Anda di halaman 1dari 14

PERESEPAN DAN PEMBERIAN

INFORMASI PENGGUNAAN OBAT


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas Dr.Adnan Affandi Sofyan
Ibrahim Adjie NIP. 198211032012121002

1.Pengertian Peresepan dan pemberian informasi penggunaan obat adalah


rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan obat
dan informasi-informasi secara jelas dan tepat kepada kepada
pasien mengenai indikasi, dosis, cara penggunaan
obat,penyimpanan dan efek samping yang mungkin terjadi
berdasarkan resep yang tertulis.
2.Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk
menyediakan obat dan informasi-informasi secara jelas dan
tepat kepada kepada pasien mengenai indikasi, dosis, cara
penggunaan obat,penyimpanan dan efek samping yang
mungkin terjadi berdasarkan resep yang tertulis.

3.Kebijakan
4.Referensi
5.Prosedur/ Alat dan Bahan:
1. ATK
Langkah-
2. Etiket/Label
langkah 3. Resep elektronik atau manual
4. Buku Pengeluaran Psikotropika/Narkotika
5. Kartu stok
6. Wadah obat racikan dan non racikan
7. Lumpang dan Alu
8. Kartu Grafik Suhu
9. Komputer
10. Printer

Petugas yang Melaksanakan:


1. Dokter
2. Apoteker
3. Asisten Apoteker

Langkah-Langkah:
Penulisan resep elektronik :
1. Dokter membuka aplikasi “epuskesmas”.
2. Dokter memilih “Layanan”.
3. Dokter memilih “Rawat Jalan”.
4. Dokter memilih sesuai layanan masing-masing.
5. Dokter memanggil nama pasien.
6. Dokter memeriksa pasien.
7. Dokter memilih “detail pemeriksaan” pada masing-masing
pasien.
8. Dokter memilih “Resep”.
9. Dokter menginput nama obat, jumlah obat, dan aturan
pakai, jika ada obat racikan, dokter memilih “R1” dan
jumlah permintaan pulvis yang dibutuhkan. Jika
dibutuhksn dua macam racikan dokter memilih “R2”, dan
seterusnya.
10. Dokter mengirim resep elektronik ke layanan farmasi jika
sudah selesai pemeriksaan dengan memilih “Pemeriksaan
selesai”.

Pelayanan resep elektronik


1. Petugas membuka aplikasi “epuskesmas”.
a. Petugas memilih “Farmasi”.
b. Petugas memilih “Apotek”.
c. Petugas memilih “Resep”.
d. Petugas memilih “Detail resep” pada setiap resep pasien
2. Petugas menelaah resep, jika terdapat keraguan terhadap
resep tersebut baik itu nama obat, dosis, jumlah obat,
aturan pakai obat, frekuensi obat dan bentuk sediaan,
petugas mengkonfirmasi kepada dokter penulis resep
elektronik dan memperbaiki resep elektronik tersebut.
3. Petugas mencetak resep elektronik dengan memilih “Print
detail resep”.
4. Khusus resep elektronik Narkotika/Psikotropika, petugas
memberi garis berwarna merah dibawah nama obat yang
termasuk golongan Narkotika/Psikotropika,
mengkonfirmasi kepada dokter penulis resep dan meminta
dokter untuk menandatangani resep elektronik tersebut.
5. Pengambilan obat Narkotika/Psikotropika dilakukan oleh
petugas pemegang kunci pintu luar dan petugas pemegang
kunci pintu dalam. Petugas mencatat resep dan jumlah
pengeluaran obat dalam buku serta kartu stok
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu.
Petugas mengunci lemari Narkotika/Psikotropika
6. Penyiapan obat non racikan :
a. Petugas menyiapkan obat sesuai resep elektronik.
b. Petugas memeriksa tanggal kadaluwarsa obat dan
keadaan fisik obat
c. Petugas memasukkan pada wadah yang sesuai,
d. Petugas memberi label obat dengan etiket yang sesuai.
Etiket berwarna putih untuk obat yang diminum secara
oral, sedangkan etiket berwarna biru untuk obat
pemakaian luar. Penulisan pada etiket terdiri dari nama
pasien, tanggal, dosis, cara pemakaian, frekuensi
pemakaian, dan kegunaan obat.
e. Petugas memberi paraf pada kolom dispensing obat pada
resep elektronik.
7. Penyiapan obat racikan :
a. Petugas menyiapkan alat peracikan.
b. Petugas menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) untuk
peracikan, yang meliputi jas farmasi, masker, dan
sarung tangan.
c. Petugas menyiapkan obat-obatan yang akan diracik
sesuai dengan jumlah yang tertulis pada resep
elektronik.
d. Petugas memeriksa tanggal kadaluwarsa obat dan
keadaan fisik obat
e. Petugas menggerus semua obat hingga homogen.
f. Petugas membagi obat sejumlah yang tertulis pada resep
ke dalam pembungkus obat racikan.
f. Petugas membungkus hasil racikan dan memasukkan
kedalam wadah.
g. Petugas memberi label obat dengan menulis pada etiket
yang terdiri dari nama pasien, tanggal, dosis, cara
pemakaian, frekuensi pemakaian, dan kegunaan obat.
g. Petugas memberi paraf pada kolom dispensing obat pada
resep elektronik.
h. Petugas membersihkan alat peracikan.
8. Petugas yang akan menyerahkan obat mengecek kembali
obat yang sudah disiapkan sebelum diserahkan kepada
pasien (mengenai penulisan nama pasien pada etiket,
aturan pakai serta jenis dan jumlah obat).
9. Petugas mendahulukan penyerahan obat untuk pasien
yang menggunakan kalung kuning sebagai penanda pasien
beresiko jatuh.
10. Petugas memanggil nama pasien, umur sesuai nomor urut.
11. Petugas mengidentifikasi pasien dengan menanyakan :
a. Nama pasien.
b. Tanggal lahir pasien atau alamat pasien.
c. Keluhan pasien.
d. Berat badan jika pasien anak-anak.
12. Petugas memberi tanda pada Verifikasi resep pada resep
elektronik
13. Petugas mencatat waktu diserahkan obat kepada pasien.
14. Untuk pasien ART/Anti Retroviral Terapi menandatangani
pengambilan obat pada Lembar Kartu Follow up pasien.
15. Petugas menyerahkan dan menyampaikan informasi
kepada pasien yaitu tentang nama obat, manfaat, dosis,
cara pemakaian, frekuensi pemakaian untuk semua obat
dan efek samping untuk obat obat tertentu.
16. Petugas memberikan informasi kepada pasien tentang cara
penyimpanan obat di rumah bisa lisan atau tertulis, yaitu :
a. Obat disimpan di suhu ruang.
b. Obat disimpan terhindar dari sinar matahari langsung.
c. Obat dijauhkan dari jangkauan anak-anak.
d. Obat tidak disimpan di lemari pendingin, kecuali obat
dengan karakteristik khusus.
e. Petugas menyarankan untuk memeriksa penyimpanan
obat di rumah secara rutin tentang kondisi obat.
17. Petugas memastikan pemahaman pasien mengenai efek
samping obat atau efek yang tidak diharapkan dan
memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya.
18. Petugas meminta pasien memberi tandatangan di kolom
Edukasi dan Penyerahan Obat dan nomor telepon dan atau
alamat pada resep elektronik. Jika pengambilan obat
diwakilkan keluarga atau kerabat pasien maka disertai
pencatatan hubungan dengan pasien.
19. Petugas memberi paraf di kolom penyerahan obat pada
resep elektronik.
Apabila terjadi gangguan jaringan internet atau aplikasi
epuskesmas maka diberlakukan Pelayanan Resep manual.

Peresepan Manual
1. Dokter menyiapkan kertas resep
2. Dokter menulis kelengkapan administrasi resep berupa
nama dokter, paraf, tanggal penulisan resep, nama pasien,
tanggal lahir pasien/umur dan berat badan untuk pasien
anak-anak.
3. Dokter menuliskan tanda R/, nama/komposisi obat, dosis,
aturan pakai (signatura), bentuk/sediaan, dan jumlah
obat.
4. Dokter memberi tandatangan pada resep Narkotika
Psikotropika.
5. Dokter memastikan kelengkapan penulisan resep, sebelum
menyerahkan resep obat kepada pasien.

Pelayanan Resep manual :


1. Petugas menerima resep dan memberi paraf pada kolom “T”
(Terima)
2. Petugas memberi nomor urut resep dan waktu diterima
resep.
3. Petugas menelaah resep, jika terdapat keraguan terhadap
resep tersebut baik itu nama obat, dosis, jumlah obat,
aturan pakai obat, frekuensi obat dan bentuk sediaan,
petugas mengkonfirmasi kepada dokter penulis resep.
4. Petugas menuliskan hasil konfirmasi pada lembar resep
5. Khusus resep Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-
obat Tertentu, petugas memberi garis berwarna merah
dibawah nama obat yang termasuk golongan
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu,
jika resep belum ditandatangani dokter penulis resep
petugas mengkonfirmasi kepada dokter dan meminta
dokter menandatangani resep tersebut.
6. Pengambilan obat
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu
dilakukan oleh petugas pemegang kunci pintu luar dan
petugas pemegang kunci pintu dalam. Petugas mencatat
resep dan jumlah pengeluaran obat dalam buku serta
kartu stok Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat
Tertentu. Petugas mengunci lemari Narkotika/Psikotropika
7. Penyiapan obat non racikan :
a. Petugas Petugas menyiapkan obat sesuai resep.
b. Petugas memeriksa tanggal kadaluwarsa obat dan
keadaan fisik obat
c. Petugas memasukkan pada wadah yang sesuai.
d. Petugas memberi label obat dengan etiket yang sesuai.
Etiket berwarna putih untuk obat yang diminum secara
oral, sedangkan etiket berwarna biru untuk obat
pemakaian luar. Penulisan pada etiket terdiri dari nama
pasien, tanggal, dosis, cara pemakaian, frekuensi
pemakaian, dan kegunaan obat.
e. Petugas memberi paraf pada kolom “K” (Kemas) pada
resep.
8. Penyiapan obat racikan :
a. Petugas menyiapkan alat peracikan.
b. Petugas menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) untuk
peracikan, yang meliputi jas farmasi, masker, dan
sarung tangan.
c. Petugas menyiapkan obat-obatan yang akan diracik
sesuai dengan jumlah yang tertulis pada resep.
d. Petugas memeriksa tanggal kadaluwarsa obat dan
keadaan fisik obat
e. Petugas menggerus semua obat hingga homogen.
f. Petugas membagi obat sejumlah yang tertulis pada resep
kedalam pembungkus obat racikan.
h. Petugas membungkus hasil racikan dan dan
memasukkan kedalam wadah.
i. Petugas memberi label obat dengan menulis pada etiket
yang terdiri dari nama pasien, tanggal, dosis, cara
pemakaian, frekuensi pemakaian, dan kegunaan obat.
g. Petugas memberi paraf pada kolom “R” (Racik) dan “K”
(Kemas) obat pada resep.
h. Petugas membersihkan alat peracikan.
9. Petugas yang akan menyerahkan obat mengecek kembali
obat yang sudah disiapkan sebelum diserahkan kepada
pasien (mengenai penulisan nama pasien pada etiket,
aturan pakai serta jenis dan jumlah obat).
10. Petugas mendahulukan penyerahan obat untuk pasien
yang menggunakan kalung kuning sebagai penanda pasien
beresiko jatuh.
11. Petugas memanggil nama pasien dan umur sesuai nomor
urut
12. Petugas mengidentifikasi pasien dengan menanyakan nama
pasien, umur pasien, dan keluhan pasien serta berat
badan untuk pasien anak-anak.
13. Petugas mencatat waktu diserahkan obat kepada pasien.
14. Untuk pasien ART/Anti Retroviral Terapi menandatangani
pengambilan obat pada Lembar Kartu Follow up pasien.
15. Petugas menyerahkan dan menyampaikan informasi
kepada pasien yaitu tentang nama obat, manfaat, dosis,
cara pemakaian, frekuensi pemakaian, dan efek samping
obat.
16. Petugas memberikan informasi kepada pasien tentang efek
samping obat, dapat secara lisan atau tertulis, yaitu :
a. Antihistamin dapat menyebabkan mengantuk, sehingga
untuk pasien dewasa dilarang mengemudi selama
menggunakan obat tersebut dan untuk pasien anak usia
sekolah hindari penggunaan obat jika pergi ke sekolah.
b. Analgetik dapat mengiritasi lambung sehingga diminum
harus sesudah makan.
c. Hidroklortiazid 25 mg dapat menyebabkan buang air
terus menerus sehingga jangan diminum di malam hari.
d. Kaptopril dapat menyebabkan batuk, sehingga pasien
jangan khawatir batuk akan berhenti jika konsumsi
Kaptopril berhenti.
e. Tablet tambah darah dapat menyebabkan sembelit dan
tinja berawarna merah sehingga pasien dianjurkan
mengkonsumsi makanan berserat tinggi.
f. Antiretrovial (pada pasien baru) dapat menyebabkan
mual, pusing, kehilangan keseimbangan, dan gangguan
saraf pusat.
17. Petugas memberikan informasi kepada pasien tentang cara
penyimpanan obat di rumah, dapat secara lisan atau
tertulis, yaitu :
a. Obat disimpan di suhu ruang.
b. Obat disimpan terhindar dari sinar matahari langsung.
c. Obat dijauhkan dari jangkauan anak-anak.
d. Obat tidak disimpan di lemari pendingin, kecuali obat
dengan karakteristik khusus.
e. Petugas menyarankan untuk memeriksa penyimpanan
obat di rumah secara rutin tentang kondisi obat.
18. Petugas memastikan pemahaman pasien mengenai efek
samping obat atau efek yang tidak diharapkan.dan
memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya.
19. Petugas meminta pasien memberi tandatangan dan nomor
telepon dan atau alamat pada resep. Jika pengambilan
obat diwakilkan keluarga atau kerabat pasien maka
disertai pencatatan hubungan dengan pasien.
20. Petugas memberi paraf di kolom “S” (Serah) pada resep.

6.Diagram Alir -
7.Hal-hal yang 1. Pada pengkajian awal klinis dokter menanyakan riwayat
harus alergi obat dan dokter mengkonfirmasi kepada Petugas
Farmasi jika ditemukan pasien yang alergi terhadap suatu
diperhatikan
obat.
2. Obat-obat yang diberi informasi efek samping adalah
antihistamin analgetik, Hidroklortiazid 25 mg, Kaptopril,
tablet tambah darah, dan Antiretrovial (pada pasien baru).
3. Petugas memberi informasi kepada pasien jika mengalami
ruam-ruam kulit, gatal, gemetar, dada berdebar, mata
bengkak, mata gatal dan berarir, kehilangan keseimbangan,
perut terasa perih dan sesak nafas setelah minum obat
maka pasien segera dianjurkan untuk kembali ke
puskesmas.
4. Petugas farmasi harus memastikan Benar Pasien, Benar
Obat, Benar Dosis, Benar Frekuensi, Benar Rute Pemberian,
dan Benar Dokumentasi.
Resep disimpan selama 3 tahun dan dimusnahkan sesuai
Undang-Undang yang berlaku.
8.Unit Terkait Semua unit Layanan
9.Dokumen 1. Resep elektronik
Terkait 2. Resep Manual

10.Rekaman N Yang Isi Tanggal mulai diberlakukan


historis o diubah perubahan
perubahan 1 Langkah-
langkah :
PERESEPAN DAN PEMBERIAN
INFORMASI PENGGUNAAN OBAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas Dr.Adnan Affandi Sofyan
Ibrahim Adjie NIP. 198211032012121002

TDK
LANGKAH KEGIATAN YA TDK BER
LAKU
1 Apakah Dokter membuka aplikasi
“epuskesmas”?
2 Apakah Dokter memilih “Layanan”?

3 Apakah Dokter memilih “Rawat Jalan”?

4 Apakah Dokter memilih sesuai layanan masing-


masing ?
5 Apakah Dokter memanggil nama pasien?

6 Apakah Dokter memeriksa pasien?

7 Apakah Dokter memilih “detail pemeriksaan”


pada masing-masing pasien?
8 Apakah Dokter memilih “Resep”?

9 Apakah Dokter menginput nama obat, jumlah


obat, dan aturan pakai, jika ada obat racikan,
dokter memilih “R1” dan jumlah permintaan
pulvis yang dibutuhkan. Jika dibutuhksn dua
macam racikan dokter memilih “R2”, dan
seterusnya?
10 Apakah Dokter mengirim resep elektronik ke
layanan farmasi jika sudah selesai pemeriksaan
dengan memilih “Pemeriksaan selesai
Pelayanan Resep Elektronik

1 Apakah Petugas membuka aplikasi


“epuskesmas”?
1. Apakah Petugas memilih “Farmasi”?
2. Apakah Petugas memilih “Apotek”?
3. Apakah Petugas memilih “Resep”?
Apakah Petugas memilih “Detail resep” pada
setiap resep pasien?
2 Apakah Petugas menelaah resep, jika terdapat
keraguan terhadap resep tersebut baik itu nama
obat, dosis, jumlah obat, aturan pakai obat,
frekuensi obat dan bentuk sediaan, petugas
mengkonfirmasi kepada dokter penulis resep
elektronik dan memperbaiki resep elektronik
tersebut?
3 Apakah Petugas mencetak resep elektronik
dengan memilih “Print detail resep”?
4 Apakah petugas memberi garis berwarna merah
dibawah nama obat yang termasuk golongan
Narkotika/Psikotropika, Khusus resep
elektronik Narkotika/Psikotropika?
5 Apakah Pengambilan obat
Narkotika/Psikotropika dilakukan oleh petugas
pemegang kunci pintu luar dan petugas
pemegang kunci pintu dalam. Petugas mencatat
resep dan jumlah pengeluaran obat dalam buku
serta kartu stok Narkotika/Psikotropika.
Petugas mengunci lemari
Narkotika/Psikotropika?
6 Penyiapan obat non racikan :
1. Apakah Petugas menyiapkan obat sesuai
resep elektronik?
2. Petugas memeriksa tanggal kadaluwarsa
obat dan keadaan fisik obat?
3. Apakah Petugas memasukkan pada wadah
yang sesuai?
4. Apakah Petugas memberi label obat dengan
etiket yang sesuai. Etiket berwarna putih
untuk obat yang diminum secara oral,
sedangkan etiket berwarna biru untuk obat
pemakaian luar?
Apakah Petugas memberi paraf pada kolom
dispensing obat pada resep elektronik?
7 Penyiapan obat racikan :
1. Apakah Petugas menyiapkan alat peracikan?
2. Apakah Petugas menggunakan APD ( Alat
Pelindung Diri ) untuk peracikan, yang
meliputi jas farmasi, masker, dan sarung
tangan?
3. Apakah Petugas menyiapkan obat-obatan
yang akan diracik sesuai dengan jumlah
yang tertulis pada resep elektronik?
4. Apakah Petugas memeriksa tanggal
kadaluwarsa obat dan keadaan fisik obat?
5. Apakah Petugas menggerus semua obat
hingga homogen?
6. Apakah Petugas membagi obat sejumlah
yang tertulis pada resep ke dalam
pembungkus obat racikan?
7. Apakah Petugas membungkus hasil racikan
dan melakukan pelabelan dengan etiket yang
sudah disiapkan?
8. Apakah Petugas memberi paraf pada kolom
dispensing obat pada resep elektronik?
Petugas membersihkan alat peracikan?
8 Apakah Petugas mengecek kembali obat yang
sudah disiapkan sebelum diserahkan kepada
pasien (mengenai penulisan nama pasien pada
etiket, aturan pakai serta jenis dan jumlah
obat)?
9 Apakah Petugas mendahulukan penyerahan
obat untuk pasien yang menggunakan kalung
kuning sebagai penanda pasien beresiko jatuh?
10 Apakah Petugas memanggil nama pasien dan
umur sesuai nomor urut?
11 Apakah Petugas mengidentifikasi pasien dengan
menanyakan Nama pasien, tanggal lahir pasien
atau alamat pasien, dan keluhan pasien, serta
berat badan untuk pasien anak-anak?.
12 Apakah Petugas memberi tanda pada Verifikasi
resep pada pada resep elektronik?
13 Apakah Petugas mencatat waktu diserahkan
obat kepada pasien?
14 Apakah Untuk pasien ART/Anti Retroviral
Terapi menandatangani pengambilan obat pada
Lembar Kartu Follow up pasien?
Apakah Petugas menyerahkan dan
15 menyampaikan informasi kepada pasien yaitu
tentang nama obat, manfaat, dosis, cara
pemakaian, frekuensi pemakaian dan efek
samping?
Apakah Petugas memberikan informasi kepada
16 pasien tentang cara penyimpanan obat di
rumah yaitu :
1. Obat disimpan di suhu ruang.
2. Obat disimpan terhindar dari sinar matahari
langsung.
3. Obat dijauhkan dari jangkauan anak-anak
4. Obat tidak disimpan di lemari pendingin,
kecuali obat dengan karakteristik khusus.
Petugas menyarankan untuk memeriksa
penyimpanan obat di rumah secara rutin
tentang kondisi obat
17 Apakah Petugas memastikan pemahaman
pasien mengenai efek samping obat atau efek
yang tidak diharapkan dan memberi
kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya?
18 Apakah Petugas meminta pasien memberi
tandatangan di kolom Edukasi dan Penyerahan
Obat dan nomor telepon dan atau alamat pada
resep eleoktronik. Jika pengambilan obat
diwakilkan keluarga atau kerabat pasien maka
disertai pencatatan hubungan dengan pasien?
19 Apakah Petugas memberi paraf di kolom
penyerahan obat pada resep elektronik?
Peresepan Manual

1 Apakah Dokter menyiapkan kertas resep?

2 Apakah Dokter menulis kelengkapan


administrasi resep berupa nama dokter, paraf,
tanggal penulisan resep, nama pasien, tanggal
lahir pasien/umur?
3 Apakah Dokter menuliskan tanda R/,
nama/komposisi obat, dosis, aturan pakai
(signatura), bentuk/sediaan, dan jumlah obat?
4 Apakah Dokter memberi paraf pada resep Non
Narkotika Psikotropika?
5 Apakah Dokter memberi tandatangan pada
resep Narkotika Psikotropika?
6 Apakah Dokter memastikan kelengkapan
penulisan resep, sebelum menyerahkan resep
obat kepada pasien?
Pelayanan Resep Manual
1 Apakah Petugas menerima resep dan memberi
paraf pada kolom “T” (Terima)?
2 Apakah Petugas memberi nomor urut resep dan
waktu diterima resep?
3 Apakah Petugas menelaah resep, jika terdapat
keraguan terhadap resep tersebut baik itu nama
obat, dosis, jumlah obat, aturan pakai obat,
frekuensi obat dan bentuk sediaan, petugas
mengkonfirmasi kepada dokter penulis resep?
4 Apakah Petugas menuliskan hasil konfirmasi
pada lembar resep?
5 Apakah Khusus resep
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat
Tertentu, petugas memberi garis berwarna
merah dibawah nama obat yang termasuk
golongan Narkotika/Psikotropika?
6 Apakah Pengambilan obat
Narkotika/Psikotropika dilakukan oleh petugas
pemegang kunci pintu luar dan petugas
pemegang kunci pintu dalam. Petugas mencatat
resep dan jumlah pengeluaran obat dalam buku
serta kartu stok Narkotika/Psikotropika/.
Petugas mengunci lemari
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat
Tertentu?
7 Penyiapan obat non racikan :
a. Apakah Petugas Petugas menyiapkan obat
sesuai resep?
b. Apakah Petugas memeriksa tanggal
kadaluwarsa obat dan keadaan fisik obat?
c. Apakah Petugas memasukkan pada wadah
yang sesuai?
d. Apakah Petugas memberi label obat dengan
etiket yang sesuai. Etiket berwarna putih
untuk obat yang diminum secara oral,
sedangkan etiket berwarna biru untuk obat
pemakaian luar?
Apakah Petugas memberi paraf pada kolom “K”
(Kemas) pada resep?
8 Penyiapan obat racikan :
a. Apakah Petugas menyiapkan alat peracikan?
b. Apakah Petugas menggunakan APD ( Alat
Pelindung Diri ) untuk peracikan, yang
meliputi jas farmasi, masker, dan sarung
tangan?
c. Apakah Petugas menyiapkan obat-obatan
yang akan diracik sesuai dengan jumlah
yang tertulis pada resep?
d. Apakah Petugas memeriksa tanggal
kadaluwarsa obat dan keadaan fisik obat?
e. Apakah Petugas menggerus semua obat
hingga homogen?
f. Apakah Petugas membagi obat sejumlah
yang tertulis pada resep kedalam
pembungkus obat racikan?
g. Apakah Petugas membungkus hasil racikan
dan melakukan pelabelan dengan etiket yang
sudah disiapkan?
h. Apakah Petugas memberi paraf pada kolom
“R” (Racik) dan “K” (Kemas) obat pada resep?
Apakah Petugas membersihkan alat peracikan?
9 Apakah Petugas mengecek kembali obat yang
sudah disiapkan sebelum diserahkan kepada
pasien (mengenai penulisan nama pasien pada
etiket, aturan pakai serta jenis dan jumlah
obat)?
10 Apakah Petugas mendahulukan penyerahan
obat untuk pasien yang menggunakan kalung
kuning sebagai penanda pasien beresiko jatuh?
11 Apakah Petugas memanggil nama pasien dan
umur sesuai nomor urut?
12 Apakah Petugas mengidentifikasi pasien dengan
menanyakan Nama pasien, tanggal lahir pasien
atau alamat pasien, dan keluhan pasien, serta
berat badan untuk pasien anak-anak?.
13 Apakah Petugas mencatat waktu diserahkan
obat kepada pasien?
14 Apakah Untuk pasien ART/Anti Retroviral
Terapi menandatangani pengambilan obat pada
Lembar Kartu Follow up pasien?
Apakah Petugas menyerahkan dan
15 menyampaikan informasi kepada pasien yaitu
tentang nama obat, manfaat, dosis, cara
pemakaian, frekuensi pemakaian, dan efek
samping obat?
Apakah Petugas memberikan informasi kepada
16 pasien tentang cara penyimpanan obat di
rumah yaitu :
a. Obat disimpan di suhu ruang.
b. Obat disimpan terhindar dari sinar matahari
langsung.
c. Obat dijauhkan dari jangkauan anak-anak.
d. Obat tidak disimpan di lemari pendingin,
kecuali obat dengan karakteristik khusus.
Petugas menyarankan untuk memeriksa
penyimpanan obat di rumah secara rutin
tentang kondisi obat.
17 Apakah Petugas memastikan pemahaman
pasien mengenai efek samping obat atau efek
yang tidak diharapkan.dan memberi
kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya?
18 Apakah Petugas meminta pasien memberi
tandatangan dan nomor telepon dan atau
alamat pada resep. Jika pengambilan obat
diwakilkan keluarga atau kerabat pasien maka
disertai pencatatan hubungan dengan pasien?
19 Apakah Petugas memberi paraf di kolom “S”
(Serah) pada resep?

Compliance rate (CR) = ∑ Ya x 100 % = %

∑ Ya+Tidak

Mengetahui,
Wakil Manajemen Mutu Auditor

( )
( )

Anda mungkin juga menyukai