Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI I

Nama : Andika Permana Putra


NIM : 19482011005
Kelompok : 2 (PAGI)

LAPORAN PRAKTIKUM 1
STERILISASI ALAT & PEMBUATAN MEDIA

Tabel Pengamatan

No Nama Alat Sterilisasi Otoklaf Sterilisasi Oven


1 Cawan petri besar (9 buah) - 
2 Cawan Petri kecil (9 buah) - 
3 Tabung reaksi (9 buah)  -
4 Rak tabung (1 buah)  -
5 Ose (2 buah) - 
6 Pinset (2 buah) - 
7 Erlenmeyer 500 ml (1 buah)  -
8 Erlenmeyer 250 ml (3 buah)  -
9 Beaker glass 100 ml (5 buah) - -
10 Labu tentukur 100 ml (5 buah)  -

Pembahasan

Jelaskan hal berikut dalam pembahasan

 alat-alat yang disterilkan di otoklaf dan oven


 Alat yang di sterilkan di otoklaf
1. Cawan petri besar
2. Cawan Petri kecil
3. Tabung reaksi
4. Rak tabung
5. Erlenmeyer 500 ml
6. Erlenmeyer 250 ml
7. Labu tentukur 100 ml
 Alat yang disterilkan di oven
1. Ose
2. Pinset

 Mengapa alat tertentu disterilkan di otoklaf, alat tertentu disterilkan di oven


Karena ada beberapa alat yang tidak tahan panas

 Jelaskan tujuan proses sterilisasi


Tujuan sterilisasi adalah membunuh semua bentuk mikroorganisme hidup termasuk
sporanya pada alat-alat yang disterilkan

 Jelaskan media apa yang dibuat


Media Nutrient Agar
 Apa komposisinya
Peptone from meat, Meat extract, Agar-agar

 Bagaimana cara membuatnya


1. Siapkan glass beaker, gelas ukur 100 ml, Erlenmeyer 500 ml, Air kemasan dan Media
Nutrient Agar
2. Timbang Nutrient Agar menggunakan beaker glass di atas timbangan
3. Masukkan media kedalam Erlenmeyer 500 ml
4. Masukkan air kedalam gelas ukur ad 100 ml
5. Masukkan air kedalam Erlenmeyer sampai 400 ml lakukan berulang, sambil di
kocok
6. Tutup Erlenmeyer dengan alumunium foil

 Disterilkan di mana
Otoklaf

 Apa kegunaan media


Digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan bakteri

 Beda kegunaan NA dan MHA


Media MHA digunakan untuk uji sensitivitas menunjukkan tidak ada perbedaan yang
bermakna antara sensivitas bakteri, sedangkan media NA digunakan untuk pertumbuhan
bakteri

 Sebutkan kekurangan / kekeliruan selama praktikum


-

Kesimpulan
Ada 10 alat yang digunakan pada praktikum ini dan disterilkan pada otoklaf sebanyak 7 alat dan
disterilkan dalam oven sebanyak 2 alat. Media yang digunakan ada Nutrient agar yang di sterilkan di
dalam otoklaf dan kemudian alat dan media yang sudah di sterilkan di masukkan ke LAF.

POST-TEST

A. Jawablah pertanyaan berikut


1. Sebutkan pengertian sterilisasi
Sterilisasi didefinisikan sebagai upaya untuk membunuh mikroorganisme termasuk dalam
bentuk spora. Desinfeksi merupakan proses untuk merusak organisme yang bersifat
patogen, namun tidak dapat mengeliminasi dalam bentuk spora

