Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRATIKUM

PERCOBAAN II

(ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT)

Oleh : Rika Rahayu


Nim : 22310025005
Kelompok : 4 (Empat)

Dosen Pengampu :

Apt. Budy Arisucitha, S.Si

POLITEKNIK KESEHATAN KESUMA BANGSA

PROGRAM D3 FARMASI

2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih, yang sukar larut
dalam pelarut organic, tetapi larut dalam air (kecuali beberapa sakarida). Sebagian besar
karbohidrat dengan berat molekul yang rendah, manis rasanya. Karena itu, juga digunakan
istilah gula untuk zat-zat yang tergolong karbohidrat. Terdapat tiga golongan karbohidrat
yang utama yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Kata sakarida diturunkan
dari bahasa Yunani yang berarti gula. Monosakarida atau gula sederhana terdiri dari hanya 1
unit polisakarida aldehida atau keton (Wibawa, 2017).
Salah satu rujukan penting dalam memilih bahan pangan pokok adalah kandungan
karbohidrat dari bahan pangan tersebut. Karbohidrat (‘hidrat dari karbon’ hidrat arang) atau
sakarida (dari bahasa Yunani Sakchron berarti gula) adalah segolongan besar senyawa
organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh
makhluk hidup terutama sebagai bahan bakar misalnya glukosa, cadangan makanan misalnya
Pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan, serta materi pengembangan pembangun
misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur. Pada proses fotosintesis
tumbuhan hijau mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat. Sehingga penting bagi
ilmuwan kimia untuk lebih banyak mengetahui tentang karbohidrat beserta reaksi-reaksi nya.
Hal ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam mencari bahan pangan
pokok alternatif bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat ekonomi lemah (Sahlan,
2007).
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi
utama bagi manusia dan hewan. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui
fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat
dari karbon karbondioksida atau CO2 berasal dari udara dan air atau H2O dari tanah.
Karbohidrat yang dihasilkan adalah adalah karbohidrat sederhana seperti glukosa (Winarno,
1986). Terdapat tiga golongan karbohidrat yang utama yaitu: monosakarida, oligosakarida
dan polisakharida. Sifat-sifat karbohidrat ini dapat diidentifikasi dengan uji kaulitatif dengan
reagen yang sesuai. Oleh karena itu dilaksanakanlah praktikum ini guna untuk mempelajari
sifat kimia karbohidrat.
1.2 TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari sifat kimia karbohidrat.
Tujuan Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan uji
keberadaan karbohidrat secara kualitatif dan mengetahui jenis karbohidrat yang terdapat di
alam.
1.3 MANFAAT PERCOBAN
 Manfaat dari percobaan ini adalah dapat mengetahui sifat kimia karbohidrat.
 Mengetahui prinsip dasar uji kualitatif karbohidrat
 Mengetahui perbedaan prinsip dari masing-masing metode

