Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Analisis KARBOHIDRAT

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

"Analisa Karbohidrat"

Disusun oleh :

1.      Dita Fitriani         ( 14106007 )

2.      Agatha Sonya       ( 14106001 )

3.      Andri Yanto          ( 14106031 )

4.      Aisyah Nur F        ( 14106014 )

5.     Reynaldo               ( 14106018 )

PRODI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS BIOINDUSTRI

UNIVERSITAS TRILOGI

JAKARTA

2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Karbohidrat merupakan salah satu komponen yang terdapat dalam bahan pangan. Karbohidrat
mempunyai zat gizi yang terdapat dalam makanan yang tersusun dari unsur Carbon (C), Hidrogen
(H), dan Oksigen (O) dengan rumus fungsi karbohidrat adalah (CH2O)n. Karbohidrat adalah
monomer dan polimer dari aldehid dan keton yang memiliki beberapa gugus hidroksil yang melekat.
Fungsi karbohidrat bagi tubuh adalah sebagai sumber energi utama tubuh, cadangan energi dalam
otot dan hati, untuk memperlancar pencernaan, dan sebagai pemanis alami. Jenis karbohidrat yang
terdapat dalam makanan pada umumnya di bagi menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran molekulnya
yaitu : Monosakarida, Disakarida dan Polisakarida. Masing-masing dari senyawa ini memiliki struktur
dan fungsi yang berbeda dalam biokimia.
Monosakarida merupakan zat yang mereduksi dikarenakan adanya gugus karbonil. Biasanya disebut
dengan menambahkan akhiran ose/osa (dalam istilah indonesia). Seperti gluocose (glukosa) dan
fructose (fruktosa). Akhiran osa ini sering digunakan sebagai nama umum. Selain itu, penggolongan
monosakarida pada jumlah atom oksigen yang terdapat di dalam senyawa. Contoh senyawa
monosakarida yaitu glukosa, fruktosa, galaktosa dan sebagainya.

Disakarida (Oligosakarida) sangat penting untuk farmasi. Disakarida merupakan gabungan dua atau
lebih monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosida. Contoh senyawa disakarida yaitu 
sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu) dan maltosa. Sukrosa merupakan satu-satunya disakarida
yang banyak terdapat pada tanam-tanaman, sari buah, air batang tebu, dan sebagainya.

Polisakarida merupakan senyawa yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan monosakarida. Polisakarida
sering juga dinamakan senyawa bukan gula karena rasanya tidak manis. Monomer-monomer
polisakarida yaitu monosakarida dihubungkan oleh rantai glikosid yang dapat dipecah dengan cara
hidrolisis. Contoh senyawa polisakarida yaitu amilum, selulosa dan glikogen.

1.2  Tujuan

1.      Melakukan identifikasi senyawa-senyawa karbohidrat

2.      Mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa karbohidrat

3.      Menentukan senyawa-senyawa karbohidrat secara kualitatif

4.      Mengetahui sifat-sifat dasar dari Karbohidrat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

         

Karbohidrat atau sakarida adalah polisakarida aldehid atau polisakarido keton atau senyawa hasil
hidrolisis dari keduanya. Penyusun utama karbohidrat adalah C, H dan O. karbohidrat merupakan
sumber energi utama yang diperlukan oleh tubuh. Ada dua jenis karbohidrat yaitu karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan aneka jenis gula yang
langsung membentuk kalori jika dikonsumsi. Karbohidrat kompleks merupakan sumber kalori yang
mengandung vitamin, mineral dan serat yang bermanfaat bagi tubuh (Soenardi, 2008).

Karbohidrat juga dapat didefinisan sebagai polihidroksialdehid atau polihidroksiketon dan


derivatnya. Suatu karbohidtrat merupakan suatu aldehid (-CHO) jika oksigen karbonil berkaitan
dengan suatu atom karbon terminal, dan suatu keton (=C=O) jika olsigen karbonil berikatan sengan
suatu karbon terminal. Dalam alam, karbohidrat terdapat dalam monosakarida, oligosakarida dan
polisakarida. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan
makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna
untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral,
dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein (Fessenden:1990).
Uji Benedict berdasarkan pada gula yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas akan
mereduksi ion Cu2+dalam suasana alkalis, menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O (kupro
oksida) berwarna merah bata. Gula pereduksi merupakan gula yang memiliki gugus alkalis atau
keton bebas atau terdapat gugus –OH glikosidis pada strukturnya (Sumardjo, 2006).

Untuk mengetahui adanya monosakarida dan disakarida pereduksi dalam makanan, sample
makanan dilarutkan dalam air, dan ditambahkan sedikit pereaksi benedict. Dipanaskan dalam
waterbath selama 4-10 menit. Selama proses ini larutan akan berubah warna menjadi biru (tanpa
adanya glukosa), hijau, kuning, orange, merah dan merah bata atau coklat (kandungan glukosa
tinggi) (Glory, 2013).