2. Sebutkan pengertian steril


Bersih dari kuman atau mikroorganisme lain

3. Jelaskan jenis metode sterilisasi dalam Farmakope Indonesia


Menurut Farmakope Indonesia edisi IV
 Sterilisasi uap
 Proses sterilisasi termal menggunakan uap jenuh di bawah tekanan berlangsung di
suatu bejana yang disebut otoklaf. Suatu siklus otoklaf yang ditetapkan dalam
farmakope, untuk media atau pereaksi adalah selama 15 menit, 1210C, kecuali
dinyatakan lain.
 Prinsip dasar kerja alat: udara di dalam bejana diganti dengan uap jenuh, dan hal ini
dicapai dengan menggunakan alat pembuka atau penutup khusus.
 Pengerjaan: sediaan yang akan disterilkan diisikan ke dalam wadah yang cocok,
kemudian ditutup kedap. Jika volume dalam tiap wadah tidak lebih dari 100 ml,
maka sterilisasi dilakukan dengan uap air jenuh pada suhu 115oC-116oC selama 30
menit. Jika volume dalam tiap wadah lebih dari 100 ml, maka waktu sterilisasi
diperpanjang hingga seluruh isi tiap wadah berada pada 115oC-116oC selama 30
menit
 Sterilisasi Panas Kering
 Proses sterilisasi termal untuk bahan yang tertera di farmakope dengan
menggunakan panas kering biasanya dilakukan dengan suatu proses bets dalam
suatu oven yang didesain khusus untuk tujuan tersebut. Distribusi panas dapat
berupa sirkulasi atau disalurkan langsung dari suatu nyala terbuka. Suatu proses
berkesinambungan sering digunakan untuk sterilisasi dan depirogenisasi alat kaca
sebagai bagian dari sistem pengisian dan penutupan kedap secara aseptik yang
berkesinambungan dan terpadu.
 Pengerjaan: Sediaan yang akan disterilkan dimasukkan kedalam   wadah lalu
ditutup kedap atau penutupan ini bersifat sementara untuk mencegah pencemaran.
Jika volume dalam tiap wadah tidak lebih dari 30 ml, maka panaskan pada suhu
150oC selama 1 jam. Jika volume dalam tiap wadah lebih dari 30 ml, maka waktu 1
jam dihitung setelah seluruh isi tiap wadah mencapai suhu 150oC. Wadah yang
tertutup sementara, kemudian ditutup kedap menurut Teknik Aseptik
 Sterilisasi gas
 Pilihan untuk menggunakan sterilisasi gas sebagai alternatif dari sterilisasi termal
sering dilakukan jika bahan yang akan disterilkan tidak tahan terhadap suhu
tinggi pada proses sterilisasi uap atau panas kering.
 Bahan aktif yang umumnya digunakan pada sterilisasi gas adalah etilen oksida.
 Keburukan dari bahan ini adalah sangat mudah terbakar (walaupun sudah
dicampur dengan gas inert yang sesuai), bersifat mutagenik dan kemungkinan
adanya residu toksik dalam bahan yang disterilkan terutama yang mengandung ion
klorida.
 Proses sterilisasi umumnya berlangsung dalam bejana yang bertekanan yang
didesain sama seperti pada otoklaf tetapi dengan tambahan bagian khusus yang
hanya terdapat pada alat sterilisasi yang menggunakan gas.
 Keterbatasan utama dari proses sterilisasi etilen oksida adalah terbatasnya
kemampuan gas tersebut untuk berdifusi sampai ke daerah yang paling dalam dari
bahan yang disterilkan.
 Gas yang lain yang dapat dipakai yaitu formaldehid

 Sterilisasi dengan radiasi ion


 Keunggulan sterilisasi iradiasi meliputi reaktivitas kimia rendah, residu rendah yang
dapat diukur dan kenyataan yang membuktikan bahwa variabel yang dikendalikan
lebih sedikit.
 Ada 2 jenis radiasi ion yang digunakan yaitu:
1. disintegrasi radioaktif dari radioisotop (radiasi γ)
2. radiasi berkas elektron.
 Iradiasi hanya menimbulkan sedikit kenaikan suhu tetapi dapat mempengaruhi
kualitas dan jenis plastik/kaca tertentu
 Sterilisasi dengan penyaringan
 Sterilisasi larutan yang labil terhadap panas
 Dilakukan dengan penyaringan menggunakan bahan yang dapat menahan mikroba,
sehingga mikroba yang dikandung dapat dipisahkan secara fisika.
 Perangkat penyaring umumnya terdiri dari suatu matriks berpori bertutup kedap
atau dirangkaikan pada wadah yang tidak permeabel.
 Efektivitas suatu penyaring media atau penyaring substrat tergantung pada ukuran
pori bahan dan dapat tergantung pada daya absorbsi bakteri pada atau dalam
matriks penyaring atau bergantung pada mekanisme pengayakan.
 Penyaringan untuk tujuan sterilisasi umumnya dilaksanakan menggunakan rakitan
yang memiliki membran dengan porositas nominal 0,2 μm atau kurang

4. Jelaskan cara melakukan sterilisasi menggunakan otoklaf


 Periksa banyaknya air dalam autoclave apabila sudah mencukupi masukkan panci
kedalam autoclave sebagai wadah untuk alat yang akan di sterilkan
 Masukkan alat-alat yang akan di stetilkan kedalam autoclave dengan rapi atau tidak
berhamburan
 Tutup autovlave dengan mengunci pada tiap pengunci tutup dengan rapat atau
kencang
 Nyalakan kompor, kemudian tunggu hingga air mendidih dan uapnya terdesak
keluar dari tutup
 Amati penanda tekanan/jarum pada preisure gauge hingga mencapai 15 Psi
 Hidupkan pengatur waktu, atur waktu 15 menit
 Amati jarum pada preisure gauge penanda tekanan apabila mencapai 20 Psi buka
pelatup untuk mengeluarkan uap pada autoclave dilakukan secara berulang
 Apabila waktu sudah habis 15 menit buka pelatup dan tunggu hingga jarum pada
preisure gauge kembali ke 0 Psi
 Matikan kompor, buka penutup dengan membuka setiap pengunci pada tutup
autoclave, kemudian buka tutup autoclave
 Tunggu hingga uap keluar, kemudian ambil alat-alat yang sudah di sterilkan pada
autoclave dengan hati-hati

5. Alat apa yang boleh disterilisasi dalam otoklaf


 Alat berbahan logam
 Alat berbahan kaca
 Alat berbahan karet
 Alat berbahan poselen
 Alat berbahan tenunan

6. Alat apa yang tidak boleh disterilisasi menggunakan oven


Alat yang tidak tahan panas

B. Jawablah pertanyaan berikut


1. Sebutkan komposisi medium Nutrient agar
Komposisi (g/L) : Peptone from meat, Meat extract, Agar-agar

2. Sebutkan komposisi medium Mueller-Hinton Agar


Komposisi (g/L) : beef extract 2 gram, Acid Hydrolysate of Casein 17,5 gram, Starch 1,5
gram, Agar 17 gram, dan Aquadest 1 liter

3. Sebutkan komposisi medium Nutrient Brooth


Komposisi (g/L) : Lab Lemco Powder, Yeast extract, Peptone, dan Sodium chloride

4. Jelakan cara pembuatan media

Cara Pembuatan medium Nutrient agar : Melarutkan 20 gr Nutrient agar dalam 1 L


aquadest, mendidihkan menggunakan hot plate, dan menghomogenkan menggunakan
magnetic stirrer. Mensterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121 ºC selama 15 menit

Cara Pembuatan medium Mueller-Hinton Agar: Timbang 38 gram media, tambahkan 1 liter
aquadest. Panaskan sampai mendidih untuk melarutkan media. Sterilkan dengan autoklaf
pada suhu 121°C selama 15 menit. Tunggu suhu sampai hangat-hangat kuku (45°C-50°C).
Tuang ke dalam cawan petri steril. Simpan pada suhu 2-8ºC

Cara Pembuatan medium Nutrient Brooth : Melarutkan 13 gr Nutrient brothdalam 1 L


aquadest, mendidihkan menggunakan h ot plate, dan menghomogenkan menggunakan
magnetic stirrer. Mensterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121 ºC selama 15 menit

PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI II
Nama : Andika Permana Putra
NIM : 19482011005
Kelompok : 2 (Pagi)

LAPORAN PRAKTIKUM 2
INOKULASI BAKTERI
Tabel Pengamatan

No Nama Bakteri Agar miring Agar tegak


1 Escherichia coli 
2 Propionibacterium acnes 
3 Staphylococcus aureus 
4 Staphylococcus epidermidis 

Pembahasan
Jelaskan hal beriku dalam pembahasan
 Tujuan inokulasi bakteri.
suatu proses menumbuhkan mikroba dari media yang alami  ke media yang baru dengan
tujuan untuk melihat beberapa variasi jenis mikroba yang ditumbuhkan dalam suatu media

 Jelaskan cara melakukan inokulasi


1. Sterilisasi ruang, peralatan, pakaian dan praktikan sehingga dapat meminimalkan
terjadinya kontaminasi
2. Lakukan pengambilan mikroba dari cairan fermentasi dan inokulasikan ke media
agar miring. Pengambilan mikroba dilakukan dengan menggunakan ose
3. Panaskan ujung ose hingga berpijar. Bagian api berwarna biru paling panas
sehingga bias memanaskan ose lebih cepat. Panaskan pula kawat baja hingga ke
pangkal pegangan. Ose jangan diletakkan di atas meja untuk mencegah kontaminasi
4. Pegang tabung reaksi berisi mikroba dan tabung reaksi yang akan diinokulasi pada
satu tangan, sementara tangan lainnya tetap memegang ose. Buka kedua tutup
tabung reaksi menggunakan jari kelingking
5. Panaskan mulut tabung reaksi dengan melewatkan sekilas melalui api
6. Ambil sample mikroba dari tabung reaksi menggunakan ose
7. Panaskan kembali mulut tabung reaksi sebelum ditutup
8. Sentuhkan koloni mikroba pada ujung ose ke media tanpa merusak permukaan agar
9. Saat menginokulasi ke media agar tegak dan miring, goreskan ose lingkaran ke
permukaan media agar dengan pola lurus atau zigzag secara hati-hati tanpa ditekan
sehingga tidak merusak permukaan agar.
10. Mikroba yang telah diinokulasi selanjutnya diinkubasi selama 1 x 24 jam di dalam
incubator

 Berapa lama inkubasi bakteri dan pada suhu berapa? Jelaskan alasannya
1 x 24 jam pada suhu 370C karena bakteri dapat berkembang biakan selama 24 jam

 Bahas masing-masing bakteri yang diinokulasi


 Escherichia coli
E.coli dapat tumbuh pada media dan NA
 Propionibacterium acnes
Propionibacterium acnes dapat tumbuh pada media dan NA
 Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus dapat tumbuh pada media dan NA
 Staphylococcus epidermidis
Staphylococcus epidermidis dapat tumbuh pada media dan NA

 Gram positif/negatif, morfologi, aerob/anaerob, penyebab gangguan penyakit apa,


sensitivitasnya terhadap antibiotik apa.
1. Escherichia coli termasuk golongan anaerob, gram negatif, penyakit diare dan
sensitivitas dan sensitivitas terhadap gentamicin sebesar 100%, dan ciprofloxacin
sebesar 60%
2. Propionibacterium acnes termasuk gram positif, golongan anaerob, mengakibatkan
jerawat dan senstivitas tetrasiklin, doksisiklin, klindamisin, dan eritromisin
3. Staphylococcus aureus termasuk gram positif, golongan anaerob, menyebabkan
bisul, impetigo, selulitis, dan staphylcoccal scalded skin syndrome dan 100% sensitif
terhadap antibiotik vankomisin dan kloramfenikol; 50% sensitif, 31% intermediate
dan 19% resisten terhadap antibiotik tetrasiklin; 6% sensitif, 44% intermediate dan
50% resisten terhadap antibiotik eritromisin
4. Staphylococcus epidermidis termasuk gram positif, golongan aerob dan anaerob,
mengakibatkan jerawat, infeksi kulit, infeksi saluran kemih, dan infeksi ginjal dan
sensitivitas terhadap antibiotik imipenem yaitu sebesar 92,31%, kemudian berturut-
turut ciprofloxacin sebesar 61,54%, gentamicin sebesar 53,85%, cefotaxim sebesar
38,46% dan untuk oxacillin 0%

 Sebutkan kekurangan / kekeliruan selama praktikum


-

Kesimpulan

POST-TEST
Jawablah pertanyaan berikut
1. Sebutkan pengertian inokulasi
Pekerjaan memindahkan bakteri dari medium lama ke medium baru dengan tingkat
ketelitian yang sangat tinggi

2. Sebutkan pengertian inkubasi


Proses memelihara kultur mikroba dalam suhu tertentu selama jangka waktu tertentu yang
bertujuan untuk memantau pertumbuhan bakteri

3. Jelaskan beberapa cara inokulasi bakteri


 Spread plate method (cara tebar/sebar) Teknik spread platemerupakan teknik isolasi
mikroba dengan cara menginokulasi kultur mikroba dengan cara dipulas atau
disebar padapermukaan media agar padat. Metode ini dilakukan dengan
mengencerkan biakan kultur mikroba
 Streakplate method (cara gores) Teknik isolasi koloni bakteri dengan cara ini
dilakukan dengan cara menggoreskan suspensi bahan yang mengandung mikroba
pada permukaan media agar padat
 Pour plate method (cara tabur) Teknik ini dilakukan menginokulasi medium agar
yang sedang mencair pada temperatur 45-50oC dengan suspensi bahan yang
mengandung mikroba, dan menuangkannya ke dalam cawan petri steril
 Pembiakan agar miring Teknik inokulasi bakteri dengan caramenggoreskan pada
permukaan agar miring
 Pembiakan dengan tusukan Teknik inokulasi bakteri dengan caramenusukkan ose
pada permukaan agar tegak

4. Jelaskan cara inkubasi bakteri aerob dan anaerob


Cara untuk inokulasi bakteri aerob. Sebagian besar laboratoriummemilih medium sesuai
dengan sifat dan asal specimen. Sebagian besar specimen dioleskan ke media agar dengan
metode pengolesan empat kuadran (four quadran streaking method). Apabila diinginkan
hasil kuantitatif dapat digunakan metode pengolesan hitung koloni (colony count streaking
method).Medium agar didalam tabung diinokulasikan dengan mengoleskan specimen
ke permukaan agar yang miring. Suhu inokulasi standar untuk biakan aerobic adalah 35°C
sampai 37°C. Suhu inkubasi yang lain dapat digunakan dalam keadaan tertentu. Atmosfer
inkubasi harus medapat pasokan CO2 sebesat 5 sampai 10 persen selama inkubasi
primer medium agar yang mengandung darah atau agar coklat yang mengandung darah
karena pasokan CO2 . dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri dan beberpa
pathogen penting. Durasi inkubasi bervariasi sesuai pathogen yang dicari. Umumnya durasi
pada medium agar dan lempeng berkisar 48-72 jam, namun apabila dicurigai ada pathogen
yang tumbuh secara lambat, durasi dapat diperpanjang.

Ada beberapa hal yang perlu ditekankan dalam inkubasi anaerob, seperti;
 Specimen tidak diambil dari bagian tubuh yang umumnya dikolonisasi anaerob
 Specimen harus dikirim ke laboratorium dengan cara yang konsisten dengan
kelangsungan hidup mikroba anaerob.
Untuk mencegah terkontaminasi atau rusaknya bakteri akibat bakteri lain yangtumbuh
lebih cepat, perlu ditambahkan bahan-bahan khusus untuk mematikankontaminan
secara efektif.Seperti pada inkubasi aerob, suhu yang diperlukan adalah 35°C sampai
37°C

5. Jelaskan cara menentukan bakteri termasuk golongan Gram positif atau Gram negative
Jika bakteri terwarnai dengan warna biru keunguan maka tergolong bakteri gram positif
dan ini menjadi ciri khas dari bakteri gram positif. Sedangkan bila bakteri terwarnai dengan
warna merah maka tergolong gram negatif. Dalam sistem pewarnaan gram, bakteri akan
mendapat perlakuan berupa pewarnaan dinding sel. Bakteri yang tergolong dalam gram
positif adalah bakteri yang memiliki dinding sel multilapis. Berbeda dengan dinding sel
bakteri gram negatif yang hanya terdiri dari satu lapis dan mengandung lipid serta
lipoprotein.
PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI III
Nama : Andika Permana Putra
NIM : 19482011005
Kelompok : 2 (Pagi)

LAPORAN PRAKTIKUM 3
UJI EFEKTIVITAS ANTISEPTIK

Tabel Pengamatan

No Nama Nama produk sanitizer Jumlah bakteri Jumlah bakteri Persen pengurangan
Praktikan /sabun sebelum sesudah bakteri
1 Hanna Alkohol 70% 9 besar 14 kecil 2 besar 13 kecil 34,78%
2 Halimatus Hand sanitizer gel (putih) 2 besar 22 kecil 3 besar 5 kecil 66,66%
3 Andika Handrub WHO (pink) 3 besar 3 2 besar 4 44,59%
sedang 44 kecil sedang 245
kecil
4 Elgi Hand sanitizer Dettol/esculin 1 besar 5 kecil - -
5 Elma Sabun tangan (pink) 187 kecil 2 besar 1 4,27%
sedang 176
kecil
6 Elmira Sabun Dettol 1000 1 besar 4 kecil 99,5%
7 Devi Sabun Nuvo 4 besar 67 kecil 24 76,5%

Pembahasan

Jelaskan hal berikut dalam pembahasan


 mengapa bakteri sebelum tangan dibersihkan jumlahnya lebih banyak dibandingkan
setelah.
Karena bakteri yang sebelum dibersihkan memiliki jumlah yang banyak dibanding setelah
di bersihkan dengan sabun atau handssanitizer

 Persen pengurangan paling banyak pada pembersih apa


Sabun Dettol

 Apakah sabun lebih efektif dari sanitizer atau sebaliknya


Sabun lebih efektif dari hand sanitizer

 Bagaimana mekanisme sabun membersihkan tangan?


Mekanisme kerja dari sabun, dengan mengangkat kotoran yang menempel pada kulit, baik
berupa kotoran keringat, lemak ataupun debu, mengangkat sel-sel kulit mati dan sisa-sisa
kosmetik

 Bagaimana mekanisme hand sanitizer membersihkan tangan?


Alkohol menghancurkan kuman penyakit, dengan memecah protein, membelah sel menjadi
beberapa bagian, atau mengacaukan metabolisme sel. Dengan kandungan 30% alkohol
memiliki kemampuan membunuh patogen, dan efektivitasnya meningkat dengan
meningkatnya konsentrasi alkohol. Penelitian telah menunjukkan bahwa alkohol
membunuh beragam bakteri dan virus ketika konsentrasinya melebihi 60%, dan ia bekerja
lebih cepat ketika konsentrasinya meningkat

 Mengapa ada bakteri yang koloninya sangat besar? Apakah mengganggu perhitungan?
Hal ini terjadi karena garis streak pada bakteri sangat rapat sehingga terjadi persaingan
yang ketat antar koloni untuk mendapatkan nutrisi sehingga koloni yang terbentuk
memiliki ukuran yang kecil, sedangkan pada bakteri memiliki garis streak yang renggang
sehingga nutrisi yang didapatkan lebih optimal untuk membentuk koloni-koloni dengan
ukuran yang lebih besar dibandingkan koloni bakteri garis streak yang sangat rapat.

 Sebutkan kekurangan / kekeliruan selama praktikum


-

Kesimpulan

POST-TEST
1. Jelaskan perbedaan antiseptic dan desinfektan
Antiseptik adalah bahan pembunuh bakteri dan virus yang digunakan di tubuh. Sementara
itu disinfektan digunakan di permukaan benda

2. Jelaskan mekanisme etanol sebagai antiseptic


alkohol diketahui mampu menghancurkan agen penyebab penyakit, atau patogen, dengan
memecah protein, membelah sel menjadi beberapa bagian atau mengacaukan metabolisme
sel. Dibutuhkan sedikitnya 30 persen alkohol sehingga mampu membunuh patogen.
Efektivitasnya akan bertambah seiring meningkatnya konsentrasi alkohol. Penelitian telah
menunjukkan bahwa alkohol membunuh beragam bakteri dan virus ketika konsentrasinya
melebihi 60 persen, dan ia bekerja jauh lebih cepat ketika konsentrasinya meningkat. Tetapi
keefektifan alkohol nampaknya melebihi konsentrasi 90-95 persen. Perlu diketahui,
penggunaan alkohol yang berkelanjutan tidak akan mengurangi keampuhannya dalam
membunuh bakteri. Etanol menjadi musuh dari tiga spesies bakteri penyebab penyakit.
Mereka adalah Escherichia coli (penyebab diare), Serratia marcescens (penyebab infeksi
pada saluran kencing) dan Staphylococcus saprophyticus (penyebab bisul)

3. Jelaskan mekanisme triclosan sebagai antiseptic


Mekanisme kerja triclosan adalah dengan menghambat biosintesis lipid sehingga membran
mikroba kehilangan kekuatan dan fungsinya

4. Berapa range kadar etanol yang digunakan sebagai antiseptic


70% karena dapat membunuh hampir 90% bakteri kulit karena bisa menembus dinding sel

5. Apakah ada perbedaan efektivitas etanol 95%, 75%, 70%, 60% sebagai antiseptic
Alkohol membunuh beragam bakteri dan virus ketika konsentrasinya melebihi 60 persen,
dan ia bekerja jauh lebih cepat ketika konsentrasinya meningkat. Tetapi keefektifan alkohol
nampaknya melebihi konsentrasi 90-95 persen

6. Jelaskan berbagai metode menghitung jumlah bakteri


Untuk melaporkan hasil analisis mikrobiologi dengan cara hitungan cawan digunakan suatu
standar yang disebut Standard Plate Counts (SPC) sebagai berikut:
Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung jumlah koloni antara 25 sampai
250. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan satu kumpulan koloni yang
besar dimana jumlah koloninya diragukan dapat dihitung sebagai satu koloni.
Satu deretan rantai koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal dihitung sebagai satu
koloni.
Dalam SPC ditentukan cara pelaporan dan perhitungan koloni sebagai berikut:

 Hasil yang dilaporkan hanya terdiri dari dua angka yaitu angka pertama (satuan)
dan angka kedua (desimal).
 Jika angka yang ketiga sama dengan atau lebih besar dari 5, harus dibulatkan satu
angka lebih tinggi pada angka kedua. Sebagai contoh, 1.7 x 103 unit koloni/ml atau
2.0 x 106 unit koloni/gr.
 Jika pada semua pengenceran dihasilkan kurang dari 25 koloni pada cawan petri,
berarti pengenceran yang dilakukan tinggi. Oleh karena itu, jumlah koloni pada
pengenceran yang terendah yang dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai kurang dari
25 dikalikan dengan besarnya pengenceran, tetapi jumlah yang sebenarnya harus
dicantumkan di dalam tanda kurung
 Spreaders, bila cawan yang disiapkan untuk sampel lebih banyak ditumbuhi oleh
spreader maka laporkan cawan spreaders. Bila ada satu atau lebih rantai yang
terlihat dari sumber lain, hitung tiap-tiap sumber itu sebagai koloni yang terpisah.
Gabungkan perhitungan koloni dan spreader untuk menghitung ALT.
 Cawan tanpa koloni. Laporkan ALT sebagai kurang dari satu kali pengenceran
terendah yang digunakan.
 Cawan duplo satu dengan 25-250 koloni dan yang lainnya lebih dari 250 koloni.
Hitung kedua cawan termasuk yang lebih dari 250 koloni dalam perhitungan ALT.

7. Jelaskan cara menggunakan colony counter menurut pustaka

 Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga


 Nyalakan alat dengan menekan tombol ‘ON’
 Reset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka ‘0’
 Letakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas meja yang
dilengkapi dengan skala
 Tandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala
 Hitung koloni bakteri yang terpisah
 Lihat koloni dengan bantuan kaca pembesar
 Matikan alat dengan menekan tombol ‘OFF’
PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI IV
Nama : Andika Permana Putra
NIM : 19482011005
Kelompok : 2 (Pagi)

LAPORAN PRAKTIKUM 4
UJI DAYA HAMBAT ANTIBAKTERI

Tabel Pengamatan

No Nama Bakteri Diameter hambat (mm)


Clindamycin 0.03% Chloramphenicol Doxycyclin 0.01%
0.025%
1 Escherichia coli Diameter 1 = 0,152 Diameter 1 = 0,036 Diameter 1 =
Diameter 2 = 0,264 Diameter 2 = 0,036 Diameter 2 =
Diameter rata-rata = Diameter rata-rata = Diameter rata-rata =
0,34 0,036
2 Propionibacterium Diameter 1 = 0,504 Diameter 1 = 0,034 Diameter 1 = 0,03
acnes Diameter 2 = 0,432 Diameter 2 = 0,0256 Diameter 2 = 0,256
Diameter rata-rata = Diameter rata-rata = Diameter rata-rata =
0,468 0,0298 0,158
3 Staphylococcus Diameter 1 = 0,144 Diameter 1 = 0,144 Diameter 1 = 0,04
aureus Diameter 2 = 0,39 Diameter 2 = 0,09 Diameter 2 = 0,144
Diameter rata-rata = Diameter rata-rata = Diameter rata-rata =
0,267 0,162 0,092
4 Staphylococcus Diameter 1 = 0,12 Diameter 1 = 0,04 Diameter 1 =
epidermidis Diameter 2 = 0,056 Diameter 2 = 0,352 Diameter2 =
Diameter rata-rata = Diameter rata-rata = Diameter rata-rata =
0,148 0,372

Catatan: menuliskan diameter rata-rata menggunakan varians kesalahan, misal 6 mm+0.1

Pembahasan

Jelaskan hal berikut dalam pembahasan


 Apa hubungan daya hambat terhadap sifat antibakteri
Keefektifan suatu zat antibakteri dalam menghambat pertumbuhan tergantung pada sifat
bakteri uji, konsentrasi dan lamanya waktu kontak

 Mengapa antibiotic memberikan daya hambat


Untuk mengetahui pertumbuhan bakteri dengan dilakukan uji resistensi

 Antibiotik di atas termasuk spektrum luas atau sempit


Antibiotik di atas termasuk spektrum luas

 Bakteri apa saja yang dapat dihambat antibiotic di atas (selain yang di praktikum)
 Enterobacter cloacae
 Klebsiella pneumonia
 Stafilokokus
 Streptokokus
 Bacteroides

 Antibiotik apa yang memiliki diameter hambat paling besar, jelaskan alasannya
Ciprofloxacin

 Apakah jumlah koloni bakteri dan kadar antibiotik mempengaruhi daya hambat?
Resistensi terhadap antibiotik mempengaruhi aktivitas dan perkembangan bakteri, sehingga
jumlahnya dapat meningkat

 Sebutkan kekurangan / kekeliruan selama praktikum


-

Kesimpulan
Staphylococcus aureus memiliki diameter paling besar dibanding bakteri lain dengan rata rata
sampel clindamycin 40,13 , chloramphenicol 14,64 dan doxycyclin 21,15