1.4 Waktu dan Tempat


Hari/tanggal :
Waktu :13.00 – 15.00 WIB
Tempat : Laboraturium Poltekkes kesuma bangsa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat berasal dari pengertian atom karbon yang terhidrasi dengan rumus
(CH2O)n. Tetapi pengertian ini sebenarnya sudah tidak tepat lagi karena banyak senyawa
karbohidrat yang tidak mengandung atom hidrogen dan oksigen dengan perbandingan 2:1,
misalnya gula deoksiribosa yang mempunyai rumus C5H10O4. Disamping itu banyak pula
karbohidrat yang mengandung atom lain seperti nitrogen, sulfur dan lain-lain yang
menunjukkan tidak sesuainya dengan rumus karbohidrat tersebut. Walaupun demikian, nama
karbohidrat ini sampai sekarang masih terus dipergunakan (Girindra, 1990).
Karbohidrat tersebar luas di dalam tumbuhan dan hewan. Dalam tumbuhan, glukosa
disintesis dari karbondioksida serta air melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pati atau
diubah menjadi selulosa yang merupakan kerangka tumbuhan. Hewan dapat mensintesis
sebagian karbohidrat dari lemak dan protein, tetapi jumlah terbesar karbohidrat dalam
jaringan tubuh hewan berasal dari tumbuhan (Iswari & Yuniastuti, 2006).
Bersama-sama dengan lemak dan protein, karbohidrat memegang peranan dasar bagi
kehidupan di bumi ini. Bukan hanya sebagai sumber energi utama bagi makhluk hidup, tetapi
juga sebagai senyawa yang menyimpan energi kimia. Pada hewan atau manusia energi
disimpan sebagai glikogen dan pada tanaman sebagai pati. Di samping kedua senyawa
tersebut, ada pula karbohidrat pembentuk struktur, misalnya selulosa berperanan sebagai
komponen utama dinding sel tumbuhan, dan peptidoglikan yang terdapat di dinding sel
bakteri. Selain terdapat pada dinding sel bakteri dan tumbuhan, polisakarida juga banyak
terdapat pada dinging sel binatang. Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir
seluruh penduduk di dunia khususnya bagi penduduk negara yang sedang berkembang
walaupun jumlah kalori yang didapat dihasilkan oleh 1 gram (g) karbohidrat hanya 4 kalori
(kal) dibanding lemak. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan
karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Di alam,
karbohidrat merupakan hasil sintesa CO2 dan H2O dengan pertolongan sinar matahari dan
hijau daun (chlorophyll). Hasil fotosintesa ini kemudian mengalami polimerisasi menjadi pati
dan senyawa- senyawa bermolekul besar lain yang menjadi cadangan makanan pada
tanaman. Organisme yang dapat mensintesa biomolekuluntuk keperluan hidupnya dari bahan-
bahan anorganik (misalnya CO2 dan H2O) disebut organisme autotroph (Budianto, 2009).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 ALAT DAN BAHAN


A. Alat
Peralatan yang digunakan dalam kegiatan kali ini meliputi : tabung reaksi, pipet tetes,
rak tabung, penjepit tabung, gelas kimia, pembakar spritus, objek gelas, waterbath, regen
Benedict, regen iodin dan akuades
B. Bahan
Nama Bahan
Tepung Beras
Tepung tapioka
Tepung sagu
Tepung ketan
Madu
Gula pasir
Gula jagung
Gula aren

3.2 PROSEDUR KERJA


3.3.1 UJi Iodin

a) Masukkan 1 mL larutan uji ke dalam tabung reaksi.


b) Tambahkan 2 tetes larutan iodin. Amati perubahan warna yang terjadi

Hasil: warna biru = pati, coklat = glikogen, merah = dekstrin


Bahan Pati (, terigu, ketan, )

3.3.2 Uji Benedicts


Prosedur Kerja:
a) Masukkan 5 mL reagen Benedict ke dalam tabung reaksi.
b) Tambahkan 8 tetes larutan yang diperiksa.
c) Panaskan dengan api langsung atau dalam air mendidih selama 2 menit, dinginkan

Hasil: reaksi positif (warna hijau, kuning, jingga atau merah).


Kesimpulan: kemungkinan glukosa, fruktosa, galaktosa, maltosa atau laktosa. Hasil negatif =
sukrosa
Bahan gula pasir, gula aren, gula jagung, madu, dll.
BAB IV
DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Dari praktik yang telah dilakukan, didapat data hasil pengamatan sebagai berikut:
N UJI PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN GAMBAR
O
1. Uji Iodin Masukkan 1 ml sampel Hasil di dapatkan berwarna
(tepung ketan) + 2 gtt cokelat (Glikogen)
iodin

Masukkan 1 ml sampel Hasil di dapatkan berwarna


(tepung terigu) + 2 gtt biru ke ungu-unguan (Pati)
iodin

Masukkan 1 ml sampel Hasil di dapatkan berwarna


(tepung tapioka) + 2 gtt biru ke ungu-unguan (Pati)
iodin

Masukkan 1 ml sampel Hasil di dapatkan berwarna


(tepung beras) + 2 gtt biru ke ungu-unguan (Pati)
iodin

2. Uji 5 ml reagen benedicts + 8 Hasil akhir yang didapatkan


Benedict tetes (gtt) sampel berwarna jingga, reaksi
(madu) ,setelah di (positif) kemungkinan
campurkan menjadi glukosa,fluktosa,maltosa/
warna hijau setelah Laktosa.
dipanaskan menggunakan
waterbath selama 2 menit
lalu di dinginkan terjadi
perubahan warna menjadi
warna jingga

5 ml reagen benedicts + 8 Hasil akhir yang didapatkan


tetes (gtt) sampel (Gula berwarna biru, reaksi
jagung), setelah di (Negatif) kemungkinan
campurkan menjadi Sukrosa.
warna biru setelah
dipanaskan menggunakan
waterbath selama 2 menit
lalu di dinginkan terjadi
perubahan warna menjadi
warna biru
5 ml reagen benedicts + 8 Hasil akhir yang didapatkan
tetes (gtt) sampel (Gula berwarna biru, reaksi
putih), setelah di (negatif) kemungkinan
campurkan menjadi sukrosa.
warna biru setelah
dipanaskan menggunakan
waterbath selama 2 menit
lalu di dinginkan
5 ml reagen benedicts + 8 Hasil akhir yang didapatkan
tetes (gtt) sampel (Gula berwarna hijau, reaksi
aren), setelah di (positif) kemungkinan
campurkan menjadi glukosa,fluktosa,maltosa/
warna hijau setelah Laktosa.
dipanaskan menggunakan
waterbath selama 2 menit
lalu di dinginkan
Langkah pertama melakukan uji benedict dan iodin adalah mempersiapkan alat dan bahan. Alat
yang harus disiapkan di antaranya tabung reaksi, pipet tetes, pipet ukur, penjepit tabung reaksi dan
pembakar spritus. Semtarara itu bahannya meliputi ketiga sampel, glukosa fruktosa dan sukrosa serta
reagen benedict. Langkah selanjutnya adalah ambil sampel dengan menggunakan pipet tetes sebanyak
intruksi tetes. Kemudian dengan menggunakan pipet ukur, ambil 1 ml reagen benedict. Siapkan
pembakar spiritus. Kemudian panaskan tabung reaksi dengan menggunakan penjepit tabung reaksi.
Panaskan sembari digoyang goyangkan tabungnya pada sekitar api bunsen. Hal ini bertujuan agar
panas yang diterima pada seluruh bagian larutan di tabung reaksi merata, sehingga perubahannya akan
lebih cepat terjadi. Sebelum dipanaskan, siapkan stopwatch terlebih dahulu. Hitung berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan hingga larutan berubah warna. Amati dan catat hasilnya
pada tabel.

Cara kerja Uji Iodin

 Buat sampel tepung terigu 2sendok makan larutkan dengan aquadest 50ml aduk
sampai tercampur rata. Setalah itu buat 1ml sampel larutan tepung terigu + 2 gtt iodin.
Dan amati sampai perubahan warna. Dan warna yang dihasilkan warna coklat
( glikogen).
 Buat sampel tepung ketan 2sendok makan larutkan dengan aquadest 50ml aduk
sampai tercampur rata. Setelah itu buat 1ml sampel larutan tepung ketan + 2 gtt iodin.
Dan amati sampai perubahan warna. Dan warna yang dihasilkan warna biru ke ungu
unguan ( pati ).
 Buat sampel tepung beras 2sendok makan larutkan dengan aquadest 50ml aduk
sampai tercampur rata. Setelah itu buat 1ml sampel tepung beras + 2 gtt iodin. Dan
amati sampai perubahan warna. Dan warna yang dihasilkan warna biru ke ungu -
unguan ( pati ).
 Buat sampel tepung tapioka 2sendok makan larutkan dengan aquadest 50ml aduk
sampai tercampur rata. Setelah itu buat 1ml sampel tepung tapioka + 2 gtt iodin. Dan
amati sampai perubahan warna. Dan warna yang dihasilkan warna biru ke ungu -
unguan ( pati ).

