No. Dokumen :
SOP
Tanggal Terbit : 16 Agustus 2022
Halaman :
1. Pengertian Peresepan dan pemberian informasi penggunaan obat adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan
obat dan informasi-informasi secara jelas dan tepat kepada kepada pasien mengenai indikasi, dosis, cara penggunaan
obat,penyimpanan dan efek samping yang mungkin terjadi berdasarkan resep yang tertulis.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk menyediakan obat dan informasi-informasi secara jelas dan
tepat kepada kepada pasien mengenai indikasi, dosis, cara penggunaan obat,penyimpanan dan efek samping yang
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Srimulyo Nomor …… tentang Kebijakan Pelayanan Obat.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016, tentang Standard Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas.
2. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Modul
Prosedur
1. ATK
2. Etiket/Label
3. Resep manual
5. Kartu stok
1. Dokter
2. Apoteker
3. Asisten Apoteker
Langkah-Langkah:
Peresepan:
2. Dokter menulis kelengkapan administrasi resep berupa nama dokter, paraf, tanggal penulisan resep, nama
pasien, tanggal lahir pasien/umur dan berat badan untuk pasien anak-anak.
3. Dokter menuliskan tanda R/, nama/komposisi obat, dosis, aturan pakai (signatura), bentuk/sediaan, dan
jumlah obat.
5. Dokter memastikan kelengkapan penulisan resep, sebelum menyerahkan resep obat kepada pasien.
Pelayanan Resep:
1. Petugas menerima resep dan memberi paraf pada kolom “T” (Terima)
3. Petugas menelaah resep, jika terdapat keraguan terhadap resep tersebut baik itu nama obat, dosis, jumlah
obat, aturan pakai obat, frekuensi obat dan bentuk sediaan, petugas mengkonfirmasi kepada dokter penulis resep.
merah dibawah nama obat yang termasuk golongan Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu, jika resep
belum ditandatangani dokter penulis resep petugas mengkonfirmasi kepada dokter dan meminta dokter
kunci pintu luar dan petugas pemegang kunci pintu dalam. Petugas mencatat resep dan jumlah pengeluaran obat
dalam buku serta kartu stok Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu. Petugas mengunci lemari
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu.
d. Petugas memberi label obat dengan etiket yang sesuai. Etiket berwarna putih untuk obat yang diminum
secara oral, sedangkan etiket berwarna biru untuk obat pemakaian luar. Penulisan pada etiket terdiri dari nama
pasien, tanggal, dosis, cara pemakaian, frekuensi pemakaian, dan kegunaan obat.
b. Petugas menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) untuk peracikan, yang meliputi jas farmasi, masker, dan
sarung tangan.
c. Petugas menyiapkan obat-obatan yang akan diracik sesuai dengan jumlah yang tertulis pada resep.
f. Petugas membagi obat sejumlah yang tertulis pada resep kedalam pembungkus obat racikan.
b. Petugas memberi label obat dengan menulis pada etiket yang terdiri dari nama pasien, tanggal, dosis, cara
pemakaian, frekuensi pemakaian, dan kegunaan obat.
9. Petugas yang akan menyerahkan obat mengecek kembali obat yang sudah disiapkan sebelum diserahkan
kepada pasien (mengenai penulisan nama pasien pada etiket, aturan pakai serta jenis dan jumlah obat).
10. Petugas mendahulukan penyerahan obat untuk pasien yang menggunakan kalung kuning sebagai penanda
11. Petugas memanggil nama pasien dan umur sesuai nomor urut
12. Petugas mengidentifikasi pasien dengan menanyakan nama pasien, umur pasien, dan keluhan pasien serta
14. Untuk pasien ART/Anti Retroviral Terapi menandatangani pengambilan obat pada Lembar Kartu Follow up
pasien.
15. Petugas menyerahkan dan menyampaikan informasi kepada pasien yaitu tentang nama obat, manfaat,
16. Petugas memberikan informasi kepada pasien tentang efek samping obat, dapat secara lisan atau tertulis,
yaitu :
a. Antihistamin dapat menyebabkan mengantuk, sehingga untuk pasien dewasa dilarang mengemudi selama
menggunakan obat tersebut dan untuk pasien anak usia sekolah hindari penggunaan obat jika pergi ke sekolah.
c. Hidroklortiazid 25 mg dapat menyebabkan buang air terus menerus sehingga jangan diminum di malam
hari.
d. Kaptopril dapat menyebabkan batuk, sehingga pasien jangan khawatir batuk akan berhenti jika konsumsi
Kaptopril berhenti.
e. Tablet tambah darah dapat menyebabkan sembelit dan tinja berawarna merah sehingga pasien dianjurkan
f. Antiretrovial (pada pasien baru) dapat menyebabkan mual, pusing, kehilangan keseimbangan, dan gangguan
saraf pusat.
17. Petugas memberikan informasi kepada pasien tentang cara penyimpanan obat di rumah, dapat secara lisan
d. Obat tidak disimpan di lemari pendingin, kecuali obat dengan karakteristik khusus.
e. Petugas menyarankan untuk memeriksa penyimpanan obat di rumah secara rutin tentang kondisi obat.
18. Petugas memastikan pemahaman pasien mengenai efek samping obat atau efek yang tidak diharapkan.dan
pengambilan obat diwakilkan keluarga atau kerabat pasien maka disertai pencatatan hubungan dengan pasien.
6. Bagan Alir -
7. Hal-hal yang harus 1. Pada pengkajian awal klinis dokter menanyakan riwayat alergi obat dan dokter mengkonfirmasi kepada
diperhatikan Petugas Farmasi jika ditemukan pasien yang alergi terhadap suatu obat.
2. Obat-obat yang diberi informasi efek samping adalah antihistamin analgetik, Hidroklortiazid 25 mg,
3. Petugas memberi informasi kepada pasien jika mengalami ruam-ruam kulit, gatal, gemetar, dada berdebar,
mata bengkak, mata gatal dan berarir, kehilangan keseimbangan, perut terasa perih dan sesak nafas setelah minum
4. Petugas farmasi harus memastikan Benar Pasien, Benar Obat, Benar Dosis, Benar Frekuensi, Benar Rute
5. Resep disimpan selama 3 tahun dan dimusnahkan sesuai Undang-Undang yang berlaku.
No. Dokumen :
DT No. Revisi :
Tgl. Terbit :
TDK BER
NO LANGKAH KEGIATAN YA TDK
LAKU
Peresepan
2 Apakah Dokter menulis kelengkapan administrasi resep berupa nama dokter, paraf, tanggal penulisan
3 Apakah Dokter menuliskan tanda R/, nama/komposisi obat, dosis, aturan pakai (signatura),
6 Apakah Dokter memastikan kelengkapan penulisan resep, sebelum menyerahkan resep obat kepada
pasien?
Pelayanan Resep
1 Apakah Petugas menerima resep dan memberi paraf pada kolom “T” (Terima)?
2 Apakah Petugas memberi nomor urut resep dan waktu diterima resep?
3 Apakah Petugas menelaah resep, jika terdapat keraguan terhadap resep tersebut baik itu nama obat,
dosis, jumlah obat, aturan pakai obat, frekuensi obat dan bentuk sediaan, petugas mengkonfirmasi
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu?
petugas pemegang kunci pintu luar dan petugas pemegang kunci pintu dalam. Petugas mencatat
resep dan jumlah pengeluaran obat dalam buku serta kartu stok
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu?
b. Apakah Petugas memeriksa tanggal kadaluwarsa obat dan keadaan fisik obat?
d. Apakah Petugas memberi label obat dengan etiket yang sesuai. Etiket berwarna putih untuk
obat yang diminum secara oral, sedangkan etiket berwarna biru untuk obat pemakaian luar?
e. Apakah Petugas memberi paraf pada kolom “K” (Kemas) pada resep?
b. Apakah Petugas menggunakan APD ( Alat Pelindung Diri ) untuk peracikan, yang meliputi
c. Apakah Petugas menyiapkan obat-obatan yang akan diracik sesuai dengan jumlah yang
d. Apakah Petugas memeriksa tanggal kadaluwarsa obat dan keadaan fisik obat?
f. Apakah Petugas membagi obat sejumlah yang tertulis pada resep kedalam pembungkus
obat racikan?
g. Apakah Petugas membungkus hasil racikan dan melakukan pelabelan dengan etiket yang
sudah disiapkan?
h. Apakah Petugas memberi paraf pada kolom “R” (Racik) dan “K” (Kemas) obat pada resep?
9 Apakah Petugas mengecek kembali obat yang sudah disiapkan sebelum diserahkan kepada pasien
(mengenai penulisan nama pasien pada etiket, aturan pakai serta jenis dan jumlah obat)?
10 Apakah Petugas mendahulukan penyerahan obat untuk pasien yang menggunakan kalung kuning
11 Apakah Petugas memanggil nama pasien dan umur sesuai nomor urut?
12 Apakah Petugas mengidentifikasi pasien dengan menanyakan Nama pasien, tanggal lahir pasien atau
alamat pasien, dan keluhan pasien, serta berat badan untuk pasien anak-anak?.
14 Apakah Untuk pasien ART/Anti Retroviral Terapi menandatangani pengambilan obat pada Lembar
15 Apakah Petugas menyerahkan dan menyampaikan informasi kepada pasien yaitu tentang nama obat,
manfaat, dosis, cara pemakaian, frekuensi pemakaian, dan efek samping obat?
16 Apakah Petugas memberikan informasi kepada pasien tentang cara penyimpanan obat di rumah
yaitu :
d. Obat tidak disimpan di lemari pendingin, kecuali obat dengan karakteristik khusus.
e. Petugas menyarankan untuk memeriksa penyimpanan obat di rumah secara rutin tentang
kondisi obat.
17 Apakah Petugas memastikan pemahaman pasien mengenai efek samping obat atau efek yang tidak
18 Apakah Petugas meminta pasien memberi tandatangan dan nomor telepon dan atau alamat pada
resep. Jika pengambilan obat diwakilkan keluarga atau kerabat pasien maka disertai pencatatan
∑ Ya+Tidak
Mengetahui,
( ) ( )