OLEH:
KELOMPOK A
I Gusti Putu Agus Anom (2208612009)
Ni Wayan Widya Wulandhari (2208612054)
Ni Kadek Vinka Lionita (2208612058)
Ida Ayu Putu Ratna Saraswati (2208612063)
I. Definisi Sterilisasi
Cara yang dapat digunakan untuk mengurangi kontaminasi adalah dengan
menggunakan sterilisasi. Sterilisasi didefinisikan sebagai upaya untuk membunuh
mikroorganisme termasuk dalam bentuk spora. Sterilisasi digunakan untuk
membunuh atau menghilangkan mikroorganisme sehingga peralatan dan media
bebas dari kontaminan (Tille, 2015).
pada uap air bahan-bahan di simpan pada suatu inkubator pada suhu 370C
atau pada suhu kamar. Prinsip dari metode ini adalah pada periode
pertama pemaparan pada uap air akan membunuh bakteri vegetatif tapi
tidak sporanya. Kemudian jika bahan-bahan disimpan pada inkubator
atau suhu kamar selama 24 jam, kebanyakan spora akan tumbuh menjadi
bentuk vegetatif. Inilah yang akan dibunuh ketika bahan-bahan
dipanaskan pada hari kedua. Kemudian bahan-bahan yang disimpan lagi
selama 24 jam pada inkubator atau suhu ruangan, sehingga sisa dari spora
dapat dibunuh pada hari ketiga.
3. Pemanasan dengan Bakterisida
Pemanasan dengan bakterisida menghasilkan suatu aplikasi
khusus dari pemanasan uap air pada 1000 C. Kehadiran dari bakterisida
meningkatkan efektifitas dari metode ini. Metode sterilisasi ini digunakan
untuk larutan berair atau suspensi untuk obat-obat yang tidak stabil pada
suhu yang umumnya digunakan pada autoklaf. Larutan dengan
ditambahkan bakterisida dipanaskan dalam wadah akhir yang disegel
pada 1000C selama 30 menit pada sterilisator uap air atau penangas air.
Bakterisida yang dapat digunakan meliputi 0,5 % fenol, 0,5 %
klorbutanol, 0,2 % klorkresol, atau 0,002 % fenil merkuri nitrat. Metode
ini seharusnya tidak digunakan untuk injeksi intravena jika dosis tunggal
dari larutan lebih dari 15 ml.
b. Keuntungan dan Kerugian
- Keuntungan:
1) Adanya uap air dalam sel mikroba menimbulkan kerusakan
pada temperatur yang relatif rendah daripada tidak ada
kelembaban.
2) Metode ini digunakan untuk sediaan farmasi dan bahan-bahan yang
dapat tahan terhadap temperatur yang digunakan dan penembusan
uap tetapi tidak timbul efek yang tidak dikehendaki akibat uap air.
3) Sel bakteri dengan kadar air besar umumnya lebih mudah dibunuh.
4) Dipergunakan untuk larutan jumlah besar, alat-alat gelas, pembalut
operasi dan instrument.
5) Dapat membunuh semua bentuk mikroorganisme vegetatif.
- Kerugian:
1) Tidak digunakan untuk mensterilkan minyak-minyak
lemak, sediaan berminyak dan sediaan yang tidak dapat ditembus
oleh uap air atau pensterilan serbuk terbuka yang mungkin rusak
oleh uap jenuh.
2) Spora-spora yang kadar airnya rendah, sukar dihancurkan.
c. Peralatan yang disterilkan
1) Peralatan yang terbuat dari plastik berkualitas baik seperti polypropylene,
polymethylpentene, polyallomer, Tefzel, polytetra5luoroethylene (PTFE),
dan Te5lon FEP.
2) Peralatan yang terbuat dari kaca seperti botol kultur, gelas beker, dan
pipet.
(Bhojwani dan Dantu, 2013)
d. Cara Menggunakan Autoklaf
1) Buka tutup autoclave dan letakkan disampingnya
2) Setelah panci (tempat menyimpan barang/alat yang akan disterilisasi)
dikeluarkan, tuangkan air destilasi pad autoclave sampai batas tertentu
(dilarang menggunakan air keran karena banyak mengandung kalsium
yang lama kelamaan akan menyebabkan pengendapan berwarna putih).
3) Masukkan kembali panci autoclave.
4) Masukkan peralatan dan bahan yang akan disterilisasi di panic autoclave
5) Untuk botol bertutup ulir, tutup harus dikendorkan.
6) Tutup autoclave dan kencangkan semua sekrup dengan memutarnya
searah jarum jam.
7) Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
8) Posisikan tombol power ke posisi ‘ON’.
9) Biarkan katup yang berada diatas tutup autoclave terbuka, tunggulah
sampai ada tetesan air yang keluar melalui katup tersebut, lalu tutup katup
kembali katupnya.
10) Biarkan suhu dan tekanan dalam autoclave meningkat sampai 121 o C
11) Amati penanda tekanan, hitung waktu sterilisasi sejak tekanan mencapai
15 Psi (2 atm).
12) Tunggu proses sterilisasi selama 15 menit
13) Tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan
udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol).
14) Buka klep pengaman dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.
Posisikan tombol power ke ‘OFF’.
15) Lepas stop kontak dari sumber tenaga.
Depkes RI. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Sastri, V. R. (2021). Plastics in medical devices: properties, requirements, and
applications. William Andrew.
Tille, P. (2015). Bailey & Scott's diagnostic microbiology-E-Book. Elsevier Health
Sciences.
Wulandari, S., Sholihatun Nisa, Y., Indarti, S., & Rr Rahmi Sri Sayekti, dan. (2021).
Sterilisasi Peralatan dan Media Kultur Jaringan. In Agrinova: Journal of
Agrotechnology Innovation (Vol. 4, Issue 2). https://jurnal.ugm.ac.id/Agrinova/