POST TEST
Jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Mengapa penyakit yang disebabkan oleh 4 bakteri di atas
 Penyakit paling umum yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli adalah infeksi
saluran kemih. Escherichia coli juga dapat menyebabkan prostatitis
dan penyakit radang panggul, beberapa strain E. coli juga menjadi salah satu penyebab
diare
 Propionibacterium acnes Bakteri ini merupakan penyebab terjadinya jerawat
 Infeksi bakteri Staphylococcus aureus pada kulit bisa menyebabkan bisul, impetigo,
selulitis, dan staphylcoccal scalded skin syndrome. Biasanya infeksi bakteri ini pada
kulit ditandai dengan kemerahan, bengkak, nyeri, dan adanya nanah pada luka
 Staphylococcus epidermidis umumnya dapat menimbulkan penyakit pembengkakan
(abses) seperti jerawat, infeksi kulit, infeksi saluran kemih, dan infeksi ginjal

2. Jelaskan mekanisme clindamycin, chloramphenicol, doxycycline sebagai antibakteri


 Clindamycin bekerja dengan cara mencegah sintesis protein pada bakteri. Sintesis ini
dihambat melalui ikatan terhadap subunit ribosom 50S dan 23S. Dengan demikian,
ikatan peptida tidak dapat terbentuk dan bakteri gagal menghasilkan protein yang
dibutuhkan. Clindamycin dapat berperan bakteriostatik maupun bakterisidal
tergantung dari organisme yang dilawan, lokasi infeksi, dan konsentrasi obat yang
diberikan. Selain itu, clindamycin juga dapat menghambat produksi toksin yang
dihasilkan oleh streptokokus grup A dan Staphylococcus aureus
 Mekanisme kerja kloramfenikol adalah menghambat peptidil transferase pada fase
pemanjangan, dengan demikian akan merusak proses sintesis protein pada
mikroorganisme. Namun penggunaan antibiotik yang tidak bijak dapat
membuat bakteri menjadi resisten.
 Doxycyline bekerja dengan cara menghambat dan menghentikan
pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Perlu diketahui, obat ini tidak
efektif untuk menangani penyakit akibat infeksi akibat virus, seperti pilek

3. Jelaskan sensitivitas dari clindamycin, chloramphenicol, doxycycline terhadap bakteri


 Clindamycin merupakan suatu antibiotik berspektrum luas, memiliki
kepekaan terhadap bakteri Gram positif aerobik (Staphylococcus dan
Streptococcus), bakteri Gram negatif anaerobik berbentuk batang (Bacteroides,
Fusobacterium, dan Prevotella) serta bakteri Staphylococcus yang
resisten terhadap metisilin (MRSA). Bakteri penyebab akne derajat sedang-berat
terbanyak pada S. epidermidis, kemudian diikuti oleh S. aureus. Bakteri S. aureus
memilikii nilai sensitivitas terbesar yaitu sebesar 100% pada kedua antibiotik,
dibandingakan dengan S. epidermidis yang memiliki sensitivitas terhadap
doksisiklin
 Chloramfenikol masih sensitif terhadap bakteri
 Doxycycline menunjukkan hasil resistensi terhadap bakteri

4. Sebutkan dosis dari clindamycin, chloramphenicol, doxycycline sebagai antibiotic pada


berbagai penyakit
 Dosis maksimum per kali minum 450 mg dan dosis maksimum perhari 1,8 g. 3-6
mg/kgBB tiap 6 jam. Bila berat badan anak kurang dari 10 kg, dosis yang diberikan
minimal 37,5 mg tiap 8 jam
 Dewasa: 50 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 4 dosis. Pada infeksi berat, dosis dapat
dinaikkan hingga 100 mg/kgBB per hari. Anak-anak: 25-50 mg/kgBB per hari,
dibagi dalam 4 dosis. Pada infeksi berat, dosis dapat dinaikkan hingga 100 mg/kg
per hari
 Dewasa: Doxycycline 100 mg, diminum, 2 kali sehari selama 60 hari. Anak: berat
badan kurang dari 45 kg; 1 mg/lb (2.2 mg/kg) berat badan, diminum, 2 kali sehari
selama 60 hari. Anak dengan berat badan ≥50 kg harus menerima dosis dewasa. Saat
digunakan untuk infeksi streptococcal, terapi harus dilanjutkan hingga 10 hari

5. Jelaskan cara menguji aktivitas antibiotic menurut Farmakope Indonesia


Dapat dilakukan dengan salah satu dari dua metode pokok yakni dilusi atau difusi

6. Jelaskan cara menggunakan jangka sorong


 Memutar pengunci ke kiri / mengendorkan sekrup pengunci.
 Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.
 Meletakkan benda yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang (atas)
jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut.
 Menggeser rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong
menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin/tabung yang diukur dan mengunci
sekrup pengunci
 Membaca dan mencatat hasil pengukuran

Anda mungkin juga menyukai