Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Biokimia Anailsis karbohidrat

Di Susun Oleh:
NOVIA (3052019009)
AGROINDUSTRI

ABSTRAK
Karbohidratmerupakansalah satu makromolekul yang berperan penting bagi makhluk
hidup.Secara definisi, karbohidrat adalah polihidroksi aldehida, polihidroksiketon,atauzat yang
dapat menghasilkan senyawa itu jika dihidrolisis.Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur karbon,
oksigen, dan hidrogen.Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kandungan karbohidrat
beberapa sampel yang digunakan diantaranya larutan glukosa 1%, larutan fruktosa 1%, larutan
sukrosa 1%, larutan amilum/ kanji 1%, larutandekstrin 1%, larutantepung beras 1%, dan larutan
susu/ susu murni. Pengujian yang dilakukan diantaranya melalui uji iodin dan uji Benedict. Hasil
penitian dengan uji iodin menunjukkan warna menjadi biru apabila adanya pati atau amilum,
berubah menjadi warna merah bata menunjukan adanya glikogen atau aminodekstrin dan warna
coklat menunjukan adanya glikogen. Sedangkan dengan uji bennedict reaksi dinyatakan positif
apabila terbentuk endapan berwarna biru kehijauan sampai merah bata.

Kata kunci: karbohidrat, uji iodin, uji bennedict

PENDAHULUAN

Makromolekul yang berperan penting bagi makhluk hidup.Secara definisi, karbohidrat


adalah polihidroksialdehida, polihidroksiketon, atauzat yang dapat menghasilkan senyawa itu
jika dihidrolisis.Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur karbon, oksigen, dan hidrogen.
Karbohidrat memiliki fungsi sebagai sumber energi utama, cadangan makanan, dan zat
pembangun struktur jaringan tubuh. Karbohidrat dapat diubah menjadi ATP melalui
metabolisme dalam sel dan energi ATP tersebut digunakan untuk beraktivitas. Beberapa jenis
karbohidrat dijadikan sebagai cadangan makanan, seperti pati pada tumbuhan dan glikogen pada
hewan dan manusia. Selain itu, karbohidrat juga digunakan sebagai zat penyusun struktur
jaringan tertentu, seperti selulosa dan kitin yang menyusun jaringantumbuhan (Purawisastra dan
Sahara 2010).
Karbohidratmempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia, antara lain
adalah sebagai sumber tenaga dan penghasil panas tubuh. Adanya karbohidrat dapat
diidentifikasi dengan menggunakan  berbagai macam metode. metode uji kualitatif karbohidrat
yang dilakukan pada pratikum kali ini diantaranya adalah uji iodin dan uji benedict.
Percobaan uji iodin bertujuan untuk memisahkan antara polisakarida, monosakarida dan
disakarida. Iod memberikan warna kompleks dengan polisakarida. Amilum memberikan warna
biru pada iod, sedangkan glikogen dan tepung yang sudah dihidrolisis sebagian (eritrodekstrin)
memberikan warna merah sampai coklat dengan iodium. Pada percobaan yang telah dilakukan,
satu sampel amilum yang diujikan menghasilkan warna iodium yaitu biru tua, sedangkan sampel
glukosa dan akuades menghasilkan warna kuning. percobaan ini membuktikan bahwa glukosa
dan akuades bukanlah polisakarida dan amilum termasuk pada polisakarida (Sumardjo, Damin.
2009: 237).
Uji benedict bertujuan untuk mengidentifikasi gula pereduksi. merupakan uji umum
untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas. Uji benedict berdasarkan
reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis biasanya
ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan,
CuCO3 uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata
serta adanya endapan. Pada percobaan ini dengan menguji larutan karbohidrat (5 tetes) sampel ke
dalam tabung reaksi dan ditambahkan reagen benedict serta dipanaskan. Dimana dari ketiga
larutan karbohidrat (glukosa, arabinosa, dan akuades) ditambahkan larutan benedict, larutan
karbohidrat yang bereaksi adalah larutan glukosa dan arabinosa. Dan reaksi yang diberikan oleh
kedua larutan karbohidrat tersebut berupa hasil warna larutan yang berwarna coklat dan terdapat
endapan (Sumardjo, Damin. 2009: 237).

METODOLOGI

Penelitian dilakukan di labilatorium. Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu
plat tetes, pipet tetes, penjepit tabung, gelas kimia, tabung reaksi, rak tabung reaksi,
pipet ukur, dan mortar. Bahan yang digunakan yaitu larutan glukosa. Larutan sukrosa,
larutan amilum/ kanji, larutan dekstrin, larutan tepung beras, larutan susu/ susu murni,
larutan iodine, dan larutan bennedict.  
Prosedur kerja untuk uji iodin, plat tetes yang bersih dan kering dimasukan 3
tetes larutan yang diperiksa,kemudian campur dengan menambahkan 2 tetes larutan
yodium, selanjutnya plat tetes digoyangkan kembali untuk mencampurkan larutan,
kemudian perhatikan perubahan warna yang terjadi pada masing-masing lubang plat
tetes. Prosedur kerja untuk uji bennedict, masukan 2 ml pereaksi bennedict dan satu
jenis larutan karbohidrat sebanyak 1 ml kedalam masing-masing tabung reaksi,
kemudian larutan dicampur dengan cara menggoyangkan tabung reaksi, selanjutnya
dengan menggunakan penjepit tabung, panaskan tabung reaksi di atas pembakar
spirtus secara hati-hati sampai mendidih selama 5 menit, lalu amati perubahan warna
yang terjadi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil uji iodin


Tabung Pereaksi (iodin) Hasil Keterangan
Glukosa 3 ml Coklat bening -
Sukrosa 3 ml Coklat bening -
Amilum/ kanji 3 ml Ungu ++
Dekstrin 3 ml Ungu pekat ++
Tepung beras 3 ml ungu ++
Susu/ susu 3 ml Putih -
murni kekuningan

Tabel 2. Hasil uji bennedict


Sampel Pereaksi (bennedict) Hasil Keterangan
Glukosa 3 ml Merah bata +++
Sukrosa 3 ml Biru kehijauan ++
Amilum/ kanji 3 ml biru ++
Dekstrin 3 ml Hijau -
kekuningan
Tepung beras 3 ml biru ++
Susu/ susu 3 ml ungu ++
murni

Peran pereaksi iodin pada analisis

karbohidrat yaitu, bila warna berubah menjadi biru setelah direaksikan maka
menunjukan adanya pati atau amilum, dan apabila berubah menjadi warna merah bata
menunjukan adanyan glikogen atau aminodekstrin dan coklat menunjukan adanya
glikogen. Pada percobaan yang telah dilakukan, satu sampel amilum yang diujikan
menghasilkan warna iodium yaitu ungu pekat, sedangkan sampel glukosa
menghasilkan warna coklat bening. percobaan ini membuktikan bahwa glukosa
bukanlah polisakarida dan amilum termasuk pada polisakarida. Yang termasuk
golongan karbohidrat kuat pada uji iodin yaitu, larutan amillum dan dekstrin
Uji benedict bertujuan untuk mengidentifikasi gula pereduksi. Pada uji ini
menghasilkan endapan merah bata yang menandakan adanya gula pereduksi pada
sampel. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata
tergantung pada konsentrasi gula reduksinya. semakin berwarna merah bata maka gula
reduksinya semakin banyak. Pada tabel 2 terlihat bahwa glukosa yang sudah
dihidrolisis berwarna merah bata dibandingkan tepung, hal ini menandakan bahwa pati
yang terhidrolisis mengandung gula reduksi yang lebih banyak.
Gula reduksi adalah gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas yang dalam
suasana basa dapat mereduksi logam-logam.Gula pereduksimeliputisemua jenis
monosakarida dan beberapa disakaridaseperti laktosa dan maltosa.
KESIMPULAN

Karbohidrat dapat diamati sifat, reaksi, dan strukturnya melalui uji yang bersifat
kualitatif. Masing-masing uji memiliki fungsi dan prinsip yang berbeda.Uji iodin bertujuan
untuk memisahkan antara polisakarida, monosakarida dan disakarida dan uji bennedict
digunakan untuk menentukan gula pereduksi.Pada praktikum ini dilakukan pengujian
karbohidrat dalam bentuk kualitatif. Pengujian karbohidrat mencakup uji iodin dan uji
benedict,mengandung karbohidrat pada amilum dan dekstrin. Sedangkan pada uji iodin
terdapat hasil positif kemudian pada uji benedict terdapat hasil  positifmengandung
karbohidrat pada glukosa, sukrosa, amilum, tepung beras, dan susu.
Saran, utuk melalukan uji iodin dan uji bennedict sebaiknya dilakukan pemeriksaan
kondisi sampel  sebelum dilakukan pengujian, serta harus memahami konsep dan
metode yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

kusbandari Aprilia. analisiskualitatif kandungan sakarida dalam tepung dan pati ubi ganyong
(Cannaedulis Ker.). Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

 Mujdalipah Siti, Maharani Shinta. 2016. Uji kualitatif karbohidrat dan protein. Program studi
pendidikan dan teknologi agroindustri Fakultas pendidikan teknologi dan kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia

Priyadi Ardi, Fuadah T S, Yuliana Septi, Asih F T. 2015. Uji kualitatif karbohidrat. Program
Studi Pendidikan Teknologi AgroindustriFakultas Pendidikan Teknologi Dan
KejuruanUniversitas Pendidikan Indonesia.

Purawisastra S, Sahara E. 2010. Isolasi galaktomanan ampas kelapa rumah tangga dan
bungkil industri minyak kelapa. Jurnal Puslitbang Gizi dan Makanan. 33(1):23-29.

Sulistiyono Agus. Penentuan jenis karbohidrat dengan uji kualitatif menggunakan reagen
pada sampel mie instan.Program Studi BiologiFakultas Biologi

Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran
dan Program Strata 1 Fakultas Bioeksata. Jakarta:Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai