Anda di halaman 1dari 13

FARMASI KOMUNITAS DAN DISTRIBUSI FARMASI “RESUME

PEMBELAJARAN DAN PENGKAJIAN RESEP MENURUT STANDAR


PELAYANAN KEFARMASIAN”

Oleh
I Gusti Putu Agus Anom
NIM.2208612009
Kelas A

PROGRAM STUDI PROFESI


APOTEKER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMUA PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
RESUME FARMASI KOMUNITAS DAN DISTRIBUSI
FARMASI
“Pengkajian Resep dan Dispensing dan Diskusi”

Jumat, 24 Maret 2023 dilaksanakan kuliah Farmasi Komunitas dan Distribusi Farmasi
dengan Prof. apt. Dr.rer.nat I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si melalu Cisco Webex Meeting
dengan materi Pengkajian Resep dan Dispensing. Sebelumnya perkuliahan telah dibagikan video
yang dapat diakses melalui channel youtube. Selanjutnya, dilakukan diskusi hal-hal yang belum
dimengerti pada room meeting. Berikut merupakan resume materi Pengkajian Resep dan
Dispensing, berisikan hasil pemahaman saya setelah menonton video, berdiskusi melalui room
meeting, dan studi literatur saya yang saya lakukan setelah perkuliahan.

I. Guide To Good Prescribing


Guide To Good Prescribing merupakan panduan bagi dokter-dokter untuk
membuat suatu persepan yang baik. Pada intinya secara rasional ada 6 (enam) langkah
yang harus mereka kerjakan oleh para dokter yang melakukan pelayanan kesehatan:
a. Define the patient’s problem
Dokter akan melakukan diagnosis dengan tepat melalui anamnase yang dikerjakan
untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dari pasien yang dihadapi.
b. Specify the therapeutic objective
Dokter harus menentukan tujuan terapetik yang diinginkan terhadap masalah yang
sudah diputuskan, sehingga dokter disini akan menuliskan tatalaksana terapi.
c. Verify the suitability of your P-treatment
Dokter akan memilih ketepatan pengobatan personal dari pasien tersebut, dalam
konteks ini kalau kita bekerja dirumah sakit apoteker dan dokter dalam satu tim
bersama-sama memilih regimen terapi yang tepat untuk pasien.
d. Start the Treatment
Dilakukan suatu treatment, baik farmakologis untuk mencapai tujuan terapi yang
sudah ditetapkan.
e. Give informations, instructions and warnings
Dokter akan memberikan penjelasan-penjelasan informasi dan instruksi yang
diberikan terhadap penulisan resep tersebut.
f. Monitor (and stop?) treatment
Pasien akan diminta kontrol pada waktunya cek apakah perkembangan dari terapi itu
sudah berjalan.
II. Selecting Your Personal Drugs
Dalam melakukan pemilihan ada 5 (lima) langkah yang harus dipastikan oleh
seorang dokter untuk menuliskan suatu regimen terapi.
- Define the diagnosis
- Specity the therapeutic objective
- Make an inventory of effective groups of drugs
- Choose an effective group according to criteria
- Choose a P-drug
Berikut contoh dari Personal drugs yang menjadi pertimbangan bagi dokter:

Gambar 1. Selecting a P-drug: angina pectoris

III. Prudent Drugs Use


Prudent drugs uses adalah obat yang benar dibutuhkan oleh pasien sesuai dengan
kebutuhan kliniknya dan sesuai dengan individu pada jumlah periode yang tepat dan
harga ayang sesuai. Berikut merupakan langkah-langkah prudent drugs use yang dapat
dilakukan oleh apoteker ketika melakukan skrining resep :
- Tepat indikasi
- Tepat obat
- Tepat administrasi dosis dan durasi
- Tepat pasien
- Tepat informasi pasien
- Tepat evaluasi
Langkah-langkah diatas menjadi perhatian penting bagi apoteker agar
menghindar kesalahan dalam pengobatan, urutan tahapan juga harus berurutan demi
mewujudkan pengobatan yang rasional demi kepentingan pasien.
IV. Plan SOP Pelayanan Obat Atas Resep di Apotek
Dalam melakukan pekerjaanya, apoteker harus melakukan standa pelayanan
sesuai dengan peraturan salah satunya SOP pelayanan obat atas resep dari dokter. Setelah
berhasil melakukan skrining resep dan mendapatkan prudent drugs uses, kemudian
apoteker melakukan suatu SOP compounding, selanjutnya melakukan SOP dispensing
dan setelah proses dispensing selesai dicatatlah semua pekerjaan tersebut dalam PMR
(patient medication record).

Gambar 2. Plan SOP Pelayanan Obat Atas Resep di Apotek

Selanjutnya permasalahan yang mungkin muncul dalam pelayanan obat atas resep
diapotek serta cara mengatasinya.
Gambar 3. Masalah Pelayanan Obat Atas Resep
di Apotek Serta Penanganan

Berikut merupakan flowchart yang harus dilakukan pasien dalam menangani


resep obat dari dokter agar menghindari kesalahan dalam pelayanan kefarmasian.

Gambar 4. Flowchart Pelayanan Resep di Apotek

V. Skrining Resep
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 tahun 2016 dijelaskan tahap-
tahap yang harus dilakukan apoteker untuk melakukan pelayanan resep.
a. Skrining administasi
- Nama pasien, umur dan jenis kelamin
- Nama dokter, No. SIP, alamat, No. telp dan paraf dokter
- Tanggal penulisan resep
b. Kajian farmasetik
- Bentuk dan kekuatan sediaan
- Stabilitas
- Kompatibilitas
c. Kajian klinis
- Ketepatan indikasi dan dosis obat
- Aturan, cara dan lama penggunaan obat
- Duplikasi dan atau polifarmasi
- Reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping obat dan
manifestasi klinis lain).
- Kontraindikasi
- Interaksi
VI. Compounding
Compounding adalah pembuatan sediaan farmasi oleh apoteker untuk memenuhi
kebutuhan pasien ketika obat yang tersedia secara komersial tidak memenuhi kebutuhan
tersebut, apoteker harus mempertimbangkan sifat fisik dan kimia dari masing-masing
bahan aktif untuk menyiapkan obat yang aman.
Berikut ini ada beberapa langkah-langkah compounding yang dapat dilaksanakan
oleh apoteker dalam melakukan pelayanan kefarmasian di apotek.
- Menyediakan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan permintaan
resep
- Mengambil obat dalam wadah obat yang diletakan dirak penyimpanan
- Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok
- Menyiapkan etiket warna putih untuk obat
- Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep dan cara pakai sesuai
permintaan pada resep.
VII. Dispensing
Penyiapan (dispensing) adalah rangkaian proses mulai dari diterimanya
resep/permintaan obat/instruksi pengobatan sampai dengan penyerahan obat dan BMHP
kepada dokter/perawat atau kepada pasien/keluarga. Penyiapan obat dapat dilakukan
oleh apoteker.

Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka obat yang diserahkan harus
dalam bentuk yang siap digunakan, dan disertai dengan informasi lengkap tentang pasien
dan obat. Berikut beberapa langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh apoteker dalam
melakukan kegiatan dispensing obat, antara lain:
- Melakukan pemeriksaan akhir sebelum melakukan penyerahan (kesesuaian
etiket dengan resep).
- Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
- Memeriksa identitas dan alamat pasien
- Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat
- Meminta pasien untuk mengulangi informasi yang telah diberikan
- Mendokumentasi semua kegiatan apoteker dalam PMR (Patient Medication
Record)
- Monitoring ke pasien tentang keberhasilan terapi, efek samping.

DISKUSI

1. Apa perbedaan pelayanan resep di rumah sakit dengan di apotek?


Jawaban : Apabila pelayanan resep di rumah sakit kita dapat melihat rekam medis pasien
langsung sehingga dapat mengetahui riwayat pengobatan serta diagnosis yang ditetapkan
oleh dokter, sedangkan di Apotek untuk mengetahui diagnosis yang dialami pasien kita
harus melakukan anamnese kefarmasian terkait dengan obatobat yang diresepkan oleh
dokter dan menggali informasi kepada pasien.

2. Apa yang harus dilakukan pertama kali saat menerima resep di apotek?
Jawaban: Yang harus dilakukan pertama kali adalah melakukan skrining yaitu skrining
administratif untuk memastikan ke absahan dari resep tersebut. Kemudian baru dilakukan
skrining farmasetik untuk melihat nama obat, kekuatan obat, stabilitas dan kompatibilitas
obat. Setelah itu barulah dilakukan skrining klinis untuk melihat tentang ketepatan aturan
pakai, dosis, efek samping, polifarmasi, reaksi inetraksi obat dengan sebelumnya
melakukan anamneses kefarmasian terlebih dahulu untuk mengetahui diagnosis yang
dialami oleh pasien. Barulah kemudian dilakukan dispensing obat dengan menejelaskan
mengenai informasi obat, aturan dan cara pemakaian obat serta apabila ada hal hal yang
harus diperhatikan seperti efek samping yang bisa sering terjadi juga diberitahukan
kepada pasien.
Pengkajian Resep dan Dispensing

RESEP

Berdasarkan Permenkes RI No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di


Apotek menyatakan bahwa kegiatan pengkajian resep yang dilakukan oleh apoteker meliputi
kajian persyaratan administrasi, kajian kesesuaian farmasetik, dan kajian pertimbangan klinis.
I. SKRINING RESEP

1. Kajian Administratif

Pada kajian administratif, hal yang diperhatikan adalah kelengkapann data pasien
(nama pasien, umur, jenis kelamin, berat badan), nama dokter, no SIP. Alamat, no
telpon dan paraf, dan tanggal penulisan.
KARAKTERISTIK ANALISIS KETERANGAN
Nama Pasien Ada Nyoman Wati
Umur Pasien Ada 54 Tahun
Jenis Kelamin Perempuan -
Alamat pasien Tidak Ada Tidak jelas
Berat badan Tidak ada -
Nama dokter Ada dr. I Putu Wesen
No. SIP Ada 441/845/DIKES
Alamat Praktek Ada Mengwitani

No telepon Tidak Ada -


Paraf Ada Tertera
Tanggal Penulisan Tida Ada -
Nama obat Ada Tertera
Bentuk sediaan Ada Tertera
Jumlah yang diterima Ada Tertera

Berdasarkan pengkajian aspek administratif di atas, diperoleh kesimpulan


bahwa resep tersebut tidak lengkap dalam hal administratif dimana tidak
mencantumkan informasi terkait alamat pasien, berat pasien, nomor telpon dokter dan
tanggal penulisan resep.
2. Kajaian Farmasetik
Pada aspek farmasetis dilakukan pemeriksaan yang meliputi bentuk sediaan,
kekuatan sediaan, dan rute pemberian obat. Berdasarkan resep yang diterima, dapat
dirangkum dalam tabel berikut :
Karakteristik Analisis Keterangan
Bentuk sediaan obat Ada Acitral Syr
Kekuatan sediaan obat Tidak ada -
Stabilitas dan kompaktibilitas obat Tidak ada -
3. Kajian Klinis
Karakteristik Analisis Keterangan
Indikasi obat TIDAK ADA -
Dosis obat TIDAK ADA Tidak ada pada Acitral Sirup dan Tidak
Jelas pada Lansoprazole
Aturan pakai obat ADA • Acitral Syrup ( 3 x sehari 5ml)
• Lansoprazole ( 3 x sehari 1 kapsul)
Cara penggunaan obat TIDAK ADA -

Duplikasi atau Polifarmasi TIDAK ADA -


ROTD TIDAK ADA -
Alergi TIDAK ADA -
Kontraindikasi TIDAK ADA -
Interaksi TIDAK ADA -

Berdasarkan pengkajian aspek klinis di atas, diperoleh kesimpulan bahwa resep


tersebut tidak lengkap dalam hal klinis dimana tidak mencantumkan informasi terkait
indikasi obat, dosis obat, cara penggunaan obat. Dalam resep tersebut tidak terdapat
duplikasi atau polifarmasi, ROTD, Alergi yang dialami pasien, kontraindikasi dan pada
kombinasi obat tersebut tidak ditemukannya interaksi obat.

II. Anamnase Kefarmasian

Kesesuaian dosis
Data
Indikasi Dosis Sesuai Dosis di resep Anamnesa
Nama Obat Subjekif
litelatur
Acitral Syrup Mengurangi gejala Dewasa : 3-4 x 3 x Sehari 5 m l
seperti kelebihan sehari 1-2 cth
asam (mims.com)
lambung/menetralk
an asam lambung.

GERD
(Gastroesop
hageal
reflux
disease)
Lansoprazole Mekanisme kerja Dewasa : 15 3 x sehari 1 kapsul
Penghambat mg setiap 8
pompa proton; jam
berikatan dengan (medscape.c
ATPase (pompa om)
proton) penukar
H+/K+ di sel
parietal lambung,
menghasilkan
supresi sekresi
asam basal dan
terstimulasi.

Anamnese kefarmasian dapat dilakukan dengan melihat jenis dan indikasi dari obat yang
diresepkan oleh dokter ketika pasien menebus resep. Pada resep diatas pasien menerimaregimen
terapi yaitu Acitral sirup yang diinikasikan untuk meredakan mual muntah akibat reflux asam
lambung dan lansoprazole untuk menghambat produksi asam lambung. Anamnese kefarmasian
dapat dilakukan dengan melihat jenis dan indikasi dari obat yang diresepkan oleh dokter ketika
pasien menebus resep.

III. Kesesuaian Prescribing Dokter dengan Penggunaan Obat Rasional


1. Tepat Indikasi
Nama Sediaan Indikasi Keterangan
Acitral Sirup Menetralkan asam Pengobatan untuk mengurangi gejala
lambung seperti kelebihan asam
lambung/menetralkan asam lambung.
Lansoprazole Menghentikan Mekanisme kerja Penghambat
produksi asam pompa proton; berikatan dengan
lambung ATPase (pompa proton) penukar
H+/K+ di sel parietal lambung,
menghasilkan supresi sekresi
asam basal dan terstimulasi.
2. Tepat Dosis
Nama Sediaan Dosis pada Penggunaan Keterangan
Resep
Acitral Sirup 3 x sehari 5 ml Diberikan 3-4 x sehari 1-2 Sudah sesuai
cth

Lansoprazole 3 x sehari 1 Diberikan 15 mg setiap 8 Sudah sesuai


kapsul jam
Daftar Pustaka

Medscape, 2023. Lansoprazole (Online) https://reference.medscape.com/drug/zofran-


zuplenz-lansoprazole-342052#0 (diakses pada 25 Maret 2023)

MIMS.com, 2023. Acitral Syr (online)


https://www.mims.com/indonesia/drug/info/acitral(diakses pada 25 maret 2023)

Anda mungkin juga menyukai