dengan
alumunium steril.
ad 7.
Sediaan disterilkan dalam oven pada suhu dan waktu sesuai dengan
pertimbangan praformulasi. Waktu sterilisasi dicatat.
PEMBUATAN SEDIAAN DENGAN STERILISASI FILTRASI
Tujuan:
1. Memahami cara sterilisasi filtrasi.
2. Memahami pengerjaan secara aseptik.
3. Melakukan pembuatan sediaan steril dengan sterilisasi filtrasi dengan
menggunakan filter holder dan membran filter.
4. Melakukan pekerjaan aseptik.
Tahap kerja:
Penyiapan alat
1. Pencucian alat
2. Pengeringan alat
3. Pembungkusan alat
4. Sterilisasi alat
Preparasi sediaan
5. Penimbangan bahan
6. Pelarutan dan pencampuran
7. Klarifikasi larutan
8. Sterilisasi sediaan dan pengisian
9. Penutupan wadah
10.Uji tekanan titik gelembung
Ad 1.
Alat dan wadah yang akan digunakan disiapkan sesuai dengan jenis dan
jumlahnya dan dicuci dengan sabun atau deterjen atau sabun pencuci lainya.
Kemudian dibilas dengan aquadest beberapa kali sampai bersih.
Ad 2.
Peralatan yang telah dicuci bersih kemudian dikeringkan dalam oven pada 100°
C.
Ad 3.
Setelah kering, peralatan dibungkus dengan alumunium foil apabila akan
disterilkan dengan oven atau dimasukkan ke dalam kantong perkamen rangkap
apabila disterilkan dengan autoklaf.
Ad 4.
Alat-alat dimasukkan ke dalam sterilisator sesuai dengan cara sterilisasinya.
Waktu sterilisasi dicatat. Setelah selesai, keluarkan alat dari sterilisator dan
dikeringkan dalam oven, kemudian masukkan ke dalam pass box. Sebelum
masuk pass box, bungkus luar disemprot secara merata dengan alkohol 70%.
Ad 5.
Bahan-bahan diambil dengan spatel steril dan ditimbang diatas kaca arloji steril.
Ad 6.
Bahan-bahan yang telah ditimbang dilarutkan satu persatu, kecuali dikehendaki
lain sesuai dengan pertimbangan praformulasi. Bahan-bahan dilarutkan dalam
gelas piala steril dengan aquadest steril. Setelah dilarutkan, dilakukan
pencampuran sesuai dengan pertimbangan prafolmulasi atau cara kerja yang
telah ditentukan.
Ad 7.
Larutan sediaan disaring dengan penyaring dengan diameter pori-pori 0,45µm
dan ditampung pada erlenmeyer steril.
Ad 8 & 9.
Larutan sediaan yang telah disaring diambil dengan injection spuit sebanyak
volume yang diperlukan.
Rapatkan sambungan filter holder , kemudian pasangkan filter holder pada
semprit injeksi (setelah jarumnya dilepas). Isikan larutan sediaan ke dalam
wadah dan segera tutup wadah.
Ad 10.
Setelah proses pengisian dan penutupan selesai, lakukan uji tekanan titik
gelembung (dijelaskan pada bab lain).
UJI TEKANAN TITIK GELEMBUNG
(Bubble point test)
Cara kerja :
Untuk membran penyaring berdiameter 13mm dan 25 mm
Komposisi dan cara penyiapan masing-masing media dapat di F.I. IV hal. 856
Media Uji Sterilitas
Terdapat dua metode uji sterilitas.
1. Uji inoklasi langsung kedalam media uji
Pada uji inokulasi langsung, sediaan atau bahan yang diperiksa
diinokulasikan kedalam uji secara langsung. Cara ini umumnya dilakukan
terhadap sediaan dengan volume lebih kecil dari 10 ml dan bukan sediaan
antibiotika. Untuk sediaan antibiotika/antimikroba, terlebih dahulu
dihilangkan daya menghambat atau membunuh mikrobanya dengan
menambahkan suatu inaktivator atau dengan cara pengenceran
menggunakan media dengan volume besar smpai zat tersebut inaktif.
2. Uji dengan cara penyaringan membran.
Pengujian ster sterilitas dengan cara penyaringan dilakukan untuk sediaan
larutan dengan volume besar, serbuk yang dapat larut, sediaan yang
mengandung antibiotik/antimikroba serta sediaan lemak/minyak.
Isi (ml) Vol. Sampel Volume media Volume media Jumlsh wadah per
min. Yg hrs (ml) (ml) media
diambil per Metode inokulasi Metode Filtrasi
wadah langsung Membran
Table. Mikroorganisme uji yang digunakan untuk uji fertilitas dan suhu inkubasi
Masa inkubasi
Jika tidak dinyatakan lain dalam monografi atau bab ini, inkubasi campuran uji
dengan Media Tioglikolat Cair (atau media Tioglikolat Alternatif, jika
dinyatakan) selama 14 hari pada suhu 30-35˚C dan untuk Soybean – casein
Digest Medium pada suhu 20-25˚C.
LEMBAR KERJA
I. TUJUAN :
B. Pencucian karet:
C. Pencucian Alumunium:
……...-..........
WAKTU JATUH ……...-.......... ……...-.......... ……...-..........
DAFTAR ALAT
DAFTAR ALAT
NAMA STERILISATOR ALAT YANG DISTERILKAN
OVEN-1
OVEN-2
OVEN-3
OVEN-4
NAMA :
HARI/KELOMPOK :
TANDA TANGAN :
LEMBAR KERJA
I. TUJUAN :