Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

UJI IODIUM

OLEH :

NAMA : SHIRJON SULU PASALLI


NIM : B1D221012
KELAS : 21 A

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karbohidrat sangat dibutuhkan didalam tubuh kita. Karbohidrat
adalah senyawamakromolekul yang terdapat pada bahan pangan yang
terdiri dari unsur karbon, hidrogen danoksigen. Karbohidrat terdiri atas
empat bagian yaitu monosakarida, disakarida, oligosakaridadan
polisakarida. Monosakarida terdiri atas satu gugus gula, disakarida terdiri
atas dua gugusgula, oligosakarida terdiri atas tiga sampai sepuluh gugus
gula, polisakarida terdiri atassepuluh atau lebih gugus gula. Setiap gugus
gula dihubungan oleh ikatan gliosidik.Karbohidrat berfungsi sebagai
penghasil energi utama di dalam tubuh. Untuk beraktivitaskita
membutuhkan energi, energi diperoleh dari bahan-bahan makanan yang
mengandungkarbohidrat. Sumber utama karbohidrat yang sangat sering
kita tahu seperti beras, jagung,kentang, ubi, sagu. Analisa karbohidrat
dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif.Analisa kuantitatif
digunakan untuk menganalisa jumlah karbohidrat didalam bahan
pangan.Contoh analisa kuantitatif adalah metode lowry. Analisa kualitatif
di gunakan untukmenganalisa ada tidanya karbohidrat dalam bahan
pangan. Conto analisa kualitatif adalahmetode iodin.Analisa karbohidrat
secara kualitatif dilakukan untuk mengetahui ada tidaknyakarbohidrat
dalam bahan pangan. Metode iodin dapat digunakan untuk
menganalisakarbohidrat secara kualitatif. Jenis karbohidrat yang di uji
dengan metode karbohidat adalahkarbohidrat jenis polisakarida.
Polisakarida ditambahkan iodin akan membentuk warna berbeda sesuai
dengan jenis karbohidratnya.
B. Rumusan Masalah
Apakah di dalam sampel mengandung polisakarida dalam uji Iodium ?
C. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi polisakarida.

D. Manfaat Praktikum
Untuk mengetahui adanya polisakarida yang terkandung di dalam sampel.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Karbohidrat


Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton dengan rumus
empirik (CH2O)n, dapat diubah menjadi aldehida dan keton dengan cara
hidrolisis, disusun oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk
sebagai oligosakarida. Karbohidrat tersebar luas baik dalam jaringan
hewan maupun jaringan tumbuh-tumbuhan. Dalam tumbuh-tumbuhan,
karbohidrat dihasilkan oleh fotosintesis dan mencakup selulosa serta pati.
Pada jaringan hewan, karbohidrat berbentuk glukosa dan glikogen. Fungsi
karbohidrat yaitu, untuk sumber energi, pemanis pada makanan,
penghemat protein, pengatur metabolisme lemak, penawar racun, baik
untuk yang terkena konstipasi (sembelit), dan masih banyak lagi manfaat-
manfaat yang lainnya.
Polisakarida adalah karbohidrat yang mengandung lebih dari
sepuluh monosakarida yang berikatan. Bila dihidrolisis dapat
menghasilkan lebih dari 6 molekul monosakarida, contohnya glikogen dan
amilum (pati) merupakan polimer glukosa. Berfungsi untuk penyimpanan
karbohidrat. (Nikku, 2011)
Terdapat beberapa buku yang membahas secara umum mengenai
analisis karbohidrat. Disamping metode buku kimia organik, banyak sekali
uji warna yang telah dikembangkan untuk berbagai golongan karbohidrat.
Reaksi umum yang diberikan oleh semua karbohidrat ialah pembentukan
warna jika dipanaskan dengan asam sulfat dan fenol seperti resorsinol,
antron, α-naftol, timol, dan sebagainya. Pati dengan iod memberikan
warna biru yang disebabkan oleh komponen amilosa. Amilopektin
memberikan warna lembayung merah dengan iod. Pentosa dan
polisakarida yang mengandung pentose menghasilkan warna ungu merah
dengan floroglusinol dalam asam hidroklorida. Asam uronat pun
memberikan uji positif, tetapi dapat dibedakan karena tidak memberikan
reaksi Bial (warna biru jika dipanaskan dengan orsinol dan FeCl3 dalam
asam hidroklorida). Ketosa dapat dideteksi dengan memanaskannya
dengan asam hidroklorida dan resorsinol yang memberikan warna merah.
Warna hijau biru dengan diazourasil (reaksi Raybin) diberikan oleh
sukrosa dan oligosakarida lain yang mengandung bagian sukrosa seperti
rafinosa dan stakiosa. Fruktosa dan fruktan memberikan warna merah jika
dipanaskan dengan urea dalam asam hidroklorida pekat. Asam uronat dan
polimernya dapat dideteksi dengan berdasarkan timbulnya karbondioksida
jiak dipanaskan dengan asam hidroklorida 12%. Cara uji lain untuk
golongan karbohidrat tertentu didasarkan pada daya mereduksi tidak khas
seperti reaksi dengan larutan Fehling, larutan Benedict, perak nitrat
beramonia, asam dinitrosalisilat basa, dan sebagainya. (Robinson, T. 1995)
B. Tinjauan Umum Iodium
Polisakarida adalah karbohidrat yang mengandung lebih dari
sepuluh monosakarida yang berikatan. Bila dihidrolisis dapat
menghasilkan lebih dari 6 molekul monosakarida, contohnya glikogen dan
amilum (pati) merupakan polimer glukosa. Berfungsi untuk penyimpanan
karbohidrat (Nikku, 2011).
Glikogen dapat kembali dipecah menjadi glukosa apabila sewaktu-
waktu tubuh kekurangan energi. Glikogen banyak terdapat pada hati dan
otot (Genisa, 2019).
Uji iodin merupakan salah satu metode pengujian yang digunakan
untuk membedakan polisakarida dari disakarida dan monosakarida.
Perubahan warna larutan terjadi karena dalam larutan pati terdapat unit-
unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan
konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Larutan iodin yang direaksikan
dengan glikogen akan membentuk warna merah sampai cokelat yang
disebabkan karena adanya penyerapan iodin pada struktur cincin glikogen
yang saling berikatan sehingga membentuk komples berwarna merah
kecoklatan. Kelebihan dari metode iodin yaitu proses pengujiannya mudah
dan biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dibanding metode yang lain.
Kelemahan dari metode iodin yaitu hasil yang diperoleh tidak akurat.
Ketidak akuratan pengujian dengan metode iodin disebabkan karena
pengujian bersifat subjektif. Hal ini sesuai dengan yang menyatakan
bahwa uji iodin digunakan untuk membedakan polisakarida dari disakarida
dan monosakarida (Musta, 2018),
BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Prinsip Percobaan
Penambahan iodium pada polisakarida akan menimbulkan
kompleks adsorpsi berwarna spesifik. Amilum atau pati akan
menghasilkan warna biru, dekstrin menghasilkan warna merah anggur
(coklat), dan glikogen serta sebagaian pati yang terhidrolisis membentuk
warna merah coklat.

B. Lokasi dan Waktu Percobaan


Hari / Tanggal : Kamis, 24 Maret 2022
Pukul : 09.00 - selesai
Tempat : Laboratorium Kimia D-III Teknologi
Laboratorium Medis, Universitas Megarezky
C. Prosedur Kerja
1. Pra Analitik
- Larutan Iodium :
1) Timbang 0,5 gr KI (Kalium Iodida).
2) Masukkan 0,5 gr KI kedalam beaker gelas, larutkan
menggunakan aquades sebanyak 4 ml, dan tambahkan 0,254 gr
iodium (I2).
3) Aduk menggunakan batang pengaduk.
4) Dipindahkan kedalam gelas ukur dan tambahkan aquades
hingga volume tepat 200 ml.

- Larutan Amilum 1% :
1) Timbang 0,5 gr amilum.
2) Masukkan kedalam beaker gelas, tambahkan 2 ml aquades, dan
aduk.
3) Tambahkan aquades hingga volume tepat 50 ml.
4) Pindahkan larutan kedalam botol coklat yang telah diberi label.

- Larutan Dekstrin 1% :
1) Timbang 0,5 gr dekstrin.
2) Masukkan kedalam beaker gelas, tambahkan 2 ml aquades, dan
aduk.
3) Tambahkan aquades hingga volume tepat 50 ml.
4) Pindahkan larutan kedalam botol coklat yang telah diberi label.

- Larutan Tepung Kanji :


1) Timbang 0,5 gr tepung kanji.
2) Masukkan kedalam beaker gelas, tambahkan 2 ml aquades, dan
aduk.
3) Tambahkan aquades hingga volume tepat 50 ml.
4) Pindahkan kedalam botol yang telah diberi label.

