Pengertian Pemberian obat kepada pasien merupakan proses kegiatan yang dimulai dari
penyiapan obat dengan tepat, pengecekan kembali terhadap jenis obat dan dosis
sesuai resep dokter sampai dengan penyerahan obat yang telah diberikan etiket dan
label.
Tujuan Sebagai acuan untuk menjamin pemberian obat kepada pasien dengan dosis dan
cara pemakaian dengan benar.
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016, ten-
tang Standard Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
2. Modul TOT Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indone-
sia, Tahun 2008.
3. Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas, Direktorat Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik In-
donesia, Tahun 2010.
Alat 1. Alat :
a. ATK
2. Bahan
a. Etiket/Label obat
Prosedur / Langkah - 1. Farmasi menerima resep obat dari pasien poli umum/gigi yang ada di klinik.
langkah 2. Petugas memeriksa kelengkapan resep diantaranya:
a. administrasi :nama dokter, paraf, Nomor SIP dokter, tanggal penulisan re-
sep, nama pasien,tanggal lahir pasien/umur.
b. tanda R/, nama/komposisi obat, dosis, aturan pakai (signatura), bentuk/se-
diaan, dan jumlah obat.
3. Farmasi menghubungi dokter jika ada keraguan resep, obat tidak tersedia atau
tidak sesuai formularium klinik untuk mengkonfirmasi dan saran untuk
menggantinya.
4. Farmasi mengambil obat yang dibutuhkan dengan memperhatikan nama obat,
tanggal kadaluwarsa dan keadaan fisik obat.
5. Penyiapan resep non racikan :
a. Farmasi memberi label obat dengan etiket sesuai dengan jenis obat yang
tertulis pada resep yaitu etiket warna putih untuk obat dalam atau oral dan
etiket biru untuk obat pemakaian luar.
b. Farmasi memasukkan obat ke dalam wadah yang sesuai
c. Farmasi memberi paraf di lembar resep setelah melakukan penyiapan obat.
6. Penyiapan resep racikan:
a. Farmasi menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) untuk peracikan, yang
meliputi masker dan sarung tangan.
b. Farmasi menyiapkan alat peracikan.
c. Farmasi menyiapkan obat-obatan yang akan diracik sesuai dengan jumlah
yang tertulis pada resep.
d. Farmasi mengecek dan menghitung kembali jumlah obat-obatan yang
telah disiapkan.
e. Farmasi menggerus semua obat hingga homogen.
f. Farmasi menyiapkan pembungkus obat racikan sejumlah yang tertulis
pada resep.
g. Farmasi membagi obat sejumlah yang tertulis pada resep.
h. Farmasi membungkus hasil racikan dan melakukan pelabelan dengan
etiket yang sudah disiapkan.
i. Farmasi memberi paraf di lembar resep, setelah melakukan penyiapan obat
racikan.
j. Farmasi membersihkan alat peracikan.
7. Farmasi melakukan pengecekan kembali sebelum obat diserahkan kepada
pasien (mengenai penulisan nama pasien pada etiket, cara penggunaan serta
jenis dan jumlah obat).
8. Farmasi melakukan identifikasi pasien menyebutkan nama pasien,dan tanggal
lahir pada saat penyerahan.
9. Apabila saat memberikan informasi obat pasien mengetahui alergi terhadap
suatu obat maka petugas mengkonfirmasi kepada dokter yang bersangkutan.
10. Farmasi menyerahkan dan menyampaikan informasi kepada pasien yaitu ten-
tang nama obat, manfaat, dosis, cara pemakaian, efek samping obat atau efek
samping yang tidak diharapkan.
11. Setelah pasien memahami terkait informasi yang diberikan, kemudian
petugas farmasi meminta tanda tangan pasien dan alamat pasien.
Bagan Alir Pelayanan resep
Penerimaan
resep
Menyiapkan
obat
Memberi
salam penutup
dan selesai