Cara kerja Uji Benedict

 Siapkan 5ml benedict dan 8 gtt madu. Setelah dicampurkan menjadi warna hijau, dan
setelah itu dipanaskan di waterbath selama 2menit, didiamkan dan lihat uji pereaksi
didinginkan. Dan hasil akhirnya berwarna jingga ( reaksi positif kemungkinan
glukosa, fruktosa, maltosa / laktosa ).
 Siapkan 5ml benedict dan 8 gtt gula jagung. Setalah dicampurkan menjadi warna biru,
dan setelah itu dipanaskan diwaterbath selama 2menit, didiamkan dan lihat uji
pereaksi didinginkan. Dan hasil akhirnya berwarna biru ( reaksi kemungkinan sukrosa
).
 Siapkan 5ml benedict dan 8 gtt gula putih. Setelah dicampurkan menjadi warna biru,
dan setelah itu dipanaskan diwaterbath selama 2menit, didiamkan dan lihat uji
pereaksi didinginkan. Dan hasil akhirnya berwarna biru ( reaksi kemungkinan sukrosa
).
 Siapkan 5ml benedict dan 8 gtt gula aren. Setalah dicampurkan menjadi warna hijau,
dan setelah itu dipanaskan diwaterbath selama 2menit, didiamkan dan lihat uji
pereaksi didinginKan. Dan hasil akhirnya berwarna hijau ( reaksi positif kemungkinan
glukosa, fruktosa, maltosa / laktosa ).

4.2 PEMBAHASAN

Prisip dari pengujian iodin yaitu amilum atau pati yang bereaksi dengan iodin akan
membentuk warna biru, dan glikogen akan membentuk warna kecoklatan. Hal inilah yang
melatar belakangi dilakukannya penelitian karbohidrat-glikogen

Pada penguji benedict yaitu gula jagung dan gula batu membentuk warna biru biru, untuk
penguji madu membentuk warna jingga dan gula merah membentuk warna hijau. Hal ini
terjadi reaksi positif pada gula merah dan madu. Dan untuk reaksi sukrosa atau negatif terjadi
pada gula pasir dan gula jagung
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dalam Praktikum Uji
Karbohidrat dapat disimpulkan bahwa: Semua gula sederhana (monosakarida dan disakarida)
merupakan gula pereduksi kecuali sukrosa. Sedangkan polisakarida bukan merupakan gula
pereduksi.

Pada uji benedict ini ialah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula pereduksi. Gula
pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan
maltosa. Uji benedict menggunakan larutan fehling ataupun benedict yang berfungsi
memeriksa kehadiran gula pereduksi dalam suatu cairan.

5.2 SARAN

Pada saat melakukan pengamatan harus dengan teliti dan saat menggunakan larutan
berbahaya mestilah hati–hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Mahasiswa/i pun
dapat melakukan nya satu persatu sesuai dengan langkah–langkah dan prosedur yang telah
ditentukan. Dan juga baiknya alat yang disediakan di laboratorium itu diperiksa dulu sebelum
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Sahlan. (2007). Uji Kualitatif untuk Identifikasi Karbohidrat I dan II. Laboratorium Kimia
Universitas Nasional. Jakarta.
Poedjiadi, A. (1994). Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia press. Jakarta.
Mardiana, Dina. (2015). Laporan Pratikum Biokimia “Analisi kualitatif Terhadap
Karbohidrat”. Dipetik 4 11, 2022, dari
https://www.academia.edu/16754299/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOKIMIA_ANALISIS_
KUALITATIF_TERHADAP_KARBOHIDRAT_

Anda mungkin juga menyukai