2. Analitik
1) Masukkan 3 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi atau porselin
tetes.
2) Tambahkan 2 tetes larutan iodium.
3) Amati warna spesifik yang terbentuk.

3. Pasca Analitik
1) Diteteskan 3 tetes larutan kedalam tabung reaksi.
2) Ditambahkan larutan iodium sebanyak 2 tetes ke dalam tabung
reaksi.
3) Diamati perubahan warna. Pada zat uji Amilum 1% berubah warna
menjadi warna Ungu, (+) mengandung polisakarida. Zat uji
Dekstrin 1% berubah warna menjadi merah coklat, juga (+)
mengandung polisakarida. Zat uji tepung kanji 1% berwarna
kuning, (-) mengandung polisakarida.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Percobaan
1. Tabel Pengamatan

No. Zat Uji Hasil Uji Iodium Polisakarida (+/-)


1. Amilum 1% Merah Anggur (+)
2. Dekstrin 1% Merah Coklat (+)
3. Tepung Kanji 1% Kuning (-)

2. Foto sebelum dan sesudah sampel di uji

No. Zat Uji Sebelum Sesudah

1. Amilum 1%

2. Dekstrin 1%

3. Tepung Kanji 1%
B. Pembahasan
Praktikum uji Iodium ini bertujuan untuk mengidentifikasi
polisakarida yang terkandung pada sampel. Larutan iodin yang direaksikan
dengan glikogen akan membentuk warna merah sampai cokelat yang
disebabkan karena adanya penyerapan iodin pada struktur cincin glikogen
yang saling berikatan sehingga membentuk komples berwarna merah
kecoklatan. Amilum atau pati akan menghasilkan warna biru, dekstrin
menghasilkan warna merah anggur (coklat), dan glikogen serta sebagaian
pati yang terhidrolisis membentuk warna merah coklat.
Pada percobaan ini kami menggunakan sampel Amilum 1%,
Dekstrin 1% dan larutan Tepung kanji 1% dengan menggunakan pereaksi
iodium. Pada sampel Amilum 1% mulanya berwarna bening, setelah
diteteskan pereaksi iodium warnanya berubah menjadi merah anggur.
Berarti Amilum 1% positif mengandung polisakarida.
Selanjutnya, sampel Dekstrin 1% awalnya berwarna bening.
Setelah diteteskan pereaksi iodium, warnanya berubah menjadi merah
coklat. Artinya, Dekstrin 1% positif mengandung polisakarida. Dan
sampel terakhir, larutan tepung kanji 1% awalnya berwarna bening.
Setelah diteteskan pereaksi iodium, warnanya berubah menjadi kuning.
Artinya, larutan tepung kanji 1% negatif mengandung polisakarida.
BAB V

KESIMPULAN

Pada percobaan praktikum yang telah dilakukan, terdapat 3 bahan zat uji
yaitu Amilum 1%, Dekstrin 1%, dan larutan tepung kanji 1%. Pada Amilum 1%
yang telah diteteskan 2 tetes pereaksi iodium menghasilkan warna merah anggur,
yang berarti mengandung polisakarida. Pada Dekstrin 1% yang telah diteteskan 2
tetes pereaksi iodium menghasilkan warna merah coklat, yang artinya
mengandung polisakarida. dan pada larutan tepung kanji 1% yang telah diteteskan
2 tetes pereaksi iodium menghasilkan warna kuning, yang berarti tidak
mengandung polisakarida. Yang hanya mengandung polisakarida yaitu zat uji
Amilum 1% dan Dektrin 1%.
DAFTAR PUSTAKA

Muchtadi, Deddy. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung : Alfabeta.


Nikku, 2011. Biokimia Karbohidrat. Erlangga : Jakarta.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press.
Tim Pengajar. 2013. Panduan Praktikum Biokimia. Prodi Pendidikan Biologi.
Bandung
Winarno, F. G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Murray, R. 2009. Biokimia happer. EGC : Jakarta
Ngili, Y. 2009. Biokimia dan fungsinya. Gramedia ilmu : Yogyakarta
Purba, M. 2007. Kimia jilid 3. Erlangga : Jakarta
Nikku, 2011. Biokimia karbohidrat. Erlangga : Jakarta
Robinson, T. 1995. Karbohidrat. Gramedia : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai