DISUSUN OLEH :
Kelompok : B4
2013
MODUL I
I. TUJUAN PERCOBAAN
II. DASAR TEORI
Sediaan steril adalah bentuk sediaan obat dalam bentuk terbagi-bagi yang bebas dari
mikroorganisme hidup. Pada prinsipnya, yang termasuk sediaan ini antara lain sediaan parental
preparat untuk mata dan preparat irigasi (misalnya infus). Sediaan parenteral merupakan jenis
sediaan yang unik diantara bentuk sediaan obat terbagi-bagi, karena sediaan ini disuntikkan melalui
kulit atau membrane mukosa ke bagian tubuh yang paling efisien, yaitu membrane kulit dan
mukosa, maka sediaan ini harus bebas dari kontaminasi mikroba dan dari bahan-bahan toksis
lainnya, serta harus memiliki tingkat kemurnian yang tinggi. Semua bahan dan proses yang terlibat
dalam pembuatan produk ini harus dipilih dan dirancang untuk menghilangkan semua jenis
kontaminasi, apakah kontaminasi fisik, kimia, atau mikrobiologis (Priyambodo, B., 2007).
Wadah berhubungan erat dengan produk. Tidak ada wadah yang tersedia sekarang ini yang
benar-benar tidak reaktif, terutama dengan larutan air. Sifat fisika dan kimia mempengaruhi
kestabilan produk tersebut, tetapi sifat fisika diberikan pertimbangan utama dalam pemilihan wadah
pelindung (Lachman, 1994).
AMPUL
Pada ampul tertutup lehernya harus dipotong terlebih dahulu dengan bantuan alat pemotong
ampul.leher ampul digores perlahan dengan intan, kemudian ampul dijungkirkan vertical dengan
goresan membelakangi kita. Pegangi tubuh ampul dengan tangan kiri dan ujung ampul dengan jari
telunjuk dan ibu jari kanan, tekan hingga leher ampul patah. Ampul kemudian dijentik beberapa kali
untuk mengeluarkan pecahan gelas di mulut lubang yang terbentuk.
Setiap ampul sekurang-kurangnya dicuci 3 kali dengan air suling yang telah disaring dengan
saringan G3 hingga semua air dalam ampul keluar. Ampul yang telah dicuci diletakkan terbaring
dalam kaleng dengan tutup sedikit terbuka untuk memungkinkan uap air mengalir keluar.
Sterilisasinya dilakukan dalam oven suhu 1700C selama 30 menit. Selesai sterilisasi rapatkan tutup
kaleng dan keluarkan dari oven, jika akan digunakan ampul dikeluarkan dari dalam kaleng (Permata,
2009).
Bahan yang karena karakteristik fisikanya tidak dapat disterilisasi dengan uap destilasi dalam
udara panas-oven. Yang termasuk dalam bahan ini adalah minyak lemak, paraffin, petrolatum cair,
gliserin, propilen glikol. Serbuk steril seperti talk, kaolin, dan ZnO, dan beberapa obat yang lain.
Sebagai tambahan sterilisasi panas kering adalah metode yang paling efektif untuk alat-alat gelas
dan banyak alat-alat bedah.
Selama pemanasan kering, mikroorganisme dibunuh oleh proses oksidasi. Ini berlawanan
dengan penyebab kematian oleh koagulasi protein pada sel bakteri yang terjadi dengan sterilisasi
uap panas. Pada umumnya suhu yang lebih tinggi dan waktu pemaparan yang dibutuhkan saat
proses dilakukan dengan uap di bawah tekanan. Saat sterilisasi di bawah uap panas dipaparkan pada
suhu 1210C selama 12 menit adalah efektif. Sterilisasi panas kering membutuhkan pemaparan pada
suhu 1500C sampai 1700C selama 1-4 jam.
Suhu yang biasa digunakan untuk sterilisasi panas kering 160 0C paling cepat 1 jam, tetapi
lebih baik 2 jam. Suhu ini digunakan secara khusus untuk sterilisasi minyak lemak atau cairan
anhidrat lainnya. (Steril, 2011)
Alat :
1. Autoclave
2. Ampul
3. Vial
4. Botol infus
5. Tutup karet
6. Las ampul
Bahan :
1. Teepol
2. Aquadest
3. Alkohol
4. HCl encer
IV. CARA KERJA
Diulang-ulang lagi tindakan nomor 4 sampai larutan terlihat jernih dan bersih.
Karet ditambah spiritus dilutes dan aquadest yang sama banyak (1 : 1) atau 2 kali tergantung dengan
jernih tidaknya cairan rendaman, setelah itu diautoclave lagi.
Setelah itu, diautoclave lagi 1 kali, tetapi dengan dimasukkan kantong plastic tanpa air untuk
sterilisasi.
Diatur secara rapi dalam oven dan disterilkan dalam suhu 200 0C selama 1 jam.
V. ANALISIS CARA KERJA
Pada percobaan ini dilakukan sterilisasi terhadap karet botol infus dan alat-alat gelas seperti
vial, ampul, dan botol infus. Untuk mensterilkan ketiganya digunakan metode yang berbeda.
Sterilisasi karet botol infus menggunakan metode panas basah karena karet ini merupakan produk
yang tidak tahan panas. Alat yang digunakan adalah autoclave.
Pada awal percobaan dilakukan perendaman dengan HCl 2% selama 2hari, hal ini bertujuan
untuk mencuci dan menetralkan kotoran-kotoran yang bersifat basa. Kemudian perendaman
kembali dengan larutan Teepol 1% dimaksudkan untuk pembersihan karena sifatnya sebagai
detergen. Teepol 1% merupakan surfaktan yang mempunyai gugus lipofil dan hidrofil. Gugus lipofil
akan mengikat lemak dalam tutup karet. Gugus hidrofil akan tertarik oleh aquadest pada pencucian
yang terakhir sehingga tutup karet terbebas dari lemak yang menempel.
Langkah berikutnya yaitu mendidihkan karet dalam larutan baru Teepol 1%. Langkah ini
dilakukan beulang-ulang hingga larutan bersih dan jernih. Lalu karet direndam dan dicuci dengan
aquadest dan diautoclave.
Untuk mencuci dan mensterilkan ampul, vial, dan botol infus digunakan metode sterilisasi
panas kering. Langkah pertama yaitu mencuci ampul, vial, dan botol infus dengan mendidihkannya
dalam Teepol 1%. Hal ini bertujuan untuk membersihkan alat-alat karena sifatnya sebagai detergen.
Pencucian dilakukan sebanyak tiga kali hingga diperoleh larutan jernih. Setelah larutan jernih, alat-
alat dicuci dengan aquadest kemudian dioven selama 1 jam pada suhu 200 o C.
Untuk sterilisasi panas kering harus diperhatikan dalam penyusunan alat gelas didalam oven.
Alat gelas seharusnya disusun dengan rapat agar aliran udara tidak dapat menembus dan
terdistribusi.
VI. HASIL PERCOBAAN
1. Teepol ++
2. Teepol +++
3. Aquadest ++++
4. Aquadest +++++
Keterangan: Pada tampungan larutan teepol yang pertama kami merebusnya sampai mendidih, dan
hasilnya yang pertama belum jernih pada larutannya dan masih meninggalkan bercak pada tutup
karetnya. Lalu kami mencucinya kembali beberapa kali sampai larutan terlihat jernih, yaitu pada
pencucian kedua dengan Teepol. Setelah itu, dicuci dengan aquadest 2 kali dan diautoklav dan
hasilnya tidak terdapat bercak pada tutup karet dan larutan terlihat jernih.
Kesimpulan: Pencucian dengan larutan Teepol beberapa kali dapat membuat wadah jernih, serta
tidak adanya bercak pada tutup karet.
1. Teepol +
2. Aquadest +++
3. Aseton ++++
VII. PEMBAHASAN
Pada saat melakukan sterilisasi, wadah dan atau tutup yang disterilisasi sebaiknya
disterilkan sampai benar-benar steril. Hal ini dimaksudkan agar wadah dan atau tutup tersebut tidak
mencemari bahan obat yang akan dimasukkan ke dalamnya. Tujuan pencucian dan sterilisasi ini
adalah untuk menghilangkan zat-zat pengotor atau penghilangan semua jenis organisme hidup, dan
dalam hal ini adalah mikroorganisme (fungi, mycoplasma, virus, bakteri, protozoa) sehingga
diperoleh pengemasan yang steril, bebas pirogen dan bebas partikel sehingga tidak mempengaruhi
produk dan isi.
Pada proses pencucian tutup karet, tutup karet direndam dengan HCl 2% selama 2 hari dan
direndam pada larutan Teepol selama 1 hari dan terlihat larutan Teepol yang keruh dan terdapat
sedikit busa yang diprediksikan masih terdapat kontaminan atau belum steril, sedangkan botol infus
dan vial dicuci dengan HCl 2%. Fungsi HCl 2% adalah untuk melarutkan asam dan mengurangi
kebasaan dari pengemas agar kira-kira menjadi netral.
Teepol 1% merupakan surfaktan yg mempunyai gugus lipofil dan hidrofil. Gugus lipofil akan
mengikat lemak dalam tutup karet, sedangkan gugus hidrofil akan tertarik oleh aquadest pada
pencucian yang terakhir sehingga tutup karet terbebas dari lemak yg menempel. Teepol yang
digunakan dalam sterilisasi kali ini berguna sebagai desinfektan dan zat pembasah sehingga Teepol
dapat berpenetrasi ke dalam pori-pori bahan yang akan disterilkan.
Sterilisasi juga menggunakan metode perebusan terutama untuk bahan yang terbuat dari
karet. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk membuat spora jamur yang masih ada menjadi
bentuk aktif (vegetatif) sehingga bahan desinfektan dapat membunuh spora jamur tersebut.
Perebusan digunakan pada tutup karet karena karet tidak tahan terhadap panas dari oven, sehingga
cukup dipanaskan dengan cara direbus. Pada proses perebusan tutup karet dengan larutan Teepol
1% dilakukan berulang-ulang sampai larutan bersih dan jernih lalu dicuci dengan aquadest yang
berfungsi untuk membilas karet. Kemudian tutup karet di autoklav 115 0C selama 20 menit,
digunakan alat autoklav karena untuk sterilisasi tutup karet dilakukan dengan metode sterilisasi
panas basah. Selanjutnya karet ditaruh di kantong plastik tanpa air dan di autoklaf dengan tujuan
untuk mensterilkan.
Untuk mencuci dan mensterilkan botol infus, ampul, dan vial digunakan metode sterilisasi
panas kering. Mikroorganisme akan mengalami kekeringan jika dipaparkan pada suhu tinggi dan
akibatnya sel akan lisis dan mati. Kekurangan sterilisasi panas kering yaitu masih bertahannya
endospora bakteri. Setelah direndam dan dididihkan dengan Teepol 1% lalu dicuci dengan aquadest
dan di sterilkan pada temperatur 200 0C oven selama 1 jam. Oven merupakan alat sterilisasi yang
menggunakan udara panas kering, dimana fungsi oven adalah mensterilkan alat-alat gelas yang tidak
berskala. Prinsip oven yaitu menghancurkan lisis mikroba menggunakan panas udara kering. Untuk
sterilisasi panas kering sangat diperhatikan penempatan bahan yang akan disterilisasi, yaitu sebisa
mungkin tidak renggang atau seminimal mungkin hindari adanya celah agar aliran udara tidak dapa
menembus dan terdistribusi, selain itu agar bahan tidak pecah atau retak karena bahan tersebut
akan memuai pada pemanasan.
VIII. KESIMPULAN
1. Pada saat melakukan sterilisasi, wadah yang disterilkan harus benar-benar bersih agar bahan-bahan
yang dimasukkan tidak terkontaminasi.q
2. Sterilisasi hendaknya memperhatikan sifat dari bahan yang akan disterilkan sehingga didapat
sterilisasi yang maksimal.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Lachman, Lieberman, Kanig. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri II. Penerbit Universitas Indonesia.
Jakarta
PERMATA, 2009. WADAH DAN CARA STERILISASI (TEKNOLOGI
STERILISASI DAN ASEPTIS). (HTTP://PERMATAS-
WORLD.BLOGSPOT.COM/2009/05/WADAH-DAN-CARA-
STERILISASI-TEKNOLOGI.HTML). DIA.KSES PADA TANGGAL
16 OKTOBER 2013, PUKUL 11.13
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://caramembuatmakalah1.blogspot.com/2013/10/pencucian
-dan-pensterilan-tutup-
karet.html&ved=2ahUKEwibtNa_uZ7vAhVObSsKHZyPAZIQFjADegQIBRAC&usg=AOvVaw
2ntzPBUD-X2laf0OllTLP1&cshid=1615129352535
caramembuatmakalah1.blogspot.com › ...