BAB III

METODOLOGI

4.1  Waktu dan tempat pelakasnaan

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut :

Hari/Tanggal   :  Rabu, 7 Oktober 2015

Tempat            :  Laboratorium Biokimia Universitas Trilogi

4.2  Alat dan Bahan

A.    Alat

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

1.       Baeker Glas 50 ml, 100 ml, 500 ml

2.       Kertas saring

3.       Kain penyaring

4.       Corong

5.       Pipet tetes

6.       Spatula

7.       Blender

8.       Tabung reaksi

B.     Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

1.      Etanol 95 %

2.      Kentang

3.      Larutan Kristal Natrium sitrat

4.      Natrium karbonat anhidridat

5.      Kupri sulfat

6.      Larutan 0,127 g I2 dalam air yang mengandung 3 g KI

7.      Sampel larutan (Glukosa, Sukrosan Tepung Beras, Maizena, Pocari sweat, gula pasir, Tropicana
slim, dan madu).

4.3  Prosedur kerja

Cara kerja praktikum Biokimia ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a.       Uji Benedict

1.      Menambahkan 5 tetes larutan Karbohidrat ke dalam masing-masing tabung reaksi yang telah
berisi larutan reagen Benedict dan menghomogenkannya.

2.      Memasukkan semua tabung reaksi ke dalam penangas air mendidih selama 3 menit

3.      Biarkan mendingin dan bandingkan

4.      Amati sensitivitas dari reagen Benedict dengan mereaksikanya dengan larutan glukosa encer.

b.      Uji Iodine

1.      Larutan-larutan tepung maizena, sukrosa, glukosa, gula pasir, madu, pocari sweat, dan
tropicana Slim dimasukkan kedalam masing-masing tabung.

2.      Kemudian menambahkan 2 tetes larutan Iodine ke masing-masing tabung

3.      Amati perubahan warna yang terjadi

c.       Isolasi Karbohidrat

1.      Kupas kentang dan memotongnya kotak-kotak

2.      Cuci kentang hingga bersih

3.      Kemudian kentang ditimbang sebanyak 100 g

4.      Potongan kentang yang telah ditimbang dimasukkan kedalam blender dengan menambahkan
60 mL aquades. Homogenkan selama 30 detik.

5. Selanjutnya disaring dengan secarik kain dan filtrat ditampung dalam gelas kimia 500 mL

6. Setelah itu tambahkan 30 mL aquadest, aduk rata dan biarkan mengendap.


7. Di dekantasi

8. Pati disusupensi dengan 10 mL etanol 95%

9. Saring dengan menggunakan kertas saring

10. Pati dikeringkan pada suhu kamar dan ditimbang.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

1.      Uji benedict

Table 1. pengujian sampel karbohidrat dengan larutan benedict

No Sampel Warna awal Warna akhir

1 Glukosa Bening Merah bata

2 Sukrosa Bening Merah bata

3 Pocari sweat PutihKeruh Merah bata

4 Madu Orange Merah bata

5 Maizena PutihKeruh Biru

6 Tropicana slim Bening Biru

7 Gula pasir Bening Biru

8 Tepung beras PutihKeruh Biru

2.      Uji iodine

Tabel 2. Pengujian sampel karbohidrat dengan larutan iodine

No Sampel Warna awal Warna akhir

1 Glukosa Bening Merah bata

2 Sukrosa Bening Merah bata

3 Pocari sweat PutihKeruh Coklat Pekat

4 Madu Orange Merah bata


5 Maizena PutihKeruh Coklat 

6 Tropicana slim Bening Coklat 

7 Gula pasir Bening Coklat 

8 Tepung beras PutihKeruh Coklat Pekat

3.      Isolasi karbohidrat

Berat cawan : 17,9807 g

Berat sampel kentang : 100,2425 g

Berat kertas What’s man : 1,0858 g

Jadi hasil bobot dari patikentang : 2,6467 g

Atau dengan rumus :

% pati  =  bobot pati / bobot kentang x 100%

            =  2,6467 g / 100,2425 g  x  100 %

            =  2,6402 %

4.2 Pembahasan

Karbohidrat mempunyai zat gizi yang terdapat dalam makanan yang tersusun dari unsur Carbon (C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Karbohidrat sebagai salah satu nutrisi yang dibutuhkan bagi tubuh
diklasifikasikan kedalam beberapa bagianyaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida.

Uji benedict yang dilakukan untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Teori yang
mendarsarinya adalah gula yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion
Cu2+ dalam suasana alkalis, menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O(kupro oksida) berwarna
merah bata. Persamaan reaksi yang terjadi pada uji Benedict :

RCHO + 2 Cu2+ + 5 OH-                    RCO2- + Cu2O + 3 H2O

Uji benedict dilakukan dengan cara memasukkan 5 tetes sampel karbohidrat ke dalam tabung reaksi
yang telah berisi reagen Benedict. Kemudian kita panaskan larutan tersebut hingga mendidih.
Setelah itu baru kita bisa mengamati warna yang terbentuk pada endapan untuk menetukan apakah
larutan itu positf atau negatif.
Percobaan Uji Benedict menunjukkan hasil bahwa larutan glukosa, sukrosa, pocari sweat dan madu
menghasilkan warna larutan yang spesifik yakni warnamerah bata. Hal ini menunjukkan bahwa
larutan glukosa, sukrosa, pocari sweat dan madu mengalami oksidasi dan mampu mereduksi
senyawa yaitu melepaskan O2sehingga terbentuk tembaga oksida (Cu2O). Meizena, Tropicana Slim,
gula pasir, dan tepung beras tidak menunjukan warna merah bata dan hanya memunculkan warna
biru yang berarti larutan ini tidak bereaksi diarenakan bukan gula pereduksi

Prinsip dari penetapan karbohidrat dengan metode uji iodin untuk mengidentifikasi polisakarida.
Reagent yang digunakan adalah larutan iodine. Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks
biru, Amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu sedangkan dengan glikogen dan
dekstrin akan membentuk warna merah coklat. Dari hasil pengamatan Uji Iodin ini menunjukkan
bahwa glukosa, sukrosa dan madu berwarna merah bata, tepung beras dan gula pasir memunculkan
warna coklat pekat, sedangkan meizena, Tropicana slim, pocari sweat mengeluarkan warna coklat.
Hal ini dapat terjadi karena adanya reaksi glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah
coklat

Pada proses isolasi karbohidrat pada kentang dilakukan dengan berbagai perlakuan antara lain
dihomogenasi, disaring, diendapkan, didekantasi, dikeringkan dan ditimbang. Pada proses
homogenasi kentang dipotong kecil agar mempermudah proses homogenasi dengan air.
Selanjutnya  proses homogenasi dilakukan dengan bantuan blender yang dapat mengubah kentang
dari ukuran padat menjadi ukuran koloid yang tersuspensi dengan air.  Kemudian campuran tadi
disaring untuk mengurangi zat pengotor, kemudian cairan disuspensi dengan air dan campuran
dibiarkan mengendap agar pengotor yang tersisa dapat terpisah, kemudian cairan di atasnya
didekantasi untuk memisahkan pati dan pengotor lalu pekerjaan suspensi dan dekantasi dengan air
diulangi sebanyak dua kali lagi agar pengotor yang dapat diendapkan dengan air benar-benar
terpisah, kemudian pembilasan yang dilakukan dengan etanol agar pengotor non polar dapat
terpisah, kemudian proses suspensi dan dekantasi diakhiri dengan penyaringan dengan
menggunakan kertas saring untuk memantapkan proses pemisahan. Kemudian starch yang berhasil
diisolasi dikeringkan dalam oven. Dari hasil perhitungan, kadar pati yang diperoleh adalah
2,6402 % dari 100 gram kentang.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1.       Karbohidrat mempunyai zat gizi yang terdapat dalam makanan yang tersusun dari unsur
Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O).

2.       Jenis karbohidrat yang terdapat dalam makanan pada umumnya di bagi menjadi tiga jenis
berdasarkan ukuran molekulnya yaitu : Monosakarida, Disakarida dan Polisakarida.

5.2 Saran

                  Dalam praktikum ini diperlukan konsentrasi dan ketelitian. Karena saat kita melakukan
penimbangan yang tidak akurat itu akan mempengaruhi terhadap hasil pengamatan. Pencampuran
larutan dengan takaran yang tidak tepat dapat menghasilkan warna yang tidak sesuai standar.
DAFTAR PUSTAKA

1.      Anonim1. 2011. Uji Kulaitatif Untuk Identifikasi Karbohidrat. arifqbio.multiply

2.      Hermawan, S. 2015. Modul Praktikum Biokimia Pangan. Jakarta

3.     http://asrultoosilajara.blogspot.co.id/2013/11/laporan-biokimia-karbohidrat.html.Dikutip pada
tanggal 10 Oktober 2015

4.     http://putrisyawalpunya.blogspot.co.id/2014/12/laporan-pengujian-karbohidrat-
praktikum.html. Dikutip pada tanggal 10 Oktober 2015

5.     https://kumalasarievhy.wordpress.com/2012/12/17/laporan-praktikum-uji-karbohidrat. Dikutip
pada tanggal 10 Oktober 2015

6.      Lehninger. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Jilid 1